1. 10 CIRI ORANG-ORANG YANG TAQWA
Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh,
Taqwa menjadi kriteria penilaian Allah terhadap kemuliaan manusia. Manusia dinilai
mulia oleh Allah bukan berdasarkan rupa, pintar bodoh, kaya miskin, asal usul, suku
bangsa dan sebagainya, melainkan hanya dari ketaqwaannya
ٌيِبَخ ٌيمِلَع ََّاَّلل َّنِإ ۚ ْمُكاَقَْتأ َِّاَّلل َدْنِع ْمُكَمَرْكَأ َّنِإ
“....Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal” Al Hujuraat (49) : 13
Al Qur’an juga menjelaskan bahwa orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang
disukai Allah, sebagaimana firman-Nya:
﴾٧٦﴿ َيِقَّتحمْلا ُّبِ حُي َ َّاَّلل َّن
ِ
إَف ٰىَقَّتاَو ِهِدْهَعِب ٰ ََف ْوَأ ْنَم ٰ ََلَب
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuatnya) dan
bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.” Ali Imran
(3) : 76 ~
Jadi sebenarnya tujuan utama hidup adalah menjadi orang yang bertaqwa, karena orang
bertaqwa lebih mulia di akhirat seperti firmanNya:
ْمُهَقْوَف اْوَقَّات َينِذَّلاَو ۘ واُنَآم َينِذَّلا َنِم َنوُرَخْسَيَو اَيْنُّالد ُةاَيَْْلا واُرَفَك َينِذَّلِل َنِيُز
﴾٢١٢﴿ابَس ِح ِْيَغِب ُاءَشَي ْنَم ُقُزْرَي َُّاَّللَو ۗ ِةَامَيِْقلا َمْوَي
“Kehidupan di dunia dijadikan lebih indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan
mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang yang bertaqwa itu
lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberikan rizki kepada orang-
orang yang dikehendakiNya tanpa batas. Al Baqarah (2) : 212 ~
Dan di hari kiamat Allah mendekatkan surga kepada orang-orang yang bertaqwa:
﴾٩٠﴿ َيَِّقتُمْلِل ُةَّنَْْلا ِتَفِلْأُزَو ﴾٨٩﴿ ٍميِلَس ٍبْلَقِب ََّاَّلل ىَتَأ ْنَم ََّّلِإ
“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih dan (di hari itu)
didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertaqwa Asy Syu’araa’ : 89 – 90
Sangat sering kita mendengar anjuran dalam tausiah atau khotbah untuk menjadi
manusia yang bertaqwa. Lalu apa sebenarnya ciri-ciri orang yang bertaqwa? Nah
menurut Al-Qur’an ada sedikitnya 10 ciri atau kebiasaan yang menjadikannya orang yang
bertaqwa. Kalau anda sudah memiliki 10 ciri, kebiasaan atau sifat yang merupakan
persyaratan MINIMUM untuk dianggap bertaqwa, maka insya Allah anda tergolong orang
yang dicintai Allah. Ini 10 ciri-ciri atau intisari ajaran taqwa:
2. َّْتدِأُع ُضَْرْاْلَو ُاتَاوَمَّالس اَهُضْرَع ٍَّةنَجَو ْمُكِبَر ْنِم ٍةَرِفْغَم ََٰلِإ اوُعِراَسَو
َظْيَغْلا َيِمِاظَكْلاَو ِاءََّّرضالَو ِاءَّرَّالس ِِف َنوُقِفْنُي َينِذَّلا ﴾١٣٣﴿ َيَِّقتُمْلِل
ًةَش ِاحَف اوُلَعَف اَذِإ َينِذَّلاَو ﴾١٣٤﴿ َيِن ِسْحُمْلا ُّبُُِي َُّاَّللَو ۗ َِّاسنال ِنَع َيِافَعْلاَو
َُّاَّلل ََّّلِإ َوبُنُّالذ ُرِفْغَي ْنَمَو ْمِِوِبُنُذِل اوُرَفْغَتْاسَف ََّاَّلل اوُرَكَذ ْمُهَسُفَْنأ اوُمَلَظ َْوأ
﴾١٣٥﴿ َنوُمَلْعَي ْمُهَو اوُلَعَف اَم ٰىَلَع اوُّرِصُي ََْلَو
1. Bersegera memohon ampunan Allah bila berbuat dosa dan mudah meminta
maaf kepada sesama manusia (Tidak gengsi)
2. Mau berinfaq/sedekah dalam keadaan lapang maupun sempit (Tidak pelit)
3. Bisa menahan amarah (Tidak ngambekan/emosian)
4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain (Tidak pendendam)
5. Senantiasa melakukan kebaikan atau berbuat baik (Tidak jahat)
Kelima ciri di atas diambil dari surat Al-Qur’an - Ali ‘Imran (3) : 133 – 135 sebagai
berikut:
َو
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan
siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui” ~Al-Qur’an - Ali ‘Imran
(3) : 133 – 135 ~
6. Selalu menepati janji –
﴾٧٦﴿ َيَِّقتُمْلا ُّبُُِي ََّاَّلل َّنِإَف ٰىَقَّاتَو ِهِدْهَعِب ََٰفَْوأ ْنَم ٰىَلَب
“Bukan demikian, sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuatnya) dan bertaqwa,
maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa” ~ Ali Imran (3) : 76 ~
7. Bersabar dalam menerima cobaan
ُمُه َكِئَٰلأُوَو ۖ اوُقَدَص َينِذَّلا َكِئَٰلأُو ۗ ِسْأَبْلا َي ِحَو ِاءََّّرضالَو ِاءَسْأَبْلا ِِف َينِرِباَّصالَو
﴾١٧٧﴿ َنوُقَّتُمْلا
3. “ .... Orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan. Mereka
itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang yang bertaqwa” ~ Al
Baqarah (2) : 177 ~.
