SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
~|[ Bom Surat ]|~


Saat ini kita akan membahas cara ightiyal (Pembunuhan Mendadak) kedua, yaitu bom
surat dan jenis-jenisnya. Hanya saja, sebelum itu kami ingin membahas dua jenis surat
mematikan, yaitu surat yang mengandung bakteri (biologis) dan surat yang
mengandung bahan kimia. Tetapi kedua surat seperti ini tidak pernah digunakan,
sebab dilarang oleh undang-undang internasional.




Surat Biologis:




Ini adalah alat pembunuh yang sangat berbahaya dan dilarang digunakan oleh
undang-undang internasional, karena itu dianggap sebagai bagian dari perang biologis
yang merupakan salah satu kejahatan perang.




Surat ini berupa sepucuk surat biasa namun dilumuri dengan sebagian sejenis bakteri
yang tahan kering untuk beberapa waktu tertentu, di mana meskipun dalam kondisi
kering ia tetap mampu berkembang biak. Satu garam bakteri mengandung antara
10.000 hingga 12.000 bakteri jenis ini. Untuk bisa mengirim 5 bakteri yang bisa
membunuh korban, kita cukup membubuhkan 1/1000 gram dalam surat yang akan
masuk ke tubuhnya melalui mulut atau luka, kalau korban menderita sakit lambung
sebelumnya ia bisa mati seketika, atau tidak lama setelah itu.




Negara dan kekuatan militer mana pun belum ada yang menggunakan surat biologis
ini, karena mereka takut akan efek berlipat yang ditimbulkan atau musuh akan
membalas dengan cara yang sama ke kota-kota secara menyeluruh. Surat model seperti
ini tidak ditemukan kecuali setelah munculnya beberapa jenis penyakit, melakukan
penelitian ilmiah, dan menjadikan hewan-hewan menyusui sebagai kelinci percobaan.
Akan tetapi, bisa saja mengcounter serangan surat biologis ini dengan membakarnya
pada suhu yang sangat tinggi yang bisa menyebabkan bakteri itu mati.




Surat Kimia:
Ini juga alat pembunuh yang sangat berbahaya dan dilarang oleh undang-undang
internasional, karena dianggap sebagai bagian dari perang kimiawi yang merupakan
salah satu jenis kejahatan perang.




Surat kimia adalah sepucuk surat biasa yang dibubuhi beberapa zat atom (zat
petrogen, fosfor), atau salah satu jenis racun yang kuat, atau sejenis gas pelumpuh
saraf seperti gas F1 yang system kerjanya tidak nampak.
Kadar bahaya surat seperti ini adalah kemungkinan racun itu masuk ke tubuh
manusia, baik melalui mulut, kulit, atau luka, yang mengakibatkan kematiannya
secara langsung atau setelah beberapa waktu.




Negara dan kekuatan militer mana pun belum ada yang menggunakan surat kimia ini,
karena mereka takut akan efek berlipat yang ditimbulkan atau musuh akan membalas
dengan cara yang sama ke kota-kota secara menyeluruh. Modus semacam ini tidak
mungkin terungkap kecuali setelah terjadai keracunan dan kemudian diadakan riset.




Bom Surat:




Bom surat merupakan salah satu alat untuk melakukan aksi ightiyalat dan teror serta
menebar ketakutan dalam perang rahasia. Ia dirangkai layaknya surat biasa, namun
terdiri dari beberapa unsur bahan peledak, detonator dan pemicu yang bisa
meledakkan detonator dan bahan peledak tadi ketika surat itu dibuka.




Bom surat memiliki dua jenis yang berbeda dari sisi cara memicunya, yaitu:




a. Bom Surat yang pemicunya harus terbakar (ada pemantiknya)
b. Bom Surat yang memanfaatkan tenaga sinar
Bom Surat Yang Berpemantik:




 Pada awal penggunaannya, bom jenis ini berupa satu ukuran kecil bahan peledak yang
dilengkapi dengan pemantik (baik dipicu secara mekanik mau pun kimia) dan
dilengkapi dengan detonator yang diletakkan di dalam sebuah majalah yang dilipat
dengan bentuk silinder (seperti halnya melipat majalah yang biasa dikirim melalui
pos).




