Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...rhosidadesarti
Coba saudara amati rekan kerja di lingkungan kerja saudara adakah yang menjadi perhatian dan fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet.
Sim 11, murniati, hapzi ali, implikasi etis teknologi informasi, universitas ...Murniati .
Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu pelanggaran moral, etika bahkan hukum. Dimana isu tersebut berkaitan satu sama lain, serta dapat mempengaruhi tindakan individu atau kandang menimbulkan konflik.
Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Berbeda dengan moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain.
Sim 11, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma, lmplikasi etis ti, univers...rhosidadesarti
Coba saudara amati rekan kerja di lingkungan kerja saudara adakah yang menjadi perhatian dan fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet.
Sim 11, murniati, hapzi ali, implikasi etis teknologi informasi, universitas ...Murniati .
Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu pelanggaran moral, etika bahkan hukum. Dimana isu tersebut berkaitan satu sama lain, serta dapat mempengaruhi tindakan individu atau kandang menimbulkan konflik.
Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Berbeda dengan moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
SIM, ARIF FATHURRAHMAN NOVIANTO, PROF. HAPZI ALI, IMPLIKASI ETIS TI, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Implikasi Etis TI
Dosen :
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM.
Disusun Oleh :
Arif Fathurrahman Novianto (43215010249)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2017/2018
2. Terdapat beberapa fenomena sosial yang berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika,
dan hukum dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan internet. Berikut adalah
contoh pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi Sistem Informasi dan
pemanfaatan internet:
1. Moral
Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral. Membuka situs dewasa bagi orang yang
belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral. Teknologi internet yang dapat
memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari
tindakan-tindakan positif sampai negatif.
Contoh kasus: Browsing video porno Ariel dan Luna Maya yang secara bebas didapatkan di
internet.
Lalu para pengguna blogger yang tidak bertanggung jawab, seperti memasang iklan-iklan obat
kuat dan yang lain-lain. Tidak masalah kalo yang di iklan kan itu adalah produk nya, tetapi
kebanyakan mereka juga ikut menyertakan gambar-gambar yang tidak patut untuk di lihat oleh
kalangan yang masih belum cukup umur.
2. Etika
Penggunaan komputer sudah diluar etika penggunaannya, contoh: dengan mudahnya
pemanfaatan teknologi komputer, seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan
mudahnya dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang
memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk
kesenangan serta hobinya.
3. Hukum
Hacking/cracking. Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat
internet dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan
contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu
pula dengan membuka kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap
yang harus dilakukan menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan
tanpa izin juga merupakan tindakan yang menyalahi hukum.
Contoh kasus: pembobolan sistus resmi presiden SBY yang dilakukan oleh seorang hecker.
1. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah. Kita mulai
mempelajari peraturan-peraturan dari prilaku moral sejak kecil. Walau berbagai
masyarakat tidak mengikuti satu set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yg
mendasar. ”Melakukan apa yang benar secara moral” merupakan landasan prilaku sosial
kita.
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika adalah
kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka.
Masyarakat dapat berupa suatu kota,negara atau profesi. Tindakan kita juga diarahkan
oleh etika.
3. Tidak seperti moral, etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Kita melihat perbedaan ini di bidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan
(perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu digunakan atau dijual). Pada tahun
1994 diperkirakan 35 % perangkat lunak yang digunakan di Amerika Serikat telah
dibajak, dan angka ini melonjak menjadi 92 % di Jepang dan 99 % di Tailand. Angka-
angka tersebut menunjukkan bahwa para pemakai komputer di Jepang dan Tailand
kurang etis dibandingkan pemakai Amerika Serikat. Namun tidak pasti demikian.
Beberapa kebudayaan, terutama di negara-negara Timur yang menganjurkan sikap
berbagi.
2. Hukum adalah peraturan prilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
Pemerintah kepada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yg
mengatur penggunaan komputer. Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru dan
sistem hukum kesulitan mengikutinya.
Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:
1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan
dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk
memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang
dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara
tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer
yang dimasukinya.
3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke
internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum.
4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan
komputer (computer network system) pihak sasaran.
6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap
hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan
secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan
korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM,
cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
4. 3. Etika komputer terdiri dari dua aktivitas implikasi utama, dan orang yang paling
bertanggung jawab dalam mengimplementasikan program-program etika tersebut adalah
CIO (Chief Information Officer).
CIO harus :
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana pengaruh komputer terhadap masyarakat.
Karena TIK memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah TIK sangat
membantu para pengguna untuk dapat mengetahui informasi yang mereka butuhkan.
Dampak negatifnya adalah TIK sangat mempengaruhi semua masyarakat mengenai
internet melalui situs-situs contohnya facebook. Rata-rata semua masyarakat sekarang ini
sudah mengenal situs pertemanan itu. Banyak para pekerja menggunakan facebook pada
saat jam kantor, tidak hanya para pekerja, bagi kalangan pelajar banyak menggunakan
facebook pada saat jam pelajaran sedang berlangsung.
2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan-kebijakan yang
memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat. TIK harus digunakan secara tepat dan
benar, bukan disalahgunakan. Contoh : seperti kasus Ibu Prita. Dia sudah menjelek-
jelekkan salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia melalui situs internet. Walaupun
itu fakta, namun rumah sakit tidak mau namanya dicemarkan melalui internet, bahkan
rumah sakit tersebut melaporkan kepada polisi atas pencemaran nama baiknya. Dan
akhirnya Ibu Prita harus masuk ke dalam sel penjara.
Referensi:
Fahrul, Ahfi. 2012. http://ahfifahrul.blogspot.co.id/2012/07/b-implikasi-moral-etika-dan-hukum-
dalam.html (Diakses pada 25 november 2017 12:00 PM)
Permana, Dani. 2013. http://danipermana66.blogspot.co.id/2013/11/etika-dalam-sistem-
informasi.html (Diakses pada 25 november 2017 12:56 PM)
Darmawati, Noni. 2013. htpp://nonidarmawati.blogspot.co.id/2013/05/etika-moral-dan-hukum-
dalam-sistem.html (Diakses pada 25 November 2017 11:32 AM)