SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KARYA ILMIAH 
TENTANG SAMPAH 
DISUSUN OLEH: 
 RAIHAN.F.SIHOMBING 
 NATALIA NINA.K.G 
 SILVIA MELINDA 
 DINA 
 FEBY
SMP NEGERI 10 MEDAN 
2014 
SOLUSI SAMPAH 
PADA KEHIDUPAN SEKITAR 
KATA PENGANTAR 
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas 
berkatnya yang sangat melimpah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.Makalah 
yang kami beri judul “Solusi Sampah pada Kehidupan Sekitar” ini kami susun untuk 
memenuhi tugas bidang studi Bahasa Indonesia. 
Meskipun upaya keras telah dilakukan untuk membuat makalah yang 
ideal,namun kami sadari bahwa masik banyak kekurangan dalam buku ini.Oleh karena 
itu kritik dan saran akan diterima dengan senang hati demi perbaikan di masa yang 
akan datang. 
Semoga buku ini dapat diterima da bermanfaat bagi semua orang terutama 
bagi yang membutuhkannya
Daftar isi: 
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..4 
1.2 Rumusan Masalah…………………………………….....…………..5 
1.3 Tujuan ………………………………………...………………………5 
1.4 Metode Pengumpulan Data...…………………………….………….5 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Sampah………..…………..………………...........................6 
2.2 Jenis-jenis Sampah..…………………….......…...………………..……..6 
2.3 Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah…..……….………………………9 
2.4 Dampak Buruk Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan…………...10
2.5 Tindakan yang dapat dilakukan untuk menganggulangi sampah...................11 
BAB III PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN……………….…………………………………….15 
3.2 SARAN……………………...……………………………………..15 
3.3 LAMPIRAN……………………...…………………………………16 
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Sampah adalah material yang tidak bisa lekang dalam kehidupan kita. Setiap 
harinya kita bersentuhan dengan sampah. Sampah adalah material yang sudah tidak 
diinginkan. Sampah yang kita hasilkan sangatlah bermacam-macam dan juga banyak. 
Jenis sampah berdasarkan sumbernya yakni sampah alam,sampah manusia, sampah 
konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan. Berdasarkan 
sifatnya sampah terbagi 2 yakni sampah organik dan sampah anorganik. 
Di kota-kota besar tumpukan sampah sudah ditemukan di mana-mana dan hal 
ini sudah menjadi pemandangan yang biasa. Tumpukan-tumpukan sampah itu tak 
diurus dan dibiarkan begitu saja. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang tinggal di 
perumahan kumuh. Kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan 
pastilah memberikan dampak negatif yang besar pengaruhnya. Pertanyaannnya, apakah 
masyarakat tidak mengetahui bahwa berawal dari sampah itu akan menimbulkan 
ancaman yang besar yang mana bisa mempengaruhi keberlangsungan hidup mereka. 
Oleh karena itu, untk menjawab permasalahan di atas maka makalah ini akan 
membahas tentang bahaya sampah, dan semoga makalah ini dapat bermaanfaat bagi 
semua orang, khususnya yang membutuhkan.
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok 
permasalahannya adalah: 
(1) Bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang sampah? 
(2) Apa saja dampak negatif dari sampah terhadap kesehatan manusia, lingkungan 
hidup dan sosial ekonomi? 
(3) Tindakan apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah 
sampah? 
1.3 Tujuan 
Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, maka makalah ini 
bertujuan untuk: 
(1) Mengetahui tanggapan masyarakat tentang sampah. 
(2) Mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan manusia,lingkungan hidup 
dan sosial ekonomi. 
(3) Tindakan yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah. 
1.4 Metode Pengumpulan Data 
Dalam penulisan makalah ini, kami munggunakan metode observasi. Yaitu, dengan 
menganalisa dan mencatat secara sistematis tentang tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung, maupun dengan artikel-artikel 
yang tersebar luas di internet sebagai referensi.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Sampah 
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. 
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam 
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah 
dan selama proses alam te rsebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia 
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. 
2.2 Jenis-jenis Sampah 
1. Berdasarkan sumbernya meliputi: 
(1) Sampah alam 
(2) Sampah manusia 
(3) Sampah konsumsi 
(4) Sampah nuklir 
(5) Sampah industri 
(6) Sampah pertambangan. 
2. Berdasarkan sifatnya: 
a. Sampah organik - dapat diurai (degradable) 
Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan 
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) 
Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, 
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini 
dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. 
Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol 
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. 
3. Berdasarkan bentuknya: 
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. 
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai: 
a. Sampah Padat 
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. 
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. 
Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah 
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung 
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari 
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan 
sebagainya. 
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi 
menjadi: 
1) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik 
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. 
2) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi 
lagi menjadi: 
 Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai 
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
 Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau 
diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain. 
b. Sampah Cair 
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali 
dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. 
(1) Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang 
berbahaya. 
(2) Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat 
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen. 
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam 
