Indonesia memiliki panjang garis pantai terpanjang di dunia dan jumlah pulau terbanyak. Sekitar 15% dari total desa di Indonesia adalah desa pesisir. Potensi ekonomi maritim dan kelautan Indonesia mencapai $1,3 triliun per tahun dari 11 sektor terkait, namun perlu ditingkatkan agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi 45 juta orang.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan laut yang besar, Indonesia mempunyai peluang menjadi negara maritim yang kuat dengan strategi sebagai berikut: 1) pembangunan berbasis konsep negara kepulauan dimana laut menjadi faktor dominan, 2) pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan di semua sektor yang terkait, yang meliputi: ruang laut, sumberdaya alam, dan jasa kelautan sebagai penopang kedaulatan ekonomi dan perdagangan, dan 3) pengembangan industri maritim. Agar efektif, kebijakan tersebut perlu didukung oleh kelembagaan kelautan yang memadai, termasuk di dalamnya perikanan.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan laut yang besar, Indonesia mempunyai peluang menjadi negara maritim yang kuat dengan strategi sebagai berikut: 1) pembangunan berbasis konsep negara kepulauan dimana laut menjadi faktor dominan, 2) pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan di semua sektor yang terkait, yang meliputi: ruang laut, sumberdaya alam, dan jasa kelautan sebagai penopang kedaulatan ekonomi dan perdagangan, dan 3) pengembangan industri maritim. Agar efektif, kebijakan tersebut perlu didukung oleh kelembagaan kelautan yang memadai, termasuk di dalamnya perikanan.
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaQobusAbid
memahami letak lokasi indonesia sebagai negara yang berada diantara dua benua dan dua samudera, dalam upaya meningkatkan berbagai macam aspek kehidupan bernegara
Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. Istilah ini didefinisikan oleh FAO, mencakup juga yang dilakukan oleh pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial.[1] Baik secara langsung maupun tidak langsung, industri perikanan (mulai dari penangkapan/budidaya hingga pemasaran) telah menghidupi sekitar 500 juta orang di negara berkembang di dunia.
Industri perikanan tradisional adalah praktik penangkapan ikan atau perikanan komersial skala kecil atau subsisten yang mendayagunakan metode penangkapan tradisional seperti penggunaan batang pancing, busur dan panah, harpoon, jaring lempar, tombak, dan sebagainya. Praktik ini tidak dikategorikan sebagai olahraga, karena hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan. Meski tidak selalu bergerak secara subsisten, istilah ini banyak digunakan ketika menyinggung ekspansi perikanan komersial yang menekan nelayan dan pembudidaya kecil.
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Himaka Unsyiah
Nama : Muhammad Adhe Putra
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 12 Januari 1994
Email : adheputra38@gmail.com
Asal Universitas : Institut Pertanian Bogor
Judul Esai : Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community Untuk Pembangungan Ekonomi Nasional
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaQobusAbid
memahami letak lokasi indonesia sebagai negara yang berada diantara dua benua dan dua samudera, dalam upaya meningkatkan berbagai macam aspek kehidupan bernegara
Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. Istilah ini didefinisikan oleh FAO, mencakup juga yang dilakukan oleh pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial.[1] Baik secara langsung maupun tidak langsung, industri perikanan (mulai dari penangkapan/budidaya hingga pemasaran) telah menghidupi sekitar 500 juta orang di negara berkembang di dunia.
Industri perikanan tradisional adalah praktik penangkapan ikan atau perikanan komersial skala kecil atau subsisten yang mendayagunakan metode penangkapan tradisional seperti penggunaan batang pancing, busur dan panah, harpoon, jaring lempar, tombak, dan sebagainya. Praktik ini tidak dikategorikan sebagai olahraga, karena hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan. Meski tidak selalu bergerak secara subsisten, istilah ini banyak digunakan ketika menyinggung ekspansi perikanan komersial yang menekan nelayan dan pembudidaya kecil.
