Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hubungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sipoholon Tahun Pembelajaran 2021/2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara model pembelajaran STAD dengan motivasi belajar siswa melalui metode kuantitatif dan instrumen angket.
1. HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) DENGAN MOTIVASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3
SIPOHOLON TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022
OLEH:
NAMA: SHEREN SIBURIAN/NIM: 17.04.11.6725
DosenPembimbing1 :IbuHerowatiSitorus,M.Th
DosenPembimbing2 :BapakMaringanSinambela,M.Th
IAKN TARUTUNG
BA
B 2
BA
B 3
BA
B 1
DosenPenguji1:IbuDr.LustaniSamosir,M.Pd.
DosenPenguji2:BapakDr.Junjungan Simorangkir,M.Th
Seminar Proposal
2. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan siswa yang sering terjadi
dalam pembelajaran adalah kurangnya motivasi dari
dalam diri siswa itu sendiri. Istarani mengatakan
siswa yang memiliki inteligensi cukup tinggi bisa saja
gagal dalam belajar karena kekurangan motivasi. Hal
ini dapat terjadi salah satunya: karena penggunaan
model pembelajaran oleh guru yang belum dapat
menarik perhatian siswa, sampai saat ini masih
banyak guru menggunakan model pembelajaran
yang bersifat satu arah yang hanya berpusat pada
guru. Pembelajaran yang berpusat pada guru akan
membuat siswa menjadi pasif dan bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran, keadaan seperti ini
dapat mengurangi motivasi siswa dalam belajar.
Masalah di
lapangan
Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Tidak bersemangat dalam belajar
Siswa enggan membaca materi yang diberikan guru
Siswa lebih senang mencontoh jawaban teman daripada
berusaha sendiri
Saat diberi soal-soal siswa merasa putus asa dan tidak
berusaha mencari jawabannya
Melihat keadaan yang seperti ini, guru yang merupakan subyek utama dalam
merancang kegiatan pembelajaran, perlu melakukan upaya-upaya untuk
menumbuhkan dan memberikan motivasi belajar agar siswa melakukan aktivitas
belajar dengan baik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan memanfaatkan model
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam hal ini guru dapat menggunakan
mdoel pembelajarn STAD untuk memotivasi siswa dalam belajar.
Priansa : model STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa
untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran.
Hubungan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dengan Motivasi
belajar PAK Siswa SMP
Negeri 3 Sipoholon T.P.
2021/2022
PENDAHULUAN
3. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Identifikasi Masalah
Motivasi
Belajar
X1 Model
STAD
X4 Faktor
Eksternal
X3 Faktor
Internal
X2 Upaya Guru
Memotivasi
Siswa
Pembatasan Masalah
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student
Team Achievement Divisions)
• Variabel X
Motivasi Belajar Pendidikan Agama Kristen Siswa
• Variabel Y
4. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Bagaimanakah
Hubungan Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
(StudentTeam
AchievementDivisions)
dengan Motivasi Belajar
Pendidikan Agama
Kristen Siswa Kelas VIII
Negeri 3 Sipoholon T.P.
2021/2022?
Perumusan Masalah
Hubungan Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
(StudentTeam
AchievementDivisions)
dengan Motivasi Belajar
Pendidikan Agama
Kristen Siswa Kelas VIII
Negeri 3 Sipoholon T.P.
2021/2022.
Tujuan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam memperkaya
ilmu pengetahuan khususnya tentang model
pembelajaran STAD
Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa melalui
model pembelajaran STAD
Bagi Penulis, Penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan melatih
keterampilan tentang model pembelajaran
STAD sehingga dapat menjadi bekal kelak
sesebagai pendidik.
Manfaat Penelitian
5. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Motivasi Belajar Siswa
Motivasi adalah dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasukperilaku belajar.
Motivasi belajar adalah dayapenggerak di
dalam dirisiswayang mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar,sehingga
tujuan yang dikehendaki subjekbelajar itu
dapat tercapai.
Dimyanti & Mudjiono (2015:80)
Sumiati (2011:59)
Sardiman (2011:75)
1. Tekun menghadapi Tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap
pembelajaran
4. Senang bekerja mandiri
5. Dapat mempertahankan pendapatnya
6. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
7. Selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin
8. Senang mencari dan memecahkan
soal-soal.
Sardiman (2011:83)
Priansa (2019:114)
Uno (2015:253)
Ciri-ciri Siswa yang memiliki Motivasi Belajar
KAJIAN PUSTAKA
6. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Model Pembelajaran Kooperatif STAD
Modelpembelajarankooperatif
tipeSTAD pertamakali
dikembangkanoleh RobertSlavin.
KataStudentTeamAchievement
Divisions(STAD)berasaldari
bahasaInggrisyangbertartidivisi
prestasitimsiswa.ModelSTAD
adalahsalahsatutipemodel
pembelajarankooperatifdengan
menggunakankelompok-kelompok
kecilyangberanggotakan4-5
orang siswasecaraheterogen.
Priansa (2019: 320
Isjoni (2009: 74)
Shoimin (2019:188)
Tujuan utama penggunaan model kooperatif tipe
STAD adalah untuk memotivasi siswa agar saling
mendukung dan membantu satu sama lain dalam
menguasai materi pelajaran yang diberikan guru.
melalui model STAD ini, siswa menjadi aktif
membantu dan mendukung satu sama lain untuk
berhasil bersama, sehingga siswa dapat bertanggung
jawab kepada dirinya dan juga kepada kelompok.
Rusman (2017:213), Huda
(2014:111), Trianto ( 2011:68)
7. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi siswa
Guru membentuk kelompok
Memberikan tugas kepada setiap
kelompok
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Guru memberikan kuis secara individu
kepada seluruh siswa
Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok
Guru memberikan evaluasi
Langkah-langkah pelaksanaan Model pembelajaran STAD
• Kurniasih & Sani (2016:223-24)
• Fathurrohman (2015:54)
• Octavia (2020: 74)
Harianto (2012:52)
Boehlke (2016:413)
Simatupang (2020:6)
Pendidikan Agama Kristen adalah
pendidikan yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan
siswa dalam memahami,
menghayati dan mengamalkan
nilai-nilai kristiani dalam berbagai
bentuk tanggung jawab sosial pada
lingkup keluarga, gereja dan
masyarakat yang bersumber dari
Alkitab.
8. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa
dibagi menjadi kelompok beranggotakan 4-5 orang secara
heterogen. Penggunaan model STAD adalah untuk
memotivasi siswa agar saling mendukung dan membantu
satu sama lain dalam menguasai materi pelajaran yang
diberikan oleh guru. Dalam kegiatan belajar, motivasi
sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki
motivasi tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar
dengan efektif. Dalam hal ini peran guru sangat penting.
Guru dapat menggunakan model pembelajaran STAD
untuk memotivasi siswa dalam belajar
Penelitian Terdahulu
Kerangka Konseptual Hipotesa Penelitian
Penelitian Meli Indayani (2019),
berjudul “ Pengaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Koperatif Tipe
STAD Terhadap Motivasi Dan Hasil
Belajar Seni Rupa Siswa SMPN
Padang”. Hasil penelitian adalah
adanya pengaruh positif dan
signifikan dalam penggunaan model
pembelajaran STAD terhadap
motivasi dan hasil belajar siswa
Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan
motivasi belajar Pendidikan
Agama Kristen siswa kelas
VIII SMP Negeri 3 Sipoholon
Tahun Pembelajaran
2021/2022
METODOLOGI PENELITIAN
9. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Metode Penelitian
Metode deskriptif korelasional dengan
pendekatan kuantitatif.
Sampel
Karena keterbatasan kemampuan, dana dan
waktu maka penulis mengambil sampel 35 %
dari 110 orang, sehingga sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 39 orang siswa
Populasi
Seluruh siswa yang beragama kristen
kelas VIII SMP Negeri 3 Sipoholon
dengan jumlah 110 orang.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3
Sipoholon dan direncanakan pada bulan Agustus
sampai dengan Desember.
Variabel X
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa,
pembagian kelompok,
pemberian tugas
kepada kelompok,
penjelasan materi oleh
setiap kelompok
kepada kelompok lain,
pemberian kuis kepada
seluruh siswa,
pemberian
penghargaan,
pemberian evaluasi
Variabel Y
Tekun dalam menghadapi
tugas
Ulet menghadapi
kesulitan
Menunjukkan minat
terhadap pembelajaran
Lebih senang bekerja
mandiri
Cepat bosan pada tugas-
tugas rutin
Dapat mempertahankan
pendapatnya
Tidak mudah melepaskan
hal-hal yang diyakini
Senang mencai dan
memecahkan soal-soal
Defenisi Operasional
Variabel
10. BAB 1 BAB 2 BAB 3
Angket /Kuisioner tertutup
dengan jumlah 40 item dalam
bentuk pilihan berganda,
dengan skala nilai:
a. Selalu : skor 4
b. Sering : skor 3
c. Kadang-kadang : skor 2
d. Tidak pernah : skor 1
Instrumen
Penelitian
Uji coba
Instrumen
Uji Coba
Instrumen
Teknik Analisis
Data
Instrumen yang disusun di uji
cobakan kepada 32 siswa SMP
Negeri 3 Sipoholon diluar
sampel penelitian
Membuat tabel distribusi jawaban
berdasarkan alternatif jawaban
Membuat tabel distribusi jawaban
berdasarkan skor alternatif jawaban
Mencari koefisien korelasi variabel X dan Y
Menguji taraf nyata
Uji hipotesis
Uji Validitas
Instrumen
Uji reliabilitas
Instrumen