SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
MASALAH GIZI DLM DAUR
KEHIDUPAN
ZABANIYAH, S. Gz
GIZI IBU MENYUSUI
Perubahan2 u/ memulihkan tubuhinvolusi
uterus yang menyebabkan ekskresi nitrogen
meningkat.
 Produksi ASI
persiapan laktasi mulai saat hamil muda,
penyimpanan kalori dlm bentuk jaringan lemak
sbg cadangan u/ masa laktasi
energi ASI berasal dari makanan (kalori ckp)
dan jaringan ibu (kalori tdk ckpkatabolisme)
PRODUKSI ASI
Sekresi ASI oleh Alveoli Glandula
Mammae (the milk production refleks)
Perkembangan Alveoli Glandula Mammae
(jumlah &perkembangan)
Nutrien yang ada dlm tubuh ibu untuk
produksi ASI.
Pengaruh hormon2 estrogen, progesteron,
prolaktin dan faktor psychis
Milk Production Refleks merupakan refleks yang timbul akibat rangsangan
dari puting susu sehingga terjadi sekresi hormon prolaktin.
Pengeluaran (ejection) ASI kedalam saluran glandula
mammae (the let down refleks)
 Perkembangan Alveoli Glandula Mammae
 Tergantung dari refleks neuro hormonal (reaksi rangsangan
hisapan)
 Anak menghisap papilarangsangan dibawa melalui batang
otakotak besar hipotalamus hipofise posteriorhormon
oxytocin dilepasperedaran darah sel myoephitel
ototberkontraksi ejection (produksiASI)
 Hormon oxytocin menyebabkan let down reflekASI
memancar.
PRODUKSI ASI
Let Down Refleks : refleks yang menekan air susu ke bagian
depan payudara karena hormon oksitosin menyebabkan sel-sel
otot disekeliling alveoli berkontraksi
Let-Down Refleks
MANFAAT MENYUSUI
ASPEK GIZI
ASPEK IMUNOLOGIK
ASPEK PSIKOLOGIK
ASPEK KECERDASAN
ASPEK NEUROLOGIS
ASPEK EKONOMIS
ASPEK PENUNDAAN KEHAMILAN
Kelompok Makanan Tdk Hamil Hamil Menyusui
Protein 2 4 4
- Hewani (1) (2) (2)
- Nabati (1) (2) (2)
Susu & Olahannya 2 4 4
Roti & Biji2an 4 4 4
Buah & Sayur2an 4 4 4
- Buah kaya Vit.C (1) (1) (1)
- Sayuran Hijau tua (1) (1) (1)
- Sayuran, buah2an (2) (2) (2)
Perbandingan Porsi Mknan Wanita Tdk hamil,
Hamil & Menyusui
MASALAH DALAM MENYUSUI
 Beberapa faktor yg menyebabkan ibu tidak
dapat menyusui bayi:
- air susu tdk keluar
- tidak mempraktikan IMD
- menyusui tdk on demand
- ibu/bayi sakit
- sikap ibu
- ada masalah pd payudara
- Bayi tdk dpt menghisap putting susu dng
benar
GIZI PADA BAYI
 Gastroenteritis, Radang lambung dan usus (bahasa
Inggris: gastric flu, stomach flu) adalah suatu jenis
peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan,
terutama pada lambung dan usus kecil, dan
mengakibatkan diare akut.
 Diasosiasikan dg penyakit yg disebabkan o/ virus
 Umum terjadi pada bayi dan masa awal anak2
 Penyakit ini merusak mukosa usus dan mengurangi
aktivitas enzim laktase yg dibutuhkan u/ pencernan
laktase(gula susu),karena laktase terletak didindingusus.
 Makanan yg mengandung laktose tdk dpt dicerna dgn
baik dan sbg akibat efek osmolalitas karena tdk
terserapnya laktose air ditarik ke saluran pencernan yg
memperparah diare.
GASTROENTRITIS
 Anak yg dilahirkan <2,5 kg.
 Belum dapat menghisap & menelan dg baik
 Kapasitas u/ mencerna makanan terbatas.
 ASI mengandung zat2 anti infeksi spt
antibodi,dll, mudah dicerna.
 Dianjurkan mendapat makanan dari luar mis:
makanan formula 40-50% mengandung
lemak
 Untuk tiap 10kal,mengandung protein 2,54gr,
kalsium 132 mg,dan natrium 53mg.
PREMATUR
Perlu dilakukan pemeriksan apakah anak
menderita gangguan saluran cerna atau
penyakit infeksi lainya.
Penyakit infeksi menahun spt TB paru,
glomerulonefritis kronik, dsb.
Obati dulu sakitnya, sambil memberikan
asupan makanan kecil tapi sering utk
menghindari kebosanan pd anak.
ANAK TDK MAU MKN
GIZI PADA BALITA
KEP dikenal juga dgn PEM, merupakan
salah satu penyakit gangguan gizi banyak
terjadi di negara berkembang khususnya
di Indonesia.
Disebabkan karena kekurangan energi &
protein.
Terdiri dari marasmus dan kwashiorkor
atau gabungan dari kedua tipe tsb
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
1. MARASMUS
Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang
terbungkus kulit
 Wajah seperti orang tua
 Cengeng, rewel
 Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-
baggy pants)
 Perut umumnya cekung
 Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano
sign”)
 Sering disertai penyakit infeksi (umumnya
kronis berulang)  diare persisten
Gambar anak marasmus
Anak gizi buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat tulang terbungkus kulit,
sehingga anak sulit untuk dapat berdiri tegak
 wajah seperti orang
tua
 kulit terlihat longgar
 tulang rusuk tampak
terlihat jelas
 kulit paha berkeriput