Surah dan ayat Al-Qur’an tersebut di atas (Al Baqarah : 177) secara keseluruhan
merupakan ‘Pokok Pokok Kebajikan’ dan merupakan kriteria terinci mengenai orang yang
bertaqwa. (Silahkan baca)
ِمْوَيْلاَو ََِّّللِِب َنَآم ْنَم َِِّبْلا َّنِكَٰلَو ِبِرْغَمْلاَو ِقِرْشَمْلا َلَبِق ْمُكَوهُجُو اوُّلَوُت ْنَأ َِِّبْلا َسْيَل
ٰىَامَتَيْلاَو ََٰبْرُقْلا يِوَذ ِهِبُح ٰىَلَع َالَمْلا ىَتآَو َيِيِبَّنالَو ِابَتِكْلاَو ِةَكِئ ََلَمْلاَو ِر ِخ ْاْل
َنوُفوُمْلاَو َةاَكَّالز ىَتآَو َة ََلَّالص َامَقَأَو ِابَقِالر ِِفَو َيِلِائَّالسَو ِيلِبَّالس َنْابَو َيِاكَسَمْلاَو
َينِذَّلا َكِئَٰلُوأ ۗ ِسْأَبْلا َي ِحَو ِاءََّّرضالَو ِاءَسْأَبْلا ِِف َينِرِباَّصالَو ۖ اوُدَاهَع اَذِإ ْمِهِدْهَعِب
﴾١٧٧﴿ َنوُقَّتُمْلا ُمُه َكِئَٰلأُوَو ۖ اوُقَدَص
8. Tidak sombong dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi
﴾٨٣﴿ َنوُعَوزُي ْمُهَف اَنِتََيِِب ُبِذَكُي ْنَِِّم اًجْوَف ٍةَّمُأ ِلُك ْنِم ُرُشََْن َمْوَيَو
“Negeri akhirat itu, kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang
yang bertaqwa” ~ Al Qashash (28) : 83 ~
9. Selalu ingat kepada Allah (dzikrullah) dengan menggunakan akal –
﴾٤١﴿اًريِثَك اًرْكِذ ََّاَّلل اوُرُكْذا اوُنَآم َينِذَّلا اَهَُّيأ ََي
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya” ~ Al Ahzab (33) : 41
ُِوِلِْل ٍت ََي َْل ِراََّهالنَو ِلْيَّلال ِف ََلِتْاخَو ِضَْرْاْلَو ِاتَاوَمَّالس ِقْلَخ ِِف َّنِإ
َنوُرَّكَفَتَيَو ْمِِوِبُنُج ٰىَلَعَو اًودُعُقَو اًامَيِق ََّاَّلل َنوُرُكْذَي َينِذَّلا ﴾١٩٠﴿ ِابَبْلَْاْل
َابَذَع اَنِقَف َكَناَحْبُس ًَلِط َِب اَذَٰه َتْقَلَخ اَم اَنَّبَر ِضَْرْاْلَو ِاتَاوَمَّالس ِقْلَخ ِِف
﴾١٩١﴿ ِرَّانال
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka” ~ Ali Imran (3) : 190 – 191 ~
4. Berzikir (mengingat Allah) itu itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
shalat wajib dan sunnah, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, mendengarkan siaran-siaran
tausiah, menghadiri majelis taklim, pengajian, membaca Al-Qur’an dan sebagainya.
10. Selalu berhati-hati dalam setiap tindakan karena takut terhadap azab Allah –
َينِذَّلا ﴾٤٨﴿ َيَِّقتُمْلِل اًرْكِذَو ًاءَيِضَو َناَقْرُفْلا َنوُارَهَو ٰىَوسُم اَنْيَآت ْدَقَلَو
﴾٤٩﴿ َنوُقِفْشُم ِةَاعَّالس َنِم ْمُهَو ِبْيَغْلِِب ْمُهَّبَر َنْوَشََْي
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan
penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang
takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa
takut akan (tibanya) hari kiamat.” ~ Al An biyaa’ (21) : 48 – 49 ~
Itulah MINIMAL ciri-ciri orang yang bertaqwa menurut Al Qur’an ......
﴾١٢٨﴿ َنوُن ِسُُْم ْمُه َينِذَّلاَو اْوَقَّات َينِذَّلا َعَم ََّاَّلل َّنِإ
Dan bagi mereka yang bertaqwa dan berbuat kebaikan ini sungguh kehidupan di dunia
akan senantiasa dalam lindungan Allah SWT, karena Allah menjanjikan bahwa Allah
selalu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang berbuat kebaikan ~ An Nahl
(16) : 128 ~
Semoga semakin jelas bagi kita semua, semoga kita semua tergolomg orang yang
bertaqwa.
Aamiin ya Rabbal’aalamiin .....
Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh