SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
SALINAN

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2010
TENTANG

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU BAGI GURU DALAM JABATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang

:

a. bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi;
b. bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru,
sertifikat
pendidik
bagi guru diperoleh melalui
program pendidikan profesi yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi,
baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun
masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah;
c. bahwa dalam rangka memberi peluang kepada guru
dalam jabatan untuk memperoleh sertifikat pendidik
melalui pendidikan profesi, perlu mengatur program
pendidikan profesi guru bagi guru dalam jabatan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
tentang Program Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru
Dalam Jabatan;
-2Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P
Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU
BAGI GURU DALAM JABATAN.
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus.
2. Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan yang
selanjutnya disebut program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah
program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan guru
agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar
nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik.
3. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) adalah perguruan
tinggi yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan
program PPG pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
4. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur
Kementerian Pendidikan Nasional.

Jenderal

Pendidikan

Tinggi
-3Pasal 2
Program PPG bertujuan untuk menghasilkan guru profesional yang memiliki
kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran;
menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan
pelatihan peserta didik; dan mampu melakukan penelitian dan
mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan.
Pasal 3
(1) Program PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan
dan ditetapkan oleh Menteri.
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. memiliki program studi kependidikan strata satu (S-1) yang:
1) sama dengan program PPG yang akan diselenggarakan;
2) terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT) dengan nilai minimal B;
3) memiliki dosen tetap sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
berkualifikasi doktor (S3) dengan jabatan akademik paling rendah
Lektor, dan 4 (empat) orang berkualifikasi Magister (S2) dengan
jabatan akademik paling rendah Lektor Kepala berlatar belakang
pendidikan sama dan/atau sesuai dengan program PPG yang
akan diselenggarakan;
4) Dosen tetap sebagaimana dimaksud pada angka 3) minimal salah
satu latar belakang pendidikannya adalah bidang kependidikan.
b. memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan untuk
menunjang penyelenggaraan program PPG;
c. memiliki program peningkatan dan pengembangan
instruksional atau yang sejenis dan berfungsi efektif;

aktivitas

d. memiliki program dan jaringan kemitraan dengan sekolah-sekolah
mitra terakreditasi paling rendah B dan memenuhi persyaratan untuk
pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL);
e. memiliki laporan evaluasi diri dan penjaminan mutu berdasar fakta,
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir.
(3) Dalam hal belum ada program studi yang terakreditasi atau dalam hal
belum ada program studi yang sesuai dengan mata pelajaran di satuan
pendidikan dasar dan menengah, Menteri dapat menetapkan perguruan
tinggi penyelenggara PPG untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi
yang memiliki sumber daya yang relevan dengan program studi tersebut.
-4(4) Dalam hal tidak ada LPTK yang menyelenggarakan program studi
tertentu yang diperlukan, Menteri dapat menetapkan LPTK sebagai
penyelenggara PPG untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi/fakultas
yang memiliki program studi yang sama dengan bidang studi tersebut
dan terakreditasi paling rendah B.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Pasal 4
(1) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG didasarkan atas
hasil evaluasi dokumen usulan dan verifikasi lapangan yang dilakukan
oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal.
(2) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG dilakukan oleh
Menteri untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
(3) LPTK penyelenggara program PPG dievaluasi secara berkala oleh tim
yang ditugaskan Direktur Jenderal.
Pasal 5
Struktur kurikulum program PPG terdiri atas:
a. pendidikan bidang studi (subject specific pedagogy/SSP) yang mencakup
standar kompetensi, materi, strategi, metoda, media, dan evaluasi;
b. program pengalaman lapangan (PPL) kependidikan.
Pasal 6
Bidang keahlian yang ditempuh peserta didik pada program PPG harus
berkesesuaian dengan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diampu.
Pasal 7
(1) Kualifikasi akademik peserta didik program PPG bagi guru dalam jabatan
adalah S-1/D-IV.
(2) Peserta didik yang berasal dari S-1/D-IV yang tidak sesuai dengan
satuan pendidikan, mata pelajaran yang diampu dan/atau yang
berdasarkan hasil seleksi dan penilaian pengakuan pengalaman kerja
dan hasil belajar (PPKHB) belum memenuhi standar, menempuh
pendalaman akademik bidang studi dan/atau akademik kependidikan.
(3) Pendalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan program PPG.
Pasal 8
(1) LPTK penyelenggara melakukan seleksi penerimaan peserta didik
program PPG.
(2) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh LPTK
penyelenggara kepada Direktur Jenderal.
-5Pasal 9
(1) Kuota jumlah penerimaan peserta didik secara nasional ditetapkan oleh
Menteri.
(2) LPTK tidak diperbolehkan menerima peserta didik program PPG di luar
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Setiap peserta didik program PPG diberi Nomor Pokok Mahasiswa
(NPM) oleh LPTK yang selanjutnya dilaporkan kepada Direktur Jenderal.
Pasal 10
(1) Beban belajar program PPG ditetapkan berdasarkan latar belakang
pendidikan/keilmuan peserta didik program PPG dan satuan pendidikan
tempat penugasan.
(2) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada
satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat yang
berkualifikasi akademik S-1 PGTK dan PGPAUD, adalah 18 (delapan
belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester.
(3) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada
satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat yang
berkualifikasi akademik S-1 PGSD adalah 18 (delapan belas) sampai
dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester.
(4) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada
satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat yang
berkualifikasi akademik selain S-1/D-IV Kependidikan selain untuk TK
atau RA atau TKLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 36 (tiga puluh
enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
(5) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada
satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat dan
pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat
yang berkualifikasi akademik S-1 Psikologi adalah 36 (tiga puluh enam)
sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
(6) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada
satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat yang
berkualifikasi akademik S-1/D-IV Kependidikan selain SD atau MI atau
SDLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 36 (tiga puluh enam)
sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
(7) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada
satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan
satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain yang
sederajat, baik yang berkualifikasi akademik S-1/D-IV Kependidikan
maupun yang berkualifikasi akademik S-1/D-IV Non Kependidikan
adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan
kredit semester.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran beban belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (7) ke dalam distribusi mata
kuliah sesuai struktur kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 diatur oleh LPTK yang bersangkutan.
-6Pasal 11
(1) Sistem pembelajaran pada program PPG mencakup kegiatan workshop
SSP, praktikum (peer teaching, micro teaching, bidang studi), dan praktek
pengalaman lapangan yang diselenggarakan dengan supervisi langsung
secara intensif oleh dosen yang ditugaskan khusus untuk kegiatan
tersebut, serta dinilai secara objektif dan transparan.
(2) Workshop SSP, praktikum, dan praktek pengalaman lapangan program
PPG dilaksanakan secara tatap muka dan berorientasi pada pencapaian
kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, serta
melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Pasal 12
(1) Uji kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat pendidik dilaksanakan
oleh program studi/jurusan yang dikoordinasikan LPTK penyelenggara
program PPG.
(2) Uji kompetensi sebagai ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian kinerja,
ditempuh setelah peserta lulus workshop SSP dan PPL.
(3) Ujian tulis dilaksanakan oleh program studi/jurusan penyelenggara,
sedangkan ujian kinerja dilaksanakan oleh program studi/jurusan dengan
melibatkan organisasi profesi dan/atau pihak eksternal yang profesional
dan relevan.
(4) Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik yang
dikeluarkan oleh LPTK.
Pasal 13
(1) Dosen pada program PPG memiliki kualifikasi akademik paling rendah
Magister (S-2), dan minimal salah satu strata pendidikan setiap dosen
berlatar belakang bidang kependidikan sesuai dengan bidang studi yang
diampunya.
(2) Dosen pada program PPG kejuruan selain memiliki kualifikasi akademik
paling rendah Magister (S-2), dan minimal salah satu strata pendidikan
setiap dosen berlatar belakang bidang kependidikan sesuai dengan
tingkat dan bidang keahlian yang diampunya, serta diutamakan yang
memiliki sertifikat keahlian kejuruan.
Pasal 14
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru
Dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan dinyatakan tidak berlaku.
-7Pasal 15
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27April 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM.

