Penyuluhan dan pelayanan konseling dalam penggunaan obat rasional kepada masyarakat kelurahan Rajabasa Bandar Lampung bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat yang benar dan rasional agar terhindar dari efek samping atau penyalahgunaan obat. Kegiatan ini akan dilakukan melalui sosialisasi, survey, dan konseling secara langsung kepada masyarakat di sekitar puskesmas Rajabasa
1. PROPOSAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YUNIOR
UNIVERSITAS LAMPUNG
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KONSELING DALAM
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL KEPADA MASYARAKAT
KELURAHAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG
TIM PENGUSUL
dr. Rasmi Zakiah Oktarlina, S. Ked., M.Farm NIDN 0020108401
dr. Rani Himayani, Sp.M NIDN 0025128302
Sutarto, SKM, M.Epid NIDN 0001087204
Soraya Rahmanisa, S.Si., M.Sc NIDN 0012048502
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
MEI 2017
2. 2
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YUNIOR
UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Pengabdian : Penyuluhan dan Pelayanan Konseling dalam
Penggunaan Obat Rasional kepada Masyarakat
Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 401/Farmasi Umum
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : dr. Rasmi Zakiah Oktarlina, S.Ked., M.Farm
b. NIDN : 0020108401
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Program Studi : Pendidikan Dokter
e. Nomor Hp : 081272279898
f. Alamat email : rasmizakiahoktarlina@gmail.com
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : dr. Rani Himayani, Sp.M
b. NIDN : 0025128302
c. Program Studi : Pendidikan Dokter
Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : Sutarto, SKM, M.Epid
b. NIDN : 0001087204
c. Program Studi : Pendidikan Dokter
Anggota Peneliti (3)
a. Nama Lengkap : Soraya Rahmanisa, S.Si., M.Sc
b. NIDN : 0012048502
c. Program Studi : Pendidikan Dokter
Lama Kegiatan : 1 Bulan
Biaya Kegiatan : Rp10.000.000,-
Bandar Lampung, 19 Mei 2017
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
Ketua Peneliti,
Dr.dr. Muhartono, M. Kes., Sp. PA
NIP 197012082001121001
dr. Rasmi Zakiah Oktarlina, M.Farm
NIP 198410202009122005
Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Lampung
Warsono,Ph.D.
NIP 196302161987031003
3. 3
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Penyuluhan dan Pelayanan Konseling dalam
Penggunaan Obat Rasional kepada Masyarakat
Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung
2. Tim Peneliti :
No Nama Jabatan Bidang
Keahlian
Program
Studi
Alokasi Waktu
(Jam/Minggu)
1 dr. Rasmi Zakiah
Oktarlina, S. Ked.,
M.Farm
Ketua Farmasi Pendidikan
Dokter
4
2 dr. Rani Himayani, Sp.M Anggota 1 Penyakit
Mata
Pendidikan
Dokter
4
3 Sutarto, SKM, M.Epid. Anggota 2 Epidemiologi Pendidikan
Dokter
4
4 Soraya Rahmanisa,
S.Si.,M.Sc.
