Dokumen tersebut membahas tentang halalnya berburu dengan menggunakan hewan pemburu sesuai dengan ayat Al-Quran. Syarat hewan pemburu antara lain harus terlatih, dapat mengoyak kulit buruan hingga menyebabkan kematian, serta diperintah oleh tuan muslim atau ahli kitab.
2. Al-Quran dengan tegas membolehkan kita berburu hewan dengan
menggunakan hewan pemburu. Tentunya hewan pemburu adalah
hewan yang buas dan punya kemampuan dasar berburu. Hewan-
hewan jinak atau ternak biasanya tidak punya kemampuan itu.
Yang dimaksud dengan berburu dengan hewan pemburu adalah
membunuh hewan buruan itu dengan dikejar dan diterkam mati oleh
hewan pemburu. Jadi intinya, hewan yang diburu itu memang mati
semata-mata oleh sebab dilukai dan diterkam oleh hewan pemburu.
Fungsi dan peran hewan pemburu itu memang untuk membunuh
buruannya, dan bukan sekedar untuk menangkap hidup-hidup lalu
disembelih oleh manusia. Dan hukum memakan hasil buruan ini halal
dimakan dalam pandangan syariat, sehingga sudah tidak perlu lagi
dilakukan penyembelihan.
5. Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan
yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah
kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu;
kamu mengajarnya menurut apa yang telah
diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari
apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah
nama Allah atas binatang buas itu waktu
melepaskannya. (QS. Al-Maidah :4)
6. Syarat hewan pemburu dalam
islam :
1. Hewan Pemburu Harus Terlatih
Di dalam istilah Al-Quran, istilahnya adalah mu’allam (مُّلُعُم), artinya hewan itu sudah diajarkan
tata cara berburu dan terlatih untuk melakukanya dengan benar, serta taat dan patuh pada
perintah pemiliknya.
Dasar dari syarat ini adalah firman Allah SWT :
اَم َوْْمُتْمَّلَعَْنِمِْح ِار َوَجْال
Dan hewan-hewan yang kamu ajarkan (QS. Al-Maidah : 4)
7. 2. Kulit Buruan Harus Luka dan Terkoyak
Syarat kedua dalam masalah ini adalah dari segi teknik
membunuh, yaitu hewan pemburu itu harus dapat sampai mengoyak
kulit hewan buruannya, sehingga dari lukanya itu keluar darah segar.
Dan matinya hewan buruan itu semata-mata karena luka dan
kehabisan darah.
8. 3. Tuannya Harus Muslim atau Ahli Kitab
Syarat ketiga adalah bahwa hewan pemburu itu tidak berburu untuk dirinya sendiri,
melainkan bekerja atas perintah dan komando dari tuannya. Dan syarat yang berlaku
dalam hal ini, tuannya harus seorang muslim, atau setidak-tidaknya dia seorang ahli
kitab, baik memeluk agama Kristen dan Yahudi.
Bila hewan itu tanpa dikomando telah melakukan perburuan sendiri, meski tidak
dimakannya, tetap saja hasil buruannya itu haram dimakan.
9. 4. Hewan Itu Tidak Mengerjakan Hal Lain
Syarat yang keempat dari berburu dengan memanfaatkan hewan pemburu
adalah ketika diperintah oleh tuannya, hewan itu tidak mengerjakan perbuatan
yang lain, tetapi langsung berburu. Syarat ini dinashkan di dalam mazhab Al-
Hanafiyah dan Al-Malikiyah.
Sebab kalau hewan itu mengerjakan perbuatan yang lain dulu baru berburu,
maka langkahnya dalam berburu bukan lagi atas dasar perintah tuannya,
melainkan karena keinginannya sediri.
Maka bila setelah diperintah dan dilepakan hewan pemburu itu sempat makan
roti terlebih dahulu, atau menunaikan hajatnya seperti kencing atau buang air
besar, maka ketika dia meneruskan berburunya, diaggap sudah bukan lagi atas
dasar perintah tuannya.