SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
HASIL AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Adanya amandemen menjadikan UUD 1945 mengalami beberapa perubahan, baik
yang bersifat penambahan, penyempurnaan, maupun penghapusan terhadap pasal-pasal yang
cukup mendasar. Adapun perubahan yang dimaksud adalah
A. MPR
-

Sebelum amandemen
1. Susunan
Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 menyebutkan bahwa anggota MPR terdiri dari
anggota DPR ditambah tusan daerah dan utusan golongan
2. Wewenang
Pasal 3 MPR menetapkan UUD dan GBHN
Pasal 6 ayat 2 presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR dengan suara
terbanyak
Pasal 37 ayat 1 untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya
2/3 dari pada jumlah MPR harus hadir.
Ayat 2 putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada
jumlah anggota yang hadir.

-

Sesudah amandemen
1. Susunan
Pasal 2 :
a. MPR terdiri atas anggota DPR, anggota perwakilan daerah yang dipilih
melalui pemilu dan diatur lebih lanjut dengan udang-udang
b. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun di ibukota negara
c. Segala putusan MPR ditetapkan dengan suaran terbanyak
2. Wewenang
Pasal 3
a. MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD
b. MPR melantik presiden dan wakil presiden
c. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden
dalam masa jabatannya menurut UUD

B. PRESIDEN
-

Sebelum amandemen
1. Pengisian jabatan presiden
Pasal 6 ayat 2 presiden dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak. Sedangkan
syarat untuk menjadi presiden hanya ditentukan orang indonesia asli pasal 6
ayat 1 UUD 1945.
2. Kekuasaan presiden
Kekuasaan presiden dalam bidang eksekutif
a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut
UUD.
b. Pasal 5 ayat 2 presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan UU sebagaimana mestinya.
3. Kekuasaan presiden dalam bidang legislatif
Merupakan partner bagi DPR, artinya presiden bekerja sama dengan DPR
dalam tugas legislatif diantaranya :
a. Pasal 5 ayat 1 presiden memegang kekuasaan membentuk UU dengan
persetujuan DPR
b. Pasal 20 ayat 1 tiap-tiap UU menghendaki pesetujuan DPR
c. Pasal 21 ayat 1 anggota-anggota DPR berhak mengajukan rancangan
Undang-undang
4. Wewenang presiden sebagai kepala negara
a. Pasal 10 presiden memegang kekuasaan atas AD, AL dan AU
b. Pasal 11 presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
c. Pasal 12 presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibat
keadaan bahaya ditetapkan dengan UU
d. Pasal 13 ayat 1 presiden mengangkat duta dan konsul
e. Pasal 13 ayat 2 presiden menerima duta negara lain
f. Pasal 14 presiden memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi
g. Pasal 15 presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormatan.
-

Sesudah amandemen
1. Pengisian jabatan presiden
Pasal 6 : calon presiden dan wakil presiden harus seorang WNI, sejak
kelahiran dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena
kehendaknya sendiri, tidak pernah menghianati negara, serta mampu secara
rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai presiden dan
wakil presiden.
Syarat-syarat menjadi presiden dan wakil presiden diatur lebih lanjut dalam
pasal 6A, yaitu :
a. Presiden dan wakil presiden dipilh dalam satu pasangan secara lansung
oleh rakyat
b. Pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan
parpol peserta pemilu sebelum pelaksanaan pemilu
c. Pasangan capres dan cawapres yang mendapat suara lebih dari 50% dari
jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi
yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di indonesia dilantik
menjadi presiden dan wakil presiden
d. Dalam hal tidak ada pasangan capres dan cawapres terpilih, dua pasangan
calon yang mempunyai suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilu
dipilih oleh rakyat secara lansung dan pasangan yang memperoleh suara
rakyat terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden.
e. Tatacara pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden lebih lanjut
diatur dalam udang-undang
2. Kekuasaan presiden bidang eksekutif
a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut
UUD
b. Pasal 17 ayat 1 presiden di bantuk oleh menteri-menteri negara
c. Pasal 17 ayat 2 menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh
presiden
3. Bidang legislatif
a. Pasal ayat 1 presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang
dengan persetujuan DPR
b. Pasal 20 ayat 1 setiap RUU dibahas oleh DPR dan presiden untuk
mendapat persetujuan bersama.
c. Pasal 21 ayat 1 jika rancangan itu meskipun disetujui oleh DPR tidak
disahkan oleh presiden, maka rancangan tadi tidak dapat diajukan lagi
dalam pesidangan DPR masa itu.
4. Wewenang presiden sebagai kepala negara
a. Pasal 11 ayat 1 presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang,
membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain
b. Pasal 11 ayat 2 presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya
menimbulkan akibat yang luas mendasar bagi kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban keuangan negaga, dan atau mengharuskan perubahan
atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan DPR 
c. Pasal 12 presiden menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan
akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang
d. Pasal 13 ayat 3 presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR
e. Pasal 14 ayat 1 presiden memberikan grasi dan abolisi dengan
memperhatikan pertimbangan DPR
f. Pasal 14 ayat 2 presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan
memperhatikan pertimbangan DPR
g. Pasal 15 presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur dalam undang-undang
h. Pasal 16 presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas
memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden, yang selanjutnya
diatur dengan undang-undang