Anggota 3 Biologi
Medik
Pendidikan
Dokter
4
3. Objek Pengabdian : Kader posyandu, ibu-ibu PKK, pasien dan
keluarganya di sekitar puskesmas Rajabasa
4. Masa Pelaksanaan : 1 Bulan
5. Usulan Biaya : Rp10.000.000,-
6. Lokasi Pengabdian : Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung
7. Instansi lain yang Terlibat : Puskesmas Rajabasa, Kantor Kelurahan
Rajabasa, PKK Kelurahan Rajabasa
4. 4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ 2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM............................................................................... 3
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 4
ABSTRAK......................................................................................................................... 5
I. PENDAHULUAN......................................................................................................... 6
II. PERUMUSAN MASALAH.......................................................................................... 8
III. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................... 9
IV. TUJUAN KEGIATAN ................................................................................................ 16
V. MANFAAT KEGIATAN ............................................................................................. 16
VI. SASARAN................................................................................................................... 17
VII. METODE KEGIATAN.............................................................................................. 17
VIII. KETERLIBATAN MITRA....................................................................................... 17
IX. RANCANGAN EVALUASI....................................................................................... 18
X. JADWAL PELAKSANAAN........................................................................................ 18
XI. RENCANA ANGGARAN BELANJA ....................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 21
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota tim pengusul....................................................... 22
5. 5
ABSTRAK
Pengobatan sendiri dapat menjadi sumbangan yang besar bagi
pemerintah apabila dilakukan dengan tepat dan benar, terutama dalam
pemeliharaan kesehatan secara Nasional. Masyarakat memerlukan
informasi yang jelas, benar dan dapat dipercaya untuk melakukan
pengobatan sendiri secara benar, sehingga penentuan jenis dan jumlah obat
yang diperlukan harus berdasarkan kerasionalan penggunaan obat. Dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, mendukung mewujudkan
pembangunan kesehatan yang optimal, menghindari penyalahgunaan, efek
samping dan kejadian tidak diinginkan di dalam masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pendekatan secara sosialisasi
kepada kader posyandu, ibu-ibu PKK serta pasien dan survey pada lokasi
puskesmas kelurahan Rajabasa Bandar Lampung, kemudian bekerja sama dengan
puskesmas dan kelurahan setempat untuk memperoleh data penyakit lalu
dilakukan penyuluhan dan pelayanan konseling tentang penggunaan obat rasional
dengan memberikan brosur yang telah disediakan. Setelah memberikan sosialisasi
tentang obat kepada masyarakat dilanjutkan dengan pelayanan konseling face to
face dan edukasi tentang penggunaan obat yang rasional.
Setelah dilakukannya “Penyuluhan dan Pelayanan Konseling dalam
Penggunaan Obat Rasional kepada Masyarakat Kelurahan Rajabasa Bandar
Lampung” diharapkan masyarakat mengetahui dan dapat melakukan pengobatan
sendiri dengan rasional pada penyakit dengan gejala-gejala ringan dan
menggunakan obat dengan baik dan benar.
6. 6
I. PENDAHULUAN
Masyarakat dalam mengatasi keluhan atau gejala penyakit, upaya
yang paling banyak dilakukan adalah dengan pengobatan sendiri, sebelum
memutuskan untuk mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan
kesehatan/tenaga kesehatan. Data Susenas Badan Pusat Statistik tahun 2009
menunjukkan lebih dari 66% masyarakat mempraktekkan pengobatan
sendiri ini, dan lebih dari 80% di antara mereka mengandalkan obat modern
(BPS, 2009).
Masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri di dalam data
Susenas Badan Pusat Statistik menunjukkan lebih dari 60 %. Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa 35,2 % masyarakat
Indonesia menyimpan obat di rumah tangga, baik dibeli sendiri secara
bebas maupun diperoleh dari resep dokter, di antaranya adalah antibiotik
sebesar 27,8 %. (Kementerian Kesehatan, 2013).
Pengobatan sendiri dapat menjadi sumbangan yang besar bagi
pemerintah apabila dilakukan dengan tepat dan benar, terutama dalam
pemeliharaan kesehatan secara Nasional. Namun jika sebaliknya,
pengobatan sendiri dapat menyebabkan permasalahan kesehatan akibat
kesalahan penggunaan, efek pengobatan yang tidak tercapai, timbulnya efek
samping yang tidak diinginkan, penyebab timbulnya penyakit baru,
kelebihan pemakaian obat (overdosis) karena obat yang mengandung zat
aktif yang sama digunakan secara bersama, dan sebagainya.
Penyakit yang jauh lebih berat dapat saja timbul disebabkan karena
permasalahan kesehatan yang baru. Terbatasnya pengetahuan masyarakat
dan kurangnya informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan, maupun
7. 7
kurangnya kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencari informasi
melalui sumber informasi yang tersedia dapat menjadi penyebab dari hal
ini. Masyarakat memerlukan informasi yang jelas, benar dan dapat
dipercaya untuk melakukan pengobatan sendiri secara benar, sehingga
penentuan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan
kerasionalan penggunaan obat. Pengobatan sendiri hendaknya hanya
dilakukan untuk penyakit ringan dan bertujuan mengurangi gejala,
menggunakan obat dapat digunakan tanpa resep dokter sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, mendukung
mewujudkan pembangunan kesehatan yang optimal, menghindari
penyalahgunaan, efek samping dan kejadian tidak diinginkan di dalam masyarakat
kelurahan Rajabasa maka kami akan melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat dengan judul PENYULUHAN DAN PELAYANAN KONSELING
DALAM PENGGUNAAN OBAT RASIONAL KEPADA MASYARAKAT
KELURAHAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG.
