SlideShare a Scribd company logo
Halaman 1 dari 18
Nomor
: MKJSA/ATK-
NIB/CONST/002/II/2024
Metode Kerja dan Job Safety Analysis
Revisi Ke : 0
Berlaku TMT : 18 Feb 2024
BAGIAN 1 Dilengkapi oleh Tim Analisis Bahaya (Hazard Analysis)
Lokasi Kerja : Serang Production Platform Team/Dept : 1. PT. Bukaka Teknik Utama
2.
Tanggal : 18 Feb 2024
Deskripsi Aktivitas Kerja (jelaskan secara rinci):
Installation of well conection SA-07:
1. Housekeeping Area Pekerjaan
2. Preparation, Mobilisasi “Manual Handling” Selama Mempersiapkan Tools dan Material
3. Mobilisasi Peralatan dan Meterial Menggunakan Crane
4. Pemasangan dan Pembongkaran Perancah (Jika diperlukan)
5. Persiapan Sebelum pekerjaan panas
6. Installation of well conection SA-07
7. Painting Activity
8. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan
Peralatan yang akan
dikerjakan :
Installation of well conection SA-07 Nama
Perusahaan /
Mitra Kerja :
1. PT Bukaka Teknik Utama
2. CONSTRUCTION TEAM
Jenis pekerjaan yang akan dilakukan (tandai semua jenis pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai deskripsi aktivitas kerja)
Bekerja di Ketinggian (Work at Height) Energized Electrical Work Isolation of Hazardous Energy
Penyelaman Komersial (Commercial Diving) Penggalian (Excavation) Lifting & Rigging
Masuk Ruang Terbatas (Confined Space Entry) Kerja Panas (Hot Work) SIMOPs
Deteksi Gas (Gas Detection) Bypassing Critical Protection Inspection
Radiography Hydrotest Housekeeping
Jenis pekerjaan lainnya Manual Handling
Rescue Plan yang diperlukan:
Confined Space Entry Rescue Plan Diving Rescue Plan Working at Height Rescue Plan Rescue Plan lain: _____________________
Emergency Call Number :
Halaman 2 dari 18
BAGIAN 2 Dilengkapi oleh Tim Analisis Bahaya
Uraian pekerjaan, metode kerja, peralatan yang digunakan, prosedur yang diperlukan dan daftar peran/roles yang terlibat
Pekerjaan #
Metode Pekerjaan :
 Jelaskan metode kerja aman yang
dilakukan dalam setiap pekerjaan
yang dimaksud
Peralatan yang digunakan Daftar Prosedur Terkait
Daftar Role/Peran yang
dibutuhkan
1. Housekeeping Area Pekerjaan a. Manual handling
b. Mengumpulkan dan Memasukan
material lama ke dalam basket/ tempat
sampah.
c. Tata sisa sampah masukkan
kedalam bak sampah yang telah disediakan
dan sesuai peruntukannya
 Hand Tool
 Bak Sampah
 TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
 MKJSA
 Surat Ijin Kerja
 Semua pekerja yang terlibat
2. Preparation Mobilisasi “Manual
Handling”
a. Menggunakan teknik dan prosedur manual
handling secara benar.
b. Contoh : Maksimum beban yang di angkat
tidak lebih 20 kg / orang.
c. Ketika akan mengangkat dan selama
mengangkat menggunakan anggota tubuh
dalam posisi yang ergonomic
 Hand Tools  General Permit
 MKJSA
 TKI No. C-002/TKI/II/2024-S0
 PTK
 Team kerja
 HSE
3. Mobilisasi Peralatan dan
Meterial Menggunakan Crane
a. Pengangkatan dan penurunan peralatan dan
material kerja menggunakan alat angkat
berupa Crane pedestal darri Kapal ke
Platform, Deck Platform ke Deck Platform
yang lain atau sebaliknya, pengangkatan
menggunakan basket, peralatan kerja dan
material kerja.
b. Operator telah mengisi Check List Crane
c. Menentukan lokasi untuk menempatkan
peralatan dan material kerja
d. Membarikade / membatasi area kerja, agar
tidak dilalui orang yang tidak berpentingan
selain pekerja
e. Menggunakan Push Pull Stick untuk
f. meraih Tag Line dan memposisikan
 Hand Tools
 Crane
 Lifting gears
 Pull push stick
 Tag line
 Radio
 Barikade / Safety Line
 Shackel complate safety pin
 Wire Sling
 Basket
 Surat ijin kerja
 Lift Plan
 CMP Lifting
 Checklist Crane
 PKH (Pemeriksaan Kesehatan
Harian) untuk Operator Crane
 TKI : No. 003/BTU-
SRG/IV/2023
 PTK
 AC
 CMP Verifier
 OperatorCrane
 Rigger
 Signalman
 Team Kerja
4. Pemasangan dan Pembongkaran
Perancah
a. Hanging Scaffolding
b. Independent Scaffolding
 Ratchet (kunci scaff)
 Tang Potong
 Full Body Harnest Fall restrain
system (pulley catrol; life line
rope by rescue team)
menggunakan 2 lanyard & tidak
mengfungsikan absorber
 Work Vest
 Manila Rope
 Basket Scaffolding
 Tag Scaffolding
 Barikade / Safety Line
 TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
 MKJSA
 WAH PLAN
 CMP WAH
 PKH ( Pemeriksaan
Kesehatan Harian)
 Check List Full Body
Harness
 CheckList Inspeksi
Scaffolding
 PTK
 Medic
 Scaffolder bersertifikat dan masih
valid
 Helper Scaffolding
 Stand by person WAH
 Scaffolding Inspektor bersertifikat
dan masih valid
Halaman 3 dari 18
 Tali Karmantel
5. Persiapan sebelum pekerjaan hot
work
 Pemasangan Welding Habitat
 Isolation Hazard Energy
 Bypass Critical Protection
A. Pemasangan perancah sebagai rangka
untuk memasang blanket
B. Menutup saluran pembuangan open drain
Gas test Continue
C. Melakukan IHE dan LOTO Berdasarkan
P &I D
 Fire blanket
 Handtools
 Gas detector
 Barikade
 TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
 Dokumen pendukung ijin
kerja
 Gas Mapping Plan
 BCP
 P & ID
 PTK
 QGT
 Fire Watch
 Helper
 Operator
6. Installation of well Conection SA-
05, SA-29, dan SA-07
 Fit Up and Field weld spool
Flowline S SA-07