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi 
biasa dikaitkan dengan polusi. 
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri 
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. 
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah 
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. 
c. Sampah Alam 
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang 
alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan 
liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan 
pemukiman. 
d. Sampah Manusia 
Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan 
manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan 
karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus 
dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan 
penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia 
dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. 
e. Sampah Konsumsi 
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, 
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah 
yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh 
lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. 
f. Limbah radioaktif 
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan 
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh 
karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk 
melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut 
(walau jarang namun kadang masih dilakukan). 
2.3 Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah 
Masalah sampah tidak hanya mengenai bagaimana mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan 
masalah budaya/sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah, suka 
buang sampah sembarangan, dan cenderung mementingkan diri sendiri. Tanggapan yang salah ini 
mungkin merupakan salah satu penyebab kenapa banyak program tentang sampah yang tidak berhasil. 
Merubah tanggapan masyarakat tentang sampah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari 
upaya-upaya penanganan sampah secara terpadu. 
Contoh yang sederhana saja. Di sebuah lahan terdapat patok dengan pengumuman yang sangat 
mencolok: DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI. Pada kenyataannya masih banyak orang yang 
membuang sampah di tempat itu. Atau larangan-larangan senada lainnya, seperti: DILARANG 
MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI, BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA, YANG 
BUANG SAMPAH DI SINI SETAN. Pengumuman-pengumuman itu seperti hanya sebuah tempelan
kosong tanpa arti, seperti macan tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau mematuhi 
larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-lembaga lain sudah cukup lama menyediakan 
tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat sampah untuk limbah plastik atau logam, satu tempat 
sampah untuk limbah kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik. Tulisannya dibuat besar 
sekali, warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan jelas dari jarak yang cukup jauh. Warnanya pun 
dibuat berbeda-beda. Masalahnya sekarang, apakah warga atau masyarakat sudah membuat sampah 
sesuai dengan tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka membuang sampah semaunya sendiri tampa 
memperhatikan tulisan-tulisan tersebut. 
Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan daerah tentang sampah yang akan menghukum 
orang yang membuang sampah sembarangan. Salah satunya denda Rp 50.000,00 untuk orang yang 
ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini pernah diberlakukan? Sudahkan 
ada orang yang didenda karena membuang sampah sembarangan? Jawabannya kita sudah tahu semuanya. 
Peraturan ini cuma sekedar tulisan di atas kertas. 
2.4 Dampak Buruk Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan 
Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga 
sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian 
dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan 
teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. 
1. Dampak Sampah Bagi Kesehatan 
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) 
merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat 
dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. 
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai berikut: 
(1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan 
pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat 
juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 
(2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
(3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang 
dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang 
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. 
(4) Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika 
proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat 
berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, 
pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. 
(5) Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat 
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang 
dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. 
2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan 
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai 
organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan 
berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan 
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini 
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Sampah juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran 
air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. 
3. Dampak Sampah terhadap keadaan social dan ekonomi 
(1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi 
masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. 
(2) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. 
(3) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal 
penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan 
pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas). 
(4) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi 
fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. 
(5) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya 
biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, 
orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering 
