SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
“Hadapi dengan Iman”
Assalamu’alaikum wr wb…
Alhamdulillah, kali ini kami akan memposting sebuah posting dengan tema
“Hadapi dengan Iman”. Insya Allah anda akan mendapat pencerahan dari
postingan ini, walaupun sedikit.
Anda pasti bingung, lho kok tema ini apa maksudnya? Apa sih itu
pengertian dari hadapi dengan iman? Secara sekilas kata “Hadapi dengan Iman”
mirip dengan lagu dari Dewa yang terdapat kutipan “Hadapi dengan senyuman”.
Kedua kutipan kata tersebut bagus sekali arti dan maknanya secara umum,
tetapi kutipan “Hadapi dengan Iman” terlihat lebih keren dan mendalam
maknanya. Kenapa? Karena kutipan “Hadapi dengan senyum”, hanya gambaran
fisik sajalah yang terlihat, sedangkan spiritual nya tidak terlihat.
Kalaupun iya, itu hanyalah gambaran orang pada umumnya bahwa dengan
senyum jiwa kita akan ikut tersenyum. Padahal tidak semua begitu, banyak kok
pengaplikasiannya di kehidupan kita, bahwa orang hanya “berpura-pura
tersenyum”
Sedangkan pada kutipan “Hadapi dengan Iman” mengandung makna bahwa
kita, sebagai manusia dan Hamba Allah Swt. sudah sepatutnya menghadapi
sesuatu dengan keimanan kita, bukan hanya mengandalkan senyuman atau lainnya.
Di postingan ini akan ada beberapa cerita motivasi yang berkaitan dengan
cobaan hidup pada manusia.
Kami akan menyinggung sedikit ayat dari Al-Baqarah yang berkaitan
dengan tema kali ini.
[2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[2:154] Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di
jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup,
tetapi kamu tidak menyadarinya.
[2:155] Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
[2:156] (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
[2:157] Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Pada ayat-ayat diatas, semuanya adalah menerangkan tentang cobaan yang
berat kepada manusia, terutama pada ayat 156, disitu dijelaskan bahwa orang
yang ditimpa musibah, mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Yang
artinya segala sesuatu pasti akan kembali kepada Allah Swt. Kalimat tersebut
disebut juga dengan istirja.
Ada suatu kisah motivasi yang kami dapatkan di beberapa sumber di
Internet. Kisah itu adalah kisah tukang cukur dan kliennya.
Tukang cukur : "Pak apakah bapak termasuk orang yang percaya akan adanya
Tuhan atau tidak?"
Klien : "Oh tentu saja.. saya sangat percaya akan adanya Tuhan yang
menciptakan makhluk manusia dan makhluk hidup lainya"
Tukang cukur : "Kalau saya terbalik pak, saya termasuk orang yang tidak percaya
akan adanya Tuhan.”
Klien : "Lho mengapa Anda meragukan akan adanya Tuhan? Apakah kamu
memiliki pengalaman pahit dengan Tuhan?"
Sebelum si Tukang cukur menjawab pertanyaan si Klien, si Tukang cukur
mengajak Kliennya untuk menengok ke luar jendela tempat seorang pengemis
kotor tengah mengais-ngais makanan dari bak penampungan sampah
Tukang cukur : "Coba bapak liat pengemis itu! Jika Tuhan memang benar-benar
ada, mana mungkin Dia membiarkan pengemis itu kelaparan. Lalu mana sifat
Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Memberi, Maha Adil, Maha
Mengetahui?"
Si Bapak yang dicukur agak kesulitan untuk membantah pernyataan si Tukang
cukur yang tampaknya sangat masuk akal. Setelah selesai memangkas rambut dan
membayar ongkos, si bapak bangkit dari tempat duduk dan melangkah menuju
pintu keluar tempat cukur itu. Namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya
ketika di balik pintu ia melihat seorang laki-laki tidak waras dengan wajah
berewokan dan rambut gondrong tdak terurus. Ia pun cepat-cepat menemui si
tukang cukur..
Klien : "Pak ternyata saya baru tahu bahwa didunia ini tidak ada tukang
cukur"
Tukang cukur : "Baru saja saya selesai mencukur Bapak, bagaimana mungkin
Bapak mengatakan bahwa tukang cukur itu tidak ada?"
Alih alih menjawab, si Klien mengajak si Tukang Cukur keluar pintu untuk melihat
orang gila yang masih berdiri disana
Klien : "Kalau memang tukang cukur itu ada, mengapa ada orang yang
rambutnya tidak terurus seperti itu?"
Tukang cukur : "Hahahahhah.... Bapak ini bisa saja. Itu bukan karena tukang
cukurnya tidak ada, Tetapi mereka yang tidak mau datang dan
meminta pertolongan saya"
Nah, dari cerita sederhana tersebut, dapat diambil banyak hikmah di
dalamnya. Di cerita itu, si tukang cukur mengatakan bahwa dia itu ada, tapi orang
gila yang terdapat pada cerita itu tidak meminta pertolonga pada si tukang
cukur. Kita dapat menganalogikan bahwa Si Tukang Cukur tadi adalah Allah Swt.
Sedangkan para kliennya adalah manusia.
Banyak sekali kasus bunuh diri yang terjadi pada saat ini. Alasannya
banyak sekali, dimulai dari stress, putus asa, faktor ekonomi, dan tekanan hidup
lainnya selama di dunia. Akibatnya, tidak sedikit anak yatim piatu atau anak
pengamen yang orang tua nya bunuh diri atau meninggalkan anaknya. Dan akhirnya
anak tersebut menjadi terlantar dan masa depannya suram.
Inilah pentingnya membangun mindset “Hadapi dengan Iman” masalah-
masalah yang menimpa anda dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak dihadapi
dengan iman gimana dong?
Layaknya berikhtiar dan berdoa. Jika salah satu nya tidak dilaksanakan
dan diabaikan, maka berakibat fatal. Ikhtiar saja tanpa do’a akan membuat diri
anda sombong, seperti Qarun, yaitu orang terkaya di zaman Nabi Musa as. Beliau
menganggap bahwa segala yang ia dapatkan saat itu adalah usaha dan kerja
kerasnya sendiri tanpa bantuan siapa pun, maka dengan itu Allah Swt.
menenggelamkan ke bumi semua harta yang dimilikinya. Oleh karena itu, harta
yang didapatkan dari dalam tanah disebut harta karun (Qarun).
Jika berdoa saja tanpa berikhtiar, itu sama saja dengan mengharapkan
hujan uang dari langit. Anda akan membuang waktu anda di dunia secara sia-sia.
Padahal usia manusia pada umumnya hanya 1,5 jam di dunia dalam skala waktu
akhirat. Dan Allah Swt. juga telah mengingatkan kita sebagai manusia di dalam
Al-Qur’an :
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran. [Q.S. Al-‘Ashr: 1-3]
Jadi, jangan pernah berputus ada jika menghadapi kesulitan, dan hadapilah
semua masalah dengan iman, karena setiap tetes air hujan yang jernih berasal
daripada awan yang gelap. Seberat apapun beban masalah yang anda hadapi saat
ini, percayalah bahwa semua itu tak pernah melebihi batas kemampuan anda. Dan
semua masalah ini adalah cobaan untuk anda, dan hanya kepada-Nya lah segala
masalah akan dikembalikan,
“Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik.
Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa. Tanpa belajar takkan ada
perubahan. Tanpa perubahan berarti mati.“
Setelah itu, anda juga diwajibkan untuk selalu Husnuzan, atau artinya
berprasangka baik kepada Allah Swt. baik cobaan dan nikmat yang telah
diberikan oleh-Nya.
Ada suatu cerita yang berkaitan dengan pentingnya berhusnuzan kepada
Allah Swt. Cerita itu adalah tentang Si Raja dan Ajudannya.
Suatu hari di sebuah negeri antah berantah, tinggal seorang raja yang
berkuasa. Ia memiliki hobi berburu dengan menggunakan senapan. Sang raja rutin
melakukan perburuan ini ditemani dengan pengawal-pengawalnya tiap beberapa
pekan sekali. Selain pengawal-pengawal, sang raja juga memiliki seorang ajudan
yang sangat setia.
Tiap ingin melakukan sesuatu pasti ia memanggil dan menyuruh ajudannya
tersebut untuk menyiapkannya. Ajudan tersebut memiliki latah yang sangat unik,
tiap ia menyelesaikan kalimatnya ia selalu berkata ini yang terbaik!
“Ajudan, suruh para koki untuk menyiapkan makananku!”
“Siap raja, makanan sudah siap, ini yang terbaik!”
“Ajudan, aku ingin tidur, rapikan kamarku dulu!”
“Siap raja, kamar tidur sudah dirapikan, ini yang terbaik!”
Kira-kira itulah percakapan tiap hari yang terdengar di sekitar kerajaan.
Sang ajudan sangat setia pada sang raja. Ia melakukan semuanya dengan ikhlas
dan tanpa pamrih. Mungkin itu karena keluarganya adalah keluarga yang dari dulu
melayani keluarga kerajaan.
Suatu hari, sudah agak lama Sang Raja tidak berburu. Karena itu ia tidak
tahan lagi lalu dipanggillah ajudannya.
“Ajudan, aku ingin berburu! Siapkan para pasukan pengawal dan peralatan
berburuku!”
“Siap raja, pasukan pengawal serta semua peralatan berburu Baginda telah saya
siapkan. Ini yang terbaik!”
Kemudian raja, ajudan, serta para pengawal yang berjumlah 8 orang itu
pun pergi menuju hutan tempat raja biasa berburu. Mereka berpencar, mencari
hewan yang cukup menarik untuk diburu. Biasanya sang raja sangat senang jika
bertemu rusa hutan. Karena menurutnya cukup sulit untuk diburu sehingga
menarik.
“Raja aku melihat seekor rusa disana!” lapor seorang pengawal kepada raja
Spontan raja, ajudan, serta seluruh pengawal pun menuju kearah yang
ditunjuk. Lalu mereka pun terpesona karena yang mereka lihat benar-benar
seekor rusa yang sedang merumput.
“Ajudan, siapkan senapanku!”
“Siap raja, senapan telah siap, ini yang terbaik!”
Sang raja pun mengeker dengan pasti kearah rusa itu. Namun ketika
pelatuk senapan tersebut ditekan ternyata senapan tersebut rusak dan
menciderai tangannya.
“AAAAAAAAAARGH” sang raja berteriak kesakitan
Rusa yang tadinya ingin diburu pun lari ketika mendengar teriakan sang
raja. Ajudan dan para pengawal panik lalu segera menenangkan raja dan
menggotongnya pulang. Begitu sampai di dokter kerajaan, ternyata diketahui luka
yang diderita tangan raja cukup parah sehingga membuat jempolnya harus
diamputasi. Mendengar itu sang raja sangat murka, ia pun langsung membentak
ajudannya
“Ajudan, kamu ini bagaimana sih! Katanya ini yang terbaik, tetapi kamu malah
memberikan senapan rusak padaku! Lihat apa yang telah kamu lakukan kepada
tanganku!”
Sang ajudan tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima amarah raja.
Dalam hati ia memaki dirinya sendiri kenapa bisa berbuat begitu teledor
sehingga menyebabkan kejadian yang membahayakan raja. Kemudian sang raja
pun memerintahkan para pengawal untuk memenjarakan sang ajudan. Ajudan yang
sudah menerima kesalahannya pun hanya bisa pasrah ketika dirinya diseret ke
penjara.
Bulan berganti bulan, luka sang raja pun sudah sembuh total. Ia pun
kembali ingin berburu. Karena ajudan telah dipenjara maka ia memanggil salah
seorang pengawalnya untuk menyiapkan semuanya. Persiapan telah beres lalu raja
dan pengawal-pengawalnya pun pergi berburu.
Namun hari itu ternyata terjadi kejadian yang amat mengerikan di hutan.
Di tengah perjalanan mencari buruan mereka dicegat oleh gerombolan suku
kanibal hutan tersebut. Raja dan pengawal-pengawalnya tidak kuasa melawan
karena jumlah mereka sangat banyak. Akhirnya mereka pun ditangkap dan
ditahan. Satu per satu pengawal raja dimakan oleh suku tersebut. Tiap hari
eksekusi sang raja hanya bisa tunduk takut dan berdoa.
Semua pengawalnya telah mati disantap suku kanibal itu dan menyisakan
sang raja seorang. Akhirnya tibalah giliran sang raja yang dipanggil. Ia digotong
dari penjara menuju ke tempat eksekusi. Banyak sekali rakyat suku kanibal yang
hadir. Kelihatannya mereka sudah tidak sabar menyantap raja. Sang algojo pun
datang, ia datang untuk memenggal kepala raja. Ketika pedang terhunus dan raja
tinggal disembeleh, tiba-tiba terdengar teriakan.
Teriakan itu ternyata berasal dari ketua suku kanibal. Sang ketua suku
datang ke arah raja dan berteriak menghalangi algojo untuk memenggal raja. Lalu
percakapan ketua suku dan algojo pun terdengar. Mereka terlihat seperti
berdebat sebentar lalu kemudian algojo pun sadar dan tidak jadi memenggal raja.
Ketua suku memerintahkan pasukan-pasukannya lalu kemudian mereka
membebaskan sang raja. Sang raja yang bingung lalu dibebaskan di hutan lalu
ditinggal sendiri.
Raja pun bergegas kembali ke kerajaannya. Ia lalu menceritakan kejadian
itu pada sejarawan kerajaan. Ternyata diketahui bahwa suku kanibal itu adalah
suku yang hanya memakan manusia yang tidak cacat. Mereka tidak berani
memakan manusia cacat karena takut nanti anak-anak mereka akan terlahir
cacat. Sang raja pun sadar itu semua berkat jempolnya yang diamputasi karena
insiden berburu beberapa bulan yang lalu. Ia pun langsung ingat kepada ajudan
setianya dan langsung menuju ke penjara tempat ajudan ditahan. Raja pun
menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya kepada ajudan.
“Ajudan, terima kasih banyak! Berkat kamu aku jadi tidak dimakan suku kanibal
itu! Aku mohon maaf telah memenjarakanmu padahal kamu sudah begitu loyal
kepadaku”
Sang ajudan pun terdiam sejenak
