Tugas (laporan PDF Mikrotik) Arief Wicaksono & Robi Irsyadul XI-TKJ-01
Tugas mikrotik shabri & javier
1. Laporan Praktikum
“Mikrotik”
Penyusun :
- M. Javier Putra A (34)
- Shabri Raihan Rabbani (38)
Pembimbing :
- M. Bachrul Khafidin
YAYASAN PENDIDIKAN “RAJASA”
SMK RAJASA SURABAYA
TERAKREDITASI “A”
2017-2018
2. Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
4. Mikrotik sebagai DHCP Server
DHCP Server akan sangat tepat diterapkan jika pada jaringan memiliki user yang sifatnya
dinamis. Dengan jumlah dan personil yang tidak tetap dan selalu berubah. Jika pada kasus ini
sifat user seperti itu dapat kita temui pada tamu yang berkunjung.
Konfigurasi DHCP Server dapat dilakukan pada menu IP -> DHCP Server -> Klik DHCP
Setup
Dengan menekan tombol DHCP Setup, wizard DHCP akan menuntun kita untuk melakukan
setting dengan menampilkan kotak-kotak dialog pada setiap langkah nya.
Langkah pertam, kita diminta untuk menentukan di interface mana DHCP Server akan aktif.
Pada kasus ini DHCP Server diaktifkan pada ether3. Selanjutnya Klik Next
5. Sebelumnya pada ether3 sudah dipasang IP Address 192.168.4.0/24. Maka pada langkah
kedua, penentuan DHCP Address Space akan otomatis mengambil segment IP yang sama.
Jika interface sebelumnya belum terdapat IP, bisa ditentukan manual pada langkah ini.
Selanjutnya, kita diminta menentukan IP Address yang akan digunakan sebagai default-
gateway oleh DHCP Client nantinya. Secara otomatis wizard akan menggunakan IP Address
yang terpasang pada interface ether3.
Tentukan IP Address yang akan di-distribusikan ke Client. Secara otomatis wizard akan
mengisikan host ip pada segment yang telah digunakan. Pada contoh ini, IP 192.168.4.1 tidak
masuk dalam Addresses To Give Out, sebab IP tersebut sudah digunakan sebagai gateway
dan tidak akan di-distribusikan ke Client.
Kita harus menentukan juga, nantinya DHCP Client akan melakukan rquest DNS ke server
mana. Secara otomatis wizard akan mengambil informasi setting DNS yang telah dilakukan
6. pada menu /ip dns . Tetapi bisa juga jika kita ingin menentukan request DNS Client ke server
tertentu.
Langkah terakhir kita diminta untuk menentukan Lease-Time, yaitu berapa lama waktu
sebuah IP Address akan dipinjamkan ke Client. Untuk menghindari penuh / kehabisan IP,
setting Lease-Time jangan terlalu lama, misalkan 1 hari saja.
Sampai langkah ini, jika di klik Next akan tertampil pesan yang menyatakan bahwa setting
DHCP telah selesai.
Untuk melakukan percobaan, hubungkan PC ke ether3 kemudian ubah pengaturan IP PC
pada posisi "obtain an IP address automatically" .
7. Seharusnya Laptop akan mendapatkan assign IP otomatis dari Router. Perhatikan expired
time, seharusnya sama dengan parameter Lease-Time yang sudah ditentukan pada DHCP
Server.
DHCP Leases
Daftar perangkat yang sudah diberikan IP secara otomatis akan ada pada /ip dhcp-server
leases.
Secara default, ip address yang akan diberikan ke client diurutkan dari belakang
(192.168.4.254). Akan tetapi, kita juga bisa melakukan pengaturan agar sebuah IP hanya
akan dipinjamkan ke Client tertentu. Misalnya, jika Client-A melakukan request DHCP,
maka Server akan selalu memberikan IP 192.168.4.254.
Konsep tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan Static Leases. Ide dasarnya adalah
melakukan reservasi sebuah IP Address untuk sebuah MAC Address tertentu. Ada 2 cara
konfigurasi yang bisa dilakukan.
Pertama, dengan melihat dari daftar perangkat yang ada pada tab Leases. Jika dilakukan
dengan cara ini client harus sudah mendapat IP Address dahulu.
9. Selain dapat digunakan untuk reservasi IP Address, Static Leases juga bisa digunakan untuk
menentukan :
Lease-Time yang berbeda untuk tiap MAC Address (Client)
Limitasi bandwidth (rate-limit) , jika ditentukan maka rule simpe queue akan secara
otomatis muncul ketika client mendapat assign IP dari server.
Melakukan blocking MAC Address tertentu agar tidak bisa mendapat pinjaman IP,
dengan opsi "Block-Access=yes".
Jadi, selain dapat mendistribusikan IP secara otomatis, dengan DHCP Server juga dapat
melakukan manajemen terhadap DHCP Client dengan menggunakan Static Leases.
Setting FTP ( File Transfer Protocol ) Pada Mikrotik
1. Pertama kita setting IP pada Ether2 sampai Ether5 secara manual. Jika sudah
biarkanEther1 karena Ether1 akan mendapatkan IP secara otomatis dari Internet
padaServer.
10. Gambar 1.1 Setting IP pada IP Adress .
2. Jika Sudah kita akan masuk kebagian DHCP Client dimana kita men-nyetting DHCP
Client nya. Dimana DHCP Client akan mendapatkan IP secara otomatis
Gambar 1.2 Setting IP pada DHCP Client .
3. Setelah itu kita setting DHCP Server nya. Kita tidak perlu memasukkan IP
karenaDHCP Server mendapatkan IP secara Otomatis
Gambar 1.3 Setting IP pada DHCP Server .
4. Jika sudah Klik File pada menu tampilan winbox untuk Upload File dari Windows kita.
11. Gambar 1.4 Upload File Pada Mikrotik .
5. Setelah kita Men-Upload File tadi. Kita guanakan Client untuk masuk keChrome/Mozila
Firefox
Gambar 1.5 Buka Chrome/Mozila Firefox.
6 6. Jika sudah akan muncul tampilan seperti ini pada Chrome/Mozila Firefox. Disini kita
masukkan Username : admin , dan Password nya biarkan kosong lalu login.
Gambar 1.6 Admin Login FTP .
7. Dan Terakhir kita Download File tadi yang kita Upload menggunakan Laptop Client.
12. Setting VPN
1. Pertama kita setting IP pada Ether2 sampai Ether5 secara manual. Jika sudah
biarkanEther1 karena Ether1 akan mendapatkan IP secara otomatis dari Internet
padaServer.
13. Gambar 1.1 Setting IP pada IP Adress .
2. Jika Sudah kita akan masuk kebagian DHCP Client dimana kita men-nyetting DHCP
Client nya. Dimana DHCP Client akan mendapatkan IP secara otomatis
Gambar 1.2 Setting IP pada DHCP Client .
3. Setelah itu kita setting DHCP Server nya. Kita tidak perlu memasukkan IP karena DHCP
Server mendapatkan IP secara Otomatis
Gambar 1.3 Setting IP pada DHCP Server .
4. Lalu kita Setting PPP di Server seperti dibawah ini.
14. Gambar 1.4 Setting PPP
5. Setelah itu kita setting VPN pada Client. Disini kita disuruh memasukkan PPP yang sudah
kita buat tadi. Jika sudah Klik Save
Gambar 1.5 Setting VPN pada Client
6. Jika Sudah hubungkan salah satu VPN yang sudah kita buat tadi.
16. Cara setting NAT di microtic
1. Remove Configuration
2. Lalu keluar dari Winbox, Connect Winbox lalu Klik Remove Configuration
3.Tes Ping Google.com, jika Request Time Out, maka itu berhasil, ketahap selanjutnya
17. 4. Setting Ip Address
5. Setting DHCP Client
6. Setting DHCP Server
18. 7. Setting NAT dan DNS
8. Keluar dari Winbox, lalu Connect Winbox, Tes PING GOOGLE,COM, jika tulisan
Reply itu berhasil
19. setting bandwidh di mikrotik
1. pertama kita setting dulu ip addressnya, kita menggunakan 4 alamat IP seperti
dibawah ini.
2. sehabis kita setting ipn address kemudian kita setting DHCP client nya.
3. setelah itu kita setting kecepatan bandwidh di setiap PC nya. disini saya
menggunakan batas Kecepatan 100kbps. brarti nati kecepatantanya nanti tidak lebih
atau pas dari 100kbps.
20.
21. Setting story board firewall
1. Login pada winbox, lalu kita setting IP Address nya
Gambar 1.1 Setting IP Adress pada Mikrotik
2. Jika sudah kita setting DHCP Client dan Servernya
Gambar 1.2 Setting DHCP Client Server pada Mikrotik
3. Lalu kita test ping PC 2 ke cmd jika terdapat tulisan (reply from....) itu tandanya kita masih
bisa test PC 2
Gambar 1.3 Test PING pada CMD
4. Langkah selanjutnya kita Blok IP di FIrewall agar PC 1 tidak bisa test ping ke PC 2
Gambar 1.4 Memblok IP pada Firewall
22. Gambar 1.5 Memblok IP pada Firewall
5. Setelah itu kita tes ping lagi jika terdapat tulisan (request time out) itu tandanya kita
berhasil dalam memblok IP
Gambar 1.5 Test PING pada CMD
23. Penutup
Kesimpulan
Setelah mengikuti praktikum tentang mikrotik saya bisa mendapat banyak ilmu tentang
setting mikrotik. Ternyata ilmu mikrotik ini sangat bermanfaat bagi saya dan semoga
laporan yang saya buat selalu bermanfaat bagi pembacanya.
SARAN
Saya ingin tugas tentang mikrotik ini yang telah saya kerjakan semoga bermanfaat bagi
pembacanya.