C. DPR
-

Sebelum amandemen
1. Susunan
a. Pasal 19 ayat 1 susunan DPR ditetapkan dengan undang-undang
pelaksanaan dari pasal tersebut dikeluarkan
b. UU No. 15 tahun 1969 jo No. 4 Tahun 1975 dan No.2 tahun 1980 tentang
pemilu anggota MPR dan DPR
c. UU No. 16 Tahun 1969 dan UU No. 5 Tahun 1975 tentang susunan dan
kedudukan MPR, DPR, dan DPRD. 
Dari kedua undang-undang tersebut dapat dipahami, bahwa cara yang dicapai
uttuk menetapkan anggota DPR dengan pemilu dan penunjukan /
pengangkatan
2. Tugas DPR
a. Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 hubungan MPR dan DPR. DPR itu merangkap
sebagai anggota MPR
b. Pasal 20 ayat 1 DPR memberi persetujuan setiap pembentukan UU
c. Pasal 20 ayat 2 jika suatu rancangan UU tidak mendapat persetujuan DPR
maka rancangan UU tersebut tidak boleh diajukan lagi pada persidangan
DPR masa itu
d. Pasal 22 ayat 1 dalam hal ihwal kepentingan presiden berhak menetapkan
peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.
e. Pasal 22 ayat 3 jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan
pemerintah itu harus di cabut.

-

Sesudah amandemen
1. Susunan
a. Pasal 19 ayat 1 anggota DPR dipilh melalui pemilu
b. Pasal 19 ayat 2 susunan DPR diatur dengan undang-undang
c. Pasal 19 ayat 3 DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun
2. Tugas
Pasal 20 ayat :
1. DPR memegang kekuasaan berbentuk UU
2. Setiap rancangan UU dibahas oleh DPR dan presiden untuk mendapat
persetujuan bersama
3. Jika RUU tidak mendapat persetujuan bersama, maka RUU itu tidak boleh
diajukan lagi pada persidangan DPR masa itu
4. Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi
UU
5. Dalam hal RUU yang telah disetujui tersebut tidak disahkan oleh presiden
dalam waktu tiga puluh hari sejak RUU itu disetujui, RUU tersebut sah
menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
Pasal 21 ayat :
1. Anggota – anggota DPR berhak mengajukan RUU
2. Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh DPR, tidak disahkan oleh
presiden maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam
persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu
Pasal 20 A ayat :
1. DPR mempunyai

fungsi legislatif, fungsi anggaran, dan fungsi

pengawasan
2. Dalam melaksanakan fungsinya selain hal yang diatur dalam pasal pasal
lain UUD ini, DPR mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat
3. Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain UUD ini, setiap anggota
DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul, dan
pendapat serta hak imunitas
D. MAHKAMAH AGUNG
-

Sebelum amandemen
1. Kedudukan MA
MA sebagai badan atau lembaga yang mempunya tugas menegakan tertib
hukum yang telah digariskan oleh rakyat, MA juga merupakan peradilan
kasasi serta mengawasi kegiatan-kegiatan peradilan dibawahnya.
2. Hak menguji MA
Hak menguji formil adalah hak menguji MA untuk menilai apakah suatu
peraturan perundangundangan itu telah dibuat sebagaimana semestinya
menurut UUD
Hak menguji material adalah hak menguji dari MA untuk menentukan apakah
suatu lembaga negara itu isinya tidak bertentangan dengan peraturan yang
lebih tinggi.
3. Lingkaran peradilan di bawah MA
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan :
peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer.
-

Sesudah amandemen
1. Kedudukan MA
a. Pasal 24 ayat 1 kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan
b. Pasal 24 ayat 2 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah
agung.
2. Hak menguji MA
Pasal 24 ayat 1 MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang undangan di bawah undang-undang.
3. Lingkungan peradilan di bawah MA
Pasal 24 ayat 2 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan
peradilan yang berada di bawahnya.

E. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
-

Sebelum amandemen
Kedudukan BPK menurut pasal 23 ayat 5 untuk memeriksa tanggung jawab
tentang keuangan negara diadakan suatu badan pemeriksa

keuangan yang

peraturannya ditetapkan dengan UU.
-

Sesudah amandemen
1. Kedudukan
Pasal 23 E ayat :
1. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang kekuangan
2. Pemeriksaan diserahkan kepada DPR dan DPRD
3. Hasil pemeriksaan tersebut di tindak lanjuti oleh lembaga perwakilan
Pasal 23 F ayat :
1. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan petimbangan dari
presiden
2. Pemimpin BPK dipilh dari dan oleh anggota
Pasal 23 G ayat :
1. BPK berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan disetiap
provinsi
2. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam UU
F. DEWAN PERWAKILAN AGUNG
(Lembaga ini setelah UUD 1945 diamandemen dihilangkan)

G. DEWAN PERWAKILAN DAERAH
1. Dewan perwakilan daerah (DPD)
Pasal 22 C ayat :
1. DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang- undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah
2. DPD ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah
3. DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
4. Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya bila melanggar

2. Mahkamah Konstitusi
Pasal 24 C
1. MK berhak mengadili pada tingkat pertama dan terakhir putusan
2. MK wajib meberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden
3. MK mempunyai sembilan anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh
presiden
4. Ketua dan wakil ketua dipilh oleh hakim konstitusi
5. Hakim konstitusi harus mempunyai integrasi
6. Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi hukum acara serta
ketentuan lainnya diatur dalam UU

H. KOMISI YUDISIAL
Pasal 24 B ayat 1
1. Komisi yudisial bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan
hakim
2. Anggota komisi yudisial harus

mempunyai pengetahuan dan pengalaman di

bidang hukum
3. Anggota komisi yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan
persetujuan DPR
4. Susunan, kedudukan, keanggotaan komisi yudisial diatur dengan UU.
TUGAS PKN
HASIL AMANDEMEN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945

NAMA : SRI MELTA
KELAS : VIII 9

SMP NEGERI 2 RAHA
2013

More Related Content

What's hot

What's hot (10)

Susunan lembaga negara
Susunan lembaga negaraSusunan lembaga negara
Susunan lembaga negara
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Lembaga negara
Lembaga negaraLembaga negara
Lembaga negara
 
Presiden & wakil presiden
Presiden & wakil presidenPresiden & wakil presiden
Presiden & wakil presiden
 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
 
UUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenUUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum Amandemen
 
Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945
 
Uud 1945 amandemen
Uud 1945 amandemenUud 1945 amandemen
Uud 1945 amandemen
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
 
Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Lembaga Negara
 

Similar to Hasil amandemen undang

ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxAnitaMusya
 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxZaxyKentBL11
 
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfPERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfperencanaanperpajaka
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkOperator Warnet Vast Raha
 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Operator Warnet Vast Raha
 
Administrasi Negara
Administrasi NegaraAdministrasi Negara
Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiguest28d21d
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Winarto Winartoap
 
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)Suprijanto Rijadi
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaChoujiEriko
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Belum Kerja
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptxDMumtazah
 

Similar to Hasil amandemen undang (20)

Amandemen undang undang
Amandemen undang undangAmandemen undang undang
Amandemen undang undang
 
Amandemen undang undang
Amandemen undang undangAmandemen undang undang
Amandemen undang undang
 
Amandemen undang undang
Amandemen undang undangAmandemen undang undang
Amandemen undang undang
 
Amandemen undang undang
Amandemen undang undangAmandemen undang undang
Amandemen undang undang
 
Amandemen undang undang
Amandemen undang undangAmandemen undang undang
Amandemen undang undang
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraanTugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraanTugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
 
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfPERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
 
Administrasi Negara
Administrasi NegaraAdministrasi Negara
Administrasi Negara
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viii
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
 
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
Ppt 6
Ppt 6Ppt 6
Ppt 6
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Hasil amandemen undang

  • 1. HASIL AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Adanya amandemen menjadikan UUD 1945 mengalami beberapa perubahan, baik yang bersifat penambahan, penyempurnaan, maupun penghapusan terhadap pasal-pasal yang cukup mendasar. Adapun perubahan yang dimaksud adalah A. MPR - Sebelum amandemen 1. Susunan Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 menyebutkan bahwa anggota MPR terdiri dari anggota DPR ditambah tusan daerah dan utusan golongan 2. Wewenang Pasal 3 MPR menetapkan UUD dan GBHN Pasal 6 ayat 2 presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak Pasal 37 ayat 1 untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah MPR harus hadir. Ayat 2 putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota yang hadir. - Sesudah amandemen 1. Susunan Pasal 2 : a. MPR terdiri atas anggota DPR, anggota perwakilan daerah yang dipilih melalui pemilu dan diatur lebih lanjut dengan udang-udang b. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun di ibukota negara c. Segala putusan MPR ditetapkan dengan suaran terbanyak 2. Wewenang Pasal 3 a. MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD b. MPR melantik presiden dan wakil presiden c. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD B. PRESIDEN - Sebelum amandemen 1. Pengisian jabatan presiden Pasal 6 ayat 2 presiden dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak. Sedangkan syarat untuk menjadi presiden hanya ditentukan orang indonesia asli pasal 6 ayat 1 UUD 1945.
  • 2. 2. Kekuasaan presiden Kekuasaan presiden dalam bidang eksekutif a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. b. Pasal 5 ayat 2 presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. 3. Kekuasaan presiden dalam bidang legislatif Merupakan partner bagi DPR, artinya presiden bekerja sama dengan DPR dalam tugas legislatif diantaranya : a. Pasal 5 ayat 1 presiden memegang kekuasaan membentuk UU dengan persetujuan DPR b. Pasal 20 ayat 1 tiap-tiap UU menghendaki pesetujuan DPR c. Pasal 21 ayat 1 anggota-anggota DPR berhak mengajukan rancangan Undang-undang 4. Wewenang presiden sebagai kepala negara a. Pasal 10 presiden memegang kekuasaan atas AD, AL dan AU b. Pasal 11 presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain c. Pasal 12 presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya ditetapkan dengan UU d. Pasal 13 ayat 1 presiden mengangkat duta dan konsul e. Pasal 13 ayat 2 presiden menerima duta negara lain f. Pasal 14 presiden memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi g. Pasal 15 presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan. - Sesudah amandemen 1. Pengisian jabatan presiden Pasal 6 : calon presiden dan wakil presiden harus seorang WNI, sejak kelahiran dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah menghianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai presiden dan wakil presiden. Syarat-syarat menjadi presiden dan wakil presiden diatur lebih lanjut dalam pasal 6A, yaitu : a. Presiden dan wakil presiden dipilh dalam satu pasangan secara lansung oleh rakyat b. Pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan parpol peserta pemilu sebelum pelaksanaan pemilu
  • 3. c. Pasangan capres dan cawapres yang mendapat suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di indonesia dilantik menjadi presiden dan wakil presiden d. Dalam hal tidak ada pasangan capres dan cawapres terpilih, dua pasangan calon yang mempunyai suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilu dipilih oleh rakyat secara lansung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. e. Tatacara pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden lebih lanjut diatur dalam udang-undang 2. Kekuasaan presiden bidang eksekutif a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD b. Pasal 17 ayat 1 presiden di bantuk oleh menteri-menteri negara c. Pasal 17 ayat 2 menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden 3. Bidang legislatif a. Pasal ayat 1 presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR b. Pasal 20 ayat 1 setiap RUU dibahas oleh DPR dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama. c. Pasal 21 ayat 1 jika rancangan itu meskipun disetujui oleh DPR tidak disahkan oleh presiden, maka rancangan tadi tidak dapat diajukan lagi dalam pesidangan DPR masa itu. 4. Wewenang presiden sebagai kepala negara a. Pasal 11 ayat 1 presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain b. Pasal 11 ayat 2 presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya menimbulkan akibat yang luas mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negaga, dan atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan DPR c. Pasal 12 presiden menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang d. Pasal 13 ayat 3 presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR e. Pasal 14 ayat 1 presiden memberikan grasi dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
  • 4. f. Pasal 14 ayat 2 presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR g. Pasal 15 presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dalam undang-undang h. Pasal 16 presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden, yang selanjutnya diatur dengan undang-undang C. DPR - Sebelum amandemen 1. Susunan a. Pasal 19 ayat 1 susunan DPR ditetapkan dengan undang-undang pelaksanaan dari pasal tersebut dikeluarkan b. UU No. 15 tahun 1969 jo No. 4 Tahun 1975 dan No.2 tahun 1980 tentang pemilu anggota MPR dan DPR c. UU No. 16 Tahun 1969 dan UU No. 5 Tahun 1975 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD. Dari kedua undang-undang tersebut dapat dipahami, bahwa cara yang dicapai uttuk menetapkan anggota DPR dengan pemilu dan penunjukan / pengangkatan 2. Tugas DPR a. Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 hubungan MPR dan DPR. DPR itu merangkap sebagai anggota MPR b. Pasal 20 ayat 1 DPR memberi persetujuan setiap pembentukan UU c. Pasal 20 ayat 2 jika suatu rancangan UU tidak mendapat persetujuan DPR maka rancangan UU tersebut tidak boleh diajukan lagi pada persidangan DPR masa itu d. Pasal 22 ayat 1 dalam hal ihwal kepentingan presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang. e. Pasal 22 ayat 3 jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus di cabut. - Sesudah amandemen 1. Susunan a. Pasal 19 ayat 1 anggota DPR dipilh melalui pemilu b. Pasal 19 ayat 2 susunan DPR diatur dengan undang-undang c. Pasal 19 ayat 3 DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun
  • 5. 2. Tugas Pasal 20 ayat : 1. DPR memegang kekuasaan berbentuk UU 2. Setiap rancangan UU dibahas oleh DPR dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama 3. Jika RUU tidak mendapat persetujuan bersama, maka RUU itu tidak boleh diajukan lagi pada persidangan DPR masa itu 4. Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi UU 5. Dalam hal RUU yang telah disetujui tersebut tidak disahkan oleh presiden dalam waktu tiga puluh hari sejak RUU itu disetujui, RUU tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan. Pasal 21 ayat : 1. Anggota – anggota DPR berhak mengajukan RUU 2. Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh DPR, tidak disahkan oleh presiden maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu Pasal 20 A ayat : 1. DPR mempunyai fungsi legislatif, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan 2. Dalam melaksanakan fungsinya selain hal yang diatur dalam pasal pasal lain UUD ini, DPR mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat 3. Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain UUD ini, setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul, dan pendapat serta hak imunitas D. MAHKAMAH AGUNG - Sebelum amandemen 1. Kedudukan MA MA sebagai badan atau lembaga yang mempunya tugas menegakan tertib hukum yang telah digariskan oleh rakyat, MA juga merupakan peradilan kasasi serta mengawasi kegiatan-kegiatan peradilan dibawahnya. 2. Hak menguji MA Hak menguji formil adalah hak menguji MA untuk menilai apakah suatu peraturan perundangundangan itu telah dibuat sebagaimana semestinya menurut UUD
  • 6. Hak menguji material adalah hak menguji dari MA untuk menentukan apakah suatu lembaga negara itu isinya tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. 3. Lingkaran peradilan di bawah MA Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan : peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer. - Sesudah amandemen 1. Kedudukan MA a. Pasal 24 ayat 1 kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan b. Pasal 24 ayat 2 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung. 2. Hak menguji MA Pasal 24 ayat 1 MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang undangan di bawah undang-undang. 3. Lingkungan peradilan di bawah MA Pasal 24 ayat 2 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan peradilan yang berada di bawahnya. E. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN - Sebelum amandemen Kedudukan BPK menurut pasal 23 ayat 5 untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu badan pemeriksa keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan UU. - Sesudah amandemen 1. Kedudukan Pasal 23 E ayat : 1. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang kekuangan 2. Pemeriksaan diserahkan kepada DPR dan DPRD 3. Hasil pemeriksaan tersebut di tindak lanjuti oleh lembaga perwakilan Pasal 23 F ayat : 1. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan petimbangan dari presiden 2. Pemimpin BPK dipilh dari dan oleh anggota Pasal 23 G ayat : 1. BPK berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan disetiap provinsi 2. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam UU
  • 7. F. DEWAN PERWAKILAN AGUNG (Lembaga ini setelah UUD 1945 diamandemen dihilangkan) G. DEWAN PERWAKILAN DAERAH 1. Dewan perwakilan daerah (DPD) Pasal 22 C ayat : 1. DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang- undang yang berkaitan dengan otonomi daerah 2. DPD ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah 3. DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang 4. Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya bila melanggar 2. Mahkamah Konstitusi Pasal 24 C 1. MK berhak mengadili pada tingkat pertama dan terakhir putusan 2. MK wajib meberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden 3. MK mempunyai sembilan anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh presiden 4. Ketua dan wakil ketua dipilh oleh hakim konstitusi 5. Hakim konstitusi harus mempunyai integrasi 6. Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi hukum acara serta ketentuan lainnya diatur dalam UU H. KOMISI YUDISIAL Pasal 24 B ayat 1 1. Komisi yudisial bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan hakim 2. Anggota komisi yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum 3. Anggota komisi yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR 4. Susunan, kedudukan, keanggotaan komisi yudisial diatur dengan UU.
  • 8. TUGAS PKN HASIL AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 NAMA : SRI MELTA KELAS : VIII 9 SMP NEGERI 2 RAHA 2013