3. Tujuh Golongan
ِلِظ ِِف ُهاَّلل ْمُهُّلِظُي ٌةَعْبَسهَلِإ هلِظ ََل َمْوَي ِهِظُهُّل
“Ada tujuh golongan manusia yang akan
mendapat naungan Allah pada hari yang tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya.”
4. • Golongan pertama: “Imam yang adil...”
• Penjelasan: Dia adalah manusia yang paling dekat
kedudukannya dengan Allah Ta’ala pada hari kiamat.
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma
dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
َم ىَلَع َِّاَّلل َدْنِع َنيِطِسْقُْملا َّإنِنيََِي ْنَع ٍروُن ْنِم َرِباَن
ْيَدَي اَْتلِكَو َّلَجَو َّزَع ِنَْْحَّالرُلِدْعَي َينِذَّلا ٌنيََِي ِهِِف َنو
واُلَو اَمَو ْمِهيِلَْهأَو ْمِهِمْكُح
“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di
atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah
kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua
tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang
yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga
dan adil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406)
5. ِبَر ِةَداَبِع يِف ََأشَن ٌَّابش َوِه
• Golongan Kedua: “Pemuda yang tumbuh di
atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.”
• Hal itu karena dorongan dan ajakan kepada
syahwat di masa muda mencapai pada
puncaknya, karenanya kebanyakan awal
penyimpangan itu terjadi di masa muda. Tapi
tatkala seorang pemuda sanggup untuk
meninggalkan semua syahwat yang Allah
Ta’ala haramkan karena mengharap ridha
Allah, maka dia sangat pantas mendapatkan
keutamaan yang tersebut dalam hadits di
atas, yaitu dinaungi oleh Allah di padang
mahsyar.
6. َمْال يِف ٌقَّلَعُم ُهُبْلَق ٌلُجَر َوِِ ِاجََس
• Golongan Ketiga: “Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.”
• Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang
memakmurkan masjid secara umum di dalam firman-Nya,
ِهاَّلل ِرْكِذ ْنَع ٌعْيَب َلَو ٌةَارَ
ِِت ْمِهيِهْلُت َل ٌالَجِرهزال ِاءَيتِإَو َِلةهصال ِامَقِإَوَنوُفاَََي ِاةَك
ُارَصْاألبَو ُوبُلُقْلا ِيهِف ُبهلَقَتَت اًمْوَي
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula)
oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan
sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada
suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
(QS. An-Nur: 37)
7. َتْاج ِ َّاَّلل يِف اَّباَحَت ِن ََلُجَر َوَََََّّت َو ِهَْْلَع اَعَمِهَْْلَع اَق
• Golongan Keempat: “Dua orang
yang saling mencintai karena
Allah, sehingga mereka tidak
bertemu dan tidak juga berpisah
kecuali karena Allah.”
• Makna ‘mereka tidak bertemu
dan tidak juga berpisah kecuali
karena Allah’ adalah keduanya
bersatu dan bermuamalah karena
keduanya mencintai Allah.
Karenanya kapan salah seorang di
antara mereka berubah dari sifat
ini (mencintai Allah), maka
temannya itu akan
meninggalkannya dan menjauh
darinya karena dia telah
meninggalkan sifat yang menjadi
sebab awalnya mereka saling
menyayangi.
8. ِصْنَم ُاتَذ ٌةَأََّْام ُهْتَبَلَط ٌلُجَر َوِنِإ َلاَقَف ٍلاَمَج َو ٍبي
َ َّاَّلل َُافخَأ
• Golongan Kelima: ”Lelaki yang diajak (berzina)
oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan
lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada
Allah’.”
• Dan orang yang sanggup melakukan ini akan
termasuk ke dalam firman Allah Ta’ala,
َْلا ِنَع َسْفهالن ىَهَنَو ِهِبَر َامَقَم َافَخ ْنَم اهمَأَوَٰو
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada
kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)
9. َح ىََْخَأ َقَِّ َصَت ٌلُجَر َوَمَلْعَت ََل ىَّت
ُنِْمَي ُقَِْنُت اَم ُهُلاَمِشُه
• Golongan Keenam: “Orang yang
bersedekah dengan sembunyi-
sembunyi, hingga tangan
kirinya tidak mengetahui apa
yang diinfakkan oleh tangan
kanannya.”
• Yakni dia berusaha semaksimal
mungkin agar sedekah dan
dermanya tidak diketahui oleh
siapapun kecuali Allah.
10. َََف اًِْلَاخ َ َّاَّلل َََّكَذ ٌلُجَر َوَانَْْع ْتَضا
• Golongan Ketujuh: “Orang yang berdzikir kepada Allah dalam
keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
• Ini adalah amalan yang sangat berat dan tidak akan dirasakan
kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman dan orang yang
takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama
orang lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan
tangisan karena takut kepada Allah Ta’ala.