SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
Digital Talent
Scholarship 2022
INDIKATOR KOTA CERDAS SNI ISO
37122:2019 DIMENSI SMART PEOPLE
Profil Pengajar
Photo Pengajar
Jabatan Akademik (tahun dan jabatan terakhir Pengajar)
Latarbelakang Pendidikan Pengajar
• AAA
• BBB
• CCC
• Riwayat Pekerjaan
• AAA
• BBB
• CCC
Contact Pengajar
Ponsel :
Email :
Course Outline
Pelatihan ini bertujuan mewujudkan keterampilan Aparat Sipil Negara (ASN)
yang terlibat dalam tim kota cerdas, sebagai analis kota cerdas. Secara
khusus, Pelatihan ini ditujukan bagi para ASN dari dinas yang terlibat dalam
pengembangan kota cerdas. Materi pelatihan mencakup 8 (delapan) unit
kompetensi, mulai dari kompetensi menjelaskan konsep kota cerdas,
menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart
Governance, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019
dimensi Smart People, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO
37122:2019 dimensi Smart Living, menganalisis indikator kota cerdas SNI
ISO 37122:2019 dimensi Smart Mobility, menganalisis indikator kota cerdas
SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart Environment, menganalisis indikator
kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart Economy, dan merumuskan
pengukuran indikator SNI ISO 37122:2019.
Learning Objective
Melalui pembelajaran ini anda akan dapat:
A. Menganalisis indikator kota cerdas berdasarkan sub dimensi
B. Menganalisis data terkait indikator kota cerdas dari dimensi smart people.
6.1. Persentase populasi kota dengan kecakapan
profesional di lebih dari satu
bahasa
6. Kelompok Indikator Pendidikan
Pemahaman
#Jadijagoandigital
Bahasa asing harus mengacu pada bahasa yang dituturkan dengan kemahiran
profesional selain dari bahasa Indonesia dan daerah.
Contoh:
Bahasa inggris,
Bahasa Jepang dll
Kemahiran profesional mengacu pada tingkat kompetensi berikut:
❖ Mampu berbicara bahasa dengan akurasi struktural, kosa kata dan keterpaduan
struktural yang memadai di wacana untuk berpartisipasi secara efektif dalam
sebagian besar percakapan formal dan informal pada praktik, sosial dan topik
profesional;
❖ Pemahaman pada dasar yang lengkap;
❖ Dapat berdiskusi dengan lancar dan meringankan masalah abstrak dan bidang
kompetensi serta minat khusus;
❖ Dapat mendukung pendapat dan berhipotesis;
❖ Dapat memberikan argumen terstruktur yang jelas dan terorganisir dengan baik;
❖ Sementara pengaruh bahasa pertama pembicara dapat diperhatikan (dalam
❖ pengucapan, tata bahasa dan perbendaharaan kata), seharusnya tidak ada
kesalahan yang berpola, dan kesalahan tidak boleh mengganggu pendengar atau
mengganggu komunikasi
Contoh:
Seseorang dengan
sertifikat kompetensi
bahasa asing
Persyaratan Indikator
jumlah total orang yang dapat berkomunikasi
dalam lebih dari satu bahasa asing dengan
kemahiran profesional(pembilang)
Dibagi dengan
total populasi kota(penyebut)
PENGUKURAN INDIKATOR
Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100
dan dinyatakan sebagai persentase dari populasi
kota dengan kemahiran profesional dalam lebih
dari satu bahasa.
Contoh:
100,000 : 2.874.314
Misal: Total yg profesional di kota
Surabaya 100,000
Jumlah populasi kota Surabaya
2.874.314
Data indeks kemampuan bahasa
inggris orang Indonesia
0,0347 x 100 = 3.47%
Sumber Data
Data tentang bahasa asing yang diucapkan oleh populasi kota pemda harus bersumber
menggunakan data dari Unversitas yang memiliki jurusan Bahasa dan lembaga kursus Bahasa sensus, atau
lokal, survei regional atau nasional yang berkaitan dengan
bahasa yang digunakan.
SUMBER DATA
Suatu persentase yang tinggi dari penduduk yang dapat berkomunikasi dalam lebih dari
satu bahasa asing menunjukkan kota itu memiliki populasi yang berpendidikan dan
beragam yang dapat menangani interaksi yang melampaui batasan nasional.
Keterampilan bahasa asing memiliki potensi untuk meningkatkan mobilitas, kemampuan
kerja,dan pengembangan pribadi seseorang.
INTERPRETASI DATA
Analisis
No Indikator:Persentase populasi kota dengan kecakapan profesional di lebih dari satu
bahasa
Jawaban
(Ya / Tidak)
1 Apakah rencana kerja pengelolaan populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa sudah ada ?
2 Apakah sumberdaya untuk mengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa tersedia?
3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa
sudah ditetapkan?
4 Apakah pengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa sudah dilatih?
5 Apakah pengelolaan populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa menggunakan sistem ?
6 Apakah stakeholder yang mengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa
diindentifikasi?
7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu
bahasa ?
8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia?
9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa
Analisis Kesiapan indicator (Latihan)
No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
6.2. Jumlah komputer, laptop, tablet atau perangkat
pembelajaran digital lainnya yang tersedia per 1.000
siswa
6. Kelompok Indikator Pendidikan
Pemahaman
Siswa sekolah dasar dan menengah harus merujuk kepada
siswa yang terdaftar dalam pendidikan dasar dan menengah
Contoh:
Pendidikan Dasar adalah pendidikan yang dianggap tahap
pertama dari pendidikan dasar (SD-SMP-sederajat)
Contoh:
Pendidikan Menengah adalah pendidikan yang dianggap
sebagai tahap kedua pendidikan dasar dan menandai
berakhirnya wajib belajar di mana itu ada (SMA-sederajat)
Contoh:
Data Dapodik
Beranda - Pauddikdasmen
(kemdikbud.go.id)
Hanya sekolah yang memiliki/menyediakan komputer,
laptop, tablet atau perangkat pembelajaran digital lainnya
yang dihitung
Contoh:
Data statistik pendidikan kota Bandung
Persyaratan Indikator
jumlah total komputer, laptop, tablet atau perangkat
pembelajaran digital lainnya (ex. Projector, akses poin)
dengan akses Internet tersedia untuk siswa sekolah dasar
dan lanjutan yang menghadiri sekolah dasar dan sekolah
lanjutan di kota (pembilang)
Dibagi dengan
1/1.000 dari total populasi sekolah dasar dan
lanjutan(penyebut)
PENGUKURAN INDIKATOR
Hasilnya harus dinyatakan sebagai jumlah
komputer, laptop, tablet atau perangkat
pembelajaran digital lainnya tersedia per 1.000
siswa.
Sumber Data
Data tentang jumlah perangkat elektronik dengan akses internet harus bersumber dari
pimpinan sekolah setempat, atau Kementerian Pendidikan atau Dinas Pendidikan.
SUMBER DATA
Analisis
No Indikator:Jumlah komputer, laptop, tablet atau perangkat pembelajaran digital lainnya yang
tersedia per 1.000 siswa
Jawaban (Ya / Tidak)
1 Apakah rencana kerja pengelolaan jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran
digital lainnya per 1.000 siswa sudah ada ?
2 Apakah sumberdaya untuk mengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran
digital lainnya per 1.000 siswa tersedia?
3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat
pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa sudah ditetapkan?
4 Apakah pengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per
1.000 siswa sudah dilatih?
5 Apakah pengelolaan jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per
1.000 siswa menggunakan sistem ?
6 Apakah stakeholder yang mengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran
digital lainnya per 1.000 siswa diindentifikasi?
7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat
pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa ?
8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia?
9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran
digital lainnya per 1.000 siswa?
Analisis Kesiapan indicator (Latihan)
No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
6.3. Jumlah tingkat pendidikan tinggi sains, teknologi,
teknik dan matematika (STEM) per 100.000
penduduk
6. Kelompok Indikator Pendidikan
Pemahaman
Derajat pendidikan tinggi STEM mengacu pada gelar
pendidikan tinggi yang berspesialisasi dalam mata pelajaran
di dalamnya bidang sains, teknologi, teknik dan matematika,
dan dimaksudkan untuk menangkap peluang bidang
pendidikan dan pekerjaan yang luas, di luar bidang sains dan
