SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
23 Desember 2015
Sharing Session – Komunitas Perokok Bijak
Warung Komando, Tebet
Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Ditandatangani oleh Presiden pada 24 Desember 2012
Secara resmi diumumkan oleh Pemerintah pada 8 Januari 2013
PP 109/2012
Peraturan Industri Tembakau Indonesia
Peraturan Pemerintah
No. 81/1999
Peraturan Pemerintah
No. 38/2000
(Perubahan PP No. 81/1999)
Peraturan Pemerintah
No. 19/2003
UU Kesehatan
No. 23 tahun 1992
UU Kesehatan
No. 36 tahun 2009
Menggantikan:
UU Kesehatan No. 23 tahun1992
Peraturan Pemerintah
No. 109/2012
Menggantikan
Peraturan Pemerintah No. 19/2003
4
Jan 2010
Draft awal RPP
Feb 2010
3 tahun proses pengesahan PP 109/2012
Pembentukan Panitia Antar-Kementerian
Konsensus 2 Menko:
Apr 2012
Aug 2012
• Pernyataan Presiden SBY
• Persetujuan Menteri
terkait
Perjuangan AMTI dalam mendukung regulasi yang adil dan berimbang
Jan 2010: AMTI didirikan
2010 - 2012: AMTI mendukung regulasi yang adil
Jan 2013
PP
No.109/2012
2010-2012:
Proses
Pembahasan
2010 - 2012: Partisipasi dalam forum diskusi dan konsultasi RPP
Sejarah PP 109/2012
Penolakan AMTI atas Draft Awal RPP
Aksi penolakan AMTI atas Draft awal RPP yang
dinilai eksesif sehingga dapat mematikan industri
tembakau nasional dari hulu sampai hilir
Peraturan Sebelumnya
(PP 19/2003)
Draft Awal RPP
(Jan 2010)PP 109/2012
Peringatan
Kesehatan (PK)
Tulisan
15 – 20%,
Depan & Belakang
Tulisan & Gambar
50% Depan & Belakang
Masa Transisi 12 bulan
Tulisan & Gambar
40% Depan & Belakang
Masa Transisi 18 bulan
Iklan
Elektronik: 21.30 – 5.00
Billboard: ukuran tidak diatur
(PK 15%).
Elektronik: 21.30 – 5.00 (PK Gambar 10%)
Billboard: Max. 72 M2 (PK Gambar 15%)
Pelarangan
Total
Promosi
• Tidak memberikan secara
cuma-cuma, potongan harga,
dan hadiah
• Tidak menggunakan
logo/merek pada produk
bukan prod. Tembakau
• Tidak memberikan secara cuma-
cuma, potongan harga, dan hadiah
• Tidak menggunakan logo/merek
pada produk bukan prod. Tembakau
• Tidak menggunakan logo/merek
pada kegiatan promosi
Usia Minimum Tidak Diatur
Sponsorship
• Tidak menggunakan merek dan
logo (termasuk Brand Image)
• Tidak bertujuan mempromosikan
produk tembakau
• Tidak diliput media
PP 109/2012
Pelarangan
Total
Pelarangan
TotalTidak Diatur
Definisi KTR: Area yang
dinyatakan dilarang untuk
kegiatan merokok,
memproduksi, menjual,
mengiklankan, dan/atau
mempromosikan Produk
Tembakau.
Definisi KTR sama dengan PP
19/2003, pengecualian untuk:
• Penjualan, Iklan, dan promosi
pada Tempat Penjualan
• Produksi pada tempat yang
digunakan untuk kegiatan
produksi.
Kawasan
Tanpa Rokok
(KTR)
Tempat Khusus
Merokok
Dapat sisediakan di:
• Alat transportasi
• Tempat Umum
• Tempat Kerja
(secara fisik terpisah dari KTR)
Disediakan di:
• Tempat Umum
• Tempat Kerja
(ruang terbuka yg berhubungan
langsung dengan udara luar)
Keterangan Merek
/Brand Descriptor
Pelarangan pencantuman
keterangan/tanda yg
menyesatkan/kata-kata
promotif untuk Merek baru.
(contoh: light, mild, slim, full
flavor)
Isi
Kemasan
Tidak Diatur
Min. 20 batang
SKT/SKM/SPM
Min. 20 batang untuk Rokok
Putih Mesin (tidak berlaku
bagi selain rokok putih mesin)
(Diatur oleh Perdirjen Bea & Cukai
No. 31/BC/2010)
Peraturan Sebelumnya
(PP 19/2003)
Draft Awal RPP
(Jan 2010)PP 109/2012
Tidak Diatur
Pelarangan Iklan,
Promosi,
Penjualan, &
prduksi termasuk
di tempat umum &
tempat kerja
Pelarangan
Merokok
Dalam
Ruangan
Pelarangan
Total
Peraturan / Ketentuan Pelaksana
Peraturan – Menteri Kesehatan:
• Bahan tambahan
• Peringatan kesehatan bergambar
(berkoordinasi dengan Menteri Keuangan)
Peraturan – Menteri Komunikasi
dan Informasi:
• Iklan produk tembakau
Peraturan – Permerintah Daerah:
• Media luar ruang
• Kegiatan sponsor & CSR
• Kawasan tanpa rokok & Tempat khusus
merokok
Ketentuan – Kepala Badan
Pengawasan Obat dan Makanan
• Pengawasan peredaran produk tembakau
• Peringatan kesehatan bergambar pada
iklan dan kemasan produk tembakau
• Promosi
PP 109/2012
• Kandungan Tar & Nikotin
• Diversifikasi Produk Tembakau
• Isi kemasan
• Bahan Tambahan
Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
• Kandungan Tar & Nikotin
• Diversifikasi Produk Tembakau
• Isi kemasan
• Bahan Tambahan
Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
Tar & Nikotin
Pasal 10
