Modul elektronik berbasis website dikembangkan untuk mendukung pembelajaran pokok bahasan Relasi dan Fungsi kelas X SMK. Modul ini dibuat menggunakan aplikasi XAMPP dan diuji coba ke 30 siswa kelas X SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul elektronik ini memiliki kualitas baik secara isi, instruksional, visual dan teknis.
1. PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA POKOK
BAHASAN RELASI DAN FUNGSI KELAS X SMK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
EVA NADZIA
NIM : 1111017000052
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
2018
2. LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengembangan Modul Elektronik Pada Pokok Bahasan
Relasi dan Fungsi Kelas X SMK disusun oleh Eva Nadzia, NIM
f 111017000052, Jurusan Pendidikan Matematika, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah dan telah dinyatakan lulus dalam
Ujian Mrmaqasah pada tanggal 12 Juli 2018 di hadapan dewan penguji. Karena
itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Matematika.
Jakarta, 24 Juli 2018
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/?rogram Studi)
Dr. Kadir. M.Pd
NIP. 19670872 199402 I 001
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Program Studi)
Dr. Abdul Muin, S.Si.. M.Pd
NrP.197s1201 200604 I 003
Penguji I
Dr. Gelar Dwirahavu. M.Pd
NIP. 19790601 200604 2 004
Penguji Ii
Eva Musyrifah. S.Pd. M.Si
NrP. 1982052820t1 2 011
'7Vi 9-rS
-.j,t-."..--
'li irl; toi
""'f""
xs jui' lt
26 lulizot$
3. LEMBAR PENGESAHAII PEMBIMBING
Skripsi berjudul '.Pengembangan Modul Elektronik Pada Pokok Bahasan
Relasi dan Fungsi Kelas X SMK" disusun oleh Eva Nadzia, NIM.
1111017000052, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diujikan
pada sidang munaqasah tanggal 12 Juli 2018 dan diperbaiki sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta,25 Juli 2018
Yang Mengesahkan,
Pembimbing II
Dr. Tita Khalis Marvati M.Kom
NrP. 19690924 199903 2 003
Dedek Kustiawati. M.Pd
NIDN.201148301
W
4. Saya yang bertanda
Nama
TempaUTgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Angkatan Tahun
Alamat
l. Nama
NIP
Dosen Jurusan
2. Nama
NIDN
Dosen Jurusan
Demikian surat
menerima segala
sendiri.
SURAT PERIIYATAAN KARYA ILMIAH
tangan di bawah ini,
EvaNadzia
Jakarla,23 Marct 1994
1 I I 1017000052
Pendidikan Matematika
20tt
Jl. H. Jian RT.00l/03 No. 21 Cipee Utara, kebayoran Baru,
Jakarta Selatan 12150
MENYATAKAN DENGAN SEST]NGGUHNYA
Bahwa skripsi dengan judul Pengembangan Modul Elektronik Pada Pokok
Bahasan Relasi dan Fungsi kelas X SMK adalah benar hasil karya sendiri di
bawah bimbingan dosen :
Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom.
19690924 199903 2 003
Pendidikan Matematika
Dedek kustiawati, M.Pd
201 148301
Pendidikan Matematika
pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
Jakarta, Juli 2018
Yang Menyatakan,
Eva Nadzia
nIERAJ , e,'
wP:eq"- g"
cAFFI 99856048
NrM. 1111017000052
5. i
ABSTRAK
Eva Nadzia (1111017000052). “Pengembangan Modul Elektronik Pada Pokok
Bahasan Relasi dan Fungsi Kelas X SMK”. Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul elektronik berbasis website
pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi Kelas X SMK. Media dikembangkan
dengan aplikasi XAMPP, yaitu salah satu aplikasi yang digunakan untuk
membangun website yang dinamis di localhost atau yang belum terkoneksi ke
internet. Subjek uji coba yang diambil adalah 30 orang siswa Kelas X Program
Keahlian Akuntansi SMK Bintang Nusantara Tangerang Selatan. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan model
pengembangan 4-D yang terdiri dari pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul elektronik berbasis web yang
dikembangkan pada penelitian ini memiliki kualitas baik dari aspek kualitas isi,
kualitas instruksional, komunikasi visual dan teknis menurut para ahli materi, ahli
media, dan para siswa. Dari keseluruhan penilaian, modul elektronik ini termasuk
baik untuk digunakan di dalam pembelajaran matematika kelas X.
Kata kunci: modul elektronik, website, XAMPP, Relasi dan Fungsi, Model
Pengembangan 4-D
6. ii
ABSTRACT
Eva Nadzia (1111017000052).”Development of Electronic Module On The
Relation and Function Materials In Tenth Grade Of Vocational High School
(SMK)”.
This research was purposed to develop Mathematics electronic module based on
website on Relation and Function Materialsin tenth grade of SMK. The learning
media was develped by XAMPP application, one of applications that used to build
a website at localhost or not connected to the internet yet. The trial subjects that
were taken on tenth grade of SMK Bintang Nusantara South of Tangerang in
Accountancy Program. This reasearch is delevopment research with 4-D
development model consist of Define, Design, Develop, and Disseminate.
The result of the research showed that electronic module based on website that
developed has good criteria based on content quality, instructional quality, visual
communication, and technique according to the material experts, media experts,
and the students. From all the assesment, this electronic module based on website
is counted as good criteria in Mathematics learning for the tenth students.
Keyword: electronic module, website, XAMPP, Relasi dan Relation and Function,
4-D Development Model.
7. iii
KATA PENGANTAR
اﻟﺮﺣﯿﻢ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﷲ ﺑﺴﻢ
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan karunia, nikmat, kemudahan, dan kekuatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam
senantiasa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajarannya
sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, namun berkat do’a,
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Abdul Muin, S.Si., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Dedek Kustiawati, M.Pd yang selalu memberikan bimbingan, kesabaran,
pengarahan, waktu, nasihat, dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Eva Musyrifah, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan, motivasi, dan semangat baik dalam penulisan skripsi
maupun selama proses perkuliahan.
8. iv
6. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan
Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
7. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi
kemudahan dalam pembuatan surat-surat serta sertifikat.
8. Bapak Drs. Sadiyanto, Kepala SMK Bintang Nusantara Tangerang Selatan,
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
9. Seluruh dewan guru SMK Bintang Nusantara, khususnya Ibu Risma
Apriastuti, S.Si dan Bapak Ahmad Yusuf, S.Kom, selaku guru mata
pelajaran matematika dan pemograman yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian ini. Siswa dan siswi SMK Bintang Nusantara,
khususnya kelas X Program Keahlian Akuntansi.
10. Bapak Kusnadi dan Ibu Nurlela yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga tercinta Ayahanda Khonzin serta Ibunda Murniatun yang tak
henti-hentinya mendoakan dan melimpahkan kasih sayang serta
memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Suami tercinta
Imam Muzacky dan anak tersayang Zainab Alkhansa yang senantiasa
memberikan memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
Kembaran tersayang Evi Syahida yang menjadi tempat saling bercerita
termasuk dalam hal skripsi. Semua keluarga yang selalu mendoakan,
mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-
cita.
12. Sahabat-sahabat tersayang Risnawati, Muzayyinatun Nur, Ela, Inay, Dian,
yang selama ini telah memberikan hiburan, dukungan, dan semangat selama
kuliah dan penyusunan skripsi. Semoga persahabatan kita memberikan
9. v
manfaat dunia sampai akhirat. Serta sahabat-sahabat lainya dimanapun
berada yang mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.
13. Teman seperjuangan, seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan Matematika
2011, khususnya PMTK B yang telah bersama melalui suka dan duka
bangku kuliah dan telah saling memotivasi dan berbagi ilmu dalam
penyusunan skripsi bersama-sama.
14. Kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas segala jasa dan
amal kebaikan yang diberikan kepada penulis.
Demikianlah skripsi ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak ditemui kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat dibutuhkan penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik kepada penulis maupun
pembaca.
Jakarta, Juli 2018
Penulis
Eva Nadzia
10. DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5
D. Perumusan Masalah..................................................................................... 5
E. Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan ........................................................... 5
F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
G. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8
A. Deskripsi Teoritis........................................................................................ 8
1. Pengembangan ............................................................................................. 8
2. Perangkat Pembelajaran............................................................................... 8
3. Modul Pembelajaran .................................................................................... 9
a. Fungsi Modul ............................................................................................... 11
b. Struktur Modul............................................................................................. 11
4. Modul Elektronik ......................................................................................... 12
a. Karakteristik Modul Elektronik ................................................................... 13
b. Unsur-unsur Modul Elektronik .................................................................... 13
5. Pembelajaran Berbasis Komputer................................................................ 13
6. E-Learning ................................................................................................... 14
7. Matematika dan Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi .................................... 16
11. 8. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................... 19
9. Kerangka Berpikir........................................................................................ 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 22
A. Jenis Penelitian............................................................................................ 22
B. Subjek Uji Coba .......................................................................................... 22
C. Rancangan Penelitian ................................................................................ 22
D. Instrumen Penelitian.................................................................................... 29
E. Teknik pengumpulan Data........................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data.................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 35
A. Deskripsi Hasil Pengembangan................................................................... 35
B. Deskripsi dan Analisis Hasil Uji Coba........................................................ 40
C. Kajian produk Akhir.................................................................................... 42
D. Keterbatasan Penelitian............................................................................... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 52
A. Kesimpulan ................................................................................................. 52
B. Saran............................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 57
12. viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Materi Akan Dikembangkan. 19
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Ahli Materi ....................................... 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Ahli Media........................................ 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa terhadap Modul Elektronik .. 32
Tabel 3.4 Skala Interpretasi Rating Scale........................................................ 33
13. ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Konsep Kerangka Berpikir..................................................... 21
Gambar 3.1 Bagan Tahap Pengembangan Model 4-D ..................................... 23
Gambar 3.2 Bagan Tampilan Menu Admin....................................................... 26
Gambar 3.3 Bagan Tampilan Menu Dasar Akun Siswa................................... 27
Gambar 4.1 Tampilan awal Login Siswa ............................................................ 42
Gambar 4.2 Tampilan Pendaftaran Siswa (1) ..................................................... 43
Gambar 4.3 Tampilan Pendaftaran Siswa (2)..................................................... 44
Gambar 4.4 Tampilan Beranda Akun Siswa...................................................... 45
Gambar 4.5 Tampilan Menu Account Edit Profil ............................................. 46
Gambar 4.6 Tampilan Menu Account Edit Username & Password ............... 46
Gambar 4.7 Tampilan Menu Utama Kelas Anda .............................................. 47
Gambar 4.8 Tampilan Menu Utama Materi (1)................................................. 48
Gambar 4.9 Tampilan Menu Utama Materi (2)................................................. 48
Gambar 4.10 Tampilan Menu Utama Tugas/Quiz (1)....................................... 49
Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama Tugas/Quiz (2)...................................... 50
Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama Tugas/Quiz (2)...................................... 50
14. x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Format Angket Validasi Ahli Materi.............................................. 57
Lampiran 2 Format Angket Validasi Ahli Media .......................................... 60
Lampiran 3 Format Angket Respon Siswa .................................................... 63
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Validasi Ahli................................................. 65
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa................................... 68
Lampiran 6 Hasil Angket Validasi Ahli Materi............................................. 71
Lampiran 7 Hasil Angket Validasi Ahli Media ............................................. 83
Lampiran 8 Hasil Angket Respon Siswa ....................................................... 89
Lampiran 9 Hasil Wawancara Dengan Siswa................................................ 99
Lampiran 10 Hasil Wawancara Dengan Guru ................................................. 101
Lampiran 11 Lembar Uji Referensi ................................................................. 102
15. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara berlomba-lomba menjadi negara terbaik dengan melakukan
perubahan. Ujung tombak perubahan itu sendiri bukanlah dari perekonomiannya,
bukan pula diindikasikan berdasarkan populasi penduduknya. Melainkan, ujung
tombak perubahan suatu negara ada pada ranah pendidikan. Pendidikan adalah
proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan
memberdayakan diri.1
Jika ingin melihat masa depan bangsa itu, maka lihatlah
sistem pendidikan yang terlaksana bangsa itu. Jika sistemnya tertata apik,
pendidikan itu menyeluruh ke lapisan masyarakat, maka hampir bisa dipastikan
masa depan negara itu akan gemilang. Dapat diterima hakikatnya. Jika seseorang
ingin menjadi orang yang sukses di masa depan, tentu dimulai dari pendidikan.
