SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
TUGAS AGAMA
                 SMA GIKI 1




Nama : Marthen Yohanes
Kelas : XII – IPA
No Absen : 40
Narkoba Marak Digunakan Pekerja
Dalam lima tahun terakhir, jumlah pengguna narkoba dari kalangan pekerja swasta cukup mencolok.
Bahkan, penggunaan narkoba di kalangan aparat Polri dan TNI juga marak meskipun jumlahnya tidak
sebanyak dari kalangan buruh.
Sementara itu, kampanye narkoba selama ini cenderung ditujukan kepada kalangan muda pelajar, yang
jumlahnya tak setinggi pekerja. Hal itu terungkap berdasarkan data yang dapat dicatat Badan Narkotika
Nasional (BNN) tentang jenis pekerjaan pengguna narkoba di Indonesia pada kurun waktu 2001-2006.
Meski demikian, data statistik itu belum dapat menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan. Data itu
hanyalah kasus yang bisa ditemukan lalu tercatat oleh BNN. Potret data tersebut dipastikan hanya
fenomena gunung es, yang artinya dalam kenyataan boleh jadi lebih dramatis.
Berdasarkan data BNN, jumlah pengguna narkoba di kalangan pekerja swasta naik tajam pada tahun
2006 menjadi 13.914 orang, padahal tahun 2005 hanya 8.143 pekerja swasta. Lima tahun sebelumnya,
tahun 2001, pencandu dari pekerja swasta 1.228 orang.
Potret yang juga memprihatinkan adalah buruh pengguna narkoba pada tahun 2006 sebanyak 4.675
orang dan pada tahun 2005 sebanyak 4.389 orang.
Terbesar di dunia
Kepala Direktorat IV Narkoba, Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal (Pol) Indradi Thanos
mengatakan, Senin (19/11), sejak 2005 Indonesia menjadi pasar sabu (crystal methampetamine) tiga
besar dunia, selain China dan Amerika Serikat. Perubahan dari negara transit menjadi negara tujuan
berlangsung dalam dua tahun.
Indradi mengatakan, saat ini jumlah pengguna sabu di Tanah Air sudah mencapai 1,5 juta orang dari
total pengguna narkoba sebesar 3,5 juta orang.
Dari Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta, Kepala Satuan Psikotropika Ajun Komisaris Besar Hendra
Joni dan Kepala Bagian Analisis Direktorat Narkoba Ajun Komisaris Besar Agustiyanto menjelaskan, sejak
tahun 2005 pasar psikotropika jenis ekstasi bergeser ke sabu.
Bahkan, kata kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
ada kecenderungan Indonesia makin dianggap kondusif untuk kegiatan produksi berskala besar dalam
rangka memenuhi kebutuhan dunia.
"Narkoba yang diproduksi di Indonesia mengikuti market mechanism dan lebih berorientasi ekspor
karena hal itu jauh lebih menguntungkan. Selain ganja, narkoba untuk konsumsi dalam negeri
sebenarnya lebih banyak hasil impor," kata Adrianus.
Sementara itu, Kepala Bidang Medis Terapi Rehabilitasi BNN Kusman Suryaatmaja mengatakan,
pencandu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif (narkoba) sangat sulit disembuhkan.

"Mereka harus melewati empat tahap. Tahap bebas dari obat, bebas dari tindak kriminal, kembali
produktif, dan hidup sehat. Namun, melewati tahap demi tahap ini amat sulit. Tak heran jika banyak
pencandu yang sudah bebas obat, akhirnya kembali kambuh," ujarnya.
Demi Pria Pujaan, Siswi Ini Nekat Bikin Video Mesum
LAMONGAN, KOMPAS.com — Cinta memang buta. Hanya gara-gara kesengsem dengan
kakak kelasnya, Bunga—sebut saja begitu—nekat memproduksi film dan foto porno yang
dibintanginya sendiri.

Ironinya, Bunga melakukan hal tersebut seusai melaksanakan ujian nasional (UN). Video dan
fotonya pun kemudian dengan cepat tersebar luas melalui telepon seluler.

Kepala Subag Humas Polres Lamongan Ajun Komisaris Umar Dhani menjelaskan, kasus
penyebaran video porno di Kecamatan Mantap sedang dalam penyelidikan. "Kami masih terus
mencari keterangan terkait video tersebut," ujarnya, Senin (23/4/2012).

Dikabarkan, Bunga melakukan tindakan nekat itu lantaran rasa sukanya yang tak terbendung
kepada Adi, kakak kelasnya. Ia pun kemudian rela mempertontonkan kemolekan tubuhnya di
hadapan Adi. Ulah Bunga, yang di kampungnya diberi julukan 'Putri Ular' itu, sontak membuat
geger Kecamatan Mantap, Lamongan. Pasalnya, video mesumnya yang berdurasi 6,5 menit itu
tersebar luas ke tangan masyarakat.

Bunga memang dikenal sebagai penari ular karena sering tampil mengisi acara keramaian di atas
panggung dengan menyuguhkan kemampuannya sebagai penari. Kelebihan inilah yang
kemudian menginspirasinya untuk merekam dan kemudian mengirimkan video itu kepada Adi,
yang kerap menolak cintanya. Adi, sang pujaan hati, justru lebih memilih teman Bunga.

Namun, Bunga tidak peduli dan terus-menerus mengejar Adi hingga ia rela membuat video
porno dengan berpose telanjang bulat, dengan beberapa adegan di kamar mandi yang direkam
dengan ponsel miliknya.

Bunga kemudian dengan senang hati meminjamkan ponselnya kepada Adi. Tujuannya tak lain
agar Adi tertarik kepadanya. Namun, foto Bunga diketahui kekasih Adi. Oleh pacarnya, Adi
diberi pilihan, harus menyebar rekaman porno itu jika tetap hubungan asmara mereka ingin
berlanjut. Sebaliknya, apabila tidak cinta lagi, maka video itu diminta untuk dihapus.

Suhartono, kepala sekolah tempat Bunga mengenyam pendidikan, mengakui bahwa ada rekaman
porno salah satu anak didiknya tersebar ke masyarakat. Namun, ia menolak memberikan
keterangan lebih lanjut.
Korban Narkoba Tambah, Masyarakat Diminta
                     Waspada
SEMARANG, SABTU - Kalangan masyarakat Jawa Tengah yang menjadi korban narkotika
dan obat-obatan terlarang (narkoba) setiap bertambah sehingga kalangan masyarakat diminta
mewaspadainya. "Masyarakat jangan sampai lengah karena ’setan’ narkoba selalu berada di
sekitar kita. Narkoba harus dienyahkan dari sekitar kita," kata dr. Sarjono Heryanto (45) pegiat di
salah satu organisasi antinarkoba, di Semarang, Sabtu (23/2).

Menurut dia, korban yang berjatuhan akibat narkoba di provinsi ini setiap tahun terus bertambah
sehingga membutuhkan kerja sama lintas sektoral untuk memberantas peredaran narkoba di
masyarakat. Tanpa ada kerja sama yang baik antara masyarakat dan instansi terkait di Jateng,
katanya, maka pemberantasan penyalahgunaan narkoba di tengah-tengah masyarakat tidak bisa
berjalan optimal.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Hartanto, berdasarkan data yang ada
korban penyalahgunaan narkoba di provinsi ini setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Ia meminta semua pihak perlu mewaspadai peredaran dan penyalahgunaan narkoba
agar jumlah korban narkoba di Jateng tidak bertambah. Korban narkoba di Jateng paling besar
justru menimpa kalangan generasi muda, termasuk pelajar yang masih duduk di bangku sekolah
dasar (SD), SMP, SMU, dan mahasiswa.

Menurut dia, sebagian besar korban narkoba di Jateng berusia antara 15 tahun hingga 24 tahun.
Sedangkan 12 persen dari jumlah korban narkoba di Jateng masih menempuh pendidikan di
sekolah dasar (SD). "Jika generasi muda terkena pengaruh negatif narkoba bisa dibayangkan
bagaimana masa depan kalangan masyarakat, bangsa, dan negara, karena mereka merupakan
generasi muda penerus bangsa," katanya.