“Ada apa ajudan? Kamu telah bebas, aku sangat berhutang padamu. Aku tidak
tahu mesti bagaimana lagi membalas kebaikanmu”
“Tidak raja, tidak. Hamba juga berhutang budi kepada Baginda karena telah
memenjarakan hamba, ini yang terbaik”
“Hah mengapa demikian Ajudan?”
“Karena kalau saja waktu itu Baginda mengampuni hamba dan hamba tidak
dipenjara, sudah pasti hamba sekarang telah mati disantap suku kanibal itu juga.
Ini yang terbaik!”
Semua yang terjadi di dunia ini adalah yang terbaik. Entah itu menurut
kita baik atau buruk, tetap percayalah bahwa itu semua terjadi atas kehendak
Tuhan dan pastinya yang menimpa kita saat ini adalah skenario yang terbaik,
lebih baik dari skenario-skenario yang kita harapkan.
Oleh karena itu maka yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya.
Ketika ditimpa musibah kita harusnya bukan memaki tetapi kita seharusnya
perbanyak intorspeksi. Hal buruk apa yang telah kita lakukan sehingga Allah Swt.
memberi kita musibah?
Ketika kita ditimpa kegagalan maka janganlah kehilangan semangat. Ingat,
ketika seorang gadis cantik jelita memasak tempe lalu tempenya gosong, yang
gosong adalah tempenya sedangkan sang gadis masih tetap cantik jelita.
Ketika kita ditimpa kebaikan maka tetaplah merunduk seperti padi, karena
hidup adalah bagai roda yang berputar. Mungkin saat ini kita berada di atas,
tetapi kuasa Allah swt. yang menentukan posisi kita dikemudian waktu, apakah
tetap diatas, di tengah, atau di bawah.
Mungkin kata-kata mutiara ini dapat menjadi pegangan anda dalam
menghadapi segala situasi yang menghadang anda.
“ Allah Swt. seperti apa yang diprasangkakan manusia kepada-Nya”
[Hadist Qudsi]
“ Aku tidak peduli keadaan susah dan senangku. Karena aku tak tahu, manakah di
antara keduanya itu yang lebih baik bagiku. “
[Umar bin Khattab ra]
Selanjutnya ada suatu cerita motivasi tentang mandor/pengawas
pekerjaan dengan para pekerja di suatu bangunan yang sedang dikerjakan,
Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil
pekerjanya yang lagi bekerja dibawah. Setelah sang mandor berkali-kali
berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada
pekerjaanya dan bisingnya alat bangunan. Sang mandor terus berusaha agar si
pekerja mau menoleh keatas, di lemparnya uang 1.000-an rupiah yang jatuh tepat
di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut uang Rp 1.000 dan melanjutkan pekerjaanya.
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau
menoleh "sebentar saja" ke atas. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan
karena menemukan uang Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai
kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke
atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.
Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita. Allah Swt. selalu
memberikan rezeki kepada kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia"
daripada bersyukur kepada-Nya. Bahkan lebih sering kita tidak mau tau dari
mana rezeki itu datangnya. Bahkan kita menjadi takabur dengan rezeki tersebut,
padahal segala sesuatu itu tidaklah kekal.
Jadi, jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut
musibah! Agar kita mau menoleh kepada Allah Swt.
Q.S Al Maidah: 35
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan.”
Saat kita terpuruk dan dalam kondisi yang memerlukan bantuan serta
pertolongon-Nya, sudah merupakan fitrahnya bahwa manusia akan mendekatkan
diri kepada Sang Pencipta-Nya. Pernah kami temui beberapa orang bertanya di
suatu forum online, “Bagaimana caranya kita tetap ingat kepada Allah dalam
keadaan senang?”
Memang kami akui, bahwa yang namanya kesenangan itu sungguh nikmat.
Yang namanya kesenangan itu membuat manusia lupa, siapa yang memberikan
kesenangan padanya. Dan membuat manusia semakin meluapkan kodratnya
sebagai manusia konsumtif dan haus akan sesuatu yang lebih dari sebelumnya.
Pernah suatu mentoring yang diadakan di ekskul Rohis kami membahas
tentang ini, jadi kata mentor tersebut hal yang pertama dalam menghadapi itu
adalah merubah mindset kita. Merubah bagaimana?
Jadi, ubahlah mindset kita dengan beranggapan bahwa kesenangan/nikmat
yang kita dapatkan itu adalah merangkap menjadi cobaan bagi kita. Banyak orang
beranggapan bahwa ujian yang berat itu adalah saat kita terjatuh dalam cobaan
sehingga kita jatuh miskin. Tetapi yang sebenarnya, ujian terberat yang
diberikan Allah adalah saat kita mendapatkan kenikmatan.
Allah Swt. akan menguji kita, seberapa bersyukurkah kita terhadap nikmat
yang telah Allah berikan. Seberapa ingatkah kita kepada Allah Swt. dengan
menginfakkan dan mengeluarkan zakat dari harta kita?
Perlu anda ketahui, ada 2 jenis atau lebih cara pembagian rezeki yang
telah Allah berikan. Yang pertama, manusia A diberikan nikmat dan kesenangan
duniawi secara terus menerus, kebanyakan pasti akan mengabaikan perintah dan
larangan di dalam Islam. Misalnya, lebih takut tidak membayar pajak ketimbang
membayar zakat yang hukumnya setara dengan salat, yaitu wajib. Kemudian
akhirnya di puncaknya, jika ia mengingkari semua peraturan Allah. Ia akan
“dipukul” secara keras ke dalam jurang kehancuran, seperti halnya cerita Qarun.
Nauzubillah min zalik...
Yang kedua adalah manusia B yang diberikan cobaan kemiskinan dan
diberikan sedikit rezeki, kemudian diberikan cobaan lagi hingga ia menjadi miskin
harta. Pada cara ini, Allah menguji kita melalui kesabaran kita. Pada cara ini, juga
umumnya manusia tidak pandai beryukur, dan semakin mengingkari Allah Swt.
karena menganggap Allah itu tidak adil, tidak mempedulikan hambanya, dst.
Akibatnya banyak sekali yang bunuh diri karena berbagai macam tekanan hidup
selama di dunia.
Nah, kembali lagi ke topik awal. Inilah penting nya menghadapi segala
sesuatu dengan iman. Karena hanya iman yang kuat lah yang mampu menghadapi
segala cobaan dan nikmat yang Allah telah putuskan kepada kita. Sebagai hamba
yang ingin masuk Surga-Nya, sudah sepatutnya kita meningkatkan iman kita dan
mengharapkan ridho dari Allah Swt.
Demikian postingan kami tentang “Hadapi dengan Iman”. Kami sangat
meminta maaf jika isi dari postingan ini melenceng dan banyak kesalahan. Semoga
Allah Swt. memaafkan kesalahan dan perbuatan kita semua. Aamiin.

More Related Content

What's hot

Bu Kek Siansu Jilid 2
Bu Kek Siansu Jilid 2Bu Kek Siansu Jilid 2
Bu Kek Siansu Jilid 2Wibowo Kusuma
 
Novel anak anak langit
Novel anak anak langitNovel anak anak langit
Novel anak anak langitANNISANURAZIZA
 
Ceramah agama ‘aidil adha 1424 h
Ceramah agama  ‘aidil adha 1424 hCeramah agama  ‘aidil adha 1424 h
Ceramah agama ‘aidil adha 1424 hNasir Fonso
 
Burung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelaiBurung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelaiBakri Taba
 
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Noor Hayati Haya Haya
 
Tmh5 rahasia-kitab-tujuh
Tmh5 rahasia-kitab-tujuhTmh5 rahasia-kitab-tujuh
Tmh5 rahasia-kitab-tujuhRidwan Gucci
 
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-hajiOperator Warnet Vast Raha
 
Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)
Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)
Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)Rosasnita Roslani
 
Pelangi di Langit Singosari by SH Mintardja
Pelangi di Langit Singosari by SH MintardjaPelangi di Langit Singosari by SH Mintardja
Pelangi di Langit Singosari by SH MintardjaBudhi Emha
 
kata ganti nama
kata ganti namakata ganti nama
kata ganti namaiman84
 
Cerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimahCerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimahImach Zubair
 
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...muslimdocuments
 

What's hot (17)

Bu Kek Siansu Jilid 2
Bu Kek Siansu Jilid 2Bu Kek Siansu Jilid 2
Bu Kek Siansu Jilid 2
 
Novel anak anak langit
Novel anak anak langitNovel anak anak langit
Novel anak anak langit
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Ceramah agama ‘aidil adha 1424 h
Ceramah agama  ‘aidil adha 1424 hCeramah agama  ‘aidil adha 1424 h
Ceramah agama ‘aidil adha 1424 h
 
