1. PEREDARAN NARKOBA DAN NARKOTIKA
"Peredaran narkoba sungguh sangat berbahaya dan ini perlu menjadi perhatian semua pihak,
baik para orangtua, petugas dan pemerintah," kata Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK)
Pamekasan, Kadarisman Sastrodiwirjo, kepada ANTARA News, Sabtu.
Dulu, menurut dia, hanya kalangan orang dewasa yang menjadi sasaran narkoba. Namun kini
sudah merambah kepada semua kelompok usia. Bahkan anak sekolah dasar juga tidak luput
dari sasaran para pengedar obat terlarang ini.
"Jadi, para pelajar yang ada saat ini belum tentu steril dari narkoba," katanya.
Kadarisman, yang juga Wakil Bupati Pamekasan, menjelaskan bahwa dalam setiap operasi
yang dilakukan BNK bersama jajaran Polres setempat, tidak ditemukan adanya pelajar yang
membawa narkoba. Akan tetapi, kondisi seperti itu belum tentu menunjukkan bahwa mereka
bebas dari sasaran narkoba.
"Jaringan pengedar narkoba ini kan sangat rapi, sangat tertutup dan menggunakan sistem
rantai terputus," katanya.
Dunia anak menjadi sasaran para pengedar, dengan harapan nantinya akan menciptakan
ketergantungan. Banyak cara yang dilakukan pengedar untuk masuk pada dunia anak ini.
Salah satunya melalui permen yang memang menjadi makanan kesukaan anak-anak.
"Arahnya sudah ke sana, makanyapengawasan ketat dari para orangtua termasuk guru, sangat
diperlukan," katanya.
Ketua Yayasan Universitas Madura (Unira) Pamekasan itu menjelaskan, BNK sebenarnya
sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi peredaran obat terlarang narkoba,
yakni secara preventif, dan persuasif.
Upaya preventif dilakukan dengan melakukan penyuluhan secara intensif dan melibatkan
berbagai organisasi sosial keagamaan yang ada di wilayah tersebut.
"Kami juga membentuk satgas narkoba di sekolah-sekolah dan memberikan pembekalan
pengetahuan tentang narkoba kepada para guru bimbingan dan konseling," ucapnya.
Sedangkan, menurt dia, upaya represif dilakukan bekerjasama dengan Polres Pamekasan.
Selama Januari hingga Juni 2010 ini, sebanyak 6 orang yang sudah tertangkap menjadi
konsumen dan pengedar narkoba.
Kadarisman menyatakan, yang sering menjadi kendala BNK selama ini adalah kurangnya
keterbukaan para orang tua yang anaknya terjerat narkoba.
Para orangtua, kata dia, cendrung tertutup dan tidak bersedia menuturkan kejadian yang
menimpa anak-anaknya dengan alasan itu menjadi aib keluarga.
Selain itu, masih ada yang beranggapan, jika itu disampaikan kepada BNK ataupun petugas
kepolisian akan dihukum berat. "Padahal khusus mereka yang menjadi korban ini akan kami
rehabilitasi," kata Kadarismanan.
2. Selanjutnya pada peringatan hari antinarkoba sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juni kali
ini, Dadang mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih proaktif melakukan
pencegahan terhadap peredaran narkoba dan jenis obat terlarang lainnya.
"Mari kita jaga bersama generasi muda kita menjadi generasi yang berguna bagi bangsa dan
negara ini," katanya menambahkan.
Kritikan dan analisa:
Jumlah orang yang menyalahgunakan drugs di Indonesia sekitar 130.000 orang dari 200 juta
penduduk Indonesia. Namun dari sejumlah 130.000 ini telah menghabiskan dana negara 390
miliar per hari untuk mengatasi dan memeranginya. ﴾ Kusuma,2009﴿
Bayangkan jika dana tersebut digunakan untuk alokasi pendidikan atau kesehatan. Tentu
semua orang InsyaAllah sudah bisa menikmati pendidikan gratis hingga perguruan tinggi.
Hebatnya lagi, Indonesia sekarang bukan hanya negara importir drugs, namun telah menjadi
negara produsen (penghasil) drugs. Naudzubillah.
Sesuai dengan pasal 3 UU REPUBLIK INDONESIA NO.22 TAHUN 1997 TENTANG
NARKOTIKA:
a. Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan atau
pengembangan ilmu pengetahuan;
b. Mencegah terjadinya atau penyalahgunaan narkotika; dan
c. Memberantas peredaran gelap narkotika.