matematika yang lebih sempit.
Contoh:
https://seameo.kemdikbud.go.id/
https://dikti.kemdikbud.go.id/lldikti/
Pendidikan tinggi mengacu kepada pendidikan yang
diberikan oleh universitas dan lembaga pendidikan tinggi
lainnya setelah pendidikan menengah
Contoh:
Data pendidikan tinggi di Indonesia
Persyaratan Indikator
Jumlah orang yang memegang gelar pendidikan
tinggi dengan spesialisasi atau jurusan disiplin
dalam subjek STEM (pembilang)
Dibagi dengan
1/100.000 dari total populasi kota(penyebut)
PENGUKURAN INDIKATOR
Hasilnya akan dinyatakan sebagai jumlah derajat
pendidikan tinggi STEM per 100.000
penduduk.
Sumber Data
Data tentang tingkat pendidikan yang lebih tinggi menurut subjek harus bersumber dari
perguruan tinggi setempat/ institusi yang mengeluarkan sertifikat diploma, atau
Kementerian atau lembaga perkotaan terkait Pendidikan, jika tersedia. Jika data pendidikan
tinggi dari sumber-sumber ini tidak tersedia, data dari survei atau sensus dapat digunakan.
SUMBER DATA
Indikator ini memberikan ikhtisar tentang serangkaian keterampilan populasi. Data ini juga
dapat berdampak di kota-kota sekitarnya karena populasi dengan derajat STEM dapat
bekerja di kota-kota itu atau, di kota-kota lain, dengan konteks, dapat memaksa orang
berpendidikan rendah untuk pindah ke kota-kota sekitarnya, menciptakan gap intelektual
di kota.
INTERPRETASI DATA
Analisis
No Indikator:Jumlah tingkat pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)
per 100.000 penduduk
Jawaban (Ya / Tidak)
1 Apakah rencana kerja pengelolaan pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) sudah
ada ?
2 Apakah sumberdaya untuk mengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)
tersedia? –infrastruktur-tenaga pendidikan- kurikulum-
3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika
(STEM) sudah ditetapkan? –kemdikbud-dikti
4 Apakah pengelolaan pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) menggunakan sistem ?
Mulai penerimaan-sistem pembelajaran-kelulusan
5 Apakah stakeholder yang mengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)
diindentifikasi? Masyarakat-pemerintah-industri
6 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan
matematika (STEM) ? -pemda
7 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? –crosscheck data
8 Apakah Pemda sudah meriviu jumlah pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)?-
apakah ada kewenangan untuk mrewviu jumlah pendidian…. Bila tidak pakai data dari kemdikbud
9 Apakah pengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)sudah dilatih? –akreditasi
dosen (kualifikasi pendidikan minimal dosen terpenuhi)
Analisis Kesiapan indicator (Latihan)
No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13.1. Persentase bangunan publik yang dapat diakses oleh
orang-orang dengan kebutuhan khusus
13. Kelompok Indikator Populasi dan Kondisi Sosial
Pemahaman
Bangunan publik mengacu pada gedung yang dimiliki atau
disewa pemerintah yang berfungsi sebagai kantor
kota/kabupaten dan administrasi, perpustakaan, pusat
rekreasi, rumah sakit, sekolah, pemadam kebakaran atau
kantor polisi
Contoh:
Bappeko Surabaya
Bappeko Surabaya
Populasi perkotaan mengacu pada jumlah penduduk yang
tinggal di perkotaan atau kota/kabupaten, biasanya
ditentukan berdasarkan sensus setiap 5 atau 10 tahun
Contoh:
Data penduduk kota Malang
Bangunan umum definisinya mengacu pada bangunan publik.
Bangunan umum yang dapat diakses biasanya mencakup
persyaratan ini:
❖ ruang parkir yang mudah diakses
❖ pintu masuk utama yang mudah diakses
❖ pintu otomatis
❖ pencahayaan yang cukup
❖ kamar mandi yang mudah diakses
❖ lift untuk semua lantai
Contoh:
Data statistik infrastruktur di Indonesia
Pemahaman
Individu dengan kebutuhan khusus (Disabilitas) adalah
setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual,
mental, dan/atau sensoris dalam jangka waktu lama dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan
dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif
dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak (UU
No 8 Tahun 2016)
Contoh:
Jumlah penyandang diasbilitas Kota Bandung
Persyaratan Indikator
jumlah bangunan publik di dalam kota yang dapat
diakses oleh orang-orang
dengan kebutuhan khusus (pembilang)
Dibagi dengan
jumlah total bangunan umum di
kota (penyebut)
PENGUKURAN INDIKATOR
Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100 dan
dinyatakan sebagai persentase.
50 bangunan : 155 bangunan
0.322 x 100 = 32.2%
Sumber Data
Informasi harus diperoleh dari otoritas setempat, pejabat, atau Kementerian atau
Departemen yang bertanggung jawab atas bangunan umum
SUMBER DATA
Banyaknya bangunan publik dalam kota yang dapat diakses oleh orang-orang
berkebutuhan khusus menciptakan kota inklusif dengan menghapus hambatan bagi orang
yang terkena tantangan mobilitas
INTERPRETASI DATA
Analisis
No Indikator:Persentase bangunan publik yang dapat diakses oleh orang-orang dengan
kebutuhan khusus
Jawaban (Ya / Tidak)
1 Apakah rencana kerja pengelolaan bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan
kebutuhan khusus sudah ada ?
2 Apakah sumberdaya untuk mengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang
dengan kebutuhan khusus tersedia?
3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-
orang dengan kebutuhan khusus sudah ditetapkan?
4 Apakah pengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan
khusus sudah dilatih?
5 Apakah pengelolaan bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan
khusus menggunakan sistem ?
6 Apakah stakeholder yang mengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang
dengan kebutuhan khusus diindentifikasi?
7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap bangunan umum yang dapat diakses oleh
orang-orang dengan kebutuhan khusus?
8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia?
9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang
dengan kebutuhan khusus?
Analisis Kesiapan indicator (Latihan)
No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13.2. Persentase anggaran kota yang dialokasikan
untuk penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat,
dan teknologi pendampingan bagi warga negara
dengan kebutuhan khusus
Pemahaman
Alat bantu mobilitas adalah suatu alat yang dirancang untuk
membantu dan meningkatkan mobilitas bagi orang yang
memiliki keterbasatan gerak. Dengan adanya alat ini maka
penyandang disabilitas, lansia, pasien stroke, dan pengguna
kursi roda akan sangat terbantu.
Contoh alat bantu mobilitas:
❖ Alat bantu bagi penyandang disabilitas fisik
(kruk, kursi roda, protesa dan orthesa)
❖ Alat bantu bagi penyandang disabilitas sensori
(reglet, tongkat putih, kaca mata untuk low
vision, jam tangan bicara, komputer bicara,
alat bantu dengar, dll)
❖ Alat bantu bagi penyandang disabilitas
intelektual berupa alat bantu belajar seperti
buku bicara, alat permainan edukatif, dll).
Persyaratan Indikator
jumlah dari biaya penyediaan alat bantu
mobilitas, perangkat, dan teknologi
bantuan yang dihabiskan kota dalam satu tahun
fiskal(pembilang)
Dibagi dengan
Total anggaran kota yang dialokasikan untuk
tahun tertentu ((penyebut)
PENGUKURAN INDIKATOR
Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100
dan dinyatakan sebagai persentase.
Portal APBD Kota Bandung
Data Anggaran APBD Jakarta
Bappeda Kota Jogja
LPPD Jakarta
Rp. 58.169.472.513 : Rp.
56,703,884,361,363
0.00102 x 100 = 0.102%
Sumber Data
Data untuk jumlah anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan alat bantu mobilitas,
perangkat, dan teknologi bantuan untuk warga negara dengan kebutuhan khusus harus
bersumber dari anggaran kota dan dokumen keuangan yang diaudit, atau departemen atau
kementerian yang mengawasi pengeluaran kota untuk penyediaan alat bantu mobilitas,
perangkat dan teknologi bantuan untuk warga negara dengan kebutuhan khusus.
SUMBER DATA
Tingginya alokasi anggaran kota dalam penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat dan
teknologi bantuan untuk warga negara berkebutuhan khusus menunjukkan kota yang
ramah disabilitas dan persamaan hak yang adil
