Komponen utama yang membentuk sel antara lain karbohidrat, lemak, protein, garam mineral, dan vitamin. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, lemak sebagai cadangan energi dan pelindung organ, sedangkan protein berperan dalam membentuk struktur dan katalis reaksi biokimia di dalam sel.
1. Komponen Kimiawi Sel
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Senyawa penyusun bagian – bagian sel, misalnya dinding sel, membran,
organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik berukuran
besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat
dikelompokan atas 4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein,
dan Asam Nukleat.
a. Karbohidrat
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat
merupakan senyawa organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik
yang mengandung unsur – unsur C, H, dan O. Karbohidrat yang paling
sederhana adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah gula
ganda yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui
kondensasi. Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida,
polimer yang terdiri dari banyak gula.
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan
sacchar, berarti gula) umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan
beberapa kelipatan CH2O. Glukosa (C6H12O6), monosakarida yang paling
umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus hidroksil terikat
pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan oksigen
untuk membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil
itu, gula bisa sabagai aldosa (gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula
keton). Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer struktural glukosa
merupakan bagian ketosa.
2. Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu
ikatan glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida
melalui reaksi dehidrasi, misalnya maltosa merupakan suatu disakarida yang
dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa. Juga dikenal sebagai gula
malto. Maltosa merupakan bahan untuk pembuatan bir. Laktosa, gula yang
ditemukan dalam susu, merupakan disakarida lain, yang terdiri atas sebuah
molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah molekul galaktosa.
Disakarida yang paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu gula yang
sehari – hari kita konsumsi. Kedua monomernya adalah glukosa dan
fruktosa. Tumbuhan organ nonfotosintetik lainnya dalam bentuk sukrosa.
Polisakarida adalah makromolekul, polimernya dihubungkan dengan
ikatan glikosidik. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan
atau cadangan yang nantinya diperlukan sebagai dihidrolisis untuk
3. menyediakan gula bagi sel. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi
pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel atau
keseluruhan organisme.
Dalam setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan
menghasilkan 4,1 kalori. Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu
dalam hati, otot, dan sebagian kecil dalam darah. Apabila dalam makanan
kita kekurangan karbohidrat maka darah akan bersifat asam atau acidosis.
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi adalah nasi,
roti, dan kentang
sumber karbohidrat tertinggi
b. Lemak
Lemak (lipid) terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Lemak adalah molekul
besar yang tersusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol
dan asam lemak. Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sebagai berikut :
a. Lemak Jenuh
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan. Sebagian besar lemak
hewan, seperti lemak babi dan mentega adalah jenuh.
4. daging merupakan lemak jenuh
b. Lemak tak Jenuh
Lemak tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam
bentuk cair pada suhu ruangan. Lemak tumbuhan dan ikan disebut sebagai
minyak. Misalnya minyak jagung dan minyak hati ikan cod. Kekakuan pada
asam lemak tidak jenuh itu mencegah terjadinya penggumpalan molekul
lemak yang cukup dekat yang bisa mengubahnya menjadi padat. Menu
makanan yang banyak mengandung lemak jenuh merupakan salah satu dari
beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler pada
manusia. Pada kondisi ini simpanan yang disebut kerak (plak) berkembang
dilapisan internal pembuluh darah yang menghambat aliran darah dan
mengurangi kelenturan pembuluh tersebut.
Lemak tidak memiliki afinitas terhadap air. Contoh umum fenomena ini
adalah pemisahan minyak goreng (suatu asam lemak cair) dari larutan asam
cuka dan botol bumbu salad. Selain lemak, golongan lipid yang penting
lainnya adalah fosfolipid dan steroid.
Fosfolipid (fosfor dan lipida) merupakan komponen utama membran sel.
Steroid adalah lipid yang ditandai dengan kerangka karbon yang terdiri atas
empat cincin yang menyatu. Salah satu steroid yakni kolesterol.
5. minyak goreng merupakan lemak tak jenuh
kacang kedelai merupakan lemak tak jenuh
Didalam tubuh, lemak memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1Sebagai cadangan energi
2Lapisan lemak dibawah kulit sebagai insulator tubuh
3Dapat melindungi berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati, dan
sebagainya
4Dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu, vitamin A, D, E, dan K.
c. Protein
Struktur Protein
Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil
polimerisasi kondensasi berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer.
Setiap molekul protein mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang
berikatan, dengan jumlah asam amino yang dapat mencapai ribuan.
