Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengembangan kurikulum, mencakup konsep-konsep pengembangan kurikulum dan manajemen yang terintegrasi untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Proses manajemen pengembangan kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kurikulum secara sistematis dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
2. Judul Buku : Manajemen Pengembangan Kurikulum pengarang : Prof. Dr. Oemar Hamalik
3.
4.
5. Konsep Sistem Manajemen Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang memiliki objek studi,sistematika, metode dan pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu manajemen di dukung oleh disiplin-disiplin ilmu lainnya, seperti filsafat, psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan sebagainya. Ilmu manajemen di pengaruhi dan menggunakan hukum kausalitas, normatif, dan probabilitas
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. Manajeman Perencanaan Kurikulum Karakteristik perencanaan kurikulum, pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang di maksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang di inginkan dan menilai hingga mana perubahan –perubahan itu terjadi pada diri siswa bersangkutan. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman/alat manajemen, sebagai penggerak roda organisasi dan tatalaksana pendidikan/pembelajaran, motifasi melksanakan sistem pendidikan
21.
22. Merancang strategi bimbingan. Kepembimbingan adalah keseluruhan proses bimbingan untuk membantu siswa memecahkan masalah dan kesulitan yang di hadapinya. Jenis bimbingan adalah bimbingan belajar, bimbingan pribadi, dan bimbingan jabatan. Metode yang dapat di gunakan adalah metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik klinis, dsb. Merancang stretegi penilaian. Penilaian adalah bagian dari kurikulum, bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang di capai setelah pelaksanaan kurikulum penilaian memiliki fungsi-fungsi instruksional, kurikuler, administratif dan diagnostik (bimbingan). Jenis penilaian terdiri dari penilaian formatif, penilaian penempatan, penilaian diagnosis, dan penilaian sumatif, masing-masing punya tujuan sendiri.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33. Pendekatan sistem ini harus logis dan rasional, artinya mudah diterima dalam rangka melaksanakan program pendidikan. Kesalahan atau kekeliruan sering terjadi, misalnya : Melaksanakan model untuk mencapai tujuan-tujuan berdasarkan nilai-nilai yang berkontradiksi. Fragementasi otoritas yang bertanggung jawab dalam melaksanakan model