TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
1. Pembayaran Langsung (direct payment)
2. Penggantian Pembiayaan Pendahuluan (reimbursement)
3. Letter of Credit
4. Rekening Khusus (special account)
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakartainideedee
diambil dari: https://lapor.ukp.go.id/id/797502/bagaimana-cara-mutasi-pns-ke-pemerintah-provinsi-dki-jakarta?.html
Perpindahan Pegawai Negeri Sipil dari, dalam dan ke Instansi di Luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
1. Pembayaran Langsung (direct payment)
2. Penggantian Pembiayaan Pendahuluan (reimbursement)
3. Letter of Credit
4. Rekening Khusus (special account)
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakartainideedee
diambil dari: https://lapor.ukp.go.id/id/797502/bagaimana-cara-mutasi-pns-ke-pemerintah-provinsi-dki-jakarta?.html
Perpindahan Pegawai Negeri Sipil dari, dalam dan ke Instansi di Luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengeluaran negara yang dilakukan oleh Pengguna Anggaran terdiri dari 2 mekanisme yaitu mekanisme pembayaran secara langsung (LS) dan mekanisme pembayaran melalui Uang Persediaan (UP). Mekanisme LS yaitu Pembayaran atas tagihan kepada Negara dilakukan secara langsung dari Rekening Kas Umum Negara kepada yang berhak, sedangkan mekanisme UP yaitu uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satuan Kerja atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung. DIPA berlaku sebagai dasar pelaksanaan pengeluaran negara setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan selaku BUN. Alokasi dana yang tertuang dalam DIPA merupakan batas tertinggi pengeluaran negara. Pengeluaran negara tidak boleh dilaksanakan jika alokasi dananya tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA. Khusus pelaksanaan pengeluaran negara untuk pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji dapat melampaui alokasi dana gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji dalam DIPA, sebelum dilakukan perubahan/revisi DIPA. KPPN selaku Kuasa BUN melaksanakan pencairan dana berdasarkan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPSPM atas nama KPA. Dalam pelaksanaan pencairan dana, KPPN memiliki tugas dan wewenang untuk menguji dan meneliti kelengkapan SPM yang diterbitkan oleh PPSPM.
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...FandyFajaruddin
Optimalisasi Kebaruan Data Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui Aplikasi Peta Sebaran (ArcGis) Pada Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Buton
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)AliUdin11
Materi ini dibuat oleh kelompok 3 untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah Perilaku Organisasi (A). Semoga dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk khalayak umum, jika ada salah penulisan dan sebagainya mohon maaf.
Dan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bayu Mitra A. Kusuma, S.AP, M.AP, M.Pol.Sc selaku dosen pengampu yang telah mengarahkan juga membimbing sampai akhir perkuliahan.
Program kerja jurusan akuntansi tahun 2017 2018dwi4nto
Dokumen ini memberikan suatu gambaran kepada kita tentang bentuk suatu program kerja jurusan dalam hal ini jurusan akuntansi di SMK Muhammadiyah Singkut.
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengeluaran negara yang dilakukan oleh Pengguna Anggaran terdiri dari 2 mekanisme yaitu mekanisme pembayaran secara langsung (LS) dan mekanisme pembayaran melalui Uang Persediaan (UP). Mekanisme LS yaitu Pembayaran atas tagihan kepada Negara dilakukan secara langsung dari Rekening Kas Umum Negara kepada yang berhak, sedangkan mekanisme UP yaitu uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satuan Kerja atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung. DIPA berlaku sebagai dasar pelaksanaan pengeluaran negara setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan selaku BUN. Alokasi dana yang tertuang dalam DIPA merupakan batas tertinggi pengeluaran negara. Pengeluaran negara tidak boleh dilaksanakan jika alokasi dananya tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA. Khusus pelaksanaan pengeluaran negara untuk pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji dapat melampaui alokasi dana gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji dalam DIPA, sebelum dilakukan perubahan/revisi DIPA. KPPN selaku Kuasa BUN melaksanakan pencairan dana berdasarkan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPSPM atas nama KPA. Dalam pelaksanaan pencairan dana, KPPN memiliki tugas dan wewenang untuk menguji dan meneliti kelengkapan SPM yang diterbitkan oleh PPSPM.
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...FandyFajaruddin
Optimalisasi Kebaruan Data Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui Aplikasi Peta Sebaran (ArcGis) Pada Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Buton
Implementasi Model Organisasi Pada Komunitas Pelajar Peduli (KPP)AliUdin11
Materi ini dibuat oleh kelompok 3 untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah Perilaku Organisasi (A). Semoga dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk khalayak umum, jika ada salah penulisan dan sebagainya mohon maaf.
Dan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bayu Mitra A. Kusuma, S.AP, M.AP, M.Pol.Sc selaku dosen pengampu yang telah mengarahkan juga membimbing sampai akhir perkuliahan.
Program kerja jurusan akuntansi tahun 2017 2018dwi4nto
Dokumen ini memberikan suatu gambaran kepada kita tentang bentuk suatu program kerja jurusan dalam hal ini jurusan akuntansi di SMK Muhammadiyah Singkut.
2. Pengauditan Wang Tunai Dalam Perjalanan GP(P) 11
185
Garis Panduan Pengauditan Penyata Kewangan Kerajaan Persekutuan Pindaan 1 Tahun 2011
PENGAUDITAN
WANG TUNAI DALAM PERJALANAN
(Untuk Tindakan : Cawangan Audit Kewangan,
JMS dan Seksyen Audit Persekutuan di Negeri)
1. PENDAHULUAN
Wang Tunai Dalam Perjalanan ialah :-
o Cek/Wang Tunai yang diterima dan telah dikeluarkan resit akuan terimaan tetapi
belum dibankkan sebelum atau pada 31 Disember tahun semasa; dan
o Cek/Wang Tunai yang telah dimasuk kira dalam penyata bank tetapi belum
diakaunkan dalam buku tunai Pejabat Perakaunan sebelum atau pada 31
Disember tahun semasa.
2. OBJEKTIF PENGAUDITAN
Untuk mengesahkan ketepatan baki Wang Tunai Dalam Perjalanan serta rekodnya
diselenggarakan dengan teratur dan kemas kini.
3. TATACARA/KRITERIA PENGAUDITAN
3.1 Berdasarkan semua penyata pemungut, Laporan C350 dan Laporan C490
mengenai Akaun Wang Tunai Dalam Perjalanan pada 31 Disember (Tambahan
Terakhir) tahun semasa.
Tentukan akaun itu hanya mengandungi urus niaga tahun semasa dan tidak
termasuk sebarang baki yang belum selesai bagi tahun sebelum (baki bersih
awal dalam Laporan C490 adalah sifar). Sekiranya akaun itu mengandungi baki
urus niaga tahun sebelum yang masih belum selesai, dapatkan daripada
penyata pemungut:-
i. maklumat terperinci urus niaga terlibat dan sebab ia tidak diselaraskan; dan
ii.jalankan analisis ageing terhadap baki yang belum diselaraskan ini.
3.2 Berdasarkan baucar jurnal, Laporan C450A, Lejar Bank (FS10N), FBL3N,
Laporan C350 dan Laporan C490 mengenai Akaun Wang Tunai Dalam
Perjalanan bagi tempoh Januari hingga Mac tahun berikutnya :
3. Pengauditan Wang Tunai Dalam Perjalanan GP(P) 11
186
Garis Panduan Pengauditan Penyata Kewangan Kerajaan Persekutuan Pindaan 1 Tahun 2011
Tentukan baki tahun semasa telah diselaraskan/adalah seimbang pada awal
tahun berikut. Sekiranya terdapat jumlah yang tidak diselesaikan sehingga 15
Mac tahun berikut, sila dapatkan sebabnya.
4. MAKLUM BALAS KEPADA CAWANGAN AUDIT KEWANGAN
Kertas kerja seperti di Lampiran I bersama-sama dengan pemerhatian Audit
(sekiranya ada) hendaklah dikemukakan kepada Cawangan Audit Kewangan tidak
lewat daripada tarikh yang ditetapkan.
4. Pengauditan Wang Tunai Dalam Perjalanan GP(P) 11
187
Garis Panduan Pengauditan Penyata Kewangan Kerajaan Persekutuan Pindaan 1 Tahun 2011
LAMPIRAN I
KERTAS KERJA
PENGAUDITAN WANG TUNAI DALAM PERJALANAN
AKAUN TAHUN .................
Pejabat Perakaunan : ......................................................
Kementerian/Jabatan : ......................................................
Cawangan Audit : ......................................................
1. Baki Akaun Wang Tunai Dalam Perjalanan pada 31 Disember (Tambahan Terakhir).
BIL. BUTIRAN
JUMLAH DEBIT/(KREDIT)
(RM)
(
i
Urus Niaga Tahun Sebelum Yang Masih Belum
Diselaraskan
ii Urus Niaga Tahun Semasa
iii
Jumlah Baki Akaun Dalam Rekod Pejabat
Perakaunan [(i) + (ii)]
2. Sekiranya terdapat urusniaga tahun sebelum yang masih belum diselaraskan pada
tahun semasa, senaraikan urus niaga tersebut dan dapatkan sebab ia tidak
diselaraskan. Sila isi jadual berikut :-
BIL. TAHUN
RUJUKAN
DOKUMEN/TARIKH
AMAUN
(RM)
JENIS
URUS NIAGA
SEBAB TIDAK
DISELARASKAN
JUMLAH KECIL MENGIKUT TAHUN
JUMLAH KECIL MENGIKUT TAHUN
JUMLAH KESELURUHAN
5. Pengauditan Wang Tunai Dalam Perjalanan GP(P) 11
188
Garis Panduan Pengauditan Penyata Kewangan Kerajaan Persekutuan Pindaan 1 Tahun 2011
3. Senaraikan pecahan baki akaun seperti Laporan C490 pada 31 Disember
(Tambahan Terakhir) mengikut Kementerian/Jabatan:-
NAMA KEMENTERIAN/JABATAN KOD
KEM/JAB
JUMLAH
(RM)
JUMLAH BESAR (LAPORAN C490)
4. Pastikan jumlah baki ini dalam Tahun Semasa diselaraskan/seimbang dengan jumlah
tahun berikut (15 Mac)
BIL. BUTIRAN
JUMLAH DEBIT/(KREDIT)
(RM)
(
i
Baki akaun dalam rekod Pejabat Perakaunan pada
akhir tahun semasa
ii
Baki akaun dalam rekod Pejabat Perakaunan pada 15
Mac tahun berikut
iii Perbezaan
5. Sekiranya perbezaan berlaku, senaraikan urus niaga yang tidak diselaraskan dan
sebabnya dengan mengisi jadual berikut :-
BIL.
RUJUKAN
DOKUMEN/TARIKH
AMAUN
(RM)
JENIS
URUS NIAGA
SEBAB TIDAK
DISELARASKAN
Pegawai yang memeriksa :- Pegawai yang menyemak semula:-
Tandatangan : ................................... Tandatangan : ..................................
Nama : ................................... Nama : ..................................
Jawatan : .................................... Jawatan : ..................................
Tarikh : ................................... Tarikh :...................................