Dokumen tersebut membahas tentang anabolisme melalui fotosintesis dan kemosintesis. Fotosintesis terjadi di tilakoid/grana melalui reaksi terang (siklus Hills) yang menghasilkan ATP, NADPH2, O2, dan reaksi gelap (siklus Calvin) di stroma. Kemosintesis meliputi nitrifikasi oleh bakteri tertentu untuk mengubah amonia menjadi nitrit lalu nitrat, serta sulfurisasi oleh bakteri khusus untuk mengub
1. ANABOLISME
A. Fotosintesis
1. REAKSI TERANG (SIKLUS HILLS)
Tempat : tilakoid/grana
Tipe :
a) Non siklik
Terjadi di fotosistem II (P 680),
dan fotosistem I ( P 700)
Produk : ATP, NADPH2, O2
Terjadi fotolisis air :
b) Siklik
Terjadi di fotosistem 1 (P 700)
Produk : ATP
2. REAKSI GELAP (SIKLUS CALVIN)
Tempat : stroma
Tahapan : - Fiksasi
- Reduksi
- Regenerasi
Pigmen penting dalam fotosintesis
1) Klorofil a : menyerap cahaya biru-
merah, berperan sebagai pusat reaksi
2) Klorofil b : menyerap cahaya biru-
merah jingga, berperan sebagai kompleks
antena
3) Karotenoid : menyerap cahaya biu
kehijauan dan biru keunguan
2. Percobaan Fotosintesis
1) Sachs
Tujuan : Fotosintesis membutuhkan cahaya
dan menghasilkan amilum
Cara Kerja:
Daun ditutup aluminium foil 3-4 jam
Daun dipanaskan untuk mematikan sel-
selnya
Daun direndam dalam alkohol untuk
melarutkan klorofil
Daun direndam dalam larutan lugol
Hasil : Daerah daun yang ditutup akan
berwarna putih, sedangkan daerah daun yang
tidak ditutupi akan berwarna biru tua.
2) Engelmann
Tujuan : fotosintesis membutuhkan klorofil
dan spektrum cahaya tertentu yaitu cahaya nila
dan merah
Metode :
Di dalam kultur terdapat Spyrogyra dan
bakteri aerob (bakteri yang membutuhan
oksigen)
Seberkas cahaya putih dilewatkan pada
sebuah prisma sehingga terbiaskan menjadi
mejikuhibiniu yang akan menerangi kultur
tersebut
Hasil : Mikroba aerob berkumpul pada
daerah yang mengandung klorofil dan daerah
pada spektrum warna merah dan biru keunguan
(nila)
3) Ingenhousz
Tujuan : membuktikan bahwa fotosintesis
membutuhkan sinar matahari, air dan
karbondioksida serta menghasilkan gas oksigen
Metode :
Hydrilla (tanaman air) disimpan seperti
terdapat pada gambar di samping.
1 bejana diberi NaHCO3 (sebagai sumber
CO2), bejana yang lain tidak
Hasil : Bejana yang diberi NaHCO3
menghasilkan gas oksigen lebih banyak
dibandingkan yang tidak diberi NaHCO3.
B. Kemosintesis
1) Nitrifikasi
Mekanisme nitrifikasi:
Nitritasi oleh bakteri Nitrosomonas,
Nitrosococcus, Nitrosospira, Nitrosolobus
1) NH3 + O2 → NH2OH + H2O
2) NH2OH + H2O + ½ O2 → NO2- + H2O
Nitratasi oleh bakteri Nitrobacter, Nitrospina,
Nitrococcus, Nitrospira
1) NO2- + ½ O2 → NO3-
Pada tahap pembentukan nitrit/nitritasi terjadi
oksidasi amonia (NH3) menjadi hidroksilamin
(NH2OH) dilanjutkan dengan oksidasi
hidroksilamin menjadi nitrit. Pada tahap
kedua/nitratasi terjadi oksidasi nitrit menjadi
nitrat.
Kebalikan dari nitrifikasi adalah denitrifikasi,
pengubahan nitrat menjadi nitrgen bebas atau
nitrogen oksida. Aktivitas ini dilakukan oleh
bakteri Micrococcus denitrificans atau bakteri
dari genus Bacillus dan Pseudomonas.
2) Sulfurisasi
2 H2S + O2 → 2H2O + 2S + E
oleh Begiatoa alba & Thiothrix sp.
2S + 2 H2O + 3 O2 → 2 H2SO4 +E
oleh Thiobacillus sp.