SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ALIH MEDIA ( TRANSFORMASI DIGITAL)
Oleh:
Indri Eka Septiani (1206504)
Ranti Mayang Sari (1201861)
Zayyin Abdul Quddus (1201864)
Alih media lahir seiring dengan penerapan teknologi informasi yang saat
ini menyebar ke hampir semua bidang tidak terkecuali dibidang perpustakaan.
Pemanfaatan teknologi informasi, media dan komunikasi telah mengubah baik
prilaku masyarakt maupun peradaban manusia global. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa
batas dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan
berlangsung demikian cepat. Alih media digital selain dilakukan karena tuntutan
kebutuhan masyarakat yang disebabkan oleh berkembangnya teknologi informasi,
ada hal lain yang tidak kalahpenting yang mendasari proses mengalih mediaan
dokumen ini yaitu, sebaimana yang telah dikemukakan dalam Undang – Undang
No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 3 disebutkan bahwa perpustakaan
berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan
rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. pelestarian
bahan pustaka mencakup perbaikan dan perawatan fisik serta alih media ke bentuk
lain salah satunya ke bentuk digital. Dalam pasal 7 butir d Undang – Undang No.
43 Tahnu 2007 tentang Perpustakaan disebutkan bahwa pemerintah berkewajiban
menjamin ketersediaan keragaman koleksi perpustakaan melalui terjemahan
(translasi), alih aksara (transliterasi), alih suara ke tulisan (transkripsi), dan alih
media (transmedia). Yang dimaksud dengan transmedia disini adalah pengalihan
bentuk bahan perpustakaan dari bentuk tercetak, audio, dan audio visual ke media
lain dalam hal ini media digital.
Pengertian Alih Media Digital
Digitization is the process of taking a physical item, such as a book,
manuscript or photograph and making a digital copy of it. Digitization entails
creating a digital copy of an analogue object (Chowdhury, 2008). Digitasi adalah
suatu proses mengalih bentuk dari fisik suatu buku, manuskrip/ naskah kuno, dan
foto ke dalam bentuk digital. Digitasi mencakup pembaharuan kopi file digital
dari suatu objek yang berbentuk analog (koleksi asli sebelum bentuk digital).
Selain itu dikenal juga istilah alih media digial berasal dari frasa
transformasi digital yang merupakan terjemahan langsung dari digital
transformation, dimana transformation adalah mengubah bentuk,
mengalihmediakan (Oxpord Learner’s Pocket Dictionary 1987). Jadi transformasi
digital berarti mengubah bentuk, mengalihmediakan ke dalam bentuk / format
digital. Sebelum menjadi bentuk digital, data dapat berupa benda tida dimensi,
audio, audiovisual dan bentuk cetak (buku, manuskrip/naskah kuno, surat kabar,
majalah foto, lukisan, peta, poster dan lainnya yang berbahan cetak). Selain itu
alih media digital juga dapat berarti sebuah proses yang mengubah sinyal analog
menjadi bentuk digital (Pendit, 2007). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), digitalisasi adalah proses atau pemakaian sistem digital.
Jadi alih media digital artinya suatu proses pengalihan bentuk kedalam
format digitak dari bentuk analog menjadi file digital yang daoat dibaca komputer
dan dapat dibuatkan copy digitalnya, sehingga ada dua versi, yaitu yang aslinya
dan copyannya dalam bentuk digital.
Manfaat Alih media (transformasi digital):
1. Cepat ditemukan dan memungkinkan pemanfaatan arsip atau dokumen
tanpa meninggalkan meja kerja.
2. Pengindeksan yang fleksibel dan mudah dimodifikasi berdasarkan
prosedur yang telah dikembangkan akan menghemat tenaga, waktu dan
biaya.
3. Pencarian secara full-text, dengan mencari file berdasarkan kata kunci
maupun nama dan menemukannya dalam bentuk full text dokumen.
4. Kecil kemungkinan file akan hilang, hal ini karena kita hanya akan melihat
di layar monitor atau mencetaknya tanpa dapat mengubahnya. Kita dapat
mencarinya
5. Menghemat tempat, dengan kemampuan 1 CD-RW berkapasitas 700 MB
akan mampu menyimpan dokumen dalam bentuk teks sebanyak ± 7000
lembar (1 lembar setera dengan 100 KB dalam format PDF) atau ±700
foto (1 foto setara dengan 1 Mb dalam format JPEG).
