2. Pengertian Nifas
Masa nifas adalah masa pasca persalinan. Bagi beberapa perempuan,
masa nifas adalah masa yang tidak mudah. Belum lagi anggapan dan mitos yang
beredar membuat para ibu semakin bingung menjalani hari-hari di masa nifas.
Proses pemulihan rahim dan alat-alat reproduksi membutuhkan waktu
yang berbeda bagi tiap orang. Involusi erat kaitannya dengan masa nifas.
Involusi adalah proses mengecil kembali rahim ke ukuran semula. Hal ini
tentunya terjadi berangsur-angsur.Namun, masa nifas bukan hanya masa
pemulihan ragam instrument reproduksi belaka. Kala ini, banyak ibu yang harus
bersiap menghadapi tantangan baru menjadi seorang ibu. Bukan hal mudah
membiasakan diri untuk berperan sebagai ibu. Ibu yang secara mentalitas
belum dewasa, biasanya rentan terkena sindrom babies blues. Sebaiknya ibu
dan pasangan mempersiapkan mental untuk menjadi orang tua jauh sebelum
akhirnya memutuskan untuk mengandung.
3. Tujuan Masa Nifas
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi
pada ibu maupun bayinya. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian
imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi
sehat. Memberikan pelayanan keluarga berencana
4. Periode Masa Nifas
Masa nifas ini di bagi menjadi dalam 3 periode antara
lain :
Puerperium dini
yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan.
Puerperium intermedial
yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital.
Remote puerperium
yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna,terutama bila selama hamil atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna mungkin beberapa minggu,bulan atau tahun.
5. Perubahan Trias Nifas
1. Involusi
involusi uterius adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan
atau uterius dan jalan lahir setelah bayi lahir hingga mencapai keadaan sebelum hamil.proses
involusi terjadi karena adanya proses autolisis aktifitas otot-otot dan iskhemia dimana protein
dindig rahim di pecah,diaborsi dan kemudian di buang melalui uriene
2. Lokhea
Lokhea adalah sekret luka yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka plasenta
dan keluar melalui fagina .Lokhea di bedakan sesuai tingkat penyembuhan luka yaitu :
a)
Lokhea Rubra
Lokhea ini berwarna merah segar seperti darah haid karena banyak mengandung darah
segar dan sisa-sisa selaput ketuban ,sel-sel decidua,vernix caseosa,lanugo
meconium.pengeluarannya segera setelah persalinan sampai 2 hari post partum jumlah
makin sedikit.
b)
Lokhea Sanguinolenta
Lokhea ini berwarna merah kuning berisi darah dan lendir karena pengaruh plasma
darah,penggeluarannya pada hari ke 3-7 hari post partum
c)
Lokhea Serosa
Lokhea ini berwarnah kuning kecoklatan atau serum,pengeluarnnya pada hari 7-14 post
Partum.
d)
Lokhea Alba
berupacairan putih kekuningan pengeluran Setelah 2 minggu hari port partum kadangkadang
6. Lanjutan
3. Laktasi
Laktasi adalah proses pembentukan dan pengeluaran ASI.fisiologi laktasi itu sendiri
adalah pada saat persalinan hormone estrogen dan progesteronmenurun sedangkan
prolaktin meningkat.hisapan bayi pada putting susu memacu atau merangsang
kelenjar hipofise anterior untuk mempruduksi atau melepaskan proklatin sehingga
terjadi sekreksi ASI
Hal-hal yang mempengaruhi pembentukan dan pengeluarkan ASI
a)
Faktor Antomi payudara
b)
Faktor fisologis nutrisi ibu
c)
Faktor istirahat
d)
Faktor isapan bayi
e)
Obat – obatan
f)
Psikologi
4. Masalah – masalah pada nifas :
Suhu badan
Rasa nyeri
Urine
Darah
Penurunan berat badan
7. Lanjutan
Lanjutan
5. Kebutuhan masa nifas
a. Fisik
Istirahat, makanan bergizi, udara segar, lingkungan yang bersih
b. Psikologi
Distress waktu persalinan segera distabilkan dengan sikap badan atau keluarga yang menunjukan
simpati, mengakui, menghargai, sebagai mana adanya
c. Social
1)
Menemani ibu bila kelihatan kesepian
2)
Ikut menyayangi anaknya
3)
Menanggapi bila memperhatikan kebahagiaan
d. Psikososial
1. Phase taking in atau tahap tergantungan
Terjadi pada hari 1-2 post partum,perhatian ibu terhadap kebutuhan dirinya,pasif dan tergantung.Ibu
tidak menginginkan kontak dengan bayinya bukan berarti tidak memperhatikan.Dalam phase ini yang
diperlukan ibu adalah informasi tentang bayinya,bukan cara merawat bayi.
2. Phase Taking Hold
Phase ini berlangsung sampai kira-kira 10 hari.Ibu berusaha mandiri dan berinisiatif,perhatian
terhadap dirinya mengatasi tubuhnya,misalnya kelancaran miksi dan defikasi,melakukan aktefitas
duduk,jalan,belajar tentang perawatan diri dan bayinya,timbul kurang percaya diri sehingga mudah
mengatakan tidak mampu melakukan.
3. Fase letting Go atau saling ketergantungan
dimulai sekarang minggu ke 5-6 pasca kelahiran.Tubuh ibu telah sembuh,secara fisik ibu mampun
menerima tanggung jawab normaldan tidak lagi menerima peran sakit.Kegiatan seksualnya telah
8. E.
Perubahan Terjadi Pada Masa Nifas
Masa nifas (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan
“Parous” yang berarti melahirkan. Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Selama hamil, terjadi perubahan pada sistem
tubuh wanita, diantaranya terjadi perubahan pada sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem perkemihan,
sistem musculoskeletal, sistem endokrin, sistem kardiovaskuler, sistem hematologi, dan perubahan pada
tanda-tanda vital. Pada masa postpartum perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi seperti saat
sebelum hamil. Adapun perubahannya adalah sebagai berikut :
1. Involusi Uterus
Involusi Uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum
hamil dengan bobot hanya 60 gram. Proses involusio uterus adalah sebagai berikut :
a. Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterine. Enzim proteolitik akan
memendekkan jaringan otot yang telah mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan
lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan.
b. Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages di dalam system vascular dan system limphatik
c. Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin)
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterin sehingga akan menekan pembuluh darah
yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau
tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.
Waktu
Pada akhir persalinan
Bobot Uterus
900 gram
Diameter Uterus
12,5 cm
Palpasi Serviks
Lembut/lunak
Akhir minggu ke-1
450 gram
7,5 cm
2 cm
Akhir minggu ke-2
200 gram
5,0 cm
1 cm
Akhir minggu ke-6
60 gram
2,5 cm
Menyempit
9. Lanjutan
Lokia
Waktu
Warna
Ciri-ciri
Rubra
1-3 hari
Merah kehita
man
Sanginolenta
3-7 hari
Putih bercampur merah
Terdiri dari sel desidua, verniks
caseosa, rambut lanugo, sisa
mekoneum dan sisa darah
Sisa darah bercampur lendir
Serosa
7-14 hari
Kekuningan/ kecoklatan
Lebih sedikit darah dan lebih banyak
serum, juga terdiri dari leukosit dan
robekan laserasi plasenta
Alba
>14 hari
Putih
Mengandung leukosit, selaput lendir
serviks dan serabut jaringan yang mati.
10. Lanjutan
3. Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air
susu ibu (ASI), yang merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi yang
bersifat alamiah. Bagi setiap ibu yang melahirkan akan tesedia makanan
bagi bayinya, dan bagi si anak akan merasa puas dalam pelukan ibunya,
merasa aman, tenteram, hangat akan kasih sayang ibunya. Hal ini
merupakan faktor yang penting bagi perkembangan anak selanjutnya.
Produksi ASI masih sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu
dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai
ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak terjadi
produksi ASI. Ibu yang sedang menyusui juga jangan terlalu banyak
dibebani urusan pekerjaan rumah tangga, urusan kantor dan lainnya karena
hal ini juga dapat mempengaruhi produksi ASI. Untuk memproduksi ASI
yang baik harus dalam keadaan tenang.
11. F. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Menjelaskan pengertian masa nifas
Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
Menjelaskan peran dan tanggungjawab bidan dalam
masa nifas
Menjelaskan tahapan masa nifas
Mengetahui kebijakan program nasional masa nifas
12. Asuhan yang diberikan sewaktu
melakukan kunjungan masa nifas
Waktu
Asuhan
Mencegah perdarahan masa nifas oleh
karena atonia uteri.
Mendeteksi dan perawatan penyebab lain
perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan
keluarga tentang cara mencegah perdarahan
yang disebabkan atonia uteri.
I
6-8 jam post partum
Pemberian ASI awal.
Mengajarkan cara mempererat hubungan
antara ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga bayi tetap sehat melalui
pencegahan hipotermi.
Setelah bidan melakukan pertolongan
persalinan, maka bidan harus menjaga ibu
dan bayi untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi
baru lahir dalam keadaan baik.
13. Lanjutan
Memastikan involusi uterus barjalan
dengan normal, uterus berkontraksi
dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan
abnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi
dan perdarahan.
6 hari post partum
Memastikan ibu mendapat istirahat yang
cukup.
Memastikan ibu mendapat makanan yang
bergizi dan cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan
bayi baru lahir.
III
IV
2 minggu post partum
6 minggu post partum
Asuhan pada 2 minggu post partum sama
dengan asuhan yang diberikan pada
kunjungan 6 hari post partum.
Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami
ibu selama masa nifas.
Memberikan konseling KB secara dini.
14. Ada 2 refleks yang sangat dipengaruhi oleh
keadaan jiwa ibu, yaitu :
1 ) Refleks Prolaktin
Pada waktu bayi menghisap payudara ibu, ibu menerima rangsangan
neurohormonal pada putting dan areola, rangsangan ini melalui nervus
vagus diteruskan ke hypophysa lalu ke lobus anterior, lobus anterior akan
mengeluarkan hormon prolaktin yang masuk melalui peredaran darah
sampai pada kelenjar-kelenjar pembuat ASI dan merangsang untuk
memproduksi ASI.
2 ) Refleks Let Down
Refleks ini mengakibatkan memancarnya ASI keluar, isapan bayi akan
merangsang putting susu dan areola yang dikirim lobus posterior melalui
nervus vagus, dari glandula pituitary posterior dikeluarkan hormon oxytosin
ke dalam peredaran darah yang menyebabkan adanya kontraksi otot-otot
myoepitel dari saluran air susu, karena adanya kontraksi ini maka ASI akan
terperas ke arah ampula.