SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Perancangan Balok Beton Bertulang dengan SAP20001
                         Wiryanto Dewobroto (http://sipil-uph.tripod.com) 2

         Makalah ini membahas detail langkah-langkah perancangan balok beton bertulang
         dengan SAP2000 , sekaligus perbandingan desain dengan secara manual pada
         problem yang sama. Terbukti dengan merubah parameter faktor reduksi kekuatan
         maka hasil program sesuai dengan Code Indonesia (SK SNI T-15-1991-03).
         Perancangan struktur tahan gempa yang mensyaratkan daktailitas secara khusus
         telah ditetapkan sebagai nilai default pada perancangan rangka beton bertulang,
         sehingga untuk struktur rangka biasa (beban gravitasi) maka fasilitas default
         tersebut perlu dinon-aktifkan, jika tidak maka hasilnya tidak ekonomis (boros).


Pendahuluan
Program komputer rekayasa (SAP2000, GT-Strudl, ANSYS, dll) berbeda dengan
program komputer umum (EXCEL, AutoCAD, Words, dll) , karena pengguna
dituntut untuk memahami latar belakang metoda maupun batasan dari program
tersebut. Developer program secara tegas menyatakan tidak mau bertanggung
jawab untuk setiap kesalahan yang timbul dari pemakaian program. Umumnya
manual yang melengkapi program cukup lengkap , bahkan terlalu lengkap (baca:
sangat tebal) sedangkan semakin hari program yang dibuat menjadi semakin
mudah digunakan tanpa harus membaca manual maka mempelajari secara
mendalam materi manual program sering terabaikan. Oleh karena itu dengan
disajikannya contoh penyelesaian program dan hitungan manual pembanding
yang detail tetapi ringkas tentu sangat berguna.
Desain Penampang dengan SAP2000
Program SAP2000 menyediakan fitur dan modul terintegrasi yang lengkap untuk
desain struktur baja dan beton bertulang. Pengguna diberi kemudahan untuk
membuat, menganalisis, dan memodifikasi model struktur yang direncanakan
dengan memakai user interface yang sama. Dalam lingkungan pemakaian yang
interaktif maka dapat dievalusi penampang struktur berdasarkan design-code
internasional seperti: U.S.A (ACI 1999, AASHTO 1997), Canadian (CSA 1994),
British (BSI 1989), European (CEN 1992), dan New Zealand (NZS 3101-95).
Fasilitas perancangan berdasarkan design-code yang baku ternyata tidak terlalu
kaku karena pengguna mempunyai peluang untuk merubah parameter-parameter
tertentu untuk disesuaikan dengan peraturan perencanaan lokal. Sebagai contoh,
telah diketahui bahwa peraturan perencanaan beton yang digunakan di Indonesia
merupakan derivasi dari ACI 1989 sehingga dengan sedikit penyesuaian ,




1
    Jurnal Teknik Sipil - UPH, Vol.1 No.2 Juli 2005.
2
    Dosen tetap pada mata kuliah Komputer Rekaya Struktur dan Struktur Beton, di Jurusan
    Teknik Sipil , Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Tangerang


Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                        1
SAP2000 dapat digunakan untuk perancangan struktur beton bertulang berdasar
peraturan Indonesia (SK SNI T-15-1991-03).
Identifikasi elemen Beam dan Kolom
Program SAP2000 adalah program analisa struktur yang didasarkan dari metode
elemen hingga , dalam hal tersebut struktur balok atau kolom diidealisaikan
sebagai elemen FRAME. Tetapi dalam desain, penampang balok memerlukan
tahapan yang berbeda dari penampang kolom sehingga pada saat pemasukan data
untuk frame section perlu informasi khusus apakah penampang tersebut
digolongkan sebagai balok atau sebagai kolom.
                                               Catatan : elemen balok jika hanya menerima lentur
                                               dan geser, sedangkan kolom adalah balok yang
                                               menerima gaya aksial yang signifikan, yaitu jika
                                               gaya aksial ultimate >> 0.1f’c Ag (ACI 10.3.3)
                                               Menu di samping dapat diakses dari : Define –
                                               Frame Sections – Modify/Show Sections –
                                               Reinforcement.
                                               Menu sama juga dipakai pada waktu mendefinisikan
                                               lokasi tulangan pada penampang. Bentuk penampang
                                               yang dapat digunakan untuk desain beton bertulang
     Gambar 1. Identifasi Desain               terbatas hanya pada bentuk Rectangular Section, Tee
                                               Section , atau Circle Section untuk kolom.


Perancangan Balok Beton Bertulang
Asumsi Desain
Program SAP2000 akan menghitung dan melaporkan luas tulangan baja perlu
untuk lentur dan geser berdasarkan harga momen dan geser maksimum dari
kombinasi beban dan juga kriteria-kriteria perencanaan lain yang ditetapkan untuk
setiap Code yang diikuti. Tulangan yang diperlukan tadi akan dihitung
berdasarkan titik-titik yang dapat dispesifikasikan dalam setiap panjang element.
Semua balok hanya dirancang terhadap momen lentur dan geser pada sumbu
mayor saja, sedangkan dalam arah minor balok dianggap menyatu dengan lantai
sehingga tidak dihitung. Jika dalam kenyataannya perlu perancangan lentur dalam
arah minor (penampang bi-aksial) maka perencana harus menghitung tersendiri,
termasuk jika timbul torsi.
Dalam mendesain tulangan lentur sumbu mayor, tahapan yang dilakukan adalah
mencari momen terfaktor maksimum (untuk kombinasi beban lebih dari satu) dan
menghitung kebutuhan tulangan lenturnya. Penampang balok didesain terhadap
momen positif Mu+ dan momen negatif Mu- maksimum dari hasil momen terfaktor
envelopes yang diperoleh dari semua kombinasi pembebanan yang ada. Momen
negatif pada balok menghasilkan tulangan atas, dalam kasus tersebut maka balok
selalu dianggap sebagai penampang persegi. Momen positif balok menghasilkan
tulangan bawah, dalam hal tersebut balok dapat direncanakan sebagai penampang
persegi atau penampang balok-T.


Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                             2
Untuk perencanaan tulangan lentur, pertama-tama balok dianggap sebagai
penampang tulangan tunggal, jika penampang tidak mencukupi maka tulangan
desak ditambahkan sampai pada batas tertentu.
Dalam perancangan tulangan geser , tahapannya meliputi perhitungan gaya geser
yang dapat ditahan beton Vc, kemudian menghitung nilai Vs yaitu gaya geser yang
harus dipikul oleh tulangan baja dan selanjutnya jumlah tulangan geser
(sengkang) dapat ditampilkan.
Perencanaan struktur tahan gempa memerlukan persyaratan tertentu dan hal
tersebut tetap dapat dilakukan SAP2000 jika memakai Code ACI, Canadian, atau
New Zealand.
Tahapan Desain
Perancangan balok lentur dibagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut :
•     Menentukan Momen Terfaktor Maksimum
                                                      Momen terfaktor maksimum untuk tulangan
                                                      lentur maupun gaya geser terfaktor untuk
                                                      sengkang / tulangan geser diperoleh dari
                                                      berbagai kombinasi pembebanan (Load
                                                      Combination) dari hasil kombinasi Load
                                                      Case yang dikalikan dengan faktor beban
                                                      sesuai dengan peraturan perencanaan yang
                                                      digunakan.
                                                      Menu di samping dapat diakses dari : Define
                                                      – Load Combination – Add New Combo.
                                                      Agar dapat dikombinasi, jangan lupa
                                                      mendefinisikan terlebih dahulu Load Case
                                                      dengan cara : Define – Static Load Case –
           Gambar 2. Menu Kombinasi Beban             Add New Load.




                                           Gambar 3. Mendefinisikan LOAD CASE

•     Menentukan Jumlah Tulangan Lentur Perlu.
      Bentuk penampang yang dapat digunakan dalam proses desain ini adalah
      penampang kotak (Rectangular Section) untuk momen negatif dan momen
      positip serta penampang T (Tee Section) untuk momen positip saja. Pada
      penampang T yang menerima momen negatif maka bagian sayapnya
      diabaikan dan dianggap sebagai penampang kotak.



Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                            3
Gambar 4. Mendefinisikan Penampang Balok T

      Menu diatas dapat diakses dari : Define – Frame Sections – Add Tee. Untuk
      penampang kotak maupun lingkaran cara mendefinisikan sama hanya pilihan
      terakhirnya adalah Add Rectangular dan Add Circle.
      Informasi data untuk penulangan pada kotak dialog di atas akan ditampilkan
      dipojok kiri bawah jika material yang dipilih adalah CONC (concrete) . Data
      material untuk concrete secara default sudah disediakan oleh program, tetapi
      tentu saja perlu disesuaikan dengan mutu beton / baja tulangan yang
      digunakan, untuk itu digunakan menu : Define – Material – CONC – Modify
      / Show Material.




                                    Gambar 5. Menetapkan Data Material Untuk Desain

      Catatan : jangan lupa Satuan Unit yang digunakan, yang terlihat pada bagian
      pojok kanan bawah dari tampilan program SAP2000.

      Selanjutnya penampang dihitung sebagai penampang tulangan tunggal, tetapi
      jika ternyata tidak mencukupi (over-reinforced section) maka program akan
      mencoba menambahkan tulangan tekan dan mendesain ulang sebagai
      penampang tulangan rangkap.
      Karena peraturan di Indonesia (SK SNI T-15-1991-03) mengacu peraturan
      Amerika (ACI 318-89) maka detail perhitungan yang dilakukan program
      mirip dengan perencanaan umum yang berlaku di Indonesia. Meskipun
      demikian tentu saja ada perbedaan yaitu pada faktor beban (dapat dirubah
      pada saat memasukkan beban kombinasi) dan faktor reduksi kekuatan harus
      disesuaikan .


Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                   4
Faktor reduksi kekuatan dapat diubah melalui menu : Option – Preferences –
      Concrete – Strength Reduction Factor seperti berikut:




                                               Gambar 6. Parameter ACI 318-99

Selanjutnya untuk memahami perencanaan balok lentur dengan SAP2000 terlebih
dahulu akan disajikan contoh perhitungan cara manual dari balok kantilever
secara lengkap sampai dengan gambar penulangan, pada cara manual tersebut
disajikan juga rumusan yang digunakan yang prinsip kerjanya sama dengan yang
ada pada program. Kemudian pada tahap berikutnya disajikan tahapan
perancangan dengan program SAP2000 secara detail dan hasilnya juga disajikan
sehingga dapat diperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas.


Contoh Hitungan Manual Balok
Balok kantilever bentang 3.5 m mempnyai penampang berbentuk persegi, yang
memikul beban merata dan beban terpusat terfaktor (dianggap berat sendiri sudah
termasuk dalam spesifikasi beban yang diberikan).
Jika digunakan mutu beton f’c 28 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur)
dan fy 240 MPa (sengkang), desain penulangan menurut SK SNI T-15 1991-03.

Jawab :
1. Dari analisa struktur dapat diperoleh momen dan gaya geser rencana seperti
   pada gambar berikut:




Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                             5
1.5 m              2.0 m
                                 Pu = 50 kN                          Pu = 50 kN
                                                 q u =10 kN/m



                                        d = 437.5 mm                                       b=350

                                                               50
                                              70
                                                       Vu (kN)
                                             120                                                        500
                           135             131 kN                          d = 437.5

                            311.25          254
                                              212.81
                                                                                       Konfigurasi Balok
                                           120                                         (Estimasi Awal)
                                  M u (kN.m)

                                        0.75 m

                                   Gambar 7. Pembebanan Kantilever dan Gaya Rencana

2. Hitung tulangan lentur yang diperlukan : (x = 0.0 adalah tumpuan kiri)
              x        b    d    Mu                                                        As
                                                 Q            ρ        ρmin       ρmaks              dipasang
             (m)     (mm) (mm) (kN.m)                                                     (mm2)
            0.000                311.25 0.35260 0.01693                                    2592 7D22
            0.750 350      437.5 212.81 0.24108 0.01093 0.0035 0.02276                     1674 5D22
            1.500                    120.00 0.13594 0.00589                                 902 3D22

      Catatan:
              ⎛ 1.7 ⎞ M u
            Q=⎜ ' ⎟
              ⎜ f ⎟ φ bd 2
                                            φ = 0.8 (lentur menurut SK SNI T-15 1991)
              ⎝ c ⎠

                    f c' ⎡                                                                   f c'   ⎛ 382.5 ⎞
                           0.85 − 0.852 − Q ⎤
                                                                    1.4                             ⎜           ⎟
            ρ=                                          ρ min =               ρ maks = β1                           As = ρ b d
                    fy ⎢ ⎣                  ⎥
                                            ⎦                       fy                       fy     ⎜ 600 + f y ⎟
                                                                                                    ⎝           ⎠

3. Hitung φVc dengan memasukkan pengaruh momen :
              As      7 * 380
      ρw =         =            = 0.01737
              b w d 350 * 437.5
      Vu d 131* 437.5 *10 −3
          =                  = 0.226 ≤ 1.0
      Mu         254
           ⎡               V d⎤ b d
      Vc = ⎢ f c' + 120 ρ w u ⎥ w ≤ 0.3 f c' b w d
           ⎣                Mu ⎦ 7
      Vc =    1
              7
                  [ 28 + 120 * 0.01737 * 0.226]b          wd        ≤ 0.3 28 b w d
      Vc = 0.823 b w d ≤ 1.587 b w d
      ∴ Vc = 0.823 b w d = 126 *103 N = 126 kN
      Jika pengaruh momen tidak dimasukkan, maka :
      Vc = 1 f c' b w d = 0.882 b w d
           6
      ternyata momen mengurangi kemampuan beton untuk menahan geser (dalam
      desain tetap dipakai yang terkecil konservatif).

4. Hitung gaya geser maksimum penampang tanpa sengkang.

Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                                                              6
1
      2
        φ   Vc = 1 * 0.6 *126 = 37.8 kN
                 2

      Catatan : φ = 0.6 (geser menurut SK SNI T-15 1991)
5. Gambarkan lokasi sengkang berdasarkan bidang geser yang terjadi
            sengkang       sengkang
              perlu        minimum
             1500            2000

                                          ½ φ Vc   = 37.8 kN
                                          φ Vc   = 75 kN
                              φ Vs
   135
                     131 kN
                  d=437.5


6. Hitung sengkang minimum :
      pakai s = 200 mm << 0.5 d = 218.75 mm << 600 mm
      A v min b w      350
             =      =        = 0.49 mm mm
                                      2

          s    3 f y 3 * 240
      pakai ∅ 8     Av = 100 mm2    maka s ≤ 100 0.49 = 204 mm
      pakai sengkang minimum ∅ 8 @ 200

7. Hitung kebutuhan sengkang:
             Vu
      Vs =          − Vc = 93 kN      <<< Vc = 1 f c' b w d = 270 kN    smaks = 0.5d
              φ                                3

      Av   V     93 *103
         = s =              = 0.886 mm mm
                                      2

       s  f y d 240 * 437.5
      Jika dipakai sengkang tulangan ∅ 10 Av = 157 mm2 , maka
      maka s ≤ 157 0.886 = 177 mm pakai ∅ 10 @ 150
                                                    sengkang               sengkang
                                                    Ø10@ 150               Ø8@ 200
                            ld
                                                 750           750          2000
                                            A                  B       C




                              350                              350                 350

                             7D22                              5D22                3D22
                  500
                              3D22                             3D22                3D22

                        Ø10 @ 150                        Ø10 @ 150            Ø8 @ 200
                         Potongan A                      Potongan B           Potongan C

                           Gambar 8. Tampak Samping dan Potongan Balok Hasil Perancangan



Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                        7
Contoh Hitungan Komputer Balok
Balok kantilever bentang 3.5 m mempnyai penampang berbentuk persegi, yang
memikul beban merata dan beban terpusat terfaktor (dianggap berat sendiri sudah
termasuk dalam spesifikasi beban yang diberikan).
Jika digunakan mutu beton f’c 28 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur)
dan fy 240 MPa (sengkang), desain penulangan menurut SK SNI T-15 1991-03
dengan bantuan program SAP2000.

                                                                                          b=350
                                 1.5 m           2.0 m
                               Pu = 50 kN                    Pu = 50 kN
                                              q u =10 kN/m

                                                                                                    500
                                                                          d = 437.5
                                      d = 437.5 mm

                                                                                      Konfigurasi Balok
                                                                                      (Estimasi Awal)

                                          Gambar 9. Balok Kantilever yang di Desain

Jawab :
1. Aktifkan program SAP2000, tetapkan Unit Satuan, yaitu kN-m.

2. Susun geometri, misalnya dengan template yang telah disediakan dan
   dimodifikasi sesuai dengan model yang diinginkan, caranya :
   a) Dari menu : File – New Model from Template dan klik gambar balok
      menerus (Beam).
   b) Kemudian dari template yang ada dipilih yang paling mendekati misalnya
      adalah template Beam untuk balok menerus.
                                        Data di atas diberikan karena secara
                                        default program akan menempatkan
                                        sumbu (0,0) tengah-tengah balok yang
                                        dihasilkan dan sebenarnya yang
                                        diperlukan adalah agar diberikan garis
       bantu pada layar (grid-lines) yang sesuai dengan dimensi model.

      c) Balok pada hasil template dihapus saja, kemudian grid-lines dimodifikasi
         sesuai ukuran yang diharapkan , caranya: Draw – Edit Grid atau klik
         double grid-lines, sehingga keluar menu :




            Dari menu yang ditampilkan maka grid-lines x= - 3.5 dihapus dan
            ditambahkan grid-lines baru yaitu x = 0.75 serta x=1.5.



Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                                       8
d) Dengan grid-lines yang baru tersebut maka akan lebih mudah untuk
         menggambar model struktur sebagai berikut :
                        1.50                      2.00
                   P u = 50 kN                           P u = 50 kN
                                          q =10 kN/m
                                             u




                   0.75

3. Melengkapi data geometri dengan data material dan penampang, karena unit
   satuan yang digunakan kN-m sedangkan parameter material dalam MPa maka
   dalam memasukkan parameter tersebut unit satuannya diubah terlebih dahulu
   dengan N-mm.

      a) Dari menu: Define – Materials – CONC – Modify / Show Material ,
         parameter untuk mutu beton dan tulangan dimasukkan.




      b) Dari menu: Define – Frame Sections – Add Rectangular , parameter
         dimensi untuk penampang kotak dimasukkan.




      c) Selanjutnya type desain (balok atau kolom) serta penempatan tulangan
         pada penampang beton tersebut dimasukkan dengan meng-klik tombol
         Reinforcement pada menu diatas sehingga kotak dialog Reinforcement
         Data ditampilkan :
                                Data mengenai Reinforcement Overrides for
                                Ductile Beams adalah yang berkaitan dengan
                                perencanaan struktur tahan gempa, oleh karena
                                balok yang direncanakan adalah balok biasa
                                maka data diatas dapat diabaikan (dibiarkan
                                bernilai nol).




Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                        9
4. Susun data pembebanan.
   Beban yang diberikan dalam problem perencanaan di atas sudah dalam bentuk
   beban terfaktor, selain itu berat sendiri sudah dimasukkan dalam parameter
   beban yang diberikan , maka :
      a) Load Case ditetapkan melalui menu : Define – Static Load Case .
                                        Parameter Self Weight Multiplier yang
                                        sebelumnya bernilai 1 (default) diubah
                                        menjadi 0. Hal tersebut menunjukkan
                                        bahwa berat sendiri tidak dimasukkan
                                        pada Load Case bernama LOAD1.

             Type beban (misal DEAD pada gambar di atas) tidak berpengaruh
             sehingga tidak perlu diubah.

      b) Beban merata dimasukkan dalam elemen balok melalui : Assign – Frame
         Static Load – Point and Uniform , jangan lupa sebelum mengakses menu
                                       maka unit satuan harus diubah dulu agar
                                       sesuai dengan spesifikasi perencanaan,
                                       selain itu element balok yang akan diberi
                                       beban harus dipilih / ditandai terlebih dulu
                                       dengan mouse.
                                                      Catatan : alternatif lain , gunakan



      c) Beban terpusat dimasukkan dalam nodal, setelah ditandai (select) dengan
                                       mouse maka beban dapat dimasukkan
                                       melalui : Assign – Joint Static Load –
                                       Forces ,
                                                      Catatan : alternatif lain , gunakan




      d) Tahap akhir dari pembebanan adalah mendefinisikan kombinasi
         pembebanan yang akan dipakai dalam perencanaan penampang.
                                 Karena Load Case hanya satu (LOAD1) dan
                                 sudah terfaktor maka sebenarnya tidak ada
                                 yang bisa dikombinasikan, meskipun demikian
                                 tetap perlu didefinisikan terlebih dahulu,
                                 caranya : Define– Load Combination – Add
                                 New Combo , hingga tampil kotak dialog
                                 seperti pada gambar berikut.




Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                         10
e) Selanjutnya beban-beban untuk setiap Load Case yang diberikan pada
                            elemen batang maupun pada titik nodal dapat di-
                            tampilkan pada layar komputer untuk keperluan check
                            ulang melalui : Display – Show Loads – Frames .
                                            Hal tersebut penting karena kadang-kadang tidak
                                            secara sengaja beban dapat terdefinisikan ulang dan
                                            keadaan tersebut hanya dapat diketahui jika
                                            dibandingkan antara nilai yang tercantum pada layar
                                            dengan catatan manual yang ada.


             Tabulasi pembebanan pada joint  Cara lain checking beban-beban
                                             dapat juga dilakukan melalui :
                                             Display – Show Input Tables –
                                             Loading Data sehingga akan
                                             ditampilkan kotak dialog Display
             Tabulasi pembebanan pada elemen
                                             Loading Options yang akan
             batang
                                             menampilkan option pembebanan
                                             apa yang dapat ditampilkan
                                             dalam bentuk tabulasi.

             Khusus untuk kasus perencanaan ini maka data beban yang dapat
             ditampilkan adalah Joint Forces dan Frame Span Distributed Loads
             seperti gambar diatas.

5. Analisa Struktur Balok Kantilever.
   Jika geometri , material , penampang dan pembebanan sudah diberikan maka
   selanjutnya dapat dilakukan analisa struktur untuk mengetahui deformasi,
   gaya-momen pada batang serta reaksi tumpuan yang terjadi. Analisa struktur
   dilakukan melalui menu: Analyze – Run .

      Catatan : alternatif lain , gunakan tombol




                                  Gambar 10. Diagram Gaya Geser dan Bending Moment




Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                          11
6. Desain Penampang Balok Kantilever.
   Jika proses berjalan baik (dapat ditampilkan Diagram Gaya Geser dan
   Bending Moment) maka proses desain penampang dapat dimulai.

      a) Mengacu pada peraturan perencanaan Indonesia (SK SNI T-15 1991-03)
         maka Strength Reduction Factor harus disesuaikan melalui: Option –
         Preferences – Concrete .




      b) Secara default program akan mendesain struktur beton bertulang sebagai
         struktur tahan gempa ,
                                              yaitu dengan mengklasifikasikan
                                              struktur sebagai portal dengan
                                              kategori    Intermediate     atau
                                              Special, untuk portal biasa maka
                                              kategorinya Ordinary. Oleh karena
                                              itu sebelum proses desain maka
                                              kategori struktur harus dirubah
                                              terlebih dahulu, caranya pilih
                                              dahulu elemen struktur yang ada
                                              dengan mouse kemudian dari menu
          Design – Redefine Element Design Data sehingga muncul kotak dialog
          disamping. Pada bagian Element Type di aktifkan dengan memberi
          tanda √ , selanjutnya pilih option Sway Ordinary, dan klik OK untuk
          keluar dari kotak dialog tersebut.

      c) Selanjutnya proses desain dimulai melalui menu : Design – Start Design /
         Check of Structure. Sebagai hasilnya pada layar akan ditampilkan luas
         tulangan lentur (default) , tetapi melalui menu Design – Diplay Design
         Info maka informasi jumlah luas tulangan geser juga dapat dipilih .
                                  Kadang-kadang apabila unit satuan yang
                                  digunakan tidak cocok , nilai yang ditampilkan
                                  bisa terlalu kecil sehingga bila dibulatkan yang
                                  terlihat hanya nilai nol, misal luas tulangan 3000
                                  mm2 bila dalam satuan meter menjadi 0.003 m2,
                                  sehingga bila dibulatkan dalam dua desimal akan
                                  menjadi 0.00 m2 .
          Oleh karena itu perhatikan UNIT SATUAN yang digunakan karena nilai
          yang ditampilkan adalah sesuai dengan unit satuan tersebut.


Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                              12
d) Hasil desain yang ditampilkan dengan cara yang sudah diuraikan adalah
         secara keseluruhan dari struktur tersebut, jadi jika strukturnya besar jelas
         informasi yang disajikan tidak berguna karena angka-angka yang
         ditampilkan saling bertumpuk. Pada umumnya informasi untuk setiap
         element batang yang cukup mendetail lebih berguna, untuk itu yang dapat
         dilakukan adalah:
            i. Pilih element batang dengan mouse
           ii. Klik tombol kanan mouse
         maka kotak dialog Concrete Design Information akan tampil
                                                 Jika tombol ReDesign di-klik
                                                 maka kotak dialog Element
                                                 Overwrite Assignments akan
                                                 ditampilkan sehingga element
                                                 yang dipilih dapat didesain ulang
                                                 berdasarkan element type rangka
                                                 yang beda (Special, Intermediate,
                                                 Ordinary dan Non-Sway) tanpa
                                                 harus menganalisis ulang struktur
                                                 secara keseluruhan.Jika tombol
                                                 Details digunakan maka akan
                                                 ditampilkan hitungan perancangan
                                                 penampang pada element yang
                                                 sedang dipilih secara lebih detail
                                                 (lihat gambar disamping).




      e) Hasil dapat dicetak ke file dan selanjutnya dapat didokumentasikan
         dengan lebih mudah, yaitu dengan mengakses menu : File – Print Design
         Tables.

                                                      Tombol File Name untuk mendefinisikan nama
                                                      file penampung dan direktori dimana file
                                                      tersebut akan ditempatkan di hardisk.



Catatan : perlu menjadi perhatian bahwa UNIT SATUAN output yang dicetak
tergantung konfigurasi yang digunakan sesaat sebelum permintaan cetak diberikan
dan hal itu dapat dilihat pada informasi yang ditampilkan pada pojok kanan bawah
dari program SAP2000. Untuk contoh output cetak yang ditampilkan di-set dalam
satuan N-mm. ( output di bawah telah di edit seperlunya)




Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                          13
SAP2000 v7.40 File: KANTILEVER                        N-mm Units    PAGE 1
6/4/04 0:10:43

M A T E R I A L              P R O P E R T Y              D A T A

      MAT         MODULUS OF         POISSON'S            THERMAL WEIGHT PER       MASS PER
    LABEL         ELASTICITY             RATIO              COEFF   UNIT VOL       UNIT VOL
     CONC          20000.000             0.200          9.900E-06 2.356E-05       2.401E-09

M A T E R I A L              D E S I G N              D A T A

      MAT           DESIGN              STEEL          CONCRETE        REBAR     CONCRETE           REBAR
    LABEL             CODE                 FY                FC           FY          FCS             FYS
     CONC                C                               28.000      400.000       28.000         240.000

C O N C R E T E              B E A M         P R O P E R T Y          D A T A

SECTION           MAT        BEAM           BEAM            TOP     BOTTOM    REBAR     REBAR     REBAR     REBAR
 LABEL          LABEL       DEPTH          WIDTH          COVER      COVER     AT-1      AT-2      AB-1      AB-2
 BALOK           CONC     500.000        350.000         62.500     62.500    0.000     0.000     0.000     0.000

L O A D          C O M B I N A T I O N   M U L T I P L I E R S
  COMBO            TYPE     CASE    FACTOR TYPE            TITLE
  COMB1             ADD                                    COMB1
                           LOAD1    1.0000 STATIC(DEAD)

C O D E         P R E F E R E N C E S

Code: ACI 318-99

    Phi_bending            :                 0.8
    Phi_tension            :                 0.8
    Phi_compression(Tied) :                  0.7
    Phi_compression(Spiral):                 0.75
    Phi_shear              :                 0.6

C O N C R E T E            D E S I G N          E L E M E N T        I N F O R M A T I O N        (ACI 318-99)

        FRAME      SECTION ELEMENT FRAMING                   LLRF L_ratio L_ratio             K         K
           ID           ID    TYPE    TYPE                 FACTOR   MAJOR   MINOR         MAJOR     MINOR

            3           BALOK        BEAM SWYORDN           1.000     1.000     1.000
            4           BALOK        BEAM SWYORDN           1.000     1.000     1.000
            5           BALOK        BEAM SWYORDN           1.000     1.000     1.000

C O N C R E T E              D E S I G N              O U T P U T    (ACI 318-99)

FLEXURAL AND SHEAR DESIGN OF BEAM-TYPE ELEMENTS

ELEM      SECTION        STATION        <-----------------REQUIRED REINFORCING------------------>
  ID           ID             ID               TOP   COMBO     BOTTOM   COMBO      SHEAR   COMBO
   3        BALOK          0.000          2591.885   COMB1      0.000   COMB1      0.861   COMB1
   3        BALOK        187.500          2345.603   COMB1      0.000   COMB1      0.832   COMB1
   3        BALOK        375.000          2111.245   COMB1      0.000   COMB1      0.802   COMB1
   3        BALOK        562.500          1887.650   COMB1      0.000   COMB1      0.772   COMB1
   3        BALOK        750.000          1673.848   COMB1      0.000   COMB1      0.742   COMB1

    4       BALOK          0.000           1673.848         COMB1        0.000        COMB1       0.742     COMB1
    4       BALOK        187.500           1469.015         COMB1        0.000        COMB1       0.713     COMB1
    4       BALOK        375.000           1272.450         COMB1        0.000        COMB1       0.683     COMB1
    4       BALOK        562.500           1083.545         COMB1        0.000        COMB1       0.653     COMB1
    4       BALOK        750.000            901.770         COMB1        0.000        COMB1       0.623     COMB1

    5       BALOK    0.000                   901.770        COMB1        0.000        COMB1       0.000     COMB1
    5       BALOK 500.000                    638.440        COMB1        0.000        COMB1       0.000     COMB1
    5       BALOK 1000.000                   527.880        COMB1        0.000        COMB1       0.000     COMB1
    5       BALOK 1500.000                   252.627        COMB1        0.000        COMB1       0.000     COMB1
    5       BALOK 2000.000                     0.000        COMB1        0.000        COMB1       0.000     COMB1




Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                                                              14
Evaluasi Hitungan dan Kesimpulan
Dengan membandingkan hasil hitungan manual dan komputer yang telah
dikerjakan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Element FRAME pada SAP2000 mampu menghitung deformasi gaya geser
   untuk menganalis struktur balok tinggi, tetapi post-processing program untuk
   perancangan beton bertulang bertumpu pada formulasi balok biasa sehingga
   perancangan balok tinggi harus dikerjakan terpisah diluar program SAP2000.
2. Perhitungan penulangan memanjang balok terhadap lentur sama persis dengan
   perhitungan manual, jadi apabila sudah dilakukan penyesuaian pada Strength
   Reduction Factor maka program SAP2000 dapat digunakan untuk
   perancangan struktur beton bertulang yang mangacu pada peraturan Indonesia
   yaitu SK SNI T-15-1991-03.
3. Pada prinsipnya perhitungan sengkang (tulangan geser) juga mengikuti
   kesimpulan no.2. Adapun perbedaan yang timbul adalah :
            a. Gaya geser terfaktor desain tidak dihitung pada penampang kritis
            b. Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton Vc memakai formulasi yang
               tidak melibatkan pengaruh momen lentur yang mungkin terjadi
               bersamaan dengan gaya geser.
4. Dalam perancangan struktur rangka beton bertulang maka program SAP2000
   akan mengkategorikan sebagai struktur tahan gempa dimana dalam hal
   tersebut diberikan persyaratan-persyaratan yang lebih ketat dibanding struktur
   rangka biasa. Jadi apabila digunakan untuk perancangan struktur biasa dan
   tidak dilakukan penyesuaian maka hasil rangcangan akan berlebihan (boros).
5. Unit satuan yang digunakan tidak menjadi kendala bagi proses perancangan
   yang umumnya tergantung dari unit satuan yang digunakan. Unit satuan akan
   menyesuaikan diri dan selalu konsisten , tetapi agar ditampilkan secara baik
   maka unit satuan perlu diperhatikan, sebagai contoh : unit kN-m cocok untuk
   hasil analisa struktur, tetapi untuk menampilkan hasil perancangan penampang
   maka unit satuan yang cocok adalah N-mm.
6. Output luas tulangan geser /sengkang adalah Av / s dengan unit mm2 / mm atau
   unit panjang lain yang dipilih, dengan demikian jarak dan diameter sengkang
   harus dihitung tersendiri. Sengkang minimum harus ditetapkan tersendiri.


Referensi
1. Wiryanto Dewobroto, Diktat Perkuliahan : Struktur Beton I , Jurusan Teknik
   Sipil , Universitas Pelita Harapan , 2003
2. E.L.Wilson, SAP2000® Integrated Finite Element Analysis and Design of
   Structures : CONCRETE DESIGN MANUAL, Computers and Structures, Inc.
   Berkeley, California, USA, Version 7.40 May 2000.
3. Standar SK SNI T-15-1991-03 : Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
   Untuk Bangunan Gedung, Yayasan LPMB, Bandung, 1991.



Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000                               15

More Related Content

What's hot

Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
فهرودين سفي
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailing
rhtrusli
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
Ketut Swandana
 
Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4
Fairuz Tito
 
Perancangan-gable-pdf
 Perancangan-gable-pdf Perancangan-gable-pdf
Perancangan-gable-pdf
Akbar Rizky
 

What's hot (20)

Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelBalok komposit vs balok biasa - afret nobel
Balok komposit vs balok biasa - afret nobel
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
Baja 1 struktur tekan tersusun
Baja 1 struktur tekan tersusunBaja 1 struktur tekan tersusun
Baja 1 struktur tekan tersusun
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
 
Pondasi dangkal
Pondasi dangkalPondasi dangkal
Pondasi dangkal
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailing
 
Contoh baja
Contoh bajaContoh baja
Contoh baja
 
Perancangan struktur beton perpustakaan 4 lantai
Perancangan struktur beton perpustakaan 4 lantaiPerancangan struktur beton perpustakaan 4 lantai
Perancangan struktur beton perpustakaan 4 lantai
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
 
Sni 1727 2013
Sni 1727 2013Sni 1727 2013
Sni 1727 2013
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasar
 
Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4
 
Perancangan-gable-pdf
 Perancangan-gable-pdf Perancangan-gable-pdf
Perancangan-gable-pdf
 

Similar to Desain dng sap2000

53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
Botak Doohan Jr
 
221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its
221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its
221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its
Roni Fauzi
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
TikaIka7
 

Similar to Desain dng sap2000 (20)

53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap200053309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
53309952 utf-8-desain-struktur-beton-bertulang-dengan-sap2000
 
Tutorial sap v11
Tutorial sap v11Tutorial sap v11
Tutorial sap v11
 
Sap2000
Sap2000Sap2000
Sap2000
 
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL BTUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
 
Modul sap seffope For Traning
Modul sap seffope For TraningModul sap seffope For Traning
Modul sap seffope For Traning
 
Modul sap seffope (1)
Modul sap seffope (1)Modul sap seffope (1)
Modul sap seffope (1)
 
Billboard design & analysis calculation
Billboard design & analysis calculationBillboard design & analysis calculation
Billboard design & analysis calculation
 
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docxPerhitungan Struktur Data Decoco.docx
Perhitungan Struktur Data Decoco.docx
 
Evaluasi Cadangan-Minescape
Evaluasi Cadangan-MinescapeEvaluasi Cadangan-Minescape
Evaluasi Cadangan-Minescape
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Struktur jembatan
Struktur jembatanStruktur jembatan
Struktur jembatan
 
Tutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 v
Tutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 vTutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 v
Tutorial perhitungan struktur dengan sap 2000 v
 
Its paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paperIts paper-19365-3107100032-paper
Its paper-19365-3107100032-paper
 
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...
 
221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its
221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its
221096408 dasar-dasar-sap-2000-puski-its
 
Modul 6 P-P-J.pdf
Modul 6 P-P-J.pdfModul 6 P-P-J.pdf
Modul 6 P-P-J.pdf
 
Abdurrohman muarif (2101171086)
Abdurrohman muarif (2101171086)Abdurrohman muarif (2101171086)
Abdurrohman muarif (2101171086)
 
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
 
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptxppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
ppt struktur beton oleh kelompok 04 .pptx
 
Bab v struk bawah
Bab v   struk bawahBab v   struk bawah
Bab v struk bawah
 

Desain dng sap2000

  • 1. Perancangan Balok Beton Bertulang dengan SAP20001 Wiryanto Dewobroto (http://sipil-uph.tripod.com) 2 Makalah ini membahas detail langkah-langkah perancangan balok beton bertulang dengan SAP2000 , sekaligus perbandingan desain dengan secara manual pada problem yang sama. Terbukti dengan merubah parameter faktor reduksi kekuatan maka hasil program sesuai dengan Code Indonesia (SK SNI T-15-1991-03). Perancangan struktur tahan gempa yang mensyaratkan daktailitas secara khusus telah ditetapkan sebagai nilai default pada perancangan rangka beton bertulang, sehingga untuk struktur rangka biasa (beban gravitasi) maka fasilitas default tersebut perlu dinon-aktifkan, jika tidak maka hasilnya tidak ekonomis (boros). Pendahuluan Program komputer rekayasa (SAP2000, GT-Strudl, ANSYS, dll) berbeda dengan program komputer umum (EXCEL, AutoCAD, Words, dll) , karena pengguna dituntut untuk memahami latar belakang metoda maupun batasan dari program tersebut. Developer program secara tegas menyatakan tidak mau bertanggung jawab untuk setiap kesalahan yang timbul dari pemakaian program. Umumnya manual yang melengkapi program cukup lengkap , bahkan terlalu lengkap (baca: sangat tebal) sedangkan semakin hari program yang dibuat menjadi semakin mudah digunakan tanpa harus membaca manual maka mempelajari secara mendalam materi manual program sering terabaikan. Oleh karena itu dengan disajikannya contoh penyelesaian program dan hitungan manual pembanding yang detail tetapi ringkas tentu sangat berguna. Desain Penampang dengan SAP2000 Program SAP2000 menyediakan fitur dan modul terintegrasi yang lengkap untuk desain struktur baja dan beton bertulang. Pengguna diberi kemudahan untuk membuat, menganalisis, dan memodifikasi model struktur yang direncanakan dengan memakai user interface yang sama. Dalam lingkungan pemakaian yang interaktif maka dapat dievalusi penampang struktur berdasarkan design-code internasional seperti: U.S.A (ACI 1999, AASHTO 1997), Canadian (CSA 1994), British (BSI 1989), European (CEN 1992), dan New Zealand (NZS 3101-95). Fasilitas perancangan berdasarkan design-code yang baku ternyata tidak terlalu kaku karena pengguna mempunyai peluang untuk merubah parameter-parameter tertentu untuk disesuaikan dengan peraturan perencanaan lokal. Sebagai contoh, telah diketahui bahwa peraturan perencanaan beton yang digunakan di Indonesia merupakan derivasi dari ACI 1989 sehingga dengan sedikit penyesuaian , 1 Jurnal Teknik Sipil - UPH, Vol.1 No.2 Juli 2005. 2 Dosen tetap pada mata kuliah Komputer Rekaya Struktur dan Struktur Beton, di Jurusan Teknik Sipil , Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Tangerang Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 1
  • 2. SAP2000 dapat digunakan untuk perancangan struktur beton bertulang berdasar peraturan Indonesia (SK SNI T-15-1991-03). Identifikasi elemen Beam dan Kolom Program SAP2000 adalah program analisa struktur yang didasarkan dari metode elemen hingga , dalam hal tersebut struktur balok atau kolom diidealisaikan sebagai elemen FRAME. Tetapi dalam desain, penampang balok memerlukan tahapan yang berbeda dari penampang kolom sehingga pada saat pemasukan data untuk frame section perlu informasi khusus apakah penampang tersebut digolongkan sebagai balok atau sebagai kolom. Catatan : elemen balok jika hanya menerima lentur dan geser, sedangkan kolom adalah balok yang menerima gaya aksial yang signifikan, yaitu jika gaya aksial ultimate >> 0.1f’c Ag (ACI 10.3.3) Menu di samping dapat diakses dari : Define – Frame Sections – Modify/Show Sections – Reinforcement. Menu sama juga dipakai pada waktu mendefinisikan lokasi tulangan pada penampang. Bentuk penampang yang dapat digunakan untuk desain beton bertulang Gambar 1. Identifasi Desain terbatas hanya pada bentuk Rectangular Section, Tee Section , atau Circle Section untuk kolom. Perancangan Balok Beton Bertulang Asumsi Desain Program SAP2000 akan menghitung dan melaporkan luas tulangan baja perlu untuk lentur dan geser berdasarkan harga momen dan geser maksimum dari kombinasi beban dan juga kriteria-kriteria perencanaan lain yang ditetapkan untuk setiap Code yang diikuti. Tulangan yang diperlukan tadi akan dihitung berdasarkan titik-titik yang dapat dispesifikasikan dalam setiap panjang element. Semua balok hanya dirancang terhadap momen lentur dan geser pada sumbu mayor saja, sedangkan dalam arah minor balok dianggap menyatu dengan lantai sehingga tidak dihitung. Jika dalam kenyataannya perlu perancangan lentur dalam arah minor (penampang bi-aksial) maka perencana harus menghitung tersendiri, termasuk jika timbul torsi. Dalam mendesain tulangan lentur sumbu mayor, tahapan yang dilakukan adalah mencari momen terfaktor maksimum (untuk kombinasi beban lebih dari satu) dan menghitung kebutuhan tulangan lenturnya. Penampang balok didesain terhadap momen positif Mu+ dan momen negatif Mu- maksimum dari hasil momen terfaktor envelopes yang diperoleh dari semua kombinasi pembebanan yang ada. Momen negatif pada balok menghasilkan tulangan atas, dalam kasus tersebut maka balok selalu dianggap sebagai penampang persegi. Momen positif balok menghasilkan tulangan bawah, dalam hal tersebut balok dapat direncanakan sebagai penampang persegi atau penampang balok-T. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 2
  • 3. Untuk perencanaan tulangan lentur, pertama-tama balok dianggap sebagai penampang tulangan tunggal, jika penampang tidak mencukupi maka tulangan desak ditambahkan sampai pada batas tertentu. Dalam perancangan tulangan geser , tahapannya meliputi perhitungan gaya geser yang dapat ditahan beton Vc, kemudian menghitung nilai Vs yaitu gaya geser yang harus dipikul oleh tulangan baja dan selanjutnya jumlah tulangan geser (sengkang) dapat ditampilkan. Perencanaan struktur tahan gempa memerlukan persyaratan tertentu dan hal tersebut tetap dapat dilakukan SAP2000 jika memakai Code ACI, Canadian, atau New Zealand. Tahapan Desain Perancangan balok lentur dibagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut : • Menentukan Momen Terfaktor Maksimum Momen terfaktor maksimum untuk tulangan lentur maupun gaya geser terfaktor untuk sengkang / tulangan geser diperoleh dari berbagai kombinasi pembebanan (Load Combination) dari hasil kombinasi Load Case yang dikalikan dengan faktor beban sesuai dengan peraturan perencanaan yang digunakan. Menu di samping dapat diakses dari : Define – Load Combination – Add New Combo. Agar dapat dikombinasi, jangan lupa mendefinisikan terlebih dahulu Load Case dengan cara : Define – Static Load Case – Gambar 2. Menu Kombinasi Beban Add New Load. Gambar 3. Mendefinisikan LOAD CASE • Menentukan Jumlah Tulangan Lentur Perlu. Bentuk penampang yang dapat digunakan dalam proses desain ini adalah penampang kotak (Rectangular Section) untuk momen negatif dan momen positip serta penampang T (Tee Section) untuk momen positip saja. Pada penampang T yang menerima momen negatif maka bagian sayapnya diabaikan dan dianggap sebagai penampang kotak. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 3
  • 4. Gambar 4. Mendefinisikan Penampang Balok T Menu diatas dapat diakses dari : Define – Frame Sections – Add Tee. Untuk penampang kotak maupun lingkaran cara mendefinisikan sama hanya pilihan terakhirnya adalah Add Rectangular dan Add Circle. Informasi data untuk penulangan pada kotak dialog di atas akan ditampilkan dipojok kiri bawah jika material yang dipilih adalah CONC (concrete) . Data material untuk concrete secara default sudah disediakan oleh program, tetapi tentu saja perlu disesuaikan dengan mutu beton / baja tulangan yang digunakan, untuk itu digunakan menu : Define – Material – CONC – Modify / Show Material. Gambar 5. Menetapkan Data Material Untuk Desain Catatan : jangan lupa Satuan Unit yang digunakan, yang terlihat pada bagian pojok kanan bawah dari tampilan program SAP2000. Selanjutnya penampang dihitung sebagai penampang tulangan tunggal, tetapi jika ternyata tidak mencukupi (over-reinforced section) maka program akan mencoba menambahkan tulangan tekan dan mendesain ulang sebagai penampang tulangan rangkap. Karena peraturan di Indonesia (SK SNI T-15-1991-03) mengacu peraturan Amerika (ACI 318-89) maka detail perhitungan yang dilakukan program mirip dengan perencanaan umum yang berlaku di Indonesia. Meskipun demikian tentu saja ada perbedaan yaitu pada faktor beban (dapat dirubah pada saat memasukkan beban kombinasi) dan faktor reduksi kekuatan harus disesuaikan . Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 4
  • 5. Faktor reduksi kekuatan dapat diubah melalui menu : Option – Preferences – Concrete – Strength Reduction Factor seperti berikut: Gambar 6. Parameter ACI 318-99 Selanjutnya untuk memahami perencanaan balok lentur dengan SAP2000 terlebih dahulu akan disajikan contoh perhitungan cara manual dari balok kantilever secara lengkap sampai dengan gambar penulangan, pada cara manual tersebut disajikan juga rumusan yang digunakan yang prinsip kerjanya sama dengan yang ada pada program. Kemudian pada tahap berikutnya disajikan tahapan perancangan dengan program SAP2000 secara detail dan hasilnya juga disajikan sehingga dapat diperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas. Contoh Hitungan Manual Balok Balok kantilever bentang 3.5 m mempnyai penampang berbentuk persegi, yang memikul beban merata dan beban terpusat terfaktor (dianggap berat sendiri sudah termasuk dalam spesifikasi beban yang diberikan). Jika digunakan mutu beton f’c 28 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa (sengkang), desain penulangan menurut SK SNI T-15 1991-03. Jawab : 1. Dari analisa struktur dapat diperoleh momen dan gaya geser rencana seperti pada gambar berikut: Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 5
  • 6. 1.5 m 2.0 m Pu = 50 kN Pu = 50 kN q u =10 kN/m d = 437.5 mm b=350 50 70 Vu (kN) 120 500 135 131 kN d = 437.5 311.25 254 212.81 Konfigurasi Balok 120 (Estimasi Awal) M u (kN.m) 0.75 m Gambar 7. Pembebanan Kantilever dan Gaya Rencana 2. Hitung tulangan lentur yang diperlukan : (x = 0.0 adalah tumpuan kiri) x b d Mu As Q ρ ρmin ρmaks dipasang (m) (mm) (mm) (kN.m) (mm2) 0.000 311.25 0.35260 0.01693 2592 7D22 0.750 350 437.5 212.81 0.24108 0.01093 0.0035 0.02276 1674 5D22 1.500 120.00 0.13594 0.00589 902 3D22 Catatan: ⎛ 1.7 ⎞ M u Q=⎜ ' ⎟ ⎜ f ⎟ φ bd 2 φ = 0.8 (lentur menurut SK SNI T-15 1991) ⎝ c ⎠ f c' ⎡ f c' ⎛ 382.5 ⎞ 0.85 − 0.852 − Q ⎤ 1.4 ⎜ ⎟ ρ= ρ min = ρ maks = β1 As = ρ b d fy ⎢ ⎣ ⎥ ⎦ fy fy ⎜ 600 + f y ⎟ ⎝ ⎠ 3. Hitung φVc dengan memasukkan pengaruh momen : As 7 * 380 ρw = = = 0.01737 b w d 350 * 437.5 Vu d 131* 437.5 *10 −3 = = 0.226 ≤ 1.0 Mu 254 ⎡ V d⎤ b d Vc = ⎢ f c' + 120 ρ w u ⎥ w ≤ 0.3 f c' b w d ⎣ Mu ⎦ 7 Vc = 1 7 [ 28 + 120 * 0.01737 * 0.226]b wd ≤ 0.3 28 b w d Vc = 0.823 b w d ≤ 1.587 b w d ∴ Vc = 0.823 b w d = 126 *103 N = 126 kN Jika pengaruh momen tidak dimasukkan, maka : Vc = 1 f c' b w d = 0.882 b w d 6 ternyata momen mengurangi kemampuan beton untuk menahan geser (dalam desain tetap dipakai yang terkecil konservatif). 4. Hitung gaya geser maksimum penampang tanpa sengkang. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 6
  • 7. 1 2 φ Vc = 1 * 0.6 *126 = 37.8 kN 2 Catatan : φ = 0.6 (geser menurut SK SNI T-15 1991) 5. Gambarkan lokasi sengkang berdasarkan bidang geser yang terjadi sengkang sengkang perlu minimum 1500 2000 ½ φ Vc = 37.8 kN φ Vc = 75 kN φ Vs 135 131 kN d=437.5 6. Hitung sengkang minimum : pakai s = 200 mm << 0.5 d = 218.75 mm << 600 mm A v min b w 350 = = = 0.49 mm mm 2 s 3 f y 3 * 240 pakai ∅ 8 Av = 100 mm2 maka s ≤ 100 0.49 = 204 mm pakai sengkang minimum ∅ 8 @ 200 7. Hitung kebutuhan sengkang: Vu Vs = − Vc = 93 kN <<< Vc = 1 f c' b w d = 270 kN smaks = 0.5d φ 3 Av V 93 *103 = s = = 0.886 mm mm 2 s f y d 240 * 437.5 Jika dipakai sengkang tulangan ∅ 10 Av = 157 mm2 , maka maka s ≤ 157 0.886 = 177 mm pakai ∅ 10 @ 150 sengkang sengkang Ø10@ 150 Ø8@ 200 ld 750 750 2000 A B C 350 350 350 7D22 5D22 3D22 500 3D22 3D22 3D22 Ø10 @ 150 Ø10 @ 150 Ø8 @ 200 Potongan A Potongan B Potongan C Gambar 8. Tampak Samping dan Potongan Balok Hasil Perancangan Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 7
  • 8. Contoh Hitungan Komputer Balok Balok kantilever bentang 3.5 m mempnyai penampang berbentuk persegi, yang memikul beban merata dan beban terpusat terfaktor (dianggap berat sendiri sudah termasuk dalam spesifikasi beban yang diberikan). Jika digunakan mutu beton f’c 28 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa (sengkang), desain penulangan menurut SK SNI T-15 1991-03 dengan bantuan program SAP2000. b=350 1.5 m 2.0 m Pu = 50 kN Pu = 50 kN q u =10 kN/m 500 d = 437.5 d = 437.5 mm Konfigurasi Balok (Estimasi Awal) Gambar 9. Balok Kantilever yang di Desain Jawab : 1. Aktifkan program SAP2000, tetapkan Unit Satuan, yaitu kN-m. 2. Susun geometri, misalnya dengan template yang telah disediakan dan dimodifikasi sesuai dengan model yang diinginkan, caranya : a) Dari menu : File – New Model from Template dan klik gambar balok menerus (Beam). b) Kemudian dari template yang ada dipilih yang paling mendekati misalnya adalah template Beam untuk balok menerus. Data di atas diberikan karena secara default program akan menempatkan sumbu (0,0) tengah-tengah balok yang dihasilkan dan sebenarnya yang diperlukan adalah agar diberikan garis bantu pada layar (grid-lines) yang sesuai dengan dimensi model. c) Balok pada hasil template dihapus saja, kemudian grid-lines dimodifikasi sesuai ukuran yang diharapkan , caranya: Draw – Edit Grid atau klik double grid-lines, sehingga keluar menu : Dari menu yang ditampilkan maka grid-lines x= - 3.5 dihapus dan ditambahkan grid-lines baru yaitu x = 0.75 serta x=1.5. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 8
  • 9. d) Dengan grid-lines yang baru tersebut maka akan lebih mudah untuk menggambar model struktur sebagai berikut : 1.50 2.00 P u = 50 kN P u = 50 kN q =10 kN/m u 0.75 3. Melengkapi data geometri dengan data material dan penampang, karena unit satuan yang digunakan kN-m sedangkan parameter material dalam MPa maka dalam memasukkan parameter tersebut unit satuannya diubah terlebih dahulu dengan N-mm. a) Dari menu: Define – Materials – CONC – Modify / Show Material , parameter untuk mutu beton dan tulangan dimasukkan. b) Dari menu: Define – Frame Sections – Add Rectangular , parameter dimensi untuk penampang kotak dimasukkan. c) Selanjutnya type desain (balok atau kolom) serta penempatan tulangan pada penampang beton tersebut dimasukkan dengan meng-klik tombol Reinforcement pada menu diatas sehingga kotak dialog Reinforcement Data ditampilkan : Data mengenai Reinforcement Overrides for Ductile Beams adalah yang berkaitan dengan perencanaan struktur tahan gempa, oleh karena balok yang direncanakan adalah balok biasa maka data diatas dapat diabaikan (dibiarkan bernilai nol). Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 9
  • 10. 4. Susun data pembebanan. Beban yang diberikan dalam problem perencanaan di atas sudah dalam bentuk beban terfaktor, selain itu berat sendiri sudah dimasukkan dalam parameter beban yang diberikan , maka : a) Load Case ditetapkan melalui menu : Define – Static Load Case . Parameter Self Weight Multiplier yang sebelumnya bernilai 1 (default) diubah menjadi 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa berat sendiri tidak dimasukkan pada Load Case bernama LOAD1. Type beban (misal DEAD pada gambar di atas) tidak berpengaruh sehingga tidak perlu diubah. b) Beban merata dimasukkan dalam elemen balok melalui : Assign – Frame Static Load – Point and Uniform , jangan lupa sebelum mengakses menu maka unit satuan harus diubah dulu agar sesuai dengan spesifikasi perencanaan, selain itu element balok yang akan diberi beban harus dipilih / ditandai terlebih dulu dengan mouse. Catatan : alternatif lain , gunakan c) Beban terpusat dimasukkan dalam nodal, setelah ditandai (select) dengan mouse maka beban dapat dimasukkan melalui : Assign – Joint Static Load – Forces , Catatan : alternatif lain , gunakan d) Tahap akhir dari pembebanan adalah mendefinisikan kombinasi pembebanan yang akan dipakai dalam perencanaan penampang. Karena Load Case hanya satu (LOAD1) dan sudah terfaktor maka sebenarnya tidak ada yang bisa dikombinasikan, meskipun demikian tetap perlu didefinisikan terlebih dahulu, caranya : Define– Load Combination – Add New Combo , hingga tampil kotak dialog seperti pada gambar berikut. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 10
  • 11. e) Selanjutnya beban-beban untuk setiap Load Case yang diberikan pada elemen batang maupun pada titik nodal dapat di- tampilkan pada layar komputer untuk keperluan check ulang melalui : Display – Show Loads – Frames . Hal tersebut penting karena kadang-kadang tidak secara sengaja beban dapat terdefinisikan ulang dan keadaan tersebut hanya dapat diketahui jika dibandingkan antara nilai yang tercantum pada layar dengan catatan manual yang ada. Tabulasi pembebanan pada joint Cara lain checking beban-beban dapat juga dilakukan melalui : Display – Show Input Tables – Loading Data sehingga akan ditampilkan kotak dialog Display Tabulasi pembebanan pada elemen Loading Options yang akan batang menampilkan option pembebanan apa yang dapat ditampilkan dalam bentuk tabulasi. Khusus untuk kasus perencanaan ini maka data beban yang dapat ditampilkan adalah Joint Forces dan Frame Span Distributed Loads seperti gambar diatas. 5. Analisa Struktur Balok Kantilever. Jika geometri , material , penampang dan pembebanan sudah diberikan maka selanjutnya dapat dilakukan analisa struktur untuk mengetahui deformasi, gaya-momen pada batang serta reaksi tumpuan yang terjadi. Analisa struktur dilakukan melalui menu: Analyze – Run . Catatan : alternatif lain , gunakan tombol Gambar 10. Diagram Gaya Geser dan Bending Moment Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 11
  • 12. 6. Desain Penampang Balok Kantilever. Jika proses berjalan baik (dapat ditampilkan Diagram Gaya Geser dan Bending Moment) maka proses desain penampang dapat dimulai. a) Mengacu pada peraturan perencanaan Indonesia (SK SNI T-15 1991-03) maka Strength Reduction Factor harus disesuaikan melalui: Option – Preferences – Concrete . b) Secara default program akan mendesain struktur beton bertulang sebagai struktur tahan gempa , yaitu dengan mengklasifikasikan struktur sebagai portal dengan kategori Intermediate atau Special, untuk portal biasa maka kategorinya Ordinary. Oleh karena itu sebelum proses desain maka kategori struktur harus dirubah terlebih dahulu, caranya pilih dahulu elemen struktur yang ada dengan mouse kemudian dari menu Design – Redefine Element Design Data sehingga muncul kotak dialog disamping. Pada bagian Element Type di aktifkan dengan memberi tanda √ , selanjutnya pilih option Sway Ordinary, dan klik OK untuk keluar dari kotak dialog tersebut. c) Selanjutnya proses desain dimulai melalui menu : Design – Start Design / Check of Structure. Sebagai hasilnya pada layar akan ditampilkan luas tulangan lentur (default) , tetapi melalui menu Design – Diplay Design Info maka informasi jumlah luas tulangan geser juga dapat dipilih . Kadang-kadang apabila unit satuan yang digunakan tidak cocok , nilai yang ditampilkan bisa terlalu kecil sehingga bila dibulatkan yang terlihat hanya nilai nol, misal luas tulangan 3000 mm2 bila dalam satuan meter menjadi 0.003 m2, sehingga bila dibulatkan dalam dua desimal akan menjadi 0.00 m2 . Oleh karena itu perhatikan UNIT SATUAN yang digunakan karena nilai yang ditampilkan adalah sesuai dengan unit satuan tersebut. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 12
  • 13. d) Hasil desain yang ditampilkan dengan cara yang sudah diuraikan adalah secara keseluruhan dari struktur tersebut, jadi jika strukturnya besar jelas informasi yang disajikan tidak berguna karena angka-angka yang ditampilkan saling bertumpuk. Pada umumnya informasi untuk setiap element batang yang cukup mendetail lebih berguna, untuk itu yang dapat dilakukan adalah: i. Pilih element batang dengan mouse ii. Klik tombol kanan mouse maka kotak dialog Concrete Design Information akan tampil Jika tombol ReDesign di-klik maka kotak dialog Element Overwrite Assignments akan ditampilkan sehingga element yang dipilih dapat didesain ulang berdasarkan element type rangka yang beda (Special, Intermediate, Ordinary dan Non-Sway) tanpa harus menganalisis ulang struktur secara keseluruhan.Jika tombol Details digunakan maka akan ditampilkan hitungan perancangan penampang pada element yang sedang dipilih secara lebih detail (lihat gambar disamping). e) Hasil dapat dicetak ke file dan selanjutnya dapat didokumentasikan dengan lebih mudah, yaitu dengan mengakses menu : File – Print Design Tables. Tombol File Name untuk mendefinisikan nama file penampung dan direktori dimana file tersebut akan ditempatkan di hardisk. Catatan : perlu menjadi perhatian bahwa UNIT SATUAN output yang dicetak tergantung konfigurasi yang digunakan sesaat sebelum permintaan cetak diberikan dan hal itu dapat dilihat pada informasi yang ditampilkan pada pojok kanan bawah dari program SAP2000. Untuk contoh output cetak yang ditampilkan di-set dalam satuan N-mm. ( output di bawah telah di edit seperlunya) Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 13
  • 14. SAP2000 v7.40 File: KANTILEVER N-mm Units PAGE 1 6/4/04 0:10:43 M A T E R I A L P R O P E R T Y D A T A MAT MODULUS OF POISSON'S THERMAL WEIGHT PER MASS PER LABEL ELASTICITY RATIO COEFF UNIT VOL UNIT VOL CONC 20000.000 0.200 9.900E-06 2.356E-05 2.401E-09 M A T E R I A L D E S I G N D A T A MAT DESIGN STEEL CONCRETE REBAR CONCRETE REBAR LABEL CODE FY FC FY FCS FYS CONC C 28.000 400.000 28.000 240.000 C O N C R E T E B E A M P R O P E R T Y D A T A SECTION MAT BEAM BEAM TOP BOTTOM REBAR REBAR REBAR REBAR LABEL LABEL DEPTH WIDTH COVER COVER AT-1 AT-2 AB-1 AB-2 BALOK CONC 500.000 350.000 62.500 62.500 0.000 0.000 0.000 0.000 L O A D C O M B I N A T I O N M U L T I P L I E R S COMBO TYPE CASE FACTOR TYPE TITLE COMB1 ADD COMB1 LOAD1 1.0000 STATIC(DEAD) C O D E P R E F E R E N C E S Code: ACI 318-99 Phi_bending : 0.8 Phi_tension : 0.8 Phi_compression(Tied) : 0.7 Phi_compression(Spiral): 0.75 Phi_shear : 0.6 C O N C R E T E D E S I G N E L E M E N T I N F O R M A T I O N (ACI 318-99) FRAME SECTION ELEMENT FRAMING LLRF L_ratio L_ratio K K ID ID TYPE TYPE FACTOR MAJOR MINOR MAJOR MINOR 3 BALOK BEAM SWYORDN 1.000 1.000 1.000 4 BALOK BEAM SWYORDN 1.000 1.000 1.000 5 BALOK BEAM SWYORDN 1.000 1.000 1.000 C O N C R E T E D E S I G N O U T P U T (ACI 318-99) FLEXURAL AND SHEAR DESIGN OF BEAM-TYPE ELEMENTS ELEM SECTION STATION <-----------------REQUIRED REINFORCING------------------> ID ID ID TOP COMBO BOTTOM COMBO SHEAR COMBO 3 BALOK 0.000 2591.885 COMB1 0.000 COMB1 0.861 COMB1 3 BALOK 187.500 2345.603 COMB1 0.000 COMB1 0.832 COMB1 3 BALOK 375.000 2111.245 COMB1 0.000 COMB1 0.802 COMB1 3 BALOK 562.500 1887.650 COMB1 0.000 COMB1 0.772 COMB1 3 BALOK 750.000 1673.848 COMB1 0.000 COMB1 0.742 COMB1 4 BALOK 0.000 1673.848 COMB1 0.000 COMB1 0.742 COMB1 4 BALOK 187.500 1469.015 COMB1 0.000 COMB1 0.713 COMB1 4 BALOK 375.000 1272.450 COMB1 0.000 COMB1 0.683 COMB1 4 BALOK 562.500 1083.545 COMB1 0.000 COMB1 0.653 COMB1 4 BALOK 750.000 901.770 COMB1 0.000 COMB1 0.623 COMB1 5 BALOK 0.000 901.770 COMB1 0.000 COMB1 0.000 COMB1 5 BALOK 500.000 638.440 COMB1 0.000 COMB1 0.000 COMB1 5 BALOK 1000.000 527.880 COMB1 0.000 COMB1 0.000 COMB1 5 BALOK 1500.000 252.627 COMB1 0.000 COMB1 0.000 COMB1 5 BALOK 2000.000 0.000 COMB1 0.000 COMB1 0.000 COMB1 Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 14
  • 15. Evaluasi Hitungan dan Kesimpulan Dengan membandingkan hasil hitungan manual dan komputer yang telah dikerjakan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Element FRAME pada SAP2000 mampu menghitung deformasi gaya geser untuk menganalis struktur balok tinggi, tetapi post-processing program untuk perancangan beton bertulang bertumpu pada formulasi balok biasa sehingga perancangan balok tinggi harus dikerjakan terpisah diluar program SAP2000. 2. Perhitungan penulangan memanjang balok terhadap lentur sama persis dengan perhitungan manual, jadi apabila sudah dilakukan penyesuaian pada Strength Reduction Factor maka program SAP2000 dapat digunakan untuk perancangan struktur beton bertulang yang mangacu pada peraturan Indonesia yaitu SK SNI T-15-1991-03. 3. Pada prinsipnya perhitungan sengkang (tulangan geser) juga mengikuti kesimpulan no.2. Adapun perbedaan yang timbul adalah : a. Gaya geser terfaktor desain tidak dihitung pada penampang kritis b. Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton Vc memakai formulasi yang tidak melibatkan pengaruh momen lentur yang mungkin terjadi bersamaan dengan gaya geser. 4. Dalam perancangan struktur rangka beton bertulang maka program SAP2000 akan mengkategorikan sebagai struktur tahan gempa dimana dalam hal tersebut diberikan persyaratan-persyaratan yang lebih ketat dibanding struktur rangka biasa. Jadi apabila digunakan untuk perancangan struktur biasa dan tidak dilakukan penyesuaian maka hasil rangcangan akan berlebihan (boros). 5. Unit satuan yang digunakan tidak menjadi kendala bagi proses perancangan yang umumnya tergantung dari unit satuan yang digunakan. Unit satuan akan menyesuaikan diri dan selalu konsisten , tetapi agar ditampilkan secara baik maka unit satuan perlu diperhatikan, sebagai contoh : unit kN-m cocok untuk hasil analisa struktur, tetapi untuk menampilkan hasil perancangan penampang maka unit satuan yang cocok adalah N-mm. 6. Output luas tulangan geser /sengkang adalah Av / s dengan unit mm2 / mm atau unit panjang lain yang dipilih, dengan demikian jarak dan diameter sengkang harus dihitung tersendiri. Sengkang minimum harus ditetapkan tersendiri. Referensi 1. Wiryanto Dewobroto, Diktat Perkuliahan : Struktur Beton I , Jurusan Teknik Sipil , Universitas Pelita Harapan , 2003 2. E.L.Wilson, SAP2000® Integrated Finite Element Analysis and Design of Structures : CONCRETE DESIGN MANUAL, Computers and Structures, Inc. Berkeley, California, USA, Version 7.40 May 2000. 3. Standar SK SNI T-15-1991-03 : Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Yayasan LPMB, Bandung, 1991. Perancangan Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000 15