6. Mengarsip secara digital, sehingga risiko rusaknya dokumen kertas atau
buram karena usia dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital.
Juga berisiko akan berpindahnya dokumen ke folder yang tidak
semestinya tau bahkan hilang sekalipun akan aman karena disimpan secara
digital.
7. Berbagai arsip secara mudah, kerena berbagi dokumen dengan kolega
maupun klien akan mudah dilakukan memalui LAN bahkan internet.
8. Meningkatkan keamanan, karena mekanise kontrol secara jelas
dicantumkanpada buku pedoman pengarsipan secara elektronis, maka
orang yang tidak mempunyai otorisasi relatif sulit untuk mengaksesnya.
9. Mudah dalam melakukan recovery data, dengan memback-up data ke
dalammedia penyimapanan yang compatible. Bandingkan dengan men-
recoverydokumen kertas yang sebagian terbakar atau terkena musibah
banjir ataupunpencurian, pemback-upan akan sulit dilakukan lagi.
Tahapan – tahapan Pembuatan Dokumen Digital
Menurut Abdul Rahman Saleh ( 2010, Untuk membuat dokumen digital
beberapa persiapan perlu dilakukan agar dalam pembuatan dokumen digital
tersebut lancar. Persiapan tersebut meliputi:
1. Perangkat keras
Perangkat keras yang perlu disiapkan antara lain seperti:
- Komputer
Perangkat keras komputer yang dapat digunakan tentunya sangat
bervariasi dari komputer dengan spesifikasi yang sangat standar
sampai kepada komputer dengan spesifikasi sangat baik. Tentu saja
semakin baik komputer yang digunakan, semakin baik juga kualitas
pekerjaan dan juga semakin cepat pekerjaan kita dapat diselesaikan.
Dalam menyiapkan alat, kita tentu memperhatikan volume pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab kita. semakin banyak dokumen digital
yang harus dikelola, maka semakin membutuhkan perangkat komputer
dengan spesifikasi baik.
- Alat pemindai (scanner)
Pilihan alat pemindai juga sangat bervariasi dengan kualitas dan harga
bervariasi pula. alat pindai yang paling sederhana berbentuk flatbad
scanner dengan kemampuan pindai yang sangat terbatas dengan harga
yang cukup murah sehingga umumnya terjangkau bagi sebagian besar
perpustakaan. namun alat yang canggih dengan kemampuan pindai
yang sangat cepat harganya sangat mahal, sehingga hanya
perpustakaan besar saja yang mampu memiliki alat pindai tersebut.
dalam memilih alat yang akan digunakan untuk memindai dokumen
koleksi kita hendaknya melakukannya dengan sangat hati – hati dan
kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pendanaan
perpustakaan.
2. Perangkat lunak
Salah satu alat yang harus dipersiapkan adalah perangkat lunak.
Saat ini banyak pilihan perangkat lunak yang beredar dipasaran unutk
mengelola dokumen digital atau elektronik. Dalam memilih perangkat
lunak ini kita juga menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kemampuan
anggaran dan ekspertis yang kita miliki. Selain perangkat lunak berupa
sistem operasi seperti windows, beberapa perangkat lunak yang
diperluakan antara lain:
- Vistascan atau Hpscan atau perangkat lunak pemindai yang lain
(biasanya disertakan pada waktu kita membeli alat pemindai atau
scanner).
- Adobe Acrobat (Versi lengkap) untuk menghasilkan dokumen dalam
format PDF (Fortable Document Format)
- MSWord untuk menuliskan dokumen yang kemudian disimpan dalam
format DOC, RTF ataupun PDF.
Setelah tahap persiapan selesai dilakukan selanjutnya adalah tahapan
pemindaian. Dokumen (jika berasal dari dokumen tercetak) biasanya dilepaskan
terlebih dahulu dari jilidnya, kemudian dokumen tersebut dipindai (scan) lembar
demi lembar seperti memfotokopi lembaran dokumen tersebut. Pada mesin
pemindai (scanner) yang mempunyai fasilitas ADF (Automatic Document Feeder)
kita bisa menempatkan lembaran dokumen yang akan memindai dalam jumlah
beberapa lembar (umumnya 25 sampai 30 lembar atau lebih banyak lagi
tergantung jenis alat pemindaianya) sekaligus. Mesin pemindai tersebut akan
memindai dokumen tersebut secara otomatis satu persatu.
Proses pembuatan dokumen digital ini secara singkat dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Seleksi dan pengumpulan bahan yang akan dibuat koleksi digital.
Bahan-bahan yang akan dikonversi dan tercetak menjadi digital perlu
diseleksi untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan digitalisasi
koleksi perpustakaan. sesuai dengan tujuan dan target program digitalisasi
maka bahan-bahan yang akan digitalisasi adalah bahan-bahan yang
mengandung informasi spesifik dimana nperpustakaan lain mungkin tidak
memilikinya, misalnya tesis dan disertasi serta laporan penelitian bagi
perpustakaan perguruan tinggi dan lain-lain.
2. Pembongkaran jilid koleksi agar bisa dibaca alat pemindai (scanner)
Proses ini perlu dilakukan untuk memudahkan operator pemindai
melakukan proses pemindaian lembar demi lembar dari bahan tersebut.
untuk penggunaan mesin pemindai atau scanner yang mempunayi fasilitas
ADF (Automatic Document Feeder), maka pembongkaran dokumen
tercetak dari jilidnya menjadi suatu keharusan.
3. Pembacaan halaman demi halaman dokumen menggunakan alat pemindai
yang kemudian disimpan dalam format PDF. Jika menggunakan alat
pemindai yang memiliki fasilitas ADF (Automatic Document Feeder)
maka pembacaan dengan alat pemindai ini bisa dilakukan secara otomatis
oleh mesin. Operator tinggal memasukkan sejumalah lembar (misalnya 30
atau 50 lembar lebih sesuai kemampuan alat pemindai) kedalam bak
kertas. Mesin pemindai secara otomatis akan mengambil lembar demi
lembar sampai persediaan lembaran di bak kertas habis. Dalam
menyiapkan lembaran dokumen yang akan dipindai petugas harus ekstra
hati-hati dan memastikan tidak ada lembaran yang masih salinng
menempel. Jika ini terjadi, maka proses pemindaian akan terganggu.
Kertas akan masuk lebih dari satu lembar dan dapat menyebabkan alat
pemindai macet (terjadi paper jam). Hasil dari proses ini adalah dokumen
dalam bentuk elektronik atau file komputer.
4. Pengeditan
Hasil pemindaian tadi walaupun sudah dalam bentuk elektronik, namun
masih perlu diedit, terutama jika ukuran kertas yag ditentukan pada saat
scanning tidak tepat benar. Oleh karena itu perlu dilakukan editing seperti
pemotongan pinggiran halaman, pembalikan halaman dan lain-lain
sehingga hasilnya menjadi lebih mudah dan enak dibaca. Selain itu
mungkin juga perlu dilakukan penggabungan halaman jika pemindaian
dilakukan secara sepotong-sepotong, serta perlu dilakukan bookmarking
agar halamn-halaman dokumen dapat diakses dengan cepat.
5. Pembuatan serta pengelolaan metadata (basisdata) agar dokumen tersebut
dapat diakses dengan cepat. Pembuatan basis data ini dapat menggunakan
perangkat lunak apa saja yang dapat dikenal dan biasa digunakan oleh
manajer sistem. Namun bila manajer sistem belum mengenal dan terbiasa
dalam menggunakan perangkat lunak basisdta tertentu, disarankan untuk
menggunakan perangkat lunak ISIS for Window atau lebih dikenal dengan
WINSIS. Selain gratis, perangkat lunak ini memiliki cukup banyak
kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan program lunak lain sejenis.
6. Melengkapi basis data dokumen dengan abstrak jika diperlukan. Terutama
untuk dokumen-dokumen yang berisi informasi ilmiah serta monogarf
lainnya. Sedangkan untuk dokumen yang berisi informasi singkat seperti
teknologi tepat guna dan semacamnya, cukup ditambahkan keterangan
atau anotasi saja.
7. Proses selanjutnya adalah pemindahan atau penulisan dokumen PDF serta
basis data ke CD-ROM atau DVD. Setelah dokumen digital selesai, maka
tahap berikutnya adalah mengumpulakn dokumen-dokumen tersebut,
menata, serta mengkopikan kedalam CD-R atau DVD. Selain itu jika
server web sudah tersedia, maka dokumen ini bisa juga dipublikasikan
melalui homepage atau halamn-halaman web. Jika menggunakan CD-R
atau DVD maka CD atau DVD hasil rekaman tersebut harus diberi label
agar urutan publikasi dapat diketahui dengan jelas.
8. Penjilidan kembali dokumen yang sudah dibongkar. Jika dokumen
tersebut masih diperlukan bentuk tercetaknya, maka dokumen yang sudah
dibongkar dan sudah melalui tahapan pemindaian atau scanning, dapat
dijilid kembali. Dokumen tersebut dapat dikembalikan ke bagian koeksi
yang menyimpan bahan-bahan tercetak.
Referensi
Saleh, Abdul Rahman. (2010). Membangun Perpustakaan Digital. Jakarta:
Sangung Seto.

More Related Content

What's hot

Perkembangan hardware dan telekomunikasi
Perkembangan hardware dan telekomunikasiPerkembangan hardware dan telekomunikasi
Perkembangan hardware dan telekomunikasi
Tutia Rahmi
 
Makalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaMakalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatika
Syafi'i Elfakhrie
 
Teknologi komputer dan informasi
Teknologi komputer dan informasiTeknologi komputer dan informasi
Teknologi komputer dan informasi
gindoalang
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
sarieshasa
 
Pengantar multimedia
Pengantar multimediaPengantar multimedia
Pengantar multimedia
Andi Irawan
 

What's hot (20)

Perkembangan hardware dan telekomunikasi
Perkembangan hardware dan telekomunikasiPerkembangan hardware dan telekomunikasi
Perkembangan hardware dan telekomunikasi
 
Sistem Informasi Manajemen, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sumber Daya Kom...
Sistem Informasi Manajemen, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sumber Daya Kom...Sistem Informasi Manajemen, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sumber Daya Kom...
Sistem Informasi Manajemen, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sumber Daya Kom...
 
Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)
 
SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI
SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASISUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI
SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI
 
Makalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatikaMakalah syafii pengantar informatika
Makalah syafii pengantar informatika
 
Makalah pengantar teknologi informatika
Makalah pengantar teknologi informatikaMakalah pengantar teknologi informatika
Makalah pengantar teknologi informatika
 
materi Teknologi digital fisika SMA
materi Teknologi digital fisika SMAmateri Teknologi digital fisika SMA
materi Teknologi digital fisika SMA
 
Tugas artikel sim tm5
Tugas artikel sim tm5Tugas artikel sim tm5
Tugas artikel sim tm5
 
1073443876 makalah ap
1073443876 makalah ap1073443876 makalah ap
1073443876 makalah ap
 
Teknologi komputer dan informasi
Teknologi komputer dan informasiTeknologi komputer dan informasi
Teknologi komputer dan informasi
 
Handout teknologi digital
Handout teknologi digitalHandout teknologi digital
Handout teknologi digital
 
Komputer dan internet (1)
Komputer dan internet (1)Komputer dan internet (1)
Komputer dan internet (1)
 
Komputer dan internet
Komputer dan internetKomputer dan internet
Komputer dan internet
 
Tugas tik regita
Tugas tik regitaTugas tik regita
Tugas tik regita
 
1 teknologi informasi
1 teknologi informasi1 teknologi informasi
1 teknologi informasi
 
Sim vina damayanti(43217120189)
Sim vina damayanti(43217120189)Sim vina damayanti(43217120189)
Sim vina damayanti(43217120189)
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Pengantar multimedia
Pengantar multimediaPengantar multimedia
Pengantar multimedia
 
Tugas sim, vidi kresna satrio, yananto mahadi, sumber daya komputasi dan komu...
Tugas sim, vidi kresna satrio, yananto mahadi, sumber daya komputasi dan komu...Tugas sim, vidi kresna satrio, yananto mahadi, sumber daya komputasi dan komu...
Tugas sim, vidi kresna satrio, yananto mahadi, sumber daya komputasi dan komu...
 
TUGAS SIM, RINI TRI YULIA 43216120029, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SUMBER...
TUGAS SIM, RINI TRI YULIA 43216120029, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SUMBER...TUGAS SIM, RINI TRI YULIA 43216120029, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SUMBER...
TUGAS SIM, RINI TRI YULIA 43216120029, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SUMBER...
 

Similar to Transformasi_digital

PPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdf
PPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdfPPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdf
PPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdf
AsfriliaDwiN
 
Rancangan pengembangan desain
Rancangan pengembangan desainRancangan pengembangan desain
Rancangan pengembangan desain
ardi24
 
Makalah Konsep Perancangan dalam Automasi Perpustakaan
Makalah Konsep Perancangan dalam Automasi PerpustakaanMakalah Konsep Perancangan dalam Automasi Perpustakaan
Makalah Konsep Perancangan dalam Automasi Perpustakaan
Materi Kuliah Online
 

Similar to Transformasi_digital (20)

Coba arsip digital
Coba arsip digitalCoba arsip digital
Coba arsip digital
 
Pengantar alih media bahan perpustakaan perpusnas 2020
Pengantar alih media bahan perpustakaan perpusnas 2020Pengantar alih media bahan perpustakaan perpusnas 2020
Pengantar alih media bahan perpustakaan perpusnas 2020
 
Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Document CONTROL &...
Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Document CONTROL &...Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Document CONTROL &...
Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Document CONTROL &...
 
PPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdf
PPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdfPPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdf
PPT MATERI Digitization ,Digitalization, and Digital Transformation.pdf
 
Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Manajemen KEARSIPA...
Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Manajemen KEARSIPA...Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Manajemen KEARSIPA...
Manajemen Filing Modern dan Document Management _Training "Manajemen KEARSIPA...
 
Rancangan pengembangan desain
Rancangan pengembangan desainRancangan pengembangan desain
Rancangan pengembangan desain
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Makalah Konsep Perancangan dalam Automasi Perpustakaan
Makalah Konsep Perancangan dalam Automasi PerpustakaanMakalah Konsep Perancangan dalam Automasi Perpustakaan
Makalah Konsep Perancangan dalam Automasi Perpustakaan
 
Pemanfaatan ict
Pemanfaatan ictPemanfaatan ict
Pemanfaatan ict
 
Resume Perkuliahan Praktik Arsip Elektronik By Hana Khaerunisya
Resume Perkuliahan Praktik Arsip Elektronik By Hana KhaerunisyaResume Perkuliahan Praktik Arsip Elektronik By Hana Khaerunisya
Resume Perkuliahan Praktik Arsip Elektronik By Hana Khaerunisya
 
Resume pertemuan I
Resume pertemuan IResume pertemuan I
Resume pertemuan I
 
769-781-1-PB.pdf
769-781-1-PB.pdf769-781-1-PB.pdf
769-781-1-PB.pdf
 
Resume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi Astuti
Resume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi AstutiResume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi Astuti
Resume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi Astuti
 
Resume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi Astuti
Resume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi AstutiResume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi Astuti
Resume Arsip Elektronik Pertemuan 1 by Rani Dwi Astuti
 
Paradigma & Filosofi Electronic Filing & Data Management System _Training "e-...
Paradigma & Filosofi Electronic Filing & Data Management System _Training "e-...Paradigma & Filosofi Electronic Filing & Data Management System _Training "e-...
Paradigma & Filosofi Electronic Filing & Data Management System _Training "e-...
 
PERPUSTAKAAN DIGITAL
PERPUSTAKAAN DIGITAL PERPUSTAKAAN DIGITAL
PERPUSTAKAAN DIGITAL
 
Presentasi TIK Labschool SMP Rawamangun
Presentasi TIK Labschool SMP RawamangunPresentasi TIK Labschool SMP Rawamangun
Presentasi TIK Labschool SMP Rawamangun
 
Nurfadillah
NurfadillahNurfadillah
Nurfadillah
 
Resume perkuliahan pertemuan
Resume perkuliahan pertemuanResume perkuliahan pertemuan
Resume perkuliahan pertemuan
 
Resume perkuliahan pertemuan
Resume perkuliahan pertemuanResume perkuliahan pertemuan
Resume perkuliahan pertemuan
 

