SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
?
Indonesia-ku tercinta……..
BUKU REFERENSI
• Syarbaini, Syahrial. (2003). Pendidikan Pancasila
di Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia.
• _______________ Dkk. (2006). Membangnun
Karakter dan Kepribadian Melalui Pendidikan
Mewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
• Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
• Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
• Kansil C.S. T. Pendidikan kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita,
2003. Hlm. 1—17
• Srijanti, A. Rahman H.I., Purwanto S.K. (2006).
Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba
Empat
• Sumarsono, S [et al]. Pendidikan
kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2000. Hlm. 1—7
• Winaarno (2007). Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan: Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
• Kaelan, H dan H. Achmad Zubaidi. (2007).
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
Subpokok Bahasan
• LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA:
– LANDASAN HISTORIS
– LANDASAN KULTURAL
– LANDASAN YURIDIS
– LANDASAN FILOSOFIS
• TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA:
– TUJUAN NASIONAL
– TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
– TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN PENDIDIKAN
PANCASILA
1. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang diejawantahkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang menetapkan kurikulum
tingkat Satuan Pendidikan Tinggi wajib memuat
mata kulian pendidikan agama, pendidikan
Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia serta
Bahasa Inggris.
2. Berdasarkan pertimbangan di atas, Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) memutuskan
dengan SK No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang
rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
LANDASAN HISTORIS
• Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa
Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai
ketuhanan (kepercayaan kepada Tuhan
telah berkembang dan sikap toleransi
sudah lahir), dan nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab dan sila-sila lainnya.
• Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar negara
Indonesia oleh para tokoh bangsa saat akan
melahirkan negara RI.
• Nilai-nilai Pancasila tetap tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, biarpun perjalanan ketata-
negaraan mengalami perubahan dan pergantian
undang-undang: dari UUD 45, Konstitusi RIS, UUD
Sementara, sampai kembali keUUD 45.
• Kebenaran Nilai-nilai Pancasila diyakini tinggi.
Penafsiran Pancasila berbeda-beda:
– Masa Orla:
Pancasila ditafsirkan dengan nasakom
(nasionalis – agama – komunis) yang disebut
trisila – kemudian diperas menjadi ekasila
(gotong royong);
– Masa Orba:
Pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan
berpedoman kepada butir-butir yang ditetapkan
oleh MPR melalui Tap MPR no.II/MPR/1978
tentang P4;
– Masa Reformasi:
MPR melalui Tap MPR no.XVIII/MPR/1998
tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar
Negara, yang mengandung makna ideologi
nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara.
LANDASAN KULTURAL
• Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa
Indonesia merupakan pencerminan nilai-nilai yang
tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia.
• Nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila
merupakan hasil pemikiran konseptual dari tokoh
bangsa Indonesia seperti: Soekarno, Drs.
Mohammad. Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Prof. Mr.
Dr. Supomo, dan tokoh lainnya.
• Nilai-nilai Pancasila itu digali dari budaya bangsa
Indonesia.
• Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka untuk
masuknya nilai-nilai baru yang positip, baik dari
dalam maupun dari luar negeri.
LANDASAN YURIDIS
• UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, ps 39 ayat 2 yang menyebutkan tentang isi
kurikulum, jalur, dan jenjang pendidikan wajib yang
memuat:
a) Pendidikan Pancasila;
b) Pendidikan Agama; dan
c) Pendidikan Kewarganegaraan
• UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menetapkan kurikulum pendidikan tinggi
wajib memuat Pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan dan bahasa.
• Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 30
tahun 1990, menetapkan status pendidikan Pancasila
dalam kurikulum pendidikan tinggi sebagai mata kuliah
wajib untuk setiap program studi dan bersifat nasional.
• PP no. 60 tahun 1999
• Sejak 1983—1999 silabus pendidikan Pancasila banyak
mengalami perubahan sesuai dengan perubahan yang
berlaku dalam masyarakat.
• Keputusan Dirjen Dikti No. 265/Dikti/Kep/2000 tentang
penyempurnaan Kurikukum Inti Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian Pendidikan Pancasila pada PT di Indonesia.
• Kep Mendiknas no. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, dan Nomor
45/U2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi
telah menetapkan Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan menjadi
kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang
wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi.
• Pelaksanaannya sesuai dengan SK Dirjen
Dikti no. 38/Dikti/Kep/2002 tentang
Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok
Matakuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) di Perguruan Tinggi.
• Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No.
43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-
rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah
Pengembangan Kepribadian di PT.
LANDASAN FILOSOFIS
• Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila
Pancasila merupakan filosofi bangsa Indonesia
sebelum mendirikan negara Republik
Indonesia.
• Nilai-nilai itu:
– bangsa Indonesia adalah bangsa yang
berketuhanan,
– berkemanusiaan yang adil dan beradab,
– selalu berusaha mempertahankan persatuan dan
mewujudkan keadilan
• Pancasila sebagai dasar filsafat negara
menjadi sumber bagi segala tindakan para
penyelenggara negara, menjadi jiwa dari
perundang-undangan.
• Pancasila sebagai sumber nilai dalam
pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai
pembangunan nasional dalam bidang
politik, ekonomi, sosial-budaya,
pertahanan keamanan.
TUJUAN PENDIDIKAN
PANCASILA
TUJUAN NASIONAL
• Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
keempat, menyatakan:
…”melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tum-pah darah Indonesia, …
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dam ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdama-ian
abadi dan keadilan sosial …”
• Tujuan di atas diwujudkan melalui
penyelenggaraan negara yang bekerdaulatan
rakyat dan demokratris dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Penyelenggaraan negara dilaksanakan
melalui pembangunan nasional oleh
penyelenggara negara, yaitu lembaga
tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama
rakyat.
• Dalam Tap. MPR no. IV/MPR/1999 tentang
Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-
2004, dinyatakan:
Pembangunan nasional merupakan usaha
peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan,
berlandaskan kemampuan nasional dengan
memanfaatkan kemajuan iptek, serta
memperhatikan tantangan perkembangan
global.
• Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian
bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal
untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,
maju, dan kukuh kekuatan moral dan
etikanya.
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
• UU No. 2 Th 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 4, dinyatakan tujuan pendidikan
nasional, yaitu:
“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan
jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan
mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.”
• Hal di atas sesuai dengan UUD 1945 pasal 31
ayat 3:
“Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang.”
• Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dan
pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, maka
pendidikan nasional mengusahakan:
1. Pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia
pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu
mandiri
2. Pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat,
bangsa, dan negara Indonesia yang terwujud dalam
ketahanan nasional yang tangguh (mampu menangkal
setiap ajaran, paham, dan ideologi yang bertentangan
dengan Pancasila)
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral
yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu:
1. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
3. Perilaku kebudayaan, dan
4. Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan perorangan dan golongan.
BUKU REFERENSI
• Syarbaini, Syahrial. (2003). Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia.
• _______________ Dkk. (2006). Membangnun
Karakter dan Kepribadian Melalui Pendidikan
Mewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
• Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
• Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
• Kansil C.S. T. Pendidikan kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita, 2003.
Hlm. 1—17
• Srijanti, A. Rahman H.I., Purwanto S.K. (2006).
Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat
• Sumarsono, S [et al]. Pendidikan
kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2000. Hlm. 1—7
• Winaarno (2007). Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan: Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
• Kaelan, H dan H. Achmad Zubaidi. (2007).
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
TUJUAN MEMPELAJARI PANCASILA
1. YURIIDIS KONSTITUSIONAL
Pancasila adalah dasar negara yang dipergunakan
sebagai dasar mengatur menyelenggarakan
pemerintahan negara, oleh karena itu tidak setiap
orang boleh memberikan pengertian atau tafsiran
menurut pendapatnya sendiri.
2. OBYEKTIF ILMIAH
Pancasila adalah suatu faham filsafat, suatu
philosophical way of thinking atau philosophical
system, sehingga uraiannya harus logis dan dapat
diterima oleh akal sehat.
Pancasila tidak hanya merupakan dasar negara,
tetapi juga pandangan hidup bangsa. Tentu hal
itu membawa konsekuensi, nilai-nilai Pancasila
harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku
manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari. Penanaman nilai-nilai itu, terutama bagi
generasi penerus, dapat dilakukan melalui jalur
pendidik-an sebagai wahana yang efektif bagi
pembentukan pribadi yang tangguh. Berdasar
alasan tersebut Pendidikan Pancasila masuk
dalam kurikulum sekolah, sejak taman kanak-
kanak hingga perguruan tinggi.
➢ Pendidikan Pancasila adalah suatu usaha sadar, yang
terencana dan terarah, melalui pendidikan formal,
untuk mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila pada anak didik. Anak diharap dapat
mencerna nilai-nilai Pancasila melalui akalnya, dan
menumbuhkan rasionalitas sesuai dengan kemampuan,
sehingga anak mencapai perkembangan penalaran moral
seoptimal mungkin yang dijiwai Pancasila.
➢ Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan yang sangat
penting, khususnya dalam pembentukan kepribadian
manusia Indonesia, yaitu kepribadian yang dijiwai oleh
nilai-nilai Pancasila. Sasaran terakhir dari Pedidikan
Pancasila adalah dipahami, dihayati dan diamalkan
Pancasila oleh setiap anak didik di dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
➢Karena Pendidikan Pancasila ternyata
diberikan pada setiap tingkat dan jenjang
pendidikan formal, diharapkan nilai-nilai
Pancasila dapat dicerna dan diterima
peserta didik menurut tingkat pengalaman
dan perkembangan penalarannya. Dalam
setiap jenjang perkembangannya, diharap
peserta didik mampu menemukan
relevansi nilai-nilai Pancasila bagi
kehidupannya, sehingga mampu
mentransformasikan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan nyata sehari-hari.
HAKEKAT MEMPELAJARI PANCASILA
1. Mengerti Pancasila yang benar.
2. Menghayati dan mengamalkan Pancasila.
3. Mengamankan Pancasila.
PENDIDIKAN PANCASILA
Adalah Pendidikan nilai-nilai yang bertujuan
membentuk sikap positip manusia sesuai dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
Setiap negara
mempunyai Norma
Dasar dan Dasar
Negara.
Norma Dasar merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang
hidup dalam suatu
negara
Dasar Negara
merupakan fundamen
bagi suatu negara.
Norma dasar dapat
merekat persatuan
kesatuan bagi suatu
negara, bangsa.
Pancasila adalah Norma
Dasar sekaligus Dasar
Negara Indonesia.
PANDANGAN PARA AHLI (Norma Dasar)
➢ Prof. Dr. Hans Kelsen
Norma Dasar – Grundnorm
➢ Prof. Dr. Hans Nawiasky
Norma Fundamental
Negara –
Staatsfundamentalnorm.
➢ Prof. Dr. Friedrich Carl von
Savigny
Jiwa Bangsa – Volksgeist.
➢ Prof. Dr. Drs. Notonagoro,
SH.
Azas Kerokhanian Negara
➢ Prof. Mr. Dr. Raden
Soepomo
Cita-cita Hukum –
Rechtsidee.
➢ Prof. Kenneth C Wheare
Hukum Alam – Natural
Law
PANCASILA
an diterapkan pada wilayah yuridiskenegaraan sebagai pedoman bermoral, berhukum, dan berpoliti
tanggal 18 Agustus 1945.
Hakikat Pancasila
p Pancasila berbentuk pada
onesia;
ncasila berbentuk pada
donesia;
negara Pancasila
olitik (kebijakan) pembangunan nasional Indonesia.
A. Alasan Rasional Pendidikan Pancasila
a. Visi dan Misi P. Pancasila
Sumber Nilai &
Pedoman
Pengembangan
Kepribadian
VISI MISI
-Mewujudkan nilai dasar
-Menumbuhkan kesadaran
-Menumbuhkan sikap& perilaku
-Menumbuhkan tanggung jawab iptek & seni
(Semuanya bersedikan nilai-nilai Pancasila)
Pancasila sbg
keyakinan dan
pegangan hidup
bermasyarakat,
berbangsa &
bernegara
Pancasila dirasakan sebg sesuatu
yang paling sesuai dengan
kehidupan keseharian
OUT PUT
PRASYARAT
b. Kompetensi yang diharapkan
Kemampuan
memaknai
peristiwa
sejarah & nilai2
budaya bagi
Persatuan
Indonesia
Pengenalan
masalah hidup &
kesejahteraan &
cara
pemecahannya
Pengenalan