Sementara data yang ada di Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan jumlah korban
narkoba setiap tahun mengalami peningkatan sehingga kalangan masyarakat diminta
mewaspadai narkoba. Daerah di Indonesia hingga kini dinilai tidak ada yang terbebas dari
narkoba, karena peredaran narkoba yang dilakukan dengan teknik canggih telah merambah
seluruh Indonesia.

Sebanyak 24,5 persen hingga 53 persen pengguna narkoba di Indonesia terinfeksi penyakit
HIV/AIDS karena menggunakan jarum suntik yang digunakan berulang-ulang. Karena itu
masayarakat diminta menghindari narkoba yang bisa mengancam jiwa.
Dua Juta Perempuan Indonesia Aborsi Tiap Tahun
JAKARTA, KAMIS - Berdasar data organisasi kesehatan dunia WHO pada 1998, sekitar dua
juta perempuan di Indonesia melakukan aborsi setiap tahunnya. Jumlah aborsi tersebut adalah
yang terbesar atau lebih dari 70 persen dari semua kasus di Asia Tenggara tiap tahunnya. Hal itu
dikatakan Direktur Yayasan Kalyana Mitra Debra H Yatim dalam seminar Aborsi: Menagih
Tanggungjawab Negara, Jakarta, Kamis (28/8).

"Banyak perempuan yang melakukan aborsi tidak aman karena tak dilakukan tenaga medis yang
terlatih dan fasilitas yang tak memadai. Aborsi tak aman tersebut menyumbang 11-17 persen
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) bahkan mencapai 50 persen," tuturnya.

Debra menjelaskan Depkes RI memperkirakan kontribusi aborsi tidak aman sebesar 30-50
persen dari kematian ibu di Indonesia. "Fakta ini sungguh memprihatinkan dan negara masih
memandang persoalan aborsi dari aspek moralitas dan agama yang sempit, ini salah kaprah yang
harus diluruskan," ujarnya.

Ia menegaskan upaya preventif yakni memasukkan masalah kesehatan seksual dalam kurikulum
pendidikan serta memberi layanan konseling. Selain itu, memberi informasi dan edukasi pada
masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan aborsi yang aman juga harus diupayakan.
Risiko Meninggal karena Aborsi Tinggi
Yogyakarta, Kompas - Gangguan kesehatan karena aborsi diperkirakan menyumbang sekitar
20 persen angka kematian ibu. Sebagian besar aborsi yang dilakukan secara tidak aman menjadi
salah satu penyebabnya.

Direktur Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Muhadjir Darwin
mengatakan, jumlah aborsi di Indonesia saat ini relatif tinggi, yaitu lebih kurang satu juta
tindakan dalam setahun atau sekitar 25 persen dari jumlah total kelahiran.

"Sebagian besar aborsi dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan dilakukan oleh tenaga
kesehatan atau dukun bayi yang kurang menguasai tindakan aborsi. Akibatnya, risiko terjadinya
pendarahan, infeksi, hingga kematian ibu sangat tinggi," ujar Muhadjir, Selasa (29/12). Dengan
307 kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup, Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi
di Asia Tenggara.

Muhadjir menyebutkan, klinik-klinik swasta maupun dukun bayi tidak memiliki keahlian aborsi.
"Bahkan, dokter sekalipun sangat sedikit yang memahami cara aborsi yang benar karena sekolah
kedokteran di Indonesia tidak banyak mengajarkan prosedur aborsi," ujar Muhadjir.

Karena itu, pemerintah perlu membuat sarana kesehatan yang dapat memberikan layanan
pengguguran janin dengan cara aman dan legal. Suharsih, penulis dan editor buku Memecah
Kesenyapan, Suara-suara Perempuan yang Tak Terucap mengatakan, aborsi dilakukan secara
diam-diam karena stigma negatif. Padahal, aborsi kerap menjadi satu-satunya pemecahan yang
terpaksa dipilih.

