1. Heterotrof dan autotrof memerlukan vitamin atau hara-hara organik
lain dari lingkungannya.
Sifat kimiawi vitamin-vitamin dan senyawa organik yang merangsang
pertumbuhan dan jumlah yang diperlukan manusia serta binatang-
binatang .
konsentrasi hara-hara organik dalam air atau tanah demikian kecil
sehingga dinamakan hara-hara mikro untuk membedakannya dengan
hara-hara makro seperti nitrogen atau hara-hara mikro seperti logam-
logam langka satu-satunya cara yaitu mengukur dengan uji secara
biologi (bioassay) dengan menggunakan galur-galur jasad renik khusus
yang pertumbuhannya sebanding terhadap konsentrasi. Hara – hara
organik memainkan peranan penting dalam metabolisme komunitas .
DAUR HARA-HARA ORGANIK
2. Vitamin B12 (cobalamin) di laut
sebagaimana dinyatakan oleh Provasoli (1963),
penghasil utama B12 adalah mikroorganisme
(terutama bakteri) ganggang autotrofik juga
penghasil penting vitamin tersebut, ataupun
ketika mati ia merupakan makanan bagi
mikroorganisme penghasil vitamin.
Partikel tak bersenyawa (lempung, misel
organik, detritus) menyerap sejumlah besar
vitamin B12 pada makanan mensuplai fagotrof
dengan vitamin. Tidak diketahui vitamin ini
dalam keadaan tetap atau sementara. Faktor
tumbuh seperti B12 berprilaku sebagai variabel
nutrisional, pada laut Sargasso konsentrasi B12
rendah.
3. Daur Hara Dalam Daerah Tropik
Pola daur hara di daerah tropik berbeda
dengan di daerah beriklim sedang. Di daerah
dingin bagian besar bahan organik dan hara
tersedia didalam tanah atau sedimen, pada
daerah tropik terdapat didalam biomas dan
di daur ulang dalam struktur organik dari
sistem. Sebagai contoh alasan strategi
pertanian daerah beriklim sedang yang
melibatkan penanaman jenis tumbuh-
tumbuhan setelah berumur pendek.
4. Contoh membandingkan penyebaran
bahan organik di hutan tropik dan hutan
daerah utara. Dalam perbandingan ini
kedua ekosistem mengandung jumlah
organik karbon yang kurang lebih sama
tetapi lebih dari separuh terdapat dalam
serasah dan tanah untuk hutan-hutan
daerah utara sedangkan 3/4 nya terdapat
dalam vegetasi di hutan tropik.
5. Apabila hutan daerah sedang disingkirkan
tanahnya mempertahankan hara dan
strukturnya dan dapat dijadikan lahan
pertanian untuk waktu yang cukup lama
dengan cara konvensional dengan
pembajakan sekali atau lebih dalam setahun
menanami dengan jenis tanaman setahun
dan menggunakan pupuk anorganik. Selama
musim dingin suhu yang membekukan
membantu pengikatan hara-hara dan
pengendalian hama serta parasit.
6. Sedangkan didaerah tropik yang lembab
penyingkiran hutan kemampuan tanah mengikat
dan mendaur ulang hara-hara dan juga
memerangi hama dalam menghadapi
temperatur yang tinggi sepanjang tahun dan
periode-periode musim hujan yang brsifat
mengguyur.
Perbedaan itu mendasari alasan ekologi yang pokok ,
mengapa lahan-lahan di daerah Subtropik atau tropik
yang mendukung hutan-hutan yang sangat mewah dan
produktif yang menghasilkan hasil yang rendah
dibawah pengelolaan tanaman cara daerah Utara.
7. Pengkajian yang telah dilakukan selama 20
tahun yang lalu menunjukan bahwa simbiosis
rumit antara autotrof dan heterotrof yang
melibatkan jasad renik, perantara khusus
merupakan kunci dari kedua ekosistem tadi.