 Penyiapan surat jenis ini adalah dengan menempelkan pemantik dan bahan peledak di
bundaran sampul majalah lalu mengikatnya dari luar, baik dengan benang atau dengan
kertas yang ditempel. Setelah itu, kunci pengaman pemantik ditarik dengan
berlandaskan bahwa tekanan dari dinding bom surat cukup untuk mencegah gerakan
aliran pemicu.




 Memutus hubungan ini mengakibatkan terbukanya majalah yang sudah dipasang bom
tadi yang selanjutnya gerakan pemantik mulai berjalan dan akan meledakkan
detonator serta bahan peledak.




 Hanya saja, ukuran pemicu jaman dulu, ukuran beratnya, kemungkinan bisa
dilihatnya dari salah satu sisi lingkaran silinder, dan kemungkinan gerakan pemicu
bisa mulai ketika tekanan terhadap pemicu turun karena suatu sebab, membuat cara
ini tidak selalu bagus untuk digunakan.




 Kelemahan-kelemahan ini tidak bisa tertanggulangi secara sempurna walau pun
sudah ditemukan pemantik berukuran lebih mini dan beratnya lebih ringan.




 Penggunaan batrei listrik mini yang dilengkapi dengan pemutus arus menjamin
terbukanya sumbu di saat majalah dilipat, dan berakibat sumbu tetap tertutup
manakala majalah dibuka dan tidak ada tekanan.




 Ukuran baterai dan detonator tetap menjadi masalah serius dalam menggunakan alat
listrik dalam Bom Surat, walau pun penggunaan cara ini tetap popular melalui paket
pos berisi bom secara umum (silahkan mengkaji masalah perangkap dan paket
peledak).




 Seiring dengan perkembangan produksi baterai dan detonator listrik di akhir tahun
40-an dan ditemukannya baterai persegi tipis (panjangnya 2 cm dengan ketebalan
kurang dari 1 mm) dan ditemukannya detonator listrik tipis dan kecil, menjadikan kita
bisa meletakkan baterai dan detonator di dalam surat tanpa harus mengubah tampilan
luar dari surat, apalagi kalau surat itu terdiri dari beberapa lembar kertas dan ditaruh
pada amplop yang tebal.




 Bom surat modern dirangkai dari baterai tipis berisi air raksa (tipis sekali ukurannya),
kawat listrik seukuran rambut tipis, detonator tipis dan bahan peledak yang tipis dan
elastis berbentuk kertas seberat antara 10 – 30 gram (bahan peledaknya terbuat dari
bahan yang daya ledaknya kuat yang tidak terpengaruh oleh suhu kering dan panas).
Ia tidak mengeluarkan bau khusus, dan kedua sisi kawat listrik terhubung dengan
baterai, kedua kawat ini tidak berpembungkus dan harus dijauhkan satu sama lain.
Keduanya berperan sebagai pemutus yang menghalangi tersumbatnya sumbu. Salah
satunya terhubung dengan surat dari beberapa arah dengan benang, membuka surat
–walau dibuka dari arah mana pun—menyebabkan ia dekat dengan kawat yang satu
dan membuka sumbat yang menutup sumbu, sehingga detonator dan bahan peledak
akan meledak. Untuk menutup dua kawat penghubung, bisa digunakan dua garis tebal
yang ditulis dengan batu arang (karbon) di bagian luar surat dan amplop, di mana
keduanya saling bersentuhan ketika surat dibuka dan mengakibatkan arus terhubung.




 Karena detonatornya sangat sensitif dengan benturan, supaya ketika dikirim tidak
keburu meledak atau terkoyak, maka amplop yang dipakai haruslah tebal yang tahan
bila terbentur dan tahan panas, yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi ketika
surat itu dikirim.
Baterai di dalam bom surat mungkin sekali ketahuan apabila jumlah kertas surat
tidak cukup banyak, sebagaimana bisa juga terlihat menerawang mata apabila amplop
atau kertas yang digunakan tembus pandang.