Menurut penelitiannya pada 31.000 kasus aborsi di empat kota besar di Indonesia, 77,7 persen
aborsi justru dilakukan perempuan yang telah menikah dan 51 persen di antaranya dilakukan
perempuan berusia di atas 30 tahun. Alasan aborsi beragam, mulai dari kesehatan, keterbatasan
ekonomi, cacat pada janin, lanjut usia, maupun kegagalan kontrasepsi. (IRE) " Bahkan, dokter
sekalipun sangat sedikit yang memahami cara aborsi yang benar karena sekolah kedokteran di
Indonesia tidak banyak mengajarkan prosedur aborsi. Muhadjir Darwin

More Related Content

What's hot

Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokoknrukmana rukmana
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokokujang khairiry
 
Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13
Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13
Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13umcedel
 
Kasus-Kasus Pelanggaran Ham
Kasus-Kasus Pelanggaran HamKasus-Kasus Pelanggaran Ham
Kasus-Kasus Pelanggaran HamHanifah Azizah
 
Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13
Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13
Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13umcedel
 
Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13
Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13
Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13umcedel
 
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13umcedel
 

What's hot (9)

Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok
 
Portfolio Yulida Medistiara
Portfolio Yulida MedistiaraPortfolio Yulida Medistiara
Portfolio Yulida Medistiara
 
Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13
Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13
Kajian politik Malaysia Pasca PRU-13
 
Kasus-Kasus Pelanggaran Ham
Kasus-Kasus Pelanggaran HamKasus-Kasus Pelanggaran Ham
Kasus-Kasus Pelanggaran Ham
 
Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13
Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13
Kajian Politik Malaysia Pasca PRU Ke-13
 
Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13
Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13
Kajian UMcedel Menepati Keputusan PRU-13
 
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
Kecenderungan Politik Menjelang Pilihanraya Umum Ke-13
 

Viewers also liked

貴圈真亂 React生態圈
貴圈真亂 React生態圈貴圈真亂 React生態圈
貴圈真亂 React生態圈Ben Liu
 
Donors profiling softlab
Donors profiling softlabDonors profiling softlab
Donors profiling softlabSoftlab SpA
 
105759187 13470-bryman
105759187 13470-bryman105759187 13470-bryman
105759187 13470-brymantmsukata
 
Union league club presentation may 2014
Union league club presentation may 2014Union league club presentation may 2014
Union league club presentation may 2014Jeffrey R. Carter
 
Revista Catalunya 94 -Febrer 2008
Revista Catalunya  94 -Febrer 2008 Revista Catalunya  94 -Febrer 2008
Revista Catalunya 94 -Febrer 2008 Revista Catalunya
 
Matthew Cunningham Sept Newsletter
Matthew Cunningham Sept NewsletterMatthew Cunningham Sept Newsletter
Matthew Cunningham Sept Newslettermjcunny
 
Catalunya nº 185 Setembre 2016
Catalunya nº 185 Setembre 2016 Catalunya nº 185 Setembre 2016
Catalunya nº 185 Setembre 2016 Revista Catalunya
 
Jash mehta rca
Jash mehta rcaJash mehta rca
Jash mehta rcaJash Mehta
 
あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間
あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間
あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間schoowebcampus
 
Revista Catalunya 91 Novembre 2007
Revista Catalunya 91 Novembre 2007 Revista Catalunya 91 Novembre 2007
Revista Catalunya 91 Novembre 2007 Revista Catalunya
 
Trabajo de ingles
Trabajo de inglesTrabajo de ingles
Trabajo de inglesninyj29
 
Hector SFM 2
Hector SFM 2Hector SFM 2
Hector SFM 2TonyC445
 
Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...
Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...
Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...Farhad B. Hashemi, PhD
 
世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」
世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」
世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」schoowebcampus
 

Viewers also liked (20)

貴圈真亂 React生態圈
貴圈真亂 React生態圈貴圈真亂 React生態圈
貴圈真亂 React生態圈
 
Donors profiling softlab
Donors profiling softlabDonors profiling softlab
Donors profiling softlab
 
105759187 13470-bryman
105759187 13470-bryman105759187 13470-bryman
105759187 13470-bryman
 
Informatica david
Informatica davidInformatica david
Informatica david
 
Union league club presentation may 2014
Union league club presentation may 2014Union league club presentation may 2014
Union league club presentation may 2014
 
Revista Catalunya 94 -Febrer 2008
Revista Catalunya  94 -Febrer 2008 Revista Catalunya  94 -Febrer 2008
Revista Catalunya 94 -Febrer 2008
 
Matthew Cunningham Sept Newsletter
Matthew Cunningham Sept NewsletterMatthew Cunningham Sept Newsletter
Matthew Cunningham Sept Newsletter
 
Theory of morality
Theory of moralityTheory of morality
Theory of morality
 
Catalunya nº 185 Setembre 2016
Catalunya nº 185 Setembre 2016 Catalunya nº 185 Setembre 2016
Catalunya nº 185 Setembre 2016
 
Comic
ComicComic
Comic
 
Jash mehta rca
Jash mehta rcaJash mehta rca
Jash mehta rca
 
あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間
あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間
あなたのショップへ駄目出しします!ショップ改善のヒントをみんなで学ぶ1時間
 
Revista Catalunya 91 Novembre 2007
Revista Catalunya 91 Novembre 2007 Revista Catalunya 91 Novembre 2007
Revista Catalunya 91 Novembre 2007
 
Mendafta re pustakawan
Mendafta re pustakawanMendafta re pustakawan
Mendafta re pustakawan
 
Trabajo de ingles
Trabajo de inglesTrabajo de ingles
Trabajo de ingles
 
Hector SFM 2
Hector SFM 2Hector SFM 2
Hector SFM 2
 
Parshal verbs
Parshal verbsParshal verbs
Parshal verbs
 
Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...
Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...
Activation-of-human-immunodeficiency-virus-type-1-expression-by-Gardnerella-v...
 
Tc sales direct gallery
Tc sales direct galleryTc sales direct gallery
Tc sales direct gallery
 
世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」
世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」
世の中を変える色んな面白い人が持ち時間500秒でチラミセします!Clip「チラミセnight」
 

Similar to Tugas

Jurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantoJurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantosapakademik
 
Darurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesiaDarurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesiaSofieFatale
 
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdfWahyuPriambodo9
 
193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdf193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdfWahyuPriambodo9
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...Luhur Moekti Prayogo
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527STISIPWIDURI
 
Narkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Narkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan MasyarakatNarkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Narkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan MasyarakatSketchpowder, Inc.
 
4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkap4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkapRendy Cancertious
 
Presentasi problematika remaja
Presentasi problematika remajaPresentasi problematika remaja
Presentasi problematika remajaTeddie Sukmana
 
Say no to aborsi
Say no to aborsiSay no to aborsi
Say no to aborsibeautyviol
 

Similar to Tugas (20)

Jurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantoJurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswanto
 
Bab 1 hal 1
Bab 1 hal 1Bab 1 hal 1
Bab 1 hal 1
 
Proposal hani 2013
Proposal hani 2013Proposal hani 2013
Proposal hani 2013
 
Kel. 1 narkoba
Kel. 1   narkobaKel. 1   narkoba
Kel. 1 narkoba
 
Darurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesiaDarurat narkoba di indonesia
Darurat narkoba di indonesia
 
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
 
Standar Momentum
Standar Momentum Standar Momentum
Standar Momentum
 
Kesehatan Generasi Milineal
Kesehatan Generasi MilinealKesehatan Generasi Milineal
Kesehatan Generasi Milineal
 
Materi_BNN.pptx
Materi_BNN.pptxMateri_BNN.pptx
Materi_BNN.pptx
 
193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdf193-1-595-1-10-20181228.pdf
193-1-595-1-10-20181228.pdf
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pen...
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
 
Narkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Narkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan MasyarakatNarkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Narkoba dan AIDS: Tantangan terhadap Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat
 
4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkap4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkap
 
Presentasi problematika remaja
Presentasi problematika remajaPresentasi problematika remaja
Presentasi problematika remaja
 
Pembahasan materi
Pembahasan materiPembahasan materi
Pembahasan materi
 
stop aborsi
stop aborsistop aborsi
stop aborsi
 
Say no to aborsi
Say no to aborsiSay no to aborsi
Say no to aborsi
 
Problematika Remaja
Problematika RemajaProblematika Remaja
Problematika Remaja
 

Tugas

  • 1. TUGAS AGAMA SMA GIKI 1 Nama : Marthen Yohanes Kelas : XII – IPA No Absen : 40
  • 2. Narkoba Marak Digunakan Pekerja Dalam lima tahun terakhir, jumlah pengguna narkoba dari kalangan pekerja swasta cukup mencolok. Bahkan, penggunaan narkoba di kalangan aparat Polri dan TNI juga marak meskipun jumlahnya tidak sebanyak dari kalangan buruh. Sementara itu, kampanye narkoba selama ini cenderung ditujukan kepada kalangan muda pelajar, yang jumlahnya tak setinggi pekerja. Hal itu terungkap berdasarkan data yang dapat dicatat Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang jenis pekerjaan pengguna narkoba di Indonesia pada kurun waktu 2001-2006. Meski demikian, data statistik itu belum dapat menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan. Data itu hanyalah kasus yang bisa ditemukan lalu tercatat oleh BNN. Potret data tersebut dipastikan hanya fenomena gunung es, yang artinya dalam kenyataan boleh jadi lebih dramatis. Berdasarkan data BNN, jumlah pengguna narkoba di kalangan pekerja swasta naik tajam pada tahun 2006 menjadi 13.914 orang, padahal tahun 2005 hanya 8.143 pekerja swasta. Lima tahun sebelumnya, tahun 2001, pencandu dari pekerja swasta 1.228 orang. Potret yang juga memprihatinkan adalah buruh pengguna narkoba pada tahun 2006 sebanyak 4.675 orang dan pada tahun 2005 sebanyak 4.389 orang. Terbesar di dunia Kepala Direktorat IV Narkoba, Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal (Pol) Indradi Thanos mengatakan, Senin (19/11), sejak 2005 Indonesia menjadi pasar sabu (crystal methampetamine) tiga besar dunia, selain China dan Amerika Serikat. Perubahan dari negara transit menjadi negara tujuan berlangsung dalam dua tahun. Indradi mengatakan, saat ini jumlah pengguna sabu di Tanah Air sudah mencapai 1,5 juta orang dari total pengguna narkoba sebesar 3,5 juta orang. Dari Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta, Kepala Satuan Psikotropika Ajun Komisaris Besar Hendra Joni dan Kepala Bagian Analisis Direktorat Narkoba Ajun Komisaris Besar Agustiyanto menjelaskan, sejak tahun 2005 pasar psikotropika jenis ekstasi bergeser ke sabu. Bahkan, kata kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ada kecenderungan Indonesia makin dianggap kondusif untuk kegiatan produksi berskala besar dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia. "Narkoba yang diproduksi di Indonesia mengikuti market mechanism dan lebih berorientasi ekspor karena hal itu jauh lebih menguntungkan. Selain ganja, narkoba untuk konsumsi dalam negeri sebenarnya lebih banyak hasil impor," kata Adrianus. Sementara itu, Kepala Bidang Medis Terapi Rehabilitasi BNN Kusman Suryaatmaja mengatakan, pencandu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif (narkoba) sangat sulit disembuhkan. "Mereka harus melewati empat tahap. Tahap bebas dari obat, bebas dari tindak kriminal, kembali produktif, dan hidup sehat. Namun, melewati tahap demi tahap ini amat sulit. Tak heran jika banyak pencandu yang sudah bebas obat, akhirnya kembali kambuh," ujarnya.
  • 3. Demi Pria Pujaan, Siswi Ini Nekat Bikin Video Mesum LAMONGAN, KOMPAS.com — Cinta memang buta. Hanya gara-gara kesengsem dengan kakak kelasnya, Bunga—sebut saja begitu—nekat memproduksi film dan foto porno yang dibintanginya sendiri. Ironinya, Bunga melakukan hal tersebut seusai melaksanakan ujian nasional (UN). Video dan fotonya pun kemudian dengan cepat tersebar luas melalui telepon seluler. Kepala Subag Humas Polres Lamongan Ajun Komisaris Umar Dhani menjelaskan, kasus penyebaran video porno di Kecamatan Mantap sedang dalam penyelidikan. "Kami masih terus mencari keterangan terkait video tersebut," ujarnya, Senin (23/4/2012). Dikabarkan, Bunga melakukan tindakan nekat itu lantaran rasa sukanya yang tak terbendung kepada Adi, kakak kelasnya. Ia pun kemudian rela mempertontonkan kemolekan tubuhnya di hadapan Adi. Ulah Bunga, yang di kampungnya diberi julukan 'Putri Ular' itu, sontak membuat geger Kecamatan Mantap, Lamongan. Pasalnya, video mesumnya yang berdurasi 6,5 menit itu tersebar luas ke tangan masyarakat. Bunga memang dikenal sebagai penari ular karena sering tampil mengisi acara keramaian di atas panggung dengan menyuguhkan kemampuannya sebagai penari. Kelebihan inilah yang kemudian menginspirasinya untuk merekam dan kemudian mengirimkan video itu kepada Adi, yang kerap menolak cintanya. Adi, sang pujaan hati, justru lebih memilih teman Bunga. Namun, Bunga tidak peduli dan terus-menerus mengejar Adi hingga ia rela membuat video porno dengan berpose telanjang bulat, dengan beberapa adegan di kamar mandi yang direkam dengan ponsel miliknya. Bunga kemudian dengan senang hati meminjamkan ponselnya kepada Adi. Tujuannya tak lain agar Adi tertarik kepadanya. Namun, foto Bunga diketahui kekasih Adi. Oleh pacarnya, Adi diberi pilihan, harus menyebar rekaman porno itu jika tetap hubungan asmara mereka ingin berlanjut. Sebaliknya, apabila tidak cinta lagi, maka video itu diminta untuk dihapus. Suhartono, kepala sekolah tempat Bunga mengenyam pendidikan, mengakui bahwa ada rekaman porno salah satu anak didiknya tersebar ke masyarakat. Namun, ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut.
  • 4. Korban Narkoba Tambah, Masyarakat Diminta Waspada SEMARANG, SABTU - Kalangan masyarakat Jawa Tengah yang menjadi korban narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) setiap bertambah sehingga kalangan masyarakat diminta mewaspadainya. "Masyarakat jangan sampai lengah karena ’setan’ narkoba selalu berada di sekitar kita. Narkoba harus dienyahkan dari sekitar kita," kata dr. Sarjono Heryanto (45) pegiat di salah satu organisasi antinarkoba, di Semarang, Sabtu (23/2). Menurut dia, korban yang berjatuhan akibat narkoba di provinsi ini setiap tahun terus bertambah sehingga membutuhkan kerja sama lintas sektoral untuk memberantas peredaran narkoba di masyarakat. Tanpa ada kerja sama yang baik antara masyarakat dan instansi terkait di Jateng, katanya, maka pemberantasan penyalahgunaan narkoba di tengah-tengah masyarakat tidak bisa berjalan optimal. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Hartanto, berdasarkan data yang ada korban penyalahgunaan narkoba di provinsi ini setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ia meminta semua pihak perlu mewaspadai peredaran dan penyalahgunaan narkoba agar jumlah korban narkoba di Jateng tidak bertambah. Korban narkoba di Jateng paling besar justru menimpa kalangan generasi muda, termasuk pelajar yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), SMP, SMU, dan mahasiswa. Menurut dia, sebagian besar korban narkoba di Jateng berusia antara 15 tahun hingga 24 tahun. Sedangkan 12 persen dari jumlah korban narkoba di Jateng masih menempuh pendidikan di sekolah dasar (SD). "Jika generasi muda terkena pengaruh negatif narkoba bisa dibayangkan bagaimana masa depan kalangan masyarakat, bangsa, dan negara, karena mereka merupakan generasi muda penerus bangsa," katanya. Sementara data yang ada di Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan jumlah korban narkoba setiap tahun mengalami peningkatan sehingga kalangan masyarakat diminta mewaspadai narkoba. Daerah di Indonesia hingga kini dinilai tidak ada yang terbebas dari narkoba, karena peredaran narkoba yang dilakukan dengan teknik canggih telah merambah seluruh Indonesia. Sebanyak 24,5 persen hingga 53 persen pengguna narkoba di Indonesia terinfeksi penyakit HIV/AIDS karena menggunakan jarum suntik yang digunakan berulang-ulang. Karena itu masayarakat diminta menghindari narkoba yang bisa mengancam jiwa.
  • 5. Dua Juta Perempuan Indonesia Aborsi Tiap Tahun JAKARTA, KAMIS - Berdasar data organisasi kesehatan dunia WHO pada 1998, sekitar dua juta perempuan di Indonesia melakukan aborsi setiap tahunnya. Jumlah aborsi tersebut adalah yang terbesar atau lebih dari 70 persen dari semua kasus di Asia Tenggara tiap tahunnya. Hal itu dikatakan Direktur Yayasan Kalyana Mitra Debra H Yatim dalam seminar Aborsi: Menagih Tanggungjawab Negara, Jakarta, Kamis (28/8). "Banyak perempuan yang melakukan aborsi tidak aman karena tak dilakukan tenaga medis yang terlatih dan fasilitas yang tak memadai. Aborsi tak aman tersebut menyumbang 11-17 persen tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) bahkan mencapai 50 persen," tuturnya. Debra menjelaskan Depkes RI memperkirakan kontribusi aborsi tidak aman sebesar 30-50 persen dari kematian ibu di Indonesia. "Fakta ini sungguh memprihatinkan dan negara masih memandang persoalan aborsi dari aspek moralitas dan agama yang sempit, ini salah kaprah yang harus diluruskan," ujarnya. Ia menegaskan upaya preventif yakni memasukkan masalah kesehatan seksual dalam kurikulum pendidikan serta memberi layanan konseling. Selain itu, memberi informasi dan edukasi pada masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan aborsi yang aman juga harus diupayakan.
  • 6. Risiko Meninggal karena Aborsi Tinggi Yogyakarta, Kompas - Gangguan kesehatan karena aborsi diperkirakan menyumbang sekitar 20 persen angka kematian ibu. Sebagian besar aborsi yang dilakukan secara tidak aman menjadi salah satu penyebabnya. Direktur Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Muhadjir Darwin mengatakan, jumlah aborsi di Indonesia saat ini relatif tinggi, yaitu lebih kurang satu juta tindakan dalam setahun atau sekitar 25 persen dari jumlah total kelahiran. "Sebagian besar aborsi dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan dilakukan oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang kurang menguasai tindakan aborsi. Akibatnya, risiko terjadinya pendarahan, infeksi, hingga kematian ibu sangat tinggi," ujar Muhadjir, Selasa (29/12). Dengan 307 kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup, Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Muhadjir menyebutkan, klinik-klinik swasta maupun dukun bayi tidak memiliki keahlian aborsi. "Bahkan, dokter sekalipun sangat sedikit yang memahami cara aborsi yang benar karena sekolah kedokteran di Indonesia tidak banyak mengajarkan prosedur aborsi," ujar Muhadjir. Karena itu, pemerintah perlu membuat sarana kesehatan yang dapat memberikan layanan pengguguran janin dengan cara aman dan legal. Suharsih, penulis dan editor buku Memecah Kesenyapan, Suara-suara Perempuan yang Tak Terucap mengatakan, aborsi dilakukan secara diam-diam karena stigma negatif. Padahal, aborsi kerap menjadi satu-satunya pemecahan yang terpaksa dipilih. Menurut penelitiannya pada 31.000 kasus aborsi di empat kota besar di Indonesia, 77,7 persen aborsi justru dilakukan perempuan yang telah menikah dan 51 persen di antaranya dilakukan perempuan berusia di atas 30 tahun. Alasan aborsi beragam, mulai dari kesehatan, keterbatasan ekonomi, cacat pada janin, lanjut usia, maupun kegagalan kontrasepsi. (IRE) " Bahkan, dokter sekalipun sangat sedikit yang memahami cara aborsi yang benar karena sekolah kedokteran di Indonesia tidak banyak mengajarkan prosedur aborsi. Muhadjir Darwin