SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
PENGKAJIAN KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK
                 DI DAERAH PENGUNGSIAN
             DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA


abstraksi

      Kebijakan pemerintah dalam bidang pemberdayaan perempuan dan
anak merupakan pengejahwantahan dari Keputusan MPR Tahun 1999. Oleh
karena itu pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak adalah bagian
mutlak yang harus dillaksanakan oleh pemerintah Kabinet Gotong Royong.

       Sesuai dengan Keppres Nomor 171 Tahun tentang Perubahan Atas
Keputusan Presiden Nomor 163 Tahun 2000 Tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara
maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan telah ditunjuk sebagai
pembantu Presiden dalam bidang pemberdayaan perempuan dan anak.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan telah melaksanakan berbagai bentuk program dan kegiatan
sesuai dengan yang telah direncanakan dalam Ripnas. Salah satu upaya
pemerintah untuk mendapatkan masukan-masukan dalam pembuatan
kebijakan adalah melalui pengkajian atau penelitian kebijakan yang telah
dilaksanakan. Kebijakan pemberdayaan perempuan dan anak di daerah
pengungsian perlu mendapat perhatian khusus karena dampak krisis multi
etnis adalah kaum perempuan dan anak-anak.

       Krisis multi etnis di Kepulauan Ambon tahun 1998 telah membawa
dampak negatif terhadap berbagai kehidupan masyarakat mulai dari
perpindahan tempat tinggal asal ke tempat yang baru (P. Buton dan daerah
lainnya), termasuk masalah ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain
sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah pusat dan
daerah telah mengeluarkan berbagai kebijakan guna meringankan beban
para pengungsi, terutama perempuan dan anak-anak.

       Hasil pengkajian terhadap kebijakan pemerintah pusat dan daerah
terhadap penanganan masalah pemberdayaan perempuan dan anak di
daerah pengungsian menunjukkan bahwa (i) penyuluhan hukum perlu
disebarluaskan secara merata terhadap seluruh warga pengungsi, agar
mereka dapat mengetahui hak dan kewajibannya yang dilindungi oleh hukum;
(ii) pengungsi masih membutuhkan bantuan yang terus-menerus hingga
batas tertentu, termasuk bantuan modal usaha; (iii) kebijakan kesehatan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan; (iv) perbaikan fasilitas sarana dan pra-sarana
pendidikan, baik SD, SLTP maupun SMU serta bantuan beasiswa tetap
dipertahankan dan ditingkatkan kuantitasnya; (v) penanganan kesejahteraan
dan perlindungan anak pengungsi, tetap dilanjutkan terutama untuk
mendapatkan akta kelahiran; pelayanan kesehatan anak; pendidikan anak;
perlindungan pribadi anak-anak untuk menghindari terjadinya tindak
kekerasan, perdagangan anak, penyalahgunaan obat narkotika, psikotropika
dan sejenisnya.

More Related Content

Similar to Kajian Kebijakan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pengungsi di Sulawesi Tenggara

Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurMuhamad Yogi
 
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi Jhon Sijabat
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDian631634
 
Panduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakat
Panduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakatPanduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakat
Panduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakatIntan Nuraini
 
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptxPERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptxAnnisaPamelia
 
RAN Pencegahan Bulying.pdf
RAN Pencegahan Bulying.pdfRAN Pencegahan Bulying.pdf
RAN Pencegahan Bulying.pdfpaulus7
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010IdnJournal
 
Presentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananPresentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananAstana Maulana
 
1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPA
1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPA1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPA
1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPAECPAT Indonesia
 
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxPPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxssuser1519bc
 
Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020
Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020
Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020ECPAT Indonesia
 
Revisi rancangan proyek perubahan
Revisi rancangan  proyek perubahanRevisi rancangan  proyek perubahan
Revisi rancangan proyek perubahanIoWibisono
 
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"Sendy Halim Toana
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
 
stopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdf
stopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdfstopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdf
stopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdfJayaSaragih3
 
Keluarga Berencana
Keluarga BerencanaKeluarga Berencana
Keluarga BerencanaDiandr
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxDian631634
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
 

Similar to Kajian Kebijakan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pengungsi di Sulawesi Tenggara (20)

Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
 
Panduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakat
Panduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakatPanduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakat
Panduan penanganan abk bagi pendamping orang tua keluarga dan masyarakat
 
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptxPERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
 
RAN Pencegahan Bulying.pdf
RAN Pencegahan Bulying.pdfRAN Pencegahan Bulying.pdf
RAN Pencegahan Bulying.pdf
 
DRAFT SOSIALISASI.pptx
DRAFT SOSIALISASI.pptxDRAFT SOSIALISASI.pptx
DRAFT SOSIALISASI.pptx
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010
 
Presentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananPresentasi anak jalanan
Presentasi anak jalanan
 
1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPA
1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPA1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPA
1. Pariwisata Pedesaaan - KemenPPPA
 
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptxPPT PATBM_LKD_RL new.pptx
PPT PATBM_LKD_RL new.pptx
 
Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020
Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020
Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016 - 2020
 
Revisi rancangan proyek perubahan
Revisi rancangan  proyek perubahanRevisi rancangan  proyek perubahan
Revisi rancangan proyek perubahan
 
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
 
stopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdf
stopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdfstopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdf
stopkekerasanterhadapperempuandananak3-230718105752-6df0840f (1).pdf
 
Keluarga Berencana
Keluarga BerencanaKeluarga Berencana
Keluarga Berencana
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
 
KAK KESGA.docx
KAK KESGA.docxKAK KESGA.docx
KAK KESGA.docx
 

Kajian Kebijakan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pengungsi di Sulawesi Tenggara

  • 1. PENGKAJIAN KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK DI DAERAH PENGUNGSIAN DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA abstraksi Kebijakan pemerintah dalam bidang pemberdayaan perempuan dan anak merupakan pengejahwantahan dari Keputusan MPR Tahun 1999. Oleh karena itu pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak adalah bagian mutlak yang harus dillaksanakan oleh pemerintah Kabinet Gotong Royong. Sesuai dengan Keppres Nomor 171 Tahun tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 163 Tahun 2000 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan telah ditunjuk sebagai pembantu Presiden dalam bidang pemberdayaan perempuan dan anak. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan telah melaksanakan berbagai bentuk program dan kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan dalam Ripnas. Salah satu upaya pemerintah untuk mendapatkan masukan-masukan dalam pembuatan kebijakan adalah melalui pengkajian atau penelitian kebijakan yang telah dilaksanakan. Kebijakan pemberdayaan perempuan dan anak di daerah pengungsian perlu mendapat perhatian khusus karena dampak krisis multi etnis adalah kaum perempuan dan anak-anak. Krisis multi etnis di Kepulauan Ambon tahun 1998 telah membawa dampak negatif terhadap berbagai kehidupan masyarakat mulai dari perpindahan tempat tinggal asal ke tempat yang baru (P. Buton dan daerah lainnya), termasuk masalah ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah pusat dan daerah telah mengeluarkan berbagai kebijakan guna meringankan beban para pengungsi, terutama perempuan dan anak-anak. Hasil pengkajian terhadap kebijakan pemerintah pusat dan daerah terhadap penanganan masalah pemberdayaan perempuan dan anak di daerah pengungsian menunjukkan bahwa (i) penyuluhan hukum perlu disebarluaskan secara merata terhadap seluruh warga pengungsi, agar mereka dapat mengetahui hak dan kewajibannya yang dilindungi oleh hukum; (ii) pengungsi masih membutuhkan bantuan yang terus-menerus hingga batas tertentu, termasuk bantuan modal usaha; (iii) kebijakan kesehatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan; (iv) perbaikan fasilitas sarana dan pra-sarana pendidikan, baik SD, SLTP maupun SMU serta bantuan beasiswa tetap dipertahankan dan ditingkatkan kuantitasnya; (v) penanganan kesejahteraan dan perlindungan anak pengungsi, tetap dilanjutkan terutama untuk mendapatkan akta kelahiran; pelayanan kesehatan anak; pendidikan anak; perlindungan pribadi anak-anak untuk menghindari terjadinya tindak kekerasan, perdagangan anak, penyalahgunaan obat narkotika, psikotropika dan sejenisnya.