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Himaka Unsyiah
Nama : Muhammad Adhe Putra
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 12 Januari 1994
Email : adheputra38@gmail.com
Asal Universitas : Institut Pertanian Bogor
Judul Esai : Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community Untuk Pembangungan Ekonomi Nasional
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
2. ❑ Panjang garis pantai Indonesia adalah 108.000 km
❑ Jumlah pulau di Indonesia kurang lebih 17.504, dan yang sudah dibakukan dan disubmisi
ke PBB adalah 16.056 pulau.
❑ Desa pesisir adalah desa yang memiliki batas langsung dengan laut atau desa yang
memiliki pantai. Berdasarkan data Potensi Desa (PODES),dari 82.190 desa pada tahun
2014, 12.827 desa atau sekitar 15,61 persen merupakan desa pesisir.
DATA KEWILAYAHAN R.I.
12.827 desa pesisir =
15,61 % dari 82.190 desa.
3. 3
POTENSI EKONOMI
MARITIM
& KELAUTAN INDONESIA
(POTEMI)
Sumber: BPS 2015
IGMF
NO BIDANG
PROSEN
TASE (%)
NILAI
US$ M
1. PERIKANAN TANGKAP 1 12
2. AKUAKULTUR (BUDIDAYA) IKAN & UDANG 16 210
3. INDUSTRI PEGOLAHAN IKAN 7 100
4. INDUSTRI BIOTEKNOLOGI LAUT 14 180
5. PERTAMBANGAN DAN ENERGI 16 210
6. WISATA BAHARI 4 60
7. TRANSPORTASI LAUT 2 30
8. INDUSTRI & JASA MARITIM 15 200
9. SUMBER DAYA PULAU2 KECIL & WIL.PESISIR 9 120
10. HUTAN MANGROVE 1 8
11. SUMBERDAYA NON-KONVENSIONAL 15 200
TOTAL POTENSI EKONOMI MARITIM &
KELAUTAN (POTEMI)
1.330
MILIAR / TH
4. A.PERIKANAN TANGKAP
1. Penangkapan Ikan
2. Pengangkutan Ikan
3. Penangkapan dan Pengangkutan Ikan
4. Penangkapan Ikan Terpadu
B. AKUAKULTUR (PERIKANAN
BUDIDAYA)
1. Pembenihan Ikan
2. Pembesaran Ikan
3. Pengangkutan Hasil Budidaya
4. Pembenihan dan Pembesaran
5. Pembenihan dan Angkutan Ikan
Hasil Budidaya (HBD)
6. Pembesaran dan Angkutan Ikan HBD
7. Pembenihan,Pembesaran,
Angkutan Ikan Hasil Budidaya
C. INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT
1. Penggaraman Pengeringan Ikan
2. Pemindangan Ikan
3. Pengasapan/Pemanggangan Ikan
4. Peragian/Fermentasi Ikan
5. Pembuatan minyak ikan
6. Pengalengan Ikan
7. Pengolahan Rumput Laut
8. Pembekuan Ikan
9. Pendinginan/Pengesan Ikan
10. Pengolahan Lumatan Daging Ikan
11.Pengolahan Krupuk
D. INDUSTRI BIOTEKNOLOGI LAUT
1. Industri Bahan Baku Makanan
2. Industri Bahan Baku alami,
Benih Ikan dan Udang
3. Industri Kesehatan dan Kosmetik
E. PERHUBUNGAN LAUT
1. Kepelabuhanan
2. Angkutan Laut
3. Angkutan Laut Pelayaran rakyat
4. Jasa Bongkar Muat Barang
5. Jasa Pengurusan Transportasi
6. Jasa Angkutan Perairan
Pelabuhan
7. Jasa Sewa Peralatan Angkutan
Laut
8. Jasa Tally Mandiri
9. Jasa Depo Peti kemas
10.Jasa Perawatan dan Perbaikan
F. INDUSTRI & JASA MARITIM
1. Industri Galangan Kapal