INTERPRETASI DATA
Analisis
No Indikator: Persentase anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan alat bantu
mobilitas, perangkat, dan teknologi pendampingan bagi warga negara dengan kebutuhan
khusus
Jawaban (Ya / Tidak)
1 Apakah rencana kerja pengelolaan anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara
kebutuhan khsusus sudah ada ?
2 Apakah sumberdaya untuk mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara
kebutuhan khsusus tersedia?
3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga
negara kebutuhan khsusus sudah ditetapkan?
4 Apakah pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus
sudah dilatih?
5 Apakah pengelolaan anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus
menggunakan sistem ?
6 Apakah stakeholder yang mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara
kebutuhan khsusus diindentifikasi?
7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap anggaran kota yang dialokasikan untuk
warga negara kebutuhan khsusus?
8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia?
9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara
kebutuhan khsusus?
Analisis Kesiapan indicator (Latihan)
No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13.3. Persentase penyeberangan pejalan kaki yang
ditandai dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang
dapat diakses
Pemahaman
Sinyal pejalan kaki yang dapat diakses harus mengacu pada
perangkat yang berkomunikasi dengan interval bahwa
penyeberangan aman atau tidak aman untuk masuk baik
menggunakan komunikasi non-visual, biasanya terdengar atau
vibrotactile (misal getaran), atau sebagai pelengkap sinyal
visual.
Contoh:
Data statistik infrastruktur di Indonesia
Persyaratan Indikator
jumlah penyeberangan pejalan kaki yang
ditandai dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki
yang dapat diakses(pembilang)
Dibagi dengan
Jumlah total penyeberangan pejalan kaki yang
ditandai (penyebut)
PENGUKURAN INDIKATOR
Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100
dan dinyatakan sebagai persentase
penyeberangan pejalan kaki yang ditandai yang
dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang
dapat diakses.
30 : 75
0.4 x 100 = 40%
Sumber Data
Data tentang persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai yang dilengkapi dengan
sinyal pejalan kaki yang dapat diakses harus bersumber dari departemen kota atau
kementerian yang mengawasi jalur umum dan sinyal lalu lintas.
SUMBER DATA
Tingginya persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai yang dilengkapi dengan
sinyal pejalan kaki yang dapat diakses mencerminkan kota yang mendahulukan
kesejahteraan dan keadilan warganya
INTERPRETASI DATA
Analisis
No Indikator:Persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dilengkapi dengan sinyal
pejalan kaki yang dapat diakses
Jawaban (Ya / Tidak)
1 Apakah rencana kerja penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal
pejalan kaki dan dapat diakses sudah ada ?
2 Apakah sumberdaya untuk mengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi
dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses tersedia?
3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan
dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses sudah ditetapkan?
4 Apakah pengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal
pejalan kaki dan dapat diaksessudah dilatih?
5 Apakah pengelolaan penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal
pejalan kaki dan dapat diakses menggunakan sistem ?
6 Apakah stakeholder yang mengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi
dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses diindentifikasi?
7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap penyeberangan pejalan kaki yang ditandai
dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses?
8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia?
9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi
dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses?
Analisis Kesiapan indicator (Latihan)
No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13.4. Persentase anggaran kota yang dialokasikan
untuk penyediaan program yang ditujukan untuk
menjembatani kesenjangan digital
Pemahaman
Kesenjangan digital mengacu pada ketimpangan ekonomi,
pendidikan, dan sosial dalam akses ke teknologi informasi dan
komunikasi, seperti komputer atau Internet. Pemrograman
yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital dapat
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, program untuk
membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan
(misalnya anak-anak, remaja dan manula) mendapatkan akses
ke, dan belajar tentang, teknologi baru dengan menyediakan
perangkat keras, perangkat lunak, dan Internet mengakses.
Contoh:
Program Indonesia Digital Network (IDN)
dihadirkan sebagai solusi bagi konektivitas
nasional.
Mengembangkan program (misalnya, kelas teknologi untuk
warga lanjut usia) adalah salah satu cara untuk menciptakan
lingkungan di mana warga senior, tetapi juga para penyandang
cacat, dapat memperoleh atau meningkatkan keterampilan
teknologi untuk secara aktif berpartisipasi dalam masyarakat
yang digerakkan oleh teknologi dan memerangi kesenjangan
digital. Ini juga memberdayakan warga negara untuk menjadi
pengguna aktif teknologi baru.
Contoh:
Transformasi Digital Desa
Persyaratan Indikator
jumlah pengeluaran tahunan kota untuk
pemrograman yang dirancang untuk
menjembatani kesenjangan digital(pembilang)
Dibagi dengan
total anggaran tahunan kota((penyebut)
PENGUKURAN INDIKATOR
Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100
dan dinyatakan sebagai persentase dari
anggaran kota yang dialokasikan untuk
penyediaan program yang ditujukan untuk
menjembatani kesenjangan digital.
Kesenjangan digital mengacu pada ketimpangan
ekonomi, pendidikan, dan sosial
Rp 38.327.465.588 :
Rp 56,703,884,361,363
0.067%
Sumber Data
Data tentang anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan
untuk menjembatani kesenjangan digital harus bersumber dari anggaran kota.
SUMBER DATA
Rendahnya persentase kesenjangan digital suatu kota menunjukkan masyarakatnya
menjadi pengguna aktif teknologi dan baiknya layanan kota
INTERPRETASI DATA
Analisis
No Indikator:Persentase anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang
ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital
Jawaban (Ya / Tidak)
1 Apakah rencana kerja anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang
ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital sudah ada ?
2 Apakah sumberdaya untuk mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan
program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital tersedia?
3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan
program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital sudah ditetapkan?
4 Apakah pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan
untuk menjembatani kesenjangan digital sudah dilatih?
5 Apakah pengelolaan anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan
untuk menjembatani kesenjangan digital menggunakan sistem ?
6 Apakah stakeholder yang mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program
yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital diindentifikasi?
7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap anggaran kota yang dialokasikan untuk
penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital?
8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia?
9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program
yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital?
Analisis Kesiapan indikator (Latihan)
No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
TUGAS
1. Sesuai kelompok dan skenario pembagian daerah yang sudah dibagi, diskusikan dan isilah
form analisis indikator dimensi smart people sesuai dengan petunjuk fasilitator dan latihan di
kelas
2. Upload hasil diskusi kelompok di LMS dalam format file .pdf dan beri judul file
Tugas2_NamaKelompok. Contoh : Tugas2_Kab.Bogor
Terima Kasih

More Related Content

Similar to 03_SMART PEOPLE_.pdf

Paparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptxPaparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptxRinaFarida3
 
1. BAHAN DISEMINASI.pptx
1. BAHAN DISEMINASI.pptx1. BAHAN DISEMINASI.pptx
1. BAHAN DISEMINASI.pptxSDN01KARYOMUKTI
 
Presentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdf
Presentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdfPresentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdf
Presentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdfbutars
 
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dinaNaskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dinaPVB Jatim
 
(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdf
(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdf(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdf
(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdfAnantaPratama4
 
APTISI Jakarta 15112017.pptx
APTISI Jakarta 15112017.pptxAPTISI Jakarta 15112017.pptx
APTISI Jakarta 15112017.pptxftiuid
 
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoMutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoharis5782
 
1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.ppt
1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.ppt1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.ppt
1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.pptahmadnur78
 
RAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdf
RAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdfRAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdf
RAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdfEbsonEdwardSimamora
 
Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Nino Budiono
 
Sharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptx
Sharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptxSharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptx
Sharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptxssuserd2c4aa
 
Bahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptx
Bahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptxBahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptx
Bahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptxSiminFataruba3
 
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13Suaidin -Dompu
 
Kinerja sma double track 2020 grafis
Kinerja sma double track 2020  grafisKinerja sma double track 2020  grafis
Kinerja sma double track 2020 grafisFajar Baskoro
 
5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdf
5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdf5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdf
5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdfAyah Irawan
 
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptxRancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptxPusakaPasundan
 
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptxRancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptxPusakaPasundan
 
Pengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptx
Pengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptxPengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptx
Pengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptxDITASISKAMIRAPARISA1
 
Draf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdf
Draf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdfDraf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdf
Draf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdfdangwira
 

Similar to 03_SMART PEOPLE_.pdf (20)

Paparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptxPaparan Asesmen Nasional SMP.pptx
Paparan Asesmen Nasional SMP.pptx
 
1. BAHAN DISEMINASI.pptx
1. BAHAN DISEMINASI.pptx1. BAHAN DISEMINASI.pptx
1. BAHAN DISEMINASI.pptx
 
Presentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdf
Presentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdfPresentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdf
Presentation PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2024.pdf
 
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dinaNaskah akademik program pjj d1  (draft) atie & dina
Naskah akademik program pjj d1 (draft) atie & dina
 
(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdf
(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdf(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdf
(Kemendikbud-LPDP) Presentasi Mendikbud di Merdeka Belajar 10.pdf
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
APTISI Jakarta 15112017.pptx
APTISI Jakarta 15112017.pptxAPTISI Jakarta 15112017.pptx
APTISI Jakarta 15112017.pptx
 
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santosoMutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
Mutu relevansi-kopertis-iii-dirjen-dikti-prof-dr-djoko-santoso
 
1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.ppt
1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.ppt1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.ppt
1-tik-untuk-pembelajaran-revisi-110126221156-phpapp02.ppt
 
RAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdf
RAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdfRAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdf
RAPOR-PBD-SMAS-NUSANTARA-10203519-2023 (2).pdf
 
Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Simulasi digital 1
Simulasi digital 1
 
Sharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptx
Sharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptxSharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptx
Sharing ExperiencePengelolaan Sistem Pelatihan Berbasis Digital_v2.pptx
 
Bahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptx
Bahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptxBahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptx
Bahan Webinar Perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan.pptx
 
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
 
Kinerja sma double track 2020 grafis
Kinerja sma double track 2020  grafisKinerja sma double track 2020  grafis
Kinerja sma double track 2020 grafis
 
5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdf
5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdf5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdf
5. Penguatan dan Progress Check Persiapan Pelaksanaan AN 2023.pdf
 
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptxRancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
 
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptxRancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
Rancangan Pengembangan Sekolah_Asep Kusnandar.pptx
 
Pengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptx
Pengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptxPengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptx
Pengembangan Pembelajaran Numerasi_2021_REVISI.pptx
 
Draf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdf
Draf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdfDraf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdf
Draf Instrumen SKPM Kualiti@Sekolah_SMGH2.pdf
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...ssupi412
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 
Dyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjj
Dyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjjDyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjj
Dyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjjIanjemadur
 

Recently uploaded (7)

Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
Jual Cytotec Di Tana Toraja Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsul...
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
Dyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjj
Dyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjjDyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjj
Dyah Ochtorina_Makalah_(FH) (1).pptxhhhjjjjjj
 
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di MedanObat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
 
klinik Jual Obat Aborsi Di Tangerang Selatan 082223109953 Tempat Aborsi Di Ta...
klinik Jual Obat Aborsi Di Tangerang Selatan 082223109953 Tempat Aborsi Di Ta...klinik Jual Obat Aborsi Di Tangerang Selatan 082223109953 Tempat Aborsi Di Ta...
klinik Jual Obat Aborsi Di Tangerang Selatan 082223109953 Tempat Aborsi Di Ta...
 

