SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
A STUDY OF SAFETY MANAGEMENT IN
THE NIGERIAN CONSTRUCTION INDUSTRY
OLEH:
M. Rekar Sudirman
Jumhur salam
M. Asrul
Fatmawati hamid
KAJIAN KESELAMATAN DAN KESELAMATAN KERJA
MAGISTER KESEHATAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
Back ground
Fakta bahwa pekerjaan bidang konstruksi atau
lingkungan kerja dianggap sebagai suatu pekerjaan yang
sangat beresiko dan berbahaya, tapi tidak berarti bahwa
kerentanan untuk kecelakaan tidak dapat dikontrol. Hal ini
sangat tergantung pada "situasi kerja" yang terkendali.
Catatan keselamatan dalam industri konstruksi di
sebagian besar negara-negara maju telah membuktikan
bahwa pekerjaan di bidang konstruksi menyumbang data
kecelakaan terbesar. Tidak terkecuali negara berkembang
seperti Nigeria. Ironi dari situasi ini adalah bahwa penyebab
kecelakaan hampir sama dan semua dapat dicegah,
dikendalikan dan dapat dikelola dalam perusahaan (The
International Training Centre ILO, 2011; Dewan India dari
Medical Research, 2003).
Definisi
Inti dari sistem manajemen keselamatan
Bluff (2003) : "identifikasi sistematis bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko, evaluasi dan peninjauan langkah-langkah
pengendalian risiko“.
Needleman (2000) : “sistem manajemen keselamatan yang
efektif memerlukan komitmen manajemen untuk OHS; tugas
tanggung jawab; Prosedur OHS; Mekanisme komunikasi OHS;
identifikasi bahaya, pencegahan dan pengendalian; investigasi
kecelakaan; Pelatihan OHS; dokumentasi dan evaluasi
efektivitas program.
Dorji & Hadikusumo (2006) : sistem keamanan yang sukses
harus berbasis kebijakan. Ini berarti bahwa memiliki kebijakan
keselamatan jelas dinyatakan adalah titik awal untuk
mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen
keselamatan di lokasi konstruksi.
Problem
 Perusahaan konstruksi Nigeria terutama perusahaan multinasional
memiliki kebijakan dan sistem keamanan yang diwarisi dari
perusahaan induk mereka masih merekam kasus berulang
kecelakaan dan cedera beberapa di antaranya termasuk jatuh dari
ketinggian, terperangkap oleh sesuatu runtuh atau
menjungkirbalikkan, dipukul oleh kendaraan yang bergerak,
kontak dengan listrik atau debit listrik, disambar terbang / benda
jatuh selama mesin mengangkat bahan, kontak dengan mesin
operasi atau bahan yang mesin, paparan zat panas atau berbahaya
atau wabah api yang melalap seluruh bangunan kantor mereka
(Consultnet Ltd, 2011).
 Paling sering, masalahnya bukan tingkat kesadaran pentingnya
keselamatan tidak adalah tidak ada kebijakan keselamatan tetapi
lebih terkait dengan buruk atau kurangnya pelaksanaan program
keselamatan dengan buruk atau kurangnya pelaksanaan program
keselamatan dan sistem, karena dengan banyak pemain kunci
lainnya dalam pembangunan Nigeria industri (LaMontagne et al,
2003; Indian Council of Medical Research, 2003).
Prevalensi
Kecelakaan dan cedera tingkat di banyak negara
berkembang seperti Nigeria adalah jauh lebih tinggi daripada
di Eropa, Amerika Serikat dan Australia (Idoro, 2004 &
2007). dilaporkan bahwa statistik telah menunjukkan bahwa
ada 8 atau 9 kali lebih banyak kematian dan kecelakaan di
tempat kerja konstruksi di negara-negara berkembang
daripada di industri daerah berkembang. Hal ini mirip dengan
klaim Awodele & Ayoola, (2005) dan Smallwood & Haupt
(2005) bahwa tidak kurang dari ratusan pekerja konstruksi
dibunuh setiap tahun dan banyak lagi yang diberhentikan
secara permanen atau dinonaktifkan di tempat kerja
konstruksi Nigeria
Pembahasan
Prosedur dan program sistem manajemen keselamatan
perusahaan konstruksi secara alami diharapkan mengarah ke
tempat kerja konstruksi yang sangat aman jika mereka diikuti
dengan baik dan dilaksanakan. Keberhasilan pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan, menurut Alberta (2012) membutuhkan
faktor-faktor lain seperti: komitmen manajemen untuk sistem dan
alokasi sumber daya secara efektif.
Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa terjadinya kasus
keselamatan di nigeria disebabkan karena perusahaan menanggapi
agitasi lama dari pemimpin serikat, banyaknya pekerja yang
bekerja "tidak profesional" dan "berpengalaman“, petugas
keselamatan dan keamanan memiliki pendidikan tidak lebih dari
tingkat sekolah menengah. Ini jauh di bawah persyaratan standar
untuk petugas keselamatan dan keamanan.
Continue..