2. Industri Suku Cadang
3. Industri Peralatan kapal
4. Perawatan Kapal
5. Penutuhan Kapal
6. Jasa Pendidikan dan Pelatihan
7. Jasa Pengangkatan Benda BMKT
8. Jasa Pengerukan Alur Pelayaran
9. Reklamasi
10. Jasa Pencarian dan Pertolongan
11. Jasa Remediasi Lingkungsn
12. Jasa Konstruksi
13. Angkutan Sungai Danau
Penyeberangan dan antar
G. PERTAMBANGAN & ENERJI
1. Aksplorasi
2. Eksploitasi
3. Pengolahan
4. Pengangkutan
5. Penyimpanan
6. Niaga
7. Pertambangan Mineral Radio Aktif
8. Pertambangan Mineral Logam
9. Pertambangan Mineral Bukan Logam
10.Pertambangan Batuabara
H. SD WIL.PESISIR & PULAU2 KECIL
1. Bio-Farmakologi Laut
2. Bio-Teknologi Laut
3. Pariwisata Bahari
4. Manfaat Air Laut selain Enerji
5. Pasang Pipa dan Kabel Bawah Laut
6. Budidaya Laut
7. Bangunan Laut Selain Tambang
8. Reklamasi
9. Pariwisata Alam Perairan KKN
10.Pertambangan
11.Pengangkatan Benda BMKT
igmf 4
5. J. PARIWISATA BAHARI
1. Daya Tarik Wisata
2. Kawasan Pariwisata
3. Jasa Transportasi Pariwisata
4. Jasa Perjalanan Wisata ASA
5. Jasa Makanan dan Minuman
6. Penyediaan Akomodasi
7. Penyelenggaraan Hiburan dan Rekreasi
8. Pertemuan,Konperensi dan Pameran
9. Jasa Informasi Pariwisata
10. Jasa Konsultasi Pariwisata
11. Jasa Pariwisata
12. Wisata Tirta
13. Spa
K. HUTAN MANGROVE
1. Pengayaan Hayati
2. Perbaikan Habitat
3. Perlindungan
4. Ramah Lingkungan
I. SDA NON KONVENTIONAL
1. Eksplorasi Migas
2. Eksploitasi Migas
igmf 5
6. NEGARA BERKEMBANG
BERPENGHASILAN
MENENGAH KEBAWAH
PDB US$ 3,377 PER KAPITA
PERTUMBUHAN 5 %
NEGARA MAJU BERPENGHASILAN TINGGI
PROSPEKTIF EKONOMI DAPAT MENJADI
SUATU KENYATAAN BILA PERTUMBUHAN
EKONOMI > 7 % PER TAHUN
POTENSI EKONOMI MARITIM & KELAUTAN INDONESIA
SEBESAR US$ 1,3 TRILIUN PER TAHUN YANG TERDIRI DARI 11
SEKTOR HARUS DIOPTIMALKAN, AGAR DAPAT MENYEDIAKAN
LOWONGAN KERJA BAGI 45 JUTA ORANG.
igmf 6
OECD prediksi :
PDB NOMINAL US $ 8,89 T,
2030 Peringkat 5 Dunia
PWC prediksi :
PDB NOMINAL
US$ 10,52 T
Peringkat 4 Dunia
KELUAR DARI MIDDLE
INCOME TRAP
PDB US$ 84.546 PER KAPITA
PDB US$ 6.305 / KAPITA
PDB US$ 8.804 / KAPITA
PDB US$ 16.877 / KAPITA
PDB NOMINAL US$ 9,1 T - PDB PER KAPITA US$ 30.000
Peringkat 5 Dunia
PDB US$ 12.233 / KAPITA
▪ SDA YANG KAYA
▪ BONUS DEMOGRAFI 2020-2035
▪ PENDUDUK 267 JUTA ORANG
7. igmf
▪ UNGGUL memiliki makna utama,TERBAIK
▪ Manusia bisa unggul,utama dan terbaik,karena memiliki integritas (berisi
nilai kejujuran) dan cinta belajar (terbuka,terampil berpikir,bersedia berlatih)
▪ ANDAL memiliki makna dapat dipercaya
▪ Manusia yang andal dapat dipercaya oleh sesamanya karena bisa
menghargai orang lain (termasuk toleransi),memiliki tanggung jawab sosial
(terkoneksi dengan sesama),dan memenuhi komitmen (setia kepada janji
dan tugas).