NIP 196108281987031003

TTD
MOHAMMAD NUH

More Related Content

What's hot

04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintar
04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintar04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintar
04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintarSubhi Makwan
 
3.panduan pendalaman minat
3.panduan pendalaman minat3.panduan pendalaman minat
3.panduan pendalaman minatkasdi haryanta
 
Tayangan program ppg sm 3 t 2013 final acacia
Tayangan program ppg sm 3 t 2013 final acaciaTayangan program ppg sm 3 t 2013 final acacia
Tayangan program ppg sm 3 t 2013 final acaciaidris effendi
 
Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013Wahyu Haryadi
 
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13Calvyn Mamoto
 
Tugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraanTugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraannandas55
 
Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014
Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014
Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014SMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no  12 tentang standar pengawas sekolahPermen no  12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolahRikza Azharona
 
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMKasep mulyana
 
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesia
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di IndonesiaNuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesia
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesianuffiq ahmad
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruRusman Iskandar
 
8.pengembangan rpp
8.pengembangan rpp8.pengembangan rpp
8.pengembangan rppDoddy Hari
 

What's hot (15)

04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintar
04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintar04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintar
04.3 instrumen smk 2014.02.28 buku pintar
 
3.panduan pendalaman minat
3.panduan pendalaman minat3.panduan pendalaman minat
3.panduan pendalaman minat
 
Tayangan program ppg sm 3 t 2013 final acacia
Tayangan program ppg sm 3 t 2013 final acaciaTayangan program ppg sm 3 t 2013 final acacia
Tayangan program ppg sm 3 t 2013 final acacia
 
Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013Permendikbud 73-tahun-2013
Permendikbud 73-tahun-2013
 
Permen tahun2013 nomor73_kkni
Permen tahun2013 nomor73_kkniPermen tahun2013 nomor73_kkni
Permen tahun2013 nomor73_kkni
 
Permen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang pt
Permen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang ptPermen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang pt
Permen 73 tahun2013 ttg penerapan kkni bidang pt
 
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
Salinan lampiran persesjen 7 tahun 2018 ttg pedoman pelatihan k13
 
Tugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraanTugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraan
 
Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014
Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014
Instrumen pendukung akreditasi tkr smk ypn 2014
 
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no  12 tentang standar pengawas sekolahPermen no  12 tentang standar pengawas sekolah
Permen no 12 tentang standar pengawas sekolah
 
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
 
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesia
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di IndonesiaNuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesia
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesia
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guru
 
Kelas jauh
Kelas jauhKelas jauh
Kelas jauh
 
8.pengembangan rpp
8.pengembangan rpp8.pengembangan rpp
8.pengembangan rpp
 

Similar to PPG GURU

Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppgPermendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppgBudhi Emha
 
Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013 Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013 Reni Nazta
 
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Gurupermen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi GuruIbnu Fajar
 
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013MAN 9 Jakarta
 
pertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptx
pertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptxpertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptx
pertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptxssuserdcd474
 
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guruPermen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guruM. ALI AMIRUDDIN
 
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)Harun Ar
 
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiPermen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiDenny Helard
 
Program pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikan
Program pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikanProgram pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikan
Program pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikanIkfi Khofifah
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfHartiRahayu3
 
Nomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guruNomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guruSMPK Stella Maris
 
Nomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guruNomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guruSMPK Stella Maris
 
PROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docxPROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docxanon861507785
 
Permen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguruPermen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguruWelly Indriany
 
4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi
4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi
4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksiKusnan Sudarmadi
 
0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiran
0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiran0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiran
0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiranAlwadiq Sahir
 
Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019IndahMutiaraKami
 
1 pengumumanlengkap1
1 pengumumanlengkap11 pengumumanlengkap1
1 pengumumanlengkap1Rizal Aditia
 