03_SMART PEOPLE_.pdf

  • 1. Digital Talent Scholarship 2022 INDIKATOR KOTA CERDAS SNI ISO 37122:2019 DIMENSI SMART PEOPLE
  • 2. Profil Pengajar Photo Pengajar Jabatan Akademik (tahun dan jabatan terakhir Pengajar) Latarbelakang Pendidikan Pengajar • AAA • BBB • CCC • Riwayat Pekerjaan • AAA • BBB • CCC Contact Pengajar Ponsel : Email :
  • 3. Course Outline Pelatihan ini bertujuan mewujudkan keterampilan Aparat Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam tim kota cerdas, sebagai analis kota cerdas. Secara khusus, Pelatihan ini ditujukan bagi para ASN dari dinas yang terlibat dalam pengembangan kota cerdas. Materi pelatihan mencakup 8 (delapan) unit kompetensi, mulai dari kompetensi menjelaskan konsep kota cerdas, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart Governance, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart People, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart Living, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart Mobility, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart Environment, menganalisis indikator kota cerdas SNI ISO 37122:2019 dimensi Smart Economy, dan merumuskan pengukuran indikator SNI ISO 37122:2019.
  • 4. Learning Objective Melalui pembelajaran ini anda akan dapat: A. Menganalisis indikator kota cerdas berdasarkan sub dimensi B. Menganalisis data terkait indikator kota cerdas dari dimensi smart people.
  • 5. 6.1. Persentase populasi kota dengan kecakapan profesional di lebih dari satu bahasa 6. Kelompok Indikator Pendidikan
  • 6. Pemahaman #Jadijagoandigital Bahasa asing harus mengacu pada bahasa yang dituturkan dengan kemahiran profesional selain dari bahasa Indonesia dan daerah. Contoh: Bahasa inggris, Bahasa Jepang dll Kemahiran profesional mengacu pada tingkat kompetensi berikut: ❖ Mampu berbicara bahasa dengan akurasi struktural, kosa kata dan keterpaduan struktural yang memadai di wacana untuk berpartisipasi secara efektif dalam sebagian besar percakapan formal dan informal pada praktik, sosial dan topik profesional; ❖ Pemahaman pada dasar yang lengkap; ❖ Dapat berdiskusi dengan lancar dan meringankan masalah abstrak dan bidang kompetensi serta minat khusus; ❖ Dapat mendukung pendapat dan berhipotesis; ❖ Dapat memberikan argumen terstruktur yang jelas dan terorganisir dengan baik; ❖ Sementara pengaruh bahasa pertama pembicara dapat diperhatikan (dalam ❖ pengucapan, tata bahasa dan perbendaharaan kata), seharusnya tidak ada kesalahan yang berpola, dan kesalahan tidak boleh mengganggu pendengar atau mengganggu komunikasi Contoh: Seseorang dengan sertifikat kompetensi bahasa asing
  • 7. Persyaratan Indikator jumlah total orang yang dapat berkomunikasi dalam lebih dari satu bahasa asing dengan kemahiran profesional(pembilang) Dibagi dengan total populasi kota(penyebut) PENGUKURAN INDIKATOR Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100 dan dinyatakan sebagai persentase dari populasi kota dengan kemahiran profesional dalam lebih dari satu bahasa. Contoh: 100,000 : 2.874.314 Misal: Total yg profesional di kota Surabaya 100,000 Jumlah populasi kota Surabaya 2.874.314 Data indeks kemampuan bahasa inggris orang Indonesia 0,0347 x 100 = 3.47%
  • 8. Sumber Data Data tentang bahasa asing yang diucapkan oleh populasi kota pemda harus bersumber menggunakan data dari Unversitas yang memiliki jurusan Bahasa dan lembaga kursus Bahasa sensus, atau lokal, survei regional atau nasional yang berkaitan dengan bahasa yang digunakan. SUMBER DATA Suatu persentase yang tinggi dari penduduk yang dapat berkomunikasi dalam lebih dari satu bahasa asing menunjukkan kota itu memiliki populasi yang berpendidikan dan beragam yang dapat menangani interaksi yang melampaui batasan nasional. Keterampilan bahasa asing memiliki potensi untuk meningkatkan mobilitas, kemampuan kerja,dan pengembangan pribadi seseorang. INTERPRETASI DATA
  • 9. Analisis No Indikator:Persentase populasi kota dengan kecakapan profesional di lebih dari satu bahasa Jawaban (Ya / Tidak) 1 Apakah rencana kerja pengelolaan populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa sudah ada ? 2 Apakah sumberdaya untuk mengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa tersedia? 3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa sudah ditetapkan? 4 Apakah pengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa sudah dilatih? 5 Apakah pengelolaan populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa menggunakan sistem ? 6 Apakah stakeholder yang mengelola populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa diindentifikasi? 7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa ? 8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? 9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil populasi kota dengan kecakapan profesional lebih dari satu bahasa
  • 10. Analisis Kesiapan indicator (Latihan) No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 11. 6.2. Jumlah komputer, laptop, tablet atau perangkat pembelajaran digital lainnya yang tersedia per 1.000 siswa 6. Kelompok Indikator Pendidikan
  • 12. Pemahaman Siswa sekolah dasar dan menengah harus merujuk kepada siswa yang terdaftar dalam pendidikan dasar dan menengah Contoh: Pendidikan Dasar adalah pendidikan yang dianggap tahap pertama dari pendidikan dasar (SD-SMP-sederajat) Contoh: Pendidikan Menengah adalah pendidikan yang dianggap sebagai tahap kedua pendidikan dasar dan menandai berakhirnya wajib belajar di mana itu ada (SMA-sederajat) Contoh: Data Dapodik Beranda - Pauddikdasmen (kemdikbud.go.id) Hanya sekolah yang memiliki/menyediakan komputer, laptop, tablet atau perangkat pembelajaran digital lainnya yang dihitung Contoh: Data statistik pendidikan kota Bandung
  • 13. Persyaratan Indikator jumlah total komputer, laptop, tablet atau perangkat pembelajaran digital lainnya (ex. Projector, akses poin) dengan akses Internet tersedia untuk siswa sekolah dasar dan lanjutan yang menghadiri sekolah dasar dan sekolah lanjutan di kota (pembilang) Dibagi dengan 1/1.000 dari total populasi sekolah dasar dan lanjutan(penyebut) PENGUKURAN INDIKATOR Hasilnya harus dinyatakan sebagai jumlah komputer, laptop, tablet atau perangkat pembelajaran digital lainnya tersedia per 1.000 siswa.
  • 14. Sumber Data Data tentang jumlah perangkat elektronik dengan akses internet harus bersumber dari pimpinan sekolah setempat, atau Kementerian Pendidikan atau Dinas Pendidikan. SUMBER DATA
  • 15. Analisis No Indikator:Jumlah komputer, laptop, tablet atau perangkat pembelajaran digital lainnya yang tersedia per 1.000 siswa Jawaban (Ya / Tidak) 1 Apakah rencana kerja pengelolaan jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa sudah ada ? 2 Apakah sumberdaya untuk mengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa tersedia? 3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa sudah ditetapkan? 4 Apakah pengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa sudah dilatih? 5 Apakah pengelolaan jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa menggunakan sistem ? 6 Apakah stakeholder yang mengelola jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa diindentifikasi? 7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa ? 8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? 9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil jumlah komputer, laptop, tablet, atau perangkat pembelajaran digital lainnya per 1.000 siswa?
  • 16. Analisis Kesiapan indicator (Latihan) No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 17. 6.3. Jumlah tingkat pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) per 100.000 penduduk 6. Kelompok Indikator Pendidikan
  • 18. Pemahaman Derajat pendidikan tinggi STEM mengacu pada gelar pendidikan tinggi yang berspesialisasi dalam mata pelajaran di dalamnya bidang sains, teknologi, teknik dan matematika, dan dimaksudkan untuk menangkap peluang bidang pendidikan dan pekerjaan yang luas, di luar bidang sains dan matematika yang lebih sempit. Contoh: https://seameo.kemdikbud.go.id/ https://dikti.kemdikbud.go.id/lldikti/ Pendidikan tinggi mengacu kepada pendidikan yang diberikan oleh universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya setelah pendidikan menengah Contoh: Data pendidikan tinggi di Indonesia
  • 19. Persyaratan Indikator Jumlah orang yang memegang gelar pendidikan tinggi dengan spesialisasi atau jurusan disiplin dalam subjek STEM (pembilang) Dibagi dengan 1/100.000 dari total populasi kota(penyebut) PENGUKURAN INDIKATOR Hasilnya akan dinyatakan sebagai jumlah derajat pendidikan tinggi STEM per 100.000 penduduk.
  • 20. Sumber Data Data tentang tingkat pendidikan yang lebih tinggi menurut subjek harus bersumber dari perguruan tinggi setempat/ institusi yang mengeluarkan sertifikat diploma, atau Kementerian atau lembaga perkotaan terkait Pendidikan, jika tersedia. Jika data pendidikan tinggi dari sumber-sumber ini tidak tersedia, data dari survei atau sensus dapat digunakan. SUMBER DATA Indikator ini memberikan ikhtisar tentang serangkaian keterampilan populasi. Data ini juga dapat berdampak di kota-kota sekitarnya karena populasi dengan derajat STEM dapat bekerja di kota-kota itu atau, di kota-kota lain, dengan konteks, dapat memaksa orang berpendidikan rendah untuk pindah ke kota-kota sekitarnya, menciptakan gap intelektual di kota. INTERPRETASI DATA
  • 21. Analisis No Indikator:Jumlah tingkat pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) per 100.000 penduduk Jawaban (Ya / Tidak) 1 Apakah rencana kerja pengelolaan pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) sudah ada ? 2 Apakah sumberdaya untuk mengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) tersedia? –infrastruktur-tenaga pendidikan- kurikulum- 3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) sudah ditetapkan? –kemdikbud-dikti 4 Apakah pengelolaan pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) menggunakan sistem ? Mulai penerimaan-sistem pembelajaran-kelulusan 5 Apakah stakeholder yang mengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) diindentifikasi? Masyarakat-pemerintah-industri 6 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) ? -pemda 7 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? –crosscheck data 8 Apakah Pemda sudah meriviu jumlah pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)?- apakah ada kewenangan untuk mrewviu jumlah pendidian…. Bila tidak pakai data dari kemdikbud 9 Apakah pengelola pendidikan tinggi sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)sudah dilatih? –akreditasi dosen (kualifikasi pendidikan minimal dosen terpenuhi)
  • 22. Analisis Kesiapan indicator (Latihan) No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 23. 13.1. Persentase bangunan publik yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus 13. Kelompok Indikator Populasi dan Kondisi Sosial
  • 24. Pemahaman Bangunan publik mengacu pada gedung yang dimiliki atau disewa pemerintah yang berfungsi sebagai kantor kota/kabupaten dan administrasi, perpustakaan, pusat rekreasi, rumah sakit, sekolah, pemadam kebakaran atau kantor polisi Contoh: Bappeko Surabaya Bappeko Surabaya Populasi perkotaan mengacu pada jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan atau kota/kabupaten, biasanya ditentukan berdasarkan sensus setiap 5 atau 10 tahun Contoh: Data penduduk kota Malang Bangunan umum definisinya mengacu pada bangunan publik. Bangunan umum yang dapat diakses biasanya mencakup persyaratan ini: ❖ ruang parkir yang mudah diakses ❖ pintu masuk utama yang mudah diakses ❖ pintu otomatis ❖ pencahayaan yang cukup ❖ kamar mandi yang mudah diakses ❖ lift untuk semua lantai Contoh: Data statistik infrastruktur di Indonesia
  • 25. Pemahaman Individu dengan kebutuhan khusus (Disabilitas) adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensoris dalam jangka waktu lama dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak (UU No 8 Tahun 2016) Contoh: Jumlah penyandang diasbilitas Kota Bandung
  • 26. Persyaratan Indikator jumlah bangunan publik di dalam kota yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus (pembilang) Dibagi dengan jumlah total bangunan umum di kota (penyebut) PENGUKURAN INDIKATOR Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100 dan dinyatakan sebagai persentase. 50 bangunan : 155 bangunan 0.322 x 100 = 32.2%
  • 27. Sumber Data Informasi harus diperoleh dari otoritas setempat, pejabat, atau Kementerian atau Departemen yang bertanggung jawab atas bangunan umum SUMBER DATA Banyaknya bangunan publik dalam kota yang dapat diakses oleh orang-orang berkebutuhan khusus menciptakan kota inklusif dengan menghapus hambatan bagi orang yang terkena tantangan mobilitas INTERPRETASI DATA
  • 28. Analisis No Indikator:Persentase bangunan publik yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus Jawaban (Ya / Tidak) 1 Apakah rencana kerja pengelolaan bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus sudah ada ? 2 Apakah sumberdaya untuk mengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus tersedia? 3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang- orang dengan kebutuhan khusus sudah ditetapkan? 4 Apakah pengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus sudah dilatih? 5 Apakah pengelolaan bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus menggunakan sistem ? 6 Apakah stakeholder yang mengelola bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus diindentifikasi? 7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus? 8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? 9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil bangunan umum yang dapat diakses oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus?
  • 29. Analisis Kesiapan indicator (Latihan) No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 30. 13.2. Persentase anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat, dan teknologi pendampingan bagi warga negara dengan kebutuhan khusus
  • 31. Pemahaman Alat bantu mobilitas adalah suatu alat yang dirancang untuk membantu dan meningkatkan mobilitas bagi orang yang memiliki keterbasatan gerak. Dengan adanya alat ini maka penyandang disabilitas, lansia, pasien stroke, dan pengguna kursi roda akan sangat terbantu. Contoh alat bantu mobilitas: ❖ Alat bantu bagi penyandang disabilitas fisik (kruk, kursi roda, protesa dan orthesa) ❖ Alat bantu bagi penyandang disabilitas sensori (reglet, tongkat putih, kaca mata untuk low vision, jam tangan bicara, komputer bicara, alat bantu dengar, dll) ❖ Alat bantu bagi penyandang disabilitas intelektual berupa alat bantu belajar seperti buku bicara, alat permainan edukatif, dll).
  • 32. Persyaratan Indikator jumlah dari biaya penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat, dan teknologi bantuan yang dihabiskan kota dalam satu tahun fiskal(pembilang) Dibagi dengan Total anggaran kota yang dialokasikan untuk tahun tertentu ((penyebut) PENGUKURAN INDIKATOR Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100 dan dinyatakan sebagai persentase. Portal APBD Kota Bandung Data Anggaran APBD Jakarta Bappeda Kota Jogja LPPD Jakarta Rp. 58.169.472.513 : Rp. 56,703,884,361,363 0.00102 x 100 = 0.102%