▪ TANGGUH memiliki makna sulit dikalahkan, tidak mudah dijatuhkan
▪ Manusia yang Tangguh memiliki daya tahan yang baik (mampu mengelola
enerji untuk melakukan tugas sampai tuntas) dan memiliki resiliensi
(kemampuan beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit dan mampu
bangkit saat jatuh).
UNGGUL
ANDAL
TANGGUH
KUAT
KARAKTER UNGGUL ANDAL TANGGUH
BANGSA
IGMF
7
7
8. IGMF Foundation 8
▪ POTENSI EKONOMI MARITIM INDONESIA KHUSUS SEKTOR PERIKANAN
TANGKAP MEMILIKI NILAI SEBESAR US$ 12 MILIAR PER TAHUN SEDANGKAN
PERIKANAN BUDIDAYA US$ 210 MILIAR/TAHUN.(BPS 2015,KEMENKO
MARITIM2017)
▪ VISI INDONESIA MAJU 2045 HARUS DITERJEMAHKAN DENGAN PERSPEKTIF
YANG SELARAS BAGI KESEJAHTERAAN NELAYAN INDONESIA YG JUMLAHNYA TH
2016 MENCAPAI 2.265.589 ORANG(sumber:KKP,Suara.com.11/10/ 2019)
▪ BERDASARKAN DATA BPS,PADA TAHUN 2017 TOTAL ADA SEBANYAK 12.827
KAMPUNG NELAYAN.
▪ PERAN NELAYAN SANGAT BESAR UNTUK DAPAT MENGOPTIMALKAN POTENSI
EKONOMI PERIKANAN, NAMUN DEMIKIAN MASIH BANYAK ASPEK KEHIDUPAN
NELAYAN YANG HARUS MENDAPATKAN PERHATIAN PENUH DARI PEMERINTAH.
9. IGMF Foundation 9
▪ PERBATASAN WILAYAH RI DENGAN 10 NEGARA TETANGGA MENIMBULKAN KERAWANAN,
KARENA MASYARAKAT WILAYAH PESISIR TERMASUK NELAYANNYA BERADA DALAM
KEMISKINAN SEHINGGA TIDAK MEMILIKI DAYA TAHAN TERHADAP BERBAGAI INTERVENSI.
▪ SELAIN KEMISKINAN MEREKA JUGA TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI YANG MUMPUNI
KARENA TIDAK MEMILIKI AKSES KEPENDIDIKAN.
▪ KEMISKINAN DAN TIDAK ADANYA KOMPETENSI MENJADIKAN MEREKA TIDAK MEMILIKI
KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP MEREKA.
▪ KECENDERUNGAN BERKURANGNYA DAN TIDAK BERTAMBAHNYA JUMLAH NELAYAN KARENA
GENERASI MUDANYA TIDAK TERTARIK PADA PROFESI SEBAGAI NELAYAN YANG DIANGGAP
TIDAK MEMILIKI MASADEPAN.
▪ KURANGNYA PERHATIAN PEMERINTAH PUSAT TERHADAP PENINGKATAN TARAF HIDUP DAN
AKSES KEPENDIDIKAN BAGI NELAYAN DAN WILAYAH PESISIR
▪ KURANGNYA PERAN ORGANISASI NELAYAN DALAM MEMBANGUN WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
▪ TIADANYA AKSES: KEPENYEDIA DANA SEHINGGA MARAK TENGKULAK, DAN KE PENDIDIKAN
SEHINGGA KURANG MEMADAINYA KOMPETENSI.
▪ PENYULUHAN YANG KURANG MUMPUNI BAIK BOBOT MAUPUN MATERINYA.
