Algoritma harus memiliki lima ciri penting yaitu berhenti setelah beberapa langkah, langkah yang didefinisikan dengan jelas, memiliki masukan dan keluaran, serta langkah yang efektif. Notasi algoritma meliputi notasi alami, flowchart, dan pseudocode yang memungkinkan algoritma ditulis dan dibaca dengan jelas serta mudah diterjemahkan ke bahasa pemrograman.
tugas algoritma sekolah tinggi teknikibnu sina batam
CARA MENGHITUNG LUAS
1. II.2
Menurut Donald E. Knuth dalam bukunya yang berjudul the art of computer
programming, algoritma harus mempunyai lima ciri penting:
1. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah. Suatu
program yang tidak pernah berhenti adalah program yang berisi algoritma
yang salah.
2. Setiap langkah harus didefenisikan dengan tepat dan tidak berarti-dua
(ambigu).
3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input). Masukan adalah besaran
yang diberikan kepada algoritma sebelum algoritma mulai bekerja.
4. Algoritma mempunyai nol atau lebih keluaran (output). Keluaran ialah
besaran yang memiliki hubungan dengan masukan.
5. Algoritma harus sangkil (efektif). Setiap langkah harus sederhana sehingga
dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal.
Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu
komputer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun demikian, jangan
beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam
kehidupan sehari-haripun banyak proses yang digambarkan dalam suatu
algoritma.
Realisasi algoritma dalam bahasa pemograman disebut dengan program.
Sedangkan pemograman adalah kegiatan mengkonversi algoritma ke dalam
bahasa pemograman. Bahasa pemograman atau bahasa komputer adalah teknik
komunikasi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemograman adalah
2. II.3
suatu set aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program
komputer. Suatu bahasa memungkinkan seorang programmer secara persis
menentukan data yang mana akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan
disimpan/diteruskan, dan langkah apa secara persis yang akan diambil dalam
berbagai situasi.
2.2 Notasi Algoritma
Notasi algoritma merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh setiap
orang yang ingin membuat suatu pogram, karena dalam notasi algoritma inilah
terdapat instruksi atau langkah-langkah suatu program. Notasi algoritma bukan
notasi bahasa pemograman, karena itu program dalam notasi algoritma tidak
dapat dijalankan oleh komputer. Notasi algoritma bukan notasi bahasa
pemograman, sehingga siapapun dapat membuat notasi algoritma yang berbeda.
Ciri notasi algoritma yang baik yaitu dapat diterjemahkan ke dalam berbagai
bahasa pemograman. Hal yang penting mengenai notasi tersebut adalah mudah
dibaca dan dimengerti. Di bawah ini ada 3 notasi yang umum digunakan dalam
penulisan algoritma, yaitu :
1. Notasi Alami
2. Flowchart / Diagram Alur
3. Pseudocode
3. II.4
2.3 Notasi Alami
Penulisan algoritma dengan notasi alami adalah dengan cara menuliskan
instruksi-instuksi yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah dalam
bentuk untaian kalimat deskriptif.
Dengan notasi bergaya kalimat ini, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan
bahasa yang gamblang. Proses diawali dengan kata kerja seperti ‘baca’, ‘hitung’,
‘bagi’, ‘ganti’, dan sebagainya, sedangkan pernyataan kondisional dinyatakan
dengan ‘jika…maka…’. Notasi ini bagus untuk algoritma yang pendek, namun
untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efisien. Selain itu,
pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemograman cenderung
relative sukar.
Contoh:
Algoritma_Menghitung_Luas_Persegi_Panjang
Langkah 1: Baca nilai panjang.
Langkah 2: Baca nilai lebar.
Langkah 3: Kalikan nilai panjang dengan nilai lebar dan berikan nilainya ke hasil.
Langkah 4: Tampilkan nilai hasil.
4. II.5
2.4 Defenisi Flowchart / Diagram Alir
Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-
algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut.
Diagram alur lebih menggambarkan aliran instruksi di dalam program secara
visual dibanding memperlihatkan struktur program. Notasi diagram alur lebih
cocok digunakan untuk masalah yang kecil, untuk masalah yang besar tidak cocok
digunakan karena membutuhkan berlembar halaman kertas. Selain itu,
pengkonversian notasi algoritma ke bahasa pemograman cenderung relatif sukar.
