Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
OPTIMALISASI PUPUK DAN PEMUPUKAN
1. TUGAS LAPORAN
DASAR-DASAR PUPUK DAN PEMUPUKAN
Kelompok 6
RIVAEL MAMPETUA PANJAITAN (213010402011)
SUGIATNO (CBA 118 093)
TRIANTIKA (213020402067)
DIKA MARLINA (213020402093)
OKTARI (193010402005)
2. 1. PENGERTIAN PUPUK DAN PEMUPUKAN
Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau
nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam
melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro), dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B
(hara mikro). Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun, atau diinjeksi ke batang
tanaman.
Pemupukan
Pemupukan adalah Tindakan pengembalian/penambahan satu atau
beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam
tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah yang
ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi.
3. 2. Macam Pupuk dan Prinsip Pemupukan : Organik dan Anorganik
Macam Pupuk
1. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Contoh pupuk organik: Pupuk
Kandang dan Pupuk Kompos.
2. Pupuk Anorganik
Pupuk Anorganik adalah pupuk buatan pabrik yang diolah dari bahan kimia, sehingga
menghasilkan satu jenis unsur hara seperti N, P, K, Mg, S, atau Ca. Hasil olahan pupuk
anorganik juga menghasilkan dua atau tiga unsur hara seperti NP, PK, NK, atau NPK.
Kelebihan Pupuk Anorganik Kebutuhan tanaman akan hara dapat dipenuhi
dengan perbandingan yang tepat.
̶ Kelemahan dari pupuk Anorganik adalah dapat merusak sifat fisik,
kimia dan biologi tanah, Serta harga yang relatif mahal.
Kelebihan pupuk Organik adalah Pupuk Organik berfungsi untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah.
̶ Kelemahan Pupuk Organik adalah kandungan nutrisi di dalamnya dapat hilang
dengan cepat dari tanah, sehingga petani harus memberikan pupuk ini beberapa kali
sepanjang musim tanam.
4. Prinsip Pemupukan
1) Tepat Dosis
Yaitu sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman, dan target hasil.
Pemberian pupuk dalam jumlah yang tepat sehingga diperoleh hasil pemupukan
yang Optimal. Kelebihan keracunan, Kekurangan tidak memperoleh
hasil yang Optimal.
2) Tepat Waktu
yaitu pemberian pupuk dilakukan dengan baik dan benar. Misalnya, disesuaikan
kapan tanaman ini membutuhkan asupan lebih unsur hara. Hal ini bertujuan agar
tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari Karena Perbedaan temperatur
tidak terlalu jauh dan Evapotranspirasi belum banyak
3) Tepat cara
Yaitu pada saat pemupukan cara kita harus benar Agar dapat diambil
oleh akar tanaman secara lebih efisien dan tidak merusak biji yang
ditanam atau akar tanaman. Beberapa cara/metode pemupukan:
1. Menyebar (broadcast)
2. Di samping tanaman (Sideband) 3. Dalam barisan
4. Melalui penyemprotan Batang/daun
5. 3. SIFAT DAN PERANAN PUPUK : Pupuk Organik dan Anorganik
Sifat Pupuk
1. Pupuk Organik
Pupuk organik Bersifat mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara
makro maupun unsur hara mikro. Pupuk organik mengandung asam - asam
organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak
terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun
lingkungan dan mikroorganisme.
2. Pupuk Anorganik
Sifat Pupuk Anorganik yaitu :
- sangat praktis dalam pemakaian
- ongkos angkut ringan / murah
- mudah didapat
- dapat disimpan lama, konsentrasi zat tinggi
Tetapi pupuk anorganik juga dapat merusak sifat fisik,
kimia dan biologi tanah.
6. Peranan Pupuk
* Pupuk Organik
Pupuk organik mempunyai peran penting dalam memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
1. Sifat Fisika tanah
a) Memperbaiki struktur tanah
b) Memperbaiki distribusi ukuran pori tanah
c) Mengurangi (buffer) fluktuasi suhu tanah.