Burung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelaiBurung bayan dan cerpelai
Burung bayan dan cerpelai
 
Bidadari Untuk Ikhwan
Bidadari Untuk IkhwanBidadari Untuk Ikhwan
Bidadari Untuk Ikhwan
 
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
 
Qorin
QorinQorin
Qorin
 
Buletin 37
Buletin 37Buletin 37
Buletin 37
 
Tmh5 rahasia-kitab-tujuh
Tmh5 rahasia-kitab-tujuhTmh5 rahasia-kitab-tujuh
Tmh5 rahasia-kitab-tujuh
 
Cerita hud hud
Cerita hud hudCerita hud hud
Cerita hud hud
 
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
178348259 gurindam-12-dan-syair-karya-raja-ali-haji
 
Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)
Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)
Cerita kebijaksanaan hud hud(mtq 2013)
 
Pelangi di Langit Singosari by SH Mintardja
Pelangi di Langit Singosari by SH MintardjaPelangi di Langit Singosari by SH Mintardja
Pelangi di Langit Singosari by SH Mintardja
 
kata ganti nama
kata ganti namakata ganti nama
kata ganti nama
 
Cerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimahCerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimah
 
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...
Buletin Jumat Al Furqon Tahun 04 Volume 06 Nomor 03 Kejujuran yang Terlupakan...
 

Similar to Hadapi dengan Iman

51861874 akhlakul-karimah
51861874 akhlakul-karimah51861874 akhlakul-karimah
51861874 akhlakul-karimahrahmad_mulyadi
 
Aa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kamiAa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kamiprama_alj
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurMenjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurKehidupanku Ini
 
Hikayat | Nilai dalam Hikayat
Hikayat | Nilai dalam HikayatHikayat | Nilai dalam Hikayat
Hikayat | Nilai dalam HikayatNSS Slide
 
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slideimuska
 
Awal pertikaian
Awal pertikaianAwal pertikaian
Awal pertikaianORCHIDSIGN
 
Indahkan penantianmu
Indahkan penantianmuIndahkan penantianmu
Indahkan penantianmuZahra Jiddan
 
Menjadi Kaya Dalam 40 Hari
Menjadi Kaya Dalam 40 HariMenjadi Kaya Dalam 40 Hari
Menjadi Kaya Dalam 40 HariAsep Nurdin
 
Kamu sentiasa layak diuji
Kamu sentiasa layak diujiKamu sentiasa layak diuji
Kamu sentiasa layak diujimohdamirudin
 
40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalah40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalahmr_haryono
 
Mematahkan Kutuk Ketidakmungkinan
Mematahkan Kutuk KetidakmungkinanMematahkan Kutuk Ketidakmungkinan
Mematahkan Kutuk KetidakmungkinanEl Roi Sipahelut
 

Similar to Hadapi dengan Iman (20)

Rumus canggih
Rumus canggihRumus canggih
Rumus canggih
 
Rumus canggih
Rumus canggihRumus canggih
Rumus canggih
 
51861874 akhlakul-karimah
51861874 akhlakul-karimah51861874 akhlakul-karimah
51861874 akhlakul-karimah
 
Robohnya Surau Kami
Robohnya Surau KamiRobohnya Surau Kami
Robohnya Surau Kami
 
Aa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kamiAa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kami
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurMenjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
 
Hikayat | Nilai dalam Hikayat
Hikayat | Nilai dalam HikayatHikayat | Nilai dalam Hikayat
Hikayat | Nilai dalam Hikayat
 
Unta mukjizat
Unta mukjizatUnta mukjizat
Unta mukjizat
 
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
 
Awal pertikaian
Awal pertikaianAwal pertikaian
Awal pertikaian
 
Indahkan penantianmu
Indahkan penantianmuIndahkan penantianmu
Indahkan penantianmu
 
Iman kepada qada dan qadar
Iman kepada qada dan qadarIman kepada qada dan qadar
Iman kepada qada dan qadar
 
Menjadi Kaya Dalam 40 Hari
Menjadi Kaya Dalam 40 HariMenjadi Kaya Dalam 40 Hari
Menjadi Kaya Dalam 40 Hari
 
Kamu sentiasa layak diuji
Kamu sentiasa layak diujiKamu sentiasa layak diuji
Kamu sentiasa layak diuji
 
Fabel 1
Fabel 1Fabel 1
Fabel 1
 
Makalah dongeng
Makalah dongengMakalah dongeng
Makalah dongeng
 
40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalah40 cara menyelesaikan masalah
40 cara menyelesaikan masalah
 
Mematahkan Kutuk Ketidakmungkinan
Mematahkan Kutuk KetidakmungkinanMematahkan Kutuk Ketidakmungkinan
Mematahkan Kutuk Ketidakmungkinan
 
Mematahkan ketidakmungkinan
Mematahkan ketidakmungkinanMematahkan ketidakmungkinan
Mematahkan ketidakmungkinan
 
Indahnya Islam Kita
Indahnya Islam KitaIndahnya Islam Kita
Indahnya Islam Kita
 

Hadapi dengan Iman

  • 1. “Hadapi dengan Iman” Assalamu’alaikum wr wb… Alhamdulillah, kali ini kami akan memposting sebuah posting dengan tema “Hadapi dengan Iman”. Insya Allah anda akan mendapat pencerahan dari postingan ini, walaupun sedikit. Anda pasti bingung, lho kok tema ini apa maksudnya? Apa sih itu pengertian dari hadapi dengan iman? Secara sekilas kata “Hadapi dengan Iman” mirip dengan lagu dari Dewa yang terdapat kutipan “Hadapi dengan senyuman”. Kedua kutipan kata tersebut bagus sekali arti dan maknanya secara umum, tetapi kutipan “Hadapi dengan Iman” terlihat lebih keren dan mendalam maknanya. Kenapa? Karena kutipan “Hadapi dengan senyum”, hanya gambaran fisik sajalah yang terlihat, sedangkan spiritual nya tidak terlihat. Kalaupun iya, itu hanyalah gambaran orang pada umumnya bahwa dengan senyum jiwa kita akan ikut tersenyum. Padahal tidak semua begitu, banyak kok pengaplikasiannya di kehidupan kita, bahwa orang hanya “berpura-pura tersenyum” Sedangkan pada kutipan “Hadapi dengan Iman” mengandung makna bahwa kita, sebagai manusia dan Hamba Allah Swt. sudah sepatutnya menghadapi sesuatu dengan keimanan kita, bukan hanya mengandalkan senyuman atau lainnya.
  • 2. Di postingan ini akan ada beberapa cerita motivasi yang berkaitan dengan cobaan hidup pada manusia. Kami akan menyinggung sedikit ayat dari Al-Baqarah yang berkaitan dengan tema kali ini. [2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [2:154] Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. [2:155] Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. [2:156] (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
  • 3. [2:157] Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Pada ayat-ayat diatas, semuanya adalah menerangkan tentang cobaan yang berat kepada manusia, terutama pada ayat 156, disitu dijelaskan bahwa orang yang ditimpa musibah, mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Yang artinya segala sesuatu pasti akan kembali kepada Allah Swt. Kalimat tersebut disebut juga dengan istirja. Ada suatu kisah motivasi yang kami dapatkan di beberapa sumber di Internet. Kisah itu adalah kisah tukang cukur dan kliennya. Tukang cukur : "Pak apakah bapak termasuk orang yang percaya akan adanya Tuhan atau tidak?" Klien : "Oh tentu saja.. saya sangat percaya akan adanya Tuhan yang menciptakan makhluk manusia dan makhluk hidup lainya" Tukang cukur : "Kalau saya terbalik pak, saya termasuk orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan.” Klien : "Lho mengapa Anda meragukan akan adanya Tuhan? Apakah kamu memiliki pengalaman pahit dengan Tuhan?" Sebelum si Tukang cukur menjawab pertanyaan si Klien, si Tukang cukur mengajak Kliennya untuk menengok ke luar jendela tempat seorang pengemis kotor tengah mengais-ngais makanan dari bak penampungan sampah
  • 4. Tukang cukur : "Coba bapak liat pengemis itu! Jika Tuhan memang benar-benar ada, mana mungkin Dia membiarkan pengemis itu kelaparan. Lalu mana sifat Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Memberi, Maha Adil, Maha Mengetahui?" Si Bapak yang dicukur agak kesulitan untuk membantah pernyataan si Tukang cukur yang tampaknya sangat masuk akal. Setelah selesai memangkas rambut dan membayar ongkos, si bapak bangkit dari tempat duduk dan melangkah menuju pintu keluar tempat cukur itu. Namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya ketika di balik pintu ia melihat seorang laki-laki tidak waras dengan wajah berewokan dan rambut gondrong tdak terurus. Ia pun cepat-cepat menemui si tukang cukur.. Klien : "Pak ternyata saya baru tahu bahwa didunia ini tidak ada tukang cukur" Tukang cukur : "Baru saja saya selesai mencukur Bapak, bagaimana mungkin Bapak mengatakan bahwa tukang cukur itu tidak ada?" Alih alih menjawab, si Klien mengajak si Tukang Cukur keluar pintu untuk melihat orang gila yang masih berdiri disana Klien : "Kalau memang tukang cukur itu ada, mengapa ada orang yang rambutnya tidak terurus seperti itu?" Tukang cukur : "Hahahahhah.... Bapak ini bisa saja. Itu bukan karena tukang cukurnya tidak ada, Tetapi mereka yang tidak mau datang dan meminta pertolongan saya" Nah, dari cerita sederhana tersebut, dapat diambil banyak hikmah di dalamnya. Di cerita itu, si tukang cukur mengatakan bahwa dia itu ada, tapi orang gila yang terdapat pada cerita itu tidak meminta pertolonga pada si tukang cukur. Kita dapat menganalogikan bahwa Si Tukang Cukur tadi adalah Allah Swt. Sedangkan para kliennya adalah manusia.
  • 5. Banyak sekali kasus bunuh diri yang terjadi pada saat ini. Alasannya banyak sekali, dimulai dari stress, putus asa, faktor ekonomi, dan tekanan hidup lainnya selama di dunia. Akibatnya, tidak sedikit anak yatim piatu atau anak pengamen yang orang tua nya bunuh diri atau meninggalkan anaknya. Dan akhirnya anak tersebut menjadi terlantar dan masa depannya suram. Inilah pentingnya membangun mindset “Hadapi dengan Iman” masalah- masalah yang menimpa anda dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak dihadapi dengan iman gimana dong? Layaknya berikhtiar dan berdoa. Jika salah satu nya tidak dilaksanakan dan diabaikan, maka berakibat fatal. Ikhtiar saja tanpa do’a akan membuat diri anda sombong, seperti Qarun, yaitu orang terkaya di zaman Nabi Musa as. Beliau menganggap bahwa segala yang ia dapatkan saat itu adalah usaha dan kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan siapa pun, maka dengan itu Allah Swt. menenggelamkan ke bumi semua harta yang dimilikinya. Oleh karena itu, harta yang didapatkan dari dalam tanah disebut harta karun (Qarun). Jika berdoa saja tanpa berikhtiar, itu sama saja dengan mengharapkan hujan uang dari langit. Anda akan membuang waktu anda di dunia secara sia-sia. Padahal usia manusia pada umumnya hanya 1,5 jam di dunia dalam skala waktu akhirat. Dan Allah Swt. juga telah mengingatkan kita sebagai manusia di dalam Al-Qur’an : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. [Q.S. Al-‘Ashr: 1-3]
  • 6. Jadi, jangan pernah berputus ada jika menghadapi kesulitan, dan hadapilah semua masalah dengan iman, karena setiap tetes air hujan yang jernih berasal daripada awan yang gelap. Seberat apapun beban masalah yang anda hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tak pernah melebihi batas kemampuan anda. Dan semua masalah ini adalah cobaan untuk anda, dan hanya kepada-Nya lah segala masalah akan dikembalikan, “Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa. Tanpa belajar takkan ada perubahan. Tanpa perubahan berarti mati.“ Setelah itu, anda juga diwajibkan untuk selalu Husnuzan, atau artinya berprasangka baik kepada Allah Swt. baik cobaan dan nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Ada suatu cerita yang berkaitan dengan pentingnya berhusnuzan kepada Allah Swt. Cerita itu adalah tentang Si Raja dan Ajudannya. Suatu hari di sebuah negeri antah berantah, tinggal seorang raja yang berkuasa. Ia memiliki hobi berburu dengan menggunakan senapan. Sang raja rutin melakukan perburuan ini ditemani dengan pengawal-pengawalnya tiap beberapa pekan sekali. Selain pengawal-pengawal, sang raja juga memiliki seorang ajudan yang sangat setia. Tiap ingin melakukan sesuatu pasti ia memanggil dan menyuruh ajudannya tersebut untuk menyiapkannya. Ajudan tersebut memiliki latah yang sangat unik, tiap ia menyelesaikan kalimatnya ia selalu berkata ini yang terbaik! “Ajudan, suruh para koki untuk menyiapkan makananku!”
  • 7. “Siap raja, makanan sudah siap, ini yang terbaik!” “Ajudan, aku ingin tidur, rapikan kamarku dulu!” “Siap raja, kamar tidur sudah dirapikan, ini yang terbaik!” Kira-kira itulah percakapan tiap hari yang terdengar di sekitar kerajaan. Sang ajudan sangat setia pada sang raja. Ia melakukan semuanya dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Mungkin itu karena keluarganya adalah keluarga yang dari dulu melayani keluarga kerajaan. Suatu hari, sudah agak lama Sang Raja tidak berburu. Karena itu ia tidak tahan lagi lalu dipanggillah ajudannya. “Ajudan, aku ingin berburu! Siapkan para pasukan pengawal dan peralatan berburuku!” “Siap raja, pasukan pengawal serta semua peralatan berburu Baginda telah saya siapkan. Ini yang terbaik!” Kemudian raja, ajudan, serta para pengawal yang berjumlah 8 orang itu pun pergi menuju hutan tempat raja biasa berburu. Mereka berpencar, mencari hewan yang cukup menarik untuk diburu. Biasanya sang raja sangat senang jika bertemu rusa hutan. Karena menurutnya cukup sulit untuk diburu sehingga menarik. “Raja aku melihat seekor rusa disana!” lapor seorang pengawal kepada raja Spontan raja, ajudan, serta seluruh pengawal pun menuju kearah yang ditunjuk. Lalu mereka pun terpesona karena yang mereka lihat benar-benar seekor rusa yang sedang merumput.
  • 8. “Ajudan, siapkan senapanku!” “Siap raja, senapan telah siap, ini yang terbaik!” Sang raja pun mengeker dengan pasti kearah rusa itu. Namun ketika pelatuk senapan tersebut ditekan ternyata senapan tersebut rusak dan menciderai tangannya. “AAAAAAAAAARGH” sang raja berteriak kesakitan Rusa yang tadinya ingin diburu pun lari ketika mendengar teriakan sang raja. Ajudan dan para pengawal panik lalu segera menenangkan raja dan menggotongnya pulang. Begitu sampai di dokter kerajaan, ternyata diketahui luka yang diderita tangan raja cukup parah sehingga membuat jempolnya harus diamputasi. Mendengar itu sang raja sangat murka, ia pun langsung membentak ajudannya “Ajudan, kamu ini bagaimana sih! Katanya ini yang terbaik, tetapi kamu malah memberikan senapan rusak padaku! Lihat apa yang telah kamu lakukan kepada tanganku!” Sang ajudan tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima amarah raja. Dalam hati ia memaki dirinya sendiri kenapa bisa berbuat begitu teledor sehingga menyebabkan kejadian yang membahayakan raja. Kemudian sang raja pun memerintahkan para pengawal untuk memenjarakan sang ajudan. Ajudan yang sudah menerima kesalahannya pun hanya bisa pasrah ketika dirinya diseret ke penjara. Bulan berganti bulan, luka sang raja pun sudah sembuh total. Ia pun kembali ingin berburu. Karena ajudan telah dipenjara maka ia memanggil salah
  • 9. seorang pengawalnya untuk menyiapkan semuanya. Persiapan telah beres lalu raja dan pengawal-pengawalnya pun pergi berburu. Namun hari itu ternyata terjadi kejadian yang amat mengerikan di hutan. Di tengah perjalanan mencari buruan mereka dicegat oleh gerombolan suku kanibal hutan tersebut. Raja dan pengawal-pengawalnya tidak kuasa melawan karena jumlah mereka sangat banyak. Akhirnya mereka pun ditangkap dan ditahan. Satu per satu pengawal raja dimakan oleh suku tersebut. Tiap hari eksekusi sang raja hanya bisa tunduk takut dan berdoa. Semua pengawalnya telah mati disantap suku kanibal itu dan menyisakan sang raja seorang. Akhirnya tibalah giliran sang raja yang dipanggil. Ia digotong dari penjara menuju ke tempat eksekusi. Banyak sekali rakyat suku kanibal yang hadir. Kelihatannya mereka sudah tidak sabar menyantap raja. Sang algojo pun datang, ia datang untuk memenggal kepala raja. Ketika pedang terhunus dan raja