A. Melakukan Isolation Hazard Energy (IHE)
B. Melakukan pemeriksaan area kerja dan
melakukan Gas Test sesuai Gas Mapping
Plan dengan merujuk prosedur SWP. Jika
diperlukan lakukan By Passing Critical
Protection agar tidak terjadi Upset Facility /
Shutdown
C. Membarikade area kerja, agar tidak dilalui
selain pekerja.
D. Memastikan perlengkapan pelindung saat
kerja panas (spark habitat, spark
containment) sudah terpasang, serta
memeriksa pada area radius 15 meter dari
area kerja panas dan jika diketemukan
bahan mudah terbakar segera disingkirkan
 Portable Gas Detector
 APAR
 Hydrant Hose Stand By
 Spark Containment (Blanket
 Habitat)
 Welding Machine
 Grinding Machine
 Chipping
 Crane
 Lifting Gears
 Chain Block
 Pull Push Stick
 Chain Block
 Tag line
 Barikade / Police Line
 TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
 MKJSA
 GMP
 Ijin Kerja
 CMP Hot Work
 BCP Register
 Isometric Drawing
 WPS
 PTK
 QGT
 Fire Watch
 Welder
 Fitter
 Operator
7. Touch up Painting Activty A. Touch up (manual)
B. Spray painting
C. Brushing
 Kuas
 Mesin brush
 Respirator Catridge
 General permit
 MKJSA
 TKI No. C-002/TKI/II/2024-
S0
 Checklist peralatan
 SDS
 PTK
 Team kerja
 Painter
8. Housekeeping dan Penyelesaian
Pekerjaan
a. Manual handling
b. Mengumpulkan dan memasukan
material lama ke dalam basket/ tempat
sampah.
c. Tata sisa sampah masukkan
kedalam bak sampah yang telah disediakan
dan sesuai peruntukannya
 Hand Tool
 Bak sampah
 TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
 MKJSA
 Surat Ijin Kerja
 Semua pekerja yang terlibat
Halaman 4 dari 18
Job Safety Analysis (JSA)
Pekerjaan :
1. Housekeeping Area Pekerjaan
2. Preparation, Mobilisasi “Manual Handling” Selama Mempersiapkan Tools dan
Material
3. Mobilisasi Peralatan dan Meterial Menggunakan Crane
4. Pemasangan dan Pembongkaran Perancah
5. Persiapan Sebelum pekerjaan panas
6. Installation of well conection SA-07
7. Painting Activity
8. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan
Nomor MKJSA Tanggal (dd/mm/yy) Waktu
MKJSA/ATK-
NIB/CONST/002/II/2024
18 Feb 2024 15:00
Bahaya yang Umum (tandai bahaya umum pekerjaan):
Lantai kerja licin, bekerja di posisi ketinggian
Kurang Pencahayaan
Mengangkat/membungkuk/ memutar/meregang
Binatang/Serangga
Bahaya Listrik
Permukaan jalan/tempat kerja yang tidak rata
Getaran
Bising
Radiasi
Tekanan
Bagian peralatan yang bergerak/ berputar
Permukaan Panas/Dingin
Cuaca ekstrim
Titik Jepit (Pinch point)
Bahan Kimia
Human Performance Hazard (tandai human performance hazard) :
Faktor Individu
Kelelahan
Stres dan cemas
Terlalu percaya diri
Cepat puas
Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan berbeda dgn rencana
Kondisi lingkungan rentan gangguan
Kondisi peralatan yang tidak terduga
Label/symbol tidak memadai
Tuntutan Tugas
Prosedur/Instruksi tugas tidak jelas
Memerlukan konsentrasi tinggi
Perlu lebih banyak waktu
Perlu lebih banyak petunjuk
Faktor Organisasi
Ketidakmampuan melakukan SWA
Peran/tanggung jawab tidak jelas
Komunikasi yang tidak nyaman
Dipaksa mengambil jalan pintas
Daftar PPE yang dibutuhkan :
FRC, Safety Helmet, Safety Shoes, Safety Glass, Safety Gloves, Full Body Harness, Apron Welder, Dusk Mask, Respirator, Faceshield
Langkah Kerja
Informasi Bahaya untuk setiap langkah kerja:
 Dokumentasikan Potensi Bahaya
 Bagaimana pekerja dapat mengalami cidera
serius atau fatal?
 Dapatkah bahaya menyebabkan loss of
containment (LOC)? Bagaimana?
 Dapatkah bahaya menyebabkan kerusakan
properti? Bagaimana?
 Tulis daftar potensi benda terjatuh
 Identifikasi Human Performance factor
termasuk Error Trap
Tandai semua Safeguard/Mitigasi yang kritikal yang menyebabkan pekerjaan
HARUS di SWA jika safeguard/mitigasi tidak tersedia atau tidak berfungsi
(Mengacu ke kolom 3)
Personel yang bertanggung jawab verifikasi safeguard (AC/CMP
Verifier/Counter Check PIC)
Personel yang bertanggung jawab
mengimplementasikan safeguard (PTK)
Safeguard/Mitigasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PRE-JOB HOUSEKEEPING AREA PEKERJAAN
1. HOUSE KEEPING SEBELUM
MEMULAI PEKERJAAN
Kinerja Manusia : Lakukan Tool Box Meeting
PTK
Area
Controller
Halaman 5 dari 18
a. Memastikan dan membersihkan area kerja
b. Membersikan Area Kerja bahwa peralatan &
material kotoran yang menghalangi area
kerja
Kurang nya koordinasi dan komunikasi antar pekerja
sehingga house keeping terkendala
Menjalin Komunikasi antar crew dan team pekerja
yang terlibat dalam house keeping
PTK
Area
Controller
Komunikasi yang kurang baik sesama pekerja yang
mengangkat barang (terutama >20kg) berpotensi
menyebabkan barang jatuh dan menimpa bagian tubuh
pekerja yang bereaksi secara reflek terhadap benda jatuh dan
tidak siap dengan situasi ini ATAU benda yang digerakkan
mengenai bagian tubuh pekerja lain yang berada pada “line of
fire” sehingga perkerja mengalami cidera.
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Jalanin komunikasi yang baik antar crew dan orang
orang terkait Housekeeping PTK
Area
Controller
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK
Area
Controller
Motion:
Pekerja mengalami cedera punggung saat membersihkan
sampah
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK
Area
Controller
Melakukan peregangan anggota badan terlebih
dahulu disaat sebelum memulai aktifitas
pengangkatan manual
PTK
Area
Controller
Benda yang tidak diletakkan secara sempurna dan dapat
bergeser ketika terkena gerakan sehingga dapat menjepit
anggota badan pekerja yang berada didekat arah pergerakan
benda tersebut
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Pekerja mengamati area sekitaranggota badan,
menghindari area titik jepit, dan meletakkan
benda-benda disekitarnya dengan posisi yang
kokoh, terikat, agar tidak mudah tergerak.
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / ppepelindung tangan
dan anggota badan PTK
Area
Controller
Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Gravity :
Terjatuh dari tangga saat menaiki atau turun menuju titik kerja
yang berakibat pekerja cidera serius pada bagian tubuhnya
Menerapkan 3 titik tumpu (three point of contacts)
saat naik/ turun tangga PTK
Area
Controller
Menggunakan safety shoes standar offshore (anti
slip PTK
Area
Controller
Kimia :
Mata pekerja terciprat cairan ion wash atau sabun
Menggunakan safety glasses dan APD lainnya yang
tertera sesuai dengan SDS PTK
Area
Controller
Memahami SDS cairan pencuci atau sabun
PTK
Area
Controller
PREPARATION, MOBILZATION / DEMOBILIZATION RESOURCES
2. PREPARATION, MOBILISASI
“MANUAL HANDLING” SELAMA
MEMPERSIAPKAN TOOLS DAN
MATERIAL
 Melakukan routing approval ijin kerja
 memastikan anggota team kerja telah
menandatangani sika sebelum memulai
aktifitas pekerjaan
Kinerja Manusia :
Kurangnya komunikasi dan kordinasi antara team kerja
dengan PTK,sehingga terjadi kesalahan dalam
memposisikan material dan peralatan kerja
Sebelum melakukan pekerjaan harus di lakukan tool
box meeting PTK
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan pekerjaan mobilisasi team kerja
melakukan speak point check pada PTK mengenai
posisi material yang akan dimobilisasi
PTK
AC/CMP
Verifier
Kurangnya komunikasi dan kordinasi antara PTK sehingga
mengakibatkan kesalahan dalam membawa material dan
peralatan kerja
Sebelum melakukan aktifitas persiapan material PTK
melakukan speak point check pada anggota kerja
untuk menginformasikan material ataupun peralatan
apa saja yang akan digunakan
PTK
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan aktifitas persiapan material
anggota kerja melakukan 3 way komunikasi kepada
PTK
AC/CMP
Verifier
Halaman 6 dari 18
 Melakukan mobilisasi peralatan kerja dan
material ke area kerja
 Memposisikan peralatan kerja dan material
dengan manual handling Melakukan
pengecekan peralatan kerja ataupun material
yang akan digunakan (menghitung dan
memastikan)
PTK untuk memastikan kembali,material dan
peralatan yang akan digunakan sudah sesuai dengan
scope pekerjaan
Gravity :
Pekerja tertimpa beban sewaktu menaikkan peralatan dan
dapat mengakibatkan cedera ringan
Persiapkan manual handling peralatan untuk berat
peralatan lebih dari 15 kg lakukan dengan 2 orang PTK
Area
Controller
Motion :
Pada saat menggeser/menyusun peralatan dan material,
pekerja berpotensi cidera tangan (terjepit/tergores)
Assesment kembali resiko bahaya dan mitigasinya
pada benda/alat yang akan dikerjakan/digunakan.
PTK
Area
Controller
Gunakan sarung tangan dan posisikan jari menjauh
dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Gunakan Alat Bantu / pekerja tidak diperbolehkan
kontak langsung dengan beban yang sedang di angkat
atau bergerak
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / PPEpelindung tangan
PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
Pada saat transfer manual material scaffolding dari
Production P/F to Cellar Deck material berpotensi terkena
Property Instrumentasi dan ESD dapat menyebabkan
property damge dan LPO
Memverifikasi Jalur akses transfer material dan
memberi tanda police line / pelindung pada Property
yang berpotensi terkena material scaffolding pada
saat transfer dari Maindeck SPG PP to Cellar Deck
PTK
Area
Controller
Saat pengangkatan peralatan dan material mengakibatkan
cidera pinggang
Posisikan badan dalam kondisi nyaman (ergonomis
position)
PTK
Area
Controller
3. MOBILISASI PERALATAN DAN
MATERIAL MENGGUNAKAN CRANE
a) Mengangkat dan memindahkan beban
b) Memposisikan dan meletakkan beban ke
deck lay down area
Kinerja Manusia (Lifting Rigging) :
Kurang kesiapan dalam menentukan perlatan lifting gear
untuk pengangkatan beban sehingga menggunakan webbing
sling di bawah standard ( SF 5 : 1 )
Gunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1
dan Certificated valid gunakan Step-by-Step Place
keeping PTK
Area
Controller
Gagal mengidentifikasi Alat angkat hingga mengakibatkan
beban terjatuh
Gunakan Alat angkat yang sesuai dengan SWL pada
Beban yang di angkat dan Certificate Valid
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Gunakan Shackle yang dilengkapi dengan Safety PIN
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Kurangnya komunikasi rigger, signal man & operator crane
sehingga Gagalnya mengidentifikasi kondisi beban (bentuk,
center of gravity dan berat beban), gagal berfungsinya
peralatan, dan rigging (pengikatan) yang tidak sesuai dapat
menimbulkan resiko jatuhnya beban dan menimpa pekerja
Rigger menggunakan Three Way Communication
kepada crane operator, signalman dan personil lainya
selama Pekerjaan Berlangsung
PTK
Area
Controller
PTK melakukan speak point check dengan melihat
tulisan berat beban pada bodi beban maupun pada
manifest pengiriman, Lifting plan atau AFC drawing
dan periksa apakah data yang tertera pada manifest
sesuai dengan beban actual
PTK
Area
Controller
Lakukan Toolsbox meeting sebelum bekerja di ikuti
semua pekerja yang terlibat.
PTK
Area
Controller
Pastikan alat komunikasi seperti hand signal, suara,
maupun radio komunikasi telah di sepaktin bersama
antara perkerja terlibat dan chaneel sudah di
sepakati Bersama
PTK
Area
Controller
Pengangkatan yang tidak terlihat jika harus di
lakukan, pastikan Signal Man dan Operator Crane,
Melakukan komunikasi yang baik melalui Radio
PTK
Area
Controller
Pastikan pengangkatan di lakukan Oleh Rigger dan
operator Crane Yang BerKompeten telah
tersetifikasi SIO yang Valid, Berkompeten, Serta
kualifikasi Yang Memenuhi syarat Pengalaman
kerja untuk Pekerjaan Pengangkatan .
PTK
Area
Controller
PTK melakukan speak point check kepada crane
operator terhadap kondisi alat angkat hingga
PTK
Area
Controller
Halaman 7 dari 18
mendapatkan kondisi crane sudah stabil dan siap
untuk melakukan pengangkatan
PTK menggunakan three way communication kepada
signal man untuk memastikan barang yang akan
diangkat sebelum melakukan pengangkatan
PTK
Area
Controller
Komunikasi yang tidak jelas antara Crane Operator Riger dan
Signalman saat proses pengangkatan Material sehingga salah
dalam menempatkan material yang di angkat.
Crane operator menggunakan speak point check
untuk memastikan peralatan dan alat angkat sudah
disertifikasi sebelum melakukan pengangkatan
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Jika menggunakan Hand Signal, Pastikan Riger
harus terlihat oleh Crane Operator, Pastikan
menggunakan alat komunikasi Radio bila tempat
berbeda elevasi
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Lakukan 3 way comunication saat proses
pengangkatan Materials
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Crane operator menggunakan speak point check
untuk melakukan pre use check list Crane sebelum
pengangkatan
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Crane operator menggunakan 3 way communication
dengan rigger untuk memastikan area dan tempat
penempatan barang aman sebelum melakukan
pengangkatan
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Kondisi badan tidak fit untuk melakukan pekerjaan
pengangkatan dengan Crane
Crane operator melakukan PKH sebelum bekerja
dan dinyatakan fit to work oleh Medic
PTK
AC/CMP
Verifier
Motion :
Anggota tubuh terjepit beban / peralatan / equipment pada saat
mendorong, menarik dan menempatkan beban
Pandu beban yang diangkat dengan tag line, push
pull stick pada posisi yang dituju, jaga jarak aman
terhadap benda/pekerja disekeliling.
PTK
AC/CMP
Verifier
Hindarkan anggota badan pada posisi titik jepit saat
proses pengangkatan berlangsung.
PTK
AC/CMP
Verifier
Posisikan badan tidak dalam Line of fire PTK
AC/CMP
Verifier
Rigger/Signalman menggunakan sarung tangan high
impact sebelum melakukan pekerjaan, dan posisikan
tangan atau jari menjauh dari titik terjepit
PTK
AC/CMP
Verifier
Area pekerjaan yang penuh sesak dapat membatasi ruang
gerak rigger & Signalman, sehingga dapat mengakibatkan
terjepit atau kejatuhan
Buat layout penempatan material / peralatan di area
pick up dan lay down dan memberikan ruang yang
cukup pada Rigger pada saat loading/unloading
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Pastikan ada ruang yang cukup saat bekerja dan
berikan akses keluar darurat untuk rigger.
PTK, Rigger,
Signalman
Area
Controller
Pergeseran beban efek dari goyangan kapal pada saat
gelombang & angin yang berpotensi menyebabkan
kerusakan pada peralatan / equipment dan material
Batas ketinggain gelombang laut pada saat
pengangkatan di bawah 2 meter (Weather Forecast)
& kecepatan angin maksimal 20 knot
PTK
AC/CMP
Verifier
Mengikat material/equipment ke struktur yang kuat
di kapal / Lasing
PTK
AC/CMP
Verifier
Gravity :
Tertimpa beban atau tools terjatuh (drop object)
Pasang barikade, Hindari posisi berbahaya (line of
fire)
PTK
AC/CMP
Verifier
Gunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1
dan Certificated valid gunakan Step-by-Step Place
keeping
PTK
AC/CMP
Verifier
Tersandung material karena penempatan barang menjadi
sesak sehingga Pekerja terjatuh.
Pindahkan material yang mengganggu pada area
aktivitas pengangkatan
PTK
AC/CMP
Verifier
Halaman 8 dari 18
WORKING AT HEIGHT
4. PEMASANGAN DAN
PEMBONGKARAN PERANCAH
HANGING DAN INDEPENDENT
 Pemasangan Fall Restrain System
 Pemasangan Standard-Transom &
Ledger, Bracing
 Pemasangan Metal Deck, Toe
board, handrail (mid & toprail)
 Pemasangan tangga atau akses
scaffolding
Kinerja Manusia:
Koordinasi dan komunkasi yang tidak berjalan antar pekerja
dalam merencakan pembangunan dan pembongkaran
scaffolding.
Sebelum pemasangan perancah PTK menggunakan
Step-by-Step Place keeping kepada scaffolder
berdasarkan TKI Pemasangan & Pembongkaran
Perancah dan WAH Plan yang telah direview dan di
setujui oleh competen person, dan dilakukan oleh
scaffolder selama pekerjaan berlangsung.
PTK
Area
Controller
Sebelum pemasangan dan pembongkaranperancah
PTK dan scaffolder melakukan Three way
communication.
PTK
Area
Controller
Buat dan gunakan WAH Plan yang sudah di
approved.
PTK
Area
Controller
Kondisi badan tidak fit untuk pekerjaan pemasangan
Scaffolding
Lakukan PKH sebelum bekerja Jika melihat potensi
tindakan tidak aman dari pekerja lakukan SWA /
SSWA
PTK
Area
Controller
Pekerja yang terlibat dalam kegiatan pemasangan
dan pembongkaran melakukan pemeriksaan
kesehatan harian ke dokter di barge sebelum
PTK
Area
Controller
Terjadi kesalahan pemasangan dan pembongkaran
scaffolding(seperti lupa mengencangkan clamp dan yang
lainnya)
PTK & Scaffolder menggunakan step by step place
keeping untuk implementasi scaffolding plan
PTK
Area
Controller
Melakukan diskusi WAH Plan saat toolbox meeting
sebelum pekerjaan
PTK
Area
Controller
Scaffolder dan scaffolding inspector menggunakan
step-by-step place keeping dengan implementasi
fall restain selama pekerjaan WAH dan mengikuti
WAH plan yang sudah disetujui selama
pemasangan scaffolding
PTK
Area
Controller
Implementasi CMP WAH terutama pada peralatan
pelindung jatuh
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian
PTK
Area
Controller
Peralatan yg tidak cukup, Penggunaan yg tidak sesuai atau
tidak di gunakannya alat pencegah jatuh, tidak terpasangnya
barikade di area kerja meningkatkan resiko terjadinya
kerugian serius
Pasang barikade di area kerja & atur supaya zona di
bawah area kerja tidak digunakan
PTK
Area
Controller
Periksa dahulu semua perlatan yg digunakan dan
layak untuk di pergunakan
PTK
Area
Controller
Sediakan peninjauan oleh pengawas lapangan di
area pekerjaan terlebih dahulu sebelum permit di
setujui dan dilakukan juga secara berkala ketika
pekerjaan berlangsung.
PTK
Area
Controller
PTK dan inspector scaffolding menggunakan 3 way
communication (3WC) & speak point check PTK,
Inspector Scaffolding Area Controller (SPC) untuk
inspeksi rutin dan harian sebelum menggunakan
scaffolding
PTK
Area
Controller
Pekerja yang tidak tersertifikasi dan tidak berkompeten
dalam pembuatan dan pembongkaran scaffolding
Pastikan Scaffolder yang melakukan pemasangan
dan pembongkaran scaffolding adalah orang yang
kompeten dan memiliki sertifikat Valid
PTK
Area
Controller
Gravity:
Jatuh ke tingkat yang lebih rendah tanpa pelindung dapat
menyebabkan kecelakaan saat pemasangan dan
Gunakan full body harness dengan fall restrain
system dan selalu 100% tie-off, dimana standby
WAH person selalu menjaga agar lanyard dalam
keadaan tension
PTK
Area
Controller
Halaman 9 dari 18
pembongkaran scaffolding independent dan hanging, serta
fall restrain system.
Tidak bekerja diluar handrail platform tanpa
menggunakan pelindung
PTK
Area
Controller
Pasang dan beri safety clip pada standard sebagai
tempat pijakan kaki (hanging, bagian bawah
standard) dan anchor untuk pemasangan hook body
harness (independent, bagian atas standard).
PTK
Area
Controller
Lakukan langkah instalasi scaffolding independent
bertingkat keatas secara bertahap hingga komponen
scaffolding lengkap ditiap masing-masing lantai
kerja scaffolding
PTK
Area
Controller
Pemasangan pulley pada anchor point melalui akses
yang aman, serta menggunakan alat bantu seperti
tangga yang layak atau body harness
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian
PTK
Area
Controller
Saat melakukan instalasi lanjutan dari kombinasi
independent ke hanging scaffolding, scaffolder dan pekerja
yang akan terlibat instalasi melalui scaffolding independent
berpotensi terjatuh.
Saat bekerja mensupport scaffolding dan
pemasangan anchor point, tidak bekerja diluar dari
handrail pada lantai scaffolding independent
PTK
Area
Controller
Komponen scaffolding telah dilengkapi (standard-
handrail, akses) telah inspeksi dan dan tag hijau PTK
Area
Controller
Material scaffolding yang terjatuh dari ketinggian kemudian
menimpa pekerja dapat menyebabkan cidera serius
Gunakan tali pengikat pada benda/peralatan
scaffolding yang digunakan (kunci scaffolding dan
clamp) agar tidak mudah terjatuh saat mobilisasi
material/ peralatan
PTK
Area
Controller
Pasang barikade diluar area pemasangan
scaffolding agar personel yang tidak
berkepentingan tidak memasuki area pemasangan
scaffolding
PTK
Area
Controller
Posisikan tubuh pada Safe Zone Position
PTK
Area
Controller
Potensi terpelest dari tangga saat menaiki atau turun menuju
area kerja
Gunakan 3 Point Of Contact saaat naik/ turun
tangga PTK
Area
Controller
Pembangunan scaffolding yang tidak sesuai prosedur
pemasangan dapat menyebabkan struktur terlepas atau
runtuh
Melakukan Tool box meeting
PTK
Area
Controller
Mengikuti WAH Plan
PTK
Area
Controller
Inspector scaffolder melakukan pengawasan selama
pembangunan scaffolding
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian PTK
Area
Controller
Motion:
Kondisi Lingkungan (Angin, hujan, dan lainnya) dapat
menjadi sebuah bahaya saat bekerja di ketinggian
Aktifitas pemasangan scaffolding dalam situasi safe
condition dan dilarang saat kondisi cuaca buruk
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian
PTK
Area
Controller
Scaffolder berpotensi swing jika terjatuh, lalu mengenai
fasilitas dan properti pada platform yang dapat berakibat
cidera dan terganggunya operasional produksi, kerusakan,
hingga shutdown.
Pemasangan tali karmantel (fall restrain system)
dilakukan dengan sudut tali karmantel pada pulley
maksimal 8o
untuk menghindari radius swing yang
jauh dan besar, serta menjaga titik sebaran
tumpuhan dari anchor point tetap kuat
PTK
Area
Controller
Potensi anggota tubuh terjepit pipa scaffolding saat
menggeser, memindahkan atau memasang scaffolding
Posisikan anggota tubuh dengan benar dan
perkirakan pergerakan benda saat memasang
scaffolding, dan Melakukan identifikasi titik jepit
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / PPEpelindung tangan
dan anggota badan
PTK
Area
Controller
Halaman 10 dari 18
PERSIAPAN SEBELUM PEKERJAAN HOTWORK
5. PEMASANGAN DAN
PEMBONGKARAN WELDING
HABITAT
 Pasang Pipa Standart minimum 4 ea
 Pasang Ledger
 Pasang Transom
 Sesuaikan dengan kebutuhan Welding
Habitat
 Pasang Fire Blanket
Kinerja Manusia :
Kesalahan saat pemasangan welding habitat/spark kontaimen
dikarenakan kurangnya koordinasi dan komunikasi antara
rekan kerja hingga menyebabkan Spark tidak bisa terkontrol
PTK dan fire whatcher menggunakan Step by step
place keeping & Speak point check untuk area
pemasangan welding habitat mengacu pada Gas
mapping Plan yang disetujui
PTK
AC/CMP
Verifier
PTK menggunakan 3 way communication antar
crew dan orang2 yang terkait dengan pekerjaan
PTK
AC/CMP
Verifier
Gunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan
PTK
AC/CMP
Verifier
Motion :
Tangan tergores, terjepit saat memasang Clamp dan melepas
pipa scaffolding yang dijadikan sebagai welding habitat
Perhatikan atau hindari pinch point
PTK
AC/CMP
Verifier
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
AC/CMP
Verifier
Cidera pinggang/terkilir karena posisi badan tidak ergonomis
pada saat pembongkaran dan pemasangan welding habitat
Posisikan badan ergonomis pada saat melakukan
pengangkatan
PTK
AC/CMP
Verifier
Chemical :
Terhirup/terpapar debu blanket
Pakai masker N-95 dan sarung tangan pada saat
memasang/ membongkar welding habitat
PTK
AC/CMP
Verifier
Basahi dengan air pada saat blanket akan dipasang/
dibongkar.
PTK
AC/CMP
Verifier
Gravity :
Tersandung dan terjatuh oleh material karena penempatan
yang tidak rapi
Pengaturan untuk penempatan material dan
peralatan kerja dengan rapi PTK
AC/CMP
Verifier
PERSIAPAN SEBELUM PEKERJAAN
HOTWORK (BCP)
 Melakukan BCP pada Gas Detector Fire
Detector
Kinerja Manusia :
Terjadi kesalahan melakukan BCP bisa mengakibatkan tidak
tersedianya Safeguard yang bisa menimbulkan kebakaran,
peledakan, LOC dan shut down
Operator menerapkan step-by-step place keeping
menggunakan P & ID dan OP ter-update sebagai
rujukan dalam melakukan BCP.
PTK
Area
Controller
Operator menerapkan Speak Point Check pada
safeguard yang di-bypass, saat melakukan BCP agar
tidak terjadi kesalahan.
PTK
Area
Controller
Menerapkan 3 Way Communication antara PTK
dengan Area controller/operator setiap sebelum
pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa
Bypass sudah dilakukan.
PTK
Area
Controller
Operator menerapkan ORD surveillance sebagai
pengganti fire detector yang di bypass.
PTK
Area
Controller
Membuat ijin By Pass Critical Protection apabila
pekerjaan dapat berpengaruh dengan Safety device
yang ada dilokasi kerja yang dapat mengakibatkan
Shut Down
PTK
Area
Controller
Operator harus menggunakan BCP Register untuk
mendokumentasi-kan safeguard yang di-bypass dan
memasang flag/ tag.
PTK
Area
Controller
ISOLATION HAZARD ENERGY (IHE) Kinerja Manusia
Kesalahan melakukan IHE bisa mengakibatkan tidak
tersedianya Safeguard yang bisa menimbulkan kebakaran,
peledakan, LOC dan shut down
Operator menerapkan step-by-step place keeping
menggunakan P & ID dan OP ter-update sebagai
rujukan dalam melakukan IHE.
PTK
AC/CMP
Verifier
Menerapkan 3 Way Communication antara PTK
dengan Area Controller/operator setiap sebelum
pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa
IHE sudah dilakukan.
PTK
AC/CMP
Verifier
Halaman 11 dari 18
HOTWORK ACTIVITY
5. INSTALLATION OF WELL
CONECTION SA-07
 Fit up and Welding Spool Flowline SA-07

Kinerja Manusia :
Survailance yang tidak memadai dari kondisi tempat kerja /
Pengawasan yang tidak memadai terhadap pemantauan gas
mudah terbakar sehingga berpotensi memicu terjadinya
kebakaran diakibatkan pekerja tidak kompeten dalam
mendeteksi gas, peralatan yang rusak dan pemantauan gas
tidak dilakukan secara berkala
Qualified Gas Tester (QGT) melakukan deteksi gas
secara berkala sesuai GMP menggunakan (Step By
Step Place Keeping) sambil dicatat hasil bacaan gas
detector.
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
PTK melakukan speak point and check kepada QGT
untuk memastikan pengecekan gas sudah sesuai
dengan GMP sebelum aktifitas hot work
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan pendeteksian gas, baca dan
pahami GMP & TKI
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Thermacam dan pendeteksian gas dilakukan oleh
pekerja yang berkompeten dan sesuai kualifikasi
yang telah ditentukan.
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pastikan peralatan gas detector sudah di kalibrasi dan
dilakukan bump test sesuai prosedur oleh QGT
sebelum digunakan.
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
PTK & QGT melakukan 3 ways Comunication
terkait pengecekan gas sudah dilakukan sesuai
dengan GMP yg disetujui
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Kegagalan alat Gas Detektor hingga mengakibatkan tidak
dapat mengidentifikasi apabila ada Gas Bocor
Lakukan bump Test sebelum digunakan, apabila Gas
Detektor terindikasi Error maka harus diganti
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pastikan Gas Detektor sudah dikalibrasi dan Valid PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pekerja tidak kompeten dalam menggunakan alat Gas
Detektor, sehingga berpotesni Gas Detector tidak dapat
mengidentifikasi Gas yang ada di area HCA
Personal Gas Test harus Qualifield PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Personal Gas Test memahami GMP PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Terjadinya flash back fire saat melakukan pemotongan
menggunakan cutting torch diakibatkan tidak terpasangnya
flash back arrestor
Pekerja melakukan pre use check list dan (Speak
Point And Check) untuk memastikan semua safety
device untuk tabung bertekanan dan peralatan yang
tersambung dengannya tersedia dan layak pakai
PTK
AC/CMP
Verifier
Gas Tester yang tidak kompeten (misalnya, tidak memantau
tempat yang berpotensi ada gas yang mudah terbakar) dapat
menempatkan personel pada resiko
PTK memastikan personil yang melakukan gas test
telah qualified
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Motion :
Melangkah pada bagian permukaan lantai yang tidak rata
dapat menyebabkan pekerja tersandung
Berikan penanda khusus pada titik tersebut agar
pekerja memberikan perhatian lebih pada saat
melangkah
PTK
AC/CMP
Verifier
Ketika melangkah diatas lantai yang terdapat genangan air
atau cairan yang licin pekerja dapat terpeleset
Melakukan peninjauan area kerja secara berkala, dan
jika ditemukan genangan air maupun cairan lainnya
segera dilakukan pembersihan.
PTK
AC/CMP
Verifier
Tangan tergores, terjepit material pada saat memposisikan
material yang akan dikerjakan atau pada saat fit up
Hindari Pinch Point
PTK
AC/CMP
Verifier
Pekerja melakukan pekerjaan pada area kerja yang ruang
geraknya terbatas, berpotensi tersentuh instrument dan
fasiltias produksi yang dapat mengganggu operasional
produksi pada platform
Sebelum melakukan pekerjaan, pekerja
mengobservasi terlebih dahulu area kerja,
menghindari dan tidak melakukan kontak dengan
fasilitas yang ada di platfform
PTK
AC/CMP
Verifier
Setiap pekerjaan pada area ruang gerak terbatas, tim
kerja menerapkan buddy system
PTK
AC/CMP
Verifier
Cidera pinggang/terkilir karena posisi badan tidak ergonomis
pada saat pengelasan Framr
Posisikan badan ergonomis pada saat melakukan
pengelasan support PTK
AC/CMP
Verifier
Temperature :
Percikan api dari pekerjaan pengelasan atau gerinda mengenai
material yang mudah terbakar dan meledak dapat
menyebabkan incident terhadap pekerja maupun fasilitas
Pastikan bahan mudah terbakar telah disingkirkan
atau diamankan dari area pekerjaan panas.
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Menutup bukaan open drain, saluran venting, tangki
& pompa chemical menggunakan blanket yang telah
dibasahi dengan air
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Halaman 12 dari 18
Memastikan blanket habitat terpasang dengan rapat
sehingga percikan api tidak keluar dari dalam habitat
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Petugas fire watcher selalu berada dan memantau
lokasi kerja saat pekerjaan panas berlangsung dan 30
menit setelah pekerjaan panas selesai
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pekerja menggunakan Handglove yang sesuai
dengan jenis pekerjaannya
PTK, Team
Kerja
AC/CMP
Verifier
Welder Menggunakan Welding Cup dan PPE PTK, Team
Kerja
AC/CMP
Verifier
Pekerja yang menggerinda Menggunakan Face
Shield dan PPE
PTK, Team
Kerja
AC/CMP
Verifier
Mesin las Terbakar dikarenakan Oil nya tidak di re-Fuel atau
hose fuel jabuk hingga menyebabkan kebocoran
Gunakan Cheklist Inspection pada mesin
Mesinlassebelum digunakan ( Speak Point and
Check)
PTK
AC/CMP
Verifier
Bekerja diluar ruangan pada siang hari saat terik panas dan
pada area fasilitas hot surface dengan suhu disekitarnya
panas/hangat dapat menyebabkan berkurangnya cairan dalam
tubuh pekerja (dehidrasi), fatique dan mengurangi daya tahan
tubuh pekerja
Sediakan air minum dalam wadah pribadi dan selalu
dikonsumsi secukupnya agar kondisi cairan dalam
tubuh tetap terjaga
PTK
AC/CMP
Verifier
Lakukan pekerjaan dengan interval waktu tertentu
untuk istirahat/break sejenak dan juga dapat bekerja
bergantian dengan rekan kerja lainnya
PTK
AC/CMP
Verifier
Pressure :
Tabung gas bertekanan (Acetelyne & Oxygen) yang dapat
meledak jika terbakar
Gunakan daftar periksa peralatan & ikuti prosedur
penanganan yang aman untuk tabung gas bertekanan
(Lakukan Speak Point And Check)
PTK
AC/CMP
Verifier
Terjadi ledakan pada tabung oxy/acetylene karena selang
cutting torch terbakar dan lepas
Tempatkan tabung bertekanan pada kondisi atmosfer
yang terbuka, PTK
AC/CMP
Verifier
Pastikan Flash Back Arestor terpasang pada
Requlator dan Cutting Torch
PTK, HSE
AC/CMP
Verifier
Tabung gas bertekanan (Acetelyne & Oxygen) berdiri tanpa
di ikat berpotensi jatuh
Tabung Gas di ikat ke Struktur yang kokoh atau
masukkan di dalam Basket
PTK
AC/CMP
Verifier
Hose yang dipakai tidak standard atau tidak layak Lakukan Cek list (Lakukan Speak Point And Check)
sebelum peralatan digunakan
PTK, , HSE
AC/CMP
Verifier
Chemical:
Terdapat gas yang mudah terbakar dari kebocoran gas di area
proses maupun botol acetylene sehingga menciptakan kondisi
udara yang berpotensi menimbulkan ledakan
Lakukan thermacam di lokasi kerja (HCA) untuk
mendeteksi gas dan menemukan apabila ada terjadi
gas realese
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Lakukan deteksi gas mengacu pada Gas Mapping
Plan yang telah dibuat dan disetujui oleh pemilik
fasilitas 30 menit diawal sebelum Hot Work dimulai
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Lakukan pengujian secara benar untuk memastikan
bahwa tidak ada pocket-pocket uap yang mudah
terbakar
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Botol acetylene ditempatkan jauh dari area kerja
panas / ditutupi dengan blanket yang sudah dibasahi
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Terdapat potensi dan indikasi leak/passing pada fasilitas
produksi yang sedang beroperasi dapat menimbulkan api
hingga ledakan jika terpapar api/panas
QGT standby melakukan gas test selama aktivitas
hotwork berlangsung dengan memposisikan GD
sejajar di antara titik hotwork dengan titik yang
terindikasi leak/passing
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Memperhatikan dan observasi arah angin, jika
berhembus kencang mengarah dari titik leak/pasing
kearah titik hotwork maka hotwork dapat ditunda
hingga kondisi Kembali aman
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Terhirup asap pemotongan dan asap Pengelasan / Vium yang
berpotensi merusak pernapasan dan Paru Paru
Gunakan masker saat melakukan pemotongan,
Penggerindaan dan pengelasan (Masker N.95 untuk
debu dan P100 Untuk Welder)
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Mechanical : Cabut/Lepaskan Colokan atau matikan sumber
energy pada peralatan saat akan melakukan
penggantian Batu Gerinda, tool maupun perbaikan
PTK
AC/CMP
Verifier
Halaman 13 dari 18
Pada saat pekerja melakukan penggantian batu gerinda tiba –
tiba gerinda Hidup/On dan putaran batu gerinda mengenai
anggota tubuh pekerja
Gunakan Kunci untuk membuka / Melepas Batu
Gerinda PTK
AC/CMP
Verifier
Gerinda tangan atau peralatan berputar yang dipakai pekerja
tanpa dilengkapi dengan guard / pengaman dapat menciderai
anggota tubuh pekerja saat melakukan aktifitas
penggerindaan
 Gunakan Sarung Tangan Kombinasi/Sarung
tangan Fitter / Welder Saat menggerinda
NOTE: Tidak menggunakan Sarung Tangan
Polkadot
PTK
AC/CMP
Verifier
Cover guard harus selalu terpasang dan sesuai dengan
fungsinya pada peralatan yang komponennya
berputar
PTK
AC/CMP
Verifier
Pekerja memposisikan badan selalu berada
dibelakang guard atau pengaman benda yang
berputar pada saat menggunakan alat tersebut.
PTK
AC/CMP
Verifier
Gunakan Cheklist Inspection pada mesin Gerinda
sebelum digunakan ( Speak Point and Check)
PTK
AC/CMP
Verifier
Batu gerinda pecah hingga mengenai Pekerja RPM pada Batu Gerinda Harus lebih tinggi dari RPM
pada Mesin Gerinda
PTK
AC/CMP
Verifier
Pastikan Batu Gerinda tidak Lembab atau Basah
PTK
AC/CMP
Verifier
Sound :
Suara dari mesin gerinda, welding machine, lingkungan area
kerja yang bising saat melakukan penggerindaan atau proses
pengelasan dapat menyebabkan gangguan pendengaran
Menggunakan ear plug yang dalam kondisi layak dan
digunakan secara benar
PTK
AC/CMP
Verifier
Terapkan individual hazard analysis
PTK
AC/CMP
Verifier
Electrical :
Kabel listrik dari mesin las yang terluka dan terbuka, dalam
kondisi mesin las beroperasi dapat menimbulkan sengatan
listrik bagi personnel yang kontak dengan bagian permukaan
kabel tadi.
Melakukan pre use check pada peralatan pengelasan,
baik mesin las hingga kabel yang keluar dari mesin
las. Pastikan kondisi insulation kabel masih baik,
tidak teluka
PTK
AC/CMP
Verifier
Pada saat welder akan melakukan pengelasan
memeriksa jarum penunjuk pengatur besar arus yang
akan digunakan pad mesin las, dan pada saat
pengelasan welder dapat melakukan pengaturan arus
disesuaikan dengan besar nyala busur las yang
diperlukan.
PTK
AC/CMP
Verifier
Penggunaan mesin listrik dengan arus yang terlampau besar
dapat mengakibatkan kabel dan stang las menjadi panas dan
pada akhirnya kabel connector pada stang las atau pada
connector grounding akan meleleh.
Pasang grounding dengan benar dan sedekat
mungkin dengan titik pengelasan
PTK
AC/CMP
Verifier
Pada saat perbaikan sambungan kabel di accu/ baterry
welding machine pekerja dapat tersengat arus listrik
Electrician atau orang yang berkompeten dalam hal
perbaikan sistim elektrik dari mesin las selalu berada
di lokasi pengelasan.
PTK
AC/CMP
Verifier
Gravity :
Tersandung oleh cable las atau selang oxygen/acetylene yang
melintang/menjuntai di acces jalan
Pengaturan cable las atau selang oxygen/acetylene
tidak menjuntai, bila crossing acces beri tanda
dengan lilitan barricade.
PTK
AC/CMP
Verifier
Kejatuhan material pada saat manual handling Gunakan alat bantu angkat (tali/Manila rope) untk
pengangkatan dan hindari line of fire
PTK
AC/CMP
Verifier
Debu atau gram hasil pemotongan support dan penetrasi deck
berjatuhan kebawah
Pemasangan fire blanket sebagai spark containment
juga dilakukan di bagian bawah deck pada titik
hotwork
PTK
AC/CMP
Verifier
PAINTING ACTIVITY
6. PAINTING ACTIVITY
- Melakukan paiting material menggunakan
kuas / touch up
Kinerja Manusia :
kurangnya koordinasi antar pekerja yang dapat
mengakibatkan terjadinya suatu nearmiss ataupun incident
saat aktifitas pekerjaan
Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK
melakukan 3 way komunikasi pada anggota kerja
untuk memastikan anggota kerja telah memahami
scope pekerjaan yang telah disampaikan dalam
meeting pagi
PTK
Area
Controller
Halaman 14 dari 18
Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK
melakukan speak point check pada peralatan kerja
sebelum menggunakannya
PTK
Area
Controller
Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK
menjelaskan kembali step by step place keeping
pada anggota kerja untuk memastikan anggota kerja
telah memahami metode kerja yang akan digunakan
sesuai dengan MKJSA dan TKI yang berlaku
PTK
Area
Controller
Motion :
Pekerja terjatuh atau terpeleset pada saat melakukan painting
atau brushing karena tesandung material diarea kerja
Memastikan terlebih dahulu area kerja sudah bebas
dari material atau benda lain yang berpotensi
membuat pekerja tersandung
PTK
Area
Controller
Tangan pekerja terjepit pada saat menggeser / menyusun
peralatan, berpotensi pekerja terjepit sehingga bisa cedera
serius / ringan
Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Gunakan alat bantu atau pegang tools pada handle
yang sudah tersedia PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
Chemical :
Pekerja terhirup uap cat pada saat aktifitas painting
Sebelum melakukan aktifitas pekerjaan, pekerja
yang akan melakukan painting diharuskan
menggunakan gas respirator mask
PTK
Area
Controller
Memasang barricade,agar tidak ada pekerja lain
yang memasuki area painting pada saat ada aktifitas
PTK
Area
Controller
Tangan pekerja terkena cairan thinner ataupun cat pada saat
proses pencampuran
Sebelum melakukan aktifitas pencampuran untuk
painting,pekerja diharuskan menggunakan rubber
gloves
PTK
Area
Controller
Pekerja mengalami iritasi mata dan kulit ketika melakukan
aktivitas painting
Pekerja menggunakan APD lengkap, khususnya
Rubber Glove dan Respirator Mask saat pekerjaan
painting
PTK
Area
Controller
Dokumen SDS Material yang digunakan tersedia di
lokasi kerja
PTK
Area
Controller
Eye wash water tersedia dan berfungsi dengan baik
di lokasi kerja saat pekerjaan painting
PTK
Area
Controller
Potensi terjadinya pencemaran lingkungan akibat ceceran dan
tumpahan cat akibat aktivitas painting
Material sisa hasil pengecatan di simpan dalam
wadah atau box kemudian di letakkan di lokasi yang
aman
PTK
Area
Controller
Lakukan housekeeping secara berkala dan rapikan
material
PTK
Area
Controller
Sound :
Pekerja terpapar suara bising dari kompresor
Pekerja menggunakan ear plug sebagai apd
tambahan untuk mengurangi resiko kerusakan pada
alat pendengaran
PTK
Area
Controller
Pekerja terpapar suara bising pada saat aktifitas brushing Pekerja menggunakan ear plug sebagai apd
tambahan untuk mengurangi resiko kerusakan pada
alat pendengaran
PTK
Area
Controller
Mechanical :
Bagian tangan dan jari pekerja terkena putaran mesin
brushing ketika melakukan pembersihan bagian permukaan
material yang akan di cat
Memperhatikan posisi tangan dan jari pada saat
melakukan brushing untuk tidak berada di dekat titik
putaran dari mesin brushing
PTK
Area
Controller
Mensin Gerinda di lengkapin cover guard & handle
di salah satu posisi
PTK
Area
Controller
Pre-use check list gerinda mengenai cover guard
PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
HOUSEKEEPING DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
Halaman 15 dari 18
7. Housekeeping dan Penyelesaian
Pekerjaan
Kinerja Manusia :
Kurang nya koordinasi dan komunikasi antar pekerja
sehingga house keeping terkendala
Lakukan Tool Box Meeting
PTK
Area
Controller
Menjalin Komunikasi antar crew dan team pekerja
yang terlibat dalam house keeping PTK
Area
Controller
Komunikasi yang kurang baik sesama pekerja yang
mengangkat barang (terutama >20kg) berpotensi
menyebabkan barang jatuh dan menimpa bagian tubuh
pekerja yang bereaksi secara reflek terhadap benda jatuh dan
tidak siap dengan situasi ini ATAU benda yang digerakkan
mengenai bagian tubuh pekerja lain yang berada pada “line of
fire” sehingga perkerja mengalami cidera.
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Jalanin komunikasi yang baik antar crew dan orang
orang terkait Housekeeping
PTK
Area
Controller
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih.
PTK
Area
Controller
Motion:
Pekerja mengalami cedera punggung saat membersihkan
sampah
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih.
PTK
Area
Controller
Melakukan peregangan anggota badan terlebih
dahulu disaat sebelum memulai aktifitas
pengangkatan manual PTK
Area
Controller
Benda yang tidak diletakkan secara sempurna dan dapat
bergeser ketika terkena gerakan sehingga dapat menjepit
anggota badan pekerja yang berada didekat arah pergerakan
benda tersebut
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Pekerja mengamati area sekitaranggota badan,
menghindari area titik jepit, dan meletakkan benda-
benda disekitarnya dengan posisi yang kokoh,
terikat, agar tidak mudah tergerak.
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / ppepelindung tangan
dan anggota badan
PTK
Area
Controller
Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
Gravity :
Terjatuh dari tangga saat menaiki atau turun menuju titik kerja
yang berakibat pekerja cidera serius pada bagian tubuhnya
Menerapkan 3 titik tumpu (three point of contacts)
saat naik/ turun tangga
PTK
Area
Controller
Menggunakan safety shoes standar offshore (anti
slip
PTK
Area
Controller
Kimia
Mata pekerja terciprat cairan ion wash atau sabun
Menggunakan safety glasses dan APD lainnya yang
tertera sesuai dengan SDS
PTK
Area
Controller
Memahami SDS cairan pencuci atau sabun
PTK
Area
Controller
Diskusikan dan tuliskan potensi kejadian dan kondisi yang memicu dilakukannya Stop Work Authority
1. Tidak menggunakan safety glasses dan APD lainnya
2. Tidak menggunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1 dan certificated tidak valid
3. Rigger tidak menggunakan three way communication kepada crane operator, signalman dan personil lainya selama pekerjaan berlangsung
4. PTK tidak melakukan speak point check dengan melihat tulisan berat beban pada body beban maupun pada manifest pengiriman, lifting plan atau afc drawing dan tidak melakukan
pemeriksaan apakah data yang tertera pada manifest sesuai dengan beban actual
5. Pengangkatan yang tidak terlihat
6. Pengangkatan tidak di lakukan oleh rigger dan operator crane yang berkompeten, yang telah tersertifikasi sio yang valid
7. Crane operator tidak melakukan PKH sebelum bekerja dan dinyatakan fit to work oleh medic
Halaman 16 dari 18
8. Tidak ada ruang yang cukup saat bekerja dan tidak ada akses keluar darurat untuk rigger.
9. Ketinggain gelombang laut pada saat pengangkatan di atas 2 meter (weather forecast) & kecepatan angin di atas 20 knot
10. Tidak memasang barikade serta tidak menghindari posisi berbahaya (line of fire)
11. Tidak menggunakan tag line yang panjangnya 2x panjang benda (minimum 3 meter atau push pull stick)
12. Tidak menggunakan alat angkat yang sesuai dengan SWLpada beban yang di angkat dan certificate tidak valid
13. Tidak menggunakan shackle yang dilengkapi dengan safety pin
14. WAH Plan yang digunakan tidak approved.
15. Scaffolder dan scaffolding inspector tidak menggunakan step-by-step place keeping dengan implementasi fall restain selama pekerjaan wah dan tidak mengikuti wah plan yang sudah
disetujui selama pemasangan scaffolding
16. Tidak mengimplementasikan cmp wah terutama pada peralatan pelindung jatuh
17. Tidak adanya buddy system, pekerja melakukan pekerjaan sendirian
18. Tidak memasang barikade di zona bawah dan di sekitar area pemasangan dan pembongkaran scaffolding
19. Tidak melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk semua peralatan yg digunakan
20. Scaffolder yang melakukan pemasangan dan pembongkaran scaffolding adalah orang yang tidak kompeten dan tidak memiliki sertifikat yang valid
21. Full body harness dengan fall restrain system tidak 100% tie-off, standby wah person tidak menjaga agar lanyard dalam keadaan selalu tension
22. Tidak menerapkan 3 way communication antara PTK dengan area controller/operator setiap sebelum pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa bypass sudah dilakukan.
23. Qualified Gas Tester (QGT) tidak melakukan deteksi gas secara berkala sesuai GMP menggunakan (step by step place keeping) dan tidak melakukan pencatatan hasil bacaan gas
detector.
24. PTK tidak melakukan speak point and check kepada QGT sehingga pengecekan gas tidak sesuai dengan GMP
25. Tidak melakukan bump test sebelum digunakan, sehingga tidak mengetahui apabila gas detektor terindikasi error
26. Gas detektor tidak dikalibrasi dan tidak valid
27. Personal gas test tidak qualifield
28. Personal gas test tidak memahami GMP
29. Pekerja tidak melakukan pre use check list dan (speak point and check) untuk memastikan semua safety device untuk tabung bertekanan dan peralatan yang tersambung dengannya ada
dan berfungsi dengan baik.
30. PTK tidak memastikan personil yang melakukan gas test qualified
31. Tidak menutup bukaan open drain, saluran venting, tangki & pompa chemical menggunakan blanket yang telah dibasahi dengan air
32. blanket habitat tidak terpasang dengan rapat sehingga percikan api keluar dari dalam habitat
33. Petugas fire watcher tidak berada dan memantau lokasi kerja saat pekerjaan panas berlangsung dan tidak melakukan pengecekan 30 menit setelah pekerjaan panas selesai
34. Tidak melakukan cheklist inspection pada mesin mesin las sebelum digunakan ( speak point and check)
35. Flash back arestor tidak terpasang pada requlator dan cutting torch
36. Tidak melakukan deteksi gas yang mengacu pada gas mapping plan yang telah dibuat dan disetujui oleh pemilik fasilitas 30 menit diawal sebelum hot work dimulai
37. Tidak melakukan pengujian secara benar untuk memastikan bahwa tidak ada pocket-pocket uap yang mudah terbakar
38. Tidak menggunakan masker saat melakukan pemotongan, penggerindaan dan pengelasan (masker n.95 untuk debu dan p100 untuk welder)
39. Tidak menggunakan sarung tangan kombinasi/sarung tangan fitter saat menggerinda
40. Cover guard harus tidak terpasang dan tidak sesuai dengan fungsinya pada peralatan yang komponennya berputar
41. RPM pada batu gerinda harus lebih rendah dari RPM pada mesin gerinda
42. Tidak menggunakan alat bantu angkat (tali/manila rope) untuk pengangkatan dan tidak menghindari line of fire
43. Posisi jari tangan berada pada titik jepit
44. Pekerja tidak menggunakan apd lengkap, khususnya rubber glove dan respirator mask saat pekerjaan painting
45. Dokumen SDS material yang digunakan tidak tersedia di lokasi kerja
46. Eye wash water tidak tersedia dan tidak berfungsi dengan baik di lokasi kerja saat pekerjaan painting
47. Material sisa hasil pengecatan tidak di simpan dalam wadah atau box kemudian tidak di letakkan di lokasi yang aman
48. Tidak melakukan housekeeping secara berkala dan merapikan material
49. Mesin gerinda tidak di lengkapin cover guard & tidak ada handle di salah satu posisi
Halaman 17 dari 18
50. Tidak dilakukan Pre-use check list gerinda mengenai cover guard
Deskripsi Faktor Human Performance :
Sebelum melakukan aktivitas Hot Work
 PTK menerapkan speak point check kepada tim kerja dengan menggunakan dokumen kerja ketika berada di lokasi kerja (gas mapping plan)
 PTK menggunakan 3 Way Communication kepada tim kerja melalui toolbox meeting dan saat pekerjaan berlangsung
 PTK melakukan step by step place keeping kepada Qualified gas tester tentang Gas detector dilakukan bump test dan kalibrasi oleh qualified gas tester, dan pelaksanaan kalibrasi
maupun bump test dilakukan mengikuti prosedur yang benar
 PTK melakukan step by step place keeping melalui pre job safety meeting/ komunikasi verbal bersama seluruh crew dengan membahas TKI, MKJSA, dan Work plan dari aktifitas
yang akan dilakukan
 Qualified gas tester melakukan speak point check dengan membaca dan pahami gas mapping plan, melakukan kalibrasi gas detector, periksa dan catat hasil bacaan gas detector. Qualified
gas tester berada di tempat kerja dan melakukan pengecekan gas secara berkala
 Area kontroller melakukan speak point check kepada PTK dan tim kerja, Safety induction dilakukan kepada pekerja dan menunjukkan titik titik potensial yang tidak boleh terpengaruh
karena dapat mengganggu proses (ESD button, fire detector, vibration monitor dll), dan jika perlu dicantumkan dalam drawing plan (GMP) untuk titik – titik yang harus diwaspadai.
 PTK melakukan speak point check kepada area controller dan memastikan bahwa sebelum kegiatan hotwork jalur drain line sudah tertutup dan diberi tag “do not operate”. Jika akan
mengoperasikan drain line harus seijin dari area controller dan PTK/ Construction representative
Sebelum melakukan pekerjaan Pengangkatan
 PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telahdipahami oleh pekerja yang
terlibat manual handling sesuai SID
 PTK menggunakan 3 Way Communication kepada tim kerja melalui toolbox meeting dan saat pekerjaan berlangsung
 PTK menerapkan speak point check kepada crane operator terhadap kondisi alat angkat hingga mendapatkan kondisi crane sudah stabil dan siap untuk melakukan
pengangkatan.
Sebelum melakukan Pemasangan dan Pembongkaran Perancah
 PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada scaffolder berdasarkan TKI Pemasangan & Pembongkaran Perancah dan WAH Plan yangtelah di review dan di setujui
oleh competen person, dan dilakukan oleh scaffolder
 PTK menggunakan speak-point-check kepada scaffolder melakukan pemasangan scaffolding secara bertahap mengikuti WAH plan dan TKI yang telah disetujui selama pekerjaan
berlangsung
 PTK menggunakan 3 Way Communication kepada pekerja (Scaffolder) saat akan melakukan pemasangan dan pembongkaran perancah
Persetujuan
Pimpinan Tim Pembuat Metode Kerja dan Job Safety Analysis
Nama : Novan, Jumriansyah, Ari, sudirman Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00
Pimpinan Tim Kerja
Nama PTK 1: Wilson/Jumriadi Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00
Nama PTK 2: Kifli/Kamarudin Tanda Tangan : Tanggal : Waktu :
Nama PTK 3: Tanda Tangan : Tanggal : Waktu :
Nama PTK
Pengganti
Tanda Tangan : Tanggal : Waktu :
Halaman 18 dari 18
Nama PTK
Pengganti
Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00
Tim Metode Kerja dan Job Safety Analysis
(Saya terlibat dalam pembuatan Metode Kerja Aman dan Analisis Bahaya ini, setuju dan menegaskan bahwa pengendalian bahaya sudah memadai untuk pekerjaan ini)
Nama No. Peg/No. HES Passport Peran/Role Tanggal Waktu Tanda Tangan
Halaman 19 dari 18
Penyelesaian Kerja & Diskusi Pembelajaran
Diskusi dan dokumentasikan berikut ini:
 Apa yang sudah berjalan baik?
 Kesempatan untuk perbaikan (contoh; menggunakan prosedur tambahan, langkah kerja terlewatkan, bahaya terlewatkan, persetujuan terlewatkan, dll)
Halaman 20 dari 18

More Related Content

Similar to 002-MKJSA INSTALLATION OF WELL CONECTION SA-05, SA-29 & SA-07.docx

18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt
RoySitumorang1
 
18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt
rahmatullah646150
 
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampangk3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
AhmadMuhtadi11
 
REVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptx
REVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptxREVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptx
REVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptx
Anonymousdr93RjfPEY
 
5058 p3-spk-mekanisasi pertanian
5058 p3-spk-mekanisasi pertanian5058 p3-spk-mekanisasi pertanian
5058 p3-spk-mekanisasi pertanian
Winarto Winartoap
 
Rks imigrasi 2011
Rks imigrasi 2011Rks imigrasi 2011
Rks imigrasi 2011
Martunis Hasan
 
PPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptxPPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptx
FadliST
 
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnnpower point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
Heri Susanto
 
08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk
08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk
08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk
Agung Saputra
 
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfTUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
AgusCns1
 
429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt
429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt
429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt
DedeMulyaman1
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringanWinarto Winartoap
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)Winarto Winartoap
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makam
Ardi Saputra
 
KLAUSUL SAFETY.pptx
KLAUSUL SAFETY.pptxKLAUSUL SAFETY.pptx
KLAUSUL SAFETY.pptx
dwirianyusanto
 
PENGAWASAN UAP.PPT
PENGAWASAN UAP.PPTPENGAWASAN UAP.PPT
PENGAWASAN UAP.PPT
FahriadiYusufAbdulfa
 
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-20141734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
Winarto Winartoap
 
Laporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptx
Laporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptxLaporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptx
Laporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptx
HeverMorderd
 
5058 p1-spk-mekanisasi pertanian
5058 p1-spk-mekanisasi pertanian5058 p1-spk-mekanisasi pertanian
5058 p1-spk-mekanisasi pertanian
Winarto Winartoap
 
Teknik dasar ac
Teknik dasar acTeknik dasar ac
Teknik dasar ac
Sufa Akbar
 

Similar to 002-MKJSA INSTALLATION OF WELL CONECTION SA-05, SA-29 & SA-07.docx (20)

18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt
 
18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt
 
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampangk3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
 
REVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptx
REVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptxREVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptx
REVISI PCM SUPV. DI JATENG 2.pptx
 
5058 p3-spk-mekanisasi pertanian
5058 p3-spk-mekanisasi pertanian5058 p3-spk-mekanisasi pertanian
5058 p3-spk-mekanisasi pertanian
 
Rks imigrasi 2011
Rks imigrasi 2011Rks imigrasi 2011
Rks imigrasi 2011
 
PPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptxPPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptx
 
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnnpower point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
 
08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk
08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk
08 sub lampiran g komponen kegiatan dan format audit internal penerapan smkk
 
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdfTUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
TUGAS ASESI_FARID RIDWANULLOH rev 1.pdf
 
429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt
429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt
429091196-Pengawasan-K3-Uap-Bejana-Tekan.ppt
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makam
 
KLAUSUL SAFETY.pptx
KLAUSUL SAFETY.pptxKLAUSUL SAFETY.pptx
KLAUSUL SAFETY.pptx
 
PENGAWASAN UAP.PPT
PENGAWASAN UAP.PPTPENGAWASAN UAP.PPT
PENGAWASAN UAP.PPT
 
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-20141734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
 
Laporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptx
Laporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptxLaporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptx
Laporan Magang Proyek Twin Tower UPN Veteran Jatim.pptx
 
5058 p1-spk-mekanisasi pertanian
5058 p1-spk-mekanisasi pertanian5058 p1-spk-mekanisasi pertanian
5058 p1-spk-mekanisasi pertanian
 
