Tiga dokumen tersebut membahas tentang lingkungan kerja yang baik untuk generasi milenial, bagaimana milenial dapat mengubah lingkungan kerja masa depan, dan cara menciptakan keceriaan lintas generasi di tempat kerja. Dokumen-dokumen tersebut menyarankan pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan, mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan, serta menciptakan budaya kolaboratif di tempat kerja.
3. 1.Atasan yang peduli dengan kesejahteraan
Generasi Milenial dan Gen Z lebih mengutamakan kesehatan
mental mereka terhadap pekerjaannya.
2. Pemimpin mereka beretika
Generasi Milenial dan gen Z lebih mengutamakan
perusahaan yang memiliki pemimpin yang tidak seenaknya
dan memiliki etika yang baik terhadap karyawan.
MEMBANGUN
LINGKUNGAN KERJA
YANG BAIK
UNTUK MILENIAL PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
4. MEMBANGUN
LINGKUNGAN KERJA
YANG BAIK
UNTUK MILENIAL
3. Pemimpin yang terbuka dan transparan
Generasi Milenial yang sedang berusia 30-an mungkin memiliki
lebih banyak pendekatan lebih memverifikasi sesuatu terlebih
dahulu sebelum mempercayai sesuatu apalagi terhadap
kepositifan perusahaan
4. pemimpin yang mendukung tempat kerja yang beragam
dan inklusif.
Karyawan muda menginginkan seorang manajer yang
peduli terhadap mereka sebagai pribadi dan yang secara
aktif terlibat dalam pertumbuhan karier mereka.
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
6. MILENIAL
DAPAT MERUBAH
LINGKUNGAN KERJA
MASA DEPAN
1. Kesenjangan generasi yang lebih luas di tempat kerja
Masuknya Generasi Z ke tempat kerja akan meningkatkan kompleksitas
pengelolaan dan pekerjaan lintas generasi, terutama mengingat lebih
dari 75 persen pekerja mengidentifikasi "mengelola tim multigenerasi"
dan "ekspektasi kerja yang berbeda lintas generasi" sebagai tantangan.
Organisasi harus memprioritaskan pelatihan generasi
untuk memastikan kesenjangan generasi di tempat
kerja tidak terus meluas dan mengakibatkan
komunikasi, kolaborasi, keterlibatan, dan lainnya yang
buruk
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
7. MILENIAL
DAPAT MERUBAH
LINGKUNGAN KERJA
MASA DEPAN
2. Meningkatnya work-life balance
Banyak karyawan muda sering atau terus-menerus merasa lelah
di tempat kerja, meningkat 7 persen dibandingkan generasi yang
lebih tua. Lebih khusus lagi, 7 dari 10 Milenial mengalami
kelelahan di tempat kerja.
Dengan hal ini tercetuslah cara untuk menyeimbangkan
hal itu dapat membantu Generasi Z mencapai
keseimbangan pekerjaan dan kehidupan hal ini disebut
juga sebagai Work-Life Balance.
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
8. MILENIAL
DAPAT MERUBAH
LINGKUNGAN KERJA
MASA DEPAN
3. Perpaduan high-touch dan high-tech
Lebih dari 90 persen Generasi Z lebih suka memiliki hubungan manusia
dalam tim mereka, baik bekerja semata-mata dengan rekan kerja yang
inovatif atau dengan rekan kerja dan teknologi baru.
Meskipun Generasi Z adalah generasi yang bisa
dibilang generasi full digital, mereka menginginkan
hubungan manusia dalam pekerjaan mereka.
Faktanya, 72 persen Generasi Z ingin berkomunikasi
tatap muka di tempat kerja. Dan dua faktor terpenting
bagi Generasi Z di tempat kerja adalah
"kepemimpinan yang mendukung" dan "hubungan
positif di tempat kerja".
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
10. MENCIPTAKAN
KECERIAAN
LINTAS GENERASI
DI TEMPAT KERJA
1. Memiliki area permainan atau membuat games rutin
Jika Anda ingin tim Anda tetap termotivasi dan produktif dan istirahat
dari meja kerja mereka, cobalah untuk menyediakan 'area istirahat'
yang menyenangkan dan santai di mana orang dapat pergi selama
10 menit untuk menjernihkan pikiran atau Anda dapat menemukan
cara untuk mengubah rutinitas dengan menyisipkan games dalam
kegiatan pekerjaan saat membosankan.