Di dalam pendidikan itu sendiri itulah terjadi kegiatan pembelajaran, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas, baik di formal maupun informal. Kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran mengembangkan
kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam
kebersamaan dan mengaktualisasikan diri.
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah jenjang pendidikan menengah
vokasional pada pendidikan formal di Indonesia yang ditempuh setelah lulus dari
sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat dalam waktu tiga tahun. SMK
merupakan salah satu alternatif sekolah lanjutan selain Sekolah Menengah Atas
(SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) bagi siswa yang ingin mendapatkan keahlian
dalam suatu bidang setelah menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
Pembelajaran di SMK sangat berbeda dengan SMA pada umumnya, karena tujuan
dan silabus yang berlaku juga berbeda. Tujuan SMK mulai diarahkan untuk
memasuki lapangan kerja (terminal), dipekerjakan atau wiraswasta (Depdiknas,
1
Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) hal.27
16. 2
2006, p.4). Oleh karenanya, materi yang dipelajari di ranah SMK dibagi menjadi
dua macam: mata pelajaran umum dan mata pelajaran kejuruan (keahlian). Salah
satu mata pelajaran umumnya ialah Matematika yang wajib dipelajari di SMK.
Matematika merupakan universal bagi ilmu pengetahuan yang lainnya.
Relasi dan Fungsi adalah salah satu materi Matematika dalam ruang lingkup
Aljabar yang dipelajari di kelas X semester II. Materi di kelas X yang diajarkan
merupakan kelanjutan dari Relasi dan Fungsi di jenjang SMP yang hanya meliputi
dasarnya saja, sedangkan di kelas X dibahas lebih mendalam disertai grafik dan
jenis-jenis fungsi itu sendiri. Materi ini pada dasarnya dapat diajarkan dengan
pendekatan realistik ataupun kontekstual agar bisa lebih mudah dipahami oleh
siswa terutama siswa SMK. Relevansi materi ini pada masalah kontekstual
kejuruan SMK ialah misalnya relasi petani pemasok bahan baku dengan pabrik
produsen.
Sebagai seorang pendidik, sudah menjadi kewajiban gurulah untuk terus
mengembangkan suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
menerima materi dengan baik terlebih untuk mata pelajaran matematika. Baik itu
dari segi inovasi teknik pembelajaran maupun pengembangan media atau bahan
pembelajaran. Terlebih di era globalisasi ini, era digital mulai menjamah di
seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali ranah pendidikan. Melihat fenomena
perubahan teknologi yang saat ini terjadi serta akan terus berlanjut sepanjang
sejarah, guru dituntut untuk memanfaatkan peluang ini. Dengan menerapkan
unsur digital ke dalam dunia pendidikan, misalnya dengan pembelajaran berbasis
komputer. Seperti diungkapkan Anderson, Termasuk salah satunya dalam
penggunaan modul. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Rosenberg
bahwa terdapat pergeseran di dalam proses pembelajaran, yaitu (1) pergeseran
dari pelatihan ke penampilan, (2) pergeseran dari ruang kelas ke dimana dan
kapan saja, (3) pergeseran dari kertas ke online atau saluran, (4) pergeseran dari
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) pergeseran dari waktu siklus ke waktu
nyata2
. Dalam situs berita www.detik.com, Menteri Pendidikan dan Budaya Anies
2
Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012) hal.27
17. 3
Baswedan berharap akan lebih banyak lagi sekolah yang menggunakan komputer
untuk proses pembelajaran, yang pada saat ujian, fasilitas komputer tersebut bisa
digunakan untuk UN. Adanya komputer bukan untuk ujian, tetapi digunakan
untuk proses pembelajaran.” Tandas Anies.3
Modul sebagai salah satu media pembelajaran memiliki beberapa
karakteristik di antaranya: pembelajaran mandiri (self-instruction), materi yang
dimuat dalam model utuh (self-contained). Adapun modul terbagi menjadi dua:
bahan cetak (printed material) dan non-cetak (digital material). Modul yang
dulunya hanya berupa hardcopy, kini dapat kita olah menjadi bentuk elektronik
atau softcopy. Siswa hanya perlu membukanya di komputer sehingga akan
memberikan dampak positif pada penggunaan gadget mereka. Tentunya modul
yang diciptakan harus memiliki nilai tambah sehingga membuat siswa lebih
tertarik untuk belajar tanpa diawasi guru atau mereka dapat belajar secara mandiri
dimanapun.
Sebelumnya peneliti telah melakukan studi pendahuluan di SMK Bintang
Nusantara (BINUSA) Tangerang Selatan. Adapun studi pendahuluan kelas X
dilakukan pada para siswa jurusan Akuntansi sejumlah 30 orang. Selain itu,
peneliti juga melakukan in-depth interview dengan guru pengampu Matematika
sewaktu mereka kelas X.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMK Bintang Nusantara, untuk
modul pembelajaran, guru menggunakan buku acuan dari pemerintah dan sekolah
tanpa tambahan buku lainnya. Sedangkan dalam proses pembelajaran matematika,
respon yang diberikan siswa pun beragam. Ada yang amat antusias, namun tak
sedikit pula yang kurang termotivasi. Dari segi kepamahaman, masih banyak
siswa mendapatkan nilai ujian dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
termasuk di materi Relasi dan Fungsi. Pada materi tersebut, pencapaian
ketuntasan nilai siswa hanya berkisar 70%. Sedangkan untuk respon siswa
terhadap Matematika, lebih dari separuh responden menyatakan respons kurang
3
www.detik.com/news/berita/3178827/mendikbud-tidak-ada-kendala-yang-mengganggu-
un-berbasis-komputer diakses pada Selasa, 25 Oktober 2016 pukul 7.05 WIB
18. 4
baik terhadap Matematika seperti: matematika itu sulit dipahami, saya kurang
antusias belajar matematika, dan seterusnya.
Lebih dari 50% siswa memiliki perangkat komputer atau laptop namun
dalam penggunaannya biasanya hanya untuk mengerjakan tugas dengan software-
software Microsoft karena sesuai kebutuhan tugas jurusan mereka, dan di sisi lain
juga mereka gunakan untuk bermain games. Namun belum memaksimalkannya
sebagai media pembelajaran berbasis aplikasi dikarenakan ketidaktahuan
bagaimana mengakses modul pembelajaran elektronik yang dibutuhkan dan
menarik serta belum ada fasilitas modul elektronik berbasis web dari pihak
sekolah. Padahal sebenarnya siswa membutuhkan media pembelajaran yang dapat
diakses di luar pembelajaran di kelas dan diharapkan pada materi yang dipelajari
disertai contoh-contoh kontekstual yang dapat menjembatani pengetahuan konkret
mereka dengan kemampuan abstraksi atau dari kontekstual ke bentuk pemodelan
matematika.
Sehingga dari permasalahan inilah peneliti mengembangkan modul
elektronik sebagai perangkat pembelajaran mandiri pada materi Relasi dan Fungsi
dengan juga memasukkan unsur pembelajaran matematika dasar. Oleh karena
itulah, penelitian pengembangan ini peneliti beri judul “Pengembangan Modul
Elektronik pada Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi Kelas X SMK”. Melalui
modul pembelajaran berbasis elektronik ini diharapkan siswa dapat lebih
memahami pokok bahasan Relasi dan Fungsi sehingga dapat menciptakan kondisi
pembelajaran yang menyenangkan.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan yang ada
yaitu:
1. Kurangnya respon positif, minat dan motivasi siswa terhadap Matematika
2. Tingkat pemahaman siswa pada materi Relasi dan Fungsi masih dibawah
70%
19. 5
3. Belum adanya fasilitas modul pembelajaran mandiri bagi siswa sehingga
siswa kesulitan saat belajar mandiri.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti memberikan pembatasan masalah agar penelitian
yang dilakuka lebih terarah. Adapun pembatasan masalahnya sebagai berikut:
1. Materi yang disajikan adalah Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi yang
disesuaikan dengan silabus kurikulum 2 kurikulum 2013 yang diterapkan untuk
kelas X SMK terbatas pada materi Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat
2. Modul elektronik yang dikembangkan berawal dari sistem offline
3. Produk yang dihasilkan sebagai media pembelajaran alternatif mandiri
untuk menunjang proses belajar siswa dimanapun dan kapanpun karena
menggunakan e-learning.
4. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4-D
yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan),
dan Disseminate (Penyebaran). Untuk tahapan penyebaran terbatas pada sekolah
yang menjadi objek penelitian.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana desain pengembangan perangkat pembelajaran modul
elektronik berbasis web pada materi Relasi dan Fungsi kelas X SMK?
2. Bagaimana respons siswa terhadap modul elektronik berbasis web pada
materi Relasi dan Fungsi Kelas X SMK?
E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Spesifikasi dari produk media pembelajaran modul elektronik matematika
berbasis web ini adalah sebagai berikut:
20. 6
1. Produk yang dikembangkan adalah sebuah aplikasi pembelajaran berbasis
web yang hanya bisa dijalankan di laptop atau komputer yang sebelumnya telah
diinstall aplikasi XAMPP dan terdapat file database. Modul elektronik berbasis
web ini hanya bisa diakses secara offline sebelum tahap penyebaran.
2. Produk yang dikembangkan menggunakan aplikasi XAMPP.
3. Produk yang dihasilkan mencakup 3 menu utama, yakni:
a. Kelas Anda
b. Materi
c. Tugas/Kuis
F. Tujuan Penelitian
Untuk memberikan arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini dan
berdasarkan pada rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menghasilkan suatu sarana e-learning dalam bentuk modul elektronik
berbasis web untuk siswa SMK Kelas X yang bisa diakses dimanapun dan
kapanpun.
2. Mengetahui respons dan minat siswa terhadap E-Learning atau perangkat
pembelajaran modul elektronik berbasis web pada pokok bahasan Relasi dan
Fungsi Siswa Kelas X SMK.
G. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka adapun manfaat
penelitian ini ialah:
1. Bagi siswa
a. Membantu dan mempermudah siswa dalam memahami konsep pada pokok
bahasan Relasi dan Fungsi
b. Membantu dan melatih siswa agar membiasakan diri belajar secara mandiri
tanpa perlu diawasi guru secara langsung.
21. 7
2. Bagi guru bidang studi
Sebagai media alternatif pembelajaran serta membantu guru untuk
memvisualisasikan penyampaian materi dalam proses belajar mengajar melalui
belajar mandiri siswa.
3. Bagi peneliti
Mengembangkan kemampuan peneliti dalam merancang perangkat pembelajaran
matematika yang layak dan sesuai sehingga dapat dijadikan pembelajaran kelak
ketika menjadi guru di sekolah.
4. Bagi Sekolah
Modul elektronik yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai perangkat
pembelajaran mandiri atau atau rujukan sehingga menunjang pembelajaran
matematika di sekolah hingga mata pelajaran lainnya.
5. Bagi Pembaca
Memberikan wawasan informasi serta sebagai sarana pengembangan untuk
penelitian di masa mendatang.
22. 8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DESKRIPSI TEORITIS
1. Penelitian Pengembangan
Pengembangan adalah suatu pembangunan secara bertahap dan teratur, dan
menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Pembangunan yang dimaksudkan disini
adalah suatu proses tumbuh dan berkembang menuju kesempurnaan.
Pengembangan dalam arti umum, adalah pertumbuhan, perubahan secara perlahan
(evolusi), dan perubahan secara bertahap.1
Dapat kita garisbawahi kata kuci dari
pengembangan adalah “perubahan” atau “berubah”. Tentunya berubah ke arah
yang lebih baik dalam segala aspek.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu proses
perubahan ke arah yang lebih sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. dan
tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Penelitian pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar
(basic rsearch) dengan penelitian terapan (applied research) dimana penelitian
dasar bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dan langsung
dapat diaplikasikan. Penelitian pengembangan juga bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.2
2. Perangkat Pembelajaran
Tercantum di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), perangkat
adalah alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara
menjadikan orang belajar.. Perangkat pembelajaran menjadi grand design bagi
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pada Permendikbud No. 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa
1
Punaji Setyosari, Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Kencana,
2015) hal.226
2
Amru Salam Riyadi, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk
Mata Diklat Mengoperasikan Mesin CNC Dasar Di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta”,
(Skripsi, UNY, 2011).
23. 9
penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan
RPP yang mengacu pada standar isi dan juga ditunjang oleh persiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian.
Jadi, perangkat pembelajaran adalah perlengkapan dan bahan yang
digunakan dalam proses belajar dan mengajar baik secara mandiri oleh siswa
ataupun di dalam kelas oleh guru. Modul adalah salah satu perangkat
pembelajaran.
3. Modul Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang telah diulas sebelumnya memiliki berbagai
jenis, salah satu di antaranya ialah modul. Dapat dikatakan bahwa modul dapat
memfasilitasi siswa dalam hal belajar mandiri siswa. Oleh karena itu, modul yang
baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan jelas dengan bahasa yang
mudah dipahami serta dapat digunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan
kebutuhan siswa.Santyasa menyatakan bahwa komponen-komponen modul
mencakup bagian pendahuluan, bagian kegiatan belajar, dan daftar pustaka. 3
Bagian pendahuluan mengandung penjelasan umum modul yang berisi tentang
deskripsi mengenai modul, petunjuk penggunaan modul serta sasaran
pembelajaran (hasil pembelajaran) yang diharapkan. Bagian kegiatan belajar
mengandung uraian isi pembelajaran, rangkuman dan bagian akhir mengandung
tes, dan kunci jawaban. 4
Ciri-ciri pengajaran modul pembelajaran adalah :
a. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal
dari guru.
b. Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada
perubahan tingkah laku.
3
I Wayan Santyasa, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul,
http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/METODE_PENELITIAN.pdf (diakses pada Selasa, 15
Februari)
4
Ibid.
24. 10
c. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang
terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku
diharapkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery learning)
d. Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut
kemampuannya masing-masing.
e. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction, dengan
belajar seperti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan dirinya secara optimal.
f. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan
urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara
spontan mempelajarinya.
g. Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif.
Pada proses penyusunan modul pembelajaran, harus memenuhi komponen-
komponen berikut:
a. Dasar Pemikiran. Berikan garis besar mengenai konten modul dan sebuah
penjelasan kenapa para pembelajar sebaiknya mempelajarinya.
b. Tujuan. Nyatakan dalam istilah kinerja apa yang diharapkan diperoleh
pemelajar dari menyelesaikan modul
c. Ujian Masuk. Tentukan apakah pemelajar telah menguasai kemampuan
prasyarat yang diperlukan untuk memulai modul.
d. Material Multimedia. Gunakan berbagai teknologi dan media untuk melibatkan
para pembelajar secara aktif dan untuk memanfaatkan pengindraan mereka.
Sebagian besar format sangat bermanfaat untuk digunakan dalam modul.
e. Kegiatan Belajar. Tentunya materi di dalam modul itu mencakup kegiatan
belajar siswa.
f. Latihan dengan Umpan Balik. Setelah siswa menyimak materi yang diberikan
di dalam modul, pastikan kita memberikannya latihan sebagai umpan balik
bahwa ia sudah memahami materi yang dipelajari.
g. Ujian Mandiri. Memberikan kesempatan pada siswa untuk meninjauk kembali
dan memeriksa kemajuan mereka sendiri.
25. 11
h. Ujian Penutup. Menilai apakah para siswa telah menguasai tujuan dari modul
itu.
a. Fungsi Modul
Modul memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut:
1) Bahan ajar mandiri. Maksudnya modul berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik tanpa tergantung pada kehadiran pendidik, sehingga
melatih kemandirian peserta didik.
2) Pengganti fungsi pendidik. Siswa dibiasakan belajar mandiri tanpa harus
pendidik berfungsi secara langsung. Oleh karena itu efektifitas bahasa yang
digunakan di dalam modul yang dikembangkan harus harus diperhatikan agar
mudah dipahami siswa seperti halnya pendidik.
3) Perangkat evaluasi. Siswa harus dapat mengukur kemampuannya sendiri
dengan menggunakan modul tersebut.
4) Rujukan. Karena umumnya setiap modul membahas pokok bahasan materi
tersendiri, modul dapat dipergunakan siswa sebagai rujukan atau referensi
pembelajaran selain buku teks.
b. Struktur Modul
Kenyataan yang tersaji di lapangan, struktur modul dapat bervariasi.
Tergantung dari beberapa faktor di antaranya yakni karakteristik materi yang
dibahas.
Menurut Rowntree, ada 4 tahapan pengembangan modul, yakni:
a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
b. Memformulasikan garis besar materinya
c. Menuliskan materi
1) Menentukan materi yang akan ditulis
2) Menentukan gaya penulisan
3) Menentukan banyaknya kata yang digunakan
4) Menentukan format dan tata letak
Tampilan: menggunakan list dan box
26. 12
Format: Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, Latar Belakang, Deskripsi
Singkat, Standar Kompetensi, Peta Konsep, Manfaat, Tujuan Pembelajaran,
Petunjuk Penggunaan Modul, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, Uraian
Materi, Heading, Ringkasa, Latihan atau Tugas, Tes Mandiri, Post-Test,
Tindak Lanjut, Harapan, Glosarium, Daftar Pustaka, Kunci Jawaban.
d. Menentukan Format dan Tata Letaknya
4. Modul Elektronik
Seiring derasnya arus globalisasi, canggihnya teknologi informasi dan
komunikasi pun berkembang pesat. Era digital pun mulai erambah ke semua lini,
termasuk pendidikan. Buku pelajaran yang dahulunya hanya dalam bentuk print
out atau hardcopy, kini mulai bisa dinikmati dalam bentuk softcopy atau yang
lebih dikenal e-book. Jan O. Bochers mendefinisikan e-book sebagai berikut “an
electronic book, or e-book, is a portable hardware and software system that can
display large quantities of readable textual information to the user, and that lets
the user navigate through this information.” (sebuah buku elektronik, atau e-book,
adalah perangkat keras portabel dan sistem perangat lunak yang dapat
menampilkan sejumlah besar informasi tekstual yang dapat dibaca kepada
pengguna, dan mengarahkan pengguna menavigasikannya melalui informasi ini).
Secara umum, modul cetak dengan modul elektronik memiliki prinsip
umum yang sama. Yang membedakan hanyalah ruang penyimpanan dan
desainnya. Jika pada modul cetak hanya bisa memuat tulisan dan gambar, pada
modul elektronik kita dapat memasukkan unsur lainnya semisal audio dengan
mengkonversikannya ke bentuk aplikasi lain agar lebih menarik. Dapat
disimpulkan bahwa modul elektronik adalah modul cetak yang ditransformasikan
dalam perangkat digital dan didesain agar lebih interaktif dengan memuat unsur
multimedia seperti animasi gerak. Pengembangan modul yang dikemas secara
elektronik dapat memudahkan siswa dalam mempelajarinya secara mandiri
dibandingkan dengan modul cetak.
27. 13
a. Karakteristik Modul Elektronik
Setiap perangkat pembelajaran tentunya memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Adapaun untuk modul elektronik pada dasarnya memiliki
karakteristik dengan modul cetak seperti yang dipaparkan di atas. Yang
membedakannya yakni, modul elektronik memiliki karakteristik portable atau bisa
dibawa kenanapun hanya dengan disimpan di dalam USB atau membukanya
secara online.
b. Unsur-unsur Modul Elektronik
Begitupun untuk unsur-unsur dalam modul elektronik, sama halnya dengan
unsur-unsur di dalam modul cetak yang telah dibahas di atas. Yang membedakan,
dalam modul elektronik kita dapat memasukkan unsur tambahan yang menjadi
value added yakni misalnya berupa audio/rekaman suara, gambar gerak, dan kuis
yang dirancang dalam bentuk umpan balik ketika siswa menjawabnya.
Adapun modul elektronik yang akan dikembangkan pada penelitian ini
yakni memadukan unsur gambar visual gambar dan kuis dengan pengerjaan yang
diberikan waktu yang dirancang berbasis web.
5. Pembelajaran Berbasis Komputer
Ada dua jenis penggunaan komputer dalam pembelajaran, yaitu: CAI dan
CMI. CAI (Computer Assiated Instruction) yakni penggunaan komputer secara
langsung dengan siswa untuk penyampaian isi pelajaran memberikan latihan-
latihan, dan mengetes kemajuan belajar siswa. Disini komputer berperan sebagai
tutor yang sabar tanpa batas. Adapun CMI (Computer Managed Instruction)
adalah penggunaan komputer yang pada awalnya untuk membantu para pengajar
mengerjakan fungsi administrasi yang terus meningkat, seperti: pencatatan
bayaran, kuitansi, dan pencatatan laporan.
Terdapat berbagai macam aplikasi dalam pembelajaran berbasis komputer,
antara lain
a. Aplikasi latihan dan praktik
b. Program tutorial
c. Permainan/games yang mengandung materi pengajaran
28. 14
d. Software simulasi
e. CD-ROM
f. Videodisk interaktif atau DVD
Adapun pembelajaran berbasis komputer dibagi 2 yakni online dan offline.
Untuk pembelajaran offline dapat menggunakan aplikasi yang telah dipaparkan di
atas tanpa terkoneksi ke internet. Untuk pembelajaran bersifat online,
membutuhkan koneksi ke internet.
6. E-Learning
Semakin berkembangnya zaman, teknologi dan informasi pun semakin
canggih. Hal ini memberikan dampak pada hampir seluruh aspek kehidupan tak
terkecuali dalam ranah pendidikan. Seperti yang telah diulas sebelumnya,
pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pembelajaran yang secara
konvensional kita ketahui menggunakan buku teks atau modul pembelajaran.
Namun seiring perkembangan zaman, tercetuslah Electronics Learning atau yang
biasa disebut e-Learning.
E-Learning terbentuk dari dua kata, electronic yang berarti elektronik atau
perangkat elektronik semisal komputer, handphone, tablep, PC, dan masih banyak
lagi. Sedangkan learning yang berarti pembelajaran. Jadi, E-Learning adalah
proses pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik yang dapat diakses
dimana dan kapan saja.