Recently uploaded

Recently uploaded (9)

e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 

Transformasi_digital

  • 1. ALIH MEDIA ( TRANSFORMASI DIGITAL) Oleh: Indri Eka Septiani (1206504) Ranti Mayang Sari (1201861) Zayyin Abdul Quddus (1201864) Alih media lahir seiring dengan penerapan teknologi informasi yang saat ini menyebar ke hampir semua bidang tidak terkecuali dibidang perpustakaan. Pemanfaatan teknologi informasi, media dan komunikasi telah mengubah baik prilaku masyarakt maupun peradaban manusia global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. Alih media digital selain dilakukan karena tuntutan kebutuhan masyarakat yang disebabkan oleh berkembangnya teknologi informasi, ada hal lain yang tidak kalahpenting yang mendasari proses mengalih mediaan dokumen ini yaitu, sebaimana yang telah dikemukakan dalam Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 3 disebutkan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. pelestarian bahan pustaka mencakup perbaikan dan perawatan fisik serta alih media ke bentuk lain salah satunya ke bentuk digital. Dalam pasal 7 butir d Undang – Undang No. 43 Tahnu 2007 tentang Perpustakaan disebutkan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan keragaman koleksi perpustakaan melalui terjemahan (translasi), alih aksara (transliterasi), alih suara ke tulisan (transkripsi), dan alih media (transmedia). Yang dimaksud dengan transmedia disini adalah pengalihan bentuk bahan perpustakaan dari bentuk tercetak, audio, dan audio visual ke media lain dalam hal ini media digital.
  • 2. Pengertian Alih Media Digital Digitization is the process of taking a physical item, such as a book, manuscript or photograph and making a digital copy of it. Digitization entails creating a digital copy of an analogue object (Chowdhury, 2008). Digitasi adalah suatu proses mengalih bentuk dari fisik suatu buku, manuskrip/ naskah kuno, dan foto ke dalam bentuk digital. Digitasi mencakup pembaharuan kopi file digital dari suatu objek yang berbentuk analog (koleksi asli sebelum bentuk digital). Selain itu dikenal juga istilah alih media digial berasal dari frasa transformasi digital yang merupakan terjemahan langsung dari digital transformation, dimana transformation adalah mengubah bentuk, mengalihmediakan (Oxpord Learner’s Pocket Dictionary 1987). Jadi transformasi digital berarti mengubah bentuk, mengalihmediakan ke dalam bentuk / format digital. Sebelum menjadi bentuk digital, data dapat berupa benda tida dimensi, audio, audiovisual dan bentuk cetak (buku, manuskrip/naskah kuno, surat kabar, majalah foto, lukisan, peta, poster dan lainnya yang berbahan cetak). Selain itu alih media digital juga dapat berarti sebuah proses yang mengubah sinyal analog menjadi bentuk digital (Pendit, 2007). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), digitalisasi adalah proses atau pemakaian sistem digital. Jadi alih media digital artinya suatu proses pengalihan bentuk kedalam format digitak dari bentuk analog menjadi file digital yang daoat dibaca komputer dan dapat dibuatkan copy digitalnya, sehingga ada dua versi, yaitu yang aslinya dan copyannya dalam bentuk digital. Manfaat Alih media (transformasi digital): 1. Cepat ditemukan dan memungkinkan pemanfaatan arsip atau dokumen tanpa meninggalkan meja kerja. 2. Pengindeksan yang fleksibel dan mudah dimodifikasi berdasarkan prosedur yang telah dikembangkan akan menghemat tenaga, waktu dan biaya.
  • 3. 3. Pencarian secara full-text, dengan mencari file berdasarkan kata kunci maupun nama dan menemukannya dalam bentuk full text dokumen. 4. Kecil kemungkinan file akan hilang, hal ini karena kita hanya akan melihat di layar monitor atau mencetaknya tanpa dapat mengubahnya. Kita dapat mencarinya 5. Menghemat tempat, dengan kemampuan 1 CD-RW berkapasitas 700 MB akan mampu menyimpan dokumen dalam bentuk teks sebanyak ± 7000 lembar (1 lembar setera dengan 100 KB dalam format PDF) atau ±700 foto (1 foto setara dengan 1 Mb dalam format JPEG). 