(1) Setiap orang yang memproduksi Produk Tembakau
berupa Rokok harus melakukan pengujian
kandungan kadar Nikotin dan Tar per batang
untuk setiap varian yang diproduksi.
(2) Ketentuan mengenai pengujian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku terhadap
Rokok klobot, Rokok klembak menyan, cerutu,
dan tembakau iris.
Pasal 19
Setiap orang yang memproduksi dan/atau
mengimpor Produk Tembakau berupa Rokok
wajib mencantumkan informasi kandungan
kadar Nikotin dan Tar sesuai hasil pengujian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 pada
Label setiap Kemasan dengan penempatan yang
jelas dan mudah dibaca.
Pasal 20
Pencantuman informasi tentang kandungan
kadar Nikotin dan Tar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 wajib ditempatkan pada sisi
samping setiap Kemasan Produk Tembakau,
dibuat kotak dengan garis pinggir 1 mm (satu
milimeter), warna kontras antara warna dasar
dan tulisan, ukuran tulisan paling sedikit 3 mm
(tiga milimeter), sehingga dapat terlihat dengan
jelas dan mudah dibaca.
Pasal 11
(1) Pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
dilakukan di laboratorium yang sudah
terakreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Hasil pengujian kandungan kadar Nikotin dan Tar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan
kepada Kepala Badan.
Efektif: 24 Desember 2012
CONFIDENTIAL for internal purposes only
• Kandungan Tar & Nikotin
• Diversifikasi Produk Tembakau
• Isi kemasan
• Bahan Tambahan
Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
Diversifikasi Produk Tembakau
Pasal 58
(1) Menteri, menteri terkait, Kepala Badan, dan Pemerintah Daerah
melakukan upaya pengembangan dalam rangka diversifikasi Produk
Tembakau yang penggunaannya akan membawa manfaat bagi
kesehatan.
(2) Diversifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai upaya melindungi
kelestarian tanaman tembakau.
Penjelasan:
Ayat (1) Diversifikasi dimaksudkan agar penggunaan Produk Tembakau tidak
membahayakan bagi kesehatan. Diversifikasi Produk Tembakau dapat dilakukan
antara lain dengan mengolah daun tembakau sehingga diperoleh bahan kimia
dasar yang dapat digunakan sebagai pestisida, obat bius, produk kosmetik
(pengencang kulit), industri farmasi, dan lain-lain. Dengan demikian daun
tembakau tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan Rokok
tetapi dapat pula digunakan sebagai bahan baku berbagai macam produk hasil
diversifikasi.
Efektif: 24 Desember 2012
CONFIDENTIAL for internal purposes only
• Kandungan Tar & Nikotin
• Diversifikasi Produk Tembakau
• Isi kemasan
• Bahan Tambahan
Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
Isi Kemasan
Pasal 13
(1) Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor Produk Tembakau berupa
Rokok putih mesin dilarang mengemas kurang dari 20 (dua puluh) batang
dalam setiap Kemasan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi Produk
Tembakau selain Rokok putih mesin.
(3) Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor Produk Tembakau berupa
Rokok putih mesin dengan Kemasan kurang dari 20 (dua puluh) batang dalam
setiap Kemasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi
administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Efektif: 24 Desember 2012
CONFIDENTIAL for internal purposes only
• Kandungan Tar & Nikotin
• Diversifikasi Produk Tembakau
• Isi kemasan
• Bahan Tambahan
Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
Bahan Tambahan
Pasal 12
(1) Setiap orang yang memproduksi Produk Tembakau dilarang menggunakan
bahan tambahan kecuali telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahan tambahan
tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan.
(2) Bahan tambahan yang dapat digunakan pada produksi Produk Tembakau
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
(3) Setiap orang yang memproduksi Produk Tembakau yang menggunakan bahan
tambahan yang berbahaya bagi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan sanksi administratif oleh Menteri berupa penarikan produk atas biaya
produsen.
Penjelasan:
Pasal 12 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “bahan tambahan” antara lain penambah
rasa, penambah aroma, dan pewarna. Cengkeh, klembak, atau kemenyan tidak
termasuk bahan tambahan, melainkan sebagai bahan baku.
Efektif: 24 Desember 2012
PP109

More Related Content

Viewers also liked

Formación de formadores vía web 2.0
Formación de formadores vía web 2.0Formación de formadores vía web 2.0
Formación de formadores vía web 2.0Olatz Diego Marcos
 
estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...
estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...
estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...Hector
 
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dinginPamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dinginYandi Ariaputra
 
Draft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaDraft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaEli Andri
 
contoh : surat perjanjian
contoh : surat perjanjiancontoh : surat perjanjian
contoh : surat perjanjianahmad jaeni
 
Evaluación del software Jclic
Evaluación del software JclicEvaluación del software Jclic
Evaluación del software JclicSOLDARLING
 

Viewers also liked (10)

Images (1) (5)
Images (1) (5)Images (1) (5)
Images (1) (5)
 
2015 LNIF Social Report
2015 LNIF Social Report2015 LNIF Social Report
2015 LNIF Social Report
 
Formación de formadores vía web 2.0
Formación de formadores vía web 2.0Formación de formadores vía web 2.0
Formación de formadores vía web 2.0
 
Look 6
Look 6Look 6
Look 6
 
estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...
estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...
estudios sobre alimentacion y nutricion en mexico, una mirada atravez del gen...
 
Adicción drogas
Adicción drogasAdicción drogas
Adicción drogas
 
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dinginPamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
 
Draft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaDraft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerja
 
contoh : surat perjanjian
contoh : surat perjanjiancontoh : surat perjanjian
contoh : surat perjanjian
 
Evaluación del software Jclic
Evaluación del software JclicEvaluación del software Jclic
Evaluación del software Jclic
 

Similar to PP109

PP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatan
PP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatanPP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatan
PP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatanHarida Wirawati
 
Permendag no. 86 tahun 2017
Permendag no. 86 tahun 2017Permendag no. 86 tahun 2017
Permendag no. 86 tahun 2017Entang11
 
PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...
PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...
PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...Anton Kurniawan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanDickdick Maulana
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanDickdick Maulana
 
Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...
Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...
Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...Muki Trenggono Wicaksono
 
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...Ihm Sheva Hambuako
 
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...Ihm Sheva Hambuako
 

Similar to PP109 (8)

PP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatan
PP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatanPP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatan
PP no. 19 th 2003 ttg pengamanan rokok bagi kesehatan
 
Permendag no. 86 tahun 2017
Permendag no. 86 tahun 2017Permendag no. 86 tahun 2017
Permendag no. 86 tahun 2017
 
PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...
PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...
PP 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa...
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...
Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...
Diskusi tembakau antrop 2014_Pertembakauan_Syamsul Hadi_Seminar Week Anthropo...
 
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
 
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
Pp 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa...
 