11. MENCIPTAKAN
KECERIAAN
LINTAS GENERASI
DI TEMPAT KERJA
2. Keluar bersama.
Bersenang-senanglah dengan seluruh tim Anda dengan pergi keluar
pada hari atau malam biasa.
Pergi keluar bersama sebagai sebuah tim adalah cara yang bagus
untuk membuat semuanya bersenang-senang dan menjalin hubungan
di luar pekerjaan dapat mendukung kolaborasi antar generasi di
kantor.
Bersosialisasi dengan rekan kerja Anda adalah
kunci untuk membentuk budaya kolaboratif.
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
12. MENCIPTAKAN
KECERIAAN
LINTAS GENERASI
DI TEMPAT KERJA
3. Mendorong Persahabatan.
Persahabatan di tempat kerja juga dapat membantu Anda
mengembangkan budaya 'cinta penuh kasih' yang menurut penelitian
dapat menghasilkan tingkat kepuasan dan kerja tim yang lebih tinggi
serta pengurangan stres di tempat kerja. Anda pun bisa menjalani
persahabatan antar generasi, dengan yang lebih tua ataupun dengan
yang lebih muda, dengan bertambahnya teman kerja,
Anda dapat saling sharing dan belajar hal-hal
yang mungkin Anda tidak dapatkan dengan
teman sebaya Anda.
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
13. MENCIPTAKAN
KECERIAAN
LINTAS GENERASI
DI TEMPAT KERJA
4. Dekorasi kantor.
Anda pastinya akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda di
tempat kerja sehingga penting untuk menyukai tempat Anda bekerja.
Jika Anda ingin menyukai pekerjaan Anda, mulailah untuk
menyediakan ruang kerja yang atraktif dan menarik tetapi juga
kondusif untuk produktivitas.
Dekorasi sesuai dengan citra kantor atau
bernuansa warna logo tempat kerja Anda akan
membantu tim Anda tetap berhubungan
dengan perusahaan. Libatkanlah semua orang
yang ada di tim Anda untuk mendekorasi
tempat kerja Anda.
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
14. MENCIPTAKAN
KECERIAAN
LINTAS GENERASI
DI TEMPAT KERJA
5. Merayakan kemenangan kecil.
Salah satu peneliti terkemuka dunia yang mempelajari organisasi
dan peran yang dimainkan orang di dalamnya, telah menemukan
bahwa salah satu pengaruh terbesar pada kebahagiaan dan
produktivitas di tempat kerja adalah “prinsip kemajuan”.
Jika Anda ingin tim Anda bahagia, Anda perlu
memastikan bahwa mereka merasa membuat
kemajuan dan memahami pentingnya peran
mereka bagi perusahaan Anda.
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
15. MENCIPTAKAN
KECERIAAN
LINTAS GENERASI
DI TEMPAT KERJA
6. Umpan balik peer to peer
Atasan kemungkinan tidak tahu atau tidak mengerti persis apa yang
dilakukan semua orang di tim sehari-hari. Untuk memastikan tim
Anda mendapatkan umpan balik yang layak mereka dapatkan,
cobalah untuk memberikan umpan balik ke dan dari rekan Anda.
Dengan mendorong tim untuk saling membantu dan memberikan
umpan balik satu sama lain, baik positif maupun konstruktif, mereka.
akan menghargai umpan balik dari rekan-
rekan yang lain dan memahami pekerjaan
mereka secara mendalam dapat membantu
untuk mengembangkan hubungan yang lebih
dekat dan berkolaborasi lebih baik di masa
depan
PUBLIC
SPEAKING
TRAINING
41. KOMUNIKASI DAN MANAJERIAL
Komunikasi memiliki hubungan yang erat
sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat
dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa
komunikasi.
Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia
harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas,
tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani,
ia juga harus memiliki kemampuan
berkomunikasi.
42. Human Relation juga sangat penting bagi
seorang pemimpin yang sehari-harinya
banyak melakukan komunikasi baik
secara vertikal maupun secara horisontal,
karena pemimpin yang baik adalah bisa
dapat memecahkan masalah baik yang
berada dalam organisasi maupun di luar
organisasi.
HUBUNGAN MANUSIAWI
DAN
KEPEMIMPINAN
43. HUBUNGAN MANUSIAWI
DAN
KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin mempelajari
hubungan antara masyarakat agar
organisasi dapat meningkatkan
produkvitas kerja yang baik dan yang di
pengaruhi oleh unsur-unsur individu,
kelompok, dan lingkungan .
Tujuan