Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas di Kelurahan Cakra Selatan, yang mencakup analisis kondisi drainase, penanganan sampah, dan rencana program investasi jangka menengah untuk penataan lingkungan permukiman."

1. Merupakan panduan rancang bangun
suatu lingkungan atau kawasan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang
yang memuat rencana program
bangunan dan lingkungan, rencana
umum dan panduan
rancangan, rencana
investasi, ketentuan pengendali
rencana dan pedoman pengendalian
pelaksanaan. Konsep, Arah dan
Rencana Pengembangan
Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

2. Pengembangan
Kawasan Permukiman
yaitu permukiman
kumuh dan permukiman
padat
Pengembangan
Kawasan Home
Industri

3. Kawasan Home Industry yang terdiri dari 4 (empat)
lingkungan, yaitu Seganteng Subagan, Seganteng Karang
Gebang, Seganteng Gubuk Pande dan Seganteng Karang Bangket
merupakan kawasan Home Industry potensial yang membutuhkan
penanganan khusus, baik dari peningkatan kualitas
hunian, lingkungan permukiman, peningkatan
infrastruktur, pengembangan interaksi dan integrasi sosial budaya
serta pengembangan ekonomi mikro sehingga di masa yang akan
datang Kawasan Home Industry Lingkungan Seganteng Kelurahan
Cakra Selatan padat dan kumuh tetapi memiliki ekonomi local
potensial dengan perencanaan dan perancangan hingga
pelaksanaan yang matang menjadi Kawasan Home Industry dengan
potensial ekonomi yang lebih maju, sejahtera dan representatif
yang akan menjadi katalisator bagi kawasan lainnya.

4. KE
RU
PUK
CE
KER
AY
AM

5. Marketing Swot
Analisa Analisa SWOT adalah metode
perencanaan strategis yang
Lingkungan digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang
Jumlah dan Kepadatan (opportunities), dan ancaman
Permukiman (threats) dalam suatu proyek atau
suatu spekulasi bisnis.
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman dengan kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang
terdapat di lingkungan Seganteng Permukiman dengan tingkat
Subagan,Seganteng Gubuk Pande dan kepadatan sedang terdapat di
Seganteng Karang Gebang, dan Karang Kelebut, Karang Kecicang,
Seganteng Karang Bangket. Karang Batuaya, Karang Deha,
Karang Tangkeban dan Karang
Seraya.

6. Rumah tinggal semi permanen
Rumah tinggal semi permanen
sejumlah 2 sampai dengan 36%,
dengan jumlah terbanyak (36%)
ditemukan di lingkungan Karang
Kelayakan hunian dari rumah Kecicang, Karang Seraya
tinggal yang dimiliki oleh warga
Cakra Selatan dapat
dikategorikan menjadi :
Rumah tinggal permanen
Rumah tinggal permanen sejumlah 59 Rumah tidak layak huni
sampai dengan 80% ditemukan di Rumah tidak layak huni ditemukan sejumlah
Cakra Selatan dengan jumlah 20 sampai dengan 30 % dengan jumlah
terbanyak (80%) berada di lingkungan terbanyak (30%) berada di lingkungan
Karang Batuaya, Seganteng Gubuk Seganteng Subagan, Seganteng Karang
Pande Karang Kecicang dan Seganteng Gebang, dan sebagaian Seganteng Gubug
Karang Bangket Pande

8. Contoh Rumah
TLH yang Belum
tersentuh
Program

9. C. PERMASALAHAN DRAINASE KELURAHAN CAKRANEGARA SELATAN
KONDISI DAN PERMASALAHAN DRAINASE KELURAHAN CAKRANEGARA SELATAN
1. Drainase primer dan sekunder pada sebagian besar lingkungan dapat berfungsi akan tetapi
drainase mengalami pendangkalan hingga 10 – 30 cm. Hal tersebut disebabkan oleh
pengelolaan sampah yang kurang baik serta minimnya kesadaran masyarakat dalam
membuang sampah yang langsung dibuang ke saluran.
2. Sebagian drainase sekunder di lingkungan Karang Kelebut, Karang Kecicang, Karang
Tangkeban dan Karang Batuaya bahkan tidak berfungsi karena tumpukan sampah dan
timbunan material bangunan.
Seganteng Subagan 3. Pada drainase tersier digunakan sebagai tempat pembuangan limbah cair rumah tangga,
air kotor dan limbah industri. Pembuangan limbah pada drainase tersier, yang ada pada unit
rumah tinggal dan sekitarnya, terutama di samping /sisi jalan setapak membuat saluran
menjadi kotor dan berbau. Bau kurang sedap dari drainase tersier terutama berada pada
kawasan potensial ekonomi home industri, seperti pada lingkungan Seganteng Subagan dan
Seganteng Gubuk Pande.
4. Pada 9 (Sembilan) lingkungan yang memiliki drainase, 5 (Lima) lingkungan memiliki drainase
dalam kondisi kurang baik dan 4 (empat) lingkungan yaitu Seganteng Subagan, Karang
Tangkeban, Karang Batuaye, Klebut mempunyai drainase yang mengalami rusak berat. Kondisi
terparah yang terjadi pada drainase Seganteng Subagan, sepanjang 200 m drainase primer
tertimbun oleh tumpukan berbagai macam kotoran dan bahan bangunan menyebankan
Karang Batuaye kedalaman saluran mencapai 10-20 cm. Hal tersebut disebabkan karena Seganteng Subagan
merupakan daerah rawan banjir dan genangan air sehingga merusak struktur perkerasan
drainase.
Karang Klebut
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Kelurahan Cakranegara Selatan Tahun 2012

10. B. PERMASALAHAN YANG TIMBUL
Permasalahan yang timbul setelah penggalian Potensi
yang ada dalam masyarakat maupun program pemerintah
terutama pada Kawasan Tindak Seganteng Subagan
adalah :
a. Masih rendahnya tingkat swadaya
masyarakat, terutama terkait masalah sumbangan
dana perbaikan dan normalisasi saluran primer
b. Daya dukung/ Alat pendukung penanganan kegiatan
yang belum tersedia seperti pengangkutan dll
c. Tim OP belum berfungsi sebagai tim pemelihaa bagi
saluran primer karena saluran belum diperbaiki atau
belum dinormalisasikan
d. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat yang
terkait masalah kebersihan lingkungan umum dan
sosial
e. Kondisi Saluran Primer yang ada pada Lingkungan
Seganteng Subagan dapat dipastikan menimbulkan
dampak banjir pada musin penghujan apabila tidak
segera dilakukan penormalisasian/ perbaikan.
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Kelurahan Cakranegara Selatan Tahun 2012

11. 1. Normalisasi Drainase (Drainase Primer)
Pengerukan pada drainase yang penuh dengan sampah dan timbunan tanah akibat banjir
dengan kedalaman mencapai 150 cm sehingga fungsinya sebagai saluran air hujan, untuk
mengatasi debit air hujan yang berlebihan dapat kembali seperti semula dan tidak lagi
terjadi banjir.
2. Peningkatan Kualitas Drainase
Dengan melakukan pengerukan pada drainase yang penuh dengan sampah dan timbunan
tanah akibat banjir dengan kedalaman mencapai 100 cm sehingga fungsinya sebagai
saluran air hujan, untuk mengatasi debit air hujan yang berlebihan dapat kembali seperti
semula dan tidak lagi terjadi banjir.
3. Perbaikan Drainase
Pada struktur drainase yang kondisinya rusak, baik berat, sedang ataupun ringan dapat
dilakukan upaya perbaikan. Kondisi struktur drainase yang rusak berat dengan sesegera
mungkin dapat segera diperbaiki sebab mengalami struktur batu kali yang ambrol karena
timbunan material atau banjir sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
4. Normalisasai Drainase (Drainase Sekunder)
Dengan tidak melakukan pembuangan limbah rumah tangga dan industri ke drainase
tersier, khususnya limbah cair yang mencemari dan menimbulkan bau tidak sedap sehingga
drainase tersier dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai tempat penyalur air
hujan dari unit rumah tinggal menuju ke drainase lingkungan
5. Pemeliharaan Drainase (Drainase Tersier)
Drainase tersier yang memiliki kondisi struktur cukup baik dan masih dapat berfungsi
dengan baik secara berkesinambungan dilakukan pemeliharaan sehingga drainase dapat
terjaga kualitas dan fungsinya.Pemeliharaan ini akan dapat berjalan langgeng apabila
diiringi dengan aturan bersama baik konvensi maupun tertulis dengan terbentuknya tim OP
pada masing-masing lingkungan yang di perkuat dengan sangsi-sangsi.
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Kelurahan Cakranegara Selatan Tahun 2012

12.  PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH
L IN G K U N G A N S E G A N T E N G
KARANG GEBANG
L IN G K U N G A N S E G A N T E N G
G UBUK PANDE
L IN G K U N G A N
KARANG KELEBUT
L IN G K U N G A N S E G A N T E N G K A R A N G B A N G K E T
L IN G K U N G A N
L IN G K U N G A N K A R A N G B A T U A Y A L IN G K U N G A N SE G A N T E N G SU BA G A N
KARANG TANGKEBAN
L IN G K U N G A N K A R A N G K E C IC A N G
L IN G K U N G A N K A R A N G S E R A Y A
Air limbah yang sudah diolah dapat
L IN G K U N G A N K A R A N G D E H A
keluar menjadi air bersih yang layak
digunakan (menyiram tanaman, dan
sebagainya)
P E M E R IN T A H K A B U P A T E N
P 2K P A D VA N C ED
LOM BOK BARAT
P E N G E M B A N G A N L IN G K U N G A N P E R M U K IM A N B E R B A S IS K O M U N IT A S | P L P -B K C A K R A S E L A T A N B K M T R IS E J A H T R A
KEL. CAKRA
SELATAN
B a ta s K elu ra h a n IP A L d i L in g k u n g a n G u b u k P a n d e IP A L d i L in g k u n g a n S eg a n ten g K a ra n g B a n g k et PETA :
B a ta s L in g k u n g a n
IP A L d i L in g k u n g a n K a ra n g G eb a n g SKALA :
1 : 5000
B a ta s R T
S u n g a i / S a lu ra n IP A L d i L in g k u n g a n S eg a n ten g S u b a g a n NO PETA : TAHUN :
004 2010

13. REKAPITULASI KEGIATAN PLPBK
TA 2010-2012
KELURAHAN CAKRA SELATAN - KOTA MATARAM
PAGU DANA PROGRES TARGET
NO Pelaksanaan SISA DANA RENCANA SISA DANA PENYELESAIA
( Rp ) Perencanaan Pemasaran Fisik N PLP-BK
Pencairan 10% Minggu-1
1 KSM Melati 8,173,800 Bln
1 1,000,000,000 138,782,500 64,224,300 691,826,200 105,167,000 November
Pencairan 10% Minggu-1
2 KSM Pemasaran 1,850,000 Bln
Eksternal November
Rehab Rumah Minggu-2
3 Tidak Layak Huni 36,000,000 Bln
(6 Unit) November
1 Unit Lapak Minggu-2
4 5,000,000 Bln
November
Gaji TAP Minggu-2
5 7,000,000 Bln
November
Dukungan Proses Minggu-3
6 Pemasaran 15,000,000 Bln
November
Dukungan Minggu-
7 Kegiatan Fisik 32,143,200 23Bln
November

14. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN CAKRA SELATAN - KOTA MATARAM