  • 33. Sumber Data Data untuk jumlah anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat, dan teknologi bantuan untuk warga negara dengan kebutuhan khusus harus bersumber dari anggaran kota dan dokumen keuangan yang diaudit, atau departemen atau kementerian yang mengawasi pengeluaran kota untuk penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat dan teknologi bantuan untuk warga negara dengan kebutuhan khusus. SUMBER DATA Tingginya alokasi anggaran kota dalam penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat dan teknologi bantuan untuk warga negara berkebutuhan khusus menunjukkan kota yang ramah disabilitas dan persamaan hak yang adil INTERPRETASI DATA
  • 34. Analisis No Indikator: Persentase anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan alat bantu mobilitas, perangkat, dan teknologi pendampingan bagi warga negara dengan kebutuhan khusus Jawaban (Ya / Tidak) 1 Apakah rencana kerja pengelolaan anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus sudah ada ? 2 Apakah sumberdaya untuk mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus tersedia? 3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus sudah ditetapkan? 4 Apakah pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus sudah dilatih? 5 Apakah pengelolaan anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus menggunakan sistem ? 6 Apakah stakeholder yang mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus diindentifikasi? 7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus? 8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? 9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil anggaran kota yang dialokasikan untuk warga negara kebutuhan khsusus?
  • 35. Analisis Kesiapan indicator (Latihan) No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 36. 13.3. Persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang dapat diakses
  • 37. Pemahaman Sinyal pejalan kaki yang dapat diakses harus mengacu pada perangkat yang berkomunikasi dengan interval bahwa penyeberangan aman atau tidak aman untuk masuk baik menggunakan komunikasi non-visual, biasanya terdengar atau vibrotactile (misal getaran), atau sebagai pelengkap sinyal visual. Contoh: Data statistik infrastruktur di Indonesia
  • 38. Persyaratan Indikator jumlah penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang dapat diakses(pembilang) Dibagi dengan Jumlah total penyeberangan pejalan kaki yang ditandai (penyebut) PENGUKURAN INDIKATOR Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100 dan dinyatakan sebagai persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai yang dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang dapat diakses. 30 : 75 0.4 x 100 = 40%
  • 39. Sumber Data Data tentang persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai yang dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang dapat diakses harus bersumber dari departemen kota atau kementerian yang mengawasi jalur umum dan sinyal lalu lintas. SUMBER DATA Tingginya persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai yang dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang dapat diakses mencerminkan kota yang mendahulukan kesejahteraan dan keadilan warganya INTERPRETASI DATA
  • 40. Analisis No Indikator:Persentase penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki yang dapat diakses Jawaban (Ya / Tidak) 1 Apakah rencana kerja penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses sudah ada ? 2 Apakah sumberdaya untuk mengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses tersedia? 3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses sudah ditetapkan? 4 Apakah pengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diaksessudah dilatih? 5 Apakah pengelolaan penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses menggunakan sistem ? 6 Apakah stakeholder yang mengelola penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses diindentifikasi? 7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses? 8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? 9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil penyeberangan pejalan kaki yang ditandai dan dilengkapi dengan sinyal pejalan kaki dan dapat diakses?
  • 41. Analisis Kesiapan indicator (Latihan) No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 42. 13.4. Persentase anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital
  • 43. Pemahaman Kesenjangan digital mengacu pada ketimpangan ekonomi, pendidikan, dan sosial dalam akses ke teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer atau Internet. Pemrograman yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital dapat mencakup, tetapi tidak terbatas pada, program untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan (misalnya anak-anak, remaja dan manula) mendapatkan akses ke, dan belajar tentang, teknologi baru dengan menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan Internet mengakses. Contoh: Program Indonesia Digital Network (IDN) dihadirkan sebagai solusi bagi konektivitas nasional. Mengembangkan program (misalnya, kelas teknologi untuk warga lanjut usia) adalah salah satu cara untuk menciptakan lingkungan di mana warga senior, tetapi juga para penyandang cacat, dapat memperoleh atau meningkatkan keterampilan teknologi untuk secara aktif berpartisipasi dalam masyarakat yang digerakkan oleh teknologi dan memerangi kesenjangan digital. Ini juga memberdayakan warga negara untuk menjadi pengguna aktif teknologi baru. Contoh: Transformasi Digital Desa
  • 44. Persyaratan Indikator jumlah pengeluaran tahunan kota untuk pemrograman yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital(pembilang) Dibagi dengan total anggaran tahunan kota((penyebut) PENGUKURAN INDIKATOR Hasilnya kemudian akan dikalikan dengan 100 dan dinyatakan sebagai persentase dari anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital. Kesenjangan digital mengacu pada ketimpangan ekonomi, pendidikan, dan sosial Rp 38.327.465.588 : Rp 56,703,884,361,363 0.067%
  • 45. Sumber Data Data tentang anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital harus bersumber dari anggaran kota. SUMBER DATA Rendahnya persentase kesenjangan digital suatu kota menunjukkan masyarakatnya menjadi pengguna aktif teknologi dan baiknya layanan kota INTERPRETASI DATA
  • 46. Analisis No Indikator:Persentase anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital Jawaban (Ya / Tidak) 1 Apakah rencana kerja anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital sudah ada ? 2 Apakah sumberdaya untuk mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital tersedia? 3 Apakah peran dan tanggung jawab pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital sudah ditetapkan? 4 Apakah pengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital sudah dilatih? 5 Apakah pengelolaan anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital menggunakan sistem ? 6 Apakah stakeholder yang mengelola anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital diindentifikasi? 7 Apakah ada pengawasan dan pengendalian terhadap anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital? 8 Apakah ada jaminan kualitas terhadap data yang tersedia? 9 Apakah Pemda sudah meriviu hasil anggaran kota yang dialokasikan untuk penyediaan program yang ditujukan untuk menjembatani kesenjangan digital?
  • 47. Analisis Kesiapan indikator (Latihan) No Data pendukung Indikator (Jika Jawaban “Ya”) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 48. TUGAS 1. Sesuai kelompok dan skenario pembagian daerah yang sudah dibagi, diskusikan dan isilah form analisis indikator dimensi smart people sesuai dengan petunjuk fasilitator dan latihan di kelas 2. Upload hasil diskusi kelompok di LMS dalam format file .pdf dan beri judul file Tugas2_NamaKelompok. Contoh : Tugas2_Kab.Bogor