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptxTugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptxBonardoSiallagan
 

Similar to PPG GURU (20)

Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppgPermendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
Permendiknas no 87 thn 2013 ttg ppg
 
Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013 Permen Nomor 87 tahun 2013
Permen Nomor 87 tahun 2013
 
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Gurupermen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
 
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
Permen Kemendikbud Nomor 87 Tahun 2013
 
pertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptx
pertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptxpertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptx
pertemuan 14 pendidikan profesi gru.pptx
 
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guruPermen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
Permen no. 40 2007 sertifikasi bagi guru
 
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
5. pp no.74 tahun 2008 tentang guru (ppt)
 
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiPermen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
 
Mendiknasp2009 10
Mendiknasp2009 10Mendiknasp2009 10
Mendiknasp2009 10
 
Program pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikan
Program pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikanProgram pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikan
Program pendidikan profesi guru (ppg) bagi sarjana lulusan non kependidikan
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
 
Nomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guruNomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007 standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
 
Nomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guruNomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
Nomor 16-tahun-2007-1-standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
 
PROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docxPROGRAM PKB Fixx.docx
PROGRAM PKB Fixx.docx
 
Permen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguruPermen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguru
 
4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi
4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi
4. permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi
 
0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiran
0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiran0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiran
0 permendiknas-no-27-tahun-2010-tentang-program-induksi-guru-pemulalampiran
 
Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019
 
1 pengumumanlengkap1
1 pengumumanlengkap11 pengumumanlengkap1
1 pengumumanlengkap1
 
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptxTugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
Tugas kelompok1 profesi pendidikan.pptx
 

More from Reni Nazta

model advance organizer
model advance organizermodel advance organizer
model advance organizerReni Nazta
 
Jurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPE
Jurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPEJurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPE
Jurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPEReni Nazta
 
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libreJurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libreReni Nazta
 
Media pembelajarn ppkn bela negara.
Media pembelajarn ppkn bela negara.Media pembelajarn ppkn bela negara.
Media pembelajarn ppkn bela negara.Reni Nazta
 
Konsekuensi inovasi
Konsekuensi inovasiKonsekuensi inovasi
Konsekuensi inovasiReni Nazta
 
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasiAtribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasiReni Nazta
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranReni Nazta
 
Model advance organizer
Model advance organizerModel advance organizer
Model advance organizerReni Nazta
 
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasiAtribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasiReni Nazta
 
PERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYA
PERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYAPERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYA
PERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYAReni Nazta
 
analisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPGanalisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPGReni Nazta
 
AKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
AKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONALAKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
AKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONALReni Nazta
 
ALIRAN ESENSIALISME
ALIRAN ESENSIALISMEALIRAN ESENSIALISME
ALIRAN ESENSIALISMEReni Nazta
 
Slide landasan teori psikologi
Slide landasan teori psikologiSlide landasan teori psikologi
Slide landasan teori psikologiReni Nazta
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Reni Nazta
 
Pengembangan kurikulum-2013
Pengembangan kurikulum-2013Pengembangan kurikulum-2013
Pengembangan kurikulum-2013Reni Nazta
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanReni Nazta
 

More from Reni Nazta (19)

model advance organizer
model advance organizermodel advance organizer
model advance organizer
 
Jurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPE
Jurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPEJurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPE
Jurnal Volume 9 number 2 june, 2013 dari IJPE
 
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libreJurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
Jurnal pkn edisi_2_no_4_november_2012-libre
 
Media pembelajarn ppkn bela negara.
Media pembelajarn ppkn bela negara.Media pembelajarn ppkn bela negara.
Media pembelajarn ppkn bela negara.
 
Konsekuensi inovasi
Konsekuensi inovasiKonsekuensi inovasi
Konsekuensi inovasi
 
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasiAtribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
Model advance organizer
Model advance organizerModel advance organizer
Model advance organizer
 
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasiAtribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
Atribusi inovasi dan tingkat kecepatan inovasi
 
PERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYA
PERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYAPERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYA
PERAN PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF LANDASAN BUDAYA
 
analisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPGanalisis pendapat tentang PPG
analisis pendapat tentang PPG
 
AKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
AKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONALAKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
AKSIOLOGI: ILMU DAN KEBUDAYAAN, PENGEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
 
ALIRAN ESENSIALISME
ALIRAN ESENSIALISMEALIRAN ESENSIALISME
ALIRAN ESENSIALISME
 
Slide landasan teori psikologi
Slide landasan teori psikologiSlide landasan teori psikologi
Slide landasan teori psikologi
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
 
Pengembangan kurikulum-2013
Pengembangan kurikulum-2013Pengembangan kurikulum-2013
Pengembangan kurikulum-2013
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikan
 
Berfikir
BerfikirBerfikir
Berfikir
 

PPG GURU

  • 1. SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi; b. bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah; c. bahwa dalam rangka memberi peluang kepada guru dalam jabatan untuk memperoleh sertifikat pendidik melalui pendidikan profesi, perlu mengatur program pendidikan profesi guru bagi guru dalam jabatan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Program Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru Dalam Jabatan;
  • 2. -2Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941); 5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU BAGI GURU DALAM JABATAN. Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. 2. Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan yang selanjutnya disebut program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik. 3. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan program PPG pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 4. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional. 5. Direktur Jenderal adalah Direktur Kementerian Pendidikan Nasional. Jenderal Pendidikan Tinggi
  • 3. -3Pasal 2 Program PPG bertujuan untuk menghasilkan guru profesional yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik; dan mampu melakukan penelitian dan mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan. Pasal 3 (1) Program PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh Menteri. (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. memiliki program studi kependidikan strata satu (S-1) yang: 1) sama dengan program PPG yang akan diselenggarakan; 2) terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai minimal B; 3) memiliki dosen tetap sekurang-kurangnya 2 (dua) orang berkualifikasi doktor (S3) dengan jabatan akademik paling rendah Lektor, dan 4 (empat) orang berkualifikasi Magister (S2) dengan jabatan akademik paling rendah Lektor Kepala berlatar belakang pendidikan sama dan/atau sesuai dengan program PPG yang akan diselenggarakan; 4) Dosen tetap sebagaimana dimaksud pada angka 3) minimal salah satu latar belakang pendidikannya adalah bidang kependidikan. b. memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan untuk menunjang penyelenggaraan program PPG; c. memiliki program peningkatan dan pengembangan instruksional atau yang sejenis dan berfungsi efektif; aktivitas d. memiliki program dan jaringan kemitraan dengan sekolah-sekolah mitra terakreditasi paling rendah B dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL); e. memiliki laporan evaluasi diri dan penjaminan mutu berdasar fakta, sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir. (3) Dalam hal belum ada program studi yang terakreditasi atau dalam hal belum ada program studi yang sesuai dengan mata pelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, Menteri dapat menetapkan perguruan tinggi penyelenggara PPG untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki sumber daya yang relevan dengan program studi tersebut.
  • 4. -4(4) Dalam hal tidak ada LPTK yang menyelenggarakan program studi tertentu yang diperlukan, Menteri dapat menetapkan LPTK sebagai penyelenggara PPG untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi/fakultas yang memiliki program studi yang sama dengan bidang studi tersebut dan terakreditasi paling rendah B. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Pasal 4 (1) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG didasarkan atas hasil evaluasi dokumen usulan dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal. (2) Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG dilakukan oleh Menteri untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. (3) LPTK penyelenggara program PPG dievaluasi secara berkala oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal. Pasal 5 Struktur kurikulum program PPG terdiri atas: a. pendidikan bidang studi (subject specific pedagogy/SSP) yang mencakup standar kompetensi, materi, strategi, metoda, media, dan evaluasi; b. program pengalaman lapangan (PPL) kependidikan. Pasal 6 Bidang keahlian yang ditempuh peserta didik pada program PPG harus berkesesuaian dengan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diampu. Pasal 7 (1) Kualifikasi akademik peserta didik program PPG bagi guru dalam jabatan adalah S-1/D-IV. (2) Peserta didik yang berasal dari S-1/D-IV yang tidak sesuai dengan satuan pendidikan, mata pelajaran yang diampu dan/atau yang berdasarkan hasil seleksi dan penilaian pengakuan pengalaman kerja dan hasil belajar (PPKHB) belum memenuhi standar, menempuh pendalaman akademik bidang studi dan/atau akademik kependidikan. (3) Pendalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan program PPG. Pasal 8 (1) LPTK penyelenggara melakukan seleksi penerimaan peserta didik program PPG. (2) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh LPTK penyelenggara kepada Direktur Jenderal.
  • 5. -5Pasal 9 (1) Kuota jumlah penerimaan peserta didik secara nasional ditetapkan oleh Menteri. (2) LPTK tidak diperbolehkan menerima peserta didik program PPG di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Setiap peserta didik program PPG diberi Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) oleh LPTK yang selanjutnya dilaporkan kepada Direktur Jenderal. Pasal 10 (1) Beban belajar program PPG ditetapkan berdasarkan latar belakang pendidikan/keilmuan peserta didik program PPG dan satuan pendidikan tempat penugasan. (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat yang berkualifikasi akademik S-1 PGTK dan PGPAUD, adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester. (3) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat yang berkualifikasi akademik S-1 PGSD adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester. (4) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat yang berkualifikasi akademik selain S-1/D-IV Kependidikan selain untuk TK atau RA atau TKLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (5) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat dan pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat yang berkualifikasi akademik S-1 Psikologi adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (6) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat yang berkualifikasi akademik S-1/D-IV Kependidikan selain SD atau MI atau SDLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (7) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi guru pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, baik yang berkualifikasi akademik S-1/D-IV Kependidikan maupun yang berkualifikasi akademik S-1/D-IV Non Kependidikan adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (7) ke dalam distribusi mata kuliah sesuai struktur kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diatur oleh LPTK yang bersangkutan.
  • 6. -6Pasal 11 (1) Sistem pembelajaran pada program PPG mencakup kegiatan workshop SSP, praktikum (peer teaching, micro teaching, bidang studi), dan praktek pengalaman lapangan yang diselenggarakan dengan supervisi langsung secara intensif oleh dosen yang ditugaskan khusus untuk kegiatan tersebut, serta dinilai secara objektif dan transparan. (2) Workshop SSP, praktikum, dan praktek pengalaman lapangan program PPG dilaksanakan secara tatap muka dan berorientasi pada pencapaian kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, serta melakukan pembimbingan dan pelatihan. Pasal 12 (1) Uji kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat pendidik dilaksanakan oleh program studi/jurusan yang dikoordinasikan LPTK penyelenggara program PPG. (2) Uji kompetensi sebagai ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian kinerja, ditempuh setelah peserta lulus workshop SSP dan PPL. (3) Ujian tulis dilaksanakan oleh program studi/jurusan penyelenggara, sedangkan ujian kinerja dilaksanakan oleh program studi/jurusan dengan melibatkan organisasi profesi dan/atau pihak eksternal yang profesional dan relevan. (4) Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik yang dikeluarkan oleh LPTK. Pasal 13 (1) Dosen pada program PPG memiliki kualifikasi akademik paling rendah Magister (S-2), dan minimal salah satu strata pendidikan setiap dosen berlatar belakang bidang kependidikan sesuai dengan bidang studi yang diampunya. (2) Dosen pada program PPG kejuruan selain memiliki kualifikasi akademik paling rendah Magister (S-2), dan minimal salah satu strata pendidikan setiap dosen berlatar belakang bidang kependidikan sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diampunya, serta diutamakan yang memiliki sertifikat keahlian kejuruan. Pasal 14 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan dinyatakan tidak berlaku.
  • 7. -7Pasal 15 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 27April 2010 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM. NIP 196108281987031003 TTD MOHAMMAD NUH