 Caranya adalah dengan mengarahkan surat itu ke matahari, atau meletakkannya
antara alat pendeteksi dan sinar yang tajam. (Ingat, jangan mendekatkan surat ke
sumber panas, supaya suhu panasnya tidak mengakibatkan suratnya meledak)




 Adapun jika surat itu beramplop tebal dan tidak transparan, maka satu-satunya cara
mendeteksinya adalah dengan alat detektor listrik magnetis, yang biasanya digunakan
di kantor pos-kantor pos pusat. Caranya adalah menjalankan surat di depan alat
tersebut, yang mana ia akan bengeluarkan bunyi tajam ketika terdapat bendar logam
(baterai dan kawat) di dalam surat.




 Setelah berkembang pembuatan detonator kimiawi dan dibuatnya detonator dari
bahan kimia plastik yang kecil, yang cara kerjanya seperti batang korek api ketika
surat yang diikat dengan benang sutera dan nilon ditarik, dan setelah digunakannya
detonator yang berkulit luar plastik yang tebal, maka kemudian alat detektor listrik
magnetis kehilangan fungsinya. Sebab, tidak ditemukan lagi unsur logam dalam
bahan-bahan peledak. Alat pelihat dengan sinar laser (seperti yang biasa digunakan
dalam kedokteran) juga tidak mampu mendeteksi surat berisi peledak itu, bahkan
anjing polisi yang terlatih pun tidak bisa memilah bau bom atau mendeteksinya.




 Dan ada tiga cara agar surat berisi peledak itu sampai kepada target yang akan
di-ightiyal, walau pun surat itu diperiksa dengan alat detektor listrik magnetis di
kantor pos, yaitu:




 1. Menggunakan detonator kimiawi yang anti deteksi.
2. Meletakkan langsung surat berisi bahan peledak itu ke dalam kontak surat pribadi
atau yayasan, tentunya setelah distempel dengan stempel palsu.




3. Jumlah unsur peledak yang sangat dibatasi, meski pun diperiksa dengan alat
detektor listrik magnetis, karena kesalahan dan tidak teliti dalam memilah, apalagi
kalau baterainya kecil dan kawatnya lembut (bahkan kadang tidak perlu kawat,
sebagaimana kami telah sebutkan), menyebabkan pemeriksaan harus dilakukan
dengan sangat teliti jika ingin mendeteksinya.




Untuk menghindari kondisi rawan seperti ini, biasanya kantor yang mendapat
ancaman melengkapi kantornya dengan alat pendeteksi listrik magnetis. Alat itu
biasanya dipasang pada ring kedua setelah pemeriksaan di ring pertama yang biasanya
menggunakan alat pendeteksi biasa di kantor pos. Untuk ring kedua ini, ia bisa
mendeteksi peledak biasa yang dirangkai dari bahan logam, meski pun kecil
ukurannya.




Dalam kondisi tidak ada alat pendeteksi bom atau alat khusus dalam sebuah lembaga,
biasanya surat yang dicurigai bisa terdeteksi karena berat dan ketebalan melampaui
batas kewajaran, atau mengeluarkan aroma aneh, atau berisi benda-benda bergerak.
Setelah itu, pasti surat itu akan dibuka di ruang khusus tanpa atap (untuk
memperlemah tekanan ketika terjadi ledakan) yang dilengkapi meja dari logam dan
dinding pembatas (bisa dari logam, bisa dari batu, bisa juga dari semen) berventilasi
dan dipasang kaca pengaman anti peluru. Tim khusus yang membuka surat ini di
dalam ruang tadi, akan melakukan tindakan-tindakan berikut ini, secara berurutan:




1. Memutus ujung amplop dengan penjepit (tang) yang terpasang di meja logam.




2. Menggunting ujung amplop dengan pisau tajam, di mana guratan guntingan tidak
melenceng walau pun hanya satu milimeter.
3. Membuka dua ujung amplop yang telah digunting dengan hati-hati, membukanya
seukuran dengan yang bisa dibuka dengan tang logam yang diikat dengan tali sebagai
penggerak surat atau menariknya ketika dijepit dengan tang.




