SlideShare a Scribd company logo
HAKEKAT DAN FUNGSI
MATEMATIKA
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Setelah sesi ini diharapkan Anda dapat
memahami :
1. pengertian matematika yang tidak
tunggal,
2. karakteristik matematika, dan
3. matematika dalam pendidikan
MATEMATIKA DAN KITA
 Apa manfaat matematika dalam kehidupan
sehari-hari?
 Matematika, apa dan bagaimana?
APAKAH MATEMATIKA ITU?
 Matematika adalah bahasa simbol
 Matematika adalah bahasa numerik
 Matematika adalah bahasa yang dapat
menghilangkan sifat kabur,majemuk, dan
emosional
 Matematika adalah berpikir logis
 Matematika adalah sarana berpikir
 Matematika adalah logika pada masa
dewasa
 Matematika adalah ratunya ilmu sekaligus
pelayannya
 Matematika adalah sains mengenai kuantitas
dan besaran
 Matematika adalah suatu sains yang bekerja
menarik kesimpulan2 yang perlu
 Matematika adalah sains formal yang murni
 Matematika adalah sains yang memanipulasi
simbol
 Matematika adalah ilmu tentang bil. & ruang
 Matematika adalah ilmu yang mempelajari
hub pola, bentuk, dan struktur
 Matematika adalah ilmu yang abstrak dan
deduktif
 Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan
eksak dan terorganisir secara sitematik
 Matematika adalah pengetahuan tentang
bilangan dan kalkulasi
 Matematika adalah pengetahuan tentang
penalaran logik berhub dg bilangan
 Matematika adalah pengetahuan
tentangfakta2 kuantitatif dan msalah tentang
ruang dan bentuk
 Matematika adalah pengetahuan tentang
struktur2 yang logik
 Matematika adalah pengetahuan tentang
aturan2 yang ketat
 Matematika adalah aktifitas manusia
JADI, APA ITU MATEMATIKA ?
TIDAK TERDAPAT SATU DEFINISI
TENTANG MATEMATIKA YANG TUNGGAL
DAN DISEPAKATI OLEH SEMUA TOKOH
ATAU PAKAR MATEMATIKA
PENGERTIAN ETIMOLOGI
 Matematika manthanein atau mathema,
belajar atau hal yang dipelajari
 Matematika wiskunde, ilmu pasti
 Matematika adalah ilmu pengetahuan yang
diperoleh dengan bernalar
 Ciri utama matematika adalah penalaran
deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau
pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar
konsep atau pernyataan dalam matematika
bersifat konsisten.
 Namun demikian, pembelajaran dan
pemahaman konsep dapat diawali secara
induktif melalui pengalaman peristiwa nyata
atau intuisi.
 Proses induktif-deduktif secara bersama-
sama dapat digunakan dalam mempelajari
konsep matematika
 Penerapan cara kerja matematika diharapkan
dapat membentuk sikap kritis, kreatif, jujur,
dan komunikatif
 Keabstrakan obyek2 matematika perlu
diwujudkan secara lebih kongkrit
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
1. Memiliki obyek abstrak
2. Bertumpu pada kesepakatan
3. Berpolapikir deduktif
4. Memiliki simbol yang kosong dari arti
5. Memperhatikan semesta pembicaraan
6. Konsisten dalam sistemnya
MEMILIKI OBYEK ABSTRAK
Obyek dasar mat adalah abstrak dan
disebut obyek mental, obyek pikiran, yaitu :
a. FAKTA
b. KONSEP
c. OPERASI / RELASI
d. PRINSIP
 FAKTA berupa konvensi2 yang diungkap
dg simbol tertentu
 “3” dipahami sbg bilangan “tiga”
 “2+4” dipahami sbg “dua tambah empat”
 “//” bermakna “sejajar”
 (a,b) sebagai pasangan berurutan atau
dalam kalkulus sebagai interval terbuka
 KONSEP adalah ide abstrak yg dapat
digunakan untuk menggolongkan sejumlah
obyek. Apakah obyek tertentu merupakan
contoh konsep ataukah bukan.
 “Segitiga”, “Bilangan asli” “fungsi”, “variabel”,
“konstanta”, “matriks”, “vektor”, “group”, dan
“ruang metrik”
 DEFINISI adalah ungkapan yang
membatasi suatu konsep
1. “Trapesium adalah segiempat yang
sepasang sisinya sejajar” (definisi
analitik)
2. “Segiempat yang tejadi jika sebuah
segitiga dipotong oleh sebuah garis yg
sejajar salah satu sisinya adl trapesium”
(definisi generik)
 OPERASI adalah pengerjaan hitung,
pengerjaan aljabar, dan pengerjaan
matematika yang lain.
 “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”,
“irisan”.
 OPERASI adalah suatu relasi khusus,
karena operasi adalah aturan untuk
memperoleh elemen tunggal dari satu atau
lebih elemen yang diketahui
 Operasi unair, operasi biner, dll
 PRINSIP adalah obyek matematika yang
kompleks. Prinsip dapat terdiri dari beberapa fakta,
beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu
relasi/operasi.
 PRINSIP adalah hub antara berbagai obyek dasar
matematika. Prinsip dapat berupa aksioma,
teorema, sifat, dsb.
 SKILL adalah prosedur atau kumpulan aturan2 yg
digunakan utk menyelesaikan soal matematika
