SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
MAKALAH
TEMA: BANGUN LAH JIWA DAN RAGA NYA
TOPIK: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
JUDUL: SEHAT DI MASA PUBERTAS
DISUSUN OLEH: Cristhofer
KELOMPOK: 5
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Cristhofer
Hakam Saputra
Riski putra
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan keadaan sosial dan ekonomi yang sangat kompleks kemungkinan akan
mengalami menstruasi lebih cepat daripada yang hidup di daerah desa.
Keadaan sosial ekonomi dari orang tua yang tinggi memiliki daya beli yang
tinggi pula terhadap makanan sehingga anak-anak mereka mendapatkan
makanan yang mereka sukai. Makanan yang disenangi remaja adalah
makanan yang cepat saji (fast food). Fast food merupakan makanan cepat saji
yang mengandung tinggi kalori dan tinggi lemak. Fast food memiliki
kandungan gizi yang tidak seimbang yaitu mengandung kalori tinggi, lemak
tinggi, rendah serat dan gula tinggi (Damayanti, 2008). Makanan yang
tergolong fast food antara lain kentang goreng, hamburger, soft drink, pizza,
hotdog, donat dan lain-lain (Padmiari, 2002). Menurut penelitian Shinta
(2011), responden dengan katagori status gizi lebih yaitu sebanyak 46,7%
mempunyai frekuensi konsumsi fast food 1-2 kali dalam seminggu. Menurut
penelitian Martha (2009) yang dilakukan pada sebuah SMA di Medan
sebanyak 40,33% responden mengalami obesitas dan 9,24% mengalami
overweight. Hal ini disebabkan oleh pola makan berlebih yaitu frekuensi
mengkonsumsi fast food 2-3 kali seminggu sebanyak 43,69%. Konsumsi
makanan beragam dan bergizi seimbang mempengaruhi perkembangan organ
reproduksi remaja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2012),
disimpulkan bahwa asupan konsumsi lemak yang berlebih merupakan faktor
resiko terjadinya menarche dini. Asupan lemak berlebih ini dipengaruhi oleh
keterbatasan pengetahuan mengenai asupan makanan yang dikonsumsi,
sehingga remaja tertarik untuk makan makanan olahan, terutama makanan
yang kaya akan lemak (Arisman, 2009). Status gizi pada anak usia sekolah
perlu diperhatikan karena pada anak dengan status gizi kurang dapat
mengakibatkan menstruasi lebih lambat. Hal ini dikemukakan oleh Riyadi
(2003), yaitu remaja putri yang bergizi lebih mempunyai kecepatan
pertumbuhan yang lebih tinggi pada masa sebelum pubertas dibandingkan
dengan remaja yang mempunyai gizi kurang. Remaja yang mempunyai gizi
kurang akan tumbuh lebih lambat untuk waktu yang lebih lama, karena itu
menarche juga tertunda. Remaja yang memiliki berat badan dan tinggi badan
yang lebih tinggi dibandingkan remaja pada umumnya serta memiliki status
gizi lebih atau obesitas berpotensi mengalami menarche dini. Beberapa faktor
penyebab obesitas pada anak remaja antara lain konsumsi makanan yang
berlebihan yang berasal dari jenis makanan instan, minuman soft drink dan
makanan cepat saji (Shinta, 2011). Berdasarkan hasil survey pendahuluan
pada bulan Agustus 2014 dari 204 siswi sekolah dasar negeri di Surakarta
diketahui bahwa siswi yang mengalami menarche pada usia < 12 tahun
sebanyak 35 siswi (17,16%) dengan status gizi obesitas sebesar 17,14%,
statuPubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi wanita.
Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi
dewasa. Perubahan tersebut meliputi perubahan hormon, perubahan fisik,
perubahan psikologi dan sosial. Pubertas merupakan proses perubahan
ketidak matangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual. Fase
kematangan fisik dan seksual dapat membuat organ reproduksi seorang
remaja dapat berfungsi untuk bereproduksi (Verawati dan Liswidyawati,
2012). Perubahan yang menandakan bahwa remaja sudah memasuki tahap
kematangan organ seksual yaitu dengan tumbuhnya organ seks sekunder.
Pertumbuhan organ seks sekunder dapat ditandai dengan pembesaran
payudara, tumbuhnya rambut ketiak dan alat kemaluan, adanya jerawat, bau
badan yang menyengat, pinggul membesar dan juga mulai berkembangnya
beberapa organ vital yang siap untuk dibuahi (Manuaba, 2007). Pubertas
merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada anak perempuan
yaitu dengan terjadinya menarche. Menarche merupakan perdarahan yang
terjadi pertama kali dari uterus. Menarche pada perempuan terjadi pada masa
pubertas sekitar dengan 12–14 tahun. Usia menarche bervariasi pada setiap
individu dan wilayah tempat tinggal. Usia menarche dapat dikatakan normal
apabila terjadi pada usia 12–14 tahun (Susanti, 2012). Di Indonesia usia
remaja pada waktu menarche bervariasi antara 10 sampai 16 tahun dan rata-
rata menarche pada usia 12,5 tahun. Usia menarche lebih dini terjadi pada
remaja yang tinggal di daerah perkotaan daripada remaja yang tinggal di
daerah pedesaan. Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010
diketahui bahwa 20,9% anak perempuan di Indonesia telah mengalami
menarche di umur kurang dari 12 tahun. Usia menarche yang terjadi lebih dini
dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit kanker payudara, obesitas,
penyakit kardiovaskuler, gangguan metabolik dan gangguan psikologi.
Menopause diduga ada hubungannya dengan menarche. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Ratna (2013), menjelaskan bahwa makin dini
menarche terjadi makin lambat menopause timbul. Sebaliknya, makin lambat
menarche terjadi maka makin cepat menopause timbul. Hasil penelitian
tersebut menjelaskan bahwa dengan usia menarche 8 tahun akan memasuki
usia menopause 55 tahun, usia menarche 13 tahun akan memasuki usia
menopause 50 tahun sedangkan usia menarche 19 tahun akan memasuki usia
menopause 45 tahun. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
menarche dini yaitu status gizi, genetik, keadaan lingkungan, konsumsi
makanan tinggi kalori tinggi lemak, sosial ekonomi, keterpaparan media massa
orang dewasa (pornografi), perilaku seksual dan gaya hidup (Soetjiningsih,
2007). Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah kehidupan di daerah kota ds
gizi gemuk 37,14% dan status gizi normal 45,71%. Berdasarkan latar belakang
di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai hubungan
frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche pada siswi
sekolah dasar di Surakarta.
B. Rumusan Masalah
uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut
: “ Apakah ada hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia
menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1
di Surakarta?”.
C. Tujuan
Tujuan Umum Mengetahui hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi
dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan
SD N Bumi 1 di Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan frekuensi konsumsi
fast food pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di
Surakarta. b. Mendiskripsikan status gizi pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco,
SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. c. Mendiskripsikan usia menarche dini pada
siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. d.
Menganalisis hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan usia menarche dini
pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. e.
Menganalisis hubungan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah
dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta.
D. Manfaat
1. Bagi Sekolah Menambah informasi tentang hubungan frekuensi konsumsi fast
food dan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar dan
memberi masukan bagi institusi pendidikan yang bersangkutan, staf pendidik dan
pengajar untuk memperhatikan keadaan status gizi siswa.
2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
masyarakat tentang hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi
dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar.
3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia
menarche dini pada siswi sekolah dasar dan dapat dijadikan sebagai referensi
tambahan dan data dasar bagi penelitian sejenis.