 kulit di pantat
berkeriput (“baggy
pants”)
Anak gizi buruk :
Marasmus (dengan HIV/AIDS)
Kulit pantat berkeriput (“baggy pants”)
2. KWASHIORKOR
 Otot mengecil (hipotrofi)
 Kelainan kulit berupa bercak merah muda
yg meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
 Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya
akut)  anemia dan diare
 Edema muka
 rambut kemerahan, mudah
dicabut
 kurang aktif, rewel/cengeng
 pengurusan otot
 Kelainan kulit berupa bercak
merah muda yg meluas &
berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan
terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
3. MARASMIK - KWASHIORKOR
Gambaran klinik merupakan campuran dari
beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan
Marasmus dengan BB/TB-PB <-3 SD
disertai edema yang tidak mencolok
Atrofi otot
Iga menonjol
Edema di ke 2 punggung kaki
Anak gizi buruk :
Marasmik - Kwashiorkor
Gomez, 1956
Klasifikasi didasarkan atas BB individu
menurut BB seharusnya anak sehat
seumur
KALSIFIKASI KEP
Derajat KEP
BB % dr Baku
Standar
0 =normal =/> 90 %
1 = ringan 89-75 %
2 = sedang 74 - 60 %
3 = berat < 60 %
 Bengua atas Kalsifikasi Gomez, 1970
 Dengan melihat defisit BB
 KEP dg edema tanpa melihat defisit BB
digolongkan derajat 3.
 Anak kwasiorkor Bbnya jarang menurun sd
60% karena adanya edema
 Lemak &otot2 tdk mengurang spt pada anak
marasmus
Depkes, 1975
Modifikasi klasifikasi gomez, lokakarya
mengkalsifikasikan menjadi3al:
Derajat KEP
BB % dr Baku
Standar
0 =normal =/> 80 %
1 = Kurang 60-79 %
2 = Buruk < 60 %
 WHO NCHS 2005
Indeks Standar
Ambang Batas (standar
deviasi)
BB/U Gizi Lebih >+ 2SD
Gizi Baik >= - 2 SD sampai + 2 SD
Gizi Kurang < - 1 SD sampai >= -3 SD
Gizi Buruk <-3 SD
TB/U Normal >= 2 SD
Pendek ( Stunded) < - 2 SD
BB/TB Gemuk >+ 2 SD
Normal >= - 2 SD sampai + 2 SD
Kurus < - 1 SD sampai >= -3 SD
Kurus Sekali <-3 SD
GIZI PADA ANAK
ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Anemia gizi adalah keadaan dng hemoglobin,
hematokrit dan sel darah merah yg lebih rendah dari
nilai normal.
 Disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam folat dan
atau vit B12
 Prevalensi anemia pada anak usia 1-4 thn 27,7%, 5-
14 thn 9,4%. Sebanyak 70,1% anemia pd anak usia
1-14 thn adalah anemia mikrositik hipokromik
(kekurangan zat besi, penyakit kronis tingkat lanjut
atau keracunan timbal) (RISKESDAS, 2007)
 Penanganan: mengkonsumsi makanan yg mengandung Fe dan yg
memacu penyerapan Fe (vitamin C, daging, ikan, unggasdan sea
food), konsumsi tablet tambah darah (TTD)
 Penyebab obesitas: hereditas/gen, gangguan
emosi, gangguan hormon, gaya hidup (pola
makan dan aktifitas fisik)
 Patogenesis: ada dua yi regulatory obesity
(gangguan primer pd yg mengatur masukan
makanan) & obesitas metabolik yi kelainan
pd metabolik lemak&KH (Mayer, 1973).
 kelebihan BB pd anak tdk boleh diturunkan
scra drastis krn penyusutan BB akan
sekaligus menghilangkan zat gizi yg
dibutuhkan untuk pertumbuhan.
OBESITAS PADA ANAK
Gejala Klinis Penderita Obesitas
Anak terlihat sangat gemuk
Umumnya lebih tingi dari anak normal
seumur
Doublechin (terlihat dagu berganda)
Buah dada seolah2 berkembang
Perut mengantung kebawah
Penis laki2 terlihat kecil, karena
tersembunyi dalam jaringan lemak pubis
Terapi obesitas pada anak
 Mengurangi masukan energi
 Memperbesar pengunanya, dgn memperhatikan sbb:
 Protein, mengurangi protein terlampau banyak akan
menimbulkan keseimbangan nitrogen negatif, karena
protein mrpkan zat pembangun maka kekurangan
protein berakibat atrofi otot, fungsi protein sbg zat
hormon&enzim tergganggu
 Lemak harus banyak dikurangi, makan tanpa lemak tdk
enak rasanya, lemak metab vit dan mengandung asam
lemak esensial bg tubuh
 KH, obesitas karena konsumsi gula2an maka harus
dikurangi
 Vitamin, dari sayuran harus banyak untuk cegah
konstipasi dan tinggi serat
Kekurangan vit A dgn KEP.
Kekurangan vit A dgn infeksi.
Campak dan Kekurangan vitA.
KEKURANGAN VIT.A (XEROFTALMIA)
Faktor Etiologi
Diet jangka panjang shg kekurangan vit A
atau pro vit A.
Gangguan resorbsi vit A,spt pd penyakit
pangkreas, diare kronik, KEP dll
Gangguan konversi pro vit A menjadi vit A spt
pd : penyakit gangguan fx kelenjar tiroid
Kerusakan hati spt :kwashirkor, hepatitis
kronik
Gambaran Klinis
 Kelainan kulitPada paha bagian depan (anterior) dan
lengan atas bagian belakang (posteriror).
 Kelainan mata
 Buta senja
 Xerosis konjuntiva (kering, tebal, keriput, penimbunan
pigmen)
 Bercak bitot (adanya bercak bitot warna putih)