dibersihkan dan diperbaiki.
2.5 Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi Sampah 
1. Reduce (Mengurangi Sampah) 
(1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja. 
(2) Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis. 
(3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli 
beberapa paket kecil untuk volume yang sama. 
2. Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai) 
(1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah. 
(2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus. 
(3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), 
maupun berbagai keperluan lainnya. 
3. Recycle(Daur Ulang Sampah) 
(1) Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang. 
(2) Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang. 
(3) Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang. 
Adapun contoh alternative mengolah sampah menjadi kerajinan : 
 A .Membuat Bunga Plastik dari Sedotan 
Alat : gunting, cutter dan lem 
Bahan : sedotan, lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm), kertas krep atau dapat diganti dengan 
kertas pita, bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris 
Cara Membuat :
(1) Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm 
(2) Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian 
(3) Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan agak lemas 
(4) Gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga asli 
(5) Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian digabungkan menjadi 
satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar. 
(6) Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita warna-warni. 
(7) Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas 
plastik 
(8) Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya. 
(9) Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa. 
 b. Membuat Pupuk Kompos 
1) Kompos Jadi Siap Pakai 
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan 
sampah organik. Untuk mendapatkannya : 
(1) Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah. 
(2) Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk. 
(3) Jemur sampai kering, lalu ayak. 
(4) Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah. 
Bahan: 
(1) 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage). 
(2) 6,5 m3 kulit buah kopi. 
(3) 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter). 
(4) 30 kg abu dapur atau abu kayu. 
2) Cara Membuat :
(1) Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat 
lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan. 
(2) Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). 
Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak. 
(3) Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, 
tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian 
atas tumpukan bahan tadi dengan abu. 
(4) Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam 
campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5 hari, lalu 
segera menurun lagi. 
(5) Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk 
meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan. 
(6) 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos sudah 
cukup matang. 
(7) Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja. 
(8) Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit 
buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya. 
 c. Membuat Kerajinan Tangan Unik Dari Sampah Kertas 
Selama ini, kita seringkali membuang secara percuma sampah - sampah kertas yang sudah tidak 
terpakai lagi. Padahal, jika kita memanfaatkannya dengan baik, kertas - kertas itu dapat berubah menjadi 
suatu kerajinan tangan unik dan menarik: 
Caranya secara garis besar adalah sebagai berikut : 
 Siapkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai itu. 
 Sobek menjadi bagian - bagian kecil. 
 Campurkan dengan air secukupnya dan blender sampai halus. (Jika tidak diblender, juga bisa 
dengan menumbuk sendiri) 
 Jika sudah selesai, campurkan dengan lem PVA, aduk merata. 
 Bentuk bubur kertas itu sesuai keinginan.
 Tunggulah sampai kering. 
 Jika sudah kering, beri warna dengan menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat emulsi, ataupun 
cat poster. Akan tetapi, biasanya yang terbaik adalah cat akrilik karena cepat kering dan 
warnanya bagus. 
 Tunggu sampai kering, lalu lapisi dengan vernis agar mengkilap. 
 Jadilah kerajinan tangan buatanmu sendiri. 
 Tips : jika ingin bentuknya rapi, gunakan cetakan untuk membuatnya. Bisa memakai cetakan 
pudding 
BAB III 
PENUTUP 
3.1Kesimpulan 
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa sampah adalah material 
yang sudah tidak diinginkan banyak orang. Sampah juga memiliki banyak jenis mulai dari 
sumbernya,bentuknya maupun sifatnya. 
Sampah memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan. Misalnya saja bagi 
kesehatan, sampah dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan kematian. Bagi 
lingkungan, sampah juga dapat mencemari air bersih dan dapat menyebabkan banjir. Selain 
itu, sampah juga memberi dampak negatif terhadap keadaan social dan ekonomi masyarakat. 
Pemanfaatan sampah yang baik dan benar dapat mendatangkan banyak manfaat. Bahkan 
sampah-sampah tersebut dapat kita daur ulang menjadi aneka kerajinan tangan dan sesuatu yang 
berguna seperti pupuk kompos. 
3.2 Saran
Melihat dampak negatif sampah yang ternyata sangat banyak dan berbahaya di atas, kita 
sebagai warga Indonesia yang baik dapat mengantisipasinya dengan cara membuang sampah di 
tempatnya, memilah-milah sampah organik dan anorganik saat membuangnya, dan 
memanfaatkan sampah yang masih layak pakai untuk kita jadikan barang yang berguna. 
3.3 LAMPIRAN 
Contoh sampah anorganik Contoh sampah organik 
Contoh pembuatan pupuk Contoh kerajinan tangan dari sampah 
yang didaur ulang
DAFTAR PUSTAKA 
http://harmonish.blogspot.com/2012/02/bahaya-sampah-sampah-bagi-manusia-dan. 
html.Diakses pada tanggal11 Desember 2012 pukul 09.12 WIB. 
Mily.2009.Makalah Bahaya Sampah.disampaikan di wordpress.com. 
http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah-bahaya-sampah 
Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.disampaikan di blogspot.com. 
http://sedaja2.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-sampah.html.
Solusi sampah pada kehidupan sekitar