More Related Content

Similar to SEHAT DI PUBERTAS

Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitanrukmana rukmana
 
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptxAdela Adiibah
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILnrukmana rukmana
 
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamilJurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamilnrukmana rukmana
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Putri shyafira El - maryam
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxElsisRosari
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilnrukmana rukmana
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diarenrukmana rukmana
 
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASii AQyuu
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfLaluJuntraUtama
 
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partumJurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partumnrukmana rukmana
 
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarFuadrizalfauzi
 
505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf
505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf
505-Article Text-837-1-10-20181108.pdftutihartati9
 

Similar to SEHAT DI PUBERTAS (20)

Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
 
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
05. ADELA RESA PUTRI - 1920332005 - IMPACTS OF FAMILY PLANNING ON NUTRITION.pptx
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
 
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamilJurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
 
Obesitas pada Anak
Obesitas pada AnakObesitas pada Anak
Obesitas pada Anak
 
Yuyun
YuyunYuyun
Yuyun
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
 
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
 
841 1526-1-sm
841 1526-1-sm841 1526-1-sm
841 1526-1-sm
 
Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Sosbud 3
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
 
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partumJurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
Jurnal pantangan perilaku pada ibu post partum
 
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
 
505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf
505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf
505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf
 

Recently uploaded

Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 

Recently uploaded (6)

Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 

SEHAT DI PUBERTAS

  • 1. MAKALAH TEMA: BANGUN LAH JIWA DAN RAGA NYA TOPIK: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT JUDUL: SEHAT DI MASA PUBERTAS DISUSUN OLEH: Cristhofer KELOMPOK: 5 NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Cristhofer Hakam Saputra Riski putra
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan keadaan sosial dan ekonomi yang sangat kompleks kemungkinan akan mengalami menstruasi lebih cepat daripada yang hidup di daerah desa. Keadaan sosial ekonomi dari orang tua yang tinggi memiliki daya beli yang tinggi pula terhadap makanan sehingga anak-anak mereka mendapatkan makanan yang mereka sukai. Makanan yang disenangi remaja adalah makanan yang cepat saji (fast food). Fast food merupakan makanan cepat saji yang mengandung tinggi kalori dan tinggi lemak. Fast food memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang yaitu mengandung kalori tinggi, lemak tinggi, rendah serat dan gula tinggi (Damayanti, 2008). Makanan yang tergolong fast food antara lain kentang goreng, hamburger, soft drink, pizza, hotdog, donat dan lain-lain (Padmiari, 2002). Menurut penelitian Shinta (2011), responden dengan katagori status gizi lebih yaitu sebanyak 46,7% mempunyai frekuensi konsumsi fast food 1-2 kali dalam seminggu. Menurut penelitian Martha (2009) yang dilakukan pada sebuah SMA di Medan sebanyak 40,33% responden mengalami obesitas dan 9,24% mengalami overweight. Hal ini disebabkan oleh pola makan berlebih yaitu frekuensi mengkonsumsi fast food 2-3 kali seminggu sebanyak 43,69%. Konsumsi makanan beragam dan bergizi seimbang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi remaja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2012), disimpulkan bahwa asupan konsumsi lemak yang berlebih merupakan faktor resiko terjadinya menarche dini. Asupan lemak berlebih ini dipengaruhi oleh keterbatasan pengetahuan mengenai asupan makanan yang dikonsumsi, sehingga remaja tertarik untuk makan makanan olahan, terutama makanan yang kaya akan lemak (Arisman, 2009). Status gizi pada anak usia sekolah perlu diperhatikan karena pada anak dengan status gizi kurang dapat mengakibatkan menstruasi lebih lambat. Hal ini dikemukakan oleh Riyadi (2003), yaitu remaja putri yang bergizi lebih mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi pada masa sebelum pubertas dibandingkan dengan remaja yang mempunyai gizi kurang. Remaja yang mempunyai gizi kurang akan tumbuh lebih lambat untuk waktu yang lebih lama, karena itu
  • 3. menarche juga tertunda. Remaja yang memiliki berat badan dan tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan remaja pada umumnya serta memiliki status gizi lebih atau obesitas berpotensi mengalami menarche dini. Beberapa faktor penyebab obesitas pada anak remaja antara lain konsumsi makanan yang berlebihan yang berasal dari jenis makanan instan, minuman soft drink dan makanan cepat saji (Shinta, 2011). Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada bulan Agustus 2014 dari 204 siswi sekolah dasar negeri di Surakarta diketahui bahwa siswi yang mengalami menarche pada usia < 12 tahun sebanyak 35 siswi (17,16%) dengan status gizi obesitas sebesar 17,14%, statuPubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi wanita. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Perubahan tersebut meliputi perubahan hormon, perubahan fisik, perubahan psikologi dan sosial. Pubertas merupakan proses perubahan ketidak matangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual. Fase kematangan fisik dan seksual dapat membuat organ reproduksi seorang remaja dapat berfungsi untuk bereproduksi (Verawati dan Liswidyawati, 2012). Perubahan yang menandakan bahwa remaja sudah memasuki tahap kematangan organ seksual yaitu dengan tumbuhnya organ seks sekunder. Pertumbuhan organ seks sekunder dapat ditandai dengan pembesaran payudara, tumbuhnya rambut ketiak dan alat kemaluan, adanya jerawat, bau badan yang menyengat, pinggul membesar dan juga mulai berkembangnya beberapa organ vital yang siap untuk dibuahi (Manuaba, 2007). Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada anak perempuan yaitu dengan terjadinya menarche. Menarche merupakan perdarahan yang terjadi pertama kali dari uterus. Menarche pada perempuan terjadi pada masa pubertas sekitar dengan 12–14 tahun. Usia menarche bervariasi pada setiap individu dan wilayah tempat tinggal. Usia menarche dapat dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12–14 tahun (Susanti, 2012). Di Indonesia usia remaja pada waktu menarche bervariasi antara 10 sampai 16 tahun dan rata- rata menarche pada usia 12,5 tahun. Usia menarche lebih dini terjadi pada remaja yang tinggal di daerah perkotaan daripada remaja yang tinggal di daerah pedesaan. Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 diketahui bahwa 20,9% anak perempuan di Indonesia telah mengalami
  • 4. menarche di umur kurang dari 12 tahun. Usia menarche yang terjadi lebih dini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit kanker payudara, obesitas, penyakit kardiovaskuler, gangguan metabolik dan gangguan psikologi. Menopause diduga ada hubungannya dengan menarche. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ratna (2013), menjelaskan bahwa makin dini menarche terjadi makin lambat menopause timbul. Sebaliknya, makin lambat menarche terjadi maka makin cepat menopause timbul. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa dengan usia menarche 8 tahun akan memasuki usia menopause 55 tahun, usia menarche 13 tahun akan memasuki usia menopause 50 tahun sedangkan usia menarche 19 tahun akan memasuki usia menopause 45 tahun. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi menarche dini yaitu status gizi, genetik, keadaan lingkungan, konsumsi makanan tinggi kalori tinggi lemak, sosial ekonomi, keterpaparan media massa orang dewasa (pornografi), perilaku seksual dan gaya hidup (Soetjiningsih, 2007). Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah kehidupan di daerah kota ds gizi gemuk 37,14% dan status gizi normal 45,71%. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche pada siswi sekolah dasar di Surakarta. B. Rumusan Masalah uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “ Apakah ada hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta?”.
  • 5. C. Tujuan Tujuan Umum Mengetahui hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan frekuensi konsumsi fast food pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. b. Mendiskripsikan status gizi pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. c. Mendiskripsikan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. d. Menganalisis hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. e. Menganalisis hubungan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD N 15 dan SD N Bumi 1 di Surakarta. D. Manfaat 1. Bagi Sekolah Menambah informasi tentang hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar dan memberi masukan bagi institusi pendidikan yang bersangkutan, staf pendidik dan pengajar untuk memperhatikan keadaan status gizi siswa. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar dan dapat dijadikan sebagai referensi tambahan dan data dasar bagi penelitian sejenis.