 Xerosis kornea (keringnya epitel, kejernihan kornea krg)
Pencegahan dan Penanganan
Meningkatkan asupan yg kaya vit A dan
pro vit A (telur, ikan, hati)
Pemberian vit A secara berkala
Fortifikasi makanan yg sering disantap
Disebabkan virus (virus hepatitis A, B)
Gejala A lebih berat dari B, shg B kadang2
tdk tahu kalau sdg sakit.
Tetapi B ditakuti, karena menahun shg
hepar menjadi sirosis atau timbul kanker
hati.
Gejala hepatitis akut : suhu tinggi, muntah,
sakit perut, dsb
HEPAR
Diet Hepatitis Akut
Tergantung nafsu makan
Jika muntah atau mual jgn berikan
makanan berlemak
Cukup air buah & bubur.
Kondisi membaik energi cukup untuk
memperbaiki BB yg selama sakit menurun
REMAJA/DEWASA
KEK (Kurang Energi Kronis)
Penilaian KEK pd WUS → LILA < 23,5 cm
WUS dng resiko KEK cenderung
melahirkan bayi dng Berat Badan Lair
Rendah (BBLR) yg dpt menhambat
pertumbuhan selanjutnya khususnya pd
masa balita
Tingginya resiko KEK pd WUS di
Indonesia disebabkan oleh rendahnya
ketahanan pangan di RT karena
kemiskinan
OBESITAS
Obesitas merupakan resiko terjadinya
berbagai penyakit dan gangguan penyakit
dalam tubuh.
IMT (BB/TB): 25-27 (overweight), >27
(obesitas)
Prevalensi obesittas (> 18 thn), scra
berturut-turut 7,8% (laki-laki) dan 15,5%
(perempuan) (RISKESDAS, 2010)
KANKER
Merupakan penyakit akibat pertumbuan
tumor ganas yg tidak terkontrol.
Penyebab kematian utama di dunia
Proporsi kematian karena kanker di
perkotaan 5,4% dan 4,3% dipedesaan
(15-44 thn), 4,8% dan 4,4% (45-54 thn),
3,2% dan 3,9% (55-64 thn) (RISKESDAS,
2007)
Faktor Resiko
 Keturunan: beberapa jenis kanker mempunyai hubungan
dnegan keturunan. Seorang dng riwayat keluarga kanker
payudara, mempunyai resiko lebi tinggi terkena kanker
payudara
 Sistem imun: sistem imun tubuh yg sehat akan mengenali
sel asing yg menghancurkannya. Sistem imun tubuh yg tdk
efektif tdk dapt mengenali sel tumor sbg sel asing sehingga
tumor tumbuh dan berkembang
 Lingkungan: radiasi sinar matahari berlebihan, zat kimia
aflatoksin (pd jamur kc. Tanah dan biji-bijian), benzopyrene
asap yg terbentuk pd pemanggangan daging dng arang dan
merokok
 Makanan: makanan berpengaruh terhadap timbulnya kanker
atau sebaliknya.
Penanganan dan Diet
 Mengontrol BB dan mempertahankan BB pd
tingkat normal
 Memilih sebagian besar makanan yg berasal
dari tumbuh2an
 Membatasi asupan makanan berlemak tinggi,
 Membatasi makanan yg diawetkan dengan
garam dan makanan yg diasap
 Olahraga teratur
 Menghindari minuman beralkohol
 Tidak merokok
DIABETES MELITUS
Merupakan gangguan kronis yg ditandai
dng peningkatan kadar gula darah karena
gangguan metabolisme akibat hormon
insulin rendah.
Kadar gula darah < 140 mg/dl: tdk DM
>= 200 mg/dl : DM
Pencegahan (Slamet Suyono, 1996)
 Pencegahan Primer: semua aktivitas ditujukan u/
mcegah timbulnya hiperglikemia pd individu yg memp.
Resiko (umur >40 thn, gemuk, hipertensi, ada riwayat
DM,beriwayat melahirkan bayi dng BB > 4 kg, beriwayat
DMG, dan dislipidemia (gangguan metabolisme lemak)
 Pencegahan Sekunder: menjaga kadar gula darah dan
lipid darah dlm batas normal, diet seimbang, olahraga
teratur dan tdk merokok
 Pencegahan Tersier: semua upaya hendaknya
dilakukan untuk mencegah komplikasi dan kecacatan
akibat komplikasi DM
Penanganan
 Pengobatan umumnya dilakukan dng
menjalankan diet teratur, menurunkan BB,
olahraga, dan mengkonsumsi obat u/
menurunkan kadar Gula Darah
 Diet yg dianjurkan:
KH 60-70% tot energi
Lemak 20-25%, utamakan lemak tidak jenuh
Protein 10-15%
Asupan Kolesterol < 00 mg/hari
asupan serat 25 g/hari
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
 Merupakan Penyakit pd arteri koroner jantung yg
disebabkan oleh proses aterosklerosis.
 Resiko penyakit ini lebih rendah pd usia dewasa muda
dan meningkat tajam dng bertambahnya usia
 Kadar Kolesterol dan Trigliserida Orang Sehat
Lemak Darah Normal Antara Batas Tinggi
Kolesterol Total ≤ 200 200-239 >240
LDL ≤ 130 130-159 >160
Trigliserida < 200 200-399 >400
HDL ≥ 60 ≤ 35
Rasio LDL/HDL:
Lk
>5
Pr >4,5
Faktor Resiko
Karakteristik Individu (tdk dpt diubah) :
Usia, dan Riwayat Keluarga
Perilaku Gaya Hidup (dpt diubah):
kegemukan, kurang olahraga, merokok,
kebiasaan makan (kelebihan lemak,
garam, gula, energi serta kurang serat)
Kondisi Latar Belakang (diperiksa dan
ditangani): Hipertensi, DM, Hiperlipidemia
Pencegahan
Menjaga BB normal dng konsumsi
makanan sehat dan seimbang
Meningkatkan aktivitas fisik
Tdk merokok
Membatasi konsumsi alkohol
Banyak mengkonsumsi sayur dan buah
SELESAI

More Related Content

What's hot (19)

Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein
Akibat Kekurangan dan Kelebihan ProteinAkibat Kekurangan dan Kelebihan Protein
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein
 
Kekurangan Gizi
Kekurangan GiziKekurangan Gizi
Kekurangan Gizi
 
Kekurangan gizi
Kekurangan giziKekurangan gizi
Kekurangan gizi
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaSatuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
 
Askep anak-malnutrisi
Askep anak-malnutrisiAskep anak-malnutrisi
Askep anak-malnutrisi
 
Askep anak-malnutrisi-1
Askep anak-malnutrisi-1 Askep anak-malnutrisi-1
Askep anak-malnutrisi-1
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
 
MALNUTRISI - KEP
MALNUTRISI - KEPMALNUTRISI - KEP
MALNUTRISI - KEP
 
kebutuhan nutrisi pre eklampsi
kebutuhan nutrisi pre eklampsikebutuhan nutrisi pre eklampsi
kebutuhan nutrisi pre eklampsi
 
Kekurangan Energi Protein (KEP)
Kekurangan Energi Protein (KEP)Kekurangan Energi Protein (KEP)
Kekurangan Energi Protein (KEP)
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Kekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein
 
Ppt gizi
Ppt giziPpt gizi
Ppt gizi
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
 
malnutrisi
malnutrisimalnutrisi
malnutrisi
 
Askep marasmus
Askep marasmusAskep marasmus
Askep marasmus
 

Viewers also liked

Kehamilan dan gizi
Kehamilan dan giziKehamilan dan gizi
Kehamilan dan giziAnwar War
 
GIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu Chaesar
GIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu ChaesarGIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu Chaesar
GIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu ChaesarPangestu S
 
Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...
Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...
Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...Cut Ampon Lambiheue
 
Gizi seimbang pada ibu hamil
Gizi seimbang pada ibu hamilGizi seimbang pada ibu hamil
Gizi seimbang pada ibu hamilmuhammad husni
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukJoni Iswanto
 
Assessment Of Nutritional Status
Assessment Of Nutritional StatusAssessment Of Nutritional Status
Assessment Of Nutritional StatusSoha Rashed
 

Viewers also liked (7)

Kehamilan dan gizi
Kehamilan dan giziKehamilan dan gizi
Kehamilan dan gizi
 
Materi inti ii jan-2013
Materi inti ii  jan-2013Materi inti ii  jan-2013
Materi inti ii jan-2013
 
GIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu Chaesar
GIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu ChaesarGIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu Chaesar
GIZI Diet pasien ibu hamil dengan anemia by Pangestu Chaesar
 
Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...
Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...
Bahan Presentasi Bides "Sukses Karier, Nyaman Lingkungan, Dapur Berasap" di J...
 
Gizi seimbang pada ibu hamil
Gizi seimbang pada ibu hamilGizi seimbang pada ibu hamil
Gizi seimbang pada ibu hamil
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi buruk
 
Assessment Of Nutritional Status
Assessment Of Nutritional StatusAssessment Of Nutritional Status
Assessment Of Nutritional Status
 

Similar to MASALAH GIZI

Similar to MASALAH GIZI (20)

Masalah gizi
Masalah giziMasalah gizi
Masalah gizi
 
Gizi buruk
Gizi burukGizi buruk
Gizi buruk
 
Kurang Energi Protein Ude News
Kurang Energi Protein   Ude NewsKurang Energi Protein   Ude News
Kurang Energi Protein Ude News
 
Chapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukChapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi Buruk
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
Anemia pd remaja_ppt
Anemia pd remaja_pptAnemia pd remaja_ppt
Anemia pd remaja_ppt
 
PENGANTAR ILMU GIZI
 PENGANTAR ILMU GIZI  PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI
 
diare.pptx
diare.pptxdiare.pptx
diare.pptx
 
3097875.ppt
3097875.ppt3097875.ppt
3097875.ppt
 
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUSMakalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
Makalah agung : Defisiensi Karbohidrat MARASMUS
 
Diare1
Diare1Diare1
Diare1
 
Life enzyme
Life enzymeLife enzyme
Life enzyme
 
Diare usia 1 3 tahun=
Diare  usia 1 3 tahun=Diare  usia 1 3 tahun=
Diare usia 1 3 tahun=
 
Klb
KlbKlb
Klb
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
Gizi anak
Gizi anakGizi anak
Gizi anak
 
KEP
KEPKEP
KEP
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

MASALAH GIZI

  • 1. MASALAH GIZI DLM DAUR KEHIDUPAN ZABANIYAH, S. Gz
  • 3. Perubahan2 u/ memulihkan tubuhinvolusi uterus yang menyebabkan ekskresi nitrogen meningkat.  Produksi ASI persiapan laktasi mulai saat hamil muda, penyimpanan kalori dlm bentuk jaringan lemak sbg cadangan u/ masa laktasi energi ASI berasal dari makanan (kalori ckp) dan jaringan ibu (kalori tdk ckpkatabolisme)
  • 4. PRODUKSI ASI Sekresi ASI oleh Alveoli Glandula Mammae (the milk production refleks) Perkembangan Alveoli Glandula Mammae (jumlah &perkembangan) Nutrien yang ada dlm tubuh ibu untuk produksi ASI. Pengaruh hormon2 estrogen, progesteron, prolaktin dan faktor psychis Milk Production Refleks merupakan refleks yang timbul akibat rangsangan dari puting susu sehingga terjadi sekresi hormon prolaktin.
  • 5. Pengeluaran (ejection) ASI kedalam saluran glandula mammae (the let down refleks)  Perkembangan Alveoli Glandula Mammae  Tergantung dari refleks neuro hormonal (reaksi rangsangan hisapan)  Anak menghisap papilarangsangan dibawa melalui batang otakotak besar hipotalamus hipofise posteriorhormon oxytocin dilepasperedaran darah sel myoephitel ototberkontraksi ejection (produksiASI)  Hormon oxytocin menyebabkan let down reflekASI memancar. PRODUKSI ASI Let Down Refleks : refleks yang menekan air susu ke bagian depan payudara karena hormon oksitosin menyebabkan sel-sel otot disekeliling alveoli berkontraksi
  • 7. MANFAAT MENYUSUI ASPEK GIZI ASPEK IMUNOLOGIK ASPEK PSIKOLOGIK ASPEK KECERDASAN ASPEK NEUROLOGIS ASPEK EKONOMIS ASPEK PENUNDAAN KEHAMILAN
  • 8. Kelompok Makanan Tdk Hamil Hamil Menyusui Protein 2 4 4 - Hewani (1) (2) (2) - Nabati (1) (2) (2) Susu & Olahannya 2 4 4 Roti & Biji2an 4 4 4 Buah & Sayur2an 4 4 4 - Buah kaya Vit.C (1) (1) (1) - Sayuran Hijau tua (1) (1) (1) - Sayuran, buah2an (2) (2) (2) Perbandingan Porsi Mknan Wanita Tdk hamil, Hamil & Menyusui
  • 9. MASALAH DALAM MENYUSUI  Beberapa faktor yg menyebabkan ibu tidak dapat menyusui bayi: - air susu tdk keluar - tidak mempraktikan IMD - menyusui tdk on demand - ibu/bayi sakit - sikap ibu - ada masalah pd payudara - Bayi tdk dpt menghisap putting susu dng benar
  • 11.  Gastroenteritis, Radang lambung dan usus (bahasa Inggris: gastric flu, stomach flu) adalah suatu jenis peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus kecil, dan mengakibatkan diare akut.  Diasosiasikan dg penyakit yg disebabkan o/ virus  Umum terjadi pada bayi dan masa awal anak2  Penyakit ini merusak mukosa usus dan mengurangi aktivitas enzim laktase yg dibutuhkan u/ pencernan laktase(gula susu),karena laktase terletak didindingusus.  Makanan yg mengandung laktose tdk dpt dicerna dgn baik dan sbg akibat efek osmolalitas karena tdk terserapnya laktose air ditarik ke saluran pencernan yg memperparah diare. GASTROENTRITIS
  • 12.  Anak yg dilahirkan <2,5 kg.  Belum dapat menghisap & menelan dg baik  Kapasitas u/ mencerna makanan terbatas.  ASI mengandung zat2 anti infeksi spt antibodi,dll, mudah dicerna.  Dianjurkan mendapat makanan dari luar mis: makanan formula 40-50% mengandung lemak  Untuk tiap 10kal,mengandung protein 2,54gr, kalsium 132 mg,dan natrium 53mg. PREMATUR
  • 13. Perlu dilakukan pemeriksan apakah anak menderita gangguan saluran cerna atau penyakit infeksi lainya. Penyakit infeksi menahun spt TB paru, glomerulonefritis kronik, dsb. Obati dulu sakitnya, sambil memberikan asupan makanan kecil tapi sering utk menghindari kebosanan pd anak. ANAK TDK MAU MKN
  • 15. KEP dikenal juga dgn PEM, merupakan salah satu penyakit gangguan gizi banyak terjadi di negara berkembang khususnya di Indonesia. Disebabkan karena kekurangan energi & protein. Terdiri dari marasmus dan kwashiorkor atau gabungan dari kedua tipe tsb KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
  • 16. 1. MARASMUS Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit  Wajah seperti orang tua  Cengeng, rewel  Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar- baggy pants)  Perut umumnya cekung  Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano sign”)  Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)  diare persisten
  • 17. Gambar anak marasmus Anak gizi buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat tulang terbungkus kulit, sehingga anak sulit untuk dapat berdiri tegak
  • 18.  wajah seperti orang tua  kulit terlihat longgar  tulang rusuk tampak terlihat jelas  kulit paha berkeriput  kulit di pantat berkeriput (“baggy pants”) Anak gizi buruk : Marasmus (dengan HIV/AIDS)
  • 19. Kulit pantat berkeriput (“baggy pants”)
  • 20. 2. KWASHIORKOR  Otot mengecil (hipotrofi)  Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)  Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut)  anemia dan diare
  • 21.  Edema muka  rambut kemerahan, mudah dicabut  kurang aktif, rewel/cengeng  pengurusan otot  Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
  • 22. 3. MARASMIK - KWASHIORKOR Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB/TB-PB <-3 SD disertai edema yang tidak mencolok
  • 23. Atrofi otot Iga menonjol Edema di ke 2 punggung kaki Anak gizi buruk : Marasmik - Kwashiorkor
  • 24. Gomez, 1956 Klasifikasi didasarkan atas BB individu menurut BB seharusnya anak sehat seumur KALSIFIKASI KEP Derajat KEP BB % dr Baku Standar 0 =normal =/> 90 % 1 = ringan 89-75 % 2 = sedang 74 - 60 % 3 = berat < 60 %
  • 25.  Bengua atas Kalsifikasi Gomez, 1970  Dengan melihat defisit BB  KEP dg edema tanpa melihat defisit BB digolongkan derajat 3.  Anak kwasiorkor Bbnya jarang menurun sd 60% karena adanya edema  Lemak &otot2 tdk mengurang spt pada anak marasmus
  • 26. Depkes, 1975 Modifikasi klasifikasi gomez, lokakarya mengkalsifikasikan menjadi3al: Derajat KEP BB % dr Baku Standar 0 =normal =/> 80 % 1 = Kurang 60-79 % 2 = Buruk < 60 %
  • 27.  WHO NCHS 2005 Indeks Standar Ambang Batas (standar deviasi) BB/U Gizi Lebih >+ 2SD Gizi Baik >= - 2 SD sampai + 2 SD Gizi Kurang < - 1 SD sampai >= -3 SD Gizi Buruk <-3 SD TB/U Normal >= 2 SD Pendek ( Stunded) < - 2 SD BB/TB Gemuk >+ 2 SD Normal >= - 2 SD sampai + 2 SD Kurus < - 1 SD sampai >= -3 SD Kurus Sekali <-3 SD
  • 29. ANEMIA DEFISIENSI BESI  Anemia gizi adalah keadaan dng hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah yg lebih rendah dari nilai normal.  Disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam folat dan atau vit B12  Prevalensi anemia pada anak usia 1-4 thn 27,7%, 5- 14 thn 9,4%. Sebanyak 70,1% anemia pd anak usia 1-14 thn adalah anemia mikrositik hipokromik (kekurangan zat besi, penyakit kronis tingkat lanjut atau keracunan timbal) (RISKESDAS, 2007)  Penanganan: mengkonsumsi makanan yg mengandung Fe dan yg memacu penyerapan Fe (vitamin C, daging, ikan, unggasdan sea food), konsumsi tablet tambah darah (TTD)
  • 30.  Penyebab obesitas: hereditas/gen, gangguan emosi, gangguan hormon, gaya hidup (pola makan dan aktifitas fisik)  Patogenesis: ada dua yi regulatory obesity (gangguan primer pd yg mengatur masukan makanan) & obesitas metabolik yi kelainan pd metabolik lemak&KH (Mayer, 1973).  kelebihan BB pd anak tdk boleh diturunkan scra drastis krn penyusutan BB akan sekaligus menghilangkan zat gizi yg dibutuhkan untuk pertumbuhan. OBESITAS PADA ANAK
  • 31. Gejala Klinis Penderita Obesitas Anak terlihat sangat gemuk Umumnya lebih tingi dari anak normal seumur Doublechin (terlihat dagu berganda) Buah dada seolah2 berkembang Perut mengantung kebawah Penis laki2 terlihat kecil, karena tersembunyi dalam jaringan lemak pubis
  • 32. Terapi obesitas pada anak  Mengurangi masukan energi  Memperbesar pengunanya, dgn memperhatikan sbb:  Protein, mengurangi protein terlampau banyak akan menimbulkan keseimbangan nitrogen negatif, karena protein mrpkan zat pembangun maka kekurangan protein berakibat atrofi otot, fungsi protein sbg zat hormon&enzim tergganggu  Lemak harus banyak dikurangi, makan tanpa lemak tdk enak rasanya, lemak metab vit dan mengandung asam lemak esensial bg tubuh  KH, obesitas karena konsumsi gula2an maka harus dikurangi  Vitamin, dari sayuran harus banyak untuk cegah konstipasi dan tinggi serat
  • 33. Kekurangan vit A dgn KEP. Kekurangan vit A dgn infeksi. Campak dan Kekurangan vitA. KEKURANGAN VIT.A (XEROFTALMIA)
  • 34. Faktor Etiologi Diet jangka panjang shg kekurangan vit A atau pro vit A. Gangguan resorbsi vit A,spt pd penyakit pangkreas, diare kronik, KEP dll Gangguan konversi pro vit A menjadi vit A spt pd : penyakit gangguan fx kelenjar tiroid Kerusakan hati spt :kwashirkor, hepatitis kronik
  • 35. Gambaran Klinis  Kelainan kulitPada paha bagian depan (anterior) dan lengan atas bagian belakang (posteriror).  Kelainan mata  Buta senja  Xerosis konjuntiva (kering, tebal, keriput, penimbunan pigmen)  Bercak bitot (adanya bercak bitot warna putih)  Xerosis kornea (keringnya epitel, kejernihan kornea krg)
  • 36. Pencegahan dan Penanganan Meningkatkan asupan yg kaya vit A dan pro vit A (telur, ikan, hati) Pemberian vit A secara berkala Fortifikasi makanan yg sering disantap
  • 37. Disebabkan virus (virus hepatitis A, B) Gejala A lebih berat dari B, shg B kadang2 tdk tahu kalau sdg sakit. Tetapi B ditakuti, karena menahun shg hepar menjadi sirosis atau timbul kanker hati. Gejala hepatitis akut : suhu tinggi, muntah, sakit perut, dsb HEPAR
  • 38. Diet Hepatitis Akut Tergantung nafsu makan Jika muntah atau mual jgn berikan makanan berlemak Cukup air buah & bubur. Kondisi membaik energi cukup untuk memperbaiki BB yg selama sakit menurun
  • 40. KEK (Kurang Energi Kronis) Penilaian KEK pd WUS → LILA < 23,5 cm WUS dng resiko KEK cenderung melahirkan bayi dng Berat Badan Lair Rendah (BBLR) yg dpt menhambat pertumbuhan selanjutnya khususnya pd masa balita Tingginya resiko KEK pd WUS di Indonesia disebabkan oleh rendahnya ketahanan pangan di RT karena kemiskinan
  • 41. OBESITAS Obesitas merupakan resiko terjadinya berbagai penyakit dan gangguan penyakit dalam tubuh. IMT (BB/TB): 25-27 (overweight), >27 (obesitas) Prevalensi obesittas (> 18 thn), scra berturut-turut 7,8% (laki-laki) dan 15,5% (perempuan) (RISKESDAS, 2010)
  • 42. KANKER Merupakan penyakit akibat pertumbuan tumor ganas yg tidak terkontrol. Penyebab kematian utama di dunia Proporsi kematian karena kanker di perkotaan 5,4% dan 4,3% dipedesaan (15-44 thn), 4,8% dan 4,4% (45-54 thn), 3,2% dan 3,9% (55-64 thn) (RISKESDAS, 2007)
  • 43. Faktor Resiko  Keturunan: beberapa jenis kanker mempunyai hubungan dnegan keturunan. Seorang dng riwayat keluarga kanker payudara, mempunyai resiko lebi tinggi terkena kanker payudara  Sistem imun: sistem imun tubuh yg sehat akan mengenali sel asing yg menghancurkannya. Sistem imun tubuh yg tdk efektif tdk dapt mengenali sel tumor sbg sel asing sehingga tumor tumbuh dan berkembang  Lingkungan: radiasi sinar matahari berlebihan, zat kimia aflatoksin (pd jamur kc. Tanah dan biji-bijian), benzopyrene asap yg terbentuk pd pemanggangan daging dng arang dan merokok  Makanan: makanan berpengaruh terhadap timbulnya kanker atau sebaliknya.
  • 44. Penanganan dan Diet  Mengontrol BB dan mempertahankan BB pd tingkat normal  Memilih sebagian besar makanan yg berasal dari tumbuh2an  Membatasi asupan makanan berlemak tinggi,  Membatasi makanan yg diawetkan dengan garam dan makanan yg diasap  Olahraga teratur  Menghindari minuman beralkohol  Tidak merokok
  • 45. DIABETES MELITUS Merupakan gangguan kronis yg ditandai dng peningkatan kadar gula darah karena gangguan metabolisme akibat hormon insulin rendah. Kadar gula darah < 140 mg/dl: tdk DM >= 200 mg/dl : DM
  • 46. Pencegahan (Slamet Suyono, 1996)  Pencegahan Primer: semua aktivitas ditujukan u/ mcegah timbulnya hiperglikemia pd individu yg memp. Resiko (umur >40 thn, gemuk, hipertensi, ada riwayat DM,beriwayat melahirkan bayi dng BB > 4 kg, beriwayat DMG, dan dislipidemia (gangguan metabolisme lemak)  Pencegahan Sekunder: menjaga kadar gula darah dan lipid darah dlm batas normal, diet seimbang, olahraga teratur dan tdk merokok  Pencegahan Tersier: semua upaya hendaknya dilakukan untuk mencegah komplikasi dan kecacatan akibat komplikasi DM
  • 47. Penanganan  Pengobatan umumnya dilakukan dng menjalankan diet teratur, menurunkan BB, olahraga, dan mengkonsumsi obat u/ menurunkan kadar Gula Darah  Diet yg dianjurkan: KH 60-70% tot energi Lemak 20-25%, utamakan lemak tidak jenuh Protein 10-15% Asupan Kolesterol < 00 mg/hari asupan serat 25 g/hari
  • 48. Penyakit Jantung Koroner (PJK)  Merupakan Penyakit pd arteri koroner jantung yg disebabkan oleh proses aterosklerosis.  Resiko penyakit ini lebih rendah pd usia dewasa muda dan meningkat tajam dng bertambahnya usia  Kadar Kolesterol dan Trigliserida Orang Sehat Lemak Darah Normal Antara Batas Tinggi Kolesterol Total ≤ 200 200-239 >240 LDL ≤ 130 130-159 >160 Trigliserida < 200 200-399 >400 HDL ≥ 60 ≤ 35 Rasio LDL/HDL: Lk >5 Pr >4,5
  • 49. Faktor Resiko Karakteristik Individu (tdk dpt diubah) : Usia, dan Riwayat Keluarga Perilaku Gaya Hidup (dpt diubah): kegemukan, kurang olahraga, merokok, kebiasaan makan (kelebihan lemak, garam, gula, energi serta kurang serat) Kondisi Latar Belakang (diperiksa dan ditangani): Hipertensi, DM, Hiperlipidemia
  • 50. Pencegahan Menjaga BB normal dng konsumsi makanan sehat dan seimbang Meningkatkan aktivitas fisik Tdk merokok Membatasi konsumsi alkohol Banyak mengkonsumsi sayur dan buah