Selain itu, ditemukan bahwa perusahaan tidak memiliki
peralatan pelindung diri yang cukup. Faktor yang sama
mungkin juga menjelaskan alasan mengapa manajemen dari
perusahaan konstruksi yang khas di Nigeria menunjukkan
sedikit atau tidak ada perhatian ketika ada 100 pekerja di
bawah staf kontraktor maka 'tidak akan memprioritaskan
keselamatan ketika sedang tidak langsung terlibat di tempat
kerja pekerjaan mereka, mengabaikan fakta bahwa mereka
Kehadiran di tempat kerja bisa berdampak pada sistem
manajemen keselamatan perusahaan.
Beberapa pekerja yang tahu tentang kualitas standar
peralatan keselamatan masih mengeluh tentang kualitas
PPE/APD yang tersedia. Juga tidak ada media yang
memungkinkan pekerja membuat saran pada pihak
konstruktor tentang kelayakan dan kualitas PPE.
Next..
Sistem Manajemen Keselamatan dalam praktek di
sebuah perusahaan konstruksi Nigeria yang khas adalah tidak
teridentifikasi semua faktor risiko yang mungkin dan bahaya
dalam proses kerja umum atau proyek-proyek konstruksi
yang khusus sampai saat insiden terjadi.
Demikian pula, dapat diduga bahwa selama potensi
bahaya yang tidak pra-diidentifikasi, tidak ada cara
berhubungan tingkat risiko dapat dievaluasi, sehingga
membuat desain proyek atau desain bekerja di sebuah
perusahaan konstruksi Nigeria khas kurangnya rencana
pencegahan praktis dimasukkan di dalamnya.
Conclusion and solution
1. Ubah dan tanamkan “Mind set” Bahwa keselamatan di
tempat kerja adalah prioritas.
2. Buat komitmen bersama oleh manajemen, dari tingkat Top
hingga Bottom bahwa keselamatan menjadi hal yang sangat
penting di tempat kerja.
3. Lakukan identifikasi faktor resiko hazard di tempat kerja
secara maksimal, tidak hanya semata-mata hanya sebagai
bentuk formalitas jasa yang diberikan.
4. Berikan pendidikan dan pelatihan bagi semua tenaga kerja
tanpa terkecuali mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja.
5. Kenali berbagai faktor resiko hazard di tempat kerja,
kemudian dikendalikan.
6. Modifikasi lingkungan kerja agar dapat terhindar dari berbagi
resiko kecelakaan.
7. Menyediakan alat pelindung diri yang terstandar, dan
berkualitas sesuai dengan kualifikasi bidang kerja.
8. Mampu merespon dengan sigap berbagai keluhan para
pekerja terkait pekerjaannya, dan menindaklanjuti sesuai
dengan komitmen manajemen.
Efektifitas Sistem management
Keselamatan
Safety Training
Menurut H. W. Heinrich, penyebab kecelakaan kerja
yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar
88%, kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau
kedua hal tersebut di atas terjadi secara bersamaan. Oleh
karena itu, pelaksanaan diklat keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan
memperbaiki kondisi lingkungan yang tidak aman.
Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja juga
berguna agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan
kemampuan mencegah kecelakaan kerja, mengembangkan
konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan
kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja
dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja.
Peraturan dan UU
 Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979
tentang Kesela
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979
tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan
Minyak dan Gas Bumi
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan
Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan
dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Akibat Hubungan Kerja
Manfaat safety Training
 Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya
keselamatan,
 Meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya tindak
pencegahan kecelakaan,
 Menggugah kepedulian peserta akan pentingnya penerapan
dan nilai K3 dilingkungan kerja,
 Meningkatkan pengetahuan peserta akan upaya pencegahan
kecelakaan dilingkungan kerjanya,
 Meningkatkan moral Perusahaan dan karyawan serta
mengurangi resiko kerugian bagi Perusahaan.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013   chapter 13-keamanan sistem informasiMis2013   chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasiAndi Iswoyo
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Uwai Shakespeare
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaRizal Triyandi
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resikoarfianti
 
Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasiKeamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasiEko Mardianto
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3otegra
 
Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasi Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasi handy watung
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 

What's hot (17)

Prosedur k3
Prosedur k3Prosedur k3
Prosedur k3
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
keselamatan kerja
keselamatan kerjakeselamatan kerja
keselamatan kerja
 
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013   chapter 13-keamanan sistem informasiMis2013   chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
 
Bab5 penyiasatan
Bab5 penyiasatanBab5 penyiasatan
Bab5 penyiasatan
 
Ppt k3lh-baru
Ppt k3lh-baruPpt k3lh-baru
Ppt k3lh-baru
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resiko
 
K3
K3K3
K3
 
Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasiKeamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasi
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
 
Materi K3
Materi K3Materi K3
Materi K3
 
K3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xfK3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xf
 
Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasi Keamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasi
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
Tik.cs01.003.01
Tik.cs01.003.01Tik.cs01.003.01
Tik.cs01.003.01
 

Similar to pencegahan k3

sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerjasejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerjassuser4de0ad
 
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...FitriYunus
 
Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1lindayunanda
 
safety climate
safety climatesafety climate
safety climateEni Es
 
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxTUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxPedomangizi
 
KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...
KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...
KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...wanfadhilahwanhitam
 
BAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdfBAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdfImamkc
 
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Irjan Kusuma Ian
 
2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdf
2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdf2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdf
2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdfnagaganas1
 
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluEarly Yuni Manalu
 

Similar to pencegahan k3 (20)

Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerjasejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
 
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
1. Buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan_Electrical Safe...
 
Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
safety climate
safety climatesafety climate
safety climate
 
Makalah_PIO
Makalah_PIOMakalah_PIO
Makalah_PIO
 
56 220-1-pb
56 220-1-pb56 220-1-pb
56 220-1-pb
 
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptxTUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
TUGAS K3_PPT Perusahaan Kontruksi.pptx
 
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 C
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 CJurnal Kreesna BBS K3 2012 C
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 C
 
KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...
KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...
KAJIAN APLIKASI AMALAN KESELAMATAN DALAM KERJA-KERJA AMALI BINAAN DAN LANDSKA...
 
Bab I K3 Pendahuluan
Bab I K3 PendahuluanBab I K3 Pendahuluan
Bab I K3 Pendahuluan
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
Sesi 1 smk3
Sesi 1 smk3Sesi 1 smk3
Sesi 1 smk3
 
BAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdfBAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdf
 
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja
 
2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdf
2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdf2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdf
2968-Article Text-7795-1-10-20191111.pdf
 
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
 

pencegahan k3

  • 1. A STUDY OF SAFETY MANAGEMENT IN THE NIGERIAN CONSTRUCTION INDUSTRY OLEH: M. Rekar Sudirman Jumhur salam M. Asrul Fatmawati hamid KAJIAN KESELAMATAN DAN KESELAMATAN KERJA MAGISTER KESEHATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015
  • 2. Back ground Fakta bahwa pekerjaan bidang konstruksi atau lingkungan kerja dianggap sebagai suatu pekerjaan yang sangat beresiko dan berbahaya, tapi tidak berarti bahwa kerentanan untuk kecelakaan tidak dapat dikontrol. Hal ini sangat tergantung pada "situasi kerja" yang terkendali. Catatan keselamatan dalam industri konstruksi di sebagian besar negara-negara maju telah membuktikan bahwa pekerjaan di bidang konstruksi menyumbang data kecelakaan terbesar. Tidak terkecuali negara berkembang seperti Nigeria. Ironi dari situasi ini adalah bahwa penyebab kecelakaan hampir sama dan semua dapat dicegah, dikendalikan dan dapat dikelola dalam perusahaan (The International Training Centre ILO, 2011; Dewan India dari Medical Research, 2003).
  • 3. Definisi Inti dari sistem manajemen keselamatan Bluff (2003) : "identifikasi sistematis bahaya, penilaian dan pengendalian risiko, evaluasi dan peninjauan langkah-langkah pengendalian risiko“. Needleman (2000) : “sistem manajemen keselamatan yang efektif memerlukan komitmen manajemen untuk OHS; tugas tanggung jawab; Prosedur OHS; Mekanisme komunikasi OHS; identifikasi bahaya, pencegahan dan pengendalian; investigasi kecelakaan; Pelatihan OHS; dokumentasi dan evaluasi efektivitas program. Dorji & Hadikusumo (2006) : sistem keamanan yang sukses harus berbasis kebijakan. Ini berarti bahwa memiliki kebijakan keselamatan jelas dinyatakan adalah titik awal untuk mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen keselamatan di lokasi konstruksi.
  • 4. Problem  Perusahaan konstruksi Nigeria terutama perusahaan multinasional memiliki kebijakan dan sistem keamanan yang diwarisi dari perusahaan induk mereka masih merekam kasus berulang kecelakaan dan cedera beberapa di antaranya termasuk jatuh dari ketinggian, terperangkap oleh sesuatu runtuh atau menjungkirbalikkan, dipukul oleh kendaraan yang bergerak, kontak dengan listrik atau debit listrik, disambar terbang / benda jatuh selama mesin mengangkat bahan, kontak dengan mesin operasi atau bahan yang mesin, paparan zat panas atau berbahaya atau wabah api yang melalap seluruh bangunan kantor mereka (Consultnet Ltd, 2011).  Paling sering, masalahnya bukan tingkat kesadaran pentingnya keselamatan tidak adalah tidak ada kebijakan keselamatan tetapi lebih terkait dengan buruk atau kurangnya pelaksanaan program keselamatan dengan buruk atau kurangnya pelaksanaan program keselamatan dan sistem, karena dengan banyak pemain kunci lainnya dalam pembangunan Nigeria industri (LaMontagne et al, 2003; Indian Council of Medical Research, 2003).
  • 5. Prevalensi Kecelakaan dan cedera tingkat di banyak negara berkembang seperti Nigeria adalah jauh lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika Serikat dan Australia (Idoro, 2004 & 2007). dilaporkan bahwa statistik telah menunjukkan bahwa ada 8 atau 9 kali lebih banyak kematian dan kecelakaan di tempat kerja konstruksi di negara-negara berkembang daripada di industri daerah berkembang. Hal ini mirip dengan klaim Awodele & Ayoola, (2005) dan Smallwood & Haupt (2005) bahwa tidak kurang dari ratusan pekerja konstruksi dibunuh setiap tahun dan banyak lagi yang diberhentikan secara permanen atau dinonaktifkan di tempat kerja konstruksi Nigeria
  • 6. Pembahasan Prosedur dan program sistem manajemen keselamatan perusahaan konstruksi secara alami diharapkan mengarah ke tempat kerja konstruksi yang sangat aman jika mereka diikuti dengan baik dan dilaksanakan. Keberhasilan pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan, menurut Alberta (2012) membutuhkan faktor-faktor lain seperti: komitmen manajemen untuk sistem dan alokasi sumber daya secara efektif. Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa terjadinya kasus keselamatan di nigeria disebabkan karena perusahaan menanggapi agitasi lama dari pemimpin serikat, banyaknya pekerja yang bekerja "tidak profesional" dan "berpengalaman“, petugas keselamatan dan keamanan memiliki pendidikan tidak lebih dari tingkat sekolah menengah. Ini jauh di bawah persyaratan standar untuk petugas keselamatan dan keamanan.