More Related Content

What's hot

Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaNurul Afdal Haris
 
Pengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tanggaPengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tanggaEdy Sutrisno
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikhangdusun
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahWarnet Raha
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Jenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis SampahJenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis Sampahdonanurmutia
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Manado State University
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxNovietaAyuPratiwi1
 
Penyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumberPenyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumberTalitha Amalia
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjirFherdyan
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
 
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantungLaporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantungPolytechnic State Semarang
 
Pengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3RPengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3RIrmawan Nugroho
 
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakatDampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakatILo Noa'zoro
 

What's hot (20)

Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Pengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tanggaPengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tangga
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastik
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Ppt jenis limbah
Ppt jenis limbahPpt jenis limbah
Ppt jenis limbah
 
Jenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis SampahJenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis Sampah
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
 
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptxPOWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
POWER POINT SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK.pptx
 
Penyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumberPenyuluhan pemilahan sampah di sumber
Penyuluhan pemilahan sampah di sumber
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantungLaporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
Laporan pembuatan daur ulang plastik hiasan gantung
 
Artikel Sampah
Artikel SampahArtikel Sampah
Artikel Sampah
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
Bank Sampah
Bank SampahBank Sampah
Bank Sampah
 
Pengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3RPengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3R
 
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakatDampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
Dampak teknologi informasi dan komunikasi bagi prilaku sosial masyarakat
 

Viewers also liked

7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitarDwitantri Rezkiandini
 
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuMakalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuعفان الغفري
 
Pengaruh sampah terhadap lingkungan
Pengaruh sampah terhadap lingkunganPengaruh sampah terhadap lingkungan
Pengaruh sampah terhadap lingkunganwybawa
 
Willingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi SampahWillingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi Sampahtritoliz
 
Paper zoologi invertebrata mimi
Paper zoologi invertebrata mimiPaper zoologi invertebrata mimi
Paper zoologi invertebrata mimimazni mazni
 
Daur ulang sampah kertas
Daur ulang sampah kertasDaur ulang sampah kertas
Daur ulang sampah kertasAnang's Succes
 
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkunganPendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkunganSyaifulanwar14027
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATEDIS BLOG
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangandonawidiya
 
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan  pesertadidikKonsep dan tugas perkembangan  pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidikIg Fandy Jayanto
 
Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3Dewianty Madu
 
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesPresentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesdewii_er
 
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganMateri Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganPetrus Asmara
 
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhdvolcart
 

Viewers also liked (20)

7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuMakalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
 
Pengaruh sampah terhadap lingkungan
Pengaruh sampah terhadap lingkunganPengaruh sampah terhadap lingkungan
Pengaruh sampah terhadap lingkungan
 
Willingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi SampahWillingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi Sampah
 
Zooin ppt
Zooin pptZooin ppt
Zooin ppt
 
Paper zoologi invertebrata mimi
Paper zoologi invertebrata mimiPaper zoologi invertebrata mimi
Paper zoologi invertebrata mimi
 
Zoologi invert new
Zoologi invert newZoologi invert new
Zoologi invert new
 
Daur ulang sampah kertas
Daur ulang sampah kertasDaur ulang sampah kertas
Daur ulang sampah kertas
 
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkunganPendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan  pesertadidikKonsep dan tugas perkembangan  pesertadidik
Konsep dan tugas perkembangan pesertadidik
 
Makalah tentang kebersihan sekolah
Makalah tentang kebersihan sekolahMakalah tentang kebersihan sekolah
Makalah tentang kebersihan sekolah
 
Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3Wawasan kemaritiman kelompok 3
Wawasan kemaritiman kelompok 3
 
Kamar mandi
Kamar mandiKamar mandi
Kamar mandi
 
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesPresentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
 
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratoriumBab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
 
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkunganMateri Kuliah Kesehatan lingkungan
Materi Kuliah Kesehatan lingkungan
 
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
 

Similar to Solusi sampah pada kehidupan sekitar

Similar to Solusi sampah pada kehidupan sekitar (20)

Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
Limbah sampah
Limbah sampahLimbah sampah
Limbah sampah
 
Tugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkunganTugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkungan
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaan
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Karya ilmiah haidir
Karya ilmiah haidirKarya ilmiah haidir
Karya ilmiah haidir
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab I. Prakarya Kelas 8 Semester 1
Bab I. Prakarya Kelas 8 Semester 1Bab I. Prakarya Kelas 8 Semester 1
Bab I. Prakarya Kelas 8 Semester 1
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahBerikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
 
Penelitian KTI.pptx
Penelitian KTI.pptxPenelitian KTI.pptx
Penelitian KTI.pptx
 

Solusi sampah pada kehidupan sekitar

  • 1. KARYA ILMIAH TENTANG SAMPAH DISUSUN OLEH:  RAIHAN.F.SIHOMBING  NATALIA NINA.K.G  SILVIA MELINDA  DINA  FEBY
  • 2. SMP NEGERI 10 MEDAN 2014 SOLUSI SAMPAH PADA KEHIDUPAN SEKITAR KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang sangat melimpah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.Makalah yang kami beri judul “Solusi Sampah pada Kehidupan Sekitar” ini kami susun untuk memenuhi tugas bidang studi Bahasa Indonesia. Meskipun upaya keras telah dilakukan untuk membuat makalah yang ideal,namun kami sadari bahwa masik banyak kekurangan dalam buku ini.Oleh karena itu kritik dan saran akan diterima dengan senang hati demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga buku ini dapat diterima da bermanfaat bagi semua orang terutama bagi yang membutuhkannya
  • 3. Daftar isi: 1.1 Latar Belakang………………………………………………………..4 1.2 Rumusan Masalah…………………………………….....…………..5 1.3 Tujuan ………………………………………...………………………5 1.4 Metode Pengumpulan Data...…………………………….………….5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sampah………..…………..………………...........................6 2.2 Jenis-jenis Sampah..…………………….......…...………………..……..6 2.3 Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah…..……….………………………9 2.4 Dampak Buruk Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan…………...10
  • 4. 2.5 Tindakan yang dapat dilakukan untuk menganggulangi sampah...................11 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN……………….…………………………………….15 3.2 SARAN……………………...……………………………………..15 3.3 LAMPIRAN……………………...…………………………………16 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah adalah material yang tidak bisa lekang dalam kehidupan kita. Setiap harinya kita bersentuhan dengan sampah. Sampah adalah material yang sudah tidak diinginkan. Sampah yang kita hasilkan sangatlah bermacam-macam dan juga banyak. Jenis sampah berdasarkan sumbernya yakni sampah alam,sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah terbagi 2 yakni sampah organik dan sampah anorganik. Di kota-kota besar tumpukan sampah sudah ditemukan di mana-mana dan hal ini sudah menjadi pemandangan yang biasa. Tumpukan-tumpukan sampah itu tak diurus dan dibiarkan begitu saja. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh. Kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan pastilah memberikan dampak negatif yang besar pengaruhnya. Pertanyaannnya, apakah masyarakat tidak mengetahui bahwa berawal dari sampah itu akan menimbulkan ancaman yang besar yang mana bisa mempengaruhi keberlangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, untk menjawab permasalahan di atas maka makalah ini akan membahas tentang bahaya sampah, dan semoga makalah ini dapat bermaanfaat bagi semua orang, khususnya yang membutuhkan.
  • 6. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahannya adalah: (1) Bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang sampah? (2) Apa saja dampak negatif dari sampah terhadap kesehatan manusia, lingkungan hidup dan sosial ekonomi? (3) Tindakan apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah? 1.3 Tujuan Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, maka makalah ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui tanggapan masyarakat tentang sampah. (2) Mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan manusia,lingkungan hidup dan sosial ekonomi. (3) Tindakan yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah. 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan makalah ini, kami munggunakan metode observasi. Yaitu, dengan menganalisa dan mencatat secara sistematis tentang tingkah laku dengan melihat atau
  • 7. mengamati individu atau kelompok secara langsung, maupun dengan artikel-artikel yang tersebar luas di internet sebagai referensi.
  • 8. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam te rsebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. 2.2 Jenis-jenis Sampah 1. Berdasarkan sumbernya meliputi: (1) Sampah alam (2) Sampah manusia (3) Sampah konsumsi (4) Sampah nuklir (5) Sampah industri (6) Sampah pertambangan. 2. Berdasarkan sifatnya: a. Sampah organik - dapat diurai (degradable) Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
  • 9. b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. 3. Berdasarkan bentuknya: Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai: a. Sampah Padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi: 1) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. 2) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:  Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
  • 10.  Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain. b. Sampah Cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. (1) Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. (2) Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. c. Sampah Alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. d. Sampah Manusia Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
  • 11. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. e. Sampah Konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. f. Limbah radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan). 2.3 Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah Masalah sampah tidak hanya mengenai bagaimana mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan masalah budaya/sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah, suka buang sampah sembarangan, dan cenderung mementingkan diri sendiri. Tanggapan yang salah ini mungkin merupakan salah satu penyebab kenapa banyak program tentang sampah yang tidak berhasil. Merubah tanggapan masyarakat tentang sampah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari upaya-upaya penanganan sampah secara terpadu. Contoh yang sederhana saja. Di sebuah lahan terdapat patok dengan pengumuman yang sangat mencolok: DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI. Pada kenyataannya masih banyak orang yang membuang sampah di tempat itu. Atau larangan-larangan senada lainnya, seperti: DILARANG MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI, BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA, YANG BUANG SAMPAH DI SINI SETAN. Pengumuman-pengumuman itu seperti hanya sebuah tempelan
  • 12. kosong tanpa arti, seperti macan tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau mematuhi larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-lembaga lain sudah cukup lama menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat sampah untuk limbah plastik atau logam, satu tempat sampah untuk limbah kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik. Tulisannya dibuat besar sekali, warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan jelas dari jarak yang cukup jauh. Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Masalahnya sekarang, apakah warga atau masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka membuang sampah semaunya sendiri tampa memperhatikan tulisan-tulisan tersebut. Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan daerah tentang sampah yang akan menghukum orang yang membuang sampah sembarangan. Salah satunya denda Rp 50.000,00 untuk orang yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini pernah diberlakukan? Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah sembarangan? Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Peraturan ini cuma sekedar tulisan di atas kertas. 2.4 Dampak Buruk Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. 1. Dampak Sampah Bagi Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai berikut: (1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. (2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
  • 13. (3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. (4) Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. (5) Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. 2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Sampah juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. 3. Dampak Sampah terhadap keadaan social dan ekonomi (1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. (2) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. (3) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas). (4) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. (5) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
  • 14. 2.5 Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi Sampah 1. Reduce (Mengurangi Sampah) (1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja. (2) Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis. (3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama. 2. Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai) (1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah. (2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus. (3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya. 3. Recycle(Daur Ulang Sampah) (1) Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang. (2) Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang. (3) Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang. Adapun contoh alternative mengolah sampah menjadi kerajinan :  A .Membuat Bunga Plastik dari Sedotan Alat : gunting, cutter dan lem Bahan : sedotan, lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm), kertas krep atau dapat diganti dengan kertas pita, bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris Cara Membuat :
  • 15. (1) Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm (2) Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian (3) Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan agak lemas (4) Gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga asli (5) Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar. (6) Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita warna-warni. (7) Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas plastik (8) Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya. (9) Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.  b. Membuat Pupuk Kompos 1) Kompos Jadi Siap Pakai Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya : (1) Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah. (2) Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk. (3) Jemur sampai kering, lalu ayak. (4) Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah. Bahan: (1) 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage). (2) 6,5 m3 kulit buah kopi. (3) 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter). (4) 30 kg abu dapur atau abu kayu. 2) Cara Membuat :
  • 16. (1) Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan. (2) Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak. (3) Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu. (4) Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5 hari, lalu segera menurun lagi. (5) Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan. (6) 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos sudah cukup matang. (7) Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja. (8) Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.  c. Membuat Kerajinan Tangan Unik Dari Sampah Kertas Selama ini, kita seringkali membuang secara percuma sampah - sampah kertas yang sudah tidak terpakai lagi. Padahal, jika kita memanfaatkannya dengan baik, kertas - kertas itu dapat berubah menjadi suatu kerajinan tangan unik dan menarik: Caranya secara garis besar adalah sebagai berikut :  Siapkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai itu.  Sobek menjadi bagian - bagian kecil.  Campurkan dengan air secukupnya dan blender sampai halus. (Jika tidak diblender, juga bisa dengan menumbuk sendiri)  Jika sudah selesai, campurkan dengan lem PVA, aduk merata.  Bentuk bubur kertas itu sesuai keinginan.
  • 17.  Tunggulah sampai kering.  Jika sudah kering, beri warna dengan menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat emulsi, ataupun cat poster. Akan tetapi, biasanya yang terbaik adalah cat akrilik karena cepat kering dan warnanya bagus.  Tunggu sampai kering, lalu lapisi dengan vernis agar mengkilap.  Jadilah kerajinan tangan buatanmu sendiri.  Tips : jika ingin bentuknya rapi, gunakan cetakan untuk membuatnya. Bisa memakai cetakan pudding BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan Berdasarkan penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa sampah adalah material yang sudah tidak diinginkan banyak orang. Sampah juga memiliki banyak jenis mulai dari sumbernya,bentuknya maupun sifatnya. Sampah memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan. Misalnya saja bagi kesehatan, sampah dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan kematian. Bagi lingkungan, sampah juga dapat mencemari air bersih dan dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah juga memberi dampak negatif terhadap keadaan social dan ekonomi masyarakat. Pemanfaatan sampah yang baik dan benar dapat mendatangkan banyak manfaat. Bahkan sampah-sampah tersebut dapat kita daur ulang menjadi aneka kerajinan tangan dan sesuatu yang berguna seperti pupuk kompos. 3.2 Saran
  • 18. Melihat dampak negatif sampah yang ternyata sangat banyak dan berbahaya di atas, kita sebagai warga Indonesia yang baik dapat mengantisipasinya dengan cara membuang sampah di tempatnya, memilah-milah sampah organik dan anorganik saat membuangnya, dan memanfaatkan sampah yang masih layak pakai untuk kita jadikan barang yang berguna. 3.3 LAMPIRAN Contoh sampah anorganik Contoh sampah organik Contoh pembuatan pupuk Contoh kerajinan tangan dari sampah yang didaur ulang
  • 19. DAFTAR PUSTAKA http://harmonish.blogspot.com/2012/02/bahaya-sampah-sampah-bagi-manusia-dan. html.Diakses pada tanggal11 Desember 2012 pukul 09.12 WIB. Mily.2009.Makalah Bahaya Sampah.disampaikan di wordpress.com. http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah-bahaya-sampah Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.disampaikan di blogspot.com. http://sedaja2.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-sampah.html.