2. Sifat Kimia tanah
Peranan pupuk organik terhadap sifat kimia tanah adalah sebagai
(a) Penyedia hara makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) dan mikro (Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn dan Fe)
(b) Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah,
(c) Dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam beracun seperti Al, Fe dan Mn
sehingga logamlogam ini tidak meracuni
3. Sifat Biologi Tanah
Peranan pupuk organik terhadap sifat biologi tanah adalah sebagai sumber energi dan
makanan bagi mikro dan meso fauna tanah. Dengan cukupnya tersedia bahan organik
maka aktivitas organisme tanah meningkat yang juga meningkatkan ketersediaan hara,
siklus hara tanah, dan pembentukan pori mikro dan makro tanah oleh
makroorganisme seperti cacing tanah, rayap, colembola.
7. 4. BIOFERTILIZER
• Pengertian
Biofertilizer adalah formulasi mikroorganisme yang bila diterapkan pada benih, permukaan
tanaman atau tanah, mengolonisasi rizosfer atau bagian dalam tanaman dan meningkatkan
pertumbuhan dengan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk tanaman inang.
Ada Beberapa Jenis Biofertilizer yaitu: Biofertilizer sumber nitrogen, Biofertilizer sumber fosfat,
dan Biofertilizer penyedia biohormon
• Manfaat
Biofertilize bermanfaat Untuk menyediakaan hara, Perombak persenyawaan agrokimia, Pengontrol
organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, dapat meningkatkan ketersediaan hara,
Serta dapat menguraikan bahan organic dan dapat membentuk humus.
• Kelebihan Biofertilizer
Biofertilizer meningkatkan ketersediaan akan unsur hara yaitu nitrogen dan fosfor yang sangat
dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Biofertilizer merupakan cara yang
lebih alami dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia.
• Kekurangan Biofertilizer
Biofertilizer memerlukan aplikasi yang berulang untuk mempertahankan
populasinya pada kondisi yang seimbang, Dinamika perkembangan populasi
mikroba di daerah rizosfer setelah pengaplikasian, sulit untuk diprediksi
Serta Efektivitas biofertilizer lebih rendah dibandingkan dengan pupuk kimia
8. 5. Pupuk Tunggal, Majemuk, Unsur Mikro
Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara
saja, misalnya pupuk N (nitrogen), pupuk P (fosfat), atau pupuk K (kalium).
Ada berbagai jenis pupuk tunggal yaitu: pupuk tunggal nitrogen, pupuk tunggal
fosfat, dan pupuk tunggal kalium.
Pupuk Tunggal Nitrogen terdiri dari 4 macam, yakni:
1) Ammonium Sulfat (ZA/ Zwavelzure Amonia)
2) Ammonium Chlorida
Pupuk Tunggal Phospate dikelompokkam menjadi 5, yakni:
. Pupuk Tunggal Kalium dibedakan menjadi 3, yakni:
4) Amonium Sulfat
3) Urea
1) DSP 2) TSP 3) FMP 4) Agrophos 5) Posfat
1) Kalium Sulfat 2) Kalium Chlorida 3) Kalium Magnesium
9. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk adalah Pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara.
Misalnya adalah pupuk NP, NK, dan NPK. Secara garis besar, pupuk majemuk
dibedakan menjadi 4 golongan yakni:
1. Pupuk NP : Dibedakan menjadi 2, yakni amophos dan superstikfos.
Amophos memiliki kadar unsur hara Amophos A 11 % N + 48 % P2O5
(larut dalam air), Amophos B 16,5 % N + 20 % P2O5 (larut dalam air),
berbentuk butiran dengan warna abu-abu muda, tidak higroskopis, dan
memiliki ekuivalen kemasaman Amophos A = 55 dan Amophos B = 86.
2. Pupuk NK : Pupuk NK jarang digunakan, misalnya kalium nitrat dengan
kadar 13% dan 44% K2O.