10. IGMF Foundation
10
▪ SOLUSI YANG DITAWARKAN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN
TERSEBUT ADALAH DENGAN MODERNISASI KAMPUNG NELAYAN 4.0.
▪ MODERNISASI DISINI TIDAK BERARTI HANYA MEMBANGUN SECARA FISIK
SAJA (INFRASTRUKTUR/ SARANA/ PRASARANA) NAMUN JUGA
MODERNISASI POLA PIKIR,PERILAKU DAN INTERAKSI) AGAR MENJADI
BANGSA KUAT (KARAKTER UNGGUL ANDAL TANGGUH) SERTA
KOMPETEN DENGAN MENGUASAI TEKNOLOGI, SIAP MENGHADAPI ERA
4.0 DAN TEKNOLOGI 5G, AGAR PENCAPAIAN VISI INDONESIA 2045
MERUPAKAN SUATU KENISCAYAAN.
▪ MASYARAKAT YANG DITUJU ADALAH GENERASI MUDA DIWILAYAH
PESISIR DAN NELAYAN MUDA PENERUS.
▪ MEMUDAHKAN AKSES FINANSIAL
▪ MEMUDAHKAN AKSES PASAR
▪ MEMUDAHKAN AKSES PENDIDIKAN
▪ MEMUDAHKAN AKSES KESEHATAN
▪ MEMUDAHKAN AKSES KEBENCANAAN
▪ MEMUDAHKAN AKSES KEAMANAN /
BELA NEGARA
TARGET
❑ NELAYAN SEJAHTERA
❑ NELAYAN BERKARAKTER
❑ NELAYAN SEHAT
❑ NELAYAN TENTERAM
11. Modernisasi dalam hal ini memiliki 4 pengertian sbb.:
1. Modernisasi fisik (MF), yakni peningkatan, pembaharuan, penataan fasilitas-fasilitas yang telah
ada atau pembangunan fasilitas-fasilitas yang harus ada di Kampung Nelayan 4.0 (Daftar
terlampir), termasuk infrastruktur yang harus dimiliki oleh kampung nelayan, seperti antara lain
jalan, listrik, supply air, dermaga,tempat pelelangan ikan, ruang pendinginan (cold storage)
,minishop, puskesmas/ posyandu,rumah tinggal, dll.
2. Modernisasi pola pikIr (MP), yakni memberikan diklat vokasi,pencerahan, penyuluhan (daftar
terlampir) bagi para nelayan dan masyarakat pulau-pulau kecil serta wilayah pesisir agar
menambah pengetahuan dan dapat meningkatkan ketrampilan sehingga dapat mengeksplor serta
mengeksploitasi sumberdaya yang ada diwilayah mereka tinggal secara cerdas dan bijak. Selain
itu mereka akan mendapatkan pembekalan dan pendampingan tentang Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) agar mereka dapat membantu pengawasan dan
pencegahan sampah laut (Ocean Debris) serta pencemaran lingkungan wilayah sekitar.
3. Modernisasi perilaku (ML), yakni memberikan pendampingan dan pengembangan karakter
KUAT (Karakter Unggul Andal Tangguh) para nelayan dan masyarakat wilayah pesisir agar
mereka memiliki modal sosial yang dapat meningkatkan daya tawar mereka sebagai nelayan dan
masyarakat pesisir yang KUAT.
4. Modernisasi Interaksi (MI),yakni memberikan pengetahuan dan pembelajaran tentang e-Platform
untuk kemudahan mendapatkan akses pasar, dana dan pendidikan yang pada urutannya akan
berdampak pada meningkatmya kesejahteraan nelayan dan masyarakat wilayah pesisir. Selain itu
pengetahuan umum dan pelatihan ketrampilan dalam hal mempergunakan perangkat elektronik
untuk memanfaatkan era 4.0 (dst) dan Teknologi 5G (dst) dengan memanfaatkan Satelit Satria.
Hal ini akan mempermudah dan membantu mereka untuk berinteraksi secara nasional maupun
global.