tinggal disembeleh, tiba-tiba terdengar teriakan. Teriakan itu ternyata berasal dari ketua suku kanibal. Sang ketua suku datang ke arah raja dan berteriak menghalangi algojo untuk memenggal raja. Lalu percakapan ketua suku dan algojo pun terdengar. Mereka terlihat seperti berdebat sebentar lalu kemudian algojo pun sadar dan tidak jadi memenggal raja. Ketua suku memerintahkan pasukan-pasukannya lalu kemudian mereka membebaskan sang raja. Sang raja yang bingung lalu dibebaskan di hutan lalu ditinggal sendiri. Raja pun bergegas kembali ke kerajaannya. Ia lalu menceritakan kejadian itu pada sejarawan kerajaan. Ternyata diketahui bahwa suku kanibal itu adalah suku yang hanya memakan manusia yang tidak cacat. Mereka tidak berani memakan manusia cacat karena takut nanti anak-anak mereka akan terlahir cacat. Sang raja pun sadar itu semua berkat jempolnya yang diamputasi karena insiden berburu beberapa bulan yang lalu. Ia pun langsung ingat kepada ajudan setianya dan langsung menuju ke penjara tempat ajudan ditahan. Raja pun menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya kepada ajudan.
  • 10. “Ajudan, terima kasih banyak! Berkat kamu aku jadi tidak dimakan suku kanibal itu! Aku mohon maaf telah memenjarakanmu padahal kamu sudah begitu loyal kepadaku” Sang ajudan pun terdiam sejenak “Ada apa ajudan? Kamu telah bebas, aku sangat berhutang padamu. Aku tidak tahu mesti bagaimana lagi membalas kebaikanmu” “Tidak raja, tidak. Hamba juga berhutang budi kepada Baginda karena telah memenjarakan hamba, ini yang terbaik” “Hah mengapa demikian Ajudan?” “Karena kalau saja waktu itu Baginda mengampuni hamba dan hamba tidak dipenjara, sudah pasti hamba sekarang telah mati disantap suku kanibal itu juga. Ini yang terbaik!” Semua yang terjadi di dunia ini adalah yang terbaik. Entah itu menurut kita baik atau buruk, tetap percayalah bahwa itu semua terjadi atas kehendak Tuhan dan pastinya yang menimpa kita saat ini adalah skenario yang terbaik, lebih baik dari skenario-skenario yang kita harapkan. Oleh karena itu maka yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya. Ketika ditimpa musibah kita harusnya bukan memaki tetapi kita seharusnya perbanyak intorspeksi. Hal buruk apa yang telah kita lakukan sehingga Allah Swt. memberi kita musibah? Ketika kita ditimpa kegagalan maka janganlah kehilangan semangat. Ingat, ketika seorang gadis cantik jelita memasak tempe lalu tempenya gosong, yang gosong adalah tempenya sedangkan sang gadis masih tetap cantik jelita.
  • 11. Ketika kita ditimpa kebaikan maka tetaplah merunduk seperti padi, karena hidup adalah bagai roda yang berputar. Mungkin saat ini kita berada di atas, tetapi kuasa Allah swt. yang menentukan posisi kita dikemudian waktu, apakah tetap diatas, di tengah, atau di bawah. Mungkin kata-kata mutiara ini dapat menjadi pegangan anda dalam menghadapi segala situasi yang menghadang anda. “ Allah Swt. seperti apa yang diprasangkakan manusia kepada-Nya” [Hadist Qudsi] “ Aku tidak peduli keadaan susah dan senangku. Karena aku tak tahu, manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku. “ [Umar bin Khattab ra] Selanjutnya ada suatu cerita motivasi tentang mandor/pengawas pekerjaan dengan para pekerja di suatu bangunan yang sedang dikerjakan, Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja dibawah. Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat bangunan. Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, di lemparnya uang 1.000-an rupiah yang jatuh tepat di sebelah si pekerja. Si pekerja hanya memungut uang Rp 1.000 dan melanjutkan pekerjaanya. Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menoleh "sebentar saja" ke atas. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.
  • 12. Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor. Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita. Allah Swt. selalu memberikan rezeki kepada kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" daripada bersyukur kepada-Nya. Bahkan lebih sering kita tidak mau tau dari mana rezeki itu datangnya. Bahkan kita menjadi takabur dengan rezeki tersebut, padahal segala sesuatu itu tidaklah kekal. Jadi, jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut musibah! Agar kita mau menoleh kepada Allah Swt. Q.S Al Maidah: 35 “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” Saat kita terpuruk dan dalam kondisi yang memerlukan bantuan serta pertolongon-Nya, sudah merupakan fitrahnya bahwa manusia akan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta-Nya. Pernah kami temui beberapa orang bertanya di suatu forum online, “Bagaimana caranya kita tetap ingat kepada Allah dalam keadaan senang?”
  • 13. Memang kami akui, bahwa yang namanya kesenangan itu sungguh nikmat. Yang namanya kesenangan itu membuat manusia lupa, siapa yang memberikan kesenangan padanya. Dan membuat manusia semakin meluapkan kodratnya sebagai manusia konsumtif dan haus akan sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Pernah suatu mentoring yang diadakan di ekskul Rohis kami membahas tentang ini, jadi kata mentor tersebut hal yang pertama dalam menghadapi itu adalah merubah mindset kita. Merubah bagaimana? Jadi, ubahlah mindset kita dengan beranggapan bahwa kesenangan/nikmat yang kita dapatkan itu adalah merangkap menjadi cobaan bagi kita. Banyak orang beranggapan bahwa ujian yang berat itu adalah saat kita terjatuh dalam cobaan sehingga kita jatuh miskin. Tetapi yang sebenarnya, ujian terberat yang diberikan Allah adalah saat kita mendapatkan kenikmatan. Allah Swt. akan menguji kita, seberