Dokumen tersebut membahas tentang mimpi dalam Islam berdasarkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa poin utama yang diangkat, yaitu: 1) Mimpi Nabi saw. dipandang sebagai kenabian, 2) Arti baik dan buruk dari mimpi, 3) Cara menafsirkan mimpi, dan 4) Beberapa contoh mimpi Nabi saw. tentang peristiwa masa depan.
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
MIMPI DAN KENABIAN
1. Kitab Mimpi
1. Tentang sabda Nabi saw.: Barang siapa yang pernah melihat aku dalam
mimpi, berarti dia benar-benar telah melihatku
Hadis riwayat Abu Qatadah, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: Mimpi baik (rukyah) itu datang
dari Allah dan mimpi buruk (hilm) datang dari setan. Maka apabila salah
seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan hendaklah dia
meludah ke samping kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan
kepada Allah dari kejahatannya sehingga mimpi itu tidak akan
membahayakannya. (Shahih Muslim No.4195)
Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
Dari Nabi bahwa beliau bersabda: Ketika kiamat telah mendekat, mimpi
seorang muslim hampir tidak ada dustanya. Mimpi salah seorang di antara
kalian yang paling mendekati kebenaran adalah mimpi orang yang paling
jujur dalam berbicara. Mimpi orang muslim adalah termasuk satu dari empat
puluh lima bagian kenabian. Mimpi itu dibagi menjadi tiga kelompok: Mimpi
yang baik, yaitu kabar gembira yang datang dari Allah. Mimpi yang
menyedihkan, yaitu mimpi yang datang dari setan. Dan mimpi yang datang
dari bisikan diri sendiri. Jika salah seorang di antara kalian bermimpi yang
tidak menyenangkan, maka hendaknya dia bangun dari tidur lalu
mengerjakan salat dan hendaknya jangan dia ceritakan mimpi tersebut
kepada orang lain. Beliau berkata: Aku gembira bila mimpi terikat dengan tali
dan tidak suka bila mimpi dengan leher terbelenggu. Tali adalah lambang
keteguhan dalam beragama. Kata Abu Hurairah: Aku tidak tahu apakah ia
termasuk hadis atau ucapan Ibnu Sirin. (Shahih Muslim No.4200)
Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Mimpi seorang mukmin adalah termasuk satu dari
empat puluh enam bagian kenabian. (Shahih Muslim No.4201)
2. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia
benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma
sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)
Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka
dia benar-benar melihat sesuatu yang benar (hak). (Shahih Muslim No.4208)
2. Tentang penafsiran mimpi
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Ia bercerita bahwa seorang lelaki telah datang kepada Rasulullah saw. dan
berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku semalam bermimpi melihat
segumpal awan yang meneteskan minyak samin dan madu. Kemudian aku
melihat orang-orang menengadahkan tangannya pada tetesan tersebut
mereka ada yang mendapat banyak dan ada pula yang hanya mendapat
sedikit. Lalu aku melihat seutas tali yang terentang dari langit sampai ke bumi
kemudian melihat engkau memegang tali tersebut lalu engkau naik ke atas.
Kemudian ada seorang lelaki memegang tali tersebut setelahmu, dan naik ke
atas. Ada juga seorang lelaki lain memegang tali tersebut namun terputus,
kemudian setelah disambung lagi, lelaki itu naik ke atas. Abu Bakar berkata:
Wahai Rasulullah! Untuk engkau aku mengorbankan bapakku dan demi Allah,
izinkan aku untuk mentakwil mimpi tersebut. Rasulullah saw. bersabda:
Takwilkanlah! Abu Bakar berkata: Segumpal awan tersebut berarti awan
Islam. Tetesan yang berupa samin dan madu adalah Alquran dari segi manis
dan halusnya. Orang-orang yang menengadahkan tangannya pada tetesan
tersebut berarti orang-orang yang banyak menghayati isi Alquran dan yang
hanya sedikit penghayatannya terhadap Alquran. Adapun seutas tali yang
tersambung dari langit sampai ke bumi adalah kebenaran yang engkau bawa.
Engkau memegang tali tersebut lantas Allah mengangkat engkau dengan tali
itu. Kemudian setelah engkau, ada seorang lelaki yang memegang tali
tersebut dan naik ke atas dengan tali itu. Ada seorang lelaki lain yang
memegang tali tersebut dan naik ke atas dengan tali itu. Dan ada seorang
3. lelaki yang lain lagi memegang tali tersebut, namun terputus dan setelah
disambung lagi baru dia naik ke atas dengan tali itu. Ceritakan kepadaku,
wahai Rasulullah! Untuk engkau aku mengorbankan bapakku! Menurut
engkau, apakah takwilku itu tepat atau tidak? Rasulullah saw. bersabda:
Sebagian yang kamu jelaskan itu ada yang tepat dan sebagian ada yang
salah. Selanjutnya Abu Bakar mengatakan: Demi Allah, wahai Rasulullah, beri
tahu aku mana kesalahanku! Beliau bersabda: Kamu jangan sering
bersumpah. (Shahih Muslim No.4214)
3. Mimpi Nabi saw.
Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Aku pernah bermimpi seolah-olah
berhijrah dari kota Mekah menuju ke suatu daerah yang banyak pohon
kurma. Aku yakin itu adalah daerah Yamamah atau daerah Hajar, namun
ternyata adalah daerah Madinah yang dahulu disebut Yatsrib. Dalam mimpiku
ini aku seakan-akan menghunus sebilah pedang tiba-tiba matanya menjadi
tumpul. Ternyata mimpi itu adalah musibah bagi orang-orang mukmin pada
perang Uhud. Kemudian aku ayunkan sekali lagi dan ternyata pedang itu
kembali baik seperti semula. Ternyata itu adalah kemenangan yang diberikan
oleh Allah dan bersatunya orang-orang mukmin. Dalam mimpi itu aku juga
melihat seekor sapi, Allah adalah Zat yang baik. Ternyata itu adalah (isyarat)
sekumpulan orang-orang mukmin pada perang Uhud. Namun kebaikan Allah
datangnya masih nanti. Balasan sebuah keyakinan yang diberikan oleh Allah
setelah perang Badar. (Shahih Muslim No.4217)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Pada suatu hari Musailimah Al-Kadzab datang ke Madinah pada zaman Nabi
saw. dan berkata: Jika Muhammad menyerahkan kepemimpinan kepadaku
sepeniggalnya niscaya aku mau menjadi pengikutnya. Lalu Musailimah datang
lagi (ke Madinah) bersama beberapa orang dari kaumnya kemudian Nabi saw.
dengan Tsabit bin Qais bin syammas berangkat menemuinya sambil
membawa sepotong pelepah kurma sampai beliau berdiri di hadapan
Musailimah beserta teman-temannya lalu bersabda: Sekalipun kamu meminta
4. kepadaku sepotong kayu ini, tidak akan aku berikan kepadamu dan aku tidak
akan melanggar perintah Allah dalam berurusan denganmu. Jika kamu
berpaling, niscaya Allah akan membinasakanmu. Sesungguhnya aku telah
memimpikan kamu dan kamu telah diperlihatkan kepadaku dalam mimpi itu.
Dan ini Tsabit bin Qais yang akan memberikan jawaban kepadamu. Kemudian
beliau beranjak pergi meninggalkan Musailimah. Ibnu Abbas berkata: Aku
bertanya tentang sabda Nabi saw.: Sesungguhnya aku telah memimpikan
kamu dan kamu telah diperlihatkan kepadaku dalam mimpi itu. Lalu Abu
Hurairah mengabarkan kepadaku bahwa Nabi saw. bersabda: Ketika sedang
tidur aku bermimpi melihat sepasang gelang emas berada di tanganku.
Sepasang gelang tersebut sangat menarik perhatianku. Dalam tidur aku
mendapat wahyu supaya meniup sepasang gelang tersebut. Setelah aku tiup
ternyata sepasang gelang tersebut terbang. Aku tafsirkan mimpi itu dengan
akan munculnya dua pembohong sepeninggalku pertama adalah Unsi dari
daerah Shan`a dan kedua adalah Musailimah dari daerah Yamamah. (Shahih
Muslim No.4218)
Hadis riwayat Samurah bin Jundub ra., ia berkata:
Nabi saw. setiap kali selesai mengerjakan salat Subuh menghadapkan
wajahnya kepada para sahabat dan bertanya: Apakah tadi malam ada salah
seorang di antara kalian yang bermimpi. (Shahih Muslim No.4220)