4. Bersembunyi di balik dinding, setelah itu menarik tali pada tang logam, sembari
mengawasi melalui ventilasi, sampai surat bisa dikeluarkan dari amplop.




Untuk pengamanan maksimal ketika menggunting ujung amplop atau menjepit surat
sebelum ditarik keluar, tim khusus ini menggunakan baju anti peluru, anti robek, dan
masker pelindung wajah dan leher, kaca mata pelindung wajah dan telinga, persis
seperti kaca mata yang dipakai pasukan altileri untuk melindungi telinga bagian dalam
dari tekanan yang timbul karena ledakan.




Bom Surat Bertenaga Sinar:




Ini adalah surat berisi bom, ada peledaknya dan ada detonatornya. Tapi tidak ada
pemantiknya. Nah, cara memantiknya adalah dengan sejenis gas, atau bahan kimia
padat yang dipasang di dalam surat, yang mana bahan itu bisa ternyalakan hanya
dengan sentuhan oksigen. Selanjutnya, detonator dan bahan peledaknya akan meledak.




Unsur gas atau bahan kimia padatnya yang akan menyala itu dipasang di dalam
amplop kecil yang sudah hampa udara, yang kira-kira akan terkoyak ketika surat
dibuka, inilah yang akan menjadi pemicu terjadinya kontak antara pemantik tadi
dengan udara.




Surat yang dipasangi unsur pemantik dari gas ini bisa dideteksi dengan
memperhatikan gelembungannya yang tidak wajar seperti halnya surat biasa. Surat ini,
dan juga surat yang dipasangi unsur kimia padat, biasa juga dideteksi dengan alat
pelihat dengan sinar laser, yang dengan itu akan nampak adanya unsur pemantik (dari
gas atau bahan kimia padat) berbentuk hitam tebal.




Perlu diingatkan di sini, bahwa surat-surat yang kita curigai dipasangi bahan
pemantik jenis ini, tidak boleh dibuka begitu saja. Sebab asal buka bisa berakibat
terbakarnya pemantik.


http://al-busyro.org/vb/showthread.php?t=1302 —

More Related Content

Featured

Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Saba Software
 

Featured (20)

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
 

Bom surat

  • 1. ~|[ Bom Surat ]|~ Saat ini kita akan membahas cara ightiyal (Pembunuhan Mendadak) kedua, yaitu bom surat dan jenis-jenisnya. Hanya saja, sebelum itu kami ingin membahas dua jenis surat mematikan, yaitu surat yang mengandung bakteri (biologis) dan surat yang mengandung bahan kimia. Tetapi kedua surat seperti ini tidak pernah digunakan, sebab dilarang oleh undang-undang internasional. Surat Biologis: Ini adalah alat pembunuh yang sangat berbahaya dan dilarang digunakan oleh undang-undang internasional, karena itu dianggap sebagai bagian dari perang biologis yang merupakan salah satu kejahatan perang. Surat ini berupa sepucuk surat biasa namun dilumuri dengan sebagian sejenis bakteri yang tahan kering untuk beberapa waktu tertentu, di mana meskipun dalam kondisi kering ia tetap mampu berkembang biak. Satu garam bakteri mengandung antara 10.000 hingga 12.000 bakteri jenis ini. Untuk bisa mengirim 5 bakteri yang bisa membunuh korban, kita cukup membubuhkan 1/1000 gram dalam surat yang akan masuk ke tubuhnya melalui mulut atau luka, kalau korban menderita sakit lambung sebelumnya ia bisa mati seketika, atau tidak lama setelah itu. Negara dan kekuatan militer mana pun belum ada yang menggunakan surat biologis ini, karena mereka takut akan efek berlipat yang ditimbulkan atau musuh akan membalas dengan cara yang sama ke kota-kota secara menyeluruh. Surat model seperti ini tidak ditemukan kecuali setelah munculnya beberapa jenis penyakit, melakukan penelitian ilmiah, dan menjadikan hewan-hewan menyusui sebagai kelinci percobaan. Akan tetapi, bisa saja mengcounter serangan surat biologis ini dengan membakarnya pada suhu yang sangat tinggi yang bisa menyebabkan bakteri itu mati. Surat Kimia:
  • 2. Ini juga alat pembunuh yang sangat berbahaya dan dilarang oleh undang-undang internasional, karena dianggap sebagai bagian dari perang kimiawi yang merupakan salah satu jenis kejahatan perang. Surat kimia adalah sepucuk surat biasa yang dibubuhi beberapa zat atom (zat petrogen, fosfor), atau salah satu jenis racun yang kuat, atau sejenis gas pelumpuh saraf seperti gas F1 yang system kerjanya tidak nampak. Kadar bahaya surat seperti ini adalah kemungkinan racun itu masuk ke tubuh manusia, baik melalui mulut, kulit, atau luka, yang mengakibatkan kematiannya secara langsung atau setelah beberapa waktu. Negara dan kekuatan militer mana pun belum ada yang menggunakan surat kimia ini, karena mereka takut akan efek berlipat yang ditimbulkan atau musuh akan membalas dengan cara yang sama ke kota-kota secara menyeluruh. Modus semacam ini tidak mungkin terungkap kecuali setelah terjadai keracunan dan kemudian diadakan riset. Bom Surat: Bom surat merupakan salah satu alat untuk melakukan aksi ightiyalat dan teror serta menebar ketakutan dalam perang rahasia. Ia dirangkai layaknya surat biasa, namun terdiri dari beberapa unsur bahan peledak, detonator dan pemicu yang bisa meledakkan detonator dan bahan peledak tadi ketika surat itu dibuka. Bom surat memiliki dua jenis yang berbeda dari sisi cara memicunya, yaitu: a. Bom Surat yang pemicunya harus terbakar (ada pemantiknya) b. Bom Surat yang memanfaatkan tenaga sinar
  • 3. Bom Surat Yang Berpemantik: Pada awal penggunaannya, bom jenis ini berupa satu ukuran kecil bahan peledak yang dilengkapi dengan pemantik (baik dipicu secara mekanik mau pun kimia) dan dilengkapi dengan detonator yang diletakkan di dalam sebuah majalah yang dilipat dengan bentuk silinder (seperti halnya melipat majalah yang biasa dikirim melalui pos). Penyiapan surat jenis ini adalah dengan menempelkan pemantik dan bahan peledak di bundaran sampul majalah lalu mengikatnya dari luar, baik dengan benang atau dengan kertas yang ditempel. Setelah itu, kunci pengaman pemantik ditarik dengan berlandaskan bahwa tekanan dari dinding bom surat cukup untuk mencegah gerakan aliran pemicu. Memutus hubungan ini mengakibatkan terbukanya majalah yang sudah dipasang bom tadi yang selanjutnya gerakan pemantik mulai berjalan dan akan meledakkan detonator serta bahan peledak. Hanya saja, ukuran pemicu jaman dulu, ukuran beratnya, kemungkinan bisa dilihatnya dari salah satu sisi lingkaran silinder, dan kemungkinan gerakan pemicu bisa mulai ketika tekanan terhadap pemicu turun karena suatu sebab, membuat cara ini tidak selalu bagus untuk digunakan. Kelemahan-kelemahan ini tidak bisa tertanggulangi secara sempurna walau pun sudah ditemukan pemantik berukuran lebih mini dan beratnya lebih ringan. Penggunaan batrei listrik mini yang dilengkapi dengan pemutus arus menjamin terbukanya sumbu di saat majalah dilipat, dan berakibat sumbu tetap tertutup
  • 4. manakala majalah dibuka dan tidak ada tekanan. Ukuran baterai dan detonator tetap menjadi masalah serius dalam menggunakan alat listrik dalam Bom Surat, walau pun penggunaan cara ini tetap popular melalui paket pos berisi bom secara umum (silahkan mengkaji masalah perangkap dan paket peledak). Seiring dengan perkembangan produksi baterai dan detonator listrik di akhir tahun 40-an dan ditemukannya baterai persegi tipis (panjangnya 2 cm dengan ketebalan kurang dari 1 mm) dan ditemukannya detonator listrik tipis dan kecil, menjadikan kita bisa meletakkan baterai dan detonator di dalam surat tanpa harus mengubah tampilan luar dari surat, apalagi kalau surat itu terdiri dari beberapa lembar kertas dan ditaruh pada amplop yang tebal. Bom surat modern dirangkai dari baterai tipis berisi air raksa (tipis sekali ukurannya), kawat listrik seukuran rambut tipis, detonator tipis dan bahan peledak yang tipis dan elastis berbentuk kertas seberat antara 10 – 30 gram (bahan peledaknya terbuat dari bahan yang daya ledaknya kuat yang tidak terpengaruh oleh suhu kering dan panas). Ia tidak mengeluarkan bau khusus, dan kedua sisi kawat listrik terhubung dengan baterai, kedua kawat ini tidak berpembungkus dan harus dijauhkan satu sama lain. Keduanya berperan sebagai pemutus yang menghalangi tersumbatnya sumbu. Salah satunya terhubung dengan surat dari beberapa arah dengan benang, membuka surat –walau dibuka dari arah mana pun—menyebabkan ia dekat dengan kawat yang satu dan membuka sumbat yang menutup sumbu, sehingga detonator dan bahan peledak akan meledak. Untuk menutup dua kawat penghubung, bisa digunakan dua garis tebal yang ditulis dengan batu arang (karbon) di bagian luar surat dan amplop, di mana keduanya saling bersentuhan ketika surat dibuka dan mengakibatkan arus terhubung. Karena detonatornya sangat sensitif dengan benturan, supaya ketika dikirim tidak keburu meledak atau terkoyak, maka amplop yang dipakai haruslah tebal yang tahan bila terbentur dan tahan panas, yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi ketika surat itu dikirim.
  • 5. Baterai di dalam bom surat mungkin sekali ketahuan apabila jumlah kertas surat tidak cukup banyak, sebagaimana bisa juga terlihat menerawang mata apabila amplop atau kertas yang digunakan tembus pandang. Caranya adalah dengan mengarahkan surat itu ke matahari, atau meletakkannya antara alat pendeteksi dan sinar yang tajam. (Ingat, jangan mendekatkan surat ke sumber panas, supaya suhu panasnya tidak mengakibatkan suratnya meledak) Adapun jika surat itu beramplop tebal dan tidak transparan, maka satu-satunya cara mendeteksinya adalah dengan alat detektor listrik magnetis, yang biasanya digunakan di kantor pos-kantor pos pusat. Caranya adalah menjalankan surat di depan alat tersebut, yang mana ia akan bengeluarkan bunyi tajam ketika terdapat bendar logam (baterai dan kawat) di dalam surat. Setelah berkembang pembuatan detonator kimiawi dan dibuatnya detonator dari bahan kimia plastik yang kecil, yang cara kerjanya seperti batang korek api ketika surat yang diikat dengan benang sutera dan nilon ditarik, dan setelah digunakannya detonator yang berkulit luar plastik yang tebal, maka kemudian alat detektor listrik magnetis kehilangan fungsinya. Sebab, tidak ditemukan lagi unsur logam dalam bahan-bahan peledak. Alat pelihat dengan sinar laser (seperti yang biasa digunakan dalam kedokteran) juga tidak mampu mendeteksi surat berisi peledak itu, bahkan anjing polisi yang terlatih pun tidak bisa memilah bau bom atau mendeteksinya. Dan ada tiga cara agar surat berisi peledak itu sampai kepada target yang akan di-ightiyal, walau pun surat itu diperiksa dengan alat detektor listrik magnetis di kantor pos, yaitu: 1. Menggunakan detonator kimiawi yang anti deteksi.