Antarmolekul asam amino tersebut berikatan kovalen yang disebut ikatan
6. peptida. Ikatan peptida ini terjadi antara atom C (dari gugus -COOH) dan
atom N dari (gugus -NH2).
Gambar: ikatan peptida
Protein yang terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida,
dari tiga molekul asam amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul
asam amino disebut polipeptida.
Rangkaian asam amino yang membentuk protein sering dikelompokkan
ke dalam empat tingkatan struktur, yaitu primer, sekunder, tersier, dan
kuarterner. Struktur primer merupakan rantai pendek dari asam amino dan
dianggap lurus. Struktur sekunder merupakan rangkaian lurus (struktur
primer) dari rantai asam amino. Namun, setiap gugus mengadakan ikatan
hidrogen sehingga rantai asam amino membentuk struktur heliks, seperti
pegas atau per. Struktur tersier terbentuk jika rangkaian heliks (struktur
sekunder) menggulung karena adanya tarik-menarik antarbagian polipeptida
sehingga membentuk satu subunit protein yang disebut struktur tersier.
Struktur kuarterner terbentuk jika antarsubunit protein (dari struktur
tersier) berinteraksi membentuk struktur kuarterner.
Gambar Empat Struktur Protein.
Penggolongan Protein
Jenis protein yang sangat beragam dapat digolongkan berdasarkan komposisi
kimia, bentuk, dan fungsi biologis.
7. skema penggolongan protein
e. Garam – garam mineral
Didalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami
proses pencernaan. Hal ini disebabkan sifatnya yang mudah larut dalam air
sehingga mudah diserap oleh darah di kapiler jonjot – jonjot usus halus. Jika
tubuh mengalami kekurangan garam mineral tertentu akan menyebabkan
penyakit defisiensi.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, garam - garam mineral
dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu: makroelemen dan mikroelemen
Makroelemen
Makroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah yang banyak. Misalnya Natrium (Na), Kalsium (Ca), Kalium (K),
Fosforus (P), Magnesium (Mg), Klorin (Cl), Belerang (S), Fluorin (F), dan
Iodin (I).
Mikroelemen
Mikroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit misalnya mangan (Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), Molibdenum
(Mo), Zink (Zn), dan Tembaga (Cu).
Tabel macam – macam mineral
8. Nama
mineral
Fungsi Jumlah kebutuhan per
hari
Sumber Akibat (defisiensi
dan kelebihan)
Kalsium
(Ca)
Bersama fosfor
membentuk matriks
tulang dan gigi.
Membantu proses
pembekuan darah.
Proses kontraksi
otot, transmisi
impuls saraf.
Tergantung umur,
jenis kelamnin, dan
kondisi tubuh
Dewasa: 0,8 g
Anak – anak: 1,4 g
Ibu hamil: 1,5 g
Ibu menyusui: 2,0 g
Susu, keju, kuning telur,
mentega, udang.
Sayuran kol, bit wortel,
kacang – kacangan,
bawang, dan buah –
buahan.
Penggunaannya
diatur oleh
parathormon yang
dihasilkan oleh
kelenjar anak
gondok.
Defisiensi: karies
pada gigi, ratikisa
(pertumbuhan
tulang yang tidak
sempurna),
mudah terjadi
kejang pada otot,
darah sulit
membeku,
osteoporosis
Kelebihan:
hiperkalsemia
Fosforus (P) Pembentukan
matriks tulang,
kontraksi otot,
metabolisme, bahan
baku fosfatid,
pembelahan sel.
1,14 % berat tubuh
(0,8 g)
Ikan,jagung, dan kacang
- kacangan
Defisiensi: pada
hakikatnya sama
dengan defisiensi
Ca, demineralisasi
tulang
Kelebihan:
pengikisan rahang
Besi (Fe) Komponen enzim
sitokrom yang
berperan dalam
respirasi sel,
komponen inti
logam dari
hemoglobin
15 – 30 mg Sayuran hijau: bayam
dan kangkung
Defisiensi:
anemia
Kelebihan:
sirosis pada hati
Natrium
(Na)
Membentuk
natrium bikarbonat
yang berperan
dalam
keseimbangan asam
– basa cairan tubuh,
membantu
mempertahankan
iritabilitas
(kepekaan terhadap
rangsang) sel – sel
otot dan saraf,
keseimbangan
osmotik cairan
ekstraseluler.
0,1 – 0,2 % berat
tubuh
Garam dapur Defisiensi: nilai
osmotik cairan
ekstraseluler turun
sehingga
mengakibatkan
terganggunya
pengaturan suhu
tubuh, kejang,
otot dan
kelelahan.
Kelebihan:
tekanan darah
tinggi
Kalium (K) Sebagai katalisator
pembentukan
karbohidrat dan
protein, kontraksi
otot, tranmisi
0,1 – 0,2 % berat
tubuh
Daging unggas, buah –
buahan, dan sayur –
sayuran.
Defisiensi:
hambatan
pertumbuhan,
kelemahan otot,
denyut jantung
9. impuls saraf.
Memelihara denyut
jantung, pengaturan
pelepasaninsulin
dari pankreas
tidak normal
Kelebihan:
kejang otot
bahkan kematian.
Iodin (I) Berperan penting
dalam penyusunan
hormon tiroksin
0,14 % berat tubuh Ikan laut, minyak ikan,
sayuran hijau, kulit
kentang, dan garam
beriodin.
Defisiensi:
kurangnya
pendengaran pada
janin yang
dikandung,
pembengkakan
kelenjar gondok,
kecerdasan
menurun, kerdil
Kelebihan:
aktivitas tiroid
menurun
Belerang (S) Komponen
penyususn beberapa
vitamin: tiamin,
biotin, asam
panthotenat,
aktivator enzim,
membantu
peyimpanan dan
pembebasan energi
Tergantung
kebutuhan. asam
amino sulfur
Telur, daging, keju,
sayuran hijau
Defisiensi:
berhubungan
dengan asam
amino sulfur
Kelebihan:
pertumbuhan
terhambat
Magnesium
(Mg)
Respirasi intrasel,
katalisator beberapa
reaksi biokimia
tubuh, unsur
penting dalam otot,
tulang, dan eritrosit.
0,07 % berat tubuh Padi – padian, daging,
dan susu
Defisiensi:
kontrol emosi dan
mental turun,
perubahan yang
mengarah
padakerusakan
ginjal dan
kardiovaskuler
Kelebihan: diare
Fluorin (F) Menguatkan dan
meningkatkan daya
tahan gigi
Telur, susu, garam, ikan
laut, dan teh hijau
Defisiensi: caries
dentis
Kelebihan:
kepadatan gigi
meningkat,
menggangu
impuls saraf
Klorin (Cl) Komponen
penyusun asam
lambung serta
keseimbangan
2 g Garam dapur Defisiensi:
kontraksi otot
abnormal
f. Vitamin
Kata vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup dan amin yang
berarti senyawa yang mengandung gugus N. Vitamin adalah zat organik
untuk memperlancar metabolisme tubuh. Kerja vitamin mirip dengan enzim
10. yaitu sebagai katalisator reaksi. Kondisi kekurangan vitamin disebut dengan
avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh. Akan tetapi, ada
beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat – zat tertentu (disebut
provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin
adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit.
Vitamin lain yang disintesis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B-
12. Kedua macam vitamin tersebut disintesis didalam usus.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut vitamin
yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin
yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Tabel macam – macam vitamin
Tabel macam – macam vitamin
Nama vitamin Fungsi Jumlah
kebutuhan
Sumber Akibat
(defisiensi dan
kelebihan)
Larut dalam air
B kompleks:
B1: aneurin
(thiamin)
Aneuritik
Anti beri - beri
Koenzim dalam
pelepasan CO2
selama respirasi
sel, absorpsi
lemak,
keseimbangan air
dalam tubuh,
serta menjaga
nafsu makan.
1,5 mg Kulit ari beras/
gandum, hati,
jantung, ginjal,
otak, susu, kuning
telur, wortel, dan
ragi.
Defisienai:
menghambat proses
glikolisis, sel keracunan
asam piruvat, kontraksi
otot jantung dan
tranmisi impuls pada
sistem saraf pusat
melemah, nafsu makan
turun, penumpukan
cairan pada jaringan
sehingga menderita beri
– beri
Kelebihan: belum
diketahui
B2:
Riboflavin
Laktoflavin
Enzim pembawa
hidrogen
berenergi tinggi
pada proses
transpor elektron,
tranmisi rangsang
cahaya ke saraf
mata, menjaga
nafsu makan,
mmelihara
1,8 mg Ragi, telur, hati,
otak, dan jantung
Defisiensi: luka kulit
terutama di sudut mulut
dan bibir (keilosis),
terdapat pembuluh
darah pada kornea mata
sehingga penglihatan
kabur, katarak (lensa
mata menjadi buram),
dapat mengakibatkan
kebutaan
11. jaringan sekitar
mulut
Kelebihan: belum
diketahui
B3:
Niasin
Asam nikotin
Antipelagra
Pembelahan dan
pertumbuhan sel,
mencegah
pelagra, dengan
fosfat membentuk
koenzim yang
berperan pada
respirasi sel
20 mg Ragi, hati, ikan
tuna, telur, susu,
beberapa macam
sayuran.
Defisiensi: penyakit
peagra dengan gejala
3D (Dermatitis, diare,
dimensia)
Kelebihan: kulit
disekitar leher, muka,
dan telapak tangan
terkelupas, terbakar dan
gataal – gatal.
B5:
Asam pantotenat
Komponen
struktur koenzim
A yang berperan
dalam proses
oksidasi sel
5 – 10 mg Ragi, hati, kuning
telur, dan daging
Defisiensi: penyakit
kulit, nafsu makan
menurun, insomnia
(sulit tidur pada malam
hari), dermatitis
Kelebihan: belum
diketahui
B6:
Piridoksin
Pertumbuhan,
pembentukan sel
– sel darah
merah, sel kulit,
metabolisme
lemak, bagian
gugus prostetik
dari enzim
dekarboksilase
dan trensaminase
yang berperan
dalam mengubah
kelebihan asam
amino
2 mg Ragi, gandum,
jagung, hati, dan
ikan
Difesiensi: pelagra,
anemia, obstipasi,
pertumbuhan anak
terhambat, kejang otot
Kelebihan: belum
diketahui
B11:
Asam folat
Penting untuk
pembentukan sel
darah merah dan
asam nukleat
(RNA dan DNA)
0,4 mg Pisang, lemon,
polong – polongan,
kecabah, gandum,
ragi, dan daging
sapi
Defisiensi: anemia,
pernisiosa, radang pada
lidah, diare,
pertumbuhan pada usia
remaj terhambat
Kelebihan: belum
diketahui
B12:
Sianokobalamin
Anti anemia
Pernisiosa
Koenzim dalam
metabolisme
asam merangsang
pembentukan sel
darah merah
0,003 mg Telur, susu, hati,
ikan, udang,
kerang, dan daging
Defisiensi: anemia
pernisiosa,
mempengaruhi saraf
Kelebihan: belum
diketahui
Biotin
Vitamin H
Koenzim didalam
sibtesis lemak,
metabolisme
asam amino,
pembentukan
glikogen
0,15 – 0,3 mg Kacang – kacangan,
sayuran, dan ragi
Defisiensi: letih,
depresi, mual (nausea),
dermatitis, nyeri otot
Kelebihan: belum
diketahui
C:
Asam askorbat
Menjaga
elastisitas kapiler
darah,
pembentukan
serabut kolagen,
45 mg Hati, ginjal,
sayuran hijau, buah
terutama yang rasa
asam, misalnya
jeruk dan tomat
Defisiensi: degenerasi
kulit, gigi, pembuluh
darah, penyakit skorbut,
kerusakan sendi
Kelebihan:
12. menjaga
perlekatan akar
gigi pada gusi,
koenzim dari
beberapa reaksi
katabolisme
karbohidrat dan
lemak,
pertumbuhan
tulang
pembentukan batu
ginjal
Larut dalam
lemak
A: retinol
Antixeroftalmia
Penyusun
rodopsin,
memelihara
jaringan epitelium
1 mg Sayuran hijau dan
kuning, wortel,
susu, margarin,
minyak ikan, keju,
dan mentega
Defisiensi: Xeroftalmia
(pengerasan jaringan
okuler), buta senja
(hemeralopi), bintik
bitot, buta permanen,
frinoderma
Kelebihan: sakit
kepala, muntah, tulang
retak, kulit mengelupas
D:
Ergosterolkalsititis
Mengatur kadar
kalsium di salam
darah,
memperbesar
penyerapan ion
Ca dan P
berperan dalam
osifikasi
0,01 mg Minyak ikan,
mentega, susu,
kuning telur, dan
ragi
Defisiensi: proses
osifikasi (penulangan)
terganggu sehingga
menimbulkan rakitis,
tulang mudah patah
Kelebihan: tidak
berakibat
E: Tokoterol
Anti sterilitas
Kofaktor untuk
transpor elektron
dalam rantai
sitokrom
(respirasi sel),
antioksidan untuk
mencegah
kerusakan
membran sel,
mencegah
pendarahan yang
banyak pada ibu
melahirkan,
mencegah
keguguran
15 mg Kecambah, kacang
hijau, susu, kuning,
telur, dan hati
Defisiensi: gangguan
pada pematangan dan
diferensiasi sel,
kematian sel,
kemandulan, keguguran
layuh otot karena
tranmisi impuls saraf
terganggu
Kelebihan: tidak
berakibat
K:
Filokuinon
Anti pendarahan
Penting dalam
pembekuan darah
termasuk dalam
pembentukan
protombin
didalam sel hati
0.03 mg Sayuran hijau,
buah, daging,
dibentuk sendiri di
dalam usus besar
Defisiensi:
terganggunya
pembekuan darah
Kelebihan:
menyebabkan penyakit
jantung
g. Air
Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai
bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi.
Kandungan air dalam tubuh manusia sekitar 60 – 65 % berat tubuh.
Didalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:
13. 1. Melarutkan senyawa – senyawa lainnya
2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh
Air yang diperlukan tubuh diperoleh langsung dari air minum dan secara
tidak langsung diperoleh dari bahan makanan seperti buah – buahan dan
sayur – sayuran.
KONSEP IKATAN KIMIA
a. Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan sifat berkala (periodik) yang penting.
Ada dua sifat fisis atom yang mempengaruhi sifat kimiawinya, yaitu
perubahan energi akibat penambahan satu elektron pada atom netral dan
perubahan energi akibat pengurangan satu elektron dari atom netralnya.
Unsur logam lebih elektropositif dibandingkan unsur non-logam. Unsur
non-logam menerima elektron (membentuk ion negatif) lebih mudah
dibandingkan unsur logam dan tidak mudah menyerahkan elektronnya. Jadi,
unsur non-logam lebih elektronegatif dibandingkan unsur logam.
Perbedaan afinitas (kesukaan mengikat) ini menyebabkan perbedaan
sifat kimia diantara kedua golongan unsur tersebut. Dengan demikian,
elektronegativitas suatu atom ialah besarnya daya menarik elektron
kedalam atomnya dalam penggabungan kimia.
14. b. Ikatan ionik
Teori ikatan kimia modern dijelaskan lewat penerapan mekanika
kuantum pada struktur atom. Namun, dalam bab ini kita hanya akan
membahas dengan model yang sederhana, yaitu dengan model titik-
elektron Lewis (dikenalkan oleh GN Lewis tahun 1916)
Model Lewis dimulai dengan mengenali bahwa tidak semua elektron
dalam atom berpartisipasi langsung dalam pembentukan ikatan kimia.
Elektron dapat dibagi kedalam dua kelompok: kelompok teras, yang
dipegangi secara erat oleh inti dan tidak secara nyata terlibat dalam
pembentuan ikatan, dan elektron valensi (valensi memiliki kemampuan
untuk bergabung secara kimia) yang berperan dalam pembentukan ikatan.
Selanjutnya, dengan pengecualian helium, jumlah elektron valensi dalam
atom netral dari unsur utama (yang ada dalam golongan I sampai VIII)
sama dengan nomor golongan unsur tersebut dalam tabel berkala. Misalnya,
atom bromin memiiki tujuh elektron vlensi (seperti klorin), dan atom
strontium memiliki dua (seperti berilium). Sifat kimia yang sama dalam satu
golongan timbul karena jumlah elektron valensi yang sama dalam atom dari
unsur – unsur golongan tersebut. Jumlah maksimum elektron valensi adalah
delapan, dan atom dengan elektron valensi penuh seperti ini (gas mulia dari
15. neon sampai xenon) sangat stabil dan secara kimia tidak reaktif. Helium
merupakan unsur tidak reaktif dengan hanya dua elektron valensi. Model
Lewis menggambarkan elektron valensi dengan titik – titik, elektron
terasnya tidak digambarkan. Empat titik pertama dihambarkan sendiri –
sendiri di eempat sisi lambung unsur. Jika terdapat lebih dari empat
elektron, maka titik – titik mulai diberi pasangan. Hasilnya ialah lambang
titik Lewis untuk atom tersebut.
Pembentukan senyawa ionik biner
Ion bermuatan positif (kation) terbentuk bila suatu atom menyerahkan satu
atau lebih elektron. Ion bermuatan negatif (anion) terbentuk bila atom
bertambah elektronnya. Atom – atom menyerahkan atau menerima elektron
cukup mudah, baik dalam proses fisika maupun dalam proses kimia.
Terciptanya ion dinyatakan dengan menambah atau membuang sejumlah
titik dari lambang titik Lewis dan juga dengan menuliskan muatan listrik
bersih dari ion tersebut sebagai superskrip di sebelah kanan. Jadi, “2-“
berarti bahwa ion mempunyai muatan bersih sama dengan muatan dua
elektron. Contohnya
Na Na+
∙Ca∙ Ca2+
atom natrium ion natrium atom kalsium ion kalsium
Semua elektron tentu saja sama. Tanda x semata – mata untuk
membedakan dari mana elektron itu berasal
c. Ikatan kovalen
Dalam senyawa ionik yang terdiri atas dua unsur, kedua atom yang terlibat
dalam pembentukan ikatan ionik adalah atom logam dan atom nonlogam.
Bila atom logam menghampiri atom nonlogam, ada kecenderungan kuat
bagi atom logam untuk menyerahkan elektronnya dan bagi atom nonlogam
untuk menerima elektronnya sehinggga terbentuklah ion positif dan ion
negatif, dan atom – atom kedua unsur tersebut memperoleh kestabilan
konfigurasi dengan elektron oktetnya. Namun, bila dua atom identik saling
menghampiri, kecenderungan serah – terima elektron hampir tidak ada.
Atom – atom yang identik dapat memperoleh konfigurasi elektron gas mulia
yag stabil dengan cara penggunaan bersama elektron.
16. Misalnya, karbon dan klorin bergabung melalui ikatan kovalen membentuk
karbon tetraklorida, CCl4. Karbon (Golongan IV) memerlukan empat elektron
untuk melengkapi oktetnya: klorin memerlukan satu. Banyaknya ikatan
kovalen yang dapat dibentuk oleh satu atom sama dengan banyaknya
elektron yang diperlukan untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia.
Karbon memerlukan empat elektron dan dengan begitu membentuk empat
ikatan. Setiap atom klorin memerlukan satu elektron dan akan membentuk
satu ikatan. Dalam molekul CCl4 dan atom C dan setiap atom Cl memiliki
delapan elektron di sekelilingnya. Jadi, setiap atom mencapai konfigurasi
elektron gas muia yang stabil.
Ikatan kovalen ganda
Penggunaan ikatan bersama tidak terbatas pada pasangan elektron saja.
Nitrogen memiliki lima elektron valensi dan memerlukan tiga elektron lagi
untuk melenhkapi oktetnya. Dalam pembentukan N2, dua atom N tidak
dapat mencapai konfigurasi delapan elektron – elektron hanya dengan
penggunaan bersama sepasang elektron.
Setiap atom N dalam susunan di atas hanya mempunyai enam elektron
diseputarnya. Oktet yang diinginkan hanya dapat dicapai jika tiga pasang
elektron digunakan bersama – sama. Ikatan yang terbentuk diantara dua
atom N dinamakan ikatan ganda tiga (≡). Setiap atom N dikelilingi oleh
delapan elektron.
17. Dengan cara yang sama, ikatan rangkap (ganda, =) terbentuk bila dua atom
menggunakan bersama dua pasang elektron. Ini terjadi pada karbon
dioksida, CO2. Atom C memerlukan empat elektron untuk melengkapi
oktetnya. Jadi, atom C membentuk empat ikatan. Setiap atom O
memerlukan dua elektron, dan masing – masing akan membentuk dua
ikatan. Jadi, dalam membentuk CO2, atom C bergabung dengan dua atom O
melalui ikatan rangkap.
Ikatan kovalen polar
Dalam molekul seperti H2O dan HBr yang kedua atomnya identik,
pasangan elektron pembentuk ikatan digunakan sama rata diantara kedua
atom. Ikatan seperti ini dikatakan ikatan kovalen nonpolar. Akan tetapi, bila
dua atom yang berbeda terikat secara kovalen, elektronikatan tidak
digunakan sama rata tetapi condong ke salah satu atom, maka yang
terbentuk ialah ikatan kovalen polar. Hal ini terjadi karena salah satu
atom menarik elektron lebih kuat ke arah dirinya dibandingkan dengan ke
arah atom ainnya itu. Kemampuan untuk menarik eektron ikatan itu
dinyatakan dari segi elektronegativitas.
18. H2O dan HBr merupakan contoh ikatan kovalen
Ikatan kovalen koordinasi terbentuk apabila salah satu atom memberikan
dua elektron sekaligus kepada atom lainnya dalam membentuk ikatan
kovalen.