SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunianyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul

”PROMOSI

KESEHATAN PADA IBU YANG MEMILIKI

BALITA”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memperkaya pengetahuan dan
pemahaman mengenai ” PROMOSI KESEHATAN PADA IBU YANG

MEMILIKI BALITA”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritikan dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
Raha,6 November 2013

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
PEMENUHAN GIZI BALITA
1. Mengenal Balita........................................................................................6
2. Perkembangan Balita...............................................................................6
3. Kebutuhan Dasar Seorang Anak............................................................7
4. Karakteristik Balita.................................................................................8
5. Peran Makanan Bagi Balita.....................................................................8
6. Kebutuhan Gizi Balita..............................................................................9
7. Beberapa Hal yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi..............10
8. Akibat Gizi yang Tidak Seimbang.........................................................11

2
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ruang lingkup Asuhan Neonatus terdapat suatu kelainan kongenital.
Kelainan kongenital adalah kelainan dalam pertumbuhan janin yang terjadi
sejak konsepsi dan selama dalam kandungan. Diperkirakan 10-20% dari
kematian janin dalam kandungan dan kematian neonatal disebabkan oleh
kelainan kongenital. Khusunya pada bayi berat badan rendah diperkirakan kirakiraa 20% diantaranya meninggal karena kelainan kongenital dalam minggu
pertama kehidupannya.
Sangat banyak penyakit yang bisa menimbulkan seorang ibu kehilangan
bayinya karena akibat dari kelalaian ibu dalam merawat anak balitanya
sehingga timbul berbagai macam penyakit pada anak balita tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari anak balita ?
2. Bagaimana perkembangan anak balita ?
3. Bagaimana kebutuhan dasar seorang anak balita ?
4. Bagaimana karakteristik balita ?
5. Jelaskan peran makanan bagi balita !

4
6. Bagaimana kebutuhan gizi balita ?
7. Jelaskan hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi !
8. Apa akibat gizi yang tidak seimbang ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari anak balita
2. Mengetahui perkembangan anak balita
3. Mengetahui kebutuhan dasar seorang anak balita
4. Mengetahui karakteristik balita
5. Mengetahui peran makan
6. Mengetahui kebutuhan gizi balita
7. Mengetahui beberapa hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi
8. Mengetahui akibat gizi yang tidak seimbang bagi balita

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMENUHAN GIZI BALITA
1. Mengenal Balita
Balita atau anak bawah lima tahun adalah salah satu periode
dengan rentang usia satu sampai lima tahun .Pada masa balita
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
emosional, intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
bagi perkembangan selanjutnya.
Perkembangan yang optimal sangat dipengaruhi oleh peranan
lingkungan antara interaksi antara anak dan orang tua/orang dewasa
lainnya.Interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak dengan
kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan, bahkan sejak bayi
dalam kandungan.
2. Perkembangan Balita
1. Perkembangan Fisik
Di awal balita , pertambahan berat badan menurun disebabkan
nyaknya energi untuk bergerak
2. Perkembangan Psikologi
Balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar
keluarga, mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut
6
tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa bebeda dengan orang
lain dilingkungannya.
3. Kebutuhan Dasar Seorang Anak Balita
1. ASUH ( Kebutuhan Biomedis)
Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya
kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan
kesehatan dini berupa imunisasi, deteksi, dan intervensi dini akan timbulnya
penyakit.
2. ASIH ( Kebutuhan Emosional)
Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik
dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang,
diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian dan tanggung jawab untuk
kemandirian sangatlah penting diberikan. Tidak mengutamakan hukuman dan
kemarahan, tetapi lebuh banyak memberikan contoh-contoh penuh kasih
sayang adalah salah satunya.
3. ASAH ( Kebutuhan Akan Stimulasi Mental Dini)
Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang diberikan
sedini dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4-5 tahun pertama (Golden
Years) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, dengan
kecerdasan, kemandirian, ketrampilan, produktivitas yang baik.
Menurut Persagi (1992), berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai tiga
tahun yang disebut ”batita” dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima
tahun yang dikenal dengan usia ”prasekolah”.
4. Karakteristik Balita
7
Anak usia 1-3 tahu merupakan kosumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian,
sebaiknya anak batita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan.Laju
pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga
diperlukan jumlah makanan yang relatif besar.Namun, perut yang masih lebih
kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali
makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar.Oleh karena itu, pola
makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

5. Peran Makanan Bagi Balita
a. Makanan sebagai sumber zat gizi
b. Zat Tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat,
lemak dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan
aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya.Oleh karena itu,
kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif besar daripada orang dewasa.
c. Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan
fisik

dan

perkembangan

organ-organ

tubuh

balita,

tetapi

juga

menggantikan jaringan yang aus atau rusak.
d. Zat Pengatur
Berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak
dapat berjalan seperti yang diharapkan.Zat yang berperan vitamin,
berbagai mineral, dan air.

8
6. Kebutuhan Gizi Balita
Secara garis besr kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin,
aktivitas, berat badan, dan tinggi badan.Antara asupan gizi dan pengeluarannya
harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi
balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan
dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
7. Beberapa Hal yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi
a. Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan
Kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang
berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan
relatif baik (cukup).
b. Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu
Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tetapi
tidak digunakan atau hanya digunakan secara terbatas akibat akibat adanya
prasangka tidak baik terhadap makanan itu.
c. Adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan.
d. Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu
e. Jarak kelahiran yang terlalu cepat
Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan
ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih
sayang ,jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah hamil lagi, maka bukan saja
perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang.
f. Sosial Ekonomi

9
Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu
makanan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun
jumlah makanan.
g. Penyakit Infeksi
Dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau
makan.Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang
seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.Penyakit –penyakit umum yang
memperburuk keadaan gizi adalah diare, infeksi saluran pernapasan atas,
tubercolosis, campak, batuk rejan, malaria kronis,cacingan (Dr.Harsono,
1999).
8. Akibat Gizi yang Tidak Seimbang
a. Kekurangan Energi dan Protein (KEP)
Berikut ini sebab-sebab kurangnya kurangnya asupan gizi dan protein:
1. Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
2. Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
3. Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari makanan
dalam usus terganggu
4. Kebutuhan yang meningkat, misalnya penyakit yang tidak diimbangi
dengan asupan yang memadai.
Berdasarkan penampilan yang ditunjukkan, KEP Akut derajat berat dapat
dibedakan menjadi 3 bentuk :
1. Marasmus
Anak terlihat kurus kering sehingga wajahnya seperi orang tua. Bentuk
ini dikarenakan kekurangan energi yang dominan
10
2. Kwashiorkor
Terlihat gemuk semu akibat edema, yaitu penumpukan cairan di selasela sel dalam jaringan tetapi otot-otot tubuhnya mengalami pengurusan
(wasting) dikarenakan kekurangan asupan protein secara akut (mendadak).
3. Marasmik-Kwashiorkor
Merupakan

kombinasi

antara

marasmus

dengan

kwashiorkor,

dikarenakan kebutuhan energi dan protein yang meningkat tidak dapat
terpenuhi dari asupaanya.
4. Obesitas
Dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan. Faktor utama
adalah asupan energi yang tidak sesuai dengan penggunaan.Menurut AvenHen (1992),obesitas sering ditemui padak ank sebagai berikut:
5. Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
6. Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat
7. Ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
8. Anak yang malas untuk beraktivitas fisik
9. Upaya mengatasi anak sulit makan adalah
10. Jika Faktor Organis, yang harus dilakukan dengan mengobati penyakitnya
melalui dokter.
11. Jika Faktor Psikologis
a. Makanan yang dibuat dengan resep masakan yang mudah dan praktis
sehingga dapat menggugah selera makan anak dan disajikan semenarik
mungkin

11
b. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan, orang tua harus
sabar saat memberi makan anak
c. Upayakan suasana makan menyenangkan, sebaiknya waktu makan
disesuaikan dengan waktu makan keluarga
12. Jika Faktor Pengaturan Makanan
a. Waktu makan diusahakan teratur dan diberikan pada saat anak benar-benar
lapar dan haus
b. Makanan selingan dapat disajikan asalkan makanan tersebut tidak
membuatnya terlalu kenyang
c. Sebaiknya membeli makanan selingan didampingi oleh orang tua sehingga
anak bisa memilih makanan jajanan yang baik dari segi kandungan gizi
maupun kebersihannya
d. Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan
dengan kebutuhan atau kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita
gizi kurang atau gizi lebih
e. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun saran kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Balita atau anak bawah lima tahun adalah salah satu periode dengan rentang
usia satu sampai lima tahun .Pada masa balita perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, intelegensia berjalan
sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya.
2. Perkembangan yang optimal sangat dipengaruhi oleh peranan lingkungan
antara interaksi antara anak dan orang tua/orang dewasa lainnya.Interaksi
sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak dengan kebutuhan anak
pada berbagai tahap perkembangan, bahkan sejak bayi dalam kandungan.

B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah :
1. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
2. Isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Maryunani,Anik.2002.Biologi Reproduksi. Jakarta : Trans Info Media.
Syafrudin.2011.PENYULUHAN KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).Jakarta : Trans
Info Media.
Walsh,Linda V.2008.Buku Ajar Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC.

14

More Related Content

What's hot

Perkembangan individu
Perkembangan individuPerkembangan individu
Perkembangan individuade fikri
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020RevaAldianSaputra
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikayu_melati01
 
9 pergaulan sehat
9 pergaulan sehat 9 pergaulan sehat
9 pergaulan sehat NurIndahS3
 

What's hot (9)

Perkembangan individu
Perkembangan individuPerkembangan individu
Perkembangan individu
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
Resum bk 2007
Resum bk 2007Resum bk 2007
Resum bk 2007
 
Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
6. kesehatan reproduksi
6.  kesehatan reproduksi6.  kesehatan reproduksi
6. kesehatan reproduksi
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
9 pergaulan sehat
9 pergaulan sehat 9 pergaulan sehat
9 pergaulan sehat
 

Similar to Nia makalah fatma blita

Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakasep nababan
 
Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaRahmat Ramadhani
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaJonefi
 
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziModul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziMasriqon Masriqon
 
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)Lia Oktaviani
 
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptxPERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptxRendyPerdanaSamosir
 
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newGizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newTriana Septianti
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJANurul Annisa
 
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalTumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalFakhriyah Elita
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Nia makalah fatma blita (20)

Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
 
Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balita
 
Bab 1 agama
Bab 1 agamaBab 1 agama
Bab 1 agama
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
 
Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balita
 
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziModul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
 
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan giziMakalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
 
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)
 
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptxPERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
PERAN PKK DALAM PEMBIASAAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.pptx
 
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newGizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
 
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalTumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan giziMakalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
 
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Nia makalah fatma blita

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul ”PROMOSI KESEHATAN PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman mengenai ” PROMOSI KESEHATAN PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Raha,6 November 2013 Penulis 1
  • 2. DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................1 DAFTAR ISI...........................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4 A. Latar Belakang...........................................................................................4 B. Rumusan Masalah......................................................................................4 C. Tujuan........................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6 PEMENUHAN GIZI BALITA 1. Mengenal Balita........................................................................................6 2. Perkembangan Balita...............................................................................6 3. Kebutuhan Dasar Seorang Anak............................................................7 4. Karakteristik Balita.................................................................................8 5. Peran Makanan Bagi Balita.....................................................................8 6. Kebutuhan Gizi Balita..............................................................................9 7. Beberapa Hal yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi..............10 8. Akibat Gizi yang Tidak Seimbang.........................................................11 2
  • 3. BAB III PENUTUP..............................................................................................13 A. Kesimpulan...............................................................................................13 B. Saran..........................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ruang lingkup Asuhan Neonatus terdapat suatu kelainan kongenital. Kelainan kongenital adalah kelainan dalam pertumbuhan janin yang terjadi sejak konsepsi dan selama dalam kandungan. Diperkirakan 10-20% dari kematian janin dalam kandungan dan kematian neonatal disebabkan oleh kelainan kongenital. Khusunya pada bayi berat badan rendah diperkirakan kirakiraa 20% diantaranya meninggal karena kelainan kongenital dalam minggu pertama kehidupannya. Sangat banyak penyakit yang bisa menimbulkan seorang ibu kehilangan bayinya karena akibat dari kelalaian ibu dalam merawat anak balitanya sehingga timbul berbagai macam penyakit pada anak balita tersebut. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari anak balita ? 2. Bagaimana perkembangan anak balita ? 3. Bagaimana kebutuhan dasar seorang anak balita ? 4. Bagaimana karakteristik balita ? 5. Jelaskan peran makanan bagi balita ! 4
  • 5. 6. Bagaimana kebutuhan gizi balita ? 7. Jelaskan hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi ! 8. Apa akibat gizi yang tidak seimbang ? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari anak balita 2. Mengetahui perkembangan anak balita 3. Mengetahui kebutuhan dasar seorang anak balita 4. Mengetahui karakteristik balita 5. Mengetahui peran makan 6. Mengetahui kebutuhan gizi balita 7. Mengetahui beberapa hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi 8. Mengetahui akibat gizi yang tidak seimbang bagi balita 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. PEMENUHAN GIZI BALITA 1. Mengenal Balita Balita atau anak bawah lima tahun adalah salah satu periode dengan rentang usia satu sampai lima tahun .Pada masa balita perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan yang optimal sangat dipengaruhi oleh peranan lingkungan antara interaksi antara anak dan orang tua/orang dewasa lainnya.Interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan, bahkan sejak bayi dalam kandungan. 2. Perkembangan Balita 1. Perkembangan Fisik Di awal balita , pertambahan berat badan menurun disebabkan nyaknya energi untuk bergerak 2. Perkembangan Psikologi Balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut 6
  • 7. tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa bebeda dengan orang lain dilingkungannya. 3. Kebutuhan Dasar Seorang Anak Balita 1. ASUH ( Kebutuhan Biomedis) Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi, deteksi, dan intervensi dini akan timbulnya penyakit. 2. ASIH ( Kebutuhan Emosional) Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian dan tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting diberikan. Tidak mengutamakan hukuman dan kemarahan, tetapi lebuh banyak memberikan contoh-contoh penuh kasih sayang adalah salah satunya. 3. ASAH ( Kebutuhan Akan Stimulasi Mental Dini) Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4-5 tahun pertama (Golden Years) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, dengan kecerdasan, kemandirian, ketrampilan, produktivitas yang baik. Menurut Persagi (1992), berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai tiga tahun yang disebut ”batita” dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia ”prasekolah”. 4. Karakteristik Balita 7
  • 8. Anak usia 1-3 tahu merupakan kosumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak batita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan.Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar.Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar.Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering. 5. Peran Makanan Bagi Balita a. Makanan sebagai sumber zat gizi b. Zat Tenaga Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya.Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif besar daripada orang dewasa. c. Zat Pembangun Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak. d. Zat Pengatur Berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan.Zat yang berperan vitamin, berbagai mineral, dan air. 8
  • 9. 6. Kebutuhan Gizi Balita Secara garis besr kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan.Antara asupan gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). 7. Beberapa Hal yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi a. Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan Kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatif baik (cukup). b. Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tetapi tidak digunakan atau hanya digunakan secara terbatas akibat akibat adanya prasangka tidak baik terhadap makanan itu. c. Adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan. d. Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu e. Jarak kelahiran yang terlalu cepat Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang ,jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang. f. Sosial Ekonomi 9
  • 10. Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. g. Penyakit Infeksi Dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan.Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.Penyakit –penyakit umum yang memperburuk keadaan gizi adalah diare, infeksi saluran pernapasan atas, tubercolosis, campak, batuk rejan, malaria kronis,cacingan (Dr.Harsono, 1999). 8. Akibat Gizi yang Tidak Seimbang a. Kekurangan Energi dan Protein (KEP) Berikut ini sebab-sebab kurangnya kurangnya asupan gizi dan protein: 1. Makanan yang tersedia kurang mengandung energi 2. Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan 3. Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari makanan dalam usus terganggu 4. Kebutuhan yang meningkat, misalnya penyakit yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai. Berdasarkan penampilan yang ditunjukkan, KEP Akut derajat berat dapat dibedakan menjadi 3 bentuk : 1. Marasmus Anak terlihat kurus kering sehingga wajahnya seperi orang tua. Bentuk ini dikarenakan kekurangan energi yang dominan 10
  • 11. 2. Kwashiorkor Terlihat gemuk semu akibat edema, yaitu penumpukan cairan di selasela sel dalam jaringan tetapi otot-otot tubuhnya mengalami pengurusan (wasting) dikarenakan kekurangan asupan protein secara akut (mendadak). 3. Marasmik-Kwashiorkor Merupakan kombinasi antara marasmus dengan kwashiorkor, dikarenakan kebutuhan energi dan protein yang meningkat tidak dapat terpenuhi dari asupaanya. 4. Obesitas Dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan. Faktor utama adalah asupan energi yang tidak sesuai dengan penggunaan.Menurut AvenHen (1992),obesitas sering ditemui padak ank sebagai berikut: 5. Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol 6. Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat 7. Ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi 8. Anak yang malas untuk beraktivitas fisik 9. Upaya mengatasi anak sulit makan adalah 10. Jika Faktor Organis, yang harus dilakukan dengan mengobati penyakitnya melalui dokter. 11. Jika Faktor Psikologis a. Makanan yang dibuat dengan resep masakan yang mudah dan praktis sehingga dapat menggugah selera makan anak dan disajikan semenarik mungkin 11
  • 12. b. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan, orang tua harus sabar saat memberi makan anak c. Upayakan suasana makan menyenangkan, sebaiknya waktu makan disesuaikan dengan waktu makan keluarga 12. Jika Faktor Pengaturan Makanan a. Waktu makan diusahakan teratur dan diberikan pada saat anak benar-benar lapar dan haus b. Makanan selingan dapat disajikan asalkan makanan tersebut tidak membuatnya terlalu kenyang c. Sebaiknya membeli makanan selingan didampingi oleh orang tua sehingga anak bisa memilih makanan jajanan yang baik dari segi kandungan gizi maupun kebersihannya d. Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan dengan kebutuhan atau kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita gizi kurang atau gizi lebih e. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. 12
  • 13. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun saran kesimpulan dari makalah ini adalah : 1. Balita atau anak bawah lima tahun adalah salah satu periode dengan rentang usia satu sampai lima tahun .Pada masa balita perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya. 2. Perkembangan yang optimal sangat dipengaruhi oleh peranan lingkungan antara interaksi antara anak dan orang tua/orang dewasa lainnya.Interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan, bahkan sejak bayi dalam kandungan. B. Saran Adapun saran dari makalah ini adalah : 1. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca. 2. Isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Maryunani,Anik.2002.Biologi Reproduksi. Jakarta : Trans Info Media. Syafrudin.2011.PENYULUHAN KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).Jakarta : Trans Info Media. Walsh,Linda V.2008.Buku Ajar Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC. 14