ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Membahas berbagai definisi
fiqh siyasah dan siyasah
syar’iyyah, bidang-bidang
fiqh siyasah serta istilah-
istilah penting (terminologi)
fiqh siyasah yang pernah
muncul dalam lintasan
sejarah lembaga
pemerintahan Islam.
DEFINISI FIQH
SIYASAH,
TERMINOLOGI
KHILAFAH,
IMAMAH, IMARAH,
AHLUL HALLI
WAL’AQDI, BAI’AT
2. ASAL KATA & DEFINISI SIYASAH
َ
اسَس
-
ُس ْوُسَي
-
ةَساَيِس
=
َّربَد
-
ُي
ُّربَد
-
اًبيرْدت
Secara bahasa (etimologi), siyasah adalah bentuk
mashdar yang berarti: Mengatur, mengendalikan,
mengurus, membuat keputusan. To govern, to
lead, policy (of government, corporation, etc.):
memerintah, memimpin, membuat kebijaksanaan.
الشر وفق على العباد مصالح تدبير
ع
الفساد عن وأبعد الصالح إلى أقرب الناس معه يكون فعال كان ما السياسة
وحي به نزل وال الرسول يشرعه يكن لم وان
Menurut Ahmad Fathi Bahatsi, siyasah
adalah : “pengurusan kemaslahatan
umat manusia sesuai dengan syara’. ”
Ibn ‘Aqil, seperti dikutip oleh Ibn al-Qayyim, mendefinisikan siyasah “segala perbuatan
yang membawa manusia lebih dekat kepada kemaslahatan, dan lebih jauh dari
kerusakan, sekalipun Rasul tidak menetapkannya dan Allah tidak mewahyukannya.”
Corak siyasah ini dikenal dgn siyasah syar’iyah, siyasah hasil pemikiran manusia yg
berlandaskan etika agama dan moral dgn memperhatikan prinsip2 umum syari’at.
Definisi Abdul Wahab Khallaf :
“undang2 yg diletakkan untuk
memelihara ketertiban dan
kemaslahatan serta mengatur
keadaan.” Corak siyasah ini
dikenal dgn siyasah wadh’iyah,
atau siyasah yang berdasarkan
kepada pengalaman sejarah
dan adat masyarakat serta
hasil pemikiran manusia dalam
mengatur hidup bermasyarakat
dan bernegara.
3. TUGAS & WEWENANG SIYASAH
Kesimpulan Fiqh siyasah: “ilmu yg mempelajari
hal-ihwal pengaturan urusan umat dan negara
dengan segala bentuk hukum, peraturan dan
kebijaksanaan yang dibuat oleh pemegang
kekuasaan, yang sejalan dengan dasar2 ajaran
dan ruh syariat untuk mewujudkan kemaslahatan
umat.” ► Fiqh siyasah = ilmu tata negara Islam.
Wewenang membuat segala bentuk
hukum, peraturan dan kebijaksanaan
yang berkaitan dengan pengaturan
kepentingan negara & urusan umat
guna mewujudkan kemaslahatan umum
terletak pada pemegang kekuasaan
(pemerintah, ulil amri / wulatul amr ).
Sehingga segala hukum, peraturan dan
kebijaksanaan siyasi yang dibuat oleh
pemegang kekuasaan bersifat mengikat.
Ia wajib ditaati oleh masyarakat selama
produk hukum itu secara substansial
tidak bertentangan dengan jiwa syari’at.
Karena ulil amri diberi hak oleh Allah
untuk dipatuhi (QS. Al-Nisa’ 4: 59).
Tugas fiqh siyasah adalah
mempelajari segala sebab
musabab, masalah dan aspek
yang berkaitan dengan asal-
usul negara dalam sejarah
Islam, sejarah perkembangan,
organisasi dan fungsi serta
peranannya dalam kehidupan
umat, segala bentuk hukum,
peraturan dan kebijaksanaan
yang dibuat oleh penguasa.
Juga mempelajari konsep dan
teori yang pro dan kontra
mengenai politik, negara dan
pemerintahan menurut Islam.
Fiqh siyasah adalah bagian
dari fiqh. Bedanya terletak
pada pembuatnya. Fiqh di-
tetapkan oleh mujtahid,
sedangkan siyasah
syar’iyah oleh peme-
gang kekuasan.