DEFINISI MODERNISASI
12. IGMF Foundation 12
PAYUNG KEBIJAKAN
1. UU RI NOMOR 17 TAHUN 1985 TENTANG PENGESAHAN UNCLOS
2. UU RI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RPJPN TAHUN 2005 – 2025
3. UU RI NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KELAUTAN
4. PP NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
5. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
18/PERMEN-KP/2014 TENTANG WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
6. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1985 TENTANG
PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA (KONVENSI
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT)
7. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2002 TENTANG
HAK DAN KEWAJIBAN KAPAL DAN PESAWAT UDARA ASING DALAM MELAKSANAKAN
HAK LINTAS ALUR LAUT KEPULAUAN MELALUI ALUR LAUT KEPULAUAN YANG
DITETAPKAN
8. UU NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
9. UU RI NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
10. PERPRES NO 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
11. PERMEN DESA,PDT DAN TRANSMIGRASI NO 21 TAHUN 2020 TENTANG
PEDOMANUMUM PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT.
12. KEPMEN DESA,PDT DAN TRANSMIGRASI NO 71 TAHUN 2021 TENTANG PANDUAN
PENANGANAN BENANA DI DESA.
13. 13
NO FASILITAS INSTANSI PEMBIAYAAN
1. KAPAL NELAYAN 10 – 30 GT LENGKAP ALKOM & GPS KKP/KOPNEL/BUMDES APBN/KEMENDES
2.
3.
4.
BENGKEL KAPAL NELAYAN /GALANGAN KAPAL RAKYAT
STASIUN BAHAN BAKAR NELAYAN (SPBN) / TENAGA SURYA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYDRO/TENAGA SURYA
KOP./BUMDES/SWASTA
PERTAMINA/ESDM
ESDM
KEMENDES/BANK
PERTAMINA/APBN
APBN
5. PUSKESMAS/KLINIK/PUSKESMAS-KLINIK APUNG KEMENKES/SWASTA APBN/NON-APB
6. MEDIUM COLD STORAGE KOPNEL/SWASTA KEMENDES/BANK
7. DERMAGA PUPR APBN
8. TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) KKP APBN
9. TOKO BAHAN POKOK/ALAT TANGKAP/KEBUTUHAN NELAYAN KOP/BUMDES/SWASTA KEMENDES/BANK
10. ALAT TRANSPORTASI BARANG/IKAN & MANUSIA KOP/BUMDES/SWASTA KEMENDES/BANK
11. TEMPAT REKREASI & TAMAN HIJAU PEMDA APBD
12. PERUMAHAN NELAYAN & SANITASI PEMDA/PUPR/KEMDES APBN/APBD/KEMDES
13. BALAI NELAYAN / TEMPAT IBADAH PEMDA APBD
14. WARNET/BALAI CELULAR/BALAI ICT KOPNEL/SWASTA KOPNEL/BRI
15. KEBUN SAYUR SWASEMBADA NELAYAN/HIDROPONIK/HERBAL KOPNEL./KUKM/ K.TAN KOPNEL/BRI
16. MINI ICME / CONTAINER / DESALINATION PLANT SWASTA CSR
17. TSUNAMI EARLY WARNING SYST, JALUR EVAKUASI BENC.ALAM PEMDA/BPBD/KEMDES APBD/APBN
18.
19.
POS POLISI MENCAKUP
PEMANCAR RADIO JANGKAUAN 5 – 10 KNP
PEMDA
KOMINFO, PEMDA
APBD
APBD
20.
21.
INFRASTRUKTUR/JALAN DESA
SEKOLAH TK,SD
PUPR/PEMDA
KEMENDIBUD
APBD/APBN
APBD/APBN
22. KIOS BANK/BANK TABUNGAN IKAN/KIOS POS BRI/POS BANK/POS
SARANA PRASARANA (FASILITAS) & INSTANSI
14. IGMF Foundation
NO MATERI PENYULUHAN ISTANSI CATATAN
1.
2.
3.
4.
5.
7.
▪ TEKNIK PENANGKAPAN DAN ALAT TANGKAP IKAN TERKINI.
