SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mewujudkan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan yaitu masyarakat, bangsa, dan Negara dengan penduduknya hidup dalam
lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang setinggi tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia,
serta untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan
kesehatan yaitu masyarakat mandiri untuk hidup sehat, dengan misi membuat rakyat
sehat, dengan berbagai strategi dan program kerjanya, diperlukan sumber daya
manusia bidang kesehatan yang professional. Agar visi, misi, strategi dan program-
program pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal, maka diperlukan upaya-
upaya di bidang kesehatan lingkungan yang bermutu sesuai dengan standar dan
parameter yang berlaku. Untuk mencapai program-program tersebut diperlukan
tenaga sanitarian/ahli kesehatan lingkungan yang professional.
Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan
perilaku tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan
kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan
bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan
tidakdapat dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai
diarahkankepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar
bebas tersebut. Sanitarian/ahli kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan
profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan
adanya standar profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan sebagai pedoman
standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran dari seorang sanitarian sebagai pengelola kesehatan
lingkungan tentang menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan lingkungan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui Peran, Fungsi dan Kompetensi Sanitarian/Ahli Kesehatan
Lingkungan.
2. Mengetahui Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan.
3. Mengetahui Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan lingkungan.
4. Mengetahui Dampak Negatif Akibat Penyimpangan Mutu Lingkungan.
5. Mengetahui Metoda Analisis Yang Tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran, Fungsi dan Kompetensi Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan
Adapun Peran, Fungsi dan Kompetensi yang harus dimiliki seorang
Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan
Sebagai Pelaksana Sanitarian mempunyai 4 fungsi.
a) Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
manusia.
b) Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara
tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
c) Menginformasikan hasil pemeriksaan/pengukuran.
d) Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan terhadap standar baku mutu
sanitasi bersih.
2. Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan.
Sebagai pengelola, sanitarian mempunyai 5 (lima) fungsi.
a) Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan lingkungan.
b) Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
c) Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan manusia
d) Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan.
e) Mengevaluasi hasil Penanggulangan.
3. Peran Sebagai Pengajar, Pelatih dan Pemberdayaan Masyarakat.
Sebagai pengajar, pelatih dan pemberdayaan masyarakat, sanitarian
mempunyai 5 (lima) fungsi.
a) Menginventarisasi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
tentang kesehatan lingkungan
b) Menentukan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan
lingkungan yang perlu diintervensi.
c) Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku tentang kesehatan lingkungan.
d) Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan
e) Mengevaluasi hasil intervensi
4. Peran Sebagai Peneliti Kesehatan Lingkungan.
Sebagai peneliti, sanitarian mempunyai 2 (dua) fungsi.
a) Menentukan masalah kesehatan lingkungan.
b) Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi tepat.
2.2 Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan.
Kesehatan Lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar bisa
menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
diantaranya penyediaan air bersih /air minum, pengolahan dan pembuangan limbah
cair, gas dan padat, pencegahan kebisingan, pencegahan penyakit bawaan air, udara,
makanan, dan vektor, Pengelolaan kualitas lingkungan air, udara, makanan,
pemukiman dan bahan berbahaya.
Kualitas Lingkungan yang buruk dapat mengakibatkan gangguan kesehatan di
masyarakat. Untuk itu perlu adanya pengelolaan kesehatan lingkungan.
Sebagai pengelola, sanitarian mempunyai 5 (lima) fungsi yaitu:
a) Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan lingkungan.
b) Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
c) Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan manusia
d) Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan.
e) Mengevaluasi hasil Penanggulangan.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan :
a) Memperoleh keselamatan hubungan antara manusia dan lingkungan.
b) Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c) Mewujudkan manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup.
d) Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk generasi
sekarang maupun yang akan datang.
e) Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
2.3 Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan lingkungan.
Karakteristik 3 komponen/ faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit
1) Karakteristik Lingkungan
 Fisik : Air, Udara, Tanah, Iklim, Geografis, Perumahan, Pangan, Panas,
radiasi.
 Sosial : Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik, dll.
 Biologis : Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan.
2) Karakteristik Agent/penyebab penyakit
Agent penyakit dapat berupa agent hidup atau agent tidak hidup. Agent
penyakit dapat dikualifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :
 Agent biologis
 Agent nutrien : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.
 Agent fisik : suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi, tekanan, panas.
 Agent chemis/kimia : eksogen contoh ; alergen,gas, debu. endogen contoh ;
metabolit, hormon.
 Agent mekanis : gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat menimbulkan
kerusakan jaringan.
3) Karakteristik Host/pejamu
 Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan
tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing – masing individu,
yakni :
 Umur : penyakit arterosklerosis pada usia lanjut, penyakit kanker pada
usia pertengahan
 Seks : resiko kehamilan pada wanita, kanker prostat pada laki-laki
 Ras : sickle cell anemia pada ras negro
 Genetik : buta warna, hemofilia, diabetes, thalassemia
 Pekerjaan : asbestosis, bysinosis.
 Nutrisi : gizi kurang menyebabkan TBC, obesitas, diabetes
 Status kekebalan : kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama
dan seumur hidup.
 Adat istiadat : kebiasaan makan ikan mentah menyebabkan cacing
hati.
 Gaya hidup : merokok, minum alcohol
 Psikis : stress menyebabkan hypertensi, ulkus peptikum, insomnia.
2.4 Dampak Negatif Akibat Penyimpangan Mutu Lingkungan
Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan
berdampak negative pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi,
keindahan, serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Oleh karena itu
perlindungan lingkungan merupakan suatu keharusan apabila meninginkan
lingkungan yang lestari sehingga kegiatan ekonomi dan kegiatan lain dapat
berkesinambungan. Apabila demikian halnya maka pengelolaan lingkungan hidup
merupakan suatu keharusan.
2.5 Menggunakan Metoda Analisis Yang Tepat.
Aspek lingkungan adalah factor yang memiliki pengaruh yang paling besar
terhadap derajat kesehatan. Secara spesifik aspek lingkungan yang berhubungan
dengan kesehatan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu aspek lingkungan fisik, biologis
dan lingkungan sosisal.
1. Lingkungan fisik
Kinerja manusia dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah
factor lingkungan fisik. Lingkungan fisik bisa berupa suhu, cuaca, manusia lain,
pemandangan, suara, bau, dan lain-lain. Yang semua aspek tersebut besar kecilnya
dapat mempengaruhi terjadinya penyakit dan tingkat kesehatan masyarakat.
Analisis lingkungan ini dapat dilakukan dengan mempergunakan data yang
diperoleh dari sumber-sumber data yang ada seperti badan meteorology dan
Geofisika, BPS,dll.
2. Lingkungan biologi
Komponen yang termasuk lingkungan biologis adalah sanitasi, kuman
penyakit, vector, binatang ternak dll. Ada berbagai jenis indicator dalam menganalisis
lingkungan biologi seperti akses terhadap air bersih, jumlah jamban dan pembuangan
sampah, keberadaan vector penyakit tergantung jenis keberadaan datanya.
3. Lingkungan sosial-ekonomi
Informasi mengenai keadaan sosial-ekonomi masyarakat juga sangat
bermanfaat dalam menganalisi factor lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan.
Tingkat ekonomi masayrakat juga dapat menjadi indicator dari kemampuan
masyrakat untuk ikut menikmati pelayanan kesehatan. Adanya akses ke pelayanan
kesehatan saja belum dapat dijadikan jaminan bahwa mereka akan dapat pelayanan
kesehatan secara optimal.
Mengenai lingkungan sosial dapat berguna dalam menganilis situasi
kesehatan. Misalnya secara sosial diketahui bahwa penderita penyakit kusta selalu
dikucilkan dari pergaulan karena dia dapat menularkan keorang lain.
Data yang diperlukan untuk menganilis lingkungan kesehatan diantaranya
adalah indicator daerah, seperti produk domestic bruto perkapita, perkembangan
pendapatan asli daerah dan lain-lain. Sedangkan data dari lingkungan sosial diperoleh
dari lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat seperti organisasi sosial
kemasyarakatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Peran, Fungsi dan Kompetensi yang harus dimiliki seorang Sanitarian/Ahli
Kesehatan Lingkungan adalah sebagai berikut
a) Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan
b) Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan.
c) Peran Sebagai Pengajar, Pelatih dan Pemberdayaan
Masyarakat
d) Peran Sebagai Peneliti Kesehatan Lingkungan
2. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan hidup.
3.2 Saran
1. untuk seorang sanitarian hendaknya kita menguasai dan memiliki hal-hal yang
menjadi tanggungjawab oleh seorang sanitarian
2. untuk masyarakat sebaiknya kita bersama-sama menjaga lingkungan demi
kelanjutan lingkungan yang sehat di masa yang akan datang

More Related Content

What's hot

Standar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarianStandar profesi sanitarian
Standar profesi sanitariandenia28
 
Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...
Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...
Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...Toriq Pavana
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
MAKALAH SANITASI MAKANAN
MAKALAH SANITASI MAKANANMAKALAH SANITASI MAKANAN
MAKALAH SANITASI MAKANANApapunituzar
 
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat
Kesehatan MasyarakatMega Tambunan
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanPengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanjajarM
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisataaprinias
 
Program penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkunganProgram penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkunganDR Irene
 
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariManfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariSuprapta Winarka
 
Peran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIAPeran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIAKevin Meilina
 
Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiWarnet Raha
 
Lingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bLingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bAqiem Hajimahmud
 

What's hot (20)

Standar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarianStandar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarian
 
Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...
Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...
Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
MAKALAH SANITASI MAKANAN
MAKALAH SANITASI MAKANANMAKALAH SANITASI MAKANAN
MAKALAH SANITASI MAKANAN
 
Klinik sanitasi 1
Klinik sanitasi 1Klinik sanitasi 1
Klinik sanitasi 1
 
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat
Kesehatan Masyarakat
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanPengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
 
Kesling ttu
Kesling ttuKesling ttu
Kesling ttu
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Adkl ehia
Adkl ehiaAdkl ehia
Adkl ehia
 
Sanitasi tempat
Sanitasi tempatSanitasi tempat
Sanitasi tempat
 
Program penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkunganProgram penyehatan lingkungan
Program penyehatan lingkungan
 
Sanitasi & hygiene
Sanitasi & hygieneSanitasi & hygiene
Sanitasi & hygiene
 
kesling
keslingkesling
kesling
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariManfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
 
Kesling 2
Kesling 2 Kesling 2
Kesling 2
 
Peran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIAPeran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIA
 
Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologi
 
Lingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_bLingkungan & kesehatan_ners_b
Lingkungan & kesehatan_ners_b
 

Viewers also liked

Pengujian Penerimaan Pengguna
Pengujian Penerimaan PenggunaPengujian Penerimaan Pengguna
Pengujian Penerimaan PenggunaPPA01UKM
 
Analizando factores de riesgo en el campo laboral
Analizando factores de riesgo en el campo laboralAnalizando factores de riesgo en el campo laboral
Analizando factores de riesgo en el campo laboralPablo S. Hoyos
 
LDI 2012 System Integration
LDI 2012 System IntegrationLDI 2012 System Integration
LDI 2012 System IntegrationLauraFrank
 
Hero detected!] 게임 방법
Hero detected!] 게임 방법Hero detected!] 게임 방법
Hero detected!] 게임 방법Minsang Kim
 
Seminar rancangan
Seminar rancanganSeminar rancangan
Seminar rancanganAbdul Ghany
 
Las 5 mejores playa de colombia
Las 5 mejores playa de colombiaLas 5 mejores playa de colombia
Las 5 mejores playa de colombiaJavier Parra
 
Arpan 9 - Ebolusyong Kultural
Arpan 9 - Ebolusyong KulturalArpan 9 - Ebolusyong Kultural
Arpan 9 - Ebolusyong KulturalLorenza Garcia
 
Value analysis methodology
Value analysis methodologyValue analysis methodology
Value analysis methodologybarcelona98
 
Project in araling panlipunan (1 st quarter)
Project in araling panlipunan (1 st quarter)Project in araling panlipunan (1 st quarter)
Project in araling panlipunan (1 st quarter)Lorenza Garcia
 

Viewers also liked (17)

Pengujian Penerimaan Pengguna
Pengujian Penerimaan PenggunaPengujian Penerimaan Pengguna
Pengujian Penerimaan Pengguna
 
DNA, the great mistery
DNA, the great misteryDNA, the great mistery
DNA, the great mistery
 
Portfólio sophi
Portfólio sophiPortfólio sophi
Portfólio sophi
 
Analizando factores de riesgo en el campo laboral
Analizando factores de riesgo en el campo laboralAnalizando factores de riesgo en el campo laboral
Analizando factores de riesgo en el campo laboral
 
Las tic
Las ticLas tic
Las tic
 
Arpan 9 Project
Arpan 9 ProjectArpan 9 Project
Arpan 9 Project
 
LDI 2012 System Integration
LDI 2012 System IntegrationLDI 2012 System Integration
LDI 2012 System Integration
 
Riesgos fisicos
Riesgos fisicosRiesgos fisicos
Riesgos fisicos
 
Hero detected!] 게임 방법
Hero detected!] 게임 방법Hero detected!] 게임 방법
Hero detected!] 게임 방법
 
Arpan 9 -
Arpan 9 - Arpan 9 -
Arpan 9 -
 
Seminar rancangan
Seminar rancanganSeminar rancangan
Seminar rancangan
 
Topics third term
Topics third termTopics third term
Topics third term
 
Kerangka oumm3203
Kerangka oumm3203Kerangka oumm3203
Kerangka oumm3203
 
Las 5 mejores playa de colombia
Las 5 mejores playa de colombiaLas 5 mejores playa de colombia
Las 5 mejores playa de colombia
 
Arpan 9 - Ebolusyong Kultural
Arpan 9 - Ebolusyong KulturalArpan 9 - Ebolusyong Kultural
Arpan 9 - Ebolusyong Kultural
 
Value analysis methodology
Value analysis methodologyValue analysis methodology
Value analysis methodology
 
Project in araling panlipunan (1 st quarter)
Project in araling panlipunan (1 st quarter)Project in araling panlipunan (1 st quarter)
Project in araling panlipunan (1 st quarter)
 

Similar to Karim klompok

PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptxPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptxahmadsyaifudin46
 
materi 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxmateri 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxdini890779
 
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docx
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docxMAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docx
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docxDiorayBeslyMalik1
 
Prospek tenaga kesehatan lingkungan
Prospek tenaga kesehatan lingkunganProspek tenaga kesehatan lingkungan
Prospek tenaga kesehatan lingkunganAyuw Damayanti
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxCitaZulviani
 
Pengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillPengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillcondro23
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatFransiska Oktafiani
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.dockeslingkembangan
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganhendricksonsagala
 
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2sanggede
 

Similar to Karim klompok (20)

PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptxPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
 
materi 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxmateri 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptx
 
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docx
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docxMAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docx
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN.docx
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Prospek tenaga kesehatan lingkungan
Prospek tenaga kesehatan lingkunganProspek tenaga kesehatan lingkungan
Prospek tenaga kesehatan lingkungan
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
 
Pengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillPengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skill
 
Program kesling 28042021
Program kesling 28042021Program kesling 28042021
Program kesling 28042021
 
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan LingkunganKesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
 
kesling.pptx
kesling.pptxkesling.pptx
kesling.pptx
 
Program kesling
Program keslingProgram kesling
Program kesling
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
 
Program kesling (2)
Program kesling (2)Program kesling (2)
Program kesling (2)
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
 
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
 
Program kesling
Program kesling Program kesling
Program kesling
 
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
 

Karim klompok

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mewujudkan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat, bangsa, dan Negara dengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang setinggi tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia, serta untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan kesehatan yaitu masyarakat mandiri untuk hidup sehat, dengan misi membuat rakyat sehat, dengan berbagai strategi dan program kerjanya, diperlukan sumber daya manusia bidang kesehatan yang professional. Agar visi, misi, strategi dan program- program pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal, maka diperlukan upaya- upaya di bidang kesehatan lingkungan yang bermutu sesuai dengan standar dan parameter yang berlaku. Untuk mencapai program-program tersebut diperlukan tenaga sanitarian/ahli kesehatan lingkungan yang professional. Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan perilaku tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidakdapat dielakkan lagi. Peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkankepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Sanitarian/ahli kesehatan lingkungan harus mampu bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan dari negara lain. Untuk itu diperlukan adanya standar profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan sebagai pedoman standarisasi bagi profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan
  • 2. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui peran dari seorang sanitarian sebagai pengelola kesehatan lingkungan tentang menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui Peran, Fungsi dan Kompetensi Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan. 2. Mengetahui Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan. 3. Mengetahui Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. 4. Mengetahui Dampak Negatif Akibat Penyimpangan Mutu Lingkungan. 5. Mengetahui Metoda Analisis Yang Tepat.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peran, Fungsi dan Kompetensi Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan Adapun Peran, Fungsi dan Kompetensi yang harus dimiliki seorang Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan Sebagai Pelaksana Sanitarian mempunyai 4 fungsi. a) Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. b) Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan c) Menginformasikan hasil pemeriksaan/pengukuran. d) Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan terhadap standar baku mutu sanitasi bersih. 2. Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan. Sebagai pengelola, sanitarian mempunyai 5 (lima) fungsi. a) Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. b) Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. c) Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia d) Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan. e) Mengevaluasi hasil Penanggulangan.
  • 4. 3. Peran Sebagai Pengajar, Pelatih dan Pemberdayaan Masyarakat. Sebagai pengajar, pelatih dan pemberdayaan masyarakat, sanitarian mempunyai 5 (lima) fungsi. a) Menginventarisasi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang kesehatan lingkungan b) Menentukan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan lingkungan yang perlu diintervensi. c) Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan lingkungan. d) Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan e) Mengevaluasi hasil intervensi 4. Peran Sebagai Peneliti Kesehatan Lingkungan. Sebagai peneliti, sanitarian mempunyai 2 (dua) fungsi. a) Menentukan masalah kesehatan lingkungan. b) Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi tepat. 2.2 Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan. Kesehatan Lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar bisa menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan diantaranya penyediaan air bersih /air minum, pengolahan dan pembuangan limbah cair, gas dan padat, pencegahan kebisingan, pencegahan penyakit bawaan air, udara, makanan, dan vektor, Pengelolaan kualitas lingkungan air, udara, makanan, pemukiman dan bahan berbahaya. Kualitas Lingkungan yang buruk dapat mengakibatkan gangguan kesehatan di masyarakat. Untuk itu perlu adanya pengelolaan kesehatan lingkungan. Sebagai pengelola, sanitarian mempunyai 5 (lima) fungsi yaitu:
  • 5. a) Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. b) Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. c) Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia d) Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan. e) Mengevaluasi hasil Penanggulangan. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan : a) Memperoleh keselamatan hubungan antara manusia dan lingkungan. b) Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana. c) Mewujudkan manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup. d) Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk generasi sekarang maupun yang akan datang. e) Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. 2.3 Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. Karakteristik 3 komponen/ faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit 1) Karakteristik Lingkungan  Fisik : Air, Udara, Tanah, Iklim, Geografis, Perumahan, Pangan, Panas, radiasi.  Sosial : Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik, dll.
  • 6.  Biologis : Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan. 2) Karakteristik Agent/penyebab penyakit Agent penyakit dapat berupa agent hidup atau agent tidak hidup. Agent penyakit dapat dikualifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :  Agent biologis  Agent nutrien : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.  Agent fisik : suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi, tekanan, panas.  Agent chemis/kimia : eksogen contoh ; alergen,gas, debu. endogen contoh ; metabolit, hormon.  Agent mekanis : gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. 3) Karakteristik Host/pejamu  Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing – masing individu, yakni :  Umur : penyakit arterosklerosis pada usia lanjut, penyakit kanker pada usia pertengahan  Seks : resiko kehamilan pada wanita, kanker prostat pada laki-laki  Ras : sickle cell anemia pada ras negro  Genetik : buta warna, hemofilia, diabetes, thalassemia  Pekerjaan : asbestosis, bysinosis.  Nutrisi : gizi kurang menyebabkan TBC, obesitas, diabetes  Status kekebalan : kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan seumur hidup.  Adat istiadat : kebiasaan makan ikan mentah menyebabkan cacing hati.  Gaya hidup : merokok, minum alcohol  Psikis : stress menyebabkan hypertensi, ulkus peptikum, insomnia.
  • 7. 2.4 Dampak Negatif Akibat Penyimpangan Mutu Lingkungan Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negative pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi, keindahan, serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Oleh karena itu perlindungan lingkungan merupakan suatu keharusan apabila meninginkan lingkungan yang lestari sehingga kegiatan ekonomi dan kegiatan lain dapat berkesinambungan. Apabila demikian halnya maka pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu keharusan. 2.5 Menggunakan Metoda Analisis Yang Tepat. Aspek lingkungan adalah factor yang memiliki pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan. Secara spesifik aspek lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu aspek lingkungan fisik, biologis dan lingkungan sosisal. 1. Lingkungan fisik Kinerja manusia dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah factor lingkungan fisik. Lingkungan fisik bisa berupa suhu, cuaca, manusia lain, pemandangan, suara, bau, dan lain-lain. Yang semua aspek tersebut besar kecilnya dapat mempengaruhi terjadinya penyakit dan tingkat kesehatan masyarakat. Analisis lingkungan ini dapat dilakukan dengan mempergunakan data yang diperoleh dari sumber-sumber data yang ada seperti badan meteorology dan Geofisika, BPS,dll. 2. Lingkungan biologi Komponen yang termasuk lingkungan biologis adalah sanitasi, kuman penyakit, vector, binatang ternak dll. Ada berbagai jenis indicator dalam menganalisis lingkungan biologi seperti akses terhadap air bersih, jumlah jamban dan pembuangan sampah, keberadaan vector penyakit tergantung jenis keberadaan datanya.
  • 8. 3. Lingkungan sosial-ekonomi Informasi mengenai keadaan sosial-ekonomi masyarakat juga sangat bermanfaat dalam menganalisi factor lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan. Tingkat ekonomi masayrakat juga dapat menjadi indicator dari kemampuan masyrakat untuk ikut menikmati pelayanan kesehatan. Adanya akses ke pelayanan kesehatan saja belum dapat dijadikan jaminan bahwa mereka akan dapat pelayanan kesehatan secara optimal. Mengenai lingkungan sosial dapat berguna dalam menganilis situasi kesehatan. Misalnya secara sosial diketahui bahwa penderita penyakit kusta selalu dikucilkan dari pergaulan karena dia dapat menularkan keorang lain. Data yang diperlukan untuk menganilis lingkungan kesehatan diantaranya adalah indicator daerah, seperti produk domestic bruto perkapita, perkembangan pendapatan asli daerah dan lain-lain. Sedangkan data dari lingkungan sosial diperoleh dari lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat seperti organisasi sosial kemasyarakatan.
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Peran, Fungsi dan Kompetensi yang harus dimiliki seorang Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah sebagai berikut a) Peran Sebagai Pelaksana Kegiatan Kesehatan Lingkungan b) Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan. c) Peran Sebagai Pengajar, Pelatih dan Pemberdayaan Masyarakat d) Peran Sebagai Peneliti Kesehatan Lingkungan 2. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. 3.2 Saran 1. untuk seorang sanitarian hendaknya kita menguasai dan memiliki hal-hal yang menjadi tanggungjawab oleh seorang sanitarian 2. untuk masyarakat sebaiknya kita bersama-sama menjaga lingkungan demi kelanjutan lingkungan yang sehat di masa yang akan datang