8. 8
II. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka perlu
dilakukan suatu pengabdian masyarakat mengenai pendidikan kesehatan terkait
penggunaan obat yang rasional kepada masyarakat kelurahan rajabasa Bandar
Lampung. Edukasi ini penting bagi masyarakat kelurahan Rajabasa yang terdiri
dari ibu-ibu kader dan pasien yang berada di sekitar puskesmas Rajabasa agar
penyalahgunaan, efek samping dan kejadian tidak diinginkan karena obat dapat
dihindari. Permasalahan pokok yang dapat disampaikan pada sasaran kegiatan ini
adalah
Pengenalan tentang Obat
cara memilih obat yang benar
cara menggunakan obat yang benar (DaGuSiBu)
Penggunaan sendok takar
Waktu minum obat
Penggunaan Antibiotik
Penggunaan obat generik dan branded
9. 9
III.TINJAUAN PUSTAKA
A. Obat
a. Pengertian Obat
Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi
(Kebijakan Obat Nasional, 2005).
Defenisi menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan
untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah
penyakit pada manusia atau hewan.
b.Peran Obat
Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat di atas, maka
peran obat secara umum adalah sebagai berikut:
1. Penetapan diagnose
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6. Peningkatan kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit (Chaerunisaa, 2009)
c. Penggolongan Obat
1. Berdasarkan Jenisnya
Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas merupakan obat yang bisa dibeli bebas di apotek,
bahkan warung, tanpa resep dokter, ditandai lingkaran hijau bergaris
tepi hitam.
Obat Bebas Terbatas (dulu disebut daftar W = Waarschuwing =
peringatan), yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa
10. 10
dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai lingkaran biru bergaris
tepi hitam.
Obat Keras
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = Gevaarlijk = berbahaya),
yaitu obat berkhasiat keras yang untuk mendapatkannya harus dengan
resep dokter, memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam
dengan tulisan huruf K di dalamnya.
Psikotropika dan Narkotika
Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas
otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan
prilaku. Narkotika adalah zat atau obatyang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukkannya kedalam tubuh manusia
(Chaerunisaa, 2009).
2. Berdasarkan Mekanisme Kerja Obat
Obat digolongkan menjadi lima jenis :
1. Obat yang bekeja terhadap penyebab penyakit, misalnya penyakit
karena bakteri atau mikroba, contoh: antibiotik.
2. Obat yang bekerja mencegah keaadan patologis dari penyakit,
contoh: serum, vaksin.
3. Obat yang menghilangkan gejala penyakit = simptomatik, missal
gejala penyakit nyeri, contoh: analgetik, antipiretik.
4. Obat yang bekerja untuk mengganti atau menambah fungsi-fungsi
zat yang kurang, contoh: vitamin, hormon.
5. Pemberian placebo, adalah pemberian sediaan obat yang tanpa
zat berkhasiat untuk orang-orang yang sakit secara psikis,
contoh: aqua proinjection
Selain itu, obat dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya
misalkan antihipertensi, cardiaca, diuretic, hipnotik, sedative dan
lain-lain (Chaerunisaa, 2009).
11. 11
3. Berdasarkan Tempat atau Lokasi
Pemakaiaannya Obat dibagi dua golongan:
1. Obat Dalam, misalnya obat-obat peroral. Contoh: antibiotik,
acetaminophen
2. Obat Topikal, untuk pemakaian luar badan. Contoh sulfur, antibiotik
(Anief, 1994).
4. Berdasarkan Cara Pemberiannya
1. Oral, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui mulut, Contoh:
serbuk, kapsul, tablet sirup.
2. Parektal, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui rectal. Contoh
supositoria, laksatif.
3. Sublingual, dari bawah lidah, kemudian melalui selaput lendirdan
masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat. Untuk penderita
tekanan darah tinggi, Contoh: tablet hisap, hormone.
4. Parenteral, obat suntik melaui kulit masuk ke darah. Ada yang
diberikan secara intravena, subkutan, intramuscular, intrakardial.