Berikut adalah beberapa simbol yang digunakan dalam menggambar suatu
flowchart :
Tabel II.1 Simbol – simbol Pada Flowchart
SIMBOL NAMA FUNGSI
TERMINATOR Permulaan/akhir program
GARIS ALIR
(FLOW LINE)
Arah aliran program
PREPARATION
Proses inisialisasi/pemberian
harga awal
PROSES
Proses perhitungan/proses
pengolahan data
INPUT/OUTPUT
DATA
Proses input/output data,
parameter, informasi
5. II.6
PREDEFINED
PROCESS
(SUB PROGRAM)
Permulaan sub program/proses
menjalankan sub program
DECISION
Perbandingan pernyataan,
penyeleksian data yang
memberikan pilihan untuk
langkah selanjutnya
ON PAGE
CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada
satu halaman
OFF PAGE
CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada
halaman berbeda
6. II.7
Contoh Flowchart:
Flowchart_Menghitung Luas Persegi Panjang
Gambar II.1 flowchat Menghitung Luas Persegi Panjang
Mulai
Selesai
Baca
nilai
panjang
Baca
nilai
lebar
Hasil=panjang * lebar
Tampilkan
nilai Hasil
7. II.8
2.5 Defenisi Pseudocode
Pseudo-code adalah notasi yang menyerupai notasi bahasa pemrograman
tingkat tinggi, khususnya Pascal dan C. Bahasa pemrograman umumnya
mempunyai notasi yang hampir mirip untuk beberapa instruksi seperti notasi if-
then-else, while-do, repeat-until, read, write, dan sebagainya. Namun tidak seperti
bahasa pemrograman yang direpotkan dengan tanda titik koma, indeks, format
keluaran, kata-kata khusus, dan sebagainya, sembarang versi Pseudocode dapat
diterima asalkan perintahnya tidak membingungkan pembaca.
Keuntungan menggunakan notasi Pseudocode adalah kemudahan mentranslasi
ke notasi bahasa pemrograman, karena terdapat korespodensi antara setiap
Pseudocode dengan notasi bahasa pemrograman. Sehingga Pseudocode cocok
untuk algoritma yang rumit.
Contoh notasi pseudocode adalah sebagai berikut:
Algoritma_Menghitung_Luas_Persegi_Panjang
DEKLARASI:
Panjang : integer
Lebar : integer
Luas : integer
8. II.9
DESKRIPSI:
read (Panjang)
read (Lebar)
Luas Panjang * Lebar
write (Luas)
Aturan penulisan algoritma dalam notasi pseudocode.
Dalam pseudocode algoritma terbagi atas 3 bagian, yaitu :
2.6 Judul Algoritma
Judul algoritma adalah bagian yang terdiri atas nama algoritma
dan penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut. Nama algoritma
sebaiknya singkat namun cukup menggambarkan apa yang dilakukan oleh
algoritma tersebut.
Contoh judul algoritma:
2.7. Algoritma Luas Persegi Panjang
{ Menghitung luas persegi panjang. Algoritma menerima masukan
panjang dan lebar, menghitung luas, lalu mencetak luas persegi panjang ke
piranti keluaran }
Keterangan:
Algoritma Luas_Persegi panjang merupakan judul algoritma, sedangkan
yang di dalama kurung kurawal ({ }) merupakan spesifikasi atau penjelasan
singkat tentang algoritma luas persegi panjang.
9. II.10
2.8Deklarasi
Bagian deklarasai berguna untuk mendefenisikan semua nama
yang dipakai dalam algoritma. Nama tersebut dapat berupa nama tetapan,
nama peubah (variable), nama tipe, nama prosedur, dan nama fungsi.
Contoh deklarasi:
DEKLARASI
{ nama peubah (variable) }
p : integer { tempat menampung data panjang }
l : integer { tempat menampung data lebar }
L : integer { tempat menampungdata hasil penghitunganluas}
2.9 Deskripsi
Deskripsi merupakan bagian inti dari suatu algoritma. Bagian ini
berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah. Langkah-langkah ini
dituliskan dalam notasi yang akan di jelaskan pada bab selanjutnya.
Misalnya notasi write digunakan untuk mencetak data/informasi, notasi
read digunakan untuk membaca data, dan lain sebagainya. Setiap langkah
algoritma dibaca dari “atas” ke “bawah”. Urutan penulisan menentukan
urutan pelaksanaan perintah.