1. A. Dasar Teori
Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa
sinyal sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari
sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali
disebut impuls saraf, atau disebut potensial akson.Sel saraf yang dinamakan pula
sel neron berbeda dengan sel-sel dari jaringan dasar lainnya karena adanya
tonjolan-tonjolan yang panjang dari badan selnya. Semua jaringan mencerminkan
sejarahnya dengan memeperlihatkan berbagai kemampuannya untuk penyesuaian
dri pada keadaan baru selama hidup mereka. Jaringan saraf juga
menspesialisasikan diri dalam kemampuan sepeti ini, menuju kea rah fungsi belajar
dan ingat yang tidak begitu banyak dipahami. Meskipun banyak sifat khas organissi
pesarafan itu telah terprogram secara genetik, namun detail– detail dari kontak–
kontak seluler dan pembentukan sirkuit fungsional untuk popolasisel tampaknya
terpengaruh oleh keadaan yang biasanya terdapat apabila sel-selnya memperoleh
kontak mereka yang pertama (Gerrit, 1988: 132).
Jaringan saraf merasakan adanya stimulus atau rangsangan dan
menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Unit
fungsional jaringan saraf adalah neuron, atau sel saraf, yang secara unik
dikhususkan untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf. Neuron terdiri
atas sebuah badan sel dan dua atau lebih penjuluran, atau proses yang disebut
dendrite dan akson, yang panjangnya bias mencapaisatu meter pada manusia.
Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya.
Akson menghantarkan impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor
(Campbell, 2004: 8).
Semua fungsi di dalam suatu organism diatur dan disesuaikan dengan
sangat seksama, dikoordinasikan dengan fungsi organ-organ lainnya, dan
diintegrasikan menurut kebutuhan-kebutuhan tubuh. Koordinasi dan integrasi fungsi
alat-alat tubuh dilaksanakan oleh sistem saraf (neural) dan sistem endokrin
(hormonal). Pada umumnya, sistem saraf mengatur aktivitas tubuh yang
berlangsung relative cepat, seperti kontraksi otot dan sekresi kelenjar, sedangkan
sistem endokrin dengan pencapaian organ targetnya, relative berlangsung lebih
lambat, seperti proses metabolisme. Suatu persambungan antara dua neuron disebut
sinapS.