18. REALISASI MATRIK KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
MELALUI CHANELING PIHAK-PIHAK LAIN
NO TAHUN KEGIATAN INSTANSI TOTAL KESIMPULAN
Rehabilitasi/Pemeliharaan Dinas PU Kota Mataram
2012 Berkala Jalan Jln. Turangga Dengan SPK No. 67/DPU- 58,875,000
KT/BM/PML-BKL/V/2012
1
Pemeliharaan Berkala Jalan Dinas PU Kota Mataram
2012 (Lapen/Burda) jln. Dengan SPK No. 84/DPU- 84,830,000
Nagapasa KT/BM/PML-BKL/V/2012
2
Rehabilitasi/Pemeliharaan Dinas PU Kota Mataram
2012 Berkala Jalan Jln. Tete Batu Dengan SPK No. 86/DPU- 59,130,000
KT/BM/PML-BKL/V/2012
3
Pemeliharaan Berkala Jalan Dinas PU Kota Mataram
2012 (Lapen/Burda) jln. Pantai Dengan SPK No. 70/DPU- 63,790,000
Sira KT/BM/PML-BKL/V/2012
4
Pemeliharaan Berkala Jalan Dinas PU Kota Mataram
2012 (Lapen/Burda) jln. Kuta Dengan SPK No. 68/DPU- 65,675,000
KT/BM/PML-BKL/V/2012
4
Normalisasi sungai Dinas PU Kota Mataram
2012
5 Dengan
Pembangunan 10 Unit Pemda Kota Mataram 50.000.000,-
2012
6 Jamban Keluarga

19. RENCANA PROGRAM INFRASTRUKTUR
PERBAIKAN SALURAN DRAINASE

20. RENCANA PROGRAM INFRASTRUKTUR
PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

21. RENCANA PROGRAM INFRASTRUKTUR
REHABILITASI JARINGAN JALAN
Jl. Sesaot Jl. Lemor Jl. Indra Giri

22. Lingkungan Karang Kelebut
Jl. Anggada Jl. Indra Giri Jl. Indra Loka

23. Jl. Jatayu Jl. Adipati Karna Jl. Cakra Bioha Jl. Naga Pasa

24. Jl. Aik Bukak Jl. Timbanuh Jl. Torangga 1 Jl. Tete Batu

25. Jl. Torangga 1 Jl. Mahabrata Jl. Beaq Ganggas II Jl. Tete Batu

27. Perwujudan Konsep
‘ Tata Kelola Air Berkelanjutan‘ atau
‘ Sustainable Water Treatment’, dan
‘Pengendalian Kawasan Rawan Banjir’
atau
‘Flood Control Toward Flood Management’
di Lingkungan Seganteng Subagan

28. PANDUAN PENATAAN LINGKUNGAN
PERWUJUDAN KONSEP PERANCANGAN
KAWASAN PRIORITAS HOME INDUSTRI SEGANTENG
Perwujudan Konsep
‘ Optimalisasi Infrastruktur - Jalan‘
atau ‘ Infrastructure Optimalization for Public Services’
dan
‘ Wisata Kampung Krupuk‘ atau ‘ Kampung Krupuk Trip’
di lingkungan Seganteng Subagan

29. PANDUAN PENATAAN LINGKUNGAN
PERWUJUDAN KONSEP PERANCANGAN
KAWASAN PRIORITAS HOME INDUSTRI SEGANTENG
Perwujudan Konsep
‘‘ Wisata Kampung Krupuk’, atau‘ Kampung Krupuk Trip’,
dan
‘Kampung Krupuk Asri’ atau
‘Green Beautification of Kampung Krupuk Coridor
di Lingkungan Seganteng Subagan

30. PANDUAN PENATAAN LINGKUNGAN
PERWUJUDAN KONSEP PERANCANGAN
KAWASAN PRIORITAS HOME INDUSTRI SEGANTENG
TAMPAK DEPAN WISATA KAMPUNG KRUPUK
SITE PLAN WISATA KAMPUNG KRUPUK
JL. CHAIRIL ANWAR - SEGANTENG