▪ PENGETAHUAN TTG PERIKANAN & POLA HIDUP BERKELANJUTAN
▪ PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA MANDIRI
▪ KEWIRAUSAHAAN/INDUSTRI KECIL/USAHA PENGOLAHAN HASIL LAUT.
▪ SAFETY & SECURITY DI LAUT , PERUNDANGAN PERATURAN KELAUTAN.
▪ KESEHATAN MASYARAKAT/GIZI-STUNTING/PERTOLONGAN PERTAMA
KKP
KKP / KEMENDES/K.LKH
KKP
KKP / KEMENDES
KKP
KEMENKES/KEMENDES
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
8.
9.
▪ KOPERASI MANDIRI NELAYAN / BUMDES
(FALSAFAH,PENGELOLAAN,PEMBERDAYAAN).
▪ PENGAMANAN & RAWAT ASET NELAYAN,KOPERASI,SAR.PRASARANA.
KEMENDES, KUKM
KUKM, KKP
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
10.
11.
▪ PENGELOLAAN HIDROPONIK SWADAYA-KELOLA KAUM PEREMPUAN.
▪ PENGETAHUAN/KETRAMPILAN ICT & ERA 4.0
KEMENTAN,KEMENDES
KOMINFO/OPR.CEL
NON SERT.
SERTIFIKASI
12. ▪ PENGGUNAAN APLIKASI PLATFORM E-DESMOD (APLIKASI
PASAR,HARGA HASIL LAUT & PRODUK PENGOLAHAN HASIL LAUT).
IGMFUNU/F.O. SERTIFIKASI
13. ▪ PERAWATAN PANEL SURYA (GRAPHENE SOLARCELL),INVENTER &
BATTERY.
▪ PERAWATAN INSTALASI ICME – DESALINASI AIR LAUT (PRODUKSI AIR
BERSIH & PRODUK GARAM INDUSTRI)
SWASTA
SWASTA
SERTIFIKAT
SERTIFIKAT
14. ▪ KEBERSIHAN,SANITASI,PENGELOLAAN LIMBAH,PELESTARIAN LINGK. HID. KEMENDES, KEM LHK
15.
16.
▪ ASURANSI JIWA,KESEHATAN,ASURANSI USAHA PENANGKAPAN IKAN,DLL.
▪ GERAKAN MENABUNG IKAN – BANK IKAN
BPJS/BRI/
SWASTA/KEMENDES.
NON SERT.
17.
18.
19.
20.
▪ BELA NEGARA,KEAMANAN & KETAHANAN WILAYAH
▪ PENCEGAHAN PENGELOLAAN PENANGGULANGAN BENCANA.
▪ EARLY WARNING SYTEM & JALUR EVAKUASI (TSUNAMI,GEMPA,EPIDEMI)
▪ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS 2030, CLIMATE CHANGE
KEMENHAN
BNPB, KEMENDES
BPBD, KEMENDES
LHK, KEMENDES
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
PENYULUHAN
14
15. IGMF Foundation 15
JADWAL PEMBANGUNAN/PENATAAN
NO PEMB.,PENATAAN,PENGADAAN TAHUN I TAHUN 2
1 KAPAL NELAYAN, GALKAP/BENGKEL KPL
ICME-FSS SYSTEM
2 SPBN/SPTN/PLT MICROHYDRO/TSURYA
3 PUSKESMAS/POSYANDU & SEKOLAH
4 AGEN Bank & KANTOR POS
5 COLD STORAGE &TP. PELELANGAN IKAN
6 DERMAGA & BALAI NELAYAN, WARNET
7 ALAT TRANSPORTASI HASIL LAUT
8 PERUMAHAN & T.REKREASI , MINIMART
9 PABRIK PENGOLAHAN HASIL LAUT
10 KEBUN SAYUR & KEBUN TAN.HERBAL
11 TSUNAMI W.S.,JAL EVAKUASI,POSPOL
12 INFRASTRUKTUR,JALAN KAMPUNG,DLL
13 PENGOLAHAN AIR BERSIH