  • 7. Continue.. Selain itu, ditemukan bahwa perusahaan tidak memiliki peralatan pelindung diri yang cukup. Faktor yang sama mungkin juga menjelaskan alasan mengapa manajemen dari perusahaan konstruksi yang khas di Nigeria menunjukkan sedikit atau tidak ada perhatian ketika ada 100 pekerja di bawah staf kontraktor maka 'tidak akan memprioritaskan keselamatan ketika sedang tidak langsung terlibat di tempat kerja pekerjaan mereka, mengabaikan fakta bahwa mereka Kehadiran di tempat kerja bisa berdampak pada sistem manajemen keselamatan perusahaan. Beberapa pekerja yang tahu tentang kualitas standar peralatan keselamatan masih mengeluh tentang kualitas PPE/APD yang tersedia. Juga tidak ada media yang memungkinkan pekerja membuat saran pada pihak konstruktor tentang kelayakan dan kualitas PPE.
  • 8. Next.. Sistem Manajemen Keselamatan dalam praktek di sebuah perusahaan konstruksi Nigeria yang khas adalah tidak teridentifikasi semua faktor risiko yang mungkin dan bahaya dalam proses kerja umum atau proyek-proyek konstruksi yang khusus sampai saat insiden terjadi. Demikian pula, dapat diduga bahwa selama potensi bahaya yang tidak pra-diidentifikasi, tidak ada cara berhubungan tingkat risiko dapat dievaluasi, sehingga membuat desain proyek atau desain bekerja di sebuah perusahaan konstruksi Nigeria khas kurangnya rencana pencegahan praktis dimasukkan di dalamnya.
  • 9. Conclusion and solution 1. Ubah dan tanamkan “Mind set” Bahwa keselamatan di tempat kerja adalah prioritas. 2. Buat komitmen bersama oleh manajemen, dari tingkat Top hingga Bottom bahwa keselamatan menjadi hal yang sangat penting di tempat kerja. 3. Lakukan identifikasi faktor resiko hazard di tempat kerja secara maksimal, tidak hanya semata-mata hanya sebagai bentuk formalitas jasa yang diberikan. 4. Berikan pendidikan dan pelatihan bagi semua tenaga kerja tanpa terkecuali mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. 5. Kenali berbagai faktor resiko hazard di tempat kerja, kemudian dikendalikan.
  • 10. 6. Modifikasi lingkungan kerja agar dapat terhindar dari berbagi resiko kecelakaan. 7. Menyediakan alat pelindung diri yang terstandar, dan berkualitas sesuai dengan kualifikasi bidang kerja. 8. Mampu merespon dengan sigap berbagai keluhan para pekerja terkait pekerjaannya, dan menindaklanjuti sesuai dengan komitmen manajemen.
  • 12. Safety Training Menurut H. W. Heinrich, penyebab kecelakaan kerja yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara bersamaan. Oleh karena itu, pelaksanaan diklat keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan memperbaiki kondisi lingkungan yang tidak aman. Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja juga berguna agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja.
  • 13. Peraturan dan UU  Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan  Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Kesela  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi  Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida  Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan  Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja
  • 14. Manfaat safety Training  Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya keselamatan,  Meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya tindak pencegahan kecelakaan,  Menggugah kepedulian peserta akan pentingnya penerapan dan nilai K3 dilingkungan kerja,  Meningkatkan pengetahuan peserta akan upaya pencegahan kecelakaan dilingkungan kerjanya,  Meningkatkan moral Perusahaan dan karyawan serta mengurangi resiko kerugian bagi Perusahaan.