The National Science Teachers Association mendukung pemanfaatan e-
learning untuk pembelajaran sains. Beberapa alasannya antara lain karena e-
learning menjanjikan : a) akses yang lebih efektif terhadap konsep dan pengajaran
sains terutama bila berkaitan dengan observasi, pengukuran, dan penelitian ilmiah,
b) informasi terbaru berkaitan dengan materi sains dan resources dari internet, c)
berbagai animasi dan simulasi yang berkaitan sains.5
Pembelajaran berbasis web adalah merupakan himpunan bagian dari e-
learning. Pengertian website atau Situs itu sendiri adalah sejumlah halaman-
5
I Kadek Suartama S.Pd, M.Pd, Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., E-Learning Berbasis
Moodle, Yogyakarta, 2014, hal.8
29. 15
halaman elektronik yang menyuguhkan tampilan berbagai macam di antaranya
berupa teks, data, gambar gerak ataupun diam, data animasi, audio, ataupun video
yang kesemuanya dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink. Halaman
website umumnya berupa dokumen yang ditulis dalam format Hyper Tet Markup
Language (HTML) yang bisa diakses melalui HTTP.
HTTP itu sendiri ialah protokol yang menyampaikan berbagai informasi
dari server website untuk ditampilkan kepada para user atau pemakai melalui web
browser. Jenis-jenis Web ada beberapa, di antaranya:
a) Website Statis
Halaman pada jenis website ini tidak berubah. Kalaupun ingin diubah, maka
harus dilakukan secara manual dengan mengedit kode-kode yang menajdi struktur
website itu sendiri.
b) Website Dinamis
Website yang secara strukturnya diperuntukkan untuk update sesering
mungkin. Misalnya, website portal berita.
c) Website Interaktif
Di jenis website ini, para pengguna bisa berinteraksi dan berargumen
mengenai pemikiran mereka. Misalnya, website jejaring sosial Facebook.
Berdasarkan pengamatan dari berbagai sistem pembelajaran berbasis web
yang ada di internet, implementasi sistem e-learning bervariasi mulai dari yang :
a) sederhana yakni sekadar kumpulan bahan pembelajaran yang ditaruh di web
server dengan tambahan forum komunikasi lewat email atau milis secara terpisah
sampai dengan yang, b) terpadu yakni berupa portal e-learning yang berisi
berbagai obyek pembelajaran yang diperkaya dengan multimedia serta dipadukan
dengan sistem informasi akademik, evaluasi, komunikasi, diskusi, dan berbagai
educational tools lainnya.6
6
Ibid., hal. 10
30. 16
7. Matematika dan Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi
Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari di jenjang
sekolah manapun. Sebagian orang berpendapat bahwa mata pelajaran yang satu
ini tak lebih dari sekadar “bermain” dengan angka, dipenuhi dengan rumus-rumus
yang merumitkan, dan berbagai afirmasi negatif lainnya. Namun tak sedikit pula
yang memiliki paradigma bahwa matematika adalah pelajaran yang mengasyikkan
dan dibutuhkan dalam keseharian kita. Tak perlu jauh-jauh, jika kita ingin
membeli barang di toko, tentu saja sangat dibutuhkan perhitungan matematis
dasar. Hingga ke yang cukup abstraknya yakni penerapan Matematika dalam
pembangunan jembatan dan gedung-gedung.
Relasi dan Fungsi adalah salah satu pokok bahasan yang dipelajari di
matematika SMK semester II pada Kurikulum 2013. Pada kehidupan sehari-hari,
fungsi berarti juga kegunaan. Arti ini memiliki perbedaan dengan fungsi yang ada
pada mata pelajaran matematika. Konsep fungsi ini sendiri banyak digunakan
dalam cabang ilmu matematika. Mengenai relasi dua himpunan. Untuk
mengawalinya, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu relasi dan poin-poin dari
materi fungsi.
a. Relasi
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota-
angggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Relasi dapat dinyatakan dengan 3 cara, yaitu :
1) Diagram panah
2) Himpunan pasangan berurutan
3) Diagram Cartesius
Contoh :
Ani : aku senang Roti dan coklat
Tiar : aku senang coklat dan es krim
Een : aku suka es krim
Dari contoh di atas dapat dibuat dua himpunan, yaitu :
-Himpunan A adalah himpunan nama orang
31. 17
A = { Ani, Tiar, Een }
-Himpunan B adalah himpunan makanan kesukaan
B = { es krim, coklat, roti }
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah "makanan kesukaan" dan
dapat dinyatakan dengan :
1) Diagram panah
2) Himpunan pasangan berurutan
{ (Ani,Roti) , (Ani,Coklat) , (Tiar,Coklat) , (Tiar,Es krim) , (Een,Es krim)}
3) Diagram Cartesius
b. Fungsi / Pemetaan
1) Pengertian Fungsi
Pada relasi di atas, adakah relasi yang
Ani Tiar Een
Roti
Coklat
Es Krim
Ani
Tiar
Een
Roti
Coklat
Es Krim
32. 18
,
Jadi, suatu fungsi/pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
relasi khusus, sehingga setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu
anggota himpunan B.
Contoh fungsi/pemetaan:
Contoh bukan fungsi/pemetaan:
2) Menentukan nilai fungsi
3) Menentukan daerah asal (domain), daerah kawan (kodomain), dan
daerah hasil (range)
4) Jenis-jenis Fungsi
a) Fungsi Linear
Adalah jenis fungsi yang variabelnya berpangkat satu. Grafik fungsi
linear merupakan garis lurus. Oleh karenanya, Fungsi Linear sering
juga disebut Persamaan Garis Lurus.
b) Fungsi Kuadrat
Adalah jenis fungsi yang pangkat variabelnya paling besar berpangkat
dua. Sering juga disebut Fungsi Parabola. Grafiknya berbentuk
lengkungan parabola. Titik ujung lengkungan itu disebut titik puncak
33. 19
(apabila melengkung ke atas) dan titik balik (apabila melengkung ke
bawah).
Adapun kompetensi dasar materi pada penelitian ini seperti tercantum pada
tabel dibawah ini.
T a b e l 2 . 1 Kompetensi Dasar Pada Modul Yang Akan Dikembangkan
Kompetensi Dasar Keterangan
3.1 Menjelaskan dan menentukan
fungsi (terutama fungsi linear,
fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional) secara formal yang
meliputi notasi, daerah asal,
daerah hasil, dan ekspresi
simbolik, serta sketsa grafiknya
Berdasarkan pembatasan
masalah yang telah dijabarkan
sebelumnya, materi dicukupkan
pada Review Relasi, Fungsi
Linear dan Fungsi Kuadrat
4.3 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan daerah asal dan daerah
hasil fungsi
B . KAJIAN HASIL PENELITIAN RELEVAN
Skripsi “Pengembangan Modul Elektronik Pembelajaran Matematika
Berbasis Web Pada Pokok Bahasan Lingkaran untuk Siswa SMA Kelas XI IPA”
oleh Aida Mufliha (2014).
Hasil dari validasi uji ahli materi dan bahasa mendapat persentase 93,81%
dan oleh ahli media sebesar 91,89%. Hasil dari uji coba kelompok kecil (10 orang
siswa) mendapatkan nilai presentase 81,71%. Pada uji coba tahap besar yang
34. 20
melibatkan 2 guru, mendapat nilai persentase 86,81%. Dan pada uji coba
kelompok besar (60 siswa) mendapatkan nilai persentase sebesar 86,03%.
Hal ini menunjukkan bahwa modul elektronik matematika berbasis web
yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Adapun persamaan antara penelitian di atas dengan penelitian pada skripsi
ini ialah mengembangkan modul elektronik berbasis website. Namun
perbedaannya ialah materi matematika yang dikembangkan dan subjeknya. Pada
penelitian skripsi ini, yang dikembangkan adalah materi Relasi dan Fungsi dengan
subjek atau tujuannya untuk siswa-siswi SMK yang tentu saja dalam pembuatan
modul harus sesuai dengan karakteristik siswa-siswi SMK.
C. KERANGKA BERPIKIR
Setelah dilakukan studi pendahuluan berupa penyebaran angket analisis
kebutuhan siswa kelas X di SMK Binusa, menunjukkan permasalahan utama
bahwa belum maksimalnya penggunaan komputer oleh siswa dalam pembelajaran
mandiri dan di kelas. Selain itu, belum adanya modul pembelajaran elektronik
yang menarik yang dapat memotivasi siswa untuk mempelajari matematika.
Solusi yang bisa peneliti tawarkan adalah dengan mengembangkan modul
elektronik berbasis web yang memuat unsur animasi sehingga menarik minat
belajar siswa dan siswa bisa belajar mandiri menggunakan modul ini. Gurupun
terbantu dengan adanya modul elektronik berbasis web ini. Adapun hasil
pengembangan modul elektronik ini dapat dilihat dari respon siswa berupa angket
yang nantinya akan mereka isi setelah menggunakan modul tersebut.
35. 21
Gambar 2.1 Peta Konsep Kerangka Berpikir
Tingkat pemahaman siswa terhada materi Relasi dan Fungsi
masih di bawah 70% untuk Kelas X Program Keahlian
Akuntansi
Siswa kurang termotivasi untuk belajar mandiri karena belum
ada fasilitas yang disuguhkan oleh sekolah
Dikembangankannya
Modul Elektronik Berbasis
Web pada Pokok Bahasan
Relasi dan Fungsi
Belum adanya modul elektronik
berbasis web yang dikembangkan
di SMK Binusa
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
MASALAH
SOLUSI
Siswa dapat termotivasi belajar secara
mandiri serta lebih intens sehingga
meningkatkan tingkat pemahaman
siswa pada materi Relasi dan Fungsi
HARAPAN
36. 22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah diulas pada Bab
1, maka jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode penelitian
dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.1
Penelitian
pengembangan ini mengacu pada model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan
yakni meliputi; Define (fase pendefinisian), Design (fase perancangan), Develop
(fase pengembangan), dan Dessiminate (fase penyebaran). Karena keterbatasan
waktu dan tenaga, untuk fase penyebaran dicukupkan dalam lingkup sekolah yang
menjadi tempat penelitian.
Produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran mandiri modul
elektronik berbasis web yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SMK Binusa
Tangerang Selatan untuk mempelajari Materi Relasi dan Fungsi yang terdapat di
kelas X.
B. SUBJEK UJI COBA
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa Kelas X SMK
Binusa Tangerang Selatan. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan studi
pendahuluan in-depth interview peneliti dengan guru Matematika Kelas X SMK
Binusa.
C. RANCANGAN PENELITIAN
Model pengembangan perangkat Four-D Model disarankan oleh Sivasailam
Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974). Model ini terdiri
dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate atau
diadaptasikan menjadi model 4-D, yaitu pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan penyebaran.
1
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 407
37. 23
Gambar 3.1
Bagan Tahap Pengembangan Model 4-D
Analisis Awal-
Akhir
Analisis Siswa
Analisis MateriAnalisis Tugas
Spesifikasi Tujuan pembelajaran
Pemilihan Media
Tahap
Pendefinisian
(Define)
Pemilihan Format Desain Awal
Draft IValidasi Ahli
Revisi I
Jika VALID
Uji Coba
Analisis Hasil Uji
Coba
NASKAH FINAL
SIAP DISEBARKAN
Revisi II
Jika BELUM
VALID
Tahap
Perancangan
(Design)
Tahap
Pengembangan
(Develop)
Tahap
Penyebaran
(Disseminate)
38. 24
1. Tahap I: Define (Pendefinisian)
Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-
syarat pembelajaran. Tahap define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu
analisis ujung depan (front-end analysis), analisis siswa (learner analysis),
analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis)dan perumusan
tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives).
a. Analisis Ujung Depan (front-end analysis)
Menurut Thiagarajan, dkk (1974), analisis ujung depan bertujuan untuk
memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran,
sehingga diperlukan suatu pengembangan bahan ajar. Dengan analisis ini akan
didapatkan gambaran fakta, harapan dan alternatif penyelesaian masalah dasar,
yang memudahkan dalam penentuan atau pemilihan bahan ajar yang
dikembangkan.Analisis awal-akhir bertujuan untuk menentukan masalah
mendasar yang dihadapi dan perlu diangkat dalam pengembangan modul. Dalam
penelitian ini, materi diperdalam sesuai dengan kurikulum.
b. Analisis Siswa (learner analysis)
Menurut Thiagarajan, dkk (1974), analisis siswa merupakan telaah tentang
karakteristik siswa yang sesuai dengan desain pengembangan perangkat
pembelajaran. Karakteristik itu meliputi latar belakang kemampuan akademik
(pengetahuan), perkembangan kognitif, serta keterampilan-keterampilan individu
atau sosial yang berkaitan dengan topik pembelajaran, media, format dan bahasa
yang dipilih.
c. Analisis Materi (concept analysis)
Analisis konsep menurut Thiagarajan, dkk (1974) dilakukan untuk
mengidentifikasi konsep pokok yang akan diajarkan, menyusunnya dalam bentuk
hirarki, dan merinci konsep-konsep individu ke dalam hal yang kritis dan yang
tidak relevan. Analisis membantu mengidentifikasi kemungkinan contoh dan
bukan contoh untuk digambarkan dalam mengantar proses pengembangan.
Analisis konsep sangat diperlukan guna mengidentifikasi pengetahuan-
pengetahuan deklaratif atau prosedural pada materi matematika yang akan
39. 25
dikembangkan. Analisis konsep merupakan satu langkah penting untuk memenuhi
prinsip kecukupan dalam membangun konsep atas materi-materi yang digunakan
sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi.
d. Analisis Tugas (task analysis)
Analisis tugas menurut Thiagarajan, dkk (1974) bertujuan untuk
mengidentifikasi keterampilan-keterampilan utama yang akan dikaji oleh peneliti
dan menganalisisnya kedalam himpunan keterampilan tambahan yang mungkin
diperlukan. Analisis ini memastikan ulasan yang menyeluruh tentang tugas atau
kuis yang termuat dalam materi pembelajaran elektronik. Juga menjadi dasar
perumusan indikator pembelajaran dan keterampilan yang akan dikembangkan
dalam modul elektronik yang dikembangkan.
e. Perumusan Tujuan Pembelajaran (specifying instructional objectives)
Perumusan tujuan pembelajaran menurut Thiagarajan, dkk (1974) berguna
untuk merangkum hasil dari analisis konsep dan analisis tugas untuk menentukan
perilaku objek penelitian. Kumpulan objek tersebut menjadi dasar untuk
menyusun tes dan merancang perangkat pembelajaran yang kemudian di
integrasikan ke dalam materi perangkat pembelajaran yang akan digunakan oleh
peneliti. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan untuk modul elektronik ini
berdasarkan kurikulum 2013 yang digunakan di sekolah sasaran penelitian.
2. Tahap II: Design (Perancangan)
Tahap perancangan bertujuan untuk merancang modul elektronik berbasis
web. Empat langkah yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu: 1) penyusunan
standar tes (criterion-test construction), 2) pemilihan media(media selection) yang
sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran, 3) pemilihan
format (format selection) mengacu pada Teori Pengembangan Modul, 4) membuat
rancangan awal (initial design)sesuai format yang dipilih. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan tes acuan patokan (constructing criterion-referenced test)
Menurut Thiagarajan, dkk (1974), penyusunan tes acuan patokan
merupakan langkah yang menghubungkan antara tahap
40. 26
pendefinisian(define) dengan tahap perancangan (design). Tes acuan patokan
disusunberdasarkan spesifikasi tujuan pembelajaran dan analisis siswa, kemudian
selanjutnya disusun kisi-kisi tes hasil belajar. Tes yang dikembangkan disesuaikan
dengan jenjang kemampuan kognitif. Penskoran hasil tes menggunakan panduan
evaluasi yang memuat kunci dan pedoman penskoran setiap butir soal.
b. Pemilihan media (media selection)
Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media pembelajaran
yang relevan dengan karakteristik materi. Proses pemilihan media disesuaikan
dengan analisis materi. Dalam hal ini modul elektronik yang digunakan
menggunakan media komputer web.
c. Pemilihan format (format selection)
Pemilihan format dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini
dimaksudkan untuk mendesain atau merancang isi pembelajaran, pemilihan
strategi dan pendekatan. Format yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria
menarik, memudahkan dan membantu dalam pembelajaran matematika siswa.
Adapun format modul elektronik yang akan dikembangkan ialah:
v
Gambar 3.2
Bagan Tampilan Menu Admin
Menu Dasar Admin dibagi menjadi:
a) Manajemen Admin
MENU ADMIN
MANAJEME
N ADMIN
MANAJEM
EN KELAS
X - AK
X - AP
X - MM
MATERI MANAJEMEN
QUIZ
PILIHAN
GANDA
ESSAY
REGISTR
ASI
SISWA
MANAJEMEN
SISWA
X-TKJ
41. 27
Tampilan ini berisi menu untuk menambah atau mengedit akun
Administrator.
b) Manajemen Siswa
Tampilan ini berisi menu untuk mengelola akun siswa (Mengedit Informasi
akun, atau menambah siswa secara manual).
c) Manajemen Kelas
Tampilan ini berisi menu untuk pengelolaan kelas dari mulai edit atau
menambah kelas. Sementara data kelas yang masuk disini ada 3 kelas yang terdiri
dari kelas X TKJ, X AK dan X AP.
d) Materi
Tampilan ini berisi Materi yang bisa ditambahkan, diedit dan dihapus oleh
admin jika sewaktu waktu ada materi yang tidak sesuai.
e) Manajemen Quiz
Tampilan ini berisi Quiz atau Tugas yang bida dikelola dengan cara
mengedit Quiz, menambah, menghapus, dan mengkoreksi hasil jawaban siswa
yang mengerjakan Quiz.
f) Registrasi Siswa
Tampilan ini berisi tampilan untuk mengkonfirmasi pendaftaran siswa yang
daftar secara online dan membuat atau mengedit akun siswa oleh admin.
v
Gambar 3.3
Tampilan Menu Dasar Akun Siswa
KELAS
ANDA TUGAS/QUIZ
Pilihan Ganda
Essay
EDIT
PROFIL
EDIT
USERNAME &
PASSWORD
MATERI
Menu Dasar
Akun Siswa
42. 28
Menu Dasar Akun Siswa dibagi menjadi:
1) KELAS ANDA
Tampilan ini berisi daftar nama siswa di kelas
2) MATERI
Tampilan ini berisi menu materi yang dapat didownload oleh siswa
3) TUGAS/QUIZ
Tampilan ini berisi menu untuk Mengerjakan kuis.
4) Edit profil
Tampilan ini berisi menu untuk edit dta diri siswa.
5) Edit Username dan password
Tampilan inidigunakan ketika siswa ingin mengubah username dan atau
passwordnya.
d. Rancangan awal (initial design)
Menurut Thiagarajan, dkk (1974: 7) “initial design is the presenting of the
essential instruction through appropriate media and in a suitable
sequence.” Rancangan awal yang dimaksud adalah rancangan modul elektronik
yang harus dikerjakan sebelum ujicoba dilaksanakan.
Rancangan awal ini berupa draft I storyboard dari modul elektronik yang akan
dikembangkan, adapun isi materi sesuai dengan kurikulum 2013 untuk kelas X
SMK, dan bahasanya sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
3. Tahap III: Develop (Pengembangan)
Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk
pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian
ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba
pengembangan (developmental testing).
Tujuan tahap pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bentuk akhir
perangkat pembelajaran modul elektronik setelah melalui revisi berdasarkan
masukan para pakar ahli/praktisi dan data hasil ujicoba. Langkah yang dilakukan
pada tahap ini adalah sebagai berikut:
43. 29
a. Validasi ahli/praktisi (expert appraisal)
Menurut Thiagarajan, dkk (1974: 8), “expert appraisal is a technique for
obtaining suggestions for the improvement of the material.” Penilaian para
ahli/praktisi terhadap perangkat pembelajaran mencakup: format, bahasa, ilustrasi
dan isi. Berdasarkan masukan dari para ahli, materi pembelajaran di revisi untuk
membuatnya lebih tepat, efektif, mudah digunakan, dan memiliki kualitas teknik
yang tinggi.
Ahli yang akan menjadi validator yakni ahli bahasa dari UIN Jakarta, ahli
media dari UIN Jakarta, dan ahli materi yaitu guru pengampu mata pelajaran
Matematika di SMK Binusa yang menjadi sasaran penelitian pengembangan.
b. Uji coba pengembangan (developmental testing)
Menurut Thiagarajan, dkk (1974)ujicoba, revisi dan ujicoba kembali terus
dilakukan hingga diperoleh perangkat yang konsisten dan efektif. Ujicoba
lapangan dilakukan untuk memperoleh masukan langsung berupa respon, reaksi,
komentar siswa, dan para pengamat terhadap perangkat pembelajaran yang telah
disusun. Adapun untuk ujicoba melibatkan siswa satu kelas yang terdiri dari 30-35
siswa.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen digunakan untuk mengumpulkan data. Pada penelitian
pengembangan ini digunakan dua jenis instrumen sebagai berikut:
1. Instrumen Penilaian Ahli
Instrumen penilaian ahli dibagi menjadi dua; ahli bahasa dan materi , dan
ahli media. Validator media yakni satu orang dosen Pendidikan Matematika UIN
Jakarta dan satu orang orang guru sekaligus Kepala Program Keahlian
Multimedia. Sedangkan validator materi dan bahasa yaitu satu orang dosen
Pendidikan Matematika UIN Jakarta dan satu orang pengampu mata pelajaran
Matematika. Adapun instrumen yang digunakan berupa data wawancara yang
ditujukan untuk praktisi sekolah yang terlampir, serta lembar validasi untuk ketiga
ahli tersebut.
44. 30
Lembar Validasi ini dibuat oleh peneliti dan kemudian diisi oleh pihak
validator untuk mendapatkan kevalidan, kepraktisan dan kualitas perangkat
pembelajaran yang dikembangkan yaitu modul elektronik.
a. Validasi Ahli Materi
Digunakan lembar validasi Ahli Materi dan Ahli Media untuk memperoleh
data berupa kualitas produk yang ditinjau dan aspek kualitas isi dan instruksional
dalam hal materi serta komunikasi visual dan teknis dalam hal media. Instrumen
yang digunakan berupa angket/kuesioner. Isi dari angket merujuk pada kriteria
perangkat pembelajaran modul yang sesuai dengan kurikulum serta kejelasan
bahasa yang digunakan dalam produk tersebut.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Ahli Materi
b. Instrumen Validasi Ahli Media
Digunakan untuk memperoleh data berupa kualitas performa, navigasi dan
keterbacaan dalam menyampaikan konten tertentu. Instrumen validasi yang
digunakan berupa angket/kuesioner/ Isi dari angket merujuk pada kriteria modul
elektronik yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini dengan
menggunakan e-learning dalam proses pembelajarannya.
No. Aspek
Penelitian
Komponen Nomor
Butir
1. Kualitas Isi Kesesuaian 1, 4, 6, 8
Keakuratan 5
Kelengkapan 2, 9, 12
Bahasa 7, 10, 11
2. Kualitas
Instruksional
Sistematika Penyajian 3
Motivasi Siswa 13
Jumlah 13
45. 31
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Ahli Media
No. Aspek
Penelitian
Komponen Jumlah
Butir
1. Komunikasi
Visual
Kerapihan 1
Ketepatan 2, 3, 4, 5
Keterbacaan 6
2. Teknis Navigasi 9, 10
Umpan Balik 8
Input Data 7, 11
Kemudahan 12
Jumlah 9
2. Instrumen Penilaian Siswa
Instrumen penilaian siswa digunakan untuk mengetahui penilaian siswa
terhadap produk. Untuk mengukur instrumen ini, digunakan skala Likert dengan
empai jawaban pilihan ganda. Sugiyono mengungkapkan, bahwa skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.2
Angket ini digunakan untuk
mengetahui respon siswa setelah menggunakan modul elektronik pada pokok
bahasan Relasi dan Fungsi. Lembar angket ini diisi oleh siswa setiap kali uji coba
produk baik sebelum ataupun sesudah revisi.
2
Ibid, hal.78
46. 32
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa terhadap Modul Elektronik
No. Aspek
Penelitian
Komponen Nomor Butir
1. Efisiensi dan
Efektifitas
Kejelasan gambar 2
Penggunaan tombol/sistem klik 6
Keterbacaan 4
Ketepatan 3
Teknis Pengerjaan Kuis 5
Struktur Materi 1
Penggunaan Media Keseluruhan 7, 8, 9, 10
Jumlah 6
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Observasi
Metode observasi merupakan metode penelitian dalam bentuk pengamatan.
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dalam tahap pendefinisian guna
mengetahui karakteristik dan kebutuhan siswa. Di dalam teknik observasi itu juga
meliputi kegiatan wawancara kepada siswa dan guru sebelum dan sesudah
menggunakan modul elektronik.
2. Lembar Validasi
Lembar Validasi ini diisi oleh ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media.
Untuk ahli materi ini adalah 1 dosen dari Pendidikan Matematika UIN Jakarta dan
2 guru Matematika di sekolah penelitian, ahli bahasa adalah 2 dosen dari jurusan
Pendidikan Bahasa Indonesia UIN Jakarta, dan ahli media adalah dari 2 dosen
Pendidikan Matematika UIN Jakarta.
3. Angket Penilaian Siswa
Angket atau kuesioner ialah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden terhadap modul yang telah
digunakan.
47. 33
F. TEKNIK ANALISIS DATA
Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dianalisis untuk mengetahui
tingkat kelayakan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Analisis data
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Analisis Data Lapangan
Analisis dari hasil studi lapangan dapat dilihat langsung sebagai kebutuhan
dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan karena instrumen tersebut
berupa daftar pertanyaan wawancara dan angket analisis kebutuhan siswa yang
merupakan data kualitatif.
2. Analisis Kevalidan oleh Ahli
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis skornya menggunakan rating
scale yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase kelayakan modul
Skor kriterium= skor tertinggi tiap butir * jumlah butir * jumlah responden
Selanjutnya hasil perhitungan di atas diinterpretasikan dengan skala interpretasi
berikut:
Tabel 3.4
Skala Interpretasi Rating Scale
1 Keterangan
75% < P < 100% Baik
50% < P ≤ 75% Cukup Baik
25% < P ≤ 50% Kurang Baik
0% < P ≤ 25% Tidak Baik
Keterangan:
Baik = Layak/Tidak Perlu Direvisi
48. 34
Cukup Baik = Cukup Layak/Revisi Sebagian Kecil
Kurang Baik = Kurang Layak/Revisi Sebagian Besar
Tidak Baik = Tidak Layak/Revisi Keseluruhan
3. Analisis Angket Penilaian Siswa
Analisis Data hasil angket penilaian siswa sama seperti analisis kevalidan
oleh ahli dengan menggunakan Skala Penilaian dan Rating Scale
49. 35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan modul
elektronik berbasis web pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi Kelas X SMK.
Media pembelajaran ini terdiri dari dua unsur utama yakni materi dan latihan atau
kuis dengan memuat animasi statis dan gerak. Sesuai dengan metode penelitian
yang telah dipaparkan, media ini dikembangkan dengan model pengembangan 4-
D sebagai berikut:
1. Fase Pendefinisian (Define)
Fase awal pada model pengembangan 4-D yakni mendefinisikan hal-hal
yang dibutuhkan dalam pengembangan atau sama halnya dengan menganalisis.
Fase ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Analisis ujung depan (front-end analysis)
Analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan
masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran, sehingga diperlukan suatu
pengembangan bahan ajar. Pada analisis ini, peneliti melakukan wawancara
mendalam dengan guru pengampu mata pelajaran Matematika di SMK Binusa
Tangerang Selatan yang menjadi tempat penelitian. Dengan analisis ini didapatlah
akan didapatkan gambaran fakta bahwa motivasi siswa kelas X terhadap mata
pelajaran Matematika masih kurang. Hal itu menyebabkan tingkat pencapaian
Nilai Matematika mereka berada pada kisaran 70% termasuk pada materi Relasi
dan Fungsi. Identifikasi masalahnya belum adanya fasilitas belajar mandiri siswa
berupa modul elektronik yang mampu membuat siswa tertarik. Peneliti
mengambil materi tersebut untuk dimuat dalam modul elektronik yang
dikembangkan sebab materi tersebut lebih kontekstual dibandingkan materi
50. 36
lainnya di kelas X. Adapun lembar hasil wawancara guru tercantujm pada
lampiran 10.
b. Analisis siswa (learner analysis)
Analisis siswa pada penelitian pengembangan ini dilakukan untuk
mendapatkan gambaran karakteristik siswa kelas X SMK Binusa Tangsel, antara
lain: (1) tingkat kemampuan atau perkembangan intelektualnya, (2) keterampilan-
keterampilan individu atau sosial yang sudah dimiliki dan dapat dikembangkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Berdasarkan wawancara
dengan beberapa siswa dari jurusan berbeda dengan metode random sampling,
peneliti memilih siswa jurusan Akuntansi yang akan diteliti karena pada jurusan
ini kemampuan matematis menjadi fondasi utama dalam keahlian mereka.
Adapun lembar hasil wawancara siswa tercantum pada lampiran 9.
c. Analisis konsep (concept analysis)
Untuk materi dalam penelitian ini adalah Relasi dan Fungsi, langkah
pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi Kompetensi Dasar Materi
berdasarkan Kurikulum 2013. Pada silabus kurikulum 2013 revisi 2016, dalam
lingkup Aljabar memuat materi Fungsi. Adapun materi Relasi penulis muatkan
dalam modul elektronik yang dikembangkan sebagai apersepsi siswa. Materi
Fungsi mengambil porsi 6 Kompetensi Dasar. Namun, peneliti hanya mengambil
dua Kompetensi Dasar seperti yang tertulis pada Tabel 2.1.
Setelah melakukan analisis konsep materi, kemudian dilakukan analisisi
konsep media yang akan dikembangkan. Media pembelajaran yang akan
digunakan berupa modul elektronik berbasis website dengan menu login untuk
siswa dan guru.
51. 37
d. Analisis tugas (task analysis)
Berpedoman pada analisis konsep materi dan media, maka dilakukanlah
analisis tugas agar soal tugas dan bentuknya sesuai dengan materi dan media yang
dikembangkan. Peneliti pun membuat analisis 10 butir soal Relasi dan Fungsi
yang termuat dalam modul elektronik berbasis web pada penelitian ini dalam
bentuk kuis pilihan ganda.
e. Perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives).
Merangkum hasil dari analisis konsep dan analisis tugas untuk menentukan
perilaku objek penelitian. Kumpulan objek tersebut menjadi dasar untuk
menyusun tes dan merancang modul elektronik yang kemudian di integrasikan ke
dalam materi modul elektronik yang akan digunakan oleh peneliti. Tujuan
pembelajaran yang dirumuskan untuk modul elektronik ini berdasarkan
kurikulum 2013 yang digunakan di sekolah sasaran penelitian.
2. Fase Perancangan (Design)
Pada fase ini peneliti yang sebelumnya sudah memiliki data pendefinisian
kemudian mulai merancang media yang akan dikembangkan dengan membuat
draft. Adapun untuk penyajian materi, peneliti mengacu pada buku Matematika
Untuk Siswa SMA/MA/SMK/Kelas X Kurikulum karya Irwan Kusdinar dan
Adityo Suksmono yang diterbitkan oleh CV Arya Duta. Sedangkan untuk
pembuatan modul, peneliti menggunakan aplikasi XAMPP yang berbasis web.
Xampp digunakan sebagai control panel dari bentuk web offline
a. Penyusunan standar tes (criterion-test construction)
Standar tes yang dibuat mengacu pada draft materi yang telah dibuat dan
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Tes yang disajikan juga memuat soal-
soal perhitungan dasar dan permasalahan kontekstual Relasi dan Fungsi berisi 10
butir berupa pilihan ganda.
52. 38
b. Pemilihan media(media selection)
Media yang dikembangkan berupa modul elektronik berbasis web yang
sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Adapun aplikasi yang
digunkan dalam membangun website dari offline ini ialah XAMPP sebagai
penyimpan database.
c. Pemilihan format (format selection)
Adapun format modul elektronik yang dikembangkan dalam penelitian ini
terdiri dari
1) Judul
2) Kompetensi Dasar
3) Tujuan Pembelajaran
4) Uraian Materi
5) Latihan/Kuis
6) Kunci Jawaban
7) Evaluasi/Pembahasan Kuis
d. Membuat rancangan awal (initial design)sesuai format yang dipilih.
Adapun rancangan awal seperti yang tercantum pada gambar 3.2 dan
gambar 3.3 dengan penambahan menu X untuk logout dari akun.
3. Fase Pengembangan (Develop)
a. Penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi
Setelah serangkaian proses pendefinisian dan perancangan, hingga jadilah
draft I media modul elektronik berbasis web yang kemudian mengalami tahap
penilaian ahli meliputi tahap I dan II sebagai berikut:
1) Penilaian materi dan bahasa oleh Guru Matematika Sekolah
53. 39
Guru Matematika sekolah yang dimaksud adalah guru matematika SMK
Bintang Nusantara yang mengajar kelas X yaitu Ibu Risma Apriastuti,
S.Si. dari validasi tahap I hasil angket validasi menunjukkan bahwa
materi layak diujicobakan namun harus direvisi terlebih dahulu. Setelah
melalui proses revisi oleh peneliti, materi divalidasi kembali hingga
hasilnya pun materi layak diujicobakan tanpa revisi.
2) Penilaian materi dan bahasa oleh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika
UIN Jakarta.
Dosen Pendidikan Matemtika UIN Jakarta yang dimaksud disini adalah
Ibu Eva Musyrifah, M.Si. hasil penilaian angket validasi menunjukkan
bahwa materi layak diujicobakan namun harus direvisi terlebih dahulu.
Setelah melalui proses revisi oleh peneliti, materi divalidasi kembali
hingga hasilnya pun materi layak diujicobakan tanpa revisi.
3) Penilaian Media oleh Kepala Program sekaligus Guru Multimedia
Sekolah.
Kepala Program sekaligus Guru Multimedia Sekolah yang dimaksud
ialah Bapak Ahmad Yusuf, S.Kom di SMK Bintang Nusantara. Setelah
divalidasi hasilnya menunjukkan bahwa media dapat diujicobakan tanpa
revisi.
4) Penilaian Media oleh Dosen Pendidikan Matematika UIN Jakarta
Dosen Pendidikan Matematika UIN Jakarta yang dimaksud ialah Bapak
Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom selaku dosen pemograman. Hasil dari
proses validasi bahwa media layak diujicobkan dengan saran hanya
menambahkan beberapa hal.
b. Uji coba pengembangan (developmental testing).
Setelah melalui dua tahap validasi yang diselingi revisi I, pada tanggal 7
Mei 2018 peneliti pun melakukan ujicoba kepada 30 orang siswa Kelas X SMK
54. 40
Binusa program keahlian Akuntansi. Setelah mencoba media modul elektronik
tersebut, siswa diminta mengisi angket penilaian media oleh siswa untuk
mengetahui respon siswa. Adapun hasil angket uji coba siswa beserta
perhitungannya termuat pada lampiran 5.
4. Fase Penyebaran (Disseminate)
Mengacu pada pembatasan masalah, fase penyebaran ini dicukupkan di
sekolah tempat peneliti meneliti yakni SMK Binusa Tangerang Selatan.
B. Deskripsi dan Analisis Hasil Uji Coba
1. Penilaian Ahli
a. Materi
Pada penelitian ini, penilaian materi oleh ahli materi dilakukan oleh Ibu Eva
Musyrifah, M.Si dosen Pendidikan Matematika UIN Jakarta selaku ahli materi I
dan Ibu Risma Apriastuti, S.Si Guru Matematika SMK Binusa Tangerang Selatan
selaku ahli materi II. Ahli materi menilai dengan menggunakan lembar validasi
yang telah disusun oleh peneliti dengan rentang skor 1-5 dan aspek kualitas isi
dan kualitas instruksional. Adapun format lembar validasi terdapat pada lampiran
1 dan lembar validasi tahap I yang telah diisi pada lampiran 6 dan 7. Pada validasi
tahap I, kesimpulan ahli materi I dan II bahwa modul elektronik layak
diujicobakan di lapangan dengan revisi.
Setelah peneliti revisi materi, dilakukanlah kembali validasi materi tahap II
dan hasilnya menunjukkan bahwa modul elektronik layak diujicobakan tanpa
revisi dengan total persentase akhir 76,92%.
b. Media
Pada penelitian ini, penilaian media oleh ahli media dilakukan oleh Bapak
Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom dosen Pemograman Pendidikan Matematika UIN
55. 41
Jakarta selaku ahli media I dan Bapak Ahmad Yusuf, S.Kom Guru Multimedia
SMK Binusa Tangerang Selatan selaku ahli media II. Ahli media menilai dengan
menggunakan lembar validasi yang telah disusun oleh peneliti dengan rentang
skor 1-5 dan aspek kualitas komunikasi visual dan teknis. Adapun format lembar
validasi terdapat pada lampiran 2 dan lembar validasi tahap I yang telah diisi pada
lampiran 6 dan 7. Pada validasi tahap I, kesimpulan ahli materi I dan II bahwa
modul elektronik layak diujicobakan di lapangan tanpa revisi dengan total
persentase akhir 80%.
2. Penilaian Siswa
Pada penelitian ini, 30 orang siswa kelas X SMK Binusa Program Keahlian
Akuntansi yang menjadi subjek uji coba pun mengujicoba modul elektronik
berbasis web yang telah dikembangkan oleh peneliti. Proses ujicoba dimulai
dengan siswa mendftar di web pembelajaran “Panorama Matematika” yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Setelah mendaftar, peneliti sebagai admin menerima
proses pendaftaran. Secara langsung siswa memberikan softcopy foto profil dan
password yang diinginkan, kemudian barulah siswa bisa login ke dalam web.
Ketika sudah login, siswa mengunduh materi Relasi dan Fungsi berbentuk
PDF. Sebelumnya siswa sudah pernah belajar materi tersebut di kelas. Dalam
materi yang disajikan oleh peneliti, hanya membahas secara garis besar disertai
contoh kontekstual. Setelah memahami lebih dalam materi yang diunduh, isa
dipersilakan bertanya jika masih kurang jelas. siswa diberi waktu 2 siswa diberi
waktu 20 menit untuk mendalami materi dan tanya-jawab kepada peneliti.
Setelahnya, siswa diminta mengerjakan kuis sebanyak 10 soal pada web dalam
bentuk pilihan ganda. Dari situ siswa bisa melihat nilai mereka, kunci jawaban,
beserta pembahasan soal kuis.
Kemudian setelahnya, siswa mengisi angket respon siswa. Siswa menilai
dengan menggunakan lembar angket siswa yang telah disusun oleh peneliti
dengan rentang skor 1-5 dan aspek kualitas efisiensi dan efektifitas dan kualitas
teknis. Adapun format lembar angket siswa terdapat pada lampiran 3. Diambil
56. 42
sampel berupa 5 lembar angket yang telah diisi siswa tercantum pada lampiran 8.
Hasil analisis data terdapat pada lampiran 5. Dari hasil analisis menunjukkan total
persentase penilaian siswa ialah 79,60%. Mengacu pada rating scale, media
pembelajaran dinyatakan baik.
C. Kajian Produk Akhir
Hasil ahir dari penelitian ini berupa media pembelajaran modul elektronik
berbasis web pada materi Relasi dan Fungsi. Media pembelajaran ini disimpan di
dalam folder xampp pada subfolder htdocs dengan nama file “eva”.
Gambar 4.1 Tampilan awal Web Login Siswa
Langkah awal untuk dapat mengakses media pembelajaran ini, siswa harus
membuka browser lalu mengetikkan url localhost/eva. Pada tabel di atas
merupakan tampilan ketika localhost/eva dibuka. Untuk awal jika ingin
57. 43
menggunakan media pembelajaran modul elektronik berbasis web, siswa
diharuskan membuat akun dengan mengklik “Daftar Web Pembelajaran Panorama
Matematika” kemudian mengisi data seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Tampilan Pendaftaran Siswa (1)
58. 44
Gambar 4.3 Tampilan Pendaftaran Siswa (2)
Setelah melengkapi data pada proses pendaftaran, selanjutnya siswa
mengklik tombol “daftar”. Kemudian admin akan menerimanya. Siswa
dipersilakan memberikan softcopy foto profil dan password yang diinginkan.
Ketika proses sudah dinyatakan berhasil maka siswa sudah terdata di database.
Sehingga siswa dapat login dengan menu tampilan beranda seperti gambar
dibawah ini.
59. 45
Gambar 4.4 Tampilan Beranda Akun Siswa
Pada beranda akun siswa, terdapat tombol X untuk logout dari akun. Juga
terdapat menu ACCOUNT yang memuat “edit profil” dan “edit username dan
password”. Adapun pada opsi edit profil digunakan untuk mengedit data siswa
yang ditampilkan seperti pada gambar berikut.
60. 46
Gambar 4.5 Tampilan Menu Account Edit Profil
Pada opsi edit username dan password, digunakan untuk mengedit username
dan password siswa ketika login. Tampilannya seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.6 Tampilan Menu Account Edit Username & Password
61. 47
Selanjutnya pada MENU UTAMA, di opsi Kelas Anda berguna untuk
melihat daftar temanteman sekelas serta ketua kelas dan wali kelas. Tampilannya
seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Utama Kelas Anda
Pada opsi Materi di Menu Utama, menyuguhkan materi-materi yang dapat
diunduh oleh siswa. Materi dapat berbentuk dokumen Word, PDF, ataupun
Powerpoint. Tampilan dari opsi ini pada gambar berikut ini.
63. 49
Selanjutnya, pada Menu Utama, terdaat opsi Tugas/Quiz. Opsi ini
menyajikan kuis atau tugas yang dapat dikerjkan oleh siswa. Adapun kuisnya
berbentuk pilihan ganda dan essay. Namun pada penelitian ini dicukupkan untuk
soal-soal pilihan ganda. Dalam pengerjaan kuis, siswa diberi waktu yang proses
berjalannya dapat dilihat siswa dalam bentuk stopwatch di halaman kuis ini.
Gambar 4.10 Tampilan Menu Utama Tugas/Quiz (1)
64. 50
Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama Tugas/Quiz (2)
Setelah siswa mengerjakan kuis, siswa dapat melihat hasilnya pada sub-opsi Nilai
quiz pada opsi quiz. Selain dapat melihat hasilnya, siswa juga dapat melihat
jawaban yang benar beserta pembahasannya.
Gambar 4.12 Tampilan Nilai Quiz
65. 51
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan standar kualitas media pembelajaran terbatas oleh 2 orang ahli
materi yakni dosen Pendidikan Matematika UIN Jakarta dan Guru
Pengampu Mata Pelajaran Matematika di sekolah, serta 2 orang dosen
Pendidikan Matematika UIN Jakarta dan Guru Pengampu Mata Pelajaran
Matematik di sekolah, serta 2 orang ahli media yakni dosen pemograman
Pendidikan Matematika UIN Jakarta dan Guru sekaligus Kepala
Pemograman Multimedia di sekolah, dan 30 orang siswa kelas X SMK
Binusa Program Keahlian Akuntansi. Sehingga kualitas media pembelajaran
dapat saja berubah apabila diujicobakan dalam lingkup yang lebih luas
2. Pada saat ujicoba, dikarenakan desain sebelum proses akhir
diseminasi/penyebaran masih sistem offline sehingga tiap komputer yang
akan digunakan harus diinstal program XAMPP terlebih dahulu dan
mengcopy paste database dari laptop peneliti. Dikarenakan keterbatasan
waktu dan sistem komputer yang ada kurang mendukung sehingga siswa
harus bergantian di beberapa komputer yang bisa digunakan.
3. Dikarenakan keterbatasan pengetahuan peneliti, media pembelajaran modul
elektronik ini tidak memuat video dan animasi yang lebih kompleks
66. 52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Desain pengembangan modul elektronik berbasis website untuk kelas X
SMK dengan model pengembangan 4-D ini terdiri dari tahap pendefinisian
yang meliputi beberapa analisis di antaranya analisis ujung-depan, siswa,
konsep, materi, serta perumusan tujuan pembelajaran. Analisis ujung-depan
dimaksudkan menetapkan masalah dasar yakni pencapaian siswa pada
materi Fungsi dan respon siswa terhadap pembelajaran Matematika yang
masih belum cukup antusias. Analisis siswa untuk mengenal karakteristik
siswa, pada penelitian ini yakni siswa program keahlian Akuntansi. Pada
analisis materi dan konsep serta perumusan tujuan pembelajaran, peneliti
menyusun materi berdasarkan silabus kurikulum 2013 pada kompetensi
dasar Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat. Pada bagian materi Relasi
merupakan preview atau aparsepsi siswa sebelum kembali memahami
dengan mendalam tentang Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat.
Pada tahap perancangan, peneliti merancang format modul elektronik
meliputi Judul, Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran, Uraian Materi,
Contoh Soal, Latihan Soal atau Kuis, Kunci Jawaban, dan Pembahasan
Soal. Untuk tampilan website berlatar belakang Mathematics yang
menyenangkan. Menu utama pada website terdiri dari Materi, Kelas Anda,
dan Quiz. Selain itu terdapat menu lainnya yaitu edit profil dan edit
username and password. Hingga terbentuklah desain awal.
67. 53
Tahap ketiga yakni Pengembangan dimana peneliti merevisi modul
elektronik berbasis website berdasarkan angket validasi yang telah diisi oleh
para validator. Hingga terbentuklah desain akhir yang siap disebarkan.
2. Respon siswa terhadap modul elektronik berbasis web yang dikembangkan
oleh peneliti yakni tergolong baik dengan total persentase akhir 79,60%
sehingga modul elektronik bebasis website yang dikembangkan pada
penelitian ini layak diterapkan dalam pembelajaran matematika.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijabarkan, maka
saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Siswa disarankan untuk menggunakan media pembelajaran ini sebagai
fasilitas belajar mandiri di luar kelas ataupun bisa juga ketika pembealajarn
dikelas dengan dibimbing oleh guru
2. Guru disarankan untuk memanfaatkan media ini dalam menyampaikan
materi dan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di dalam maupun luar kelas
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mampu:
a. Mengembangkannya dengan memuat unsur audio dan membaca simbol-
simbol matematika secara lengkap
b. Melakukan proses validasi lebih dari jumlah validator pada penelitian ini
sehingga dapat dilakukan proses penyebaran lebih luas.
c. Memilih sekolah dengan fasilitas komputer yang lebih memadai agar
penelitian dapat berjalan lebih efektif dan efisien
4. Masyarakat disarankan untuk mengadakan pelatihan pengembangan media
pembelajaran elektronik bagi guru dengan menghadirkan ahliahli yang
kompeten.
68. 54
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Bustang. 2010. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbahasa Inggris Berbasis Realistik pada SMP Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional. Skripsi. Universitas Negeri Makassar.
Darmawan, Deni. 2011. Teknologi pembelajaran. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa.
http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/METODE_PENELITIAN.pdf (diakses
pada Selasa, 15 Februari 2016 pukul 19.05 WIB)
http://pengertianku.net/2014/09/mengetahui-pengertian-website-dan-
jenisnya.html (diakses pada Kamis, 3 Maret 2016 pukul 10.00 WIB)
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva
Press.
Jatri, Fauzan. 2013. Penerapan Pendekatan Problem Posing dalam
Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Berpikir Logis Matematis Siswa. Skripsi. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Jan O. Bochers. 1999. Electronic Books: Definition, Genres, Interaction
Design Patterns. Austria: Linz University.
69. 55
Larasati, Dwi Ed dkk. 2007. Matematika SMK. Jakarta: Ganesha Exact.
Mufliha, Aida. 2014. Pengembangan Modul Elektronik Pembelajaran
Matematika Berbasis Web Pada Pokok Bahasan Lingkaran untuk Siswa
SMA Kelas XI IPA. Skripsi. Universitas Negeri Jakarta.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoretis
dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Riyadi, Amru Salam Riyadi. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Komputer Untuk Mata
Diklat Mengoperasikan Mesin CNC Dasar Di SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sadiman, Arief S. 2014. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Schrum dkk., Lynne. 2012. Educational Technology for School Leaders.
California: Corwin.
Soyomukti, Nurani. 2013. Teori-teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Smaldino, Sharon E., dkk. 2011. Instructional Technology and Media for
Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta:
Kencana.
Soyomukti, Nurani. 2013. Teori-teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Susilo, Frans. 2012. Landasan Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
70. 56
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknlogi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development
for
Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota:
Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.
71. Lampiran 1 57
Angket Penilaian Modul Elektronik Berbasis Web Pada Materi Relasi & Fungsi Kelas X SMK
Untuk Ahli Materi
Nama :
Instansi :
A. Petunjuk Pengisian
Dimohon Bapak/Ibu untuk memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan penilaian Bapak/Ibu terhadap materi yang disajikan pada modul elektronik ini secara
objektif.
Keterangan penilaian:
Skor 1 = sangat kurang
Skor 2 = kurang
Skor 3 = cukup
Skor 4 = baik
Skor 5 = sangat baik
B. Aspek Penilaian
No. Indikator
Skor Komentar
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi
dengan Kompetensi
Dasar Kurikulum
2013
2. Kejelasan Tujuan
Pembelajaran
3. Sistematika
Penyajian Materi
4. Kesesuaian materi
dengan tujuan
pembelajaran
5. Kebenaran kosep
materi sesuai dari
72. Lampiran 1 58
segi keilmuan
6. Gambar dan animasi
sesuai dengan
konsep materi
7. Kebakuan bahasa
yang digunakan
8. Soal kuis yang
disajikan sesuai
dengan materi
9. Ketersedian
pembahasan soal
kuis
10. Kemudahan dalam
memahami bahasa
yang digunakan
11. Efektifitas bahasa
yang digunakan
12. Kelengkapan
informasi yang
dibutuhkan siswa
13. Memotivasi siswa
untuk belajar
mandiri
C. Komentar Bapak/Ibu Secara Keseluruhan
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
D. Kesimpulan
Modul Elektronik ini dinyatakan
1. Layak diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak diujicobakan di lapangan
*) Lingkari salah satu
74. Lampiran 2 60
Angket Penilaian Modul Elektronik Berbasis Web Pada Materi Relasi & Fungsi Kelas X SMK
Untuk Ahli Media
Nama :
Instansi :
A. Petunjuk Pengisian
Dimohon Bapak/Ibu untuk memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan penilaian Bapak/Ibu terhadap materi yang disajikan pada modul elektronik ini secara
objektif.
Keterangan penilaian:
Skor 1 = sangat kurang
Skor 2 = kurang
Skor 3 = cukup
Skor 4 = baik
Skor 5 = sangat baik
B. Aspek Penilaian
No. Indikator
Skor Komentar
1 2 3 4 5
Antarmuka (Interface)
1. Kerapihan tampilan
pada media
pembelajaran
2. Ketepatan
75. Lampiran 2 61
pemilihan layout
3. Keterpaduan
penilihan warna
4. Ketepatan
pemilihan
gambar/ilustrasi
5. Ketepatan
pemilihan jenis
teks
6. Keterbacaan teks
dan ejaan
7. Ketersediaan input
pada media
pembelajaran
8. Tampilan hasil
pengoperasian
web/ umpan balik
Navigasi
9. Penggunaan
tombol/sistem klik
10. Konsistensi
penggunaan
simbol/gambar
pada navigasi
Fitur Tersirat
11. Ketersediaan
perekam data
pengguna
76. Lampiran 2 62
Robustness
12. Dapat digunakan
pada browser yang
berbeda
C. Komentar Bapak/Ibu Secara Keseluruhan
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
D. Kesimpulan
Modul Elektronik ini dinyatakan
1. Layak diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak diujicobakan di lapangan
*) Lingkari salah satu
Validator
.............................................
NIP
77. Lampiran 3 63
Angket Penilaian Modul Elektronik Berbasis Web Pada Materi Relasi & Fungsi Kelas X SMK
Untuk Siswa
Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu)
Kelas/Jurusan :
A. Petunjuk Pengisian
Dimohon untuk memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
penilaian Siswa/i terhadap materi yang disajikan pada modul elektronik ini secara objektif.
Keterangan penilaian:
Skor 1 = sangat kurang
Skor 2 = kurang
Skor 3 = cukup
Skor 4 = baik
Skor 5 = sangat baik
B. Aspek Penilaian
No. Indikator
Skor
1 2 3 4 5
1. Materi yang
disajikan
2. Kejelasan
gambar/animasi
yang digunakan
3. Ketepatan layout
yang digunakan
4. Keterbacaan Teks
5. Kejelasan evaluasi
Soal Kuis
6. Navigasi tombol
7. Pemahaman
78. Lampiran 3 64
penggunaan media
pembelajaran ini
8. Tingkat
kemudahan dalam
menggunakan
media
pembelajaran ini
9. Tingkat kesenangan
dalam penggunaan
media
pembelajaran ini
10. Tingkat
Kepemahaman
setelah
menggunakan
media
pembelajaran ini
C. Kritik dan Saran
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
79. Lampiran 4 65
Perhitungan Data Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli
Materi
Nomor Butir
Pertanyaan
Ahli Materi Skor Hasil Skor Kriterium
I II
1 5 4 9 10
2 4 3 7 10
3 4 3 7 10
4 3 5 8 10
5 4 4 8 10
6 4 3 7 10
7 4 4 8 10
8 4 4 8 10
9 5 5 10 10
10 3 3 6 10
11 4 4 8 10
12 4 3 7 10
13 3 4 7 10
Total 51 49 101 100
Media
Nomor Butir
Pertanyaan
Ahli Media Skor Hasil Skor Kriterium
I II
1 5 4 9 10
2 5 4 9 10
3 5 3 8 10
4 4 4 8 10
5 4 4 8 10
6 4 4 8 10
7 4 4 8 10
8 4 3 7 10
9 4 3 7 10
10 4 4 8 10
11 4 4 8 10
12 5 4 9 10
Total 52 45 97 100
80. Lampiran 4 66
Perhitungan Data Validasi Media Pembelajaran Berdasarkan Komponen Aspek
Penilaian Oleh Ahli
Oleh Ahli Materi
Cara Perhitungan
Persentase = x 100%
1. Aspek Kualitas Isi
No. Komponen Skor Skor Kriterium Persentase (%)
1. Kesesuaian 32 40 80%
2. Kelengkapan 24 30 80%
3. Keakuratan 8 10 80%
4. Bahasa 22 30 73,33%
Total 86 110 78,18%
2. Aspek Kualitas Instruksional
No. Komponen Skor Skor Kriterium Persentase (%)
1. Sistematika Penyajian 7 10 70%
2. Motivasi Siswa 7 10 70%
Total 14 20 70%
Total Penilaian Ahli Materi
No. Komponen Skor Skor Kriterium Persentase (%)
1. Kualitas Isi 86 110 78,18%
2. Kualitas Instruksional 14 20 70%
Total 100 130 76,92%
81. Lampiran 4 67
Oleh Ahli Media
1. Aspek Komunikasi Visual
No. Komponen Skor Skor Kriterium Persentase (%)
1. Kerapihan 9 10 90%
2. Ketepatan 32 40 80%
3. Keterbacaan 8 10 80%
Total 49 60 81, 66%
2. Aspek Teknis
No. Komponen Skor Skor Kriterium Persentase (%)
1. Navigasi 15 20 75%
2. Umpan Balik 7 10 70%
3. Input dan
Penyimpanan Data
16 20 80%
4. Kemudahan 9 10 90%
Total 47 60 78,33%
Total Penilaian Ahli Media
No. Komponen Skor Skor Kriterium Persentase (%)
1. Komunikasi Visual 49 60 81,66%
2. Teknis 47 60 78,33%
Total 96 120 80%
113. Lampiran 9 99
Hasil Wawancara dengan Siswa
1. Peneliti : Apakah kamu menyukai pelajaran matematika?
Siswa A : Biasa aja
Siswa B : Suka
Siswa C : Biasa aja
Siswa D : Suka banget
Siswa E : Kurang suka
2. Peneliti : Bagaimana pendapat kamu mengenai pembelajaran matematika di
kelas?
Siswa A : Sudah jelas guru mengajarnya tapi kadang sih masih ada yang
kurang paham
Siswa B : Sudah cukup jelas
Siswa C : Jelas
Siswa D : Seru dan menyenangkan
Siswa E : Sedikit rumit, karena materi pelajaran matematika banyak yang
saling berhubungan
3. Peneliti : Apakah setiap belajar matematika kamu meras bersemangat?
Siswa A : Semangat tapi nggak terlalu
Siswa B : Semangat
Siswa C : Semangat kalau pas lagi ngerti materinya. Kalau lagi susah, ya
gitu agak kurang semangat.
4. Peneliti : Apakah kamu memiliki laptop atau komputer? Biasanya kamu
gunakan untuk apa?
Siswa A : Punya. Biasanya ngerjain tugas sekolah di microsoft.
Siswa B : Punya. Main games, ngerjain tugas sekolah, download aplikasi
114. Lampiran 9 100
Siswa C : nggak punya. Biasanya kalau apa-apa ke warnet. Ya umumnya
ngerjain tugas
Siswa D : Punya laptop. Untuk ngerjain tugas.
Siswa E : saya nggak punya. Biasanya minjem temen atau ke warnet untuk
ngerjain tugas atau main games.
5. Peneliti : Jika ada modul elektronik matematika berbasis web, akankah
kamu lebih semangat mempelajari matematika?
Siswa A : Wah kelihatannya menarik
Siswa B : boleh juga tuh. sepertinya iya saya akan lebih bersemangat
apalagi kalau tampilannya menarik
Siswa C : Ya
Siswa D : Aku setuju dan sepertiny bakal bikin belajar matematika lebih
menyenangkan.
Siswa E : mungkin akan lebih semangat biar nggak monoton.