6. Mengarsip secara digital, sehingga risiko rusaknya dokumen kertas atau buram karena usia dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital. Juga berisiko akan berpindahnya dokumen ke folder yang tidak semestinya tau bahkan hilang sekalipun akan aman karena disimpan secara digital. 7. Berbagai arsip secara mudah, kerena berbagi dokumen dengan kolega maupun klien akan mudah dilakukan memalui LAN bahkan internet. 8. Meningkatkan keamanan, karena mekanise kontrol secara jelas dicantumkanpada buku pedoman pengarsipan secara elektronis, maka orang yang tidak mempunyai otorisasi relatif sulit untuk mengaksesnya. 9. Mudah dalam melakukan recovery data, dengan memback-up data ke dalammedia penyimapanan yang compatible. Bandingkan dengan men- recoverydokumen kertas yang sebagian terbakar atau terkena musibah banjir ataupunpencurian, pemback-upan akan sulit dilakukan lagi. Tahapan – tahapan Pembuatan Dokumen Digital Menurut Abdul Rahman Saleh ( 2010, Untuk membuat dokumen digital beberapa persiapan perlu dilakukan agar dalam pembuatan dokumen digital tersebut lancar. Persiapan tersebut meliputi: 1. Perangkat keras Perangkat keras yang perlu disiapkan antara lain seperti:
  • 4. - Komputer Perangkat keras komputer yang dapat digunakan tentunya sangat bervariasi dari komputer dengan spesifikasi yang sangat standar sampai kepada komputer dengan spesifikasi sangat baik. Tentu saja semakin baik komputer yang digunakan, semakin baik juga kualitas pekerjaan dan juga semakin cepat pekerjaan kita dapat diselesaikan. Dalam menyiapkan alat, kita tentu memperhatikan volume pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita. semakin banyak dokumen digital yang harus dikelola, maka semakin membutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi baik. - Alat pemindai (scanner) Pilihan alat pemindai juga sangat bervariasi dengan kualitas dan harga bervariasi pula. alat pindai yang paling sederhana berbentuk flatbad scanner dengan kemampuan pindai yang sangat terbatas dengan harga yang cukup murah sehingga umumnya terjangkau bagi sebagian besar perpustakaan. namun alat yang canggih dengan kemampuan pindai yang sangat cepat harganya sangat mahal, sehingga hanya perpustakaan besar saja yang mampu memiliki alat pindai tersebut. dalam memilih alat yang akan digunakan untuk memindai dokumen koleksi kita hendaknya melakukannya dengan sangat hati – hati dan kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pendanaan perpustakaan. 2. Perangkat lunak Salah satu alat yang harus dipersiapkan adalah perangkat lunak. Saat ini banyak pilihan perangkat lunak yang beredar dipasaran unutk mengelola dokumen digital atau elektronik. Dalam memilih perangkat lunak ini kita juga menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kemampuan anggaran dan ekspertis yang kita miliki. Selain perangkat lunak berupa sistem operasi seperti windows, beberapa perangkat lunak yang diperluakan antara lain:
  • 5. - Vistascan atau Hpscan atau perangkat lunak pemindai yang lain (biasanya disertakan pada waktu kita membeli alat pemindai atau scanner). - Adobe Acrobat (Versi lengkap) untuk menghasilkan dokumen dalam format PDF (Fortable Document Format) - MSWord untuk menuliskan dokumen yang kemudian disimpan dalam format DOC, RTF ataupun PDF. Setelah tahap persiapan selesai dilakukan selanjutnya adalah tahapan pemindaian. Dokumen (jika berasal dari dokumen tercetak) biasanya dilepaskan terlebih dahulu dari jilidnya, kemudian dokumen tersebut dipindai (scan) lembar demi lembar seperti memfotokopi lembaran dokumen tersebut. Pada mesin pemindai (scanner) yang mempunyai fasilitas ADF (Automatic Document Feeder) kita bisa menempatkan lembaran dokumen yang akan memindai dalam jumlah beberapa lembar (umumnya 25 sampai 30 lembar atau lebih banyak lagi tergantung jenis alat pemindaianya) sekaligus. Mesin pemindai tersebut akan memindai dokumen tersebut secara otomatis satu persatu. Proses pembuatan dokumen digital ini secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Seleksi dan pengumpulan bahan yang akan dibuat koleksi digital. Bahan-bahan yang akan dikonversi dan tercetak menjadi digital perlu diseleksi untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan digitalisasi koleksi perpustakaan. sesuai dengan tujuan dan target program digitalisasi maka bahan-bahan yang akan digitalisasi adalah bahan-bahan yang mengandung informasi spesifik dimana nperpustakaan lain mungkin tidak memilikinya, misalnya tesis dan disertasi serta laporan penelitian bagi perpustakaan perguruan tinggi dan lain-lain. 2. Pembongkaran jilid koleksi agar bisa dibaca alat pemindai (scanner) Proses ini perlu dilakukan untuk memudahkan operator pemindai melakukan proses pemindaian lembar demi lembar dari bahan tersebut.
  • 6. untuk penggunaan mesin pemindai atau scanner yang mempunayi fasilitas ADF (Automatic Document Feeder), maka pembongkaran dokumen tercetak dari jilidnya menjadi suatu keharusan. 3. Pembacaan halaman demi halaman dokumen menggunakan alat pemindai yang kemudian disimpan dalam format PDF. Jika menggunakan alat pemindai yang memiliki fasilitas ADF (Automatic Document Feeder) maka pembacaan dengan alat pemindai ini bisa dilakukan secara otomatis oleh mesin. Operator tinggal memasukkan sejumalah lembar (misalnya 30 atau 50 lembar lebih sesuai kemampuan alat pemindai) kedalam bak kertas. Mesin pemindai secara otomatis akan mengambil lembar demi lembar sampai persediaan lembaran di bak kertas habis. Dalam menyiapkan lembaran dokumen yang akan dipindai petugas harus ekstra hati-hati dan memastikan tidak ada lembaran yang masih salinng menempel. Jika ini terjadi, maka proses pemindaian akan terganggu. Kertas akan masuk lebih dari satu lembar dan dapat menyebabkan alat pemindai macet (terjadi paper jam). Hasil dari proses ini adalah dokumen dalam bentuk elektronik atau file komputer. 4. Pengeditan Hasil pemindaian tadi walaupun sudah dalam bentuk elektronik, namun masih perlu diedit, terutama jika ukuran kertas yag ditentukan pada saat scanning tidak tepat benar. Oleh karena itu perlu dilakukan editing seperti pemotongan pinggiran halaman, pembalikan halaman dan lain-lain sehingga hasilnya menjadi lebih mudah dan enak dibaca. Selain itu mungkin juga perlu dilakukan penggabungan halaman jika pemindaian dilakukan secara sepotong-sepotong, serta perlu dilakukan bookmarking agar halamn-halaman dokumen dapat diakses dengan cepat. 5. Pembuatan serta pengelolaan metadata (basisdata) agar dokumen tersebut dapat diakses dengan cepat. Pembuatan basis data ini dapat menggunakan perangkat lunak apa saja yang dapat dikenal dan biasa digunakan oleh manajer sistem. Namun bila manajer sistem belum mengenal dan terbiasa dalam menggunakan perangkat lunak basisdta tertentu, disarankan untuk
  • 7. menggunakan perangkat lunak ISIS for Window atau lebih dikenal dengan WINSIS. Selain gratis, perangkat lunak ini memiliki cukup banyak kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan program lunak lain sejenis. 6. Melengkapi basis data dokumen dengan abstrak jika diperlukan. Terutama untuk dokumen-dokumen yang berisi informasi ilmiah serta monogarf lainnya. Sedangkan untuk dokumen yang berisi informasi singkat seperti teknologi tepat guna dan semacamnya, cukup ditambahkan keterangan atau anotasi saja. 7. Proses selanjutnya adalah pemindahan atau penulisan dokumen PDF serta basis data ke CD-ROM atau DVD. Setelah dokumen digital selesai, maka tahap berikutnya adalah mengumpulakn dokumen-dokumen tersebut, menata, serta mengkopikan kedalam CD-R atau DVD. Selain itu jika server web sudah tersedia, maka dokumen ini bisa juga dipublikasikan melalui homepage atau halamn-halaman web. Jika menggunakan CD-R atau DVD maka CD atau DVD hasil rekaman tersebut harus diberi label agar urutan publikasi dapat diketahui dengan jelas. 8. Penjilidan kembali dokumen yang sudah dibongkar. Jika dokumen tersebut masih diperlukan bentuk tercetaknya, maka dokumen yang sudah dibongkar dan sudah melalui tahapan pemindaian atau scanning, dapat dijilid kembali. Dokumen tersebut dapat dikembalikan ke bagian koeksi yang menyimpan bahan-bahan tercetak. Referensi Saleh, Abdul Rahman. (2010). Membangun Perpustakaan Digital. Jakarta: Sangung Seto.