2. Tujuan
Pembelajaran
Umum
Setelah
mendapatkan materi
ini, peserta latih
mampu memahami
tentang ruang
lingkup korupsi.
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Setelah mengikuti materi ini,
peserta latih mampu :
Menjelaskan tentang
pengertian korupsi
Menyebutkan ciri, modus dan
pola korupsi
Memaparkan korupsi dalam
berbagai perspektif
3. POKOK BAHASAN
• Pokok Bahasan 1. Pengertian korupsi
• Pokok Bahasan 2. Ciri, modus dan pola korupsi
– Ciri korupsi
– Modus korupsi
– Pola korupsi
• Pokok Bahasan 3. Korupsi dalam berbagai
perspektif
– Budaya
– Agama
– Hukum
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
4. PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
KvsK Part 3_ Selamat Siang, Risa!.mp4
5. DISKUSI KELOMPOK
Bagi menjadi 3 kelompok,
diskusikan (berdasarkan film tsb):
penyebab korupsi
dampak korupsi
korupsi dalam berbagai perspektif
(budaya, agama, hukum)
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
8. Latin : corruptio corrumpere (FA, 1951)
corruptus (WSD, 1960)
Inggris : corruption, corrupt
Perancis : corruption
Belanda : corruptic/korruptie
Indonesia : korupsi (Hamzah, 2005)
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
9. Istilah Korupsi yang telah diterima dalam
pembendaharaan kata bahasa Indonesia, adalah “
kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral,
kebejatan dan ketidakjujuran”. Pengertian lainnya,
perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang,
penerimaan uang sogok, dan sebagainya
(Poerwadarminta, 1976)
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
10. Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo Undang-Undang
No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah:
Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
12. Korupsi itu ???
1. Tindak Pidana
Korupsi
2. Perilaku korupsi
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
13. PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PBAK :
Berperilaku dan berbudaya
antikorupsi
14. PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Apa saja ciri-ciri
korupsi ?
15. PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
5. Melibatkan lebih dari satu orang atau
pihak;
6. Adanya kewajiban dan keuntungan
bersama, dalam bentuk uang atau
yang lain;
7. Terpusatnya kegiatan korupsi pada
mereka yang menghendaki keputusan
yang pasti dan mereka yang dapat
mempengaruhinya;
8. Adanya usaha untuk menutupi
perbuatan korup dalam bentuk
pengesahan hukum;
Ciri-ciri korupsi :
1. Suatu penghianatan terhadap
kepercayaan;
2. Penipuan terhadap badan pemerintah,
lembaga swasta atau masyarakat
umumnya;
3. Dengan sengaja melalaikan kepentingan
umum untuk kepentingan khusus;
4. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam
keadaan di mana orang-orang yang
berkuasa atau bawahannya
menganggapnya tidak perlu;
16. 16
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
1. Korupsi transaktif (transactive corruption);
2. Korupsi yang memeras (extortive corruption);
3. Korupsi investif (investive corruption)
4. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption)
5. Korupsi defensif (defensive corruption)
6. Korupsi otogenik (autogenic corruption)
7. Korupsi dukungan (supportive corruption)
..KPK MOVIESKorupsiTempeNo15.mp4
17. 17
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi transaktif (transactive
corruption); yaitu menunjukkan kepada
adanya kesepakatan timbal balik antara
pihak pembeli dan pihak penerima,
demi keuntungan kedua belah pihak
dan dengan aktif diusahakan
tercapainya keuntungan ini oleh kedua-
duanya.
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
18. 18
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi yang memeras (extortive
corruption); adalah jenis korupsi dimana
pihak pemberi dipaksa untuk menyuap
guna mencegah kerugian yang sedang
mengancam dirinya, kepentingannya
atau orang-orang dan hal-hal yang
dihargainya.
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
19. 19
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi investif (investive corruption)
adalah pemberian barang atau jasa
tanpa ada pertalian langsung dari
keuntungan tertentu, selain keuntungan
yang dibayangkan akan diperoleh di
masa yang akan datang.
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
20. 20
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption)
adalah penunjukan yang tidak sah terhadap
teman atau sanak saudara untuk memegang
jabatan dalam pemerintahan, atau tindakan
yang memberikan perlakuan yang
mengutamakan dalam bentuk uang atau
bentuk-bentuk lain, kepada mereka, secara
bertentangan dengan norma dan peraturan
yang berlaku.
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
21. 21
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi defensif (defensive corruption)
adalah perilaku korban korupsi
dengan pemerasan, korupsinya
adalah dalam rangka
mempertahankan diri.
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
22. 22
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi otogenik (autogenic
corruption) yaitu korupsi yang
dilaksanakan oleh seseorang seorang
diri.
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
23. 23
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi dukungan (supportive
corruption) yaitu korupsi tidak secara
langsung menyangkut uang atau
imbalan langsung dalam bentuk lain.
Jenis korupsi dipandang dari
segi tipologi
24. PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Bagaimana modus &
pola korupsi ?
26. Modus Korupsi Saat Ini : Melibatkan Keluarga !!
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
27. MODUS KORUPSI SEKTOR KESEHATAN
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Dari data pengaduan masyarakat sejak 2005 - 2012, KPK melakukan
inventarisasi modus-modus korupsi sektor kesehatan terbanyak berupa :
• Penyelewengan APBN/APBD sektor kesehatan, Jamkesmas, Jampersal dan
Jamkesda
• Intervensi politik dalam anggaran kesehatan, jaminan kesehatan dan
ASKESKIN
• Pungli oleh PNS (Dinas Kesehatan) dan pemotongan dana bantuan
• Kecurangan dalam pengadaan barang/jasa, terutama alat kesehatan
• Penyalahgunaan keuangan RSUD
• Klaim palsu dan penggelapan dana asuransi kesehatan oleh oknum
Puskesmas dan RSUD
• Penyalahgunaan fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RSUD)
28. 28
POLA UMUM KORUPSI
Penyalahgunaan Wewenang
Abuse of discretion
Bisnis Orang Dalam
Insider Trading
Nepotisme
Nepotism
Sumbangan ilegal
Illegal Contribution
Pemalsuan
Fraud
Penyuapan
Bribery Penggelapan
Embezzlement
Komisi
Commission
Pemerasan
Extortion
Pilih Kasih
Favoritism
Bagaimana & darimana
UANG-BARANG-FASILITAS
Hasil korupsi
diperoleh
Sumber: Centre of International Crime Prevention (CICP) dari UN Office for Drug Control and
Crime Prevention (UN-ODCCP),
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
30. 30
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi dalam berbagai perspektif
• Korupsi dari perspektif budaya
• Korupsi dari perspektif agama
• Korupsi dari perspektif hukum
31. 31
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi dari perspektif budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris
disebut Culture.
Kebudayaan jika dimaknai secara bebas adalah
hasil cipta manusia, yang dilandasi dari kebiasaan
32. 32
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Kultur organisasi biasanya
punya pengaruh kuat terhadap
anggotanya. Apabila kultur
organisasi tidak dikelola
dengan baik, akan
menimbulkan berbagai situasi
tidak kondusif mewarnai
kehidupan organisasi. Pada
posisi demikian perbuatan
negatif, seperti korupsi
memiliki peluang untuk
terjadi.
Korupsi menjadi
sesuatu yang
diangap biasa karena
telah dilakukan baik
secara sadar maupun
tidak sadar dalam
sikap hidup sehari-
hari.
34. 34
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi dari perspektif agama
HANYA KARENA SATU DIRHAM
Rasulullah SAW bersabda :
Barang siapa membeli baju dengan harga sepuluh dirham,
sedangkan satu dirham saja dari yang sepuluh itu berasal dari
sumber haram, maka Allah SWT tidak akan menerima shalat
orang tersebut selama baju itu dipakainya
(HR. Ahmad).
35. HANYA KARENA SESUAP MAKANAN
“Hai Saad, perbaikilah makananmu, niscaya
doamu akan dikabulkan Allah.
Demi Dzat Muhammad yang ada dalam
kekuasaan-Nya, sesungguhnya sesuap saja
makanan yang haram bila masuk ke dalam
perut, maka ibadahnya tidak akan diterima
oleh Allah selama 40 hari.
Hamba mana saja yang dagingnya tumbuh
dari barang haram dan riba, maka api
neraka akan melahapnya”. (Hadis Mardawih
& Thabrani).
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
36. Janganlah kalian memakan harta diantara kalian
dengan jalan yang batil dengan cara mencari
pembenarannya kepada hakim-hakim, agar kalian
dapat memakan harta orang lain dengan cara dosa
sedangkan kalian mengetahuinya.
( QS. Al-Baqarah: 188 )
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
37. Tidak ada satu pun agama
di Indonesia yang
membolehkan KORUPSI
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
38. 38
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Biasanya hal ini terjadi
karena pendidikan yang
rendah baik formal
maupun non formal.
Semua kelemahan
tersebut tentu akan
mengurangi integritas.
Kelemahan rasa religius dan
juga ketiadaan apresiasi
terhadap nilai-nilai kemuliaan
disertai dengan lemahnya
disiplin diri dan etika dalam
bekerja, juga adanya sifat
tamak dan egois, hanya
mementingkan diri sendiri saja
mendorong terjadinya korupsi.
39. 39
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Korupsi dalam
perspektif
hukum
40. • Korupsi merupakan suatu perbuatan melawan
hukum baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat merugikan perekonomian atau keuangan
negara yang dari segi materiil perbuatan itu
dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan
dengan nilai-nilai keadilan masyarakat.
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
41. • Dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia,
sesuai dengan asas hukum maka diterapkan peraturan khusus
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu UU No. 3
Tahun 1971, UU No. 31 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001,
akan tetapi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
kejahatan seperti kejahatan perpajakan, money laundering,
kehutanan, perikanan, pertambangan dan sebagainya yang
deliknya dapat memenuhi unsur-unsur perbuatan korupsi, berlaku
peraturan perundang-undangan masing-masing.
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
42. MARI BERAKSI (BERANTAS KORUPSI)
GERAKAN LEMBAGA SWADAYA
INTERNASIONAL (INTERNATIONAL NGOs)
42
PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI
PUSDIKLATNAKES KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TERIMA KASIH