Recently uploaded

Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 

PP109

  • 1. Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan 23 Desember 2015 Sharing Session – Komunitas Perokok Bijak Warung Komando, Tebet
  • 2. Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Ditandatangani oleh Presiden pada 24 Desember 2012 Secara resmi diumumkan oleh Pemerintah pada 8 Januari 2013 PP 109/2012
  • 3. Peraturan Industri Tembakau Indonesia Peraturan Pemerintah No. 81/1999 Peraturan Pemerintah No. 38/2000 (Perubahan PP No. 81/1999) Peraturan Pemerintah No. 19/2003 UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 Menggantikan: UU Kesehatan No. 23 tahun1992 Peraturan Pemerintah No. 109/2012 Menggantikan Peraturan Pemerintah No. 19/2003
  • 4. 4 Jan 2010 Draft awal RPP Feb 2010 3 tahun proses pengesahan PP 109/2012 Pembentukan Panitia Antar-Kementerian Konsensus 2 Menko: Apr 2012 Aug 2012 • Pernyataan Presiden SBY • Persetujuan Menteri terkait Perjuangan AMTI dalam mendukung regulasi yang adil dan berimbang Jan 2010: AMTI didirikan 2010 - 2012: AMTI mendukung regulasi yang adil Jan 2013 PP No.109/2012 2010-2012: Proses Pembahasan 2010 - 2012: Partisipasi dalam forum diskusi dan konsultasi RPP Sejarah PP 109/2012
  • 5. Penolakan AMTI atas Draft Awal RPP Aksi penolakan AMTI atas Draft awal RPP yang dinilai eksesif sehingga dapat mematikan industri tembakau nasional dari hulu sampai hilir
  • 6.
  • 7. Peraturan Sebelumnya (PP 19/2003) Draft Awal RPP (Jan 2010)PP 109/2012 Peringatan Kesehatan (PK) Tulisan 15 – 20%, Depan & Belakang Tulisan & Gambar 50% Depan & Belakang Masa Transisi 12 bulan Tulisan & Gambar 40% Depan & Belakang Masa Transisi 18 bulan Iklan Elektronik: 21.30 – 5.00 Billboard: ukuran tidak diatur (PK 15%). Elektronik: 21.30 – 5.00 (PK Gambar 10%) Billboard: Max. 72 M2 (PK Gambar 15%) Pelarangan Total Promosi • Tidak memberikan secara cuma-cuma, potongan harga, dan hadiah • Tidak menggunakan logo/merek pada produk bukan prod. Tembakau • Tidak memberikan secara cuma- cuma, potongan harga, dan hadiah • Tidak menggunakan logo/merek pada produk bukan prod. Tembakau • Tidak menggunakan logo/merek pada kegiatan promosi Usia Minimum Tidak Diatur Sponsorship • Tidak menggunakan merek dan logo (termasuk Brand Image) • Tidak bertujuan mempromosikan produk tembakau • Tidak diliput media PP 109/2012 Pelarangan Total Pelarangan TotalTidak Diatur
  • 8. Definisi KTR: Area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok, memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan Produk Tembakau. Definisi KTR sama dengan PP 19/2003, pengecualian untuk: • Penjualan, Iklan, dan promosi pada Tempat Penjualan • Produksi pada tempat yang digunakan untuk kegiatan produksi. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Tempat Khusus Merokok Dapat sisediakan di: • Alat transportasi • Tempat Umum • Tempat Kerja (secara fisik terpisah dari KTR) Disediakan di: • Tempat Umum • Tempat Kerja (ruang terbuka yg berhubungan langsung dengan udara luar) Keterangan Merek /Brand Descriptor Pelarangan pencantuman keterangan/tanda yg menyesatkan/kata-kata promotif untuk Merek baru. (contoh: light, mild, slim, full flavor) Isi Kemasan Tidak Diatur Min. 20 batang SKT/SKM/SPM Min. 20 batang untuk Rokok Putih Mesin (tidak berlaku bagi selain rokok putih mesin) (Diatur oleh Perdirjen Bea & Cukai No. 31/BC/2010) Peraturan Sebelumnya (PP 19/2003) Draft Awal RPP (Jan 2010)PP 109/2012 Tidak Diatur Pelarangan Iklan, Promosi, Penjualan, & prduksi termasuk di tempat umum & tempat kerja Pelarangan Merokok Dalam Ruangan Pelarangan Total
  • 9. Peraturan / Ketentuan Pelaksana Peraturan – Menteri Kesehatan: • Bahan tambahan • Peringatan kesehatan bergambar (berkoordinasi dengan Menteri Keuangan) Peraturan – Menteri Komunikasi dan Informasi: • Iklan produk tembakau Peraturan – Permerintah Daerah: • Media luar ruang • Kegiatan sponsor & CSR • Kawasan tanpa rokok & Tempat khusus merokok Ketentuan – Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan • Pengawasan peredaran produk tembakau • Peringatan kesehatan bergambar pada iklan dan kemasan produk tembakau • Promosi PP 109/2012
  • 10. • Kandungan Tar & Nikotin • Diversifikasi Produk Tembakau • Isi kemasan • Bahan Tambahan Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
  • 11. • Kandungan Tar & Nikotin • Diversifikasi Produk Tembakau • Isi kemasan • Bahan Tambahan Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
  • 12. Tar & Nikotin Pasal 10 (1) Setiap orang yang memproduksi Produk Tembakau berupa Rokok harus melakukan pengujian kandungan kadar Nikotin dan Tar per batang untuk setiap varian yang diproduksi. (2) Ketentuan mengenai pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku terhadap Rokok klobot, Rokok klembak menyan, cerutu, dan tembakau iris. Pasal 19 Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor Produk Tembakau berupa Rokok wajib mencantumkan informasi kandungan kadar Nikotin dan Tar sesuai hasil pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 pada Label setiap Kemasan dengan penempatan yang jelas dan mudah dibaca. Pasal 20 Pencantuman informasi tentang kandungan kadar Nikotin dan Tar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 wajib ditempatkan pada sisi samping setiap Kemasan Produk Tembakau, dibuat kotak dengan garis pinggir 1 mm (satu milimeter), warna kontras antara warna dasar dan tulisan, ukuran tulisan paling sedikit 3 mm (tiga milimeter), sehingga dapat terlihat dengan jelas dan mudah dibaca. Pasal 11 (1) Pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan di laboratorium yang sudah terakreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Hasil pengujian kandungan kadar Nikotin dan Tar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Kepala Badan. Efektif: 24 Desember 2012
  • 13. CONFIDENTIAL for internal purposes only • Kandungan Tar & Nikotin • Diversifikasi Produk Tembakau • Isi kemasan • Bahan Tambahan Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
  • 14. Diversifikasi Produk Tembakau Pasal 58 (1) Menteri, menteri terkait, Kepala Badan, dan Pemerintah Daerah melakukan upaya pengembangan dalam rangka diversifikasi Produk Tembakau yang penggunaannya akan membawa manfaat bagi kesehatan. (2) Diversifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai upaya melindungi kelestarian tanaman tembakau. Penjelasan: Ayat (1) Diversifikasi dimaksudkan agar penggunaan Produk Tembakau tidak membahayakan bagi kesehatan. Diversifikasi Produk Tembakau dapat dilakukan antara lain dengan mengolah daun tembakau sehingga diperoleh bahan kimia dasar yang dapat digunakan sebagai pestisida, obat bius, produk kosmetik (pengencang kulit), industri farmasi, dan lain-lain. Dengan demikian daun tembakau tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan Rokok tetapi dapat pula digunakan sebagai bahan baku berbagai macam produk hasil diversifikasi. Efektif: 24 Desember 2012
  • 15. CONFIDENTIAL for internal purposes only • Kandungan Tar & Nikotin • Diversifikasi Produk Tembakau • Isi kemasan • Bahan Tambahan Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
  • 16. Isi Kemasan Pasal 13 (1) Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor Produk Tembakau berupa Rokok putih mesin dilarang mengemas kurang dari 20 (dua puluh) batang dalam setiap Kemasan. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi Produk Tembakau selain Rokok putih mesin. (3) Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor Produk Tembakau berupa Rokok putih mesin dengan Kemasan kurang dari 20 (dua puluh) batang dalam setiap Kemasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Efektif: 24 Desember 2012
  • 17. CONFIDENTIAL for internal purposes only • Kandungan Tar & Nikotin • Diversifikasi Produk Tembakau • Isi kemasan • Bahan Tambahan Ketentuan PP109/2012 yang Sering Disalahartikan
  • 18. Bahan Tambahan Pasal 12 (1) Setiap orang yang memproduksi Produk Tembakau dilarang menggunakan bahan tambahan kecuali telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahan tambahan tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. (2) Bahan tambahan yang dapat digunakan pada produksi Produk Tembakau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Menteri. (3) Setiap orang yang memproduksi Produk Tembakau yang menggunakan bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif oleh Menteri berupa penarikan produk atas biaya produsen. Penjelasan: Pasal 12 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “bahan tambahan” antara lain penambah rasa, penambah aroma, dan pewarna. Cengkeh, klembak, atau kemenyan tidak termasuk bahan tambahan, melainkan sebagai bahan baku. Efektif: 24 Desember 2012