atas perubahan
& perkembangan
ilmu
pengetahuan,
teknologi,seni
Sikap
bertanggung
jawab
KOMPETENSI
HARAPAN
B. LANDASAN P. PANCASILA
Landasan
Filosofis
Landasan
Kultural
Landasan
Historis
LANDASA
N
P.
PANCASIL
A
LANDASAN & TUJUAN P. PANCASILA
1. Landasan Historis
Nasionalisme & rasa kebangsaan yang kuat yang
berakar pada sejarah Bukan kekuasaan /hegemoni
ideologi
Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa sendiri =
kausa materialis, sehingga Bgs Indonesia tidak
dapat dipisahkan dgn nilai-nilai Pancasila
2. Landasan Kultural
Ciri khas pandangan hidup , falsafah bangsa yang
berbeda dgn lainnya.
Falsafah hidup tersebut diangkat dari nilai-nilai
kultural melalui refleksi filosofis pendiri negara.
Lanjutan…..
2. Landasan Filosofis
PENGETAHUAN
A PRIORI A POSTERIORI
C. PANCASILA SECARA ILMIAH
Pengetahuan menurut Sifatnya
Pengetahuan yang terjadi secara
serta merta tanpa melalui
pengalaman
Pengetahuan yang terjadi
berdasar pengalaman yang
dikenal .
Pengetahuan berdasarkan gradasinya
Pengetahuan
inderawi
Pengetahuan sistemik
melalui metodologi ilmiah
Pengetahuan menuju hakikat objek
( melalaui refleksi: analisa,pemahaman,
deskripsi, penafsiran, spekulasi
Pengetahuan wahyu melalui keyakinan
(terjadi melalui proses keyakinan shg sifatnya
“dogmatik tradisional”
Pengetahuan Ilmiah berdasarkan gradasinya
Menjawab pertanyaan
“Bagaimana”
Menjawab
pertanyaan”Mengapa”
Menjawab pertanyaan “ ke mana”
Menjawab pertanyaan “apa”
PYK
Fil. Pancasila
Syarat Pengetahuan Ilmiah
4 Syarat Pengetahuan Ilmiah
Pada Pancasila
Penerapan Jenis Pengetahuan Ilmiah Pada Pancasila
Kajian mengenai sejarah
perumusan , bentuk & susunan
otentik, kedudukan & fungsi
Kajian mengenai kausalitas Pancasila
( K Materialis:asal mula bahan; asli ada pada bangsa)
( K Formalis: asal mula bentuk;susunan & rumusan aline 4
( K Efisien: asal mula karya;perumusan BPUPKI,pentpn PPKI
(sbg pembentuk negara)
( K Finalis: asal mula tujuan ;Pancasial sbg dasar filsft neg.)
Kajian mengenai pedoman, norma hukum sbg realisasi &
kongkritisasi nilai Pancasila
Kajian mengenai hakikat dari isi arti Pancasila
BAGIAN II
PANCASILA
- Bhs Sansekerta (Panca=5,
Syila= dasar/alas/sendi)
- Syiila= aturan tingkah
laku yang baik/ penting
- Tri Pitaka Budha ( 5 aturan
berupa larangan = membunuh,
mencuri,berzina, berdusta,
minum miras)
-Negara Kertagama;Pu Prapanca;
Majapahit 1365 &Sutasoma;Pu
Tantular ( 5 batu sendi
kesusilaan berupa larangan =
tindak kekerasa, mencuri,berhati
dengki,berdusta,minum miras)
- Digunakan untuk memberi
nama dasar fils negara.
- Prosesnya :
Pengusulan ( Sukarno, sidang
BPUPKI 1 Juni 1945)
Perumusan (Panitia 9 BPUPKI 22
Juni 45 dlm Piagam Jakarta)
Penetapan ( PPKI, 18 Agst 45,
dlm Pembukaan UUD 45
Peresmian ( MPRS, 5 Juli 1966,
dlm Tap MPRS No. XX/MPRS/66)
PANCASILA
Nilai2 Pancasila sdh ada dan
tercermin dalam kehidupan
sehari-hari bangs Indonesia
sebelum membentuk negara
dan ditetapkan sbg dasar
negara . Ex;nilai dalam adat,
kebudayaan, nilai religius dalm
hidup sehari-hari.
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Hierarkis Piramidal )
Sila V
Sila IV
Sila III
Sila II
Sila I
Sila yang
di depan mendasari, meliputi dan menjiwai sila-
sila dibelakangnya atau sila dibelakang didasari,
diliputi, dan dijiwai sila didepannya
Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5
Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5
Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5
Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5
Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4
Sila dibelakang sila lainya itu adalah
pengjelmaan / pengkususan sila-
sila dimukanya
Lebih sempit “luasnya” tapi lebih
luasa “sifatnya”
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Kesatuan Majemuk Tunggal Bersifat Organis )
Masing-masing sila tidak terpisahkan satu sama
lain dalam hal kesatuannya
Masing-masing sila mempunyai kedudukan dan
fungsi sendiri-sendiri
Masing-masing sila berbeda namun tidak
bertentangani
Masing-masing sila atau bagian saling
melengkapi
Masing-masing sila atau bagian tidak boleh
dilepas-pisahkan satu sama lain
Masing-masing sila atau bagian bersatu untuk
terwujudnya keseluruhan, dan keseluruhan
membina bagian2
Kesatuan organis dari
kemajemukan akan
menghidupkan
keduduakn dan fungsi-
fungsi sila dalam satu
kesatuanyang utuh
Fungsi Sila-Sila
Sila 1
Sila 5Sila 3
Sila 4
FUNDAMEN
MORAL
NEGARA
(FMN)
FUNDAMEN
POLITIK
NEGARA
(FPN)
Fundamen Moral Negara (FMN) menjiwai
Fundamen Politik Negara (FPN)
Hubungan FMN & FPN
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil & Beradab
( Terkandung 3 Hukum: Hk Tuhan, Hk
Kodrat, Hk Etik )
Menjiwai
(4)
Pokok Pikiran
Persatuan (1)
(Sila 3)
Kerakyatan,Permusyawarat
an Perwakilan (3)
(Sila 4)
Pokok Pikiran
Keadilan Sosial (2)
(Sila 5)
Sebagai Dasar
Negara
Sebagai Sistem
Negara
Sebagai Tujuan
Negara
Fundamen Politik Negara/FPN
Fundamen Moral
Negara/FMN
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Saling Mengkualifikasi/Mengisi )
Masing-Masing Sila
Mengandung 4 sila lainnya
Dikualifikasi oleh 4 sila lainnya
Sila 1 juga mengandung sila 2,3,4,5
Sila 2 juga mengandung sila 1,3,4,5
Sila 3 juga mengandung sila 1,2,4,5
Sila 4 juga mengandung sila 1,2,3,5
Sila 5 juga mengandung sila 1,2,3,4
Syarat Sistem
SISTEM
Landasan Antropologi Pancasila
Hakikat
Manusia
Susunan
Kodrat
Sifat
Kodrat
Kedudukan
Kodrat
Jasmani/
Tubuh
Jiwa
Makhluk
Individu
Makhluk
Sosial
Makhluk
Otonom
Makhluk
Tuhan
Unsur Anorganis
Monodualis
Monodualis
Unsur Vegetatif
Unsur Animal
Akal
Rasa
Karsa
Monodualis
M
O
N
O
P
L
U
R
A
L
I
S
Kata Kunci
Manusia seutuhnya digunakan untuk
memahami arti makna Pancasila sebagai
ideologi pembangunan serta tujuan jangka
panjang yang hendak dicapai bersama.
Ideologi pembangunan bercorak “
antroposentrik” dalam arti manusia yang
berada pada tempat yang sentral sebagai
subjek dan sekaligus objek pembangunan
ISI ARTI
PANCASILA
Abstrak
Umum
Universal
Umum
Kolektif
Khusus
Singular &
Kongkrit
Isi arti yang tidak
terbatas
ruang,waktu,keadaan,sit
uasi,kondisi maupun
jumlah.
Meunjuk pada makna
esensial: Tuhan,
manusia,satu,rakyat, adil
Wujud pelaksanaan
secara kongkret dalam
hidup kenegaraan
Indonesia. Mrpkn
pedoman normatif dalam
perundangan.
Ex. Sila 1: Pembukaan
UUD45 Al 4, Psl 29 ayat
2.
Sila 2:Ps 27,28
Wujud pelaksanaan
secara kongkret dlm bid
khusus namun nyata
seperti, epoleksusbud,
organisasi,pendidikan
.Bisa berkembang dan
dinamis . Ex. UU Politik
85 mjd 99 no 2,3,4 .
Pendidikan, BUMN dll
wilayah
rakyat
pemerintah
Paham Negara
Persatuan
Paham Negara
Kebangsaan
Paham Negara
Integralistik
Kesatuan
bangsa,pulau,
budaya,golongan &
agama
Persekutuan hidup
sosial masyarakat
Indonesia
Mengatasi semua gol,
tidak memihak dan
melindungi
Negara Pancasila
.
Merupakan sumber tertib hukum tertinggi
Terdiri atas 4 alinea. Pernyataan Kemerdekaan
Alinea 1
Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan adalah
hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka
penjajahan di atasdunia
harus dihapuskan,
karena tidak sesuai
dengan
perikemanusiaan &
perikeadilan
Alinea 2
Dan perjuangan
pergerakan
kemerdekaan Indonesia
telah sampailah kepada
saat yang berbahagia
dengan selamat
sentausa mengantarkan
rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara
Indonesia yang
merdeka,bersatu,berdaul
at adil dan makmur
Alinea 3
Atas berkat rakhmat
Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorong
oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan
kebangsaan yang
bebas,maka rakyat
Indonesia menyatakan
dengan ini
kemerdekaannya.
Alinea 4
Kemudian dari pada itu
untuk membentuk suatu
Pemerintahan neg
Indonesia ang melindungi
segenap bangsa
Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan
kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan
bangsa…..keadilan sos
bagi seluruh rakyat
Indonesia
Pernyatana tidak memiliki hubungan
kausal organis dengan pasal-pasalnya
( penjelasan atasperistiwa/keadaan yang
mendahului terbentuknya negara RI
Memiliki hubungan kausal dengan pasal-
pasalnya, dalam sudut:
1, UUD ditentukan akan ada
2, Yang diatur dlm UUD adalah tentang pembentukan
pemerintahan neg yang memenuhi berbagai syarat
3, Negara Inodnesia adalah berbentuk Republik yang
berkedaulatan Rakyat
4, Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Sbg fakta
sejarah
yg tak dapat
terulang
Berkedudukan
tetap
dan tidak dapat
diubah
Memuat sifat-
sifat
Fundamental &
asasi
bagi negara
Mengandung
cita-cita
luhur
Proklamasi
Pernyataan
kemerde-
Kaan yang
terinci
Pembukaan
UUD 1945
Hakikat
Pembukaan UUD 1945
(staatsfundamentalnorm)
Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
-sumber hukum positif
pokok2 pikiran meliputi suasana
kebatinan, mewujudkan cta-cita hukum,
menguasai hukum dasar tertulis (UUD)
dan tak tertulis/konvensi
-pokok pikiran terkongkritisasi dalam pasl2
-pasal-pasal dijabarkan dalam hukum
positif dibawahnya
Memenuhi Syarat Adanya Tertib
Hukum Indonesia
Adanya Kesatuan Subjek;
penguasa atasperaturan
hukum ( Al:4)
Adanya Kesatuan asaa
kerokhanian; dasar dari
keseluruhan perat
hukum, sbg sumber
segala hukum . Al. 4
Adanya Kesatuan Daerah
:seluru tumpah darah, Al.
4
Adanya Kesatuan waktu,
dimana perat. Hkm
berlaku. (maka
disusunlah kemerdekaan
kebangsaan..
Sebagai Pokok Kaidah Negara
Yg Fundamental .
Dari segi terjadinya:
Sbg kehendak
bersama
Dari segi isinya:
-Dasar tujuan negara (umum dan
khusus)
-Ketentuan diadakanya UUD ( maka
disusnlah kemerdekan…
-Bentuk negara (susunan neg
berkedaulantan rakyat)
-dasar Filsf. Neg. (dengan berdasar
pada ketuhanan…sosial
Tetap terlekat pada
kelangsungan hidup negara
Tak dapat diubah
oleh siapapun
Sbg tertib hukum
tertinggiyang tetap &
dapat diubah
Sebagai
pengejawantahan
Proklamasi
Pengertian Isi
Pembukaan UUD 1945
Alinea 1
Alinea 2
Alinea 3
Alinea 4
Hak Kodrat
Realisasi perjuangan n cita-cita
Nilai religius, moral, pernyataan ulang Prokl
Tujuan Negara
Ketentuaan Diadakannya UUD Negara
Dasar Filsafat Negara
Bentuk Negara
Tujuan
Pembukaan
UUD 1945
Alinea I
Pertanggung jawaban atas pernyataan
kemerdekaan yang sudah selayaknya,
berdasar hak kodrat yang mutlak dari
moral bangsa untuk merdeka
Alinea II
Penetapan cita-cita bangsa yang ingin
dicapai dengan kemerdekaan ;
terpeliharanya kemerdekaan, kedaulatan
negara,kesatuan bangsa,neg &daerah
atasdasar hukum dan moral, untuk
kemakmuran bersama yang berkeadilan
Alinea III
Penegasan bahwa proklamasi menjadi
permulaan dan dasar hidup kebangsaan
dan kenagaraan yang luhur dan suci
dalam lindungan Tuhan
Alinea IV
Penegasan bahwa untuk melaksanakan
segala hal dalam perwujudan hal-hal
tertentu dalam alien 4, sebagai pedoman
dan peganagan yang tetap dan praktis
dalam realisasi hidup bernegara berdasar
Pancasila
Makna Alinea 1
Dalil Objektif
-Bahwa penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusisaan dan perikeadilan
- Bahwa semua bangsa di dunia harus
dapat menjalankan hak asasinya yaitu hak
untuk merdeka
Pernyataan Subjektif
Aspirasi bangsa Indonesia untuk
membebaskan diri dari penjajahan
Landasan Pokok Politik Luar Negeri
-Melawan setiap bentuk penjajahan, mendukung
kemerdekaan setiap bangsa
-menentang setiap hal atau sifat yang tidak
sesuai dengan perikemanusiaan & perikeadilan
Dasar hukum dari pembentukan negara
Republik Indonesia
Bahwa berdasarkan hukum alam adalah
hak asasi setiap bangsa untuk
memperoleh kemerdekaan
Makna Alinea 2
Alinea ini menunjukkan ketajaman penilaian
:
-Bahwa perjuangan pergerakan Indonesia
telah sampai pada tingkat yang menentukan
--Bahwa momentum yang telah dicapai
tersebut harus dimanfaatkan untuk
menyetakan kemerdekaan
--Bahwa kemerdekaan tersebut bukanlah
tujuan akhir tetapi masih harus diisi dengan
mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu ,berdaulat, adil dan
makmur
Alinea ini menunjukkan unsur-unsur
negara merdeka, menurut anggapan
bangs aIndonesia , yaitu :
MERDEKA
BERSATU
ADIL
BERDAULAT
MAKMUR
Makna Alinea 3
Pengukuhan dari Proklamasi kemerdekaan
Membuat motivasi spiritual yang luhur,
suatu kehidupan yang seimbang material
dan spiritual didunia dan akhirat
Menunjukkan ketagwaan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan YME. Berkat ridhoNya bangsa
Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai
kemerdekaannya.
Menunjukkan adanya perjanjian
masyarakat atau perjanjian membentuk
negara
Berbeda dengan teori Thomas Hobbes,
John Locke, Rousseau, sehingga
perjanjian ini merupakan :
Berkat rahmat Tuhan
Yang Maha Kuasa
Didorong oleh
keinginanyang suapya
berkehidupan kebangsaan
yang bebas.
Makna Alinea 4
Tujuan perjuangan :
Negera Indonesia mempnyai fungsi yang
sekaligus menjadi tujuan yaitu :
-Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
Dirumuskan adanya:
Unsur-unsur Negara ( teori Klasik):
Pemerintah, Bangsa, Wilayah
Tujuan negara Indonesia:
-Nasional
-- International
Sistem Hukum dasar kita :
UUD 1945 ( Hukum Dasar Tertulis)Prinsip Dasar:
Menyusun kemerdekaan kebangsaan
Indonesia dalam satu UUD Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan negara yang berkedaulan rakyat
Dasar Falsafah Negara :
PANCASILA
Bentuk negara : REPUBLIK
Kekuasaan tertinggi : KEDAULATAN
RAKYAT
Dasar Negara: PANCASILA
Pokok-Pokok Pikiran
Pembukaan UUD 45
Pokok Pikiran I
“PERSATUAN”
Pokok Pikiran II
“KEADILAN SOSIAL”
Pokok Pikiran III
“KEDAULATAN RAKYAT”
Pokok Pikiran IV
“KETUHANAN &
KEMANUSIAAN”
Fundamen
Politik
Negara
Fundamen Moral
Negara
(juga landasan
kejiawaan hukum dasar
negara & khdpn bgsa
Kedudukan
Pembukaan UUD 45
-Sbg pernyataan kemerdekaan yang terperinci
-Mengandung dasar,rangka dan suasana bagi negara dan hukum Indonesia
-Memuat sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara
-Mengandung pengakuan atas adanya macam-macam hukum : nilai hukum
Tuhan, hukum kodrat,hukum etis,hukum filosofis
Hukum Kodrat
Hukum Etis
Cita-Cita Kemerdekaan
Hukum Tuhan
Hukum Etis
Hukum Tuhan
Hukum Etis
Hukum Tuhan
Hukum Etis
Alinea I
Alinea II
Alinea III
Alinea IV
Pelaksanaan Negara
Indonesia

More Related Content

What's hot

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana PendidikanPendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana PendidikanR. Herawati Suryanegara
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Eka Zay
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANmellisaimell
 
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa IndonesiaPancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesiabellamiaariella3
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaPajeg Lempung
 
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILALandasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILASatria Manggala
 
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasilaPancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasilaahminblack
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalNeng Pupu Rohilah
 

What's hot (15)

Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana PendidikanPendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikanTujuan pendidikan
Tujuan pendidikan
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
 
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa IndonesiaPancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 
Tugas persentasi ( pkn )
Tugas persentasi ( pkn )Tugas persentasi ( pkn )
Tugas persentasi ( pkn )
 
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILALandasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
Landasan dan tujuan pendidikan PANCASILA
 
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasilaPancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
 
Sisdiknas
SisdiknasSisdiknas
Sisdiknas
 

Similar to Pendidikan Pancasila

1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.pptRestuBisnis
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilasunnysidemochi
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Eka Zay
 
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaMateri 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaAbdulMahmudASune
 
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxdedefirdaus7
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Cloudys04
 
MATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.pptMATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.pptdrsrivai
 
Pengantar Pendidikan Pancasila.pptx
Pengantar Pendidikan Pancasila.pptxPengantar Pendidikan Pancasila.pptx
Pengantar Pendidikan Pancasila.pptxAdministrasi Publik
 
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baikPancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baikGusmanArsyad1
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negaraprima1999
 
Artikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani newArtikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani newnila ZULFIANI
 

Similar to Pendidikan Pancasila (20)

1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Pengatar Pancasila
Pengatar PancasilaPengatar Pancasila
Pengatar Pancasila
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
ISBD.doc
ISBD.docISBD.doc
ISBD.doc
 
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasilaMateri 1-pengertian dan landasan pancasila
Materi 1-pengertian dan landasan pancasila
 
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
MATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.pptMATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.ppt
 
Pengantar
Pengantar Pengantar
Pengantar
 
Pengantar Pendidikan Pancasila.pptx
Pengantar Pendidikan Pancasila.pptxPengantar Pendidikan Pancasila.pptx
Pengantar Pendidikan Pancasila.pptx
 
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baikPancasila  sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
Pancasila sebagai Dasar Negara harus dipelajari dengan baik
 
PPKn
PPKnPPKn
PPKn
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
Artikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani newArtikel nila zulfiani new
Artikel nila zulfiani new
 

More from mitaqurrataaini1

More from mitaqurrataaini1 (9)

Mitaqurrataaini
MitaqurrataainiMitaqurrataaini
Mitaqurrataaini
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 
Pertemuan 2 online-1
Pertemuan 2 online-1Pertemuan 2 online-1
Pertemuan 2 online-1
 
Buku modul-kuliah-kewarganegaraan
Buku modul-kuliah-kewarganegaraanBuku modul-kuliah-kewarganegaraan
Buku modul-kuliah-kewarganegaraan
 
Modul kuliah-bahasa-indonesia-mku
Modul kuliah-bahasa-indonesia-mkuModul kuliah-bahasa-indonesia-mku
Modul kuliah-bahasa-indonesia-mku
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
 
Kuliah pai-1
Kuliah pai-1Kuliah pai-1
Kuliah pai-1
 
Pengenalan hardware
Pengenalan hardwarePengenalan hardware
Pengenalan hardware
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Pendidikan Pancasila

  • 1. ?
  • 3.
  • 4. BUKU REFERENSI • Syarbaini, Syahrial. (2003). Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia. • _______________ Dkk. (2006). Membangnun Karakter dan Kepribadian Melalui Pendidikan Mewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu. • Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. • Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. • Kansil C.S. T. Pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita, 2003. Hlm. 1—17
  • 5. • Srijanti, A. Rahman H.I., Purwanto S.K. (2006). Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat • Sumarsono, S [et al]. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000. Hlm. 1—7 • Winaarno (2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara. • Kaelan, H dan H. Achmad Zubaidi. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
  • 6. Subpokok Bahasan • LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA: – LANDASAN HISTORIS – LANDASAN KULTURAL – LANDASAN YURIDIS – LANDASAN FILOSOFIS • TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA: – TUJUAN NASIONAL – TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL – TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
  • 8. 1. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menetapkan kurikulum tingkat Satuan Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kulian pendidikan agama, pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris. 2. Berdasarkan pertimbangan di atas, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) memutuskan dengan SK No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
  • 9. LANDASAN HISTORIS • Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai ketuhanan (kepercayaan kepada Tuhan telah berkembang dan sikap toleransi sudah lahir), dan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila lainnya. • Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar negara Indonesia oleh para tokoh bangsa saat akan melahirkan negara RI.
  • 10. • Nilai-nilai Pancasila tetap tercantum dalam pembukaan UUD 1945, biarpun perjalanan ketata- negaraan mengalami perubahan dan pergantian undang-undang: dari UUD 45, Konstitusi RIS, UUD Sementara, sampai kembali keUUD 45. • Kebenaran Nilai-nilai Pancasila diyakini tinggi. Penafsiran Pancasila berbeda-beda: – Masa Orla: Pancasila ditafsirkan dengan nasakom (nasionalis – agama – komunis) yang disebut trisila – kemudian diperas menjadi ekasila (gotong royong);
  • 11. – Masa Orba: Pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan berpedoman kepada butir-butir yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap MPR no.II/MPR/1978 tentang P4; – Masa Reformasi: MPR melalui Tap MPR no.XVIII/MPR/1998 tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara.
  • 12. LANDASAN KULTURAL • Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan nilai-nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia. • Nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila merupakan hasil pemikiran konseptual dari tokoh bangsa Indonesia seperti: Soekarno, Drs. Mohammad. Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Prof. Mr. Dr. Supomo, dan tokoh lainnya. • Nilai-nilai Pancasila itu digali dari budaya bangsa Indonesia. • Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka untuk masuknya nilai-nilai baru yang positip, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
  • 13. LANDASAN YURIDIS • UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ps 39 ayat 2 yang menyebutkan tentang isi kurikulum, jalur, dan jenjang pendidikan wajib yang memuat: a) Pendidikan Pancasila; b) Pendidikan Agama; dan c) Pendidikan Kewarganegaraan • UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menetapkan kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat Pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa. • Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 30 tahun 1990, menetapkan status pendidikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan tinggi sebagai mata kuliah wajib untuk setiap program studi dan bersifat nasional.
  • 14. • PP no. 60 tahun 1999 • Sejak 1983—1999 silabus pendidikan Pancasila banyak mengalami perubahan sesuai dengan perubahan yang berlaku dalam masyarakat. • Keputusan Dirjen Dikti No. 265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan Kurikukum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Pancasila pada PT di Indonesia. • Kep Mendiknas no. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, dan Nomor 45/U2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah menetapkan Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan menjadi kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi.
  • 15. • Pelaksanaannya sesuai dengan SK Dirjen Dikti no. 38/Dikti/Kep/2002 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan Tinggi. • Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu- rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di PT.
  • 16. LANDASAN FILOSOFIS • Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara Republik Indonesia. • Nilai-nilai itu: – bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan, – berkemanusiaan yang adil dan beradab, – selalu berusaha mempertahankan persatuan dan mewujudkan keadilan
  • 17. • Pancasila sebagai dasar filsafat negara menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan. • Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan keamanan.
  • 19. TUJUAN NASIONAL • Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, menyatakan: …”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tum-pah darah Indonesia, … memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dam ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdama-ian abadi dan keadilan sosial …”
  • 20. • Tujuan di atas diwujudkan melalui penyelenggaraan negara yang bekerdaulatan rakyat dan demokratris dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional oleh penyelenggara negara, yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama rakyat.
  • 21. • Dalam Tap. MPR no. IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999- 2004, dinyatakan: Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan iptek, serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
  • 22. • Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.
  • 23. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL • UU No. 2 Th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 4, dinyatakan tujuan pendidikan nasional, yaitu: “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
  • 24. • Hal di atas sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 3: “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
  • 25. • Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dan pengamalan Pancasila di bidang pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan: 1. Pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri 2. Pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh (mampu menangkal setiap ajaran, paham, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila)
  • 26. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: 1. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab; 3. Perilaku kebudayaan, dan 4. Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan.
  • 27. BUKU REFERENSI • Syarbaini, Syahrial. (2003). Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia. • _______________ Dkk. (2006). Membangnun Karakter dan Kepribadian Melalui Pendidikan Mewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu. • Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. • Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. • Kansil C.S. T. Pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita, 2003. Hlm. 1—17
  • 28. • Srijanti, A. Rahman H.I., Purwanto S.K. (2006). Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat • Sumarsono, S [et al]. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000. Hlm. 1—7 • Winaarno (2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara. • Kaelan, H dan H. Achmad Zubaidi. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
  • 29. TUJUAN MEMPELAJARI PANCASILA 1. YURIIDIS KONSTITUSIONAL Pancasila adalah dasar negara yang dipergunakan sebagai dasar mengatur menyelenggarakan pemerintahan negara, oleh karena itu tidak setiap orang boleh memberikan pengertian atau tafsiran menurut pendapatnya sendiri. 2. OBYEKTIF ILMIAH Pancasila adalah suatu faham filsafat, suatu philosophical way of thinking atau philosophical system, sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh akal sehat.
  • 30. Pancasila tidak hanya merupakan dasar negara, tetapi juga pandangan hidup bangsa. Tentu hal itu membawa konsekuensi, nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan sehari- hari. Penanaman nilai-nilai itu, terutama bagi generasi penerus, dapat dilakukan melalui jalur pendidik-an sebagai wahana yang efektif bagi pembentukan pribadi yang tangguh. Berdasar alasan tersebut Pendidikan Pancasila masuk dalam kurikulum sekolah, sejak taman kanak- kanak hingga perguruan tinggi.
  • 31. ➢ Pendidikan Pancasila adalah suatu usaha sadar, yang terencana dan terarah, melalui pendidikan formal, untuk mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada anak didik. Anak diharap dapat mencerna nilai-nilai Pancasila melalui akalnya, dan menumbuhkan rasionalitas sesuai dengan kemampuan, sehingga anak mencapai perkembangan penalaran moral seoptimal mungkin yang dijiwai Pancasila. ➢ Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan yang sangat penting, khususnya dalam pembentukan kepribadian manusia Indonesia, yaitu kepribadian yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Sasaran terakhir dari Pedidikan Pancasila adalah dipahami, dihayati dan diamalkan Pancasila oleh setiap anak didik di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
  • 32. ➢Karena Pendidikan Pancasila ternyata diberikan pada setiap tingkat dan jenjang pendidikan formal, diharapkan nilai-nilai Pancasila dapat dicerna dan diterima peserta didik menurut tingkat pengalaman dan perkembangan penalarannya. Dalam setiap jenjang perkembangannya, diharap peserta didik mampu menemukan relevansi nilai-nilai Pancasila bagi kehidupannya, sehingga mampu mentransformasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata sehari-hari.
  • 33. HAKEKAT MEMPELAJARI PANCASILA 1. Mengerti Pancasila yang benar. 2. Menghayati dan mengamalkan Pancasila. 3. Mengamankan Pancasila. PENDIDIKAN PANCASILA Adalah Pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap positip manusia sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
  • 34. Setiap negara mempunyai Norma Dasar dan Dasar Negara. Norma Dasar merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam suatu negara Dasar Negara merupakan fundamen bagi suatu negara. Norma dasar dapat merekat persatuan kesatuan bagi suatu negara, bangsa. Pancasila adalah Norma Dasar sekaligus Dasar Negara Indonesia.
  • 35. PANDANGAN PARA AHLI (Norma Dasar) ➢ Prof. Dr. Hans Kelsen Norma Dasar – Grundnorm ➢ Prof. Dr. Hans Nawiasky Norma Fundamental Negara – Staatsfundamentalnorm. ➢ Prof. Dr. Friedrich Carl von Savigny Jiwa Bangsa – Volksgeist. ➢ Prof. Dr. Drs. Notonagoro, SH. Azas Kerokhanian Negara ➢ Prof. Mr. Dr. Raden Soepomo Cita-cita Hukum – Rechtsidee. ➢ Prof. Kenneth C Wheare Hukum Alam – Natural Law
  • 36. PANCASILA an diterapkan pada wilayah yuridiskenegaraan sebagai pedoman bermoral, berhukum, dan berpoliti tanggal 18 Agustus 1945.
  • 37. Hakikat Pancasila p Pancasila berbentuk pada onesia; ncasila berbentuk pada donesia; negara Pancasila olitik (kebijakan) pembangunan nasional Indonesia.
  • 38. A. Alasan Rasional Pendidikan Pancasila a. Visi dan Misi P. Pancasila Sumber Nilai & Pedoman Pengembangan Kepribadian VISI MISI -Mewujudkan nilai dasar -Menumbuhkan kesadaran -Menumbuhkan sikap& perilaku -Menumbuhkan tanggung jawab iptek & seni (Semuanya bersedikan nilai-nilai Pancasila) Pancasila sbg keyakinan dan pegangan hidup bermasyarakat, berbangsa & bernegara Pancasila dirasakan sebg sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupan keseharian OUT PUT PRASYARAT
  • 39. b. Kompetensi yang diharapkan Kemampuan memaknai peristiwa sejarah & nilai2 budaya bagi Persatuan Indonesia Pengenalan masalah hidup & kesejahteraan & cara pemecahannya Pengenalan atas perubahan & perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,seni Sikap bertanggung jawab KOMPETENSI HARAPAN
  • 40. B. LANDASAN P. PANCASILA Landasan Filosofis Landasan Kultural Landasan Historis LANDASA N P. PANCASIL A
  • 41. LANDASAN & TUJUAN P. PANCASILA 1. Landasan Historis Nasionalisme & rasa kebangsaan yang kuat yang berakar pada sejarah Bukan kekuasaan /hegemoni ideologi Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa sendiri = kausa materialis, sehingga Bgs Indonesia tidak dapat dipisahkan dgn nilai-nilai Pancasila 2. Landasan Kultural Ciri khas pandangan hidup , falsafah bangsa yang berbeda dgn lainnya. Falsafah hidup tersebut diangkat dari nilai-nilai kultural melalui refleksi filosofis pendiri negara.
  • 43. PENGETAHUAN A PRIORI A POSTERIORI C. PANCASILA SECARA ILMIAH Pengetahuan menurut Sifatnya Pengetahuan yang terjadi secara serta merta tanpa melalui pengalaman Pengetahuan yang terjadi berdasar pengalaman yang dikenal .
  • 44. Pengetahuan berdasarkan gradasinya Pengetahuan inderawi Pengetahuan sistemik melalui metodologi ilmiah Pengetahuan menuju hakikat objek ( melalaui refleksi: analisa,pemahaman, deskripsi, penafsiran, spekulasi Pengetahuan wahyu melalui keyakinan (terjadi melalui proses keyakinan shg sifatnya “dogmatik tradisional”
  • 45. Pengetahuan Ilmiah berdasarkan gradasinya Menjawab pertanyaan “Bagaimana” Menjawab pertanyaan”Mengapa” Menjawab pertanyaan “ ke mana” Menjawab pertanyaan “apa” PYK Fil. Pancasila
  • 47. 4 Syarat Pengetahuan Ilmiah Pada Pancasila
  • 48. Penerapan Jenis Pengetahuan Ilmiah Pada Pancasila Kajian mengenai sejarah perumusan , bentuk & susunan otentik, kedudukan & fungsi Kajian mengenai kausalitas Pancasila ( K Materialis:asal mula bahan; asli ada pada bangsa) ( K Formalis: asal mula bentuk;susunan & rumusan aline 4 ( K Efisien: asal mula karya;perumusan BPUPKI,pentpn PPKI (sbg pembentuk negara) ( K Finalis: asal mula tujuan ;Pancasial sbg dasar filsft neg.) Kajian mengenai pedoman, norma hukum sbg realisasi & kongkritisasi nilai Pancasila Kajian mengenai hakikat dari isi arti Pancasila
  • 50. PANCASILA - Bhs Sansekerta (Panca=5, Syila= dasar/alas/sendi) - Syiila= aturan tingkah laku yang baik/ penting - Tri Pitaka Budha ( 5 aturan berupa larangan = membunuh, mencuri,berzina, berdusta, minum miras) -Negara Kertagama;Pu Prapanca; Majapahit 1365 &Sutasoma;Pu Tantular ( 5 batu sendi kesusilaan berupa larangan = tindak kekerasa, mencuri,berhati dengki,berdusta,minum miras) - Digunakan untuk memberi nama dasar fils negara. - Prosesnya : Pengusulan ( Sukarno, sidang BPUPKI 1 Juni 1945) Perumusan (Panitia 9 BPUPKI 22 Juni 45 dlm Piagam Jakarta) Penetapan ( PPKI, 18 Agst 45, dlm Pembukaan UUD 45 Peresmian ( MPRS, 5 Juli 1966, dlm Tap MPRS No. XX/MPRS/66)
  • 51. PANCASILA Nilai2 Pancasila sdh ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangs Indonesia sebelum membentuk negara dan ditetapkan sbg dasar negara . Ex;nilai dalam adat, kebudayaan, nilai religius dalm hidup sehari-hari.
  • 52. BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Hierarkis Piramidal ) Sila V Sila IV Sila III Sila II Sila I Sila yang di depan mendasari, meliputi dan menjiwai sila- sila dibelakangnya atau sila dibelakang didasari, diliputi, dan dijiwai sila didepannya Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5 Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5 Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5 Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5 Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4 Sila dibelakang sila lainya itu adalah pengjelmaan / pengkususan sila- sila dimukanya Lebih sempit “luasnya” tapi lebih luasa “sifatnya”
  • 53. BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Kesatuan Majemuk Tunggal Bersifat Organis ) Masing-masing sila tidak terpisahkan satu sama lain dalam hal kesatuannya Masing-masing sila mempunyai kedudukan dan fungsi sendiri-sendiri Masing-masing sila berbeda namun tidak bertentangani Masing-masing sila atau bagian saling melengkapi Masing-masing sila atau bagian tidak boleh dilepas-pisahkan satu sama lain Masing-masing sila atau bagian bersatu untuk terwujudnya keseluruhan, dan keseluruhan membina bagian2 Kesatuan organis dari kemajemukan akan menghidupkan keduduakn dan fungsi- fungsi sila dalam satu kesatuanyang utuh
  • 54. Fungsi Sila-Sila Sila 1 Sila 5Sila 3 Sila 4 FUNDAMEN MORAL NEGARA (FMN) FUNDAMEN POLITIK NEGARA (FPN) Fundamen Moral Negara (FMN) menjiwai Fundamen Politik Negara (FPN)
  • 55. Hubungan FMN & FPN Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan Yang Adil & Beradab ( Terkandung 3 Hukum: Hk Tuhan, Hk Kodrat, Hk Etik ) Menjiwai (4) Pokok Pikiran Persatuan (1) (Sila 3) Kerakyatan,Permusyawarat an Perwakilan (3) (Sila 4) Pokok Pikiran Keadilan Sosial (2) (Sila 5) Sebagai Dasar Negara Sebagai Sistem Negara Sebagai Tujuan Negara Fundamen Politik Negara/FPN Fundamen Moral Negara/FMN
  • 56. BENTUK SUSUNAN PANCASILA ( Saling Mengkualifikasi/Mengisi ) Masing-Masing Sila Mengandung 4 sila lainnya Dikualifikasi oleh 4 sila lainnya Sila 1 juga mengandung sila 2,3,4,5 Sila 2 juga mengandung sila 1,3,4,5 Sila 3 juga mengandung sila 1,2,4,5 Sila 4 juga mengandung sila 1,2,3,5 Sila 5 juga mengandung sila 1,2,3,4
  • 59. Kata Kunci Manusia seutuhnya digunakan untuk memahami arti makna Pancasila sebagai ideologi pembangunan serta tujuan jangka panjang yang hendak dicapai bersama. Ideologi pembangunan bercorak “ antroposentrik” dalam arti manusia yang berada pada tempat yang sentral sebagai subjek dan sekaligus objek pembangunan
  • 60. ISI ARTI PANCASILA Abstrak Umum Universal Umum Kolektif Khusus Singular & Kongkrit Isi arti yang tidak terbatas ruang,waktu,keadaan,sit uasi,kondisi maupun jumlah. Meunjuk pada makna esensial: Tuhan, manusia,satu,rakyat, adil Wujud pelaksanaan secara kongkret dalam hidup kenegaraan Indonesia. Mrpkn pedoman normatif dalam perundangan. Ex. Sila 1: Pembukaan UUD45 Al 4, Psl 29 ayat 2. Sila 2:Ps 27,28 Wujud pelaksanaan secara kongkret dlm bid khusus namun nyata seperti, epoleksusbud, organisasi,pendidikan .Bisa berkembang dan dinamis . Ex. UU Politik 85 mjd 99 no 2,3,4 . Pendidikan, BUMN dll
  • 61. wilayah rakyat pemerintah Paham Negara Persatuan Paham Negara Kebangsaan Paham Negara Integralistik Kesatuan bangsa,pulau, budaya,golongan & agama Persekutuan hidup sosial masyarakat Indonesia Mengatasi semua gol, tidak memihak dan melindungi Negara Pancasila .
  • 62. Merupakan sumber tertib hukum tertinggi Terdiri atas 4 alinea. Pernyataan Kemerdekaan Alinea 1 Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atasdunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan & perikeadilan Alinea 2 Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka,bersatu,berdaul at adil dan makmur Alinea 3 Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Alinea 4 Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan neg Indonesia ang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa…..keadilan sos bagi seluruh rakyat Indonesia Pernyatana tidak memiliki hubungan kausal organis dengan pasal-pasalnya ( penjelasan atasperistiwa/keadaan yang mendahului terbentuknya negara RI Memiliki hubungan kausal dengan pasal- pasalnya, dalam sudut: 1, UUD ditentukan akan ada 2, Yang diatur dlm UUD adalah tentang pembentukan pemerintahan neg yang memenuhi berbagai syarat 3, Negara Inodnesia adalah berbentuk Republik yang berkedaulatan Rakyat 4, Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar filsafat negara
  • 63. Sbg fakta sejarah yg tak dapat terulang Berkedudukan tetap dan tidak dapat diubah Memuat sifat- sifat Fundamental & asasi bagi negara Mengandung cita-cita luhur Proklamasi Pernyataan kemerde- Kaan yang terinci Pembukaan UUD 1945
  • 64. Hakikat Pembukaan UUD 1945 (staatsfundamentalnorm) Sebagai Tertib Hukum Tertinggi -sumber hukum positif pokok2 pikiran meliputi suasana kebatinan, mewujudkan cta-cita hukum, menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan tak tertulis/konvensi -pokok pikiran terkongkritisasi dalam pasl2 -pasal-pasal dijabarkan dalam hukum positif dibawahnya Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum Indonesia Adanya Kesatuan Subjek; penguasa atasperaturan hukum ( Al:4) Adanya Kesatuan asaa kerokhanian; dasar dari keseluruhan perat hukum, sbg sumber segala hukum . Al. 4 Adanya Kesatuan Daerah :seluru tumpah darah, Al. 4 Adanya Kesatuan waktu, dimana perat. Hkm berlaku. (maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan.. Sebagai Pokok Kaidah Negara Yg Fundamental . Dari segi terjadinya: Sbg kehendak bersama Dari segi isinya: -Dasar tujuan negara (umum dan khusus) -Ketentuan diadakanya UUD ( maka disusnlah kemerdekan… -Bentuk negara (susunan neg berkedaulantan rakyat) -dasar Filsf. Neg. (dengan berdasar pada ketuhanan…sosial Tetap terlekat pada kelangsungan hidup negara Tak dapat diubah oleh siapapun Sbg tertib hukum tertinggiyang tetap & dapat diubah Sebagai pengejawantahan Proklamasi
  • 65. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945 Alinea 1 Alinea 2 Alinea 3 Alinea 4 Hak Kodrat Realisasi perjuangan n cita-cita Nilai religius, moral, pernyataan ulang Prokl Tujuan Negara Ketentuaan Diadakannya UUD Negara Dasar Filsafat Negara Bentuk Negara
  • 66. Tujuan Pembukaan UUD 1945 Alinea I Pertanggung jawaban atas pernyataan kemerdekaan yang sudah selayaknya, berdasar hak kodrat yang mutlak dari moral bangsa untuk merdeka Alinea II Penetapan cita-cita bangsa yang ingin dicapai dengan kemerdekaan ; terpeliharanya kemerdekaan, kedaulatan negara,kesatuan bangsa,neg &daerah atasdasar hukum dan moral, untuk kemakmuran bersama yang berkeadilan Alinea III Penegasan bahwa proklamasi menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan kenagaraan yang luhur dan suci dalam lindungan Tuhan Alinea IV Penegasan bahwa untuk melaksanakan segala hal dalam perwujudan hal-hal tertentu dalam alien 4, sebagai pedoman dan peganagan yang tetap dan praktis dalam realisasi hidup bernegara berdasar Pancasila
  • 67. Makna Alinea 1 Dalil Objektif -Bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusisaan dan perikeadilan - Bahwa semua bangsa di dunia harus dapat menjalankan hak asasinya yaitu hak untuk merdeka Pernyataan Subjektif Aspirasi bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan Landasan Pokok Politik Luar Negeri -Melawan setiap bentuk penjajahan, mendukung kemerdekaan setiap bangsa -menentang setiap hal atau sifat yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan & perikeadilan Dasar hukum dari pembentukan negara Republik Indonesia Bahwa berdasarkan hukum alam adalah hak asasi setiap bangsa untuk memperoleh kemerdekaan
  • 68. Makna Alinea 2 Alinea ini menunjukkan ketajaman penilaian : -Bahwa perjuangan pergerakan Indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan --Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyetakan kemerdekaan --Bahwa kemerdekaan tersebut bukanlah tujuan akhir tetapi masih harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu ,berdaulat, adil dan makmur Alinea ini menunjukkan unsur-unsur negara merdeka, menurut anggapan bangs aIndonesia , yaitu : MERDEKA BERSATU ADIL BERDAULAT MAKMUR
  • 69. Makna Alinea 3 Pengukuhan dari Proklamasi kemerdekaan Membuat motivasi spiritual yang luhur, suatu kehidupan yang seimbang material dan spiritual didunia dan akhirat Menunjukkan ketagwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan YME. Berkat ridhoNya bangsa Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai kemerdekaannya. Menunjukkan adanya perjanjian masyarakat atau perjanjian membentuk negara Berbeda dengan teori Thomas Hobbes, John Locke, Rousseau, sehingga perjanjian ini merupakan : Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Didorong oleh keinginanyang suapya berkehidupan kebangsaan yang bebas.
  • 70. Makna Alinea 4 Tujuan perjuangan : Negera Indonesia mempnyai fungsi yang sekaligus menjadi tujuan yaitu : -Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Dirumuskan adanya: Unsur-unsur Negara ( teori Klasik): Pemerintah, Bangsa, Wilayah Tujuan negara Indonesia: -Nasional -- International Sistem Hukum dasar kita : UUD 1945 ( Hukum Dasar Tertulis)Prinsip Dasar: Menyusun kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam satu UUD Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara yang berkedaulan rakyat Dasar Falsafah Negara : PANCASILA Bentuk negara : REPUBLIK Kekuasaan tertinggi : KEDAULATAN RAKYAT Dasar Negara: PANCASILA
  • 71. Pokok-Pokok Pikiran Pembukaan UUD 45 Pokok Pikiran I “PERSATUAN” Pokok Pikiran II “KEADILAN SOSIAL” Pokok Pikiran III “KEDAULATAN RAKYAT” Pokok Pikiran IV “KETUHANAN & KEMANUSIAAN” Fundamen Politik Negara Fundamen Moral Negara (juga landasan kejiawaan hukum dasar negara & khdpn bgsa
  • 72. Kedudukan Pembukaan UUD 45 -Sbg pernyataan kemerdekaan yang terperinci -Mengandung dasar,rangka dan suasana bagi negara dan hukum Indonesia -Memuat sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara -Mengandung pengakuan atas adanya macam-macam hukum : nilai hukum Tuhan, hukum kodrat,hukum etis,hukum filosofis Hukum Kodrat Hukum Etis Cita-Cita Kemerdekaan Hukum Tuhan Hukum Etis Hukum Tuhan Hukum Etis Hukum Tuhan Hukum Etis Alinea I Alinea II Alinea III Alinea IV Pelaksanaan Negara Indonesia