3. Pupuk PK : Pupuk PK juga jarang digunakan, misalnya kalium metafosfat
dengan kadar 60% P2O5 + 40% K2O dan pupuk mono kalium fosfat
dengan kadar 52% P2O5 + 34% K2
4. Pupuk NPK : Mengandung tiga unsur sekaligus, yakni N, P, dan K. Contoh
pupuk NPK adalah Rustica Yellow. Rustica Yellow Mengandung unsur
hara 15% N + 15% P2O5+ 15% K2O dan Mg sebanyak 0,5% serta unsur-
unsur mikro seperti B, Cu, dan Zn
10. Pupuk Unsur Mikro
Jenis Pupuk Contoh Pupuk Rumus
Kimia
Kadar
unsur Hara
Keterangan
Unsur Boron
(B)
1. Borax
2. Asam Borat
3. Solubor
B₄H₂₀Na₂O₁₇
H3BO3
(NH4)2 SO4
B : 10,6%
B : 6%
B : 17%
Putih(Larut di Air)
Cairan
Dpt larut di air
Unsur
Tembaga
(Cu)
Terusi CuSO4
5H2O
Cu : 25,5%
S : 12,8%
Mudah larut dalam
air, daun atau tanah
Unsur besi
(Fe)
1. Ferosulfat
2. Fe-Khelat
CuSO4
7H2O
NaFe EDTA
Fe : 19 %
Fe : 5-14%
Daun yg khlorosis
Larutan 4-6% Ferosulfat
Jarang digunakan
Unsur
Mangan
(Mn)
Mangano Sulfat MnSO43H2O Mn:26-28%
S : 15 %
Jarang digunakan
Unsur
Molibdenum
(Mo)
NH4 - molibdat
Na – molibdat
Mn
EDTA
Mn : 12 % Sangat Mudah larut
dalam Air
Unsur Zink
(Zn)
Zink sulfat ZnSO4
H2O
Zn : 36 % Mudah menyerap air
11. 6. Penentuan Kebutuhan Pupuk, Cara Penyimpanan dan Pencampuran
Penentuan Kebutuhan Pupuk
Berbagai sumber unsur hara tanaman (pupuk buatan, pupuk kandang)
mempunyai kandungan hara yang berbeda. Karena itu diperlukan pengetahuan
tentang cara menghitung kebutuhan pupuk supaya pemberian pupuk sesuai
dengan kebutuhan tanaman. Kebutuhan pupuk didasarkan atas:
• Jumlah hara yang terangkut bersama panen
• Cadangan hara yang ada di dalam tanah
• Tanda kekurangan unsur hara pada tanaman.
1. Pupuk Buatan
Jika pemupukan menggunakan pupuk buatan, seperti Urea, SP-36 dan KCl,
maka jumlah pupuk yang diperlukan untuk menggantikan 48 Kg N; 8,4 kg P dan
12 kg
2. Pupuk Kandang
Bila seorang petani menggunakan 4ton pupuk kandang sapi per hektar, berarti
menambahkan 20 kg N, 8 kg P, dan 20 kg K.
12. Cara Penyimpanan
Pupuk sendiri menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman,
selain media tanam, air, paparan cahaya sinar matahari, dan suhu. Akan tetapi,
pupuk yang kamu beli untuk tanaman tidak harus langsung digunakan
semuanya, karena ada takaran dan waktu pemberian yang diperlukan.
Oleh karena itu, pupuk yang dibeli akan tersisa banyak jumlahnya, yang mana
itu akan digunakan lagi ke tanaman pada waktu pemberian berikutnya. Namun,
penting untuk menyimpan sisa pupuk dengan benar agar kandungan nutrisinya
tidak hilang, sehingga manfaat untuk tanaman tidak berkurang.
Berikut ini beberapa cara dalam menyimpan pupuk yang perlu dilakukan:
Hindari disimpan di suhu rendah
Simpan pupuk di tempat teduh
Perhatikan wadah pupuk
Jaga sirkulasi udara
Perhatikan wadah pupuk
Jaga sirkulasi udara
Jaga kerapatan pupuk
Jauhkan dari bibit
13. Pencampuran Pupuk
Pencampuran pupuk yang salah akan berdampak merugikan, mulai dari
melenyapkan organisme penting di dalam tanah hingga menaikkan pH asam
yang selama ini dihindari oleh petani. Setiap pupuk dengan kandungan haranya
mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak
antagonis antara pupuk satu dan lainnya jika diaplikasikan secara bersamaan.
Dampak antagonis ini akan menyebabkan salah pupuk tidak dapat diserap oleh
tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang berakibat buruk bagi
tanaman seperti keracunan.
Berikut rincian pencampuran Pupuk yang baik.