Teks puisi ini menceritakan tentang tiga karakter yang berada di kursi terminal yaitu seorang anak kecil lapar, seorang nyonya, dan seorang pengemis tua. Masing-masing karakter mengalami situasi dan perasaan berbeda di kursi terminal tersebut.
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Di kursi terminal
1. Materi Pembelajaran
• Mengungkapkan pendapat tentang
pembacaan puisi
• Mengomentari pembacaan puisi baru
tentang lafal, intonasi, dan ekspresi
yang sesuai
• Menanggapi pembacaan puisi baru
tentang lafal, intonasi dan ekspresi
yang tepat
2. Tujuan Pembelajaran
• Siswa mampu mengomentari
pembacaan puisi tentang lafal,
intonasi dan ekspresi yang tepat
3. Di Kursi Terminal
Karya Lufti Amir
Seorang anak kecil
Bermata sayu pucat hampir bolong
Bersandar terlongong
Perut kosong penuh koreng
Menahan lapar teramat sangat
Di kursi terminal
Seorang nyonya
Dengan gincu merah di bibirnya
Perhiasan emas di seluruh jari
tangannya
Menahan napas akan bau keringat
Orang-orang yang berdesakan
Di sudut kursi terminal
Pengemis tua
Bersandar kelelahan
Di kursi terminal
Menunggu seorang memberinya
Recehan
Meski lelaki berseragam itu
Memaki, menendang, mengusirnya
pergi
Si anak berucap
“Oh, betapa laparnya perutku”
Si nyonya berkata
‘Oh, betapa baunya tempat ini.”
4. Seorang anak kecil /
Bermata sayu pucat hampir bolong/
Bersandar terlongong/
Perut kosong penuh koreng/
Menahan lapar teramat sangat//
5. Di kursi terminal/
Seorang nyonya/
Dengan gincu merah di bibirnya/
Perhiasan emas di seluruh jari/
tangannya/
Menahan napas akan bau keringat/
Orang-orang yang berdesakan//
6. Di sudut kursi terminal/
Pengemis tua/
Bersandar kelelahan//
7. Di kursi terminal
Menunggu seorang memberinya/
Recehan/
Meski lelaki berseragam itu/
Memaki, menendang,
mengusirnya
Pergi//
8. Si anak berucap/
“Oh, betapa laparnya perutku”
Si nyonya berkata
„Oh, betapa baunya tempat ini.”