4. OBYEK,
METODE,
KEGUNAAN
OBYEK. Ibn Taimiyah mendasarkan obyek
pembahasan fiqh siyasah pada QS. Al-Nisa’
ayat 58-59, yaitu menyampaikan amanah
kepada yang berhak, menetapkan hukum
dengan adil, dan mengatur hubungan antara
penguasa dan rakyat. Secara telaah literatur,
obyek bahasan fiqh siyasah mencakup
masalah khilafah, imamah dan imarah,
masalah gelar kepala negara, masalah
pengangkatan dan pemberhentian kepala
negara serta syarat2nya; masalah bai’at,
masalah waliyul ‘ahdi, masalah ahlul hilli wal
‘aqdi; masalah ekonomi, keuangan dan pajak,
masalah hubungan antar satu negara dan
negara lain, hubungan muslim dengan non-
muslim, masalah peradilan, masalah pepera-
ngan dan perdamaian; masalah sumber
kekuasaan; masalah bentuk negara, dsb baik
dalam praktek yang berkembang dalam
sejarah maupun dalam konsep dan pemikiran
berpolitik dan bernegara.
METODE yg dipakai dalam Fiqh siyasah,
yaitu metode Ushul Fiqh (ijma’, qiyas,
istihsan, ‘uruf, sadd al-dzari’ah, maslahat
mursalah, istishhab) & metode kaidah2 fiqh
وعدما وجودا علته مع يدور الحكم
المصالح جلب على مقدم المفاسد دفع
الخاصة المصلحة على مقدمة العامة المصلحة
الضررين بأخف األخذ
▪
السلم العالقة فى األصل
كله اليترك كله اليدرك ما
بالمصلحة منوط الرعية على اإلمام تصرف
KEGUNAAN Fiqh Siyasah : Mempelajari
khazanah pemikiran ulama tentang politik,
sejarah jatuh bangunnya pemerintahan
Islam di masa lalu yg menjadi pelajaran
berharga • membantu memahami hadis2
yang memiliki kaidah bersifat global &
universal, serta hadis2 yg mempunyai
kaidah kondisional dan situasional
setempat • Prinsip2 yg diterapkan
dalam siyasah dapat dijadikan
pedoman & strategi pem-
berlakuan norma politik •
6. KHILAFAH seakar dengan kata
khalifah (mufrad), khalaif (jama’),
dan khulafa’ (jama’), semua berasal
dari fi’il madhi khalafa. Dalam al-
Quran, kata khalifah disebut 2x
yaitu al-Baqarah: 30, Shad: 26. Kata
khalaif ada 4x yaitu al-An’am: 165,
Yunus: 14 & 37, Fathir: 39. Kata
khulafa’ ada 3x yaitu al-A’raf: 69
dan 74, al-Naml: 62.
Kata khalifah berarti wakil (deputy),
pengganti (successor), penguasa
(vicegerent), gelar bagi pemimpin
tertinggi dalam komunitas muslim
dan bermakna pengganti Rasulullah
saw. Menurut al-Maududi, khalifah
adalah pemimpin tertinggi dalam
urusan agama dan dunia sebagai
pengganti Rasul SAW.
Gelar khalifah pertama kali
digunakan pada Abu Bakar Ash
Shiddiq.
Ibnu Khladun dalam kitab
muqaddimah berpandangan bahwa
khalifah adalah tuntutan syari’ah dalam
menegakkan agama dan mengatur
urusan dunia (sosial politik), guna
mewujudkan kemaslahatan dunia dan
akhirat. Berhubung kemaslahatan
akhirat lebih utama, maka semua
kepentingan dunia harus disesuaikan
dengan hukum syariat agama.
Disamping itu, khalifah pada
hakikatnya menobatkan diri sebagai
pengganti pembuat undang2 (Nabi-
Rasul) memelihara kewibawaan syariat
dan mengatur urusan keduniawian.
TERMINOLOGI
KHILAFAH
&
KHALIFAH
7. Imam berasal dari kata amma,
yang berarti menjadi ikutan. Kata
imam berarti pemimpin atau contoh
yang harus diikuti. Secara istilah,
imam adalah seseorang yang
memegang jabatan umum dalam
urusan agama dan dunia sekaligus.
Istilah imam lebih populer di
kalangan umat Islam Syi’ah.
Di kalangan syi’ah, imam ialah
shahibul haq al-syar’i, yang dalam
UU modern disebut de jure baik yg
langsung memerintah atau tidak.
Al-Mawardi mendefinisikan imamah
النبوة لخالفة موضوعة اإلمامة
الدنيا وسياسة الدين حراسة في
Imamah adalah suatu kedudukan/
jabatan yang diadakan untuk
mengganti tugas kenabian didalam
memelihara agama dan mengen-
dalikan dunia. Al-Mawardi
menyebut 2 hak imam, yaitu hak
untuk ditaati dan hak untuk dibantu.
Kedudukan imam sama dengan
khalifah, yaitu pengganti Rasul
sebagai pemelihara agama dan
penanggung jawab urusan umat.
Imamah dalam Alquran diulang 7
kali, dengan beragam arti, yaitu :
Kepemimpinan (Al-Baqarah:124,
Al-Furqan: 74 dan Al-Isra’ : 71).
Kitab induk (QS. Yasin:12).
Pedoman (QS Hud : 17).
Petunjuk (Al-Ahqaf : 12)
Jalan terang dan jelas (Al-Hijr: 79)
Namun hanya ada 2 ayat yang
mengkaji masalah politik, yaitu Al-
Baqarah:124 dan Al-Furqan: 74.
Menurut Ali Syariati: Imamah
merupakan doktrin keagamaan
yang mesti diterima dan diimani
oleh semua orang. Imamah bukan
saja pengelola dan pemelihara
masyarakat dalam bentuk yang
mandeg, tanggung jawab imamah
paling utama dalam bentuk politik.
TERMINOLOGI
IMAMAH
&
IMAM
8. Imarah, Ahlul Halli Wal ‘Aqdi, Bai’at
Imarah merupakan mashdar dari
amira, yang berarti keamiraan atau
pemerintahan. Kata Amir bermakna
pemimpin. Istilah amir di masa
Rasul dan Khulafaurrasyidin
digunakan sebagai gelar bagi
penguasa daerah atau gubernur,
juga sebagai komandan militer
(amir al-jaisy), serta bagi jabatan2
penting, seperti Amirul Mukminin,
Amirul Muslimin, Amir al-Umara’.
Kata amir tidak ditemukan dalam
Quran. Ada kata ulil amri yang
ditafsirkan dengan kepala negara,
pemerintah, ulama, bahkan bagi
orang syi’ah adalah imam2 mereka
yg ma’shum. Makna ulil amri dari
sisi siyasah dusturiyah sebenarnya
adalah ahlul halli wal’aqdi.
Gelar Amirul Mukminin disematkan
pertama kali kepada khalifah Umar
bin Al-Khattab.
Ahlul Halli wal ‘Aqdi diartikan
dengan orang2 yg mempunyai
wewenang untuk melonggarkan
dan mengikat. Tugasnya memilih
khalifah, imam, kepala negara
secara langsung. Lembaga ini
merupakan suatu lembaga pemilih,
atau dari segi fungsinya sama
dengan MPR dulu.
Menurut Al-Mawardi, Ahlul halli wal
’aqdi disebut juga Ahlul Ikhtiyar,
yaitu golongan yang berhak
memilih. Dasar istilah ini adalah
pada sistem pemilihan 4 khalifah
pertama yg dilaksanakan oleh para
tokoh sahabat yg mewakili 2
golongan Anshar dan Muhajirin.
Bai’at (mubaya’ah): pengakuan
mematuhi dan menaati imam yang
dilakukan oleh ahlul halli wal ‘aqdi
dan dilaksanakan sesudah
permusyawaratan.
TERMINOLOGI
9. Lebih Lanjut Mengenai Bai’at
Informasi dari al-Quran yg berkaitan
dengan bai’at ada dalam surat al-Fath:
10, al-Taubah: 111, dan surat al-
Mumtahanah: 12.
Dalam sejarah ada Bai’at ‘Aqabah 1
tahun 621 M di bukit ‘aqabah. Bai’at (janji
setia) ini antara Nabi dengan 12 orang
suku Khazraj dan Aus dari Yatsrib
(Madinah) yang membai’at kepada Nabi
untuk tidak menyekutukan Allah, tidak
mencuri, berzina, membunuh anak2,
menuduh dengan tuduhan palsu, tidak
mendurhakai Nabi didalam kebaikan.
Bai’at ‘Aqabah II pada tahun 622 M.
antara Nabi dengan 75 orang Yatsrib (2
diantaranya wanita), disebut juga bai’at
kubra. Mereka berbai’at untuk taat dan
selalu mengikuti Nabi baik pada waktu
kesulitan maupun dalam kemudahan,
tetap berbicara benar, tidak takut celaan
orang didalam membela kalimah Allah.
Bai’at pertama terhadap khalifah
terjadi di Tsaqifah balai pertemuan
Bani Sa’idah, Madinah. Dalam
pertemuan antara sekelompok
Ansar dan Muhajirin itu, Abu Bakar
berkata: “Saya nasihatkan kalian
untuk membai’at salah seorang,
yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah atau
Umar bin Khattab”. Kemudian Umar
berkata “Demi Allah, akan
terjadikah itu? Padahal Abu Bakar
lah yang paling berhak memegang
jabatan ini, beliau lebih dulu jadi
sahabat Rasul, beliau Muhajirin
yang paling utama, pengganti Rasul
dalam imam shalat…ulurkan
tangan! saya bai’at Abu Bakar”.
Ketika Utsman bin Affan diangkat
jadi khalifah, yang mula2
membai’at adalah Abdurrahman
bin Auf yang diikuti oleh jama’ah.
TERMINOLOGI
10. .…next week PRINSIP-PRINSIP
FIQH SIYASAH
Mewujudkan persatuan dan kesatuan
umat. (al-Mu’minun: 52, al-Anfal: 46).
Musyawarah dalam menyelesaikan
masalah. (al-Syura: 38, Ali Imran: 159)
Menunaikan amanah dan menetapkan
hukum secara adil. (al-Nisa’: 58)
Mena’ati Allah, Rasulullah dan Ulil Amri.
(al-Nisa’: 59)
Mendamaikan konflik antar kelompok
Islam. (al-Hujurat: 9)
Mempertahankan kedaulatan negara, dan
larangan melakukan agresi dan invasi.
(al-Baqarah: 190)
Mementingkan perdamaian daripada
permusuhan. (al-Anfal: 61)
إ الظل يوم ظله في هللا يظلهم سبعة
ال
عادل إمام ظله
...
رعيته عن مسئول كم كل و راع كم كل
الشرع وافق ما إال سياسة ال
)
القي إبن
م
(
Meningkatkan kewaspadaan
dalam bidang pertahanan dan
keamanan. (al-Anfal: 60)
Menepati janji. (al-Nahl: 91)
Distribusi harta pada seluruh
lapisan masyarakat.
(al-Hasyr: 7)
11. MASA RASULULLAH: Piagam Madinah, Praktik Syura, Perjanjian Hudaibiyah
ABU BAKAR AL-SHIDDIQ: Menjadi khalifah pertama melalui pemilihan satu
pertemuan yang berlangsung pada hari kedua setelah Nabi wafat dan sebelum jenazah
beliau dimakamkan. Beliau ditetapkan berdasarkan “pemilihan suatu musyawarah
terbuka”. Abu Bakar berinisiatif memerangi kelompok masyarakat yang enggan
mengeluarkan zakat, dan dimulainya proses pembukuan al-Quran agar tidak bercampur
dengan hadits.
UMAR BIN AL-KHATTAB: Ditetapkan berdasarkan “penunjukan kepala negara
pendahulunya”. Beliau memberi contoh siyasah dengan penerapan bea impor 10%
(‘usyur) atas dasar politik resiprokal seperti yang dikenakan kepada pedagang2 muslim di
negara luar. Umar yang pertama kali menunjuk hakim khusus mengadili perkara2 dibidang
harta kekayaan, sehingga sejarah Islam mulai mengenal pembagian kekuasaan. Umar juga
menetapkan peraturan bahwa menjatuhkan thalaq tiga kali sekaligus bermakna hukum
jatuh thalaq tiga. Umar juga melakukan perubahan status tanah Irak dan Syam yang
didapat dari musuh menjadi tanah kharaj. Umar juga tidak memotong tangan pencuri pada
‘am maja’ah (tahun kelaparan), dan tidak memberikan bagian zakat kepada muallaf.
UTSMAN BIN AFFAN: Ditetapkan melalui “pemilihan dalam suatu dewan
formatur”. Beliau mempersatukan umat Islam melalui penyalinan al-Quran pada satu
mushaf, yaitu mushaf Utsmany. Utsman merupakan khalifah pertama yang menentukan
lokasi khusus untuk sidang pengadilan, sebelumnya proses peradilan dilakukan di Masjid.
ALI BIN ABI THALIB: Ditetapkan berdasarkan “pemilihan melalui musyawarah
dalam pertemuan terbuka”. Pada era beliau terjadi peperangan antarmuslim. Konflik
berdarah muncul dalam Perang Shiffin dan Perang Jamal. Jalan tengah pun ditempuh
melalui proses arbitrase antara kelompok Ali dan Muawiyah.
SIYASAH ERA RASULULLAH SAW.
DAN KHULAFA’ AL-RASYIDIN