  • 6. 2. Meletakkan langsung surat berisi bahan peledak itu ke dalam kontak surat pribadi atau yayasan, tentunya setelah distempel dengan stempel palsu. 3. Jumlah unsur peledak yang sangat dibatasi, meski pun diperiksa dengan alat detektor listrik magnetis, karena kesalahan dan tidak teliti dalam memilah, apalagi kalau baterainya kecil dan kawatnya lembut (bahkan kadang tidak perlu kawat, sebagaimana kami telah sebutkan), menyebabkan pemeriksaan harus dilakukan dengan sangat teliti jika ingin mendeteksinya. Untuk menghindari kondisi rawan seperti ini, biasanya kantor yang mendapat ancaman melengkapi kantornya dengan alat pendeteksi listrik magnetis. Alat itu biasanya dipasang pada ring kedua setelah pemeriksaan di ring pertama yang biasanya menggunakan alat pendeteksi biasa di kantor pos. Untuk ring kedua ini, ia bisa mendeteksi peledak biasa yang dirangkai dari bahan logam, meski pun kecil ukurannya. Dalam kondisi tidak ada alat pendeteksi bom atau alat khusus dalam sebuah lembaga, biasanya surat yang dicurigai bisa terdeteksi karena berat dan ketebalan melampaui batas kewajaran, atau mengeluarkan aroma aneh, atau berisi benda-benda bergerak. Setelah itu, pasti surat itu akan dibuka di ruang khusus tanpa atap (untuk memperlemah tekanan ketika terjadi ledakan) yang dilengkapi meja dari logam dan dinding pembatas (bisa dari logam, bisa dari batu, bisa juga dari semen) berventilasi dan dipasang kaca pengaman anti peluru. Tim khusus yang membuka surat ini di dalam ruang tadi, akan melakukan tindakan-tindakan berikut ini, secara berurutan: 1. Memutus ujung amplop dengan penjepit (tang) yang terpasang di meja logam. 2. Menggunting ujung amplop dengan pisau tajam, di mana guratan guntingan tidak melenceng walau pun hanya satu milimeter.
  • 7. 3. Membuka dua ujung amplop yang telah digunting dengan hati-hati, membukanya seukuran dengan yang bisa dibuka dengan tang logam yang diikat dengan tali sebagai penggerak surat atau menariknya ketika dijepit dengan tang. 4. Bersembunyi di balik dinding, setelah itu menarik tali pada tang logam, sembari mengawasi melalui ventilasi, sampai surat bisa dikeluarkan dari amplop. Untuk pengamanan maksimal ketika menggunting ujung amplop atau menjepit surat sebelum ditarik keluar, tim khusus ini menggunakan baju anti peluru, anti robek, dan masker pelindung wajah dan leher, kaca mata pelindung wajah dan telinga, persis seperti kaca mata yang dipakai pasukan altileri untuk melindungi telinga bagian dalam dari tekanan yang timbul karena ledakan. Bom Surat Bertenaga Sinar: Ini adalah surat berisi bom, ada peledaknya dan ada detonatornya. Tapi tidak ada pemantiknya. Nah, cara memantiknya adalah dengan sejenis gas, atau bahan kimia padat yang dipasang di dalam surat, yang mana bahan itu bisa ternyalakan hanya dengan sentuhan oksigen. Selanjutnya, detonator dan bahan peledaknya akan meledak. Unsur gas atau bahan kimia padatnya yang akan menyala itu dipasang di dalam amplop kecil yang sudah hampa udara, yang kira-kira akan terkoyak ketika surat dibuka, inilah yang akan menjadi pemicu terjadinya kontak antara pemantik tadi dengan udara. Surat yang dipasangi unsur pemantik dari gas ini bisa dideteksi dengan
  • 8. memperhatikan gelembungannya yang tidak wajar seperti halnya surat biasa. Surat ini, dan juga surat yang dipasangi unsur kimia padat, biasa juga dideteksi dengan alat pelihat dengan sinar laser, yang dengan itu akan nampak adanya unsur pemantik (dari gas atau bahan kimia padat) berbentuk hitam tebal. Perlu diingatkan di sini, bahwa surat-surat yang kita curigai dipasangi bahan pemantik jenis ini, tidak boleh dibuka begitu saja. Sebab asal buka bisa berakibat terbakarnya pemantik. http://al-busyro.org/vb/showthread.php?t=1302 —