2. SN - Hidrogeologi => UNP 2
Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah:
Memanfaatkan sifat fisik batuan/tanah dan air yang berada di
dalam pori-pori atau rekahan
Sifat fisik tersebut (untuk aiirtanah):
• Sifat meneruskan/menahan arus listrik resistivity (ρ):
(ρ) < = mengandung airtanah;
(ρ) << = mengandung airtanah dengan TDS tinggi
(asin/payau/tercemar?);
(ρ) >> = bukan akuifer
3. SN - Hidrogeologi => UNP
3
Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah:
• Sifat meneruskan gelombang seismik (kerapatan/
kepadatannya) density (γ):
(γ) >> padat = non akuifer;
(γ) << berongga = mungkin akuifer
• Sifat radioaktif sinar gamma
Sinar gamma alami >> batu lempung (mengandung
K)
4. SN - Hidrogeologi => UNP 4
Metoda Geolistrik Tahanan Jenis (resistivity)
Resistivity :
1. Wenner
2. Schlumberger
3. Dipole-dipole
4. Mess ala Masse
6. Metode Geolistrik Tahanan Jenis : Werner
SN - Hidrogeologi => UNP 6
Konfigurasi Werner:
• CP = PP = PC = a
• C = elektrode arus
• P = elektrode potensial
• I = arus (ampere)
• V = voltage (volt)
R = 2 π a ΔV / I
7. Metode Geolistrik Tahanan Jenis
SN - Hidrogeologi => UNP 7
Konfigurasi Schlumberger:
• PP (tetap) = b
• CC (berubah) = L
• C = elektrode arus
• P = elektrode potensial
• I = arus (ampere)
• V = voltage (volt)
R = π [{ AB/2)2 – (MN/2)2} /MN] ΔV / I
8. Pola arus di dalam tanah/ batuan
(Susunan Schlumberger)
SN - Hidrogeologi => UNP 8
10. SN - Hidrogeologi => UNP 10
Pengukuran geolistrik resistivity bisa dipakai
untuk menetahui (menduga) sebaran batuan
(berdasarkan tahanan jenisnya) dalam arah :
• horisontal (electric profiling) peta, dan
• pada arah vertikal (electrik sounding)
penampang
11. Peta hasil survey geolistrik resistivity : profile
SN - Hidrogeologi => UNP 11
21. Pemboran:
Pemboran eksplorasi diperlukan untuk mendapatkan data
geologi maupun parameter hidrogeologi yang ada di bawah
permukaan tanah
Dengan didapatkannya data tersebut maka dapat dibuat
penampang geologi lubang bor (geological bor hole log);
sehingga jika pada satu cekungan dibuat beberapa lubang
bor (dengan pola tertentu), dapat digambarkan kondisi
hidrostratigrafi cekungan tersebut.
SN - Hidrogeologi => UNP 21
22. Pada sumur-sumur tersebut juga (da[at) dilakukan test
akuifer (slug test, pumping test, flowing test, serta
pemantauan m.a.t atau tekanan pisometrik).
Dari test tersebut bisa didapatkan nilai K, T, S, serta
fluktuasi m.a.t. atau tekanan pisometriknya.
Jika bisa dibuat (mininal 3 lobang bor eksplorasi (dalam satu
sistem cekungan airtanah yang sama) konfigurasi
geologi 3 dimensi (3-D) (blok diagram/ fench diagram) dapat
dibuat arah aliran airtanah dapat diduga dan dibuat
modelnya
Diagram hidrostratigrafi bisa dibuat penentuan lokasi
sumur produksi bisa lebig akurat
SN - Hidrogeologi => UNP 22
23. SN - Hidrogeologi => UNP 23
Pemboran (core sampling)
Salah satu kegiatan penting dalam eksplorasi airtanah adalah
pemboran. Kegiatan pemboran (inti/ coring) dilakukan untuk
memperoleh gambaran sebaran vertikal maupun horisontal (jika
ada beberapa lobang bor) batuan (stratigrafi) sebaik mungkin.