Teknik dasar ac
Teknik dasar acTeknik dasar ac
Teknik dasar ac
 

002-MKJSA INSTALLATION OF WELL CONECTION SA-05, SA-29 & SA-07.docx

  • 1. Halaman 1 dari 18 Nomor : MKJSA/ATK- NIB/CONST/002/II/2024 Metode Kerja dan Job Safety Analysis Revisi Ke : 0 Berlaku TMT : 18 Feb 2024 BAGIAN 1 Dilengkapi oleh Tim Analisis Bahaya (Hazard Analysis) Lokasi Kerja : Serang Production Platform Team/Dept : 1. PT. Bukaka Teknik Utama 2. Tanggal : 18 Feb 2024 Deskripsi Aktivitas Kerja (jelaskan secara rinci): Installation of well conection SA-07: 1. Housekeeping Area Pekerjaan 2. Preparation, Mobilisasi “Manual Handling” Selama Mempersiapkan Tools dan Material 3. Mobilisasi Peralatan dan Meterial Menggunakan Crane 4. Pemasangan dan Pembongkaran Perancah (Jika diperlukan) 5. Persiapan Sebelum pekerjaan panas 6. Installation of well conection SA-07 7. Painting Activity 8. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan Peralatan yang akan dikerjakan : Installation of well conection SA-07 Nama Perusahaan / Mitra Kerja : 1. PT Bukaka Teknik Utama 2. CONSTRUCTION TEAM Jenis pekerjaan yang akan dilakukan (tandai semua jenis pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai deskripsi aktivitas kerja) Bekerja di Ketinggian (Work at Height) Energized Electrical Work Isolation of Hazardous Energy Penyelaman Komersial (Commercial Diving) Penggalian (Excavation) Lifting & Rigging Masuk Ruang Terbatas (Confined Space Entry) Kerja Panas (Hot Work) SIMOPs Deteksi Gas (Gas Detection) Bypassing Critical Protection Inspection Radiography Hydrotest Housekeeping Jenis pekerjaan lainnya Manual Handling Rescue Plan yang diperlukan: Confined Space Entry Rescue Plan Diving Rescue Plan Working at Height Rescue Plan Rescue Plan lain: _____________________ Emergency Call Number :
  • 2. Halaman 2 dari 18 BAGIAN 2 Dilengkapi oleh Tim Analisis Bahaya Uraian pekerjaan, metode kerja, peralatan yang digunakan, prosedur yang diperlukan dan daftar peran/roles yang terlibat Pekerjaan # Metode Pekerjaan :  Jelaskan metode kerja aman yang dilakukan dalam setiap pekerjaan yang dimaksud Peralatan yang digunakan Daftar Prosedur Terkait Daftar Role/Peran yang dibutuhkan 1. Housekeeping Area Pekerjaan a. Manual handling b. Mengumpulkan dan Memasukan material lama ke dalam basket/ tempat sampah. c. Tata sisa sampah masukkan kedalam bak sampah yang telah disediakan dan sesuai peruntukannya  Hand Tool  Bak Sampah  TKI No. C- 002/TKI/II/2024-S0  MKJSA  Surat Ijin Kerja  Semua pekerja yang terlibat 2. Preparation Mobilisasi “Manual Handling” a. Menggunakan teknik dan prosedur manual handling secara benar. b. Contoh : Maksimum beban yang di angkat tidak lebih 20 kg / orang. c. Ketika akan mengangkat dan selama mengangkat menggunakan anggota tubuh dalam posisi yang ergonomic  Hand Tools  General Permit  MKJSA  TKI No. C-002/TKI/II/2024-S0  PTK  Team kerja  HSE 3. Mobilisasi Peralatan dan Meterial Menggunakan Crane a. Pengangkatan dan penurunan peralatan dan material kerja menggunakan alat angkat berupa Crane pedestal darri Kapal ke Platform, Deck Platform ke Deck Platform yang lain atau sebaliknya, pengangkatan menggunakan basket, peralatan kerja dan material kerja. b. Operator telah mengisi Check List Crane c. Menentukan lokasi untuk menempatkan peralatan dan material kerja d. Membarikade / membatasi area kerja, agar tidak dilalui orang yang tidak berpentingan selain pekerja e. Menggunakan Push Pull Stick untuk f. meraih Tag Line dan memposisikan  Hand Tools  Crane  Lifting gears  Pull push stick  Tag line  Radio  Barikade / Safety Line  Shackel complate safety pin  Wire Sling  Basket  Surat ijin kerja  Lift Plan  CMP Lifting  Checklist Crane  PKH (Pemeriksaan Kesehatan Harian) untuk Operator Crane  TKI : No. 003/BTU- SRG/IV/2023  PTK  AC  CMP Verifier  OperatorCrane  Rigger  Signalman  Team Kerja 4. Pemasangan dan Pembongkaran Perancah a. Hanging Scaffolding b. Independent Scaffolding  Ratchet (kunci scaff)  Tang Potong  Full Body Harnest Fall restrain system (pulley catrol; life line rope by rescue team) menggunakan 2 lanyard & tidak mengfungsikan absorber  Work Vest  Manila Rope  Basket Scaffolding  Tag Scaffolding  Barikade / Safety Line  TKI No. C- 002/TKI/II/2024-S0  MKJSA  WAH PLAN  CMP WAH  PKH ( Pemeriksaan Kesehatan Harian)  Check List Full Body Harness  CheckList Inspeksi Scaffolding  PTK  Medic  Scaffolder bersertifikat dan masih valid  Helper Scaffolding  Stand by person WAH  Scaffolding Inspektor bersertifikat dan masih valid
  • 3. Halaman 3 dari 18  Tali Karmantel 5. Persiapan sebelum pekerjaan hot work  Pemasangan Welding Habitat  Isolation Hazard Energy  Bypass Critical Protection A. Pemasangan perancah sebagai rangka untuk memasang blanket B. Menutup saluran pembuangan open drain Gas test Continue C. Melakukan IHE dan LOTO Berdasarkan P &I D  Fire blanket  Handtools  Gas detector  Barikade  TKI No. C- 002/TKI/II/2024-S0  Dokumen pendukung ijin kerja  Gas Mapping Plan  BCP  P & ID  PTK  QGT  Fire Watch  Helper  Operator 6. Installation of well Conection SA- 05, SA-29, dan SA-07  Fit Up and Field weld spool Flowline S SA-07  A. Melakukan Isolation Hazard Energy (IHE) B. Melakukan pemeriksaan area kerja dan melakukan Gas Test sesuai Gas Mapping Plan dengan merujuk prosedur SWP. Jika diperlukan lakukan By Passing Critical Protection agar tidak terjadi Upset Facility / Shutdown C. Membarikade area kerja, agar tidak dilalui selain pekerja. D. Memastikan perlengkapan pelindung saat kerja panas (spark habitat, spark containment) sudah terpasang, serta memeriksa pada area radius 15 meter dari area kerja panas dan jika diketemukan bahan mudah terbakar segera disingkirkan  Portable Gas Detector  APAR  Hydrant Hose Stand By  Spark Containment (Blanket  Habitat)  Welding Machine  Grinding Machine  Chipping  Crane  Lifting Gears  Chain Block  Pull Push Stick  Chain Block  Tag line  Barikade / Police Line  TKI No. C- 002/TKI/II/2024-S0  MKJSA  GMP  Ijin Kerja  CMP Hot Work  BCP Register  Isometric Drawing  WPS  PTK  QGT  Fire Watch  Welder  Fitter  Operator 7. Touch up Painting Activty A. Touch up (manual) B. Spray painting C. Brushing  Kuas  Mesin brush  Respirator Catridge  General permit  MKJSA  TKI No. C-002/TKI/II/2024- S0  Checklist peralatan  SDS  PTK  Team kerja  Painter 8. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan a. Manual handling b. Mengumpulkan dan memasukan material lama ke dalam basket/ tempat sampah. c. Tata sisa sampah masukkan kedalam bak sampah yang telah disediakan dan sesuai peruntukannya  Hand Tool  Bak sampah  TKI No. C- 002/TKI/II/2024-S0  MKJSA  Surat Ijin Kerja  Semua pekerja yang terlibat
  • 4. Halaman 4 dari 18 Job Safety Analysis (JSA) Pekerjaan : 1. Housekeeping Area Pekerjaan 2. Preparation, Mobilisasi “Manual Handling” Selama Mempersiapkan Tools dan Material 3. Mobilisasi Peralatan dan Meterial Menggunakan Crane 4. Pemasangan dan Pembongkaran Perancah 5. Persiapan Sebelum pekerjaan panas 6. Installation of well conection SA-07 7. Painting Activity 8. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan Nomor MKJSA Tanggal (dd/mm/yy) Waktu MKJSA/ATK- NIB/CONST/002/II/2024 18 Feb 2024 15:00 Bahaya yang Umum (tandai bahaya umum pekerjaan): Lantai kerja licin, bekerja di posisi ketinggian Kurang Pencahayaan Mengangkat/membungkuk/ memutar/meregang Binatang/Serangga Bahaya Listrik Permukaan jalan/tempat kerja yang tidak rata Getaran Bising Radiasi Tekanan Bagian peralatan yang bergerak/ berputar Permukaan Panas/Dingin Cuaca ekstrim Titik Jepit (Pinch point) Bahan Kimia Human Performance Hazard (tandai human performance hazard) : Faktor Individu Kelelahan Stres dan cemas Terlalu percaya diri Cepat puas Lingkungan Kerja Kondisi lingkungan berbeda dgn rencana Kondisi lingkungan rentan gangguan Kondisi peralatan yang tidak terduga Label/symbol tidak memadai Tuntutan Tugas Prosedur/Instruksi tugas tidak jelas Memerlukan konsentrasi tinggi Perlu lebih banyak waktu Perlu lebih banyak petunjuk Faktor Organisasi Ketidakmampuan melakukan SWA Peran/tanggung jawab tidak jelas Komunikasi yang tidak nyaman Dipaksa mengambil jalan pintas Daftar PPE yang dibutuhkan : FRC, Safety Helmet, Safety Shoes, Safety Glass, Safety Gloves, Full Body Harness, Apron Welder, Dusk Mask, Respirator, Faceshield Langkah Kerja Informasi Bahaya untuk setiap langkah kerja:  Dokumentasikan Potensi Bahaya  Bagaimana pekerja dapat mengalami cidera serius atau fatal?  Dapatkah bahaya menyebabkan loss of containment (LOC)? Bagaimana?  Dapatkah bahaya menyebabkan kerusakan properti? Bagaimana?  Tulis daftar potensi benda terjatuh  Identifikasi Human Performance factor termasuk Error Trap Tandai semua Safeguard/Mitigasi yang kritikal yang menyebabkan pekerjaan HARUS di SWA jika safeguard/mitigasi tidak tersedia atau tidak berfungsi (Mengacu ke kolom 3) Personel yang bertanggung jawab verifikasi safeguard (AC/CMP Verifier/Counter Check PIC) Personel yang bertanggung jawab mengimplementasikan safeguard (PTK) Safeguard/Mitigasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) PRE-JOB HOUSEKEEPING AREA PEKERJAAN 1. HOUSE KEEPING SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN Kinerja Manusia : Lakukan Tool Box Meeting PTK Area Controller
  • 5. Halaman 5 dari 18 a. Memastikan dan membersihkan area kerja b. Membersikan Area Kerja bahwa peralatan & material kotoran yang menghalangi area kerja Kurang nya koordinasi dan komunikasi antar pekerja sehingga house keeping terkendala Menjalin Komunikasi antar crew dan team pekerja yang terlibat dalam house keeping PTK Area Controller Komunikasi yang kurang baik sesama pekerja yang mengangkat barang (terutama >20kg) berpotensi menyebabkan barang jatuh dan menimpa bagian tubuh pekerja yang bereaksi secara reflek terhadap benda jatuh dan tidak siap dengan situasi ini ATAU benda yang digerakkan mengenai bagian tubuh pekerja lain yang berada pada “line of fire” sehingga perkerja mengalami cidera. Sebelum melakukan manual handling PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telah dipahami oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai SID. PTK Area Controller Jalanin komunikasi yang baik antar crew dan orang orang terkait Housekeeping PTK Area Controller Jika material yang diangkat mempunyai beban >20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK Area Controller Motion: Pekerja mengalami cedera punggung saat membersihkan sampah Jika material yang diangkat mempunyai beban >20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK Area Controller Melakukan peregangan anggota badan terlebih dahulu disaat sebelum memulai aktifitas pengangkatan manual PTK Area Controller Benda yang tidak diletakkan secara sempurna dan dapat bergeser ketika terkena gerakan sehingga dapat menjepit anggota badan pekerja yang berada didekat arah pergerakan benda tersebut Sebelum melakukan manual handling PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telah dipahami oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai SID. PTK Area Controller Pekerja mengamati area sekitaranggota badan, menghindari area titik jepit, dan meletakkan benda-benda disekitarnya dengan posisi yang kokoh, terikat, agar tidak mudah tergerak. PTK Area Controller Menggunakan hand gloves / ppepelindung tangan dan anggota badan PTK Area Controller Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit PTK Area Controller Gravity : Terjatuh dari tangga saat menaiki atau turun menuju titik kerja yang berakibat pekerja cidera serius pada bagian tubuhnya Menerapkan 3 titik tumpu (three point of contacts) saat naik/ turun tangga PTK Area Controller Menggunakan safety shoes standar offshore (anti slip PTK Area Controller Kimia : Mata pekerja terciprat cairan ion wash atau sabun Menggunakan safety glasses dan APD lainnya yang tertera sesuai dengan SDS PTK Area Controller Memahami SDS cairan pencuci atau sabun PTK Area Controller PREPARATION, MOBILZATION / DEMOBILIZATION RESOURCES 2. PREPARATION, MOBILISASI “MANUAL HANDLING” SELAMA MEMPERSIAPKAN TOOLS DAN MATERIAL  Melakukan routing approval ijin kerja  memastikan anggota team kerja telah menandatangani sika sebelum memulai aktifitas pekerjaan Kinerja Manusia : Kurangnya komunikasi dan kordinasi antara team kerja dengan PTK,sehingga terjadi kesalahan dalam memposisikan material dan peralatan kerja Sebelum melakukan pekerjaan harus di lakukan tool box meeting PTK AC/CMP Verifier Sebelum melakukan pekerjaan mobilisasi team kerja melakukan speak point check pada PTK mengenai posisi material yang akan dimobilisasi PTK AC/CMP Verifier Kurangnya komunikasi dan kordinasi antara PTK sehingga mengakibatkan kesalahan dalam membawa material dan peralatan kerja Sebelum melakukan aktifitas persiapan material PTK melakukan speak point check pada anggota kerja untuk menginformasikan material ataupun peralatan apa saja yang akan digunakan PTK AC/CMP Verifier Sebelum melakukan aktifitas persiapan material anggota kerja melakukan 3 way komunikasi kepada PTK AC/CMP Verifier
  • 6. Halaman 6 dari 18  Melakukan mobilisasi peralatan kerja dan material ke area kerja  Memposisikan peralatan kerja dan material dengan manual handling Melakukan pengecekan peralatan kerja ataupun material yang akan digunakan (menghitung dan memastikan) PTK untuk memastikan kembali,material dan peralatan yang akan digunakan sudah sesuai dengan scope pekerjaan Gravity : Pekerja tertimpa beban sewaktu menaikkan peralatan dan dapat mengakibatkan cedera ringan Persiapkan manual handling peralatan untuk berat peralatan lebih dari 15 kg lakukan dengan 2 orang PTK Area Controller Motion : Pada saat menggeser/menyusun peralatan dan material, pekerja berpotensi cidera tangan (terjepit/tergores) Assesment kembali resiko bahaya dan mitigasinya pada benda/alat yang akan dikerjakan/digunakan. PTK Area Controller Gunakan sarung tangan dan posisikan jari menjauh dari titik jepit PTK Area Controller Gunakan Alat Bantu / pekerja tidak diperbolehkan kontak langsung dengan beban yang sedang di angkat atau bergerak PTK Area Controller Menggunakan hand gloves / PPEpelindung tangan PTK Area Controller Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas yang berpotensi Tangan Terjepit PTK Area Controller Pada saat transfer manual material scaffolding dari Production P/F to Cellar Deck material berpotensi terkena Property Instrumentasi dan ESD dapat menyebabkan property damge dan LPO Memverifikasi Jalur akses transfer material dan memberi tanda police line / pelindung pada Property yang berpotensi terkena material scaffolding pada saat transfer dari Maindeck SPG PP to Cellar Deck PTK Area Controller Saat pengangkatan peralatan dan material mengakibatkan cidera pinggang Posisikan badan dalam kondisi nyaman (ergonomis position) PTK Area Controller 3. MOBILISASI PERALATAN DAN MATERIAL MENGGUNAKAN CRANE a) Mengangkat dan memindahkan beban b) Memposisikan dan meletakkan beban ke deck lay down area Kinerja Manusia (Lifting Rigging) : Kurang kesiapan dalam menentukan perlatan lifting gear untuk pengangkatan beban sehingga menggunakan webbing sling di bawah standard ( SF 5 : 1 ) Gunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1 dan Certificated valid gunakan Step-by-Step Place keeping PTK Area Controller Gagal mengidentifikasi Alat angkat hingga mengakibatkan beban terjatuh Gunakan Alat angkat yang sesuai dengan SWL pada Beban yang di angkat dan Certificate Valid PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Gunakan Shackle yang dilengkapi dengan Safety PIN PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Kurangnya komunikasi rigger, signal man & operator crane sehingga Gagalnya mengidentifikasi kondisi beban (bentuk, center of gravity dan berat beban), gagal berfungsinya peralatan, dan rigging (pengikatan) yang tidak sesuai dapat menimbulkan resiko jatuhnya beban dan menimpa pekerja Rigger menggunakan Three Way Communication kepada crane operator, signalman dan personil lainya selama Pekerjaan Berlangsung PTK Area Controller PTK melakukan speak point check dengan melihat tulisan berat beban pada bodi beban maupun pada manifest pengiriman, Lifting plan atau AFC drawing dan periksa apakah data yang tertera pada manifest sesuai dengan beban actual PTK Area Controller Lakukan Toolsbox meeting sebelum bekerja di ikuti semua pekerja yang terlibat. PTK Area Controller Pastikan alat komunikasi seperti hand signal, suara, maupun radio komunikasi telah di sepaktin bersama antara perkerja terlibat dan chaneel sudah di sepakati Bersama PTK Area Controller Pengangkatan yang tidak terlihat jika harus di lakukan, pastikan Signal Man dan Operator Crane, Melakukan komunikasi yang baik melalui Radio PTK Area Controller Pastikan pengangkatan di lakukan Oleh Rigger dan operator Crane Yang BerKompeten telah tersetifikasi SIO yang Valid, Berkompeten, Serta kualifikasi Yang Memenuhi syarat Pengalaman kerja untuk Pekerjaan Pengangkatan . PTK Area Controller PTK melakukan speak point check kepada crane operator terhadap kondisi alat angkat hingga PTK Area Controller
  • 7. Halaman 7 dari 18 mendapatkan kondisi crane sudah stabil dan siap untuk melakukan pengangkatan PTK menggunakan three way communication kepada signal man untuk memastikan barang yang akan diangkat sebelum melakukan pengangkatan PTK Area Controller Komunikasi yang tidak jelas antara Crane Operator Riger dan Signalman saat proses pengangkatan Material sehingga salah dalam menempatkan material yang di angkat. Crane operator menggunakan speak point check untuk memastikan peralatan dan alat angkat sudah disertifikasi sebelum melakukan pengangkatan PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Sebelum melakukan manual handling PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telah dipahami oleh pekerja yang terlibat PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Jika menggunakan Hand Signal, Pastikan Riger harus terlihat oleh Crane Operator, Pastikan menggunakan alat komunikasi Radio bila tempat berbeda elevasi PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Lakukan 3 way comunication saat proses pengangkatan Materials PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Crane operator menggunakan speak point check untuk melakukan pre use check list Crane sebelum pengangkatan PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Crane operator menggunakan 3 way communication dengan rigger untuk memastikan area dan tempat penempatan barang aman sebelum melakukan pengangkatan PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Kondisi badan tidak fit untuk melakukan pekerjaan pengangkatan dengan Crane Crane operator melakukan PKH sebelum bekerja dan dinyatakan fit to work oleh Medic PTK AC/CMP Verifier Motion : Anggota tubuh terjepit beban / peralatan / equipment pada saat mendorong, menarik dan menempatkan beban Pandu beban yang diangkat dengan tag line, push pull stick pada posisi yang dituju, jaga jarak aman terhadap benda/pekerja disekeliling. PTK AC/CMP Verifier Hindarkan anggota badan pada posisi titik jepit saat proses pengangkatan berlangsung. PTK AC/CMP Verifier Posisikan badan tidak dalam Line of fire PTK AC/CMP Verifier Rigger/Signalman menggunakan sarung tangan high impact sebelum melakukan pekerjaan, dan posisikan tangan atau jari menjauh dari titik terjepit PTK AC/CMP Verifier Area pekerjaan yang penuh sesak dapat membatasi ruang gerak rigger & Signalman, sehingga dapat mengakibatkan terjepit atau kejatuhan Buat layout penempatan material / peralatan di area pick up dan lay down dan memberikan ruang yang cukup pada Rigger pada saat loading/unloading PTK, Rigger, Signalman AC/CMP Verifier Pastikan ada ruang yang cukup saat bekerja dan berikan akses keluar darurat untuk rigger. PTK, Rigger, Signalman Area Controller Pergeseran beban efek dari goyangan kapal pada saat gelombang & angin yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada peralatan / equipment dan material Batas ketinggain gelombang laut pada saat pengangkatan di bawah 2 meter (Weather Forecast) & kecepatan angin maksimal 20 knot PTK AC/CMP Verifier Mengikat material/equipment ke struktur yang kuat di kapal / Lasing PTK AC/CMP Verifier Gravity : Tertimpa beban atau tools terjatuh (drop object) Pasang barikade, Hindari posisi berbahaya (line of fire) PTK AC/CMP Verifier Gunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1 dan Certificated valid gunakan Step-by-Step Place keeping PTK AC/CMP Verifier Tersandung material karena penempatan barang menjadi sesak sehingga Pekerja terjatuh. Pindahkan material yang mengganggu pada area aktivitas pengangkatan PTK AC/CMP Verifier
  • 8. Halaman 8 dari 18 WORKING AT HEIGHT 4. PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH HANGING DAN INDEPENDENT  Pemasangan Fall Restrain System  Pemasangan Standard-Transom & Ledger, Bracing  Pemasangan Metal Deck, Toe board, handrail (mid & toprail)  Pemasangan tangga atau akses scaffolding Kinerja Manusia: Koordinasi dan komunkasi yang tidak berjalan antar pekerja dalam merencakan pembangunan dan pembongkaran scaffolding. Sebelum pemasangan perancah PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada scaffolder berdasarkan TKI Pemasangan & Pembongkaran Perancah dan WAH Plan yang telah direview dan di setujui oleh competen person, dan dilakukan oleh scaffolder selama pekerjaan berlangsung. PTK Area Controller Sebelum pemasangan dan pembongkaranperancah PTK dan scaffolder melakukan Three way communication. PTK Area Controller Buat dan gunakan WAH Plan yang sudah di approved. PTK Area Controller Kondisi badan tidak fit untuk pekerjaan pemasangan Scaffolding Lakukan PKH sebelum bekerja Jika melihat potensi tindakan tidak aman dari pekerja lakukan SWA / SSWA PTK Area Controller Pekerja yang terlibat dalam kegiatan pemasangan dan pembongkaran melakukan pemeriksaan kesehatan harian ke dokter di barge sebelum PTK Area Controller Terjadi kesalahan pemasangan dan pembongkaran scaffolding(seperti lupa mengencangkan clamp dan yang lainnya) PTK & Scaffolder menggunakan step by step place keeping untuk implementasi scaffolding plan PTK Area Controller Melakukan diskusi WAH Plan saat toolbox meeting sebelum pekerjaan PTK Area Controller Scaffolder dan scaffolding inspector menggunakan step-by-step place keeping dengan implementasi fall restain selama pekerjaan WAH dan mengikuti WAH plan yang sudah disetujui selama pemasangan scaffolding PTK Area Controller Implementasi CMP WAH terutama pada peralatan pelindung jatuh PTK Area Controller Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang untuk bekerja sendirian PTK Area Controller Peralatan yg tidak cukup, Penggunaan yg tidak sesuai atau tidak di gunakannya alat pencegah jatuh, tidak terpasangnya barikade di area kerja meningkatkan resiko terjadinya kerugian serius Pasang barikade di area kerja & atur supaya zona di bawah area kerja tidak digunakan PTK Area Controller Periksa dahulu semua perlatan yg digunakan dan layak untuk di pergunakan PTK Area Controller Sediakan peninjauan oleh pengawas lapangan di area pekerjaan terlebih dahulu sebelum permit di setujui dan dilakukan juga secara berkala ketika pekerjaan berlangsung. PTK Area Controller PTK dan inspector scaffolding menggunakan 3 way communication (3WC) & speak point check PTK, Inspector Scaffolding Area Controller (SPC) untuk inspeksi rutin dan harian sebelum menggunakan scaffolding PTK Area Controller Pekerja yang tidak tersertifikasi dan tidak berkompeten dalam pembuatan dan pembongkaran scaffolding Pastikan Scaffolder yang melakukan pemasangan dan pembongkaran scaffolding adalah orang yang kompeten dan memiliki sertifikat Valid PTK Area Controller Gravity: Jatuh ke tingkat yang lebih rendah tanpa pelindung dapat menyebabkan kecelakaan saat pemasangan dan Gunakan full body harness dengan fall restrain system dan selalu 100% tie-off, dimana standby WAH person selalu menjaga agar lanyard dalam keadaan tension PTK Area Controller
  • 9. Halaman 9 dari 18 pembongkaran scaffolding independent dan hanging, serta fall restrain system. Tidak bekerja diluar handrail platform tanpa menggunakan pelindung PTK Area Controller Pasang dan beri safety clip pada standard sebagai tempat pijakan kaki (hanging, bagian bawah standard) dan anchor untuk pemasangan hook body harness (independent, bagian atas standard). PTK Area Controller Lakukan langkah instalasi scaffolding independent bertingkat keatas secara bertahap hingga komponen scaffolding lengkap ditiap masing-masing lantai kerja scaffolding PTK Area Controller Pemasangan pulley pada anchor point melalui akses yang aman, serta menggunakan alat bantu seperti tangga yang layak atau body harness PTK Area Controller Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang untuk bekerja sendirian PTK Area Controller Saat melakukan instalasi lanjutan dari kombinasi independent ke hanging scaffolding, scaffolder dan pekerja yang akan terlibat instalasi melalui scaffolding independent berpotensi terjatuh. Saat bekerja mensupport scaffolding dan pemasangan anchor point, tidak bekerja diluar dari handrail pada lantai scaffolding independent PTK Area Controller Komponen scaffolding telah dilengkapi (standard- handrail, akses) telah inspeksi dan dan tag hijau PTK Area Controller Material scaffolding yang terjatuh dari ketinggian kemudian menimpa pekerja dapat menyebabkan cidera serius Gunakan tali pengikat pada benda/peralatan scaffolding yang digunakan (kunci scaffolding dan clamp) agar tidak mudah terjatuh saat mobilisasi material/ peralatan PTK Area Controller Pasang barikade diluar area pemasangan scaffolding agar personel yang tidak berkepentingan tidak memasuki area pemasangan scaffolding PTK Area Controller Posisikan tubuh pada Safe Zone Position PTK Area Controller Potensi terpelest dari tangga saat menaiki atau turun menuju area kerja Gunakan 3 Point Of Contact saaat naik/ turun tangga PTK Area Controller Pembangunan scaffolding yang tidak sesuai prosedur pemasangan dapat menyebabkan struktur terlepas atau runtuh Melakukan Tool box meeting PTK Area Controller Mengikuti WAH Plan PTK Area Controller Inspector scaffolder melakukan pengawasan selama pembangunan scaffolding PTK Area Controller Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang untuk bekerja sendirian PTK Area Controller Motion: Kondisi Lingkungan (Angin, hujan, dan lainnya) dapat menjadi sebuah bahaya saat bekerja di ketinggian Aktifitas pemasangan scaffolding dalam situasi safe condition dan dilarang saat kondisi cuaca buruk PTK Area Controller Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang untuk bekerja sendirian PTK Area Controller Scaffolder berpotensi swing jika terjatuh, lalu mengenai fasilitas dan properti pada platform yang dapat berakibat cidera dan terganggunya operasional produksi, kerusakan, hingga shutdown. Pemasangan tali karmantel (fall restrain system) dilakukan dengan sudut tali karmantel pada pulley maksimal 8o untuk menghindari radius swing yang jauh dan besar, serta menjaga titik sebaran tumpuhan dari anchor point tetap kuat PTK Area Controller Potensi anggota tubuh terjepit pipa scaffolding saat menggeser, memindahkan atau memasang scaffolding Posisikan anggota tubuh dengan benar dan perkirakan pergerakan benda saat memasang scaffolding, dan Melakukan identifikasi titik jepit PTK Area Controller Menggunakan hand gloves / PPEpelindung tangan dan anggota badan PTK Area Controller
  • 10. Halaman 10 dari 18 PERSIAPAN SEBELUM PEKERJAAN HOTWORK 5. PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN WELDING HABITAT  Pasang Pipa Standart minimum 4 ea  Pasang Ledger  Pasang Transom  Sesuaikan dengan kebutuhan Welding Habitat  Pasang Fire Blanket Kinerja Manusia : Kesalahan saat pemasangan welding habitat/spark kontaimen dikarenakan kurangnya koordinasi dan komunikasi antara rekan kerja hingga menyebabkan Spark tidak bisa terkontrol PTK dan fire whatcher menggunakan Step by step place keeping & Speak point check untuk area pemasangan welding habitat mengacu pada Gas mapping Plan yang disetujui PTK AC/CMP Verifier PTK menggunakan 3 way communication antar crew dan orang2 yang terkait dengan pekerjaan PTK AC/CMP Verifier Gunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan PTK AC/CMP Verifier Motion : Tangan tergores, terjepit saat memasang Clamp dan melepas pipa scaffolding yang dijadikan sebagai welding habitat Perhatikan atau hindari pinch point PTK AC/CMP Verifier Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas yang berpotensi Tangan Terjepit PTK AC/CMP Verifier Cidera pinggang/terkilir karena posisi badan tidak ergonomis pada saat pembongkaran dan pemasangan welding habitat Posisikan badan ergonomis pada saat melakukan pengangkatan PTK AC/CMP Verifier Chemical : Terhirup/terpapar debu blanket Pakai masker N-95 dan sarung tangan pada saat memasang/ membongkar welding habitat PTK AC/CMP Verifier Basahi dengan air pada saat blanket akan dipasang/ dibongkar. PTK AC/CMP Verifier Gravity : Tersandung dan terjatuh oleh material karena penempatan yang tidak rapi Pengaturan untuk penempatan material dan peralatan kerja dengan rapi PTK AC/CMP Verifier PERSIAPAN SEBELUM PEKERJAAN HOTWORK (BCP)  Melakukan BCP pada Gas Detector Fire Detector Kinerja Manusia : Terjadi kesalahan melakukan BCP bisa mengakibatkan tidak tersedianya Safeguard yang bisa menimbulkan kebakaran, peledakan, LOC dan shut down Operator menerapkan step-by-step place keeping menggunakan P & ID dan OP ter-update sebagai rujukan dalam melakukan BCP. PTK Area Controller Operator menerapkan Speak Point Check pada safeguard yang di-bypass, saat melakukan BCP agar tidak terjadi kesalahan. PTK Area Controller Menerapkan 3 Way Communication antara PTK dengan Area controller/operator setiap sebelum pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa Bypass sudah dilakukan. PTK Area Controller Operator menerapkan ORD surveillance sebagai pengganti fire detector yang di bypass. PTK Area Controller Membuat ijin By Pass Critical Protection apabila pekerjaan dapat berpengaruh dengan Safety device yang ada dilokasi kerja yang dapat mengakibatkan Shut Down PTK Area Controller Operator harus menggunakan BCP Register untuk mendokumentasi-kan safeguard yang di-bypass dan memasang flag/ tag. PTK Area Controller ISOLATION HAZARD ENERGY (IHE) Kinerja Manusia Kesalahan melakukan IHE bisa mengakibatkan tidak tersedianya Safeguard yang bisa menimbulkan kebakaran, peledakan, LOC dan shut down Operator menerapkan step-by-step place keeping menggunakan P & ID dan OP ter-update sebagai rujukan dalam melakukan IHE. PTK AC/CMP Verifier Menerapkan 3 Way Communication antara PTK dengan Area Controller/operator setiap sebelum pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa IHE sudah dilakukan. PTK AC/CMP Verifier
