METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfIfantca
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan proyek pembangunan ruang modular operating theater di RSUD Dr. Soekardjo dengan mencakup persiapan proyek, pelaksanaan pekerjaan arsitektur dan MEP, pengawasan proyek, penerapan konsep green building, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta serah terima proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeriksaan norma konstruksi bangunan, listrik, dan penanggulangan kebakaran. Terdapat penjelasan mengenai ruang lingkup K3 konstruksi, peraturan terkait, prinsip-prinsip pemeriksaan, serta buku akte pengawasan ketenagakerjaan konstruksi.
Dokumen ini berisi pedoman pemeliharaan sistem proteksi petir di stasiun gas yang mencakup tujuan, ruang lingkup, alat, peralatan pelindung diri, definisi, referensi, tahapan pekerjaan, dan diagram alur pekerjaan. Tahapan pekerjaannya meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran arrester data, arrester power, serta fuse menggunakan peralatan tes tertentu untuk memastikan sistem proteksi petir berfungsi dengan baik.
Method Of Work Unloading Container With Forklift.docxbaronandritti
Method Of Work Unloading Container with Forklift, a procedure that describes unloading empty containers with a forklift for site office purposes on a project. makes work easy and safe and includes several tools that are used and required to do it.
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfIfantca
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan proyek pembangunan ruang modular operating theater di RSUD Dr. Soekardjo dengan mencakup persiapan proyek, pelaksanaan pekerjaan arsitektur dan MEP, pengawasan proyek, penerapan konsep green building, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta serah terima proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeriksaan norma konstruksi bangunan, listrik, dan penanggulangan kebakaran. Terdapat penjelasan mengenai ruang lingkup K3 konstruksi, peraturan terkait, prinsip-prinsip pemeriksaan, serta buku akte pengawasan ketenagakerjaan konstruksi.
Dokumen ini berisi pedoman pemeliharaan sistem proteksi petir di stasiun gas yang mencakup tujuan, ruang lingkup, alat, peralatan pelindung diri, definisi, referensi, tahapan pekerjaan, dan diagram alur pekerjaan. Tahapan pekerjaannya meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran arrester data, arrester power, serta fuse menggunakan peralatan tes tertentu untuk memastikan sistem proteksi petir berfungsi dengan baik.
Method Of Work Unloading Container With Forklift.docxbaronandritti
Method Of Work Unloading Container with Forklift, a procedure that describes unloading empty containers with a forklift for site office purposes on a project. makes work easy and safe and includes several tools that are used and required to do it.
Hery Sutanto adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai pegawai pengawas norma K3 di Depnakertrans RI dengan latar belakang pendidikan S2. Ia memiliki berbagai pelatihan dan sertifikasi di bidang K3, terutama terkait pengawasan peralatan mekanik dan sertifikasi operator.
Hery Sutanto adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai pegawai pengawas norma K3 di Depnakertrans RI dengan latar belakang pendidikan S2. Ia memiliki berbagai pelatihan dan sertifikasi di bidang K3, terutama terkait pesawat angkat dan penggerak mula.
Tiga dokumen tersebut memberikan informasi tentang tiga Daerah Irigasi (DI) di Jawa Tengah, yaitu:
1. DI Padas Klorot yang melayani 701 Ha lahan di Boyolali dan Semarang, dengan bendungnya bernama Padas Klorot
2. DI Rejoso yang melayani 560 Ha lahan di Boyolali dan Semarang, dengan bendungnya bernama Rejoso
3. DI Senjoyo yang melayani 2.235 Ha lahan di Salatiga dan Semarang, dengan bendun
Dokumen ini berisi petunjuk dan soal ujian praktik kejuruan mekanisasi pertanian tentang pengoperasian dan perbaikan traktor tangan serta pengolahan lahan. Peserta diinstruksikan untuk merencanakan anggaran dan analisis keuangan proyek, melaksanakan pengolahan lahan menggunakan traktor tangan, mencatat data kerja, serta mengevaluasi hasilnya.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengawasan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan di Pulau Bintan, Pulau Karimun dan Pulau Natuna oleh konsultan supervisi PT. Surya Marzq Konsultindo (KSO) PT.Multi Phi Beta-PT.ARCI Pratama.
Uji kompetensi untuk teknisi jenjang 5 di bidang pembangunan fasilitas pantai. Asesmen mencakup penguasaan dokumen proyek, penerapan K3, dan pelaksanaan pekerjaan pembangunan fasilitas pantai seperti breakwater menggunakan tetrapod dan metode lainnya. Pelaksana wajib membuat laporan pelaksanaan proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja pada bidang pesawat uap dan bejana tekan, mencakup dasar hukum, latar belakang, fakta lapangan, penyebab kecelakaan kerja, dan prosedur pengawasan."
Dokumen tersebut berisi rencana kerja dan syarat-syarat teknis pembangunan pagar makam di Pulau Karya, Kepulauan Seribu. Mencakup pekerjaan pendahuluan seperti pengukuran area, pemasangan bouwplank, pengadaan air dan listrik kerja, serta pembersihan lokasi. Juga mencakup pekerjaan struktur seperti galian pondasi, pengurugan tanah bekas galian, serta persyaratan material dan kualitas kerja yang har
Dokumen tersebut membahas klausul keselamatan yang harus dipatuhi oleh vendor dalam kontrak dengan PT PLN TJBTB. Vendor wajib menerapkan standar keselamatan kerja, melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian resiko, serta memiliki sertifikasi kompetensi bagi pengawas dan pekerja. Jika terjadi kecelakaan kerja karena kelalaian vendor dalam penerapan keselamatan, vendor harus bertanggung jawab atas akibatnya
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014Winarto Winartoap
Lembar penilaian ujian praktik kejuruan untuk menilai kompetensi siswa dalam bidang Teknik Produksi Perminyakan. Penilaian meliputi lima komponen yaitu persiapan kerja, proses, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu. Setiap komponen diberi bobot persentase tertentu untuk dihitung nilai akhir praktik.
Sebuah slide presentasi hasil magang selama 122 hari di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Twin Tower yang berlokasi di UPN Veteran Jatim, bekerja sama dengan PT.PP Persero Tbk
Dokumen ini berisi petunjuk pelaksanaan ujian praktik kejuruan bidang Mekanisasi Pertanian tentang survey lahan dan pembuatan peta topografi. Peserta diinstruksikan untuk melakukan identifikasi alat, pengukuran lapangan, penentuan titik koordinat, dan pembuatan peta hasil survey beserta profil lahannya. Tugas ini bertujuan mengevaluasi kompetensi peserta dalam mengelola usaha survey lahan dan menganalisis hasilnya secara ekonom
Modul ini membahas tentang dasar refrigerasi dan sistem tata udara pada AC freon/non freon, komponen-komponen yang digunakan, serta diagram perkawatannya. Materi dibahas melalui 3 kegiatan belajar yaitu dasar refrigerasi dan sistem tata udara AC, komponen mesin dan tata udara AC, serta diagram perkawatan AC.
More Related Content
Similar to 002-MKJSA INSTALLATION OF WELL CONECTION SA-05, SA-29 & SA-07.docx
Hery Sutanto adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai pegawai pengawas norma K3 di Depnakertrans RI dengan latar belakang pendidikan S2. Ia memiliki berbagai pelatihan dan sertifikasi di bidang K3, terutama terkait pengawasan peralatan mekanik dan sertifikasi operator.
Hery Sutanto adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai pegawai pengawas norma K3 di Depnakertrans RI dengan latar belakang pendidikan S2. Ia memiliki berbagai pelatihan dan sertifikasi di bidang K3, terutama terkait pesawat angkat dan penggerak mula.
Tiga dokumen tersebut memberikan informasi tentang tiga Daerah Irigasi (DI) di Jawa Tengah, yaitu:
1. DI Padas Klorot yang melayani 701 Ha lahan di Boyolali dan Semarang, dengan bendungnya bernama Padas Klorot
2. DI Rejoso yang melayani 560 Ha lahan di Boyolali dan Semarang, dengan bendungnya bernama Rejoso
3. DI Senjoyo yang melayani 2.235 Ha lahan di Salatiga dan Semarang, dengan bendun
Dokumen ini berisi petunjuk dan soal ujian praktik kejuruan mekanisasi pertanian tentang pengoperasian dan perbaikan traktor tangan serta pengolahan lahan. Peserta diinstruksikan untuk merencanakan anggaran dan analisis keuangan proyek, melaksanakan pengolahan lahan menggunakan traktor tangan, mencatat data kerja, serta mengevaluasi hasilnya.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengawasan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan di Pulau Bintan, Pulau Karimun dan Pulau Natuna oleh konsultan supervisi PT. Surya Marzq Konsultindo (KSO) PT.Multi Phi Beta-PT.ARCI Pratama.
Uji kompetensi untuk teknisi jenjang 5 di bidang pembangunan fasilitas pantai. Asesmen mencakup penguasaan dokumen proyek, penerapan K3, dan pelaksanaan pekerjaan pembangunan fasilitas pantai seperti breakwater menggunakan tetrapod dan metode lainnya. Pelaksana wajib membuat laporan pelaksanaan proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja pada bidang pesawat uap dan bejana tekan, mencakup dasar hukum, latar belakang, fakta lapangan, penyebab kecelakaan kerja, dan prosedur pengawasan."
Dokumen tersebut berisi rencana kerja dan syarat-syarat teknis pembangunan pagar makam di Pulau Karya, Kepulauan Seribu. Mencakup pekerjaan pendahuluan seperti pengukuran area, pemasangan bouwplank, pengadaan air dan listrik kerja, serta pembersihan lokasi. Juga mencakup pekerjaan struktur seperti galian pondasi, pengurugan tanah bekas galian, serta persyaratan material dan kualitas kerja yang har
Dokumen tersebut membahas klausul keselamatan yang harus dipatuhi oleh vendor dalam kontrak dengan PT PLN TJBTB. Vendor wajib menerapkan standar keselamatan kerja, melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian resiko, serta memiliki sertifikasi kompetensi bagi pengawas dan pekerja. Jika terjadi kecelakaan kerja karena kelalaian vendor dalam penerapan keselamatan, vendor harus bertanggung jawab atas akibatnya
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014Winarto Winartoap
Lembar penilaian ujian praktik kejuruan untuk menilai kompetensi siswa dalam bidang Teknik Produksi Perminyakan. Penilaian meliputi lima komponen yaitu persiapan kerja, proses, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu. Setiap komponen diberi bobot persentase tertentu untuk dihitung nilai akhir praktik.
Sebuah slide presentasi hasil magang selama 122 hari di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Twin Tower yang berlokasi di UPN Veteran Jatim, bekerja sama dengan PT.PP Persero Tbk
Dokumen ini berisi petunjuk pelaksanaan ujian praktik kejuruan bidang Mekanisasi Pertanian tentang survey lahan dan pembuatan peta topografi. Peserta diinstruksikan untuk melakukan identifikasi alat, pengukuran lapangan, penentuan titik koordinat, dan pembuatan peta hasil survey beserta profil lahannya. Tugas ini bertujuan mengevaluasi kompetensi peserta dalam mengelola usaha survey lahan dan menganalisis hasilnya secara ekonom
Modul ini membahas tentang dasar refrigerasi dan sistem tata udara pada AC freon/non freon, komponen-komponen yang digunakan, serta diagram perkawatannya. Materi dibahas melalui 3 kegiatan belajar yaitu dasar refrigerasi dan sistem tata udara AC, komponen mesin dan tata udara AC, serta diagram perkawatan AC.
Similar to 002-MKJSA INSTALLATION OF WELL CONECTION SA-05, SA-29 & SA-07.docx (20)
002-MKJSA INSTALLATION OF WELL CONECTION SA-05, SA-29 & SA-07.docx
1. Halaman 1 dari 18
Nomor
: MKJSA/ATK-
NIB/CONST/002/II/2024
Metode Kerja dan Job Safety Analysis
Revisi Ke : 0
Berlaku TMT : 18 Feb 2024
BAGIAN 1 Dilengkapi oleh Tim Analisis Bahaya (Hazard Analysis)
Lokasi Kerja : Serang Production Platform Team/Dept : 1. PT. Bukaka Teknik Utama
2.
Tanggal : 18 Feb 2024
Deskripsi Aktivitas Kerja (jelaskan secara rinci):
Installation of well conection SA-07:
1. Housekeeping Area Pekerjaan
2. Preparation, Mobilisasi “Manual Handling” Selama Mempersiapkan Tools dan Material
3. Mobilisasi Peralatan dan Meterial Menggunakan Crane
4. Pemasangan dan Pembongkaran Perancah (Jika diperlukan)
5. Persiapan Sebelum pekerjaan panas
6. Installation of well conection SA-07
7. Painting Activity
8. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan
Peralatan yang akan
dikerjakan :
Installation of well conection SA-07 Nama
Perusahaan /
Mitra Kerja :
1. PT Bukaka Teknik Utama
2. CONSTRUCTION TEAM
Jenis pekerjaan yang akan dilakukan (tandai semua jenis pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai deskripsi aktivitas kerja)
Bekerja di Ketinggian (Work at Height) Energized Electrical Work Isolation of Hazardous Energy
Penyelaman Komersial (Commercial Diving) Penggalian (Excavation) Lifting & Rigging
Masuk Ruang Terbatas (Confined Space Entry) Kerja Panas (Hot Work) SIMOPs
Deteksi Gas (Gas Detection) Bypassing Critical Protection Inspection
Radiography Hydrotest Housekeeping
Jenis pekerjaan lainnya Manual Handling
Rescue Plan yang diperlukan:
Confined Space Entry Rescue Plan Diving Rescue Plan Working at Height Rescue Plan Rescue Plan lain: _____________________
Emergency Call Number :
2. Halaman 2 dari 18
BAGIAN 2 Dilengkapi oleh Tim Analisis Bahaya
Uraian pekerjaan, metode kerja, peralatan yang digunakan, prosedur yang diperlukan dan daftar peran/roles yang terlibat
Pekerjaan #
Metode Pekerjaan :
Jelaskan metode kerja aman yang
dilakukan dalam setiap pekerjaan
yang dimaksud
Peralatan yang digunakan Daftar Prosedur Terkait
Daftar Role/Peran yang
dibutuhkan
1. Housekeeping Area Pekerjaan a. Manual handling
b. Mengumpulkan dan Memasukan
material lama ke dalam basket/ tempat
sampah.
c. Tata sisa sampah masukkan
kedalam bak sampah yang telah disediakan
dan sesuai peruntukannya
Hand Tool
Bak Sampah
TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
MKJSA
Surat Ijin Kerja
Semua pekerja yang terlibat
2. Preparation Mobilisasi “Manual
Handling”
a. Menggunakan teknik dan prosedur manual
handling secara benar.
b. Contoh : Maksimum beban yang di angkat
tidak lebih 20 kg / orang.
c. Ketika akan mengangkat dan selama
mengangkat menggunakan anggota tubuh
dalam posisi yang ergonomic
Hand Tools General Permit
MKJSA
TKI No. C-002/TKI/II/2024-S0
PTK
Team kerja
HSE
3. Mobilisasi Peralatan dan
Meterial Menggunakan Crane
a. Pengangkatan dan penurunan peralatan dan
material kerja menggunakan alat angkat
berupa Crane pedestal darri Kapal ke
Platform, Deck Platform ke Deck Platform
yang lain atau sebaliknya, pengangkatan
menggunakan basket, peralatan kerja dan
material kerja.
b. Operator telah mengisi Check List Crane
c. Menentukan lokasi untuk menempatkan
peralatan dan material kerja
d. Membarikade / membatasi area kerja, agar
tidak dilalui orang yang tidak berpentingan
selain pekerja
e. Menggunakan Push Pull Stick untuk
f. meraih Tag Line dan memposisikan
Hand Tools
Crane
Lifting gears
Pull push stick
Tag line
Radio
Barikade / Safety Line
Shackel complate safety pin
Wire Sling
Basket
Surat ijin kerja
Lift Plan
CMP Lifting
Checklist Crane
PKH (Pemeriksaan Kesehatan
Harian) untuk Operator Crane
TKI : No. 003/BTU-
SRG/IV/2023
PTK
AC
CMP Verifier
OperatorCrane
Rigger
Signalman
Team Kerja
4. Pemasangan dan Pembongkaran
Perancah
a. Hanging Scaffolding
b. Independent Scaffolding
Ratchet (kunci scaff)
Tang Potong
Full Body Harnest Fall restrain
system (pulley catrol; life line
rope by rescue team)
menggunakan 2 lanyard & tidak
mengfungsikan absorber
Work Vest
Manila Rope
Basket Scaffolding
Tag Scaffolding
Barikade / Safety Line
TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
MKJSA
WAH PLAN
CMP WAH
PKH ( Pemeriksaan
Kesehatan Harian)
Check List Full Body
Harness
CheckList Inspeksi
Scaffolding
PTK
Medic
Scaffolder bersertifikat dan masih
valid
Helper Scaffolding
Stand by person WAH
Scaffolding Inspektor bersertifikat
dan masih valid
3. Halaman 3 dari 18
Tali Karmantel
5. Persiapan sebelum pekerjaan hot
work
Pemasangan Welding Habitat
Isolation Hazard Energy
Bypass Critical Protection
A. Pemasangan perancah sebagai rangka
untuk memasang blanket
B. Menutup saluran pembuangan open drain
Gas test Continue
C. Melakukan IHE dan LOTO Berdasarkan
P &I D
Fire blanket
Handtools
Gas detector
Barikade
TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
Dokumen pendukung ijin
kerja
Gas Mapping Plan
BCP
P & ID
PTK
QGT
Fire Watch
Helper
Operator
6. Installation of well Conection SA-
05, SA-29, dan SA-07
Fit Up and Field weld spool
Flowline S SA-07
A. Melakukan Isolation Hazard Energy (IHE)
B. Melakukan pemeriksaan area kerja dan
melakukan Gas Test sesuai Gas Mapping
Plan dengan merujuk prosedur SWP. Jika
diperlukan lakukan By Passing Critical
Protection agar tidak terjadi Upset Facility /
Shutdown
C. Membarikade area kerja, agar tidak dilalui
selain pekerja.
D. Memastikan perlengkapan pelindung saat
kerja panas (spark habitat, spark
containment) sudah terpasang, serta
memeriksa pada area radius 15 meter dari
area kerja panas dan jika diketemukan
bahan mudah terbakar segera disingkirkan
Portable Gas Detector
APAR
Hydrant Hose Stand By
Spark Containment (Blanket
Habitat)
Welding Machine
Grinding Machine
Chipping
Crane
Lifting Gears
Chain Block
Pull Push Stick
Chain Block
Tag line
Barikade / Police Line
TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
MKJSA
GMP
Ijin Kerja
CMP Hot Work
BCP Register
Isometric Drawing
WPS
PTK
QGT
Fire Watch
Welder
Fitter
Operator
7. Touch up Painting Activty A. Touch up (manual)
B. Spray painting
C. Brushing
Kuas
Mesin brush
Respirator Catridge
General permit
MKJSA
TKI No. C-002/TKI/II/2024-
S0
Checklist peralatan
SDS
PTK
Team kerja
Painter
8. Housekeeping dan Penyelesaian
Pekerjaan
a. Manual handling
b. Mengumpulkan dan memasukan
material lama ke dalam basket/ tempat
sampah.
c. Tata sisa sampah masukkan
kedalam bak sampah yang telah disediakan
dan sesuai peruntukannya
Hand Tool
Bak sampah
TKI No. C-
002/TKI/II/2024-S0
MKJSA
Surat Ijin Kerja
Semua pekerja yang terlibat
4. Halaman 4 dari 18
Job Safety Analysis (JSA)
Pekerjaan :
1. Housekeeping Area Pekerjaan
2. Preparation, Mobilisasi “Manual Handling” Selama Mempersiapkan Tools dan
Material
3. Mobilisasi Peralatan dan Meterial Menggunakan Crane
4. Pemasangan dan Pembongkaran Perancah
5. Persiapan Sebelum pekerjaan panas
6. Installation of well conection SA-07
7. Painting Activity
8. Housekeeping dan Penyelesaian Pekerjaan
Nomor MKJSA Tanggal (dd/mm/yy) Waktu
MKJSA/ATK-
NIB/CONST/002/II/2024
18 Feb 2024 15:00
Bahaya yang Umum (tandai bahaya umum pekerjaan):
Lantai kerja licin, bekerja di posisi ketinggian
Kurang Pencahayaan
Mengangkat/membungkuk/ memutar/meregang
Binatang/Serangga
Bahaya Listrik
Permukaan jalan/tempat kerja yang tidak rata
Getaran
Bising
Radiasi
Tekanan
Bagian peralatan yang bergerak/ berputar
Permukaan Panas/Dingin
Cuaca ekstrim
Titik Jepit (Pinch point)
Bahan Kimia
Human Performance Hazard (tandai human performance hazard) :
Faktor Individu
Kelelahan
Stres dan cemas
Terlalu percaya diri
Cepat puas
Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan berbeda dgn rencana
Kondisi lingkungan rentan gangguan
Kondisi peralatan yang tidak terduga
Label/symbol tidak memadai
Tuntutan Tugas
Prosedur/Instruksi tugas tidak jelas
Memerlukan konsentrasi tinggi
Perlu lebih banyak waktu
Perlu lebih banyak petunjuk
Faktor Organisasi
Ketidakmampuan melakukan SWA
Peran/tanggung jawab tidak jelas
Komunikasi yang tidak nyaman
Dipaksa mengambil jalan pintas
Daftar PPE yang dibutuhkan :
FRC, Safety Helmet, Safety Shoes, Safety Glass, Safety Gloves, Full Body Harness, Apron Welder, Dusk Mask, Respirator, Faceshield
Langkah Kerja
Informasi Bahaya untuk setiap langkah kerja:
Dokumentasikan Potensi Bahaya
Bagaimana pekerja dapat mengalami cidera
serius atau fatal?
Dapatkah bahaya menyebabkan loss of
containment (LOC)? Bagaimana?
Dapatkah bahaya menyebabkan kerusakan
properti? Bagaimana?
Tulis daftar potensi benda terjatuh
Identifikasi Human Performance factor
termasuk Error Trap
Tandai semua Safeguard/Mitigasi yang kritikal yang menyebabkan pekerjaan
HARUS di SWA jika safeguard/mitigasi tidak tersedia atau tidak berfungsi
(Mengacu ke kolom 3)
Personel yang bertanggung jawab verifikasi safeguard (AC/CMP
Verifier/Counter Check PIC)
Personel yang bertanggung jawab
mengimplementasikan safeguard (PTK)
Safeguard/Mitigasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PRE-JOB HOUSEKEEPING AREA PEKERJAAN
1. HOUSE KEEPING SEBELUM
MEMULAI PEKERJAAN
Kinerja Manusia : Lakukan Tool Box Meeting
PTK
Area
Controller
5. Halaman 5 dari 18
a. Memastikan dan membersihkan area kerja
b. Membersikan Area Kerja bahwa peralatan &
material kotoran yang menghalangi area
kerja
Kurang nya koordinasi dan komunikasi antar pekerja
sehingga house keeping terkendala
Menjalin Komunikasi antar crew dan team pekerja
yang terlibat dalam house keeping
PTK
Area
Controller
Komunikasi yang kurang baik sesama pekerja yang
mengangkat barang (terutama >20kg) berpotensi
menyebabkan barang jatuh dan menimpa bagian tubuh
pekerja yang bereaksi secara reflek terhadap benda jatuh dan
tidak siap dengan situasi ini ATAU benda yang digerakkan
mengenai bagian tubuh pekerja lain yang berada pada “line of
fire” sehingga perkerja mengalami cidera.
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Jalanin komunikasi yang baik antar crew dan orang
orang terkait Housekeeping PTK
Area
Controller
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK
Area
Controller
Motion:
Pekerja mengalami cedera punggung saat membersihkan
sampah
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih. PTK
Area
Controller
Melakukan peregangan anggota badan terlebih
dahulu disaat sebelum memulai aktifitas
pengangkatan manual
PTK
Area
Controller
Benda yang tidak diletakkan secara sempurna dan dapat
bergeser ketika terkena gerakan sehingga dapat menjepit
anggota badan pekerja yang berada didekat arah pergerakan
benda tersebut
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Pekerja mengamati area sekitaranggota badan,
menghindari area titik jepit, dan meletakkan
benda-benda disekitarnya dengan posisi yang
kokoh, terikat, agar tidak mudah tergerak.
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / ppepelindung tangan
dan anggota badan PTK
Area
Controller
Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Gravity :
Terjatuh dari tangga saat menaiki atau turun menuju titik kerja
yang berakibat pekerja cidera serius pada bagian tubuhnya
Menerapkan 3 titik tumpu (three point of contacts)
saat naik/ turun tangga PTK
Area
Controller
Menggunakan safety shoes standar offshore (anti
slip PTK
Area
Controller
Kimia :
Mata pekerja terciprat cairan ion wash atau sabun
Menggunakan safety glasses dan APD lainnya yang
tertera sesuai dengan SDS PTK
Area
Controller
Memahami SDS cairan pencuci atau sabun
PTK
Area
Controller
PREPARATION, MOBILZATION / DEMOBILIZATION RESOURCES
2. PREPARATION, MOBILISASI
“MANUAL HANDLING” SELAMA
MEMPERSIAPKAN TOOLS DAN
MATERIAL
Melakukan routing approval ijin kerja
memastikan anggota team kerja telah
menandatangani sika sebelum memulai
aktifitas pekerjaan
Kinerja Manusia :
Kurangnya komunikasi dan kordinasi antara team kerja
dengan PTK,sehingga terjadi kesalahan dalam
memposisikan material dan peralatan kerja
Sebelum melakukan pekerjaan harus di lakukan tool
box meeting PTK
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan pekerjaan mobilisasi team kerja
melakukan speak point check pada PTK mengenai
posisi material yang akan dimobilisasi
PTK
AC/CMP
Verifier
Kurangnya komunikasi dan kordinasi antara PTK sehingga
mengakibatkan kesalahan dalam membawa material dan
peralatan kerja
Sebelum melakukan aktifitas persiapan material PTK
melakukan speak point check pada anggota kerja
untuk menginformasikan material ataupun peralatan
apa saja yang akan digunakan
PTK
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan aktifitas persiapan material
anggota kerja melakukan 3 way komunikasi kepada
PTK
AC/CMP
Verifier
6. Halaman 6 dari 18
Melakukan mobilisasi peralatan kerja dan
material ke area kerja
Memposisikan peralatan kerja dan material
dengan manual handling Melakukan
pengecekan peralatan kerja ataupun material
yang akan digunakan (menghitung dan
memastikan)
PTK untuk memastikan kembali,material dan
peralatan yang akan digunakan sudah sesuai dengan
scope pekerjaan
Gravity :
Pekerja tertimpa beban sewaktu menaikkan peralatan dan
dapat mengakibatkan cedera ringan
Persiapkan manual handling peralatan untuk berat
peralatan lebih dari 15 kg lakukan dengan 2 orang PTK
Area
Controller
Motion :
Pada saat menggeser/menyusun peralatan dan material,
pekerja berpotensi cidera tangan (terjepit/tergores)
Assesment kembali resiko bahaya dan mitigasinya
pada benda/alat yang akan dikerjakan/digunakan.
PTK
Area
Controller
Gunakan sarung tangan dan posisikan jari menjauh
dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Gunakan Alat Bantu / pekerja tidak diperbolehkan
kontak langsung dengan beban yang sedang di angkat
atau bergerak
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / PPEpelindung tangan
PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
Pada saat transfer manual material scaffolding dari
Production P/F to Cellar Deck material berpotensi terkena
Property Instrumentasi dan ESD dapat menyebabkan
property damge dan LPO
Memverifikasi Jalur akses transfer material dan
memberi tanda police line / pelindung pada Property
yang berpotensi terkena material scaffolding pada
saat transfer dari Maindeck SPG PP to Cellar Deck
PTK
Area
Controller
Saat pengangkatan peralatan dan material mengakibatkan
cidera pinggang
Posisikan badan dalam kondisi nyaman (ergonomis
position)
PTK
Area
Controller
3. MOBILISASI PERALATAN DAN
MATERIAL MENGGUNAKAN CRANE
a) Mengangkat dan memindahkan beban
b) Memposisikan dan meletakkan beban ke
deck lay down area
Kinerja Manusia (Lifting Rigging) :
Kurang kesiapan dalam menentukan perlatan lifting gear
untuk pengangkatan beban sehingga menggunakan webbing
sling di bawah standard ( SF 5 : 1 )
Gunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1
dan Certificated valid gunakan Step-by-Step Place
keeping PTK
Area
Controller
Gagal mengidentifikasi Alat angkat hingga mengakibatkan
beban terjatuh
Gunakan Alat angkat yang sesuai dengan SWL pada
Beban yang di angkat dan Certificate Valid
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Gunakan Shackle yang dilengkapi dengan Safety PIN
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Kurangnya komunikasi rigger, signal man & operator crane
sehingga Gagalnya mengidentifikasi kondisi beban (bentuk,
center of gravity dan berat beban), gagal berfungsinya
peralatan, dan rigging (pengikatan) yang tidak sesuai dapat
menimbulkan resiko jatuhnya beban dan menimpa pekerja
Rigger menggunakan Three Way Communication
kepada crane operator, signalman dan personil lainya
selama Pekerjaan Berlangsung
PTK
Area
Controller
PTK melakukan speak point check dengan melihat
tulisan berat beban pada bodi beban maupun pada
manifest pengiriman, Lifting plan atau AFC drawing
dan periksa apakah data yang tertera pada manifest
sesuai dengan beban actual
PTK
Area
Controller
Lakukan Toolsbox meeting sebelum bekerja di ikuti
semua pekerja yang terlibat.
PTK
Area
Controller
Pastikan alat komunikasi seperti hand signal, suara,
maupun radio komunikasi telah di sepaktin bersama
antara perkerja terlibat dan chaneel sudah di
sepakati Bersama
PTK
Area
Controller
Pengangkatan yang tidak terlihat jika harus di
lakukan, pastikan Signal Man dan Operator Crane,
Melakukan komunikasi yang baik melalui Radio
PTK
Area
Controller
Pastikan pengangkatan di lakukan Oleh Rigger dan
operator Crane Yang BerKompeten telah
tersetifikasi SIO yang Valid, Berkompeten, Serta
kualifikasi Yang Memenuhi syarat Pengalaman
kerja untuk Pekerjaan Pengangkatan .
PTK
Area
Controller
PTK melakukan speak point check kepada crane
operator terhadap kondisi alat angkat hingga
PTK
Area
Controller
7. Halaman 7 dari 18
mendapatkan kondisi crane sudah stabil dan siap
untuk melakukan pengangkatan
PTK menggunakan three way communication kepada
signal man untuk memastikan barang yang akan
diangkat sebelum melakukan pengangkatan
PTK
Area
Controller
Komunikasi yang tidak jelas antara Crane Operator Riger dan
Signalman saat proses pengangkatan Material sehingga salah
dalam menempatkan material yang di angkat.
Crane operator menggunakan speak point check
untuk memastikan peralatan dan alat angkat sudah
disertifikasi sebelum melakukan pengangkatan
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Jika menggunakan Hand Signal, Pastikan Riger
harus terlihat oleh Crane Operator, Pastikan
menggunakan alat komunikasi Radio bila tempat
berbeda elevasi
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Lakukan 3 way comunication saat proses
pengangkatan Materials
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Crane operator menggunakan speak point check
untuk melakukan pre use check list Crane sebelum
pengangkatan
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Crane operator menggunakan 3 way communication
dengan rigger untuk memastikan area dan tempat
penempatan barang aman sebelum melakukan
pengangkatan
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Kondisi badan tidak fit untuk melakukan pekerjaan
pengangkatan dengan Crane
Crane operator melakukan PKH sebelum bekerja
dan dinyatakan fit to work oleh Medic
PTK
AC/CMP
Verifier
Motion :
Anggota tubuh terjepit beban / peralatan / equipment pada saat
mendorong, menarik dan menempatkan beban
Pandu beban yang diangkat dengan tag line, push
pull stick pada posisi yang dituju, jaga jarak aman
terhadap benda/pekerja disekeliling.
PTK
AC/CMP
Verifier
Hindarkan anggota badan pada posisi titik jepit saat
proses pengangkatan berlangsung.
PTK
AC/CMP
Verifier
Posisikan badan tidak dalam Line of fire PTK
AC/CMP
Verifier
Rigger/Signalman menggunakan sarung tangan high
impact sebelum melakukan pekerjaan, dan posisikan
tangan atau jari menjauh dari titik terjepit
PTK
AC/CMP
Verifier
Area pekerjaan yang penuh sesak dapat membatasi ruang
gerak rigger & Signalman, sehingga dapat mengakibatkan
terjepit atau kejatuhan
Buat layout penempatan material / peralatan di area
pick up dan lay down dan memberikan ruang yang
cukup pada Rigger pada saat loading/unloading
PTK, Rigger,
Signalman
AC/CMP
Verifier
Pastikan ada ruang yang cukup saat bekerja dan
berikan akses keluar darurat untuk rigger.
PTK, Rigger,
Signalman
Area
Controller
Pergeseran beban efek dari goyangan kapal pada saat
gelombang & angin yang berpotensi menyebabkan
kerusakan pada peralatan / equipment dan material
Batas ketinggain gelombang laut pada saat
pengangkatan di bawah 2 meter (Weather Forecast)
& kecepatan angin maksimal 20 knot
PTK
AC/CMP
Verifier
Mengikat material/equipment ke struktur yang kuat
di kapal / Lasing
PTK
AC/CMP
Verifier
Gravity :
Tertimpa beban atau tools terjatuh (drop object)
Pasang barikade, Hindari posisi berbahaya (line of
fire)
PTK
AC/CMP
Verifier
Gunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1
dan Certificated valid gunakan Step-by-Step Place
keeping
PTK
AC/CMP
Verifier
Tersandung material karena penempatan barang menjadi
sesak sehingga Pekerja terjatuh.
Pindahkan material yang mengganggu pada area
aktivitas pengangkatan
PTK
AC/CMP
Verifier
8. Halaman 8 dari 18
WORKING AT HEIGHT
4. PEMASANGAN DAN
PEMBONGKARAN PERANCAH
HANGING DAN INDEPENDENT
Pemasangan Fall Restrain System
Pemasangan Standard-Transom &
Ledger, Bracing
Pemasangan Metal Deck, Toe
board, handrail (mid & toprail)
Pemasangan tangga atau akses
scaffolding
Kinerja Manusia:
Koordinasi dan komunkasi yang tidak berjalan antar pekerja
dalam merencakan pembangunan dan pembongkaran
scaffolding.
Sebelum pemasangan perancah PTK menggunakan
Step-by-Step Place keeping kepada scaffolder
berdasarkan TKI Pemasangan & Pembongkaran
Perancah dan WAH Plan yang telah direview dan di
setujui oleh competen person, dan dilakukan oleh
scaffolder selama pekerjaan berlangsung.
PTK
Area
Controller
Sebelum pemasangan dan pembongkaranperancah
PTK dan scaffolder melakukan Three way
communication.
PTK
Area
Controller
Buat dan gunakan WAH Plan yang sudah di
approved.
PTK
Area
Controller
Kondisi badan tidak fit untuk pekerjaan pemasangan
Scaffolding
Lakukan PKH sebelum bekerja Jika melihat potensi
tindakan tidak aman dari pekerja lakukan SWA /
SSWA
PTK
Area
Controller
Pekerja yang terlibat dalam kegiatan pemasangan
dan pembongkaran melakukan pemeriksaan
kesehatan harian ke dokter di barge sebelum
PTK
Area
Controller
Terjadi kesalahan pemasangan dan pembongkaran
scaffolding(seperti lupa mengencangkan clamp dan yang
lainnya)
PTK & Scaffolder menggunakan step by step place
keeping untuk implementasi scaffolding plan
PTK
Area
Controller
Melakukan diskusi WAH Plan saat toolbox meeting
sebelum pekerjaan
PTK
Area
Controller
Scaffolder dan scaffolding inspector menggunakan
step-by-step place keeping dengan implementasi
fall restain selama pekerjaan WAH dan mengikuti
WAH plan yang sudah disetujui selama
pemasangan scaffolding
PTK
Area
Controller
Implementasi CMP WAH terutama pada peralatan
pelindung jatuh
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian
PTK
Area
Controller
Peralatan yg tidak cukup, Penggunaan yg tidak sesuai atau
tidak di gunakannya alat pencegah jatuh, tidak terpasangnya
barikade di area kerja meningkatkan resiko terjadinya
kerugian serius
Pasang barikade di area kerja & atur supaya zona di
bawah area kerja tidak digunakan
PTK
Area
Controller
Periksa dahulu semua perlatan yg digunakan dan
layak untuk di pergunakan
PTK
Area
Controller
Sediakan peninjauan oleh pengawas lapangan di
area pekerjaan terlebih dahulu sebelum permit di
setujui dan dilakukan juga secara berkala ketika
pekerjaan berlangsung.
PTK
Area
Controller
PTK dan inspector scaffolding menggunakan 3 way
communication (3WC) & speak point check PTK,
Inspector Scaffolding Area Controller (SPC) untuk
inspeksi rutin dan harian sebelum menggunakan
scaffolding
PTK
Area
Controller
Pekerja yang tidak tersertifikasi dan tidak berkompeten
dalam pembuatan dan pembongkaran scaffolding
Pastikan Scaffolder yang melakukan pemasangan
dan pembongkaran scaffolding adalah orang yang
kompeten dan memiliki sertifikat Valid
PTK
Area
Controller
Gravity:
Jatuh ke tingkat yang lebih rendah tanpa pelindung dapat
menyebabkan kecelakaan saat pemasangan dan
Gunakan full body harness dengan fall restrain
system dan selalu 100% tie-off, dimana standby
WAH person selalu menjaga agar lanyard dalam
keadaan tension
PTK
Area
Controller
9. Halaman 9 dari 18
pembongkaran scaffolding independent dan hanging, serta
fall restrain system.
Tidak bekerja diluar handrail platform tanpa
menggunakan pelindung
PTK
Area
Controller
Pasang dan beri safety clip pada standard sebagai
tempat pijakan kaki (hanging, bagian bawah
standard) dan anchor untuk pemasangan hook body
harness (independent, bagian atas standard).
PTK
Area
Controller
Lakukan langkah instalasi scaffolding independent
bertingkat keatas secara bertahap hingga komponen
scaffolding lengkap ditiap masing-masing lantai
kerja scaffolding
PTK
Area
Controller
Pemasangan pulley pada anchor point melalui akses
yang aman, serta menggunakan alat bantu seperti
tangga yang layak atau body harness
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian
PTK
Area
Controller
Saat melakukan instalasi lanjutan dari kombinasi
independent ke hanging scaffolding, scaffolder dan pekerja
yang akan terlibat instalasi melalui scaffolding independent
berpotensi terjatuh.
Saat bekerja mensupport scaffolding dan
pemasangan anchor point, tidak bekerja diluar dari
handrail pada lantai scaffolding independent
PTK
Area
Controller
Komponen scaffolding telah dilengkapi (standard-
handrail, akses) telah inspeksi dan dan tag hijau PTK
Area
Controller
Material scaffolding yang terjatuh dari ketinggian kemudian
menimpa pekerja dapat menyebabkan cidera serius
Gunakan tali pengikat pada benda/peralatan
scaffolding yang digunakan (kunci scaffolding dan
clamp) agar tidak mudah terjatuh saat mobilisasi
material/ peralatan
PTK
Area
Controller
Pasang barikade diluar area pemasangan
scaffolding agar personel yang tidak
berkepentingan tidak memasuki area pemasangan
scaffolding
PTK
Area
Controller
Posisikan tubuh pada Safe Zone Position
PTK
Area
Controller
Potensi terpelest dari tangga saat menaiki atau turun menuju
area kerja
Gunakan 3 Point Of Contact saaat naik/ turun
tangga PTK
Area
Controller
Pembangunan scaffolding yang tidak sesuai prosedur
pemasangan dapat menyebabkan struktur terlepas atau
runtuh
Melakukan Tool box meeting
PTK
Area
Controller
Mengikuti WAH Plan
PTK
Area
Controller
Inspector scaffolder melakukan pengawasan selama
pembangunan scaffolding
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian PTK
Area
Controller
Motion:
Kondisi Lingkungan (Angin, hujan, dan lainnya) dapat
menjadi sebuah bahaya saat bekerja di ketinggian
Aktifitas pemasangan scaffolding dalam situasi safe
condition dan dilarang saat kondisi cuaca buruk
PTK
Area
Controller
Menggunakan Buddy System, pekerja dilarang
untuk bekerja sendirian
PTK
Area
Controller
Scaffolder berpotensi swing jika terjatuh, lalu mengenai
fasilitas dan properti pada platform yang dapat berakibat
cidera dan terganggunya operasional produksi, kerusakan,
hingga shutdown.
Pemasangan tali karmantel (fall restrain system)
dilakukan dengan sudut tali karmantel pada pulley
maksimal 8o
untuk menghindari radius swing yang
jauh dan besar, serta menjaga titik sebaran
tumpuhan dari anchor point tetap kuat
PTK
Area
Controller
Potensi anggota tubuh terjepit pipa scaffolding saat
menggeser, memindahkan atau memasang scaffolding
Posisikan anggota tubuh dengan benar dan
perkirakan pergerakan benda saat memasang
scaffolding, dan Melakukan identifikasi titik jepit
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / PPEpelindung tangan
dan anggota badan
PTK
Area
Controller
10. Halaman 10 dari 18
PERSIAPAN SEBELUM PEKERJAAN HOTWORK
5. PEMASANGAN DAN
PEMBONGKARAN WELDING
HABITAT
Pasang Pipa Standart minimum 4 ea
Pasang Ledger
Pasang Transom
Sesuaikan dengan kebutuhan Welding
Habitat
Pasang Fire Blanket
Kinerja Manusia :
Kesalahan saat pemasangan welding habitat/spark kontaimen
dikarenakan kurangnya koordinasi dan komunikasi antara
rekan kerja hingga menyebabkan Spark tidak bisa terkontrol
PTK dan fire whatcher menggunakan Step by step
place keeping & Speak point check untuk area
pemasangan welding habitat mengacu pada Gas
mapping Plan yang disetujui
PTK
AC/CMP
Verifier
PTK menggunakan 3 way communication antar
crew dan orang2 yang terkait dengan pekerjaan
PTK
AC/CMP
Verifier
Gunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan
PTK
AC/CMP
Verifier
Motion :
Tangan tergores, terjepit saat memasang Clamp dan melepas
pipa scaffolding yang dijadikan sebagai welding habitat
Perhatikan atau hindari pinch point
PTK
AC/CMP
Verifier
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
AC/CMP
Verifier
Cidera pinggang/terkilir karena posisi badan tidak ergonomis
pada saat pembongkaran dan pemasangan welding habitat
Posisikan badan ergonomis pada saat melakukan
pengangkatan
PTK
AC/CMP
Verifier
Chemical :
Terhirup/terpapar debu blanket
Pakai masker N-95 dan sarung tangan pada saat
memasang/ membongkar welding habitat
PTK
AC/CMP
Verifier
Basahi dengan air pada saat blanket akan dipasang/
dibongkar.
PTK
AC/CMP
Verifier
Gravity :
Tersandung dan terjatuh oleh material karena penempatan
yang tidak rapi
Pengaturan untuk penempatan material dan
peralatan kerja dengan rapi PTK
AC/CMP
Verifier
PERSIAPAN SEBELUM PEKERJAAN
HOTWORK (BCP)
Melakukan BCP pada Gas Detector Fire
Detector
Kinerja Manusia :
Terjadi kesalahan melakukan BCP bisa mengakibatkan tidak
tersedianya Safeguard yang bisa menimbulkan kebakaran,
peledakan, LOC dan shut down
Operator menerapkan step-by-step place keeping
menggunakan P & ID dan OP ter-update sebagai
rujukan dalam melakukan BCP.
PTK
Area
Controller
Operator menerapkan Speak Point Check pada
safeguard yang di-bypass, saat melakukan BCP agar
tidak terjadi kesalahan.
PTK
Area
Controller
Menerapkan 3 Way Communication antara PTK
dengan Area controller/operator setiap sebelum
pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa
Bypass sudah dilakukan.
PTK
Area
Controller
Operator menerapkan ORD surveillance sebagai
pengganti fire detector yang di bypass.
PTK
Area
Controller
Membuat ijin By Pass Critical Protection apabila
pekerjaan dapat berpengaruh dengan Safety device
yang ada dilokasi kerja yang dapat mengakibatkan
Shut Down
PTK
Area
Controller
Operator harus menggunakan BCP Register untuk
mendokumentasi-kan safeguard yang di-bypass dan
memasang flag/ tag.
PTK
Area
Controller
ISOLATION HAZARD ENERGY (IHE) Kinerja Manusia
Kesalahan melakukan IHE bisa mengakibatkan tidak
tersedianya Safeguard yang bisa menimbulkan kebakaran,
peledakan, LOC dan shut down
Operator menerapkan step-by-step place keeping
menggunakan P & ID dan OP ter-update sebagai
rujukan dalam melakukan IHE.
PTK
AC/CMP
Verifier
Menerapkan 3 Way Communication antara PTK
dengan Area Controller/operator setiap sebelum
pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa
IHE sudah dilakukan.
PTK
AC/CMP
Verifier
11. Halaman 11 dari 18
HOTWORK ACTIVITY
5. INSTALLATION OF WELL
CONECTION SA-07
Fit up and Welding Spool Flowline SA-07
Kinerja Manusia :
Survailance yang tidak memadai dari kondisi tempat kerja /
Pengawasan yang tidak memadai terhadap pemantauan gas
mudah terbakar sehingga berpotensi memicu terjadinya
kebakaran diakibatkan pekerja tidak kompeten dalam
mendeteksi gas, peralatan yang rusak dan pemantauan gas
tidak dilakukan secara berkala
Qualified Gas Tester (QGT) melakukan deteksi gas
secara berkala sesuai GMP menggunakan (Step By
Step Place Keeping) sambil dicatat hasil bacaan gas
detector.
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
PTK melakukan speak point and check kepada QGT
untuk memastikan pengecekan gas sudah sesuai
dengan GMP sebelum aktifitas hot work
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Sebelum melakukan pendeteksian gas, baca dan
pahami GMP & TKI
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Thermacam dan pendeteksian gas dilakukan oleh
pekerja yang berkompeten dan sesuai kualifikasi
yang telah ditentukan.
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pastikan peralatan gas detector sudah di kalibrasi dan
dilakukan bump test sesuai prosedur oleh QGT
sebelum digunakan.
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
PTK & QGT melakukan 3 ways Comunication
terkait pengecekan gas sudah dilakukan sesuai
dengan GMP yg disetujui
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Kegagalan alat Gas Detektor hingga mengakibatkan tidak
dapat mengidentifikasi apabila ada Gas Bocor
Lakukan bump Test sebelum digunakan, apabila Gas
Detektor terindikasi Error maka harus diganti
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pastikan Gas Detektor sudah dikalibrasi dan Valid PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pekerja tidak kompeten dalam menggunakan alat Gas
Detektor, sehingga berpotesni Gas Detector tidak dapat
mengidentifikasi Gas yang ada di area HCA
Personal Gas Test harus Qualifield PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Personal Gas Test memahami GMP PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Terjadinya flash back fire saat melakukan pemotongan
menggunakan cutting torch diakibatkan tidak terpasangnya
flash back arrestor
Pekerja melakukan pre use check list dan (Speak
Point And Check) untuk memastikan semua safety
device untuk tabung bertekanan dan peralatan yang
tersambung dengannya tersedia dan layak pakai
PTK
AC/CMP
Verifier
Gas Tester yang tidak kompeten (misalnya, tidak memantau
tempat yang berpotensi ada gas yang mudah terbakar) dapat
menempatkan personel pada resiko
PTK memastikan personil yang melakukan gas test
telah qualified
PTK, QGT,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Motion :
Melangkah pada bagian permukaan lantai yang tidak rata
dapat menyebabkan pekerja tersandung
Berikan penanda khusus pada titik tersebut agar
pekerja memberikan perhatian lebih pada saat
melangkah
PTK
AC/CMP
Verifier
Ketika melangkah diatas lantai yang terdapat genangan air
atau cairan yang licin pekerja dapat terpeleset
Melakukan peninjauan area kerja secara berkala, dan
jika ditemukan genangan air maupun cairan lainnya
segera dilakukan pembersihan.
PTK
AC/CMP
Verifier
Tangan tergores, terjepit material pada saat memposisikan
material yang akan dikerjakan atau pada saat fit up
Hindari Pinch Point
PTK
AC/CMP
Verifier
Pekerja melakukan pekerjaan pada area kerja yang ruang
geraknya terbatas, berpotensi tersentuh instrument dan
fasiltias produksi yang dapat mengganggu operasional
produksi pada platform
Sebelum melakukan pekerjaan, pekerja
mengobservasi terlebih dahulu area kerja,
menghindari dan tidak melakukan kontak dengan
fasilitas yang ada di platfform
PTK
AC/CMP
Verifier
Setiap pekerjaan pada area ruang gerak terbatas, tim
kerja menerapkan buddy system
PTK
AC/CMP
Verifier
Cidera pinggang/terkilir karena posisi badan tidak ergonomis
pada saat pengelasan Framr
Posisikan badan ergonomis pada saat melakukan
pengelasan support PTK
AC/CMP
Verifier
Temperature :
Percikan api dari pekerjaan pengelasan atau gerinda mengenai
material yang mudah terbakar dan meledak dapat
menyebabkan incident terhadap pekerja maupun fasilitas
Pastikan bahan mudah terbakar telah disingkirkan
atau diamankan dari area pekerjaan panas.
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Menutup bukaan open drain, saluran venting, tangki
& pompa chemical menggunakan blanket yang telah
dibasahi dengan air
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
12. Halaman 12 dari 18
Memastikan blanket habitat terpasang dengan rapat
sehingga percikan api tidak keluar dari dalam habitat
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Petugas fire watcher selalu berada dan memantau
lokasi kerja saat pekerjaan panas berlangsung dan 30
menit setelah pekerjaan panas selesai
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Pekerja menggunakan Handglove yang sesuai
dengan jenis pekerjaannya
PTK, Team
Kerja
AC/CMP
Verifier
Welder Menggunakan Welding Cup dan PPE PTK, Team
Kerja
AC/CMP
Verifier
Pekerja yang menggerinda Menggunakan Face
Shield dan PPE
PTK, Team
Kerja
AC/CMP
Verifier
Mesin las Terbakar dikarenakan Oil nya tidak di re-Fuel atau
hose fuel jabuk hingga menyebabkan kebocoran
Gunakan Cheklist Inspection pada mesin
Mesinlassebelum digunakan ( Speak Point and
Check)
PTK
AC/CMP
Verifier
Bekerja diluar ruangan pada siang hari saat terik panas dan
pada area fasilitas hot surface dengan suhu disekitarnya
panas/hangat dapat menyebabkan berkurangnya cairan dalam
tubuh pekerja (dehidrasi), fatique dan mengurangi daya tahan
tubuh pekerja
Sediakan air minum dalam wadah pribadi dan selalu
dikonsumsi secukupnya agar kondisi cairan dalam
tubuh tetap terjaga
PTK
AC/CMP
Verifier
Lakukan pekerjaan dengan interval waktu tertentu
untuk istirahat/break sejenak dan juga dapat bekerja
bergantian dengan rekan kerja lainnya
PTK
AC/CMP
Verifier
Pressure :
Tabung gas bertekanan (Acetelyne & Oxygen) yang dapat
meledak jika terbakar
Gunakan daftar periksa peralatan & ikuti prosedur
penanganan yang aman untuk tabung gas bertekanan
(Lakukan Speak Point And Check)
PTK
AC/CMP
Verifier
Terjadi ledakan pada tabung oxy/acetylene karena selang
cutting torch terbakar dan lepas
Tempatkan tabung bertekanan pada kondisi atmosfer
yang terbuka, PTK
AC/CMP
Verifier
Pastikan Flash Back Arestor terpasang pada
Requlator dan Cutting Torch
PTK, HSE
AC/CMP
Verifier
Tabung gas bertekanan (Acetelyne & Oxygen) berdiri tanpa
di ikat berpotensi jatuh
Tabung Gas di ikat ke Struktur yang kokoh atau
masukkan di dalam Basket
PTK
AC/CMP
Verifier
Hose yang dipakai tidak standard atau tidak layak Lakukan Cek list (Lakukan Speak Point And Check)
sebelum peralatan digunakan
PTK, , HSE
AC/CMP
Verifier
Chemical:
Terdapat gas yang mudah terbakar dari kebocoran gas di area
proses maupun botol acetylene sehingga menciptakan kondisi
udara yang berpotensi menimbulkan ledakan
Lakukan thermacam di lokasi kerja (HCA) untuk
mendeteksi gas dan menemukan apabila ada terjadi
gas realese
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Lakukan deteksi gas mengacu pada Gas Mapping
Plan yang telah dibuat dan disetujui oleh pemilik
fasilitas 30 menit diawal sebelum Hot Work dimulai
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Lakukan pengujian secara benar untuk memastikan
bahwa tidak ada pocket-pocket uap yang mudah
terbakar
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Botol acetylene ditempatkan jauh dari area kerja
panas / ditutupi dengan blanket yang sudah dibasahi
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Terdapat potensi dan indikasi leak/passing pada fasilitas
produksi yang sedang beroperasi dapat menimbulkan api
hingga ledakan jika terpapar api/panas
QGT standby melakukan gas test selama aktivitas
hotwork berlangsung dengan memposisikan GD
sejajar di antara titik hotwork dengan titik yang
terindikasi leak/passing
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Memperhatikan dan observasi arah angin, jika
berhembus kencang mengarah dari titik leak/pasing
kearah titik hotwork maka hotwork dapat ditunda
hingga kondisi Kembali aman
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Terhirup asap pemotongan dan asap Pengelasan / Vium yang
berpotensi merusak pernapasan dan Paru Paru
Gunakan masker saat melakukan pemotongan,
Penggerindaan dan pengelasan (Masker N.95 untuk
debu dan P100 Untuk Welder)
PTK,
Firewatch
AC/CMP
Verifier
Mechanical : Cabut/Lepaskan Colokan atau matikan sumber
energy pada peralatan saat akan melakukan
penggantian Batu Gerinda, tool maupun perbaikan
PTK
AC/CMP
Verifier
13. Halaman 13 dari 18
Pada saat pekerja melakukan penggantian batu gerinda tiba –
tiba gerinda Hidup/On dan putaran batu gerinda mengenai
anggota tubuh pekerja
Gunakan Kunci untuk membuka / Melepas Batu
Gerinda PTK
AC/CMP
Verifier
Gerinda tangan atau peralatan berputar yang dipakai pekerja
tanpa dilengkapi dengan guard / pengaman dapat menciderai
anggota tubuh pekerja saat melakukan aktifitas
penggerindaan
Gunakan Sarung Tangan Kombinasi/Sarung
tangan Fitter / Welder Saat menggerinda
NOTE: Tidak menggunakan Sarung Tangan
Polkadot
PTK
AC/CMP
Verifier
Cover guard harus selalu terpasang dan sesuai dengan
fungsinya pada peralatan yang komponennya
berputar
PTK
AC/CMP
Verifier
Pekerja memposisikan badan selalu berada
dibelakang guard atau pengaman benda yang
berputar pada saat menggunakan alat tersebut.
PTK
AC/CMP
Verifier
Gunakan Cheklist Inspection pada mesin Gerinda
sebelum digunakan ( Speak Point and Check)
PTK
AC/CMP
Verifier
Batu gerinda pecah hingga mengenai Pekerja RPM pada Batu Gerinda Harus lebih tinggi dari RPM
pada Mesin Gerinda
PTK
AC/CMP
Verifier
Pastikan Batu Gerinda tidak Lembab atau Basah
PTK
AC/CMP
Verifier
Sound :
Suara dari mesin gerinda, welding machine, lingkungan area
kerja yang bising saat melakukan penggerindaan atau proses
pengelasan dapat menyebabkan gangguan pendengaran
Menggunakan ear plug yang dalam kondisi layak dan
digunakan secara benar
PTK
AC/CMP
Verifier
Terapkan individual hazard analysis
PTK
AC/CMP
Verifier
Electrical :
Kabel listrik dari mesin las yang terluka dan terbuka, dalam
kondisi mesin las beroperasi dapat menimbulkan sengatan
listrik bagi personnel yang kontak dengan bagian permukaan
kabel tadi.
Melakukan pre use check pada peralatan pengelasan,
baik mesin las hingga kabel yang keluar dari mesin
las. Pastikan kondisi insulation kabel masih baik,
tidak teluka
PTK
AC/CMP
Verifier
Pada saat welder akan melakukan pengelasan
memeriksa jarum penunjuk pengatur besar arus yang
akan digunakan pad mesin las, dan pada saat
pengelasan welder dapat melakukan pengaturan arus
disesuaikan dengan besar nyala busur las yang
diperlukan.
PTK
AC/CMP
Verifier
Penggunaan mesin listrik dengan arus yang terlampau besar
dapat mengakibatkan kabel dan stang las menjadi panas dan
pada akhirnya kabel connector pada stang las atau pada
connector grounding akan meleleh.
Pasang grounding dengan benar dan sedekat
mungkin dengan titik pengelasan
PTK
AC/CMP
Verifier
Pada saat perbaikan sambungan kabel di accu/ baterry
welding machine pekerja dapat tersengat arus listrik
Electrician atau orang yang berkompeten dalam hal
perbaikan sistim elektrik dari mesin las selalu berada
di lokasi pengelasan.
PTK
AC/CMP
Verifier
Gravity :
Tersandung oleh cable las atau selang oxygen/acetylene yang
melintang/menjuntai di acces jalan
Pengaturan cable las atau selang oxygen/acetylene
tidak menjuntai, bila crossing acces beri tanda
dengan lilitan barricade.
PTK
AC/CMP
Verifier
Kejatuhan material pada saat manual handling Gunakan alat bantu angkat (tali/Manila rope) untk
pengangkatan dan hindari line of fire
PTK
AC/CMP
Verifier
Debu atau gram hasil pemotongan support dan penetrasi deck
berjatuhan kebawah
Pemasangan fire blanket sebagai spark containment
juga dilakukan di bagian bawah deck pada titik
hotwork
PTK
AC/CMP
Verifier
PAINTING ACTIVITY
6. PAINTING ACTIVITY
- Melakukan paiting material menggunakan
kuas / touch up
Kinerja Manusia :
kurangnya koordinasi antar pekerja yang dapat
mengakibatkan terjadinya suatu nearmiss ataupun incident
saat aktifitas pekerjaan
Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK
melakukan 3 way komunikasi pada anggota kerja
untuk memastikan anggota kerja telah memahami
scope pekerjaan yang telah disampaikan dalam
meeting pagi
PTK
Area
Controller
14. Halaman 14 dari 18
Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK
melakukan speak point check pada peralatan kerja
sebelum menggunakannya
PTK
Area
Controller
Sebelum memulai aktifitas pekerjaan PTK
menjelaskan kembali step by step place keeping
pada anggota kerja untuk memastikan anggota kerja
telah memahami metode kerja yang akan digunakan
sesuai dengan MKJSA dan TKI yang berlaku
PTK
Area
Controller
Motion :
Pekerja terjatuh atau terpeleset pada saat melakukan painting
atau brushing karena tesandung material diarea kerja
Memastikan terlebih dahulu area kerja sudah bebas
dari material atau benda lain yang berpotensi
membuat pekerja tersandung
PTK
Area
Controller
Tangan pekerja terjepit pada saat menggeser / menyusun
peralatan, berpotensi pekerja terjepit sehingga bisa cedera
serius / ringan
Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Gunakan alat bantu atau pegang tools pada handle
yang sudah tersedia PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
Chemical :
Pekerja terhirup uap cat pada saat aktifitas painting
Sebelum melakukan aktifitas pekerjaan, pekerja
yang akan melakukan painting diharuskan
menggunakan gas respirator mask
PTK
Area
Controller
Memasang barricade,agar tidak ada pekerja lain
yang memasuki area painting pada saat ada aktifitas
PTK
Area
Controller
Tangan pekerja terkena cairan thinner ataupun cat pada saat
proses pencampuran
Sebelum melakukan aktifitas pencampuran untuk
painting,pekerja diharuskan menggunakan rubber
gloves
PTK
Area
Controller
Pekerja mengalami iritasi mata dan kulit ketika melakukan
aktivitas painting
Pekerja menggunakan APD lengkap, khususnya
Rubber Glove dan Respirator Mask saat pekerjaan
painting
PTK
Area
Controller
Dokumen SDS Material yang digunakan tersedia di
lokasi kerja
PTK
Area
Controller
Eye wash water tersedia dan berfungsi dengan baik
di lokasi kerja saat pekerjaan painting
PTK
Area
Controller
Potensi terjadinya pencemaran lingkungan akibat ceceran dan
tumpahan cat akibat aktivitas painting
Material sisa hasil pengecatan di simpan dalam
wadah atau box kemudian di letakkan di lokasi yang
aman
PTK
Area
Controller
Lakukan housekeeping secara berkala dan rapikan
material
PTK
Area
Controller
Sound :
Pekerja terpapar suara bising dari kompresor
Pekerja menggunakan ear plug sebagai apd
tambahan untuk mengurangi resiko kerusakan pada
alat pendengaran
PTK
Area
Controller
Pekerja terpapar suara bising pada saat aktifitas brushing Pekerja menggunakan ear plug sebagai apd
tambahan untuk mengurangi resiko kerusakan pada
alat pendengaran
PTK
Area
Controller
Mechanical :
Bagian tangan dan jari pekerja terkena putaran mesin
brushing ketika melakukan pembersihan bagian permukaan
material yang akan di cat
Memperhatikan posisi tangan dan jari pada saat
melakukan brushing untuk tidak berada di dekat titik
putaran dari mesin brushing
PTK
Area
Controller
Mensin Gerinda di lengkapin cover guard & handle
di salah satu posisi
PTK
Area
Controller
Pre-use check list gerinda mengenai cover guard
PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
HOUSEKEEPING DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
15. Halaman 15 dari 18
7. Housekeeping dan Penyelesaian
Pekerjaan
Kinerja Manusia :
Kurang nya koordinasi dan komunikasi antar pekerja
sehingga house keeping terkendala
Lakukan Tool Box Meeting
PTK
Area
Controller
Menjalin Komunikasi antar crew dan team pekerja
yang terlibat dalam house keeping PTK
Area
Controller
Komunikasi yang kurang baik sesama pekerja yang
mengangkat barang (terutama >20kg) berpotensi
menyebabkan barang jatuh dan menimpa bagian tubuh
pekerja yang bereaksi secara reflek terhadap benda jatuh dan
tidak siap dengan situasi ini ATAU benda yang digerakkan
mengenai bagian tubuh pekerja lain yang berada pada “line of
fire” sehingga perkerja mengalami cidera.
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Jalanin komunikasi yang baik antar crew dan orang
orang terkait Housekeeping
PTK
Area
Controller
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih.
PTK
Area
Controller
Motion:
Pekerja mengalami cedera punggung saat membersihkan
sampah
Jika material yang diangkat mempunyai beban
>20KG,wajib dilakukan 2 orang atau lebih.
PTK
Area
Controller
Melakukan peregangan anggota badan terlebih
dahulu disaat sebelum memulai aktifitas
pengangkatan manual PTK
Area
Controller
Benda yang tidak diletakkan secara sempurna dan dapat
bergeser ketika terkena gerakan sehingga dapat menjepit
anggota badan pekerja yang berada didekat arah pergerakan
benda tersebut
Sebelum melakukan manual handling PTK
menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada
pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan
berat barang yang diangkat yang telah dipahami
oleh pekerja yang terlibat manual handling sesuai
SID.
PTK
Area
Controller
Pekerja mengamati area sekitaranggota badan,
menghindari area titik jepit, dan meletakkan benda-
benda disekitarnya dengan posisi yang kokoh,
terikat, agar tidak mudah tergerak.
PTK
Area
Controller
Menggunakan hand gloves / ppepelindung tangan
dan anggota badan
PTK
Area
Controller
Posisikan jari tangan menjauh dari titik jepit
PTK
Area
Controller
Menerapkan Metode STOP pada setiap Aktifitas
yang berpotensi Tangan Terjepit
PTK
Area
Controller
Gravity :
Terjatuh dari tangga saat menaiki atau turun menuju titik kerja
yang berakibat pekerja cidera serius pada bagian tubuhnya
Menerapkan 3 titik tumpu (three point of contacts)
saat naik/ turun tangga
PTK
Area
Controller
Menggunakan safety shoes standar offshore (anti
slip
PTK
Area
Controller
Kimia
Mata pekerja terciprat cairan ion wash atau sabun
Menggunakan safety glasses dan APD lainnya yang
tertera sesuai dengan SDS
PTK
Area
Controller
Memahami SDS cairan pencuci atau sabun
PTK
Area
Controller
Diskusikan dan tuliskan potensi kejadian dan kondisi yang memicu dilakukannya Stop Work Authority
1. Tidak menggunakan safety glasses dan APD lainnya
2. Tidak menggunakan webbing belt dengan safety factor 5 : 1 dan certificated tidak valid
3. Rigger tidak menggunakan three way communication kepada crane operator, signalman dan personil lainya selama pekerjaan berlangsung
4. PTK tidak melakukan speak point check dengan melihat tulisan berat beban pada body beban maupun pada manifest pengiriman, lifting plan atau afc drawing dan tidak melakukan
pemeriksaan apakah data yang tertera pada manifest sesuai dengan beban actual
5. Pengangkatan yang tidak terlihat
6. Pengangkatan tidak di lakukan oleh rigger dan operator crane yang berkompeten, yang telah tersertifikasi sio yang valid
7. Crane operator tidak melakukan PKH sebelum bekerja dan dinyatakan fit to work oleh medic
16. Halaman 16 dari 18
8. Tidak ada ruang yang cukup saat bekerja dan tidak ada akses keluar darurat untuk rigger.
9. Ketinggain gelombang laut pada saat pengangkatan di atas 2 meter (weather forecast) & kecepatan angin di atas 20 knot
10. Tidak memasang barikade serta tidak menghindari posisi berbahaya (line of fire)
11. Tidak menggunakan tag line yang panjangnya 2x panjang benda (minimum 3 meter atau push pull stick)
12. Tidak menggunakan alat angkat yang sesuai dengan SWLpada beban yang di angkat dan certificate tidak valid
13. Tidak menggunakan shackle yang dilengkapi dengan safety pin
14. WAH Plan yang digunakan tidak approved.
15. Scaffolder dan scaffolding inspector tidak menggunakan step-by-step place keeping dengan implementasi fall restain selama pekerjaan wah dan tidak mengikuti wah plan yang sudah
disetujui selama pemasangan scaffolding
16. Tidak mengimplementasikan cmp wah terutama pada peralatan pelindung jatuh
17. Tidak adanya buddy system, pekerja melakukan pekerjaan sendirian
18. Tidak memasang barikade di zona bawah dan di sekitar area pemasangan dan pembongkaran scaffolding
19. Tidak melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk semua peralatan yg digunakan
20. Scaffolder yang melakukan pemasangan dan pembongkaran scaffolding adalah orang yang tidak kompeten dan tidak memiliki sertifikat yang valid
21. Full body harness dengan fall restrain system tidak 100% tie-off, standby wah person tidak menjaga agar lanyard dalam keadaan selalu tension
22. Tidak menerapkan 3 way communication antara PTK dengan area controller/operator setiap sebelum pekerjaan panas dimulai, untuk memastikan bahwa bypass sudah dilakukan.
23. Qualified Gas Tester (QGT) tidak melakukan deteksi gas secara berkala sesuai GMP menggunakan (step by step place keeping) dan tidak melakukan pencatatan hasil bacaan gas
detector.
24. PTK tidak melakukan speak point and check kepada QGT sehingga pengecekan gas tidak sesuai dengan GMP
25. Tidak melakukan bump test sebelum digunakan, sehingga tidak mengetahui apabila gas detektor terindikasi error
26. Gas detektor tidak dikalibrasi dan tidak valid
27. Personal gas test tidak qualifield
28. Personal gas test tidak memahami GMP
29. Pekerja tidak melakukan pre use check list dan (speak point and check) untuk memastikan semua safety device untuk tabung bertekanan dan peralatan yang tersambung dengannya ada
dan berfungsi dengan baik.
30. PTK tidak memastikan personil yang melakukan gas test qualified
31. Tidak menutup bukaan open drain, saluran venting, tangki & pompa chemical menggunakan blanket yang telah dibasahi dengan air
32. blanket habitat tidak terpasang dengan rapat sehingga percikan api keluar dari dalam habitat
33. Petugas fire watcher tidak berada dan memantau lokasi kerja saat pekerjaan panas berlangsung dan tidak melakukan pengecekan 30 menit setelah pekerjaan panas selesai
34. Tidak melakukan cheklist inspection pada mesin mesin las sebelum digunakan ( speak point and check)
35. Flash back arestor tidak terpasang pada requlator dan cutting torch
36. Tidak melakukan deteksi gas yang mengacu pada gas mapping plan yang telah dibuat dan disetujui oleh pemilik fasilitas 30 menit diawal sebelum hot work dimulai
37. Tidak melakukan pengujian secara benar untuk memastikan bahwa tidak ada pocket-pocket uap yang mudah terbakar
38. Tidak menggunakan masker saat melakukan pemotongan, penggerindaan dan pengelasan (masker n.95 untuk debu dan p100 untuk welder)
39. Tidak menggunakan sarung tangan kombinasi/sarung tangan fitter saat menggerinda
40. Cover guard harus tidak terpasang dan tidak sesuai dengan fungsinya pada peralatan yang komponennya berputar
41. RPM pada batu gerinda harus lebih rendah dari RPM pada mesin gerinda
42. Tidak menggunakan alat bantu angkat (tali/manila rope) untuk pengangkatan dan tidak menghindari line of fire
43. Posisi jari tangan berada pada titik jepit
44. Pekerja tidak menggunakan apd lengkap, khususnya rubber glove dan respirator mask saat pekerjaan painting
45. Dokumen SDS material yang digunakan tidak tersedia di lokasi kerja
46. Eye wash water tidak tersedia dan tidak berfungsi dengan baik di lokasi kerja saat pekerjaan painting
47. Material sisa hasil pengecatan tidak di simpan dalam wadah atau box kemudian tidak di letakkan di lokasi yang aman
48. Tidak melakukan housekeeping secara berkala dan merapikan material
49. Mesin gerinda tidak di lengkapin cover guard & tidak ada handle di salah satu posisi
17. Halaman 17 dari 18
50. Tidak dilakukan Pre-use check list gerinda mengenai cover guard
Deskripsi Faktor Human Performance :
Sebelum melakukan aktivitas Hot Work
PTK menerapkan speak point check kepada tim kerja dengan menggunakan dokumen kerja ketika berada di lokasi kerja (gas mapping plan)
PTK menggunakan 3 Way Communication kepada tim kerja melalui toolbox meeting dan saat pekerjaan berlangsung
PTK melakukan step by step place keeping kepada Qualified gas tester tentang Gas detector dilakukan bump test dan kalibrasi oleh qualified gas tester, dan pelaksanaan kalibrasi
maupun bump test dilakukan mengikuti prosedur yang benar
PTK melakukan step by step place keeping melalui pre job safety meeting/ komunikasi verbal bersama seluruh crew dengan membahas TKI, MKJSA, dan Work plan dari aktifitas
yang akan dilakukan
Qualified gas tester melakukan speak point check dengan membaca dan pahami gas mapping plan, melakukan kalibrasi gas detector, periksa dan catat hasil bacaan gas detector. Qualified
gas tester berada di tempat kerja dan melakukan pengecekan gas secara berkala
Area kontroller melakukan speak point check kepada PTK dan tim kerja, Safety induction dilakukan kepada pekerja dan menunjukkan titik titik potensial yang tidak boleh terpengaruh
karena dapat mengganggu proses (ESD button, fire detector, vibration monitor dll), dan jika perlu dicantumkan dalam drawing plan (GMP) untuk titik – titik yang harus diwaspadai.
PTK melakukan speak point check kepada area controller dan memastikan bahwa sebelum kegiatan hotwork jalur drain line sudah tertutup dan diberi tag “do not operate”. Jika akan
mengoperasikan drain line harus seijin dari area controller dan PTK/ Construction representative
Sebelum melakukan pekerjaan Pengangkatan
PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada pekerja tentang SOP pengangkatan dimensi dan berat barang yang diangkat yang telahdipahami oleh pekerja yang
terlibat manual handling sesuai SID
PTK menggunakan 3 Way Communication kepada tim kerja melalui toolbox meeting dan saat pekerjaan berlangsung
PTK menerapkan speak point check kepada crane operator terhadap kondisi alat angkat hingga mendapatkan kondisi crane sudah stabil dan siap untuk melakukan
pengangkatan.
Sebelum melakukan Pemasangan dan Pembongkaran Perancah
PTK menggunakan Step-by-Step Place keeping kepada scaffolder berdasarkan TKI Pemasangan & Pembongkaran Perancah dan WAH Plan yangtelah di review dan di setujui
oleh competen person, dan dilakukan oleh scaffolder
PTK menggunakan speak-point-check kepada scaffolder melakukan pemasangan scaffolding secara bertahap mengikuti WAH plan dan TKI yang telah disetujui selama pekerjaan
berlangsung
PTK menggunakan 3 Way Communication kepada pekerja (Scaffolder) saat akan melakukan pemasangan dan pembongkaran perancah
Persetujuan
Pimpinan Tim Pembuat Metode Kerja dan Job Safety Analysis
Nama : Novan, Jumriansyah, Ari, sudirman Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00
Pimpinan Tim Kerja
Nama PTK 1: Wilson/Jumriadi Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00
Nama PTK 2: Kifli/Kamarudin Tanda Tangan : Tanggal : Waktu :
Nama PTK 3: Tanda Tangan : Tanggal : Waktu :
Nama PTK
Pengganti
Tanda Tangan : Tanggal : Waktu :
18. Halaman 18 dari 18
Nama PTK
Pengganti
Tanda Tangan : Tanggal : Waktu : 08:00
Tim Metode Kerja dan Job Safety Analysis
(Saya terlibat dalam pembuatan Metode Kerja Aman dan Analisis Bahaya ini, setuju dan menegaskan bahwa pengendalian bahaya sudah memadai untuk pekerjaan ini)
Nama No. Peg/No. HES Passport Peran/Role Tanggal Waktu Tanda Tangan
19. Halaman 19 dari 18
Penyelesaian Kerja & Diskusi Pembelajaran
Diskusi dan dokumentasikan berikut ini:
Apa yang sudah berjalan baik?
Kesempatan untuk perbaikan (contoh; menggunakan prosedur tambahan, langkah kerja terlewatkan, bahaya terlewatkan, persetujuan terlewatkan, dll)