25. Pemboran Airtanah (direct circulation)
SN - Hidrogeologi => UNP 25
Selang air pembilas
Waterswivel
Pipa bor/ rod/ (kelly)
Mud pit
Fluida bor (mud)
Lubang bor
Anulus
Mata bor (bit)
Casing
Mesin bor
26. Pemboran Airtanah
SN - Hidrogeologi => UNP 26
Rig/ mast
Katrol
Wire rope/ seling
Mesin penggerak
Lubang bor
Mesin bor
27. Ada beberapa metode pemboran sumur produksi
airtanah:
Percussive drilling (cable tools )
• bit dan pemberat dijatuhkan (bebas) dan diangkat
dengan string (kabel)
• tidak ada core, hanya cuttings
• cuttings hasil pemboran diangkat dengan bailer
• hanya pada batuan yang kuat (tidak perlu casing)
SN - Hidrogeologi => UNP 27
28. Percussive drilling (down the hole)
• bit/ piston digerakkan oleh udara tekan (dihasilkan oleh
kompressor) yang disalurkan melalui pipa
• tidak ada core, hanya cuttings
• cuttings terbawa keatas oleh udara
SN - Hidrogeologi => UNP 28
29. Rotary drilling
• energi dan bit diantar dengan pipa yang diputar dari atas/
permukaan
• bisa dapat core atau cuttings, tergantung jenis bit yang
dipakai
• core/ core barrel diambil dengan menggunakan wire line
• cuttings diangkut oleh fluida bor
• ada 2 metode:
rotary table + kelly
rotary spindle => langsung drill rod biasa (pipa)
SN - Hidrogeologi => UNP 29
30. SN - Hidrogeologi => UNP 30
Bit dan Bailer untuk alat Bor
“tumbuk” (cable tools)
Bit (mata bor) untuk alat Bor “putar”
(rotary table/ spindle)
31. SN - Hidrogeologi => UNP 31
Data yang diambil pada pemboran eksplorasi:
Jenis batuan (litologi) : sampling – deskripsi – penamaan
batuan !
Ketebalan masing-masing lapisan log litologi
Harga K masing-masing lapisan akuifer/non akuifer ?
Muka airtanah statik dan piezometric level
Sistem hidrogeologi (akuifer bebas / tertekan ?)
Karakteristik sumur (p.test: K, T, S ?)
Kualitas airtanah (sampling dan analisa kimia)
Data log geofisika :
short dan long normal resistivity,
natural gamma ray,
kaliper,
32. SN - Hidrogeologi => UNP 32
Contoh “cuttings”
Rekaman kecepatan
pemboran
Log litologi (dari core
dan cuttings
33. SN - Hidrogeologi => UNP 33
Metoda penampangan lobang bor (bore hole logging):
Penampangan litologi :
• dari cuttings/ potongan batuan
• dari inti bor/ core
Penampangan dimensi :
• caliper: bisa membantu menentukan akuifer dan non
akuifer
Penampangan geofisika:
• short dan long normal resistivity,
• natural gamma ray,
• netron
Penampangan Geofisika Lobang Bor
40. SN - Hidrogeologi => UNP 40
Sumur Produksi :
pemilihan jenis dan ukuran bukaan screen :
• tergantung kualitas air
• tergantung ukuran butiran akuifer
pemilihan ukuran gravel pack :
• tergantung ukuran butiran akuifer
• tergantung ukuran bukaan screen (3-6 mm)
43. Bukaan dan panjang screen harus sesuai dengan ukuran butir
akuifer
SN - Hidrogeologi => UNP 43
Butir halus
Butir kasar
Bukaan kecil
Bukaan besar
Pasir halus masuk
ke screen kasar
44. Gravel pack (filter pack) mencegah masuknya pasir ke dalam
pipa sumur
SN - Hidrogeologi => UNP 44
Gravel pack ~ 3
– 6 mm