1. Teknologi Modul Surya
Solar Cell
Setiap cell menghasilkan tegangan sekitar 0.5 V 36 cell disambung
secara seri = 18 V
Ukuran cell menentukan output daya (power) yang dihasilkan
(semakin luas semakin besar output daya)
Efisiensi cell juga menentukan output daya, semakin tinggi efisiensi
maka semakin besar output daya)
Cell surya dapat dipotong-potong menggunakan laser scriber untuk
membuat modul surya kapasitas kecil
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 1
2. Teknologi Model Surya
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 2
Solar Cell berbentuk Pseudo Square Solar Cell berbentuk square
3. Teknologi Modul Surya
Kelompok modul surya berdasarkan pembuat cell:
Kristalin; terbuat dari silicon berbentuk Kristal
Thin Film (Amorphous/Non Kristalin); terbuat dari silicon yang tidak
berbentuk Kristal, berbentuk lapisan tipis
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 3
5. Teknologi Model Surya
Kelompok solar cell berdasarkan
proses terbentuknya Kristal
silicon:
Monokristal, Kristal silicon
terbentuk dengan sempurna
menjadi satu Kristal
Polykristal, Kristal silicon tidak
terbentuk dengan
sempurnamenjadi beberapa bagian
kristal
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 5
6. Teknologi Modul Surya
Faktor Pembanding Monokristal Polikristal Keterangan
Efisiensi Relatif lebih
tinggi
Relatif lebih rendah
Sensitifitas pada radiasi Lebih Tinggi Lebih Rendah di daerah subtropics besar
pengaruhnya terhadap output, tapi
tidak terlalu besar jika di daerah
tropis karena radiasi di wilayah tropis
umumnya radiasi kuat sehingga tidak
memerlukan cell dengan sensitifitas
tinggi
Harga Lebih Mahal Lebih Murah
Perkembangan Teknologi Stagnan, mulai
ditinggalkan
industry
Terus berkembang
dengan
peningkatan pada
efisiensi
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 6
Perbandingan Monokristal dan Polykristal
7. Teknologi Modul Surya
Modul surya Thin Film
Tidak disandwich Antara EVA, melainkan diposisikan pada kaca
sehingga membentuk lapisan tipis seperti film
Efisiensi relatif rendah
Beragam modul surya berdasarkan bahan pembuatnya, seperti
Amorphous Silicon (A-Si), Copper Indium Selenium (CIS), dll
Terdapat modul surya yang kaku dan juga yang fleksibel
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 7
A-Si dan CIS Solar Module Flexible Organic Solar Module
8. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Satuan Ukuran Kapasitas: Watt Peak
Satuan kapasitas modul surya = 50Wp (Watt Peak)
Output modul surya pada kondisi sesuai STC (Standard Test
Condition) : Radiasi Matahari (irradiance) 1000W/m², Air Mass (AM)
1.5, Temperatur Model 25°C
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 8
9. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Label Modul Surya (Karakteristik elektrikal setiap modul surya):
Pmax (Maximum Power), daya maksimum dalam satuan Watt
Voc (Open Circuit Voltage), tegangan sirkuit terbuka (modul surya tidak
disambungkan ke beban) dalam satuan Volt
Vmp (Voltage at Maximum Power), tegangan pada daya maksimum dalam
satuan Volt
Isc (Short Circuit Current), arus yang terukur pada hubung singkat (Ampere)
Imp (Current at Maximum Power), arus pada daya maksimum (Ampere)
NOCT (Nominal Operating Cell Temperature), temperature operasi solar cell
dalam satuan derajat celcius
Rated Power Tolerance, toleransi pengukuran modul surya
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 9
10. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Mengukur Power Riil :
Preal = Pm * S / 1000 * [1 - λ(Tcell - 25)]
Tcell = Tambient + S / 800 * (TNOCT - 20)
S = radiasi matahari pada permukaan modul surya
Tambient = Suhu Ruangan (ambient temperature)
TNOCT = Nominal Operating Cell Temperature
λ = Maximum Power Temperature Coefficient
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 10
11. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Rated Power Tolerance (%)
Modul Surya 100Wp dengan toleransi +10% mempunyai output pada
kisaran 90Wp – 110Wp
Efisiensi Modul Surya (%)
Rasio output daya terhadap input daya dari matahari, semakin tinggi
semakin baik. Lebih rendah dibandingkan dengan efisiensi solar cell
akibat refleksi cahaya pada kaca, bayangan frame, dan suhu
Fill Factor (%)
Rasio Pmax hasil pengukuran laboratorium terhadap Pmax
berdasarkan data (=Isc x Voc)
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 11
12. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Series Fuse Rating (Ampere)
Kemampuan modul surya menahan overcurrent. Overcurrent dapat
terjadi karena sambungan seri/parallel terlalu banyak, kerusakan
satu atau beberapa modul surya pada string, dan partial shadowing
Tipe Connector
Junction Box (J-Box), MC (Multi Contact), dan MC4. Harus dipilih
sesuai kebutuhan. Misalnya untuk koneksi yang menghasilkan tenaga
tinggi, perlu connector yang water proof dengan system pengunci
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 12
13. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Power Warranty
Warranty atas output untuk modul surya
Jumlah Cell Surya
Menunjukkan operating voltage dari modul surya. 36 cell beroperasi
pada tegangan operasi 12V, 72 cell pada tegangan 24V
Maximum Power Voltage (Vmp)
Tegangan pada saat output modul surya pada daya maksimum.
Berguna untuk menentukan sizing inverter atau controller
Maximum Power Current (Imp)
Arus pada saat output modul surya pada daya maksimum
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 13
14. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Tegangan Open Circuit (Voc)
Tegangan Modul Surya pada saat tidak disambungkan dengan beban,
tegangan maksimum yang mungkin keluar dari modul surya
Arus Short Circuit (Isc)
Arus maksimum yang dapat dihasilkan oleh modul surya pada posisi
short circuit
Short Circuit Temperature Coefficient α (%/°C)
Perubahan besaran aurs short circuit per derajat celcius perubahan
suhu, berguna untuk menghitung arus pada system jika terjadi
perubahan suhu
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 14
15. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Open-Circuit Voltage Temperature Coefficient β (%/°C)
Perubahan besaran tegangan sirkuit terbuka terhadap perubahan
suhu, berguna untuk menghitung tegangan maksimum
Maximum Power Temperature Coefficient δ(%/°C)
Perubahan output daya modul surya terhadap perubahan suhu. Modul
surya dengan δ yang lebih rendah akan memberikan output lebih baik
pada daerah panas
NOCT (Nominal Operating Cell Temperature)
Suhu normal dari cell surya pada iradiasi 800W/m², ambient
temperature 20°C, wind speed 1m/s, kemiringan modul surya 45°.
Berguna untuk menghitung kehilangan daya pada kenaikan suhu
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 15
16. Teknologi Modul Surya
Parameter Performa Modul Surya
Sertifikasi Modul Surya
Sertifikasi modul surya yang dipakai di Indonesia sesuai dengan SII,
metoda pengukuran diadaptasi dari standard internasional
Flash Report
Beberapa pabrikan menyajikan hasil flash test, dimana modul surya
disinari cahaya lampu xenon 1 Watt per m² selama 1-30 ms.
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 16
17. Teknologi Modul Surya
Cacat pada modul surya
Goresan pada frame aluminium atau pada kaca
Kelebihan sealant (glue) pada kaca atau frame
Gap Antara frame dan kaca
Output dan fill factor lebih rendah dari data sheet
Warna cell surya tidak seragam
Jarak Antara cell surya tidak teratur
Label modul surya mudah rusak
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 17
18. Teknologi Modul Surya
Grade Modul Surya
Grade A
Tidak ada cacat dan ada jaminan standard dari pabrik
Grade B
Terdapat cacat fisik, tetapi output elektrikal sama dengan grade A
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 18
19. Teknologi Modul Surya
String dan Array
String Sekumpulan modul surya
disambung secara seri untuk
mendapatkan tegangan output
yang diinginkan
Array Beberapa string disambungkan
secara parallel, jumlahnya
menentukan besarnya arus
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 19
Modul
Surya
Solar
PV
=
~
STRING#1
Beban
AC
ARRAY MODUL SURYA
Solar
PV
Solar
PV
Modul
Surya
Solar
PV
Solar
PV
Solar
PV
Modul
Surya
Solar
PV
Solar
PV
Solar
PV
Inverter
Beban AC
STRING#2
Beban
AC
STRING#3
Beban
AC
Modul
Surya
Solar
PV
Solar
PV
Solar
PV
STRING#n
Beban
AC
20. Teknologi Modul Surya
Output Energy Modul Surya
Output energy dihasilkan oleh modul surya per satuan waktu (Wh atau
Watt Hour), sangat dipengaruhi Insolation.
Insolation dipengaruhi oleh:
Sudut matahari, semakin tegak lurus semakin besar
Jarak dari matahari, dataran tinggi memiliki insolation lebih tinggi
Lama penyinaran matahari, daerah tropis memiliki insolation lebih
tinggi
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 20
21. Teknologi Modul Surya
Menghitung Output Energy Harian Modul Surya
Untuk perhitungan yang membutuhkan akurasi tinggi, sebaiknya
menggunakan software yang tersedia di pasaran
Untuk perhitungan yang lebih sederhana :
1. Tentukan dimana modul surya akan dipasang
2. Cari angka insolasi dari peta insolasi
3. Losses factor 0.8 (DC) atau 0.7 (AC) akibat kabel
4. Output energy harian = Pmax * Insolasi * Losses
Misalnya, modul surya 50Wp dipasang di Jakarta (Insolation 3.5
kWh/m²/hari) menghasilkan 50*3.5*0.8 = 140 Wh/hari atau
51,1kWh/tahun. Modul surya yang sama di NTT (4.8 kWh/m²/hari)
menghasilkan 70 kWh/tahun, hampir 1.5x lebih besar
Training PLTS PT. Azet Surya Lestari 21