5. Langsung ke organ, contoh intrakardial.
6. Melalui selaput perut, intraperitoneal (Anief, 1994).
5. Berdasarkan Efek yang Ditimbulkannya
a) Sistemik: masuk ke dalam system peredaran darah, diberikan secara
oral
b) Lokal : pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan, misalnya pada
kulit, telinga, mata (Anief, 1994).
6. Berdasarkan Penamaannya
Menurut Widodo (2004), penamaan dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Nama Kimia, yaitu nama asli senyawa kimia obat.
2. Nama Generik (unbranded name), yaitu nama yang lebih mudah
yang disepakati sebagai nama obat dari suatu nama kimia.
3. Nama Dagang atau Merek, yaitu nama yang diberikan oleh masing-
masing produsen obat. Obat bermerek disebut juga dengan obat
paten.
12. 12
B. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan
melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian
kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan
peran serta aktif individu, kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan
masalah dengan memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya
setempat. Selanjutnya, penyuluhan gizi dapat diartikan sebagai suatu
pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat
yang diperlukan dalam peningkatan derajat kesehatan dan mempertahankan
gizi baik (Suhardjo, 2003).
Berbicara tentang penyuluhan tidak terlepas dari bagaimana agar sasaran
penyuluhan dapat mengerti, memahami, tertarik, dan mengikuti apa yang kita
suluhkan dengan baik, benar, dan atas kesadarannya sendiri berusaha untuk
menerapkan ide-ide baru dalam kehidupannya. Oleh karena itu penyuluhan
membutuhkan suatu perencanaan yang matang, terarah, dan
berkesinambungan.
Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku tidak mudah. Titik berat
penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku adalah penyuluhan yang
berkelanjutan. Dalam proses perubahan perilaku dituntut agar sasaran
berubah tidak semata-mata karena penambahan pengetahuan saja namun,
diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus sikap mantap
yang menjurus kepada tindakan atau kerja yang lebih baik, produktif, dan
menguntungkan (Lucie, 2005).
Media Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo (2005), penyuluhan tidak dapat lepas dari
media karena melalui media pesan disampaikan dengan mudah untuk
dipahami. Media dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas
informasi, dan mempermudah pengertian. Media promosi kesehatan pada
hakikatnya adalah alat bantu promosi kesehatan. Dengan demikian, sasaran
13. 13
dapat mempelajari pesan-pesan kesehatan dan mampu memutuskan
mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan,
media dibagi menjadi 3 (tiga) (Notoatmodjo, 2003) yakni:
1. Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan
yaitu:
a) Flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian pesan kesehatan
dalam bentuk lembar balik, dimana tiap lembar berisi gambar
peragaan dan dibaliknya berisi informasi yang berkaitan dengan
gambar tersebut.
b) Booklet ialah pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik
tulisan maupun gambar.
c) Poster ialah lembaran kertas dengan kata-kata dan gambar atau
simbol untuk menyampaikan pesan/ informasi kesehatan.
d) Leaflet ialah penyampaian informasi kesehatan dalam bentuk
kalimat, gambar ataupun kombinasi melalui lembaran yang dilipat.
e) Flyer (selebaran) seperti leaflet tapi tidak dalam bentuk lipatan.
f) Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai
bahasan suatu masalah kesehatan.
g) Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.
2. Media elektronik sebagai saluran untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan memiliki jenis yang berbeda, antara lain:
a) Televisi: penyampaian informasi kesehatan dapat dalam bentuk
sandiwara, diskusi, kuis, cerdas cermat seputar masalah kesehatan.
b) Radio: penyampaian pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tanya
jawab, sandiwara radio, ceramah tentang kesehatan.
c) Video: penyampaian informasi kesehatan dengan pemutaran video
yang berhubungan dengan kesehatan.
d) Slide dan Film strip
3. Media papan (Bill Board) yang dipasang di tempat umum dapat diisi
dengan pesan kesehatan. Media papan disini juga mencakup pesan
14. 14
kesehatan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada
kendaraan-kendaraan umum.
C. Konseling
1. Pengertian Konseling
Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974), konseling adalah
proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah
(klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang
lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang
bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang
merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang
memungkinkan kliennya berperan secara lebih efektif bagi dirinya
sendiri dan lingkungannya (Lubis, 2011)
Konseling menurut Roger dapat diartikan sebagai hubungan
membantu, dimana konselor bertujuan meningkatkan kemampuan dan
fungsi mental klien. Didalam hubungan dokter/perawat dan pasien, dapat
dikatakan bahwa dokter/perawat adalah pihak yang membantu, dan
pasien sebagai pihak yang terbantu. (Lubis, 2011).
2. Tujuan dan Fungsi Konseling
Dalam dunia kesehatan, konseling mempunyai perbedaan
dengan penyuluhan dan motivasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
seperti tabel berikut (Manuaba et all, 2007):
Hubungan Motivasi Penyuluhan Konseling
Tujuan Mengerahkan Menjelaskan Membimbing
Isi Promosi Edukatif Fakta
Pembicaraan Searah Berat Sebelah Dua arah
Sifat Kepentingan Petugas Kewajiban Petugas Kepentingan Klien
Tempat Dimana saja Dimana saja Ruangan Khusus
Menurut Kromboltz dalam Lubis (2011), tujuan konseling dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Mengubah penyesuaian perilaku yang salah
15. 15
Maksudnya adalah dengan bantuan konseling, perilaku pasien yang
salah selama ini akan diubah menjadi perilaku yang sehat.
2. Belajar membuat keputusan
Konseling disini lebih ditujukan kepada klien dengan permasalahan
psikologis
3. Mencegah timbulnya masalah
Menurut Notosoedirjo dan Latipun, mencegah munculnya masalah
terdiri dari tiga pengertian, yaitu : mencegah agar masalah tidak
menimbulkan hambatan di kemudian hari, mencegah agar masalah
tidak berkepanjangan, mencegah agar masalah tidak menimbulkan
gangguan yang menetap.
Fungsi konseling meliputi fungsi pencegahan, fungsi adaptif,
fungsi perbaikan dan fungsi pengembangan (Machfoedz, 2009).
1. Fungsi Pencegahan, yaitu mencegah terjadinya masalah yang dapat
menggangu kebutuhan dasar pasien.
2. Fungsi Adaptasi. Kelainan yang terjadi dan dirasakan pasien
memerlukan pengetahuan, agar pasien dapat menerima dan
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
3. Fungsi Perbaikan. Keluhan yang dirasakan memerlukan penjelasan
sehingga pasien mau dan mampu menggali potensi dirinya untuk
mengurangi keluhan yang ada.
4. Fungsi Pengembangan. Konseling dapat menambah pengetahuan
dan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengenal dan
mengatasi masalah kesehatannya.
16. 16
IV.TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai salah satu sarana pengabdian masyarakat
mengenai pendidikan kesehatan terkait penggunaan obat yang rasional kepada
masyarakat kelurahan rajabasa Bandar Lampung. Kegiatan ini berupa penyuluhan
serta pelatihan penggunaan obat yang rasional bagi kader dan masyarakt yang ada
disekitar puskesmas rajabasa. Hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan
pengetahuan yang baik mengenai cara penggunaan obat yang baik dan dapat
menghindari terjadi penyalahgunaan obat, efek samping serta kejadian yang tidak
diinginkan dalam penggunaan obat.
V. MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi peneliti:
Sebagai bentuk dari Tridarma Perguruan Tinggi
2. Bagi masyarakat, khususnya sasaran kegiatan:
Dapat menambah informasi yang tepat mengenai penggunaan obat secara
rasional sebagai langkah menghindari penyalahgunaan obat, efek samping
dan kejadian yang tidak diinginkan
3. Bagi pembangunan nasional:
Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, serta mendukung mewujudkan pembangunan
kesehatan yang optimal.
17. 17
VI.SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah kader posyandu, ibu-ibu PKK, pasien dan
keluarganya yang berada di sekitar puskesmas kelurahan Rajabasa Bandar
Lampung.
Gambar 1. Survey ibu kader dan PKK kelurahan Rajabasa Bandar Lampung
VII. METODE KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pendekatan secara sosialisasi dan
survey pada lokasi yang dijadikan sasaran dari kegiatan ini, kemudian bekerja
sama dengan puskesmas dan kelurahan setempat untuk memperoleh data penyakit
yang paling tinggi presentasinya guna mempersiapkan obat-obatan yang
dibutuhkan masyarakat. Setelah mendapatkan data sasaran dilakukan penyuluhan
dan pelayanan konseling tentang penggunaan obat rasional dengan memberikan
brosur yang telah disediakan. Setelah memberikan sosialisasi tentang obat kepada
masyarakat dilanjutkan dengan pelayanan konseling face to face dan edukasi
tentang penggunaan obat yang rasional.
VIII. KETERLIBATAN MITRA
Kegiatan ini akan melibatkan beberapa pihak, diantaranya adalah pihak
puskesmas rajabasa, ibu-ibu PKK, kader posyandu, pasien dan keluarga pasien di
kelurahan Rajabasa Bandar Lampung.
18. 18
IX.RANCANGAN EVALUASI
a. Evaluasi peningkatan pengetahuan
Sebelum pelaksanaan penyuluhan, akan dilakukan pengukuran pengetahuan (prior
knowledge) peserta mengenai penggunaan obat yang rasional. Kemudian setelah
penyuluhan dan diskusi serta tanya jawab, akan dilakukan pengukuran
pengetahuan peserta kembali melalui post test. Nilai post test akan dibandingkan
dengan pre test. Apabila terjadi peningkatan pengetahuan pada lebih dari 70%
peserta, maka kegiatan penyuluhan dianggap berhasil meningkatkan pengetahuan
peserta.
b. Evaluasi Lanjut
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sasaran kegiatan untuk
mengingat kembali (recall) pengetahuan yang telah diberikan saat penyuluhan dan
konseling. Evaluasi dilakukan dengan meminta beberapa kelompok peserta untuk
mendemonstrasikan pemilihan obat dan cara penggunaan obat yang telah
disediakan. Apabila 70% sasaran kegiatan dapat melakukan pemilihan dan
penggunaan obat rasional dengan tepat maka kegiatan penyuluhan dianggap dapat
dipahami dengan baik sehingga dapat dikatakan berhasil meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan peserta.
X. JADWAL PELAKSANAAN
Rancangan jadwal kegiatan ini tercantum pada tabel berikut:
Tabel 3. Jadwal Pengabdian
No Kegiatan
Bulan Ke
5 6 7 8 9 10
1 Persiapan
a. Penyusunan proposal
b. Rapat pendahuluan
c. Penyusunan materi
d. Penyusunan pre dan post test
X
X
X
X
2 Pelaksanaan kegiatan dan evaluasi tahap 1 X
3 Evaluasi tahap 2 X
3 Penyusunan laporan
a. Analisis hasil kegiatan X
19. 19
b. Penulisan laporan
c. Penggandaan laporan
d. Seminar laporan
X
X
X
XI.RENCANA ANGGARAN BELANJA
No Rincian Biaya Vol Satuan Jumlah Total
1 Alat Habis Pakai
Kertas A4 3 rim
Rp
40,000.00
Rp 120,000.00
CD RW 5 buah
Rp
5,000.00
Rp
25,000.00
Tinta dan Catridge
Printer
1 buah
Rp
200,000.00
Rp 200,000.00
Amlop Besar 1 kotak
Rp
20,000.00
Rp 20,000.00
Batere Kamera 2 buah
Rp
15,000.00
Rp 30,000.00
2 Biaya Persiapan
Penggandaan
Proposal
5 Paket
Rp
20,000.00
Rp 100,000.00
Konsumsi Briefing
Panitia
3 Paket
Rp
25,000.00
Rp 75,000.00
3 Biaya Pelaksanaan
Banner 2 Paket
Rp
500,000.00
Rp
1,000,000.00
Penggandaan Materi 200 buah
Rp
2,500.00
Rp 500,000.00
Leaflet 200 buah Rp 50,000 Rp 1,000,000.00
Poster 20 buah Rp 25,000 Rp 500,000.00
Penggandaan
Kuesioner pre test
200 buah
Rp
2,500.00
Rp 500,000.00
Penggandaan
Kuesioner post test
200 buah
Rp
2,500.00
Rp 500,000.00
Sewa laptop + LCD 2 paket
Rp
400,000.00
Rp 800,000.00
Doorprize 10 Paket Rp 40,000.00
Rp
400,000.00
Konsumsi acara 200 kotak
Rp
12,500.00
Rp 2,500,000.00
Doorprize 15 buah
Rp
45,000.00
Rp 675,000.00
4 Laporan
Konsumsi Evaluasi
Rapat
3 Paket
Rp
25,000.00
Rp 75,000.00
21. 21
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 1994. Farmasetika Dasar. Gadjah Mada University Press.
Ansel, H.C. 1981. Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms. Lea & Febiger,
Philadelphia.
BPS. 2009. Survei Sosial Ekonomi tahun 2009. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Chaerunissa, A.Y. 2009. Farmasetika Dasar. Widya Padjajaran, Bandung.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Lubis, NL. 2011. Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik.
Jakarta, Prenada Media Group.
Lucie, S. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Penerbit
Ghalia Indonesia: Bogor.
Machfoedz, M. 2009. Komunikasi Keperawatan Komunikasi Terapeutik.
Yogyakarta, Ganbika.
Manuaba, G., Manuaba, C., Manuaba, F. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta, EGC.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta:
Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka
Cipta: Jakarta.
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Edisi I. Bumi Aksara: Jakarta.
22. 22
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
Biodata Ketua Pengusul
Nama : dr. Rasmi Zakiah Oktarlina, M. Farm
Tempat tanggal lahir : Jayapura, 20 Oktober 1984
Alamat : Jl. Imam Bonjol Gg. Darussalam Perum Bilabong
Blok B1 No.5 Langkapura Bandar Lampung
No HP : 081272279898
Alamat Email : rasmizakiahoktarlina@gmail.com
Riwayat Pengabdian :
1. Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Diabetes Melitus Di
Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung (2012)
2. Peningkatan Kepatuhan Minum Obat Pada penderita TB Yang Sedang
Dalam Masa Pengobatan Melalui Home Visite Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Kedatan Bandar Lampung (2012)
3. Diagnosis Dini Diabetes Melitus Melalui Pemeriksaan Gula Darah
Sewaktu Dan Penyuluhan Kesehatan Pada Masyarakat Kelurahan
Perumnas Wayhalim Bandar Lampung (2012)
4. Refreshing Penulisan Resep Di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi
Lampung (2016)
23. 23
Biodata Anggota Tim Pengusul
A. Identitas Diri Anggota 1
1. Nama lengkap (dengan gelar) dr. Rani Himayani, Sp.M
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIP 198312252009122001
5. NIDN 0025128302
6. Tempat Tanggal Lahir 25 Desember 1983
7. Alamat e-mail dr.ranihimayani@gmail.com
8. Nomor telepon / HP 08119236557
9. Alamat kantor Fakultas kedokteran Universitas
Lampung
10. Nomor Telepon/Fax 0721-7691197/ 0721-7691197
11. Lulusan yang telah dihasilkan 800
12. Mata Kuliah yg diampu 1. Epidemiologi
2. Metodologi Penelitian
3. Ilmu Kesehatan Masyarakat
B. Identitas Diri Anggota 2
1. Nama lengkap (dengan gelar) Sutarto, SKM,M.Epid.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Jabatan Fungsional Tenaga pengajar
4. NIP 19720607 199503 1 002
5. NIDN 0001087204
6. Tempat Tanggal Lahir Trimodadi, 06 Juli 1072
7. Alamat e-mail Sutartoabbastayeb11@gmail.com
8. Nomor telepon / HP 08127270605
9. Alamat kantor Fakultas kedokteran Universitas
Lampung
10. Nomor Telepon/Fax 0721-7691197/ 0721-7691197
11. Lulusan yang telah dihasilkan -
12. Mata Kuliah yg diampu 4. Epidemiologi
5. Metodologi Penelitian
6. Ilmu Kesehatan Masyarakat
C. Identitas Diri Anggota 3
1. Nama lengkap (dengan gelar) Soraya Rahmanisa, M.Sc
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP 19850412 201012 2 003
5. NIDN 0012048502
24. 24
6. Tempat Tanggal Lahir 12 April 2017
7. Alamat e-mail Sorayarahmanisa1204@gmail.com
8. Nomor telepon / HP 0813 2857 3130
9. Alamat kantor Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung
10. Nomor Telepon/Fax 0721-7691197/ 0721-7691197
11. Lulusan yang telah dihasilkan 800
12. Mata Kuliah yg diampu Biokimia dan Biologi Molekuler