  • 11. Halaman 11 dari 18 HOTWORK ACTIVITY 5. INSTALLATION OF WELL CONECTION SA-07  Fit up and Welding Spool Flowline SA-07  Kinerja Manusia : Survailance yang tidak memadai dari kondisi tempat kerja / Pengawasan yang tidak memadai terhadap pemantauan gas mudah terbakar sehingga berpotensi memicu terjadinya kebakaran diakibatkan pekerja tidak kompeten dalam mendeteksi gas, peralatan yang rusak dan pemantauan gas tidak dilakukan secara berkala Qualified Gas Tester (QGT) melakukan deteksi gas secara berkala sesuai GMP menggunakan (Step By Step Place Keeping) sambil dicatat hasil bacaan gas detector. PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier PTK melakukan speak point and check kepada QGT untuk memastikan pengecekan gas sudah sesuai dengan GMP sebelum aktifitas hot work PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Sebelum melakukan pendeteksian gas, baca dan pahami GMP & TKI PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Thermacam dan pendeteksian gas dilakukan oleh pekerja yang berkompeten dan sesuai kualifikasi yang telah ditentukan. PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Pastikan peralatan gas detector sudah di kalibrasi dan dilakukan bump test sesuai prosedur oleh QGT sebelum digunakan. PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier PTK & QGT melakukan 3 ways Comunication terkait pengecekan gas sudah dilakukan sesuai dengan GMP yg disetujui PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Kegagalan alat Gas Detektor hingga mengakibatkan tidak dapat mengidentifikasi apabila ada Gas Bocor Lakukan bump Test sebelum digunakan, apabila Gas Detektor terindikasi Error maka harus diganti PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Pastikan Gas Detektor sudah dikalibrasi dan Valid PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Pekerja tidak kompeten dalam menggunakan alat Gas Detektor, sehingga berpotesni Gas Detector tidak dapat mengidentifikasi Gas yang ada di area HCA Personal Gas Test harus Qualifield PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Personal Gas Test memahami GMP PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Terjadinya flash back fire saat melakukan pemotongan menggunakan cutting torch diakibatkan tidak terpasangnya flash back arrestor Pekerja melakukan pre use check list dan (Speak Point And Check) untuk memastikan semua safety device untuk tabung bertekanan dan peralatan yang tersambung dengannya tersedia dan layak pakai PTK AC/CMP Verifier Gas Tester yang tidak kompeten (misalnya, tidak memantau tempat yang berpotensi ada gas yang mudah terbakar) dapat menempatkan personel pada resiko PTK memastikan personil yang melakukan gas test telah qualified PTK, QGT, Firewatch AC/CMP Verifier Motion : Melangkah pada bagian permukaan lantai yang tidak rata dapat menyebabkan pekerja tersandung Berikan penanda khusus pada titik tersebut agar pekerja memberikan perhatian lebih pada saat melangkah PTK AC/CMP Verifier Ketika melangkah diatas lantai yang terdapat genangan air atau cairan yang licin pekerja dapat terpeleset Melakukan peninjauan area kerja secara berkala, dan jika ditemukan genangan air maupun cairan lainnya segera dilakukan pembersihan. PTK AC/CMP Verifier Tangan tergores, terjepit material pada saat memposisikan material yang akan dikerjakan atau pada saat fit up Hindari Pinch Point PTK AC/CMP Verifier Pekerja melakukan pekerjaan pada area kerja yang ruang geraknya terbatas, berpotensi tersentuh instrument dan fasiltias produksi yang dapat mengganggu operasional produksi pada platform Sebelum melakukan pekerjaan, pekerja mengobservasi terlebih dahulu area kerja, menghindari dan tidak melakukan kontak dengan fasilitas yang ada di platfform PTK AC/CMP Verifier Setiap pekerjaan pada area ruang gerak terbatas, tim kerja menerapkan buddy system PTK AC/CMP Verifier Cidera pinggang/terkilir karena posisi badan tidak ergonomis pada saat pengelasan Framr Posisikan badan ergonomis pada saat melakukan pengelasan support PTK AC/CMP Verifier Temperature : Percikan api dari pekerjaan pengelasan atau gerinda mengenai material yang mudah terbakar dan meledak dapat menyebabkan incident terhadap pekerja maupun fasilitas Pastikan bahan mudah terbakar telah disingkirkan atau diamankan dari area pekerjaan panas. PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Menutup bukaan open drain, saluran venting, tangki & pompa chemical menggunakan blanket yang telah dibasahi dengan air PTK, Firewatch AC/CMP Verifier
  • 12. Halaman 12 dari 18 Memastikan blanket habitat terpasang dengan rapat sehingga percikan api tidak keluar dari dalam habitat PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Petugas fire watcher selalu berada dan memantau lokasi kerja saat pekerjaan panas berlangsung dan 30 menit setelah pekerjaan panas selesai PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Pekerja menggunakan Handglove yang sesuai dengan jenis pekerjaannya PTK, Team Kerja AC/CMP Verifier Welder Menggunakan Welding Cup dan PPE PTK, Team Kerja AC/CMP Verifier Pekerja yang menggerinda Menggunakan Face Shield dan PPE PTK, Team Kerja AC/CMP Verifier Mesin las Terbakar dikarenakan Oil nya tidak di re-Fuel atau hose fuel jabuk hingga menyebabkan kebocoran Gunakan Cheklist Inspection pada mesin Mesinlassebelum digunakan ( Speak Point and Check) PTK AC/CMP Verifier Bekerja diluar ruangan pada siang hari saat terik panas dan pada area fasilitas hot surface dengan suhu disekitarnya panas/hangat dapat menyebabkan berkurangnya cairan dalam tubuh pekerja (dehidrasi), fatique dan mengurangi daya tahan tubuh pekerja Sediakan air minum dalam wadah pribadi dan selalu dikonsumsi secukupnya agar kondisi cairan dalam tubuh tetap terjaga PTK AC/CMP Verifier Lakukan pekerjaan dengan interval waktu tertentu untuk istirahat/break sejenak dan juga dapat bekerja bergantian dengan rekan kerja lainnya PTK AC/CMP Verifier Pressure : Tabung gas bertekanan (Acetelyne & Oxygen) yang dapat meledak jika terbakar Gunakan daftar periksa peralatan & ikuti prosedur penanganan yang aman untuk tabung gas bertekanan (Lakukan Speak Point And Check) PTK AC/CMP Verifier Terjadi ledakan pada tabung oxy/acetylene karena selang cutting torch terbakar dan lepas Tempatkan tabung bertekanan pada kondisi atmosfer yang terbuka, PTK AC/CMP Verifier Pastikan Flash Back Arestor terpasang pada Requlator dan Cutting Torch PTK, HSE AC/CMP Verifier Tabung gas bertekanan (Acetelyne & Oxygen) berdiri tanpa di ikat berpotensi jatuh Tabung Gas di ikat ke Struktur yang kokoh atau masukkan di dalam Basket PTK AC/CMP Verifier Hose yang dipakai tidak standard atau tidak layak Lakukan Cek list (Lakukan Speak Point And Check) sebelum peralatan digunakan PTK, , HSE AC/CMP Verifier Chemical: Terdapat gas yang mudah terbakar dari kebocoran gas di area proses maupun botol acetylene sehingga menciptakan kondisi udara yang berpotensi menimbulkan ledakan Lakukan thermacam di lokasi kerja (HCA) untuk mendeteksi gas dan menemukan apabila ada terjadi gas realese PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Lakukan deteksi gas mengacu pada Gas Mapping Plan yang telah dibuat dan disetujui oleh pemilik fasilitas 30 menit diawal sebelum Hot Work dimulai PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Lakukan pengujian secara benar untuk memastikan bahwa tidak ada pocket-pocket uap yang mudah terbakar PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Botol acetylene ditempatkan jauh dari area kerja panas / ditutupi dengan blanket yang sudah dibasahi PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Terdapat potensi dan indikasi leak/passing pada fasilitas produksi yang sedang beroperasi dapat menimbulkan api hingga ledakan jika terpapar api/panas QGT standby melakukan gas test selama aktivitas hotwork berlangsung dengan memposisikan GD sejajar di antara titik hotwork dengan titik yang terindikasi leak/passing PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Memperhatikan dan observasi arah angin, jika berhembus kencang mengarah dari titik leak/pasing kearah titik hotwork maka hotwork dapat ditunda hingga kondisi Kembali aman PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Terhirup asap pemotongan dan asap Pengelasan / Vium yang berpotensi merusak pernapasan dan Paru Paru Gunakan masker saat melakukan pemotongan, Penggerindaan dan pengelasan (Masker N.95 untuk debu dan P100 Untuk Welder) PTK, Firewatch AC/CMP Verifier Mechanical : Cabut/Lepaskan Colokan atau matikan sumber energy pada peralatan saat akan melakukan penggantian Batu Gerinda, tool maupun perbaikan PTK AC/CMP Verifier
  • 13. Halaman 13 dari 18 Pada saat pekerja melakukan penggantian batu gerinda tiba – tiba gerinda Hidup/On dan putaran batu gerinda mengenai anggota tubuh pekerja Gunakan Kunci untuk membuka / Melepas Batu Gerinda PTK AC/CMP Verifier Gerinda tangan atau peralatan berputar yang dipakai pekerja tanpa dilengkapi dengan guard / pengaman dapat menciderai anggota tubuh pekerja saat melakukan aktifitas penggerindaan  Gunakan Sarung Tangan Kombinasi/Sarung tangan Fitter / Welder Saat menggerinda NOTE: Tidak menggunakan Sarung Tangan Polkadot PTK AC/CMP Verifier Cover guard harus selalu terpasang dan sesuai dengan fungsinya pada peralatan yang komponennya berputar PTK AC/CMP Verifier Pekerja memposisikan badan selalu berada dibelakang guard atau pengaman benda yang berputar pada saat menggunakan alat tersebut. PTK AC/CMP Verifier Gunakan Cheklist Inspection pada mesin Gerinda sebelum digunakan ( Speak Point and Check) PTK AC/CMP Verifier Batu gerinda pecah hingga mengenai Pekerja RPM pada Batu Gerinda Harus lebih tinggi dari RPM pada Mesin Gerinda PTK AC/CMP Verifier Pastikan Batu Gerinda tidak Lembab atau Basah PTK AC/CMP Verifier Sound : Suara dari mesin gerinda, welding machine, lingkungan area kerja yang bising saat melakukan penggerindaan atau proses pengelasan dapat menyebabkan gangguan pendengaran Menggunakan ear plug yang dalam kondisi layak dan digunakan secara benar PTK AC/CMP Verifier Terapkan individual hazard analysis PTK AC/CMP Verifier Electrical : Kabel listrik dari mesin las yang terluka dan terbuka, dalam kondisi mesin las beroperasi dapat menimbulkan sengatan listrik bagi personnel yang kontak dengan bagian permukaan kabel tadi. Melakukan pre use check pada peralatan pengelasan, baik mesin las hingga kabel yang keluar dari mesin las. Pastikan kondisi insulation kabel masih baik, tidak teluka PTK AC/CMP Verifier Pada saat welder akan melakukan pengelasan memeriksa jarum penunjuk pengatur besar arus yang akan digunakan pad mesin las, dan pada saat pengelasan welder dapat melakukan pengaturan arus disesuaikan dengan besar nyala busur las yang diperlukan. PTK AC/CMP Verifier Penggunaan mesin listrik dengan arus yang terlampau besar dapat mengakibatkan kabel dan stang las menjadi panas dan pada akhirnya kabel connector pada stang las atau pada connector grounding akan meleleh. Pasang grounding dengan benar dan sedekat mungkin dengan titik pengelasan PTK AC/CMP Verifier Pada saat perbaikan sambungan kabel di accu/ baterry welding machine pekerja dapat tersengat arus listrik Electrician atau orang yang berkompeten dalam hal perbaikan sistim elektrik dari mesin las selalu berada di lokasi pengelasan. PTK AC/CMP Verifier Gravity : Tersandung oleh cable las atau selang oxygen/acetylene yang melintang/menjuntai di acces jalan Pengaturan cable las atau selang oxygen/acetylene tidak menjuntai, bila crossing acces beri tanda dengan lilitan barricade. PTK AC/CMP Verifier Kejatuhan material pada saat manual handling Gunakan alat bantu angkat (tali/Manila rope) untk pengangkatan dan hindari line of fire PTK AC/CMP Verifier Debu atau gram hasil pemotongan support dan penetrasi deck berjatuhan kebawah Pemasangan fire blanket sebagai spark containment juga dilakukan di bagian bawah deck pada titik hotwork PTK AC/CMP Verifier PAINTING ACTIVITY 6. PAINTING ACTIVITY - Melakukan paiting material menggunakan kuas / touch up Kinerja Manusia : kurangnya koordinasi antar pekerja yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu nearmiss ataupun incident saat aktifitas pekerjaan Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK melakukan 3 way komunikasi pada anggota kerja untuk memastikan anggota kerja telah memahami scope pekerjaan yang telah disampaikan dalam meeting pagi PTK Area Controller
  • 14. Halaman 14 dari 18 Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK melakukan speak point check pada peralatan kerja sebelum menggunakannya PTK Area Controller Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK menjelaskan kembali step by step place keeping pada anggota kerja untuk memastikan anggota kerja telah memahami metode kerja yang akan digunakan sesuai dengan MKJSA dan TKI yang berlaku PTK Area Controller Motion : Pekerja terjatuh atau terpeleset pada saat melakukan painting atau brushing karena tesandung material diarea kerja Memastikan terlebih dahulu area kerja sudah bebas dari material atau benda lain yang berpotensi membuat pekerja tersandung PTK Area Controller Tangan pekerja terjepit pada saat menggeser / menyusun peralatan, berpotensi pekerja terjepit sehingga bisa cedera serius / ringan Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit PTK Area Controller Gunakan alat bantu atau pegang tools pada handle yang sudah tersedia PTK Area Controller Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas yang berpotensi Tangan Terjepit PTK Area Controller Chemical : Pekerja terhirup uap cat pada saat aktifitas painting Sebelum melakukan aktifitas pekerjaan, pekerja yang akan melakukan painting diharuskan menggunakan gas respirator mask PTK Area Controller Memasang barricade,agar tidak ada pekerja lain yang memasuki area painting pada saat ada aktifitas PTK Area Controller Tangan pekerja terkena cairan thinner ataupun cat pada saat proses pencampuran Sebelum melakukan aktifitas pencampuran untuk painting,pekerja diharuskan menggunakan rubber gloves PTK Area Controller Pekerja mengalami iritasi mata dan kulit ketika melakukan aktivitas painting Pekerja menggunakan APD lengkap, khususnya Rubber Glove dan Respirator Mask saat pekerjaan painting PTK Area Controller Dokumen SDS Material yang digunakan tersedia di lokasi kerja PTK Area Controller Eye wash water tersedia dan berfungsi dengan baik di lokasi kerja saat pekerjaan painting PTK Area Controller Potensi terjadinya pencemaran lingkungan akibat ceceran dan tumpahan cat akibat aktivitas painting Material sisa hasil pengecatan di simpan dalam wadah atau box kemudian di letakkan di lokasi yang aman PTK Area Controller Lakukan housekeeping secara berkala dan rapikan material PTK Area Controller Sound : Pekerja terpapar suara bising dari kompresor Pekerja menggunakan ear plug sebagai apd tambahan untuk mengurangi resiko kerusakan pada alat pendengaran PTK Area Controller Pekerja terpapar suara bising pada saat aktifitas brushing Pekerja menggunakan ear plug sebagai apd tambahan untuk mengurangi resiko kerusakan pada alat pendengaran PTK Area Controller Mechanical : Bagian tangan dan jari pekerja terkena putaran mesin brushing ketika melakukan pembersihan bagian permukaan material yang akan di cat Memperhatikan posisi tangan dan jari pada saat melakukan brushing untuk tidak berada di dekat titik putaran dari mesin brushing PTK Area Controller Mensin Gerinda di lengkapin cover guard & handle di salah satu posisi PTK Area Controller Pre-use check list gerinda mengenai cover guard PTK Area Controller Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas yang berpotensi Tangan Terjepit PTK Area Controller HOUSEKEEPING DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
  • 15. Halaman 15 dari 18 7. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan Kinerja Manusia : Kurang nya koordinasi dan komunikasi antar pekerja sehingga house keeping terkendala Lakukan Tool Box Meeting PTK Area Controller Menjalin Komunikasi antar crew dan team pekerja yang terlibat dalam house keeping PTK Area Controller Komunikasi yang kurang baik sesama pekerja yang mengangkat barang (terutama >20kg) berpotensi menyebabkan barang jatuh dan menimpa bagian tubuh pekerja yang bereaksi secara reflek terhadap benda jatuh dan tidak siap dengan situasi ini ATAU benda yang digerakkan mengenai bagian tubuh pekerja lain yang berada pada “line of fire” sehingga perkerja mengalami cidera. Sebelum melakukan manual handling PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telah dipahami oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai SID. PTK Area Controller Jalanin komunikasi yang baik antar crew dan orang orang terkait Housekeeping PTK Area Controller Jika material yang diangkat mempunyai beban >20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK Area Controller Motion: Pekerja mengalami cedera punggung saat membersihkan sampah Jika material yang diangkat mempunyai beban >20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK Area Controller Melakukan peregangan anggota badan terlebih dahulu disaat sebelum memulai aktifitas pengangkatan manual PTK Area Controller Benda yang tidak diletakkan secara sempurna dan dapat bergeser ketika terkena gerakan sehingga dapat menjepit anggota badan pekerja yang berada didekat arah pergerakan benda tersebut Sebelum melakukan manual handling PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telah dipahami oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai SID. PTK Area Controller Pekerja mengamati area sekitaranggota badan, menghindari area titik jepit, dan meletakkan benda- benda disekitarnya dengan posisi yang kokoh, terikat, agar tidak mudah tergerak. PTK Area Controller Menggunakan hand gloves / ppepelindung tangan dan anggota badan PTK Area Controller Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit PTK Area Controller Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas yang berpotensi Tangan Terjepit PTK Area Controller Gravity : Terjatuh dari tangga saat menaiki atau turun menuju titik kerja yang berakibat pekerja cidera serius pada bagian tubuhnya Menerapkan 3 titik tumpu (three point of contacts) saat naik/ turun tangga PTK Area Controller Menggunakan safety shoes standar offshore (anti slip PTK Area Controller Kimia Mata pekerja terciprat cairan ion wash atau sabun Menggunakan safety glasses dan APD lainnya yang tertera sesuai dengan SDS PTK Area Controller Memahami SDS cairan pencuci atau sabun PTK Area Controller Diskusikan dan tuliskan potensi kejadian dan kondisi yang memicu dilakukannya Stop Work Authority 1. Tidak menggunakan safety glasses dan APD lainnya 2. Tidak menggunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1 dan certificated tidak valid 3. Rigger tidak menggunakan three way communication kepada crane operator, signalman dan personil lainya selama pekerjaan berlangsung 4. PTK tidak melakukan speak point check dengan melihat tulisan berat beban pada body beban maupun pada manifest pengiriman, lifting plan atau afc drawing dan tidak melakukan pemeriksaan apakah data yang tertera pada manifest sesuai dengan beban actual 5. Pengangkatan yang tidak terlihat 6. Pengangkatan tidak di lakukan oleh rigger dan operator crane yang berkompeten, yang telah tersertifikasi sio yang valid 7. Crane operator tidak melakukan PKH sebelum bekerja dan dinyatakan fit to work oleh medic
  • 16. Halaman 16 dari 18 8. Tidak ada ruang yang cukup saat bekerja dan tidak ada akses keluar darurat untuk rigger. 9. Ketinggain gelombang laut pada saat pengangkatan di atas 2 meter (weather forecast) & kecepatan angin di atas 20 knot 10. Tidak memasang barikade serta tidak menghindari posisi berbahaya (line of fire) 11. Tidak menggunakan tag line yang panjangnya 2x panjang benda (minimum 3 meter atau push pull stick) 12. Tidak menggunakan alat angkat yang sesuai dengan SWLpada beban yang di angkat dan certificate tidak valid 13. Tidak menggunakan shackle yang dilengkapi dengan safety pin 14. WAH Plan yang digunakan tidak approved. 15. Scaffolder dan scaffolding inspector tidak menggunakan step-by-step place keeping dengan implementasi fall restain selama pekerjaan wah dan tidak mengikuti wah plan yang sudah disetujui selama pemasangan scaffolding 16. Tidak mengimplementasikan cmp wah terutama pada peralatan pelindung jatuh 17. Tidak adanya buddy system, pekerja melakukan pekerjaan sendirian 18. Tidak memasang barikade di zona bawah dan di sekitar area pemasangan dan pembongkaran scaffolding 19. Tidak melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk semua peralatan yg digunakan 20. Scaffolder yang melakukan pemasangan dan pembongkaran scaffolding adalah orang yang tidak kompeten dan tidak memiliki sertifikat yang valid 21. Full body harness dengan fall restrain system tidak 100% tie-off, standby wah person tidak menjaga agar lanyard dalam keadaan selalu tension 22. Tidak menerapkan 3 way communication antara PTK dengan area controller/operator setiap sebelum pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa bypass sudah dilakukan. 23. Qualified Gas Tester (QGT) tidak melakukan deteksi gas secara berkala sesuai GMP menggunakan (step by step place keeping) dan tidak melakukan pencatatan hasil bacaan gas detector. 24. PTK tidak melakukan speak point and check kepada QGT sehingga pengecekan gas tidak sesuai dengan GMP 25. Tidak melakukan bump test sebelum digunakan, sehingga tidak mengetahui apabila gas detektor terindikasi error 26. Gas detektor tidak dikalibrasi dan tidak valid 27. Personal gas test tidak qualifield 28. Personal gas test tidak memahami GMP 29. Pekerja tidak melakukan pre use check list dan (speak point and check) untuk memastikan semua safety device untuk tabung bertekanan dan peralatan yang tersambung dengannya ada dan berfungsi dengan baik. 30. PTK tidak memastikan personil yang melakukan gas test qualified 31. Tidak menutup bukaan open drain, saluran venting, tangki & pompa chemical menggunakan blanket yang telah dibasahi dengan air 32. blanket habitat tidak terpasang dengan rapat sehingga percikan api keluar dari dalam habitat 33. Petugas fire watcher tidak berada dan memantau lokasi kerja saat pekerjaan panas berlangsung dan tidak melakukan pengecekan 30 menit setelah pekerjaan panas selesai 34. Tidak melakukan cheklist inspection pada mesin mesin las sebelum digunakan ( speak point and check) 35. Flash back arestor tidak terpasang pada requlator dan cutting torch 36. Tidak melakukan deteksi gas yang mengacu pada gas mapping plan yang telah dibuat dan disetujui oleh pemilik fasilitas 30 menit diawal sebelum hot work dimulai 37. Tidak melakukan pengujian secara benar untuk memastikan bahwa tidak ada pocket-pocket uap yang mudah terbakar 38. Tidak menggunakan masker saat melakukan pemotongan, penggerindaan dan pengelasan (masker n.95 untuk debu dan p100 untuk welder) 39. Tidak menggunakan sarung tangan kombinasi/sarung tangan fitter saat menggerinda 40. Cover guard harus tidak terpasang dan tidak sesuai dengan fungsinya pada peralatan yang komponennya berputar 41. RPM pada batu gerinda harus lebih rendah dari RPM pada mesin gerinda 42. Tidak menggunakan alat bantu angkat (tali/manila rope) untuk pengangkatan dan tidak menghindari line of fire 43. Posisi jari tangan berada pada titik jepit 44. Pekerja tidak menggunakan apd lengkap, khususnya rubber glove dan respirator mask saat pekerjaan painting 45. Dokumen SDS material yang digunakan tidak tersedia di lokasi kerja 46. Eye wash water tidak tersedia dan tidak berfungsi dengan baik di lokasi kerja saat pekerjaan painting 47. Material sisa hasil pengecatan tidak di simpan dalam wadah atau box kemudian tidak di letakkan di lokasi yang aman 48. Tidak melakukan housekeeping secara berkala dan merapikan material 49. Mesin gerinda tidak di lengkapin cover guard & tidak ada handle di salah satu posisi
  • 17. Halaman 17 dari 18 50. Tidak dilakukan Pre-use check list gerinda mengenai cover guard Deskripsi Faktor Human Performance : Sebelum melakukan aktivitas Hot Work  PTK menerapkan speak point check kepada tim kerja dengan menggunakan dokumen kerja ketika berada di lokasi kerja (gas mapping plan)  PTK menggunakan 3 Way Communication kepada tim kerja melalui toolbox meeting dan saat pekerjaan berlangsung  PTK melakukan step by step place keeping kepada Qualified gas tester tentang Gas detector dilakukan bump test dan kalibrasi oleh qualified gas tester, dan pelaksanaan kalibrasi maupun bump test dilakukan mengikuti prosedur yang benar  PTK melakukan step by step place keeping melalui pre job safety meeting/ komunikasi verbal bersama seluruh crew dengan membahas TKI, MKJSA, dan Work plan dari aktifitas yang akan dilakukan  Qualified gas tester melakukan speak point check dengan membaca dan pahami gas mapping plan, melakukan kalibrasi gas detector, periksa dan catat hasil bacaan gas detector. Qualified gas tester berada di tempat kerja dan melakukan pengecekan gas secara berkala  Area kontroller melakukan speak point check kepada PTK dan tim kerja, Safety induction dilakukan kepada pekerja dan menunjukkan titik titik potensial yang tidak boleh terpengaruh karena dapat mengganggu proses (ESD button, fire detector, vibration monitor dll), dan jika perlu dicantumkan dalam drawing plan (GMP) untuk titik – titik yang harus diwaspadai.  PTK melakukan speak point check kepada area controller dan memastikan bahwa sebelum kegiatan hotwork jalur drain line sudah tertutup dan diberi tag “do not operate”. Jika akan mengoperasikan drain line harus seijin dari area controller dan PTK/ Construction representative Sebelum melakukan pekerjaan Pengangkatan  PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telahdipahami oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai SID  PTK menggunakan 3 Way Communication kepada tim kerja melalui toolbox meeting dan saat pekerjaan berlangsung  PTK menerapkan speak point check kepada crane operator terhadap kondisi alat angkat hingga mendapatkan kondisi crane sudah stabil dan siap untuk melakukan pengangkatan. Sebelum melakukan Pemasangan dan Pembongkaran Perancah  PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada scaffolder berdasarkan TKI Pemasangan & Pembongkaran Perancah dan WAH Plan yangtelah di review dan di setujui oleh competen person, dan dilakukan oleh scaffolder  PTK menggunakan speak-point-check kepada scaffolder melakukan pemasangan scaffolding secara bertahap mengikuti WAH plan dan TKI yang telah disetujui selama pekerjaan berlangsung  PTK menggunakan 3 Way Communication kepada pekerja (Scaffolder) saat akan melakukan pemasangan dan pembongkaran perancah Persetujuan Pimpinan Tim Pembuat Metode Kerja dan Job Safety Analysis Nama : Novan, Jumriansyah, Ari, sudirman Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00 Pimpinan Tim Kerja Nama PTK 1: Wilson/Jumriadi Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00 Nama PTK 2: Kifli/Kamarudin Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : Nama PTK 3: Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : Nama PTK Pengganti Tanda Tangan : Tanggal : Waktu :
  • 18. Halaman 18 dari 18 Nama PTK Pengganti Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00 Tim Metode Kerja dan Job Safety Analysis (Saya terlibat dalam pembuatan Metode Kerja Aman dan Analisis Bahaya ini, setuju dan menegaskan bahwa pengendalian bahaya sudah memadai untuk pekerjaan ini) Nama No. Peg/No. HES Passport Peran/Role Tanggal Waktu Tanda Tangan
  • 19. Halaman 19 dari 18 Penyelesaian Kerja & Diskusi Pembelajaran Diskusi dan dokumentasikan berikut ini:  Apa yang sudah berjalan baik?  Kesempatan untuk perbaikan (contoh; menggunakan prosedur tambahan, langkah kerja terlewatkan, bahaya terlewatkan, persetujuan terlewatkan, dll)