BERTUMPU PADA KESEPAKATAN
 Kesepakatan yang amat mendasar adalah
AKSIOMA dan KONSEP PRIMITIF
 Aksioma disebut juga postulat adalah
pernyataan pangkal (yang tidak perlu
dibuktikan)
 Konsep primitif disebut juga undefined terms
adalah pengertian pangkal yang tidak perlu
didefinisikan
BERPOLA PIKIR DEDUKTIF
 Pola pikir deduktif secara sederhana dapat
dikatakan pemikiran “yang berpangkal dari
hal yang bersifat umum diterapkan atau
diarahkan pada hal yang bersifat khusus”
 Proses mencari kebenaran (generalisasi)
dalam matematika berbeda dengan ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan
yang lain.
 Metode pencarian kebenaran yang dipakai
adalah metode deduktif, tidak dapat dengan
cara induktif. Pada ilmu pengetahuan alam
adalah metode induktif dan eksperimen.
 Walaupun dalam matematika mencari
kebenaran itu dapat dimulai dengan cara
induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang
benar untuk semua keadaan harus dapat
dibuktikan dengan cara deduktif. Dalam
matematika suatu generalisasi dari sifat,
teori atau dalil itu dapat diterima
kebenarannya sesudah dibuktikan secara
deduktif.
Contoh
 Dalam ilmu fisika, bila seorang melakukan
percobaan (eksperimen) sebatang logam
dipanaskan maka memuai dan dilanjutkan
dengan logam-logam yang lainnya,
dipanaskan ternyata memuai juga, maka ia
dapat membuat kesimpulan (generalisasi)
bahwa setiap logam yang dipanaskan itu
dapat memuai.
Contoh
 Bilangan ganjil ditambah bilangan ganjil
adalah bilangan genap.
Buktikan!
Misalnya kita ambil beberapa buah bilangan
ganjil, baik ganjil positif, atau ganjil negatif yaitu
1, 3, -5, 7.
 Pembuktian secara deduktif sebagai berikut :
Misalkan : a dan b adalah sembarang bilangan
bulat, maka 2a bilangan genap dan 2b bilangan
genap genap, maka 2a +1 bilangan ganjil dan
2b + 1 bilangan ganjil.
 Jika dijumlahkan:
(2a + 1) + (2b + 1) =
2a + 2b + 2 =
2 (a + b + 1) =
Karena a dan b bilangan bulat maka (a + b + 1) juga bilangan bulat,
sehingga 2 (a + b +1) adalah bilangan genap. Jadi bilangan ganjil +
bilangan ganjil = bilangan genap (generalisasi)
MEMILIKI SIMBOL YG KOSONG
DARI ARTI
 Model persamaan “x+y=z” belum tentu
bermakna bilangan
 “+” belum tentu operasi tambah untuk dua
bilangan
 Makna huruf atau tanda itu tergantung dari
permasalahan yang mengakibatkan
terbentuknya model itu
MEMPERHATIKAN SEMESTA PEMBICARAAN
 Semesta pembicaraan adalah lingkup
pembicaraan
 Bila lingkup pembicaraannya adalah
bilangan, maka simbol2 diartikan bilangan
 Bicara vektor, model x + b = c , maka huruf 2
yang digunakan bukan berarti bilangan, tetapi
harus diartikan vektor
KONSISTEN DALAM SISTEMNYA
 Dalam matematika terdapat banyak sistem.
Satu dg yang lain bisa saling berkaitan, tetapi
juga bisa saling lepas.
 Sistem2 aljabar : sistem aksioma dari group,
sistem aksioma dari ring, sistem aksioma dari
field, dsb.
 Sistem2 geometri : sistem geometri netral,
sistem geometri Euclides, sistem geometri
non-Euclides
 Didalam msing2 sistem dan struktur itu
terdapat KONSISTENSI
 SISTEM adalah sekumpulan unsur atau
elemen yang terkait satu sama lain dan
mempunyai tujuan tertentu
 STRUKTUR adalah sistem yang
didalamnya memuat hubungan yang
hirarki
HAKIM TERTINGGI MATEMATIKA
 Dalam keilmuan terdapat 3 jenis kebenaran
1. Kebenaran konsistensi atau koherensi
2. Kebenaran korelasional
3. Kebenaran pragmatik
Ketidakmungkinan suatu struktur matematika
tertentu memuat suatu kontradiksi
 Perhatikan definisi sudut berikut ini
Model A : Sudut adl bangun yg terjadi
jika dua sinar berpangkal
sama
Model B : Sudut adl daerah bidang yg
dibatasi oleh dua sinar
berpangkal sama
 Diberikan dua pernyataan :
1. Sebuah garis lurus memotong sebuah
sudut pada tepat dua buah titik
2. Sebuah garis lurus memotong sebuah
sudut pada tak hingga banyak titik
Kaitannya dg kedua model di atas, manakah
pernyataan yang benar ?
 Pernyataan 1 benar dalam model A, tetapi
tidak dalam model B, kecuali ditambah dulu
suatu definisi tertentu yang dikaitkan dengan
kaki sudut
 HAKIM atau penentu kebenaran suatu
pernyataan dalam matematika adalah
STRUKTUR yang disepakati untuk digunakan
 Dalam KBK, pengertian sudut yang digunakan
adalah model A
Soal
Buktikan secara induktif dan deduktif!
1. Jumlah ketiga sudut dalam sebuah segitiga
sama dengan 180o.
2. Bilangan genap ditambah bilangan genap
adalah bilangan genap
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 1. HAKEKAT MATEMATIKA.ppt

Tabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananTabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan peranan
mohdsanusisidik
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
ulfah Nasution
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx
EsterHutahaean1
 
Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam
FathurRahman189
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematiksyedx
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematik
syedx
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Nailul Hasibuan
 
Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika
Meilani Rahmawati
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
Restie Amelia
 
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
LSPP1SMKN1Gondang
 
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Sukma Puspitorini
 
Paham filsafat matok
Paham filsafat matokPaham filsafat matok
Paham filsafat matok
xawa Cide
 
Aksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptxAksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptx
ssuseree2c2b
 
Hakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptxHakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptx
Tsaqib2
 
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis MatematikakONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
Nailul Hasibuan
 
20101029 pengantar logika_informatika
20101029 pengantar logika_informatika20101029 pengantar logika_informatika
20101029 pengantar logika_informatikaMUBAROK_ZAKI
 
Makalah dasar dasar pendidikan mipa
Makalah dasar   dasar pendidikan mipaMakalah dasar   dasar pendidikan mipa
Makalah dasar dasar pendidikan mipaFela Aziiza
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Irti Andraini
 

Similar to 1. HAKEKAT MATEMATIKA.ppt (20)

Tabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananTabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan peranan
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx
 
Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematik
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematik
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
 
Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
 
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
 
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
 
Paham filsafat matok
Paham filsafat matokPaham filsafat matok
Paham filsafat matok
 
Mathematical fallacies
Mathematical fallaciesMathematical fallacies
Mathematical fallacies
 
Wahidin uhamka mathematical fallacies
Wahidin uhamka mathematical fallaciesWahidin uhamka mathematical fallacies
Wahidin uhamka mathematical fallacies
 
Aksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptxAksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptx
 
Hakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptxHakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptx
 
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis MatematikakONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
kONTRUKTIVISME Kritik Filsafat absolutis Matematika
 
20101029 pengantar logika_informatika
20101029 pengantar logika_informatika20101029 pengantar logika_informatika
20101029 pengantar logika_informatika
 
Makalah dasar dasar pendidikan mipa
Makalah dasar   dasar pendidikan mipaMakalah dasar   dasar pendidikan mipa
Makalah dasar dasar pendidikan mipa
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
 

Recently uploaded

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 

Recently uploaded (20)

Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 

1. HAKEKAT MATEMATIKA.ppt

  • 2. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN Setelah sesi ini diharapkan Anda dapat memahami : 1. pengertian matematika yang tidak tunggal, 2. karakteristik matematika, dan 3. matematika dalam pendidikan
  • 3. MATEMATIKA DAN KITA  Apa manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari?  Matematika, apa dan bagaimana?
  • 4. APAKAH MATEMATIKA ITU?  Matematika adalah bahasa simbol  Matematika adalah bahasa numerik  Matematika adalah bahasa yang dapat menghilangkan sifat kabur,majemuk, dan emosional  Matematika adalah berpikir logis  Matematika adalah sarana berpikir  Matematika adalah logika pada masa dewasa  Matematika adalah ratunya ilmu sekaligus pelayannya
  • 5.  Matematika adalah sains mengenai kuantitas dan besaran  Matematika adalah suatu sains yang bekerja menarik kesimpulan2 yang perlu  Matematika adalah sains formal yang murni  Matematika adalah sains yang memanipulasi simbol  Matematika adalah ilmu tentang bil. & ruang  Matematika adalah ilmu yang mempelajari hub pola, bentuk, dan struktur  Matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif
  • 6.  Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sitematik  Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi  Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik berhub dg bilangan  Matematika adalah pengetahuan tentangfakta2 kuantitatif dan msalah tentang ruang dan bentuk  Matematika adalah pengetahuan tentang struktur2 yang logik  Matematika adalah pengetahuan tentang aturan2 yang ketat  Matematika adalah aktifitas manusia
  • 7. JADI, APA ITU MATEMATIKA ? TIDAK TERDAPAT SATU DEFINISI TENTANG MATEMATIKA YANG TUNGGAL DAN DISEPAKATI OLEH SEMUA TOKOH ATAU PAKAR MATEMATIKA
  • 8. PENGERTIAN ETIMOLOGI  Matematika manthanein atau mathema, belajar atau hal yang dipelajari  Matematika wiskunde, ilmu pasti  Matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar
  • 9.  Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.  Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi.
  • 10.  Proses induktif-deduktif secara bersama- sama dapat digunakan dalam mempelajari konsep matematika  Penerapan cara kerja matematika diharapkan dapat membentuk sikap kritis, kreatif, jujur, dan komunikatif  Keabstrakan obyek2 matematika perlu diwujudkan secara lebih kongkrit
  • 11. KARAKTERISTIK MATEMATIKA 1. Memiliki obyek abstrak 2. Bertumpu pada kesepakatan 3. Berpolapikir deduktif 4. Memiliki simbol yang kosong dari arti 5. Memperhatikan semesta pembicaraan 6. Konsisten dalam sistemnya
  • 12. MEMILIKI OBYEK ABSTRAK Obyek dasar mat adalah abstrak dan disebut obyek mental, obyek pikiran, yaitu : a. FAKTA b. KONSEP c. OPERASI / RELASI d. PRINSIP
  • 13.  FAKTA berupa konvensi2 yang diungkap dg simbol tertentu  “3” dipahami sbg bilangan “tiga”  “2+4” dipahami sbg “dua tambah empat”  “//” bermakna “sejajar”  (a,b) sebagai pasangan berurutan atau dalam kalkulus sebagai interval terbuka
  • 14.  KONSEP adalah ide abstrak yg dapat digunakan untuk menggolongkan sejumlah obyek. Apakah obyek tertentu merupakan contoh konsep ataukah bukan.  “Segitiga”, “Bilangan asli” “fungsi”, “variabel”, “konstanta”, “matriks”, “vektor”, “group”, dan “ruang metrik”
  • 15.  DEFINISI adalah ungkapan yang membatasi suatu konsep 1. “Trapesium adalah segiempat yang sepasang sisinya sejajar” (definisi analitik) 2. “Segiempat yang tejadi jika sebuah segitiga dipotong oleh sebuah garis yg sejajar salah satu sisinya adl trapesium” (definisi generik)
  • 16.  OPERASI adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan matematika yang lain.  “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”, “irisan”.  OPERASI adalah suatu relasi khusus, karena operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui  Operasi unair, operasi biner, dll
  • 17.  PRINSIP adalah obyek matematika yang kompleks. Prinsip dapat terdiri dari beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi/operasi.  PRINSIP adalah hub antara berbagai obyek dasar matematika. Prinsip dapat berupa aksioma, teorema, sifat, dsb.  SKILL adalah prosedur atau kumpulan aturan2 yg digunakan utk menyelesaikan soal matematika
  • 18. BERTUMPU PADA KESEPAKATAN  Kesepakatan yang amat mendasar adalah AKSIOMA dan KONSEP PRIMITIF  Aksioma disebut juga postulat adalah pernyataan pangkal (yang tidak perlu dibuktikan)  Konsep primitif disebut juga undefined terms adalah pengertian pangkal yang tidak perlu didefinisikan
  • 19. BERPOLA PIKIR DEDUKTIF  Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran “yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan pada hal yang bersifat khusus”  Proses mencari kebenaran (generalisasi) dalam matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan yang lain.
  • 20.  Metode pencarian kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif, tidak dapat dengan cara induktif. Pada ilmu pengetahuan alam adalah metode induktif dan eksperimen.  Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan cara deduktif. Dalam matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat diterima kebenarannya sesudah dibuktikan secara deduktif.
  • 21. Contoh  Dalam ilmu fisika, bila seorang melakukan percobaan (eksperimen) sebatang logam dipanaskan maka memuai dan dilanjutkan dengan logam-logam yang lainnya, dipanaskan ternyata memuai juga, maka ia dapat membuat kesimpulan (generalisasi) bahwa setiap logam yang dipanaskan itu dapat memuai.
  • 22. Contoh  Bilangan ganjil ditambah bilangan ganjil adalah bilangan genap. Buktikan! Misalnya kita ambil beberapa buah bilangan ganjil, baik ganjil positif, atau ganjil negatif yaitu 1, 3, -5, 7.
  • 23.  Pembuktian secara deduktif sebagai berikut : Misalkan : a dan b adalah sembarang bilangan bulat, maka 2a bilangan genap dan 2b bilangan genap genap, maka 2a +1 bilangan ganjil dan 2b + 1 bilangan ganjil.  Jika dijumlahkan: (2a + 1) + (2b + 1) = 2a + 2b + 2 = 2 (a + b + 1) = Karena a dan b bilangan bulat maka (a + b + 1) juga bilangan bulat, sehingga 2 (a + b +1) adalah bilangan genap. Jadi bilangan ganjil + bilangan ganjil = bilangan genap (generalisasi)
  • 24. MEMILIKI SIMBOL YG KOSONG DARI ARTI  Model persamaan “x+y=z” belum tentu bermakna bilangan  “+” belum tentu operasi tambah untuk dua bilangan  Makna huruf atau tanda itu tergantung dari permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya model itu
  • 25. MEMPERHATIKAN SEMESTA PEMBICARAAN  Semesta pembicaraan adalah lingkup pembicaraan  Bila lingkup pembicaraannya adalah bilangan, maka simbol2 diartikan bilangan  Bicara vektor, model x + b = c , maka huruf 2 yang digunakan bukan berarti bilangan, tetapi harus diartikan vektor
  • 26. KONSISTEN DALAM SISTEMNYA  Dalam matematika terdapat banyak sistem. Satu dg yang lain bisa saling berkaitan, tetapi juga bisa saling lepas.  Sistem2 aljabar : sistem aksioma dari group, sistem aksioma dari ring, sistem aksioma dari field, dsb.  Sistem2 geometri : sistem geometri netral, sistem geometri Euclides, sistem geometri non-Euclides  Didalam msing2 sistem dan struktur itu terdapat KONSISTENSI
  • 27.  SISTEM adalah sekumpulan unsur atau elemen yang terkait satu sama lain dan mempunyai tujuan tertentu  STRUKTUR adalah sistem yang didalamnya memuat hubungan yang hirarki
  • 28. HAKIM TERTINGGI MATEMATIKA  Dalam keilmuan terdapat 3 jenis kebenaran 1. Kebenaran konsistensi atau koherensi 2. Kebenaran korelasional 3. Kebenaran pragmatik
  • 29. Ketidakmungkinan suatu struktur matematika tertentu memuat suatu kontradiksi  Perhatikan definisi sudut berikut ini Model A : Sudut adl bangun yg terjadi jika dua sinar berpangkal sama Model B : Sudut adl daerah bidang yg dibatasi oleh dua sinar berpangkal sama
  • 30.  Diberikan dua pernyataan : 1. Sebuah garis lurus memotong sebuah sudut pada tepat dua buah titik 2. Sebuah garis lurus memotong sebuah sudut pada tak hingga banyak titik Kaitannya dg kedua model di atas, manakah pernyataan yang benar ?
  • 31.  Pernyataan 1 benar dalam model A, tetapi tidak dalam model B, kecuali ditambah dulu suatu definisi tertentu yang dikaitkan dengan kaki sudut  HAKIM atau penentu kebenaran suatu pernyataan dalam matematika adalah STRUKTUR yang disepakati untuk digunakan  Dalam KBK, pengertian sudut yang digunakan adalah model A
  • 32. Soal Buktikan secara induktif dan deduktif! 1. Jumlah ketiga sudut dalam sebuah segitiga sama dengan 180o. 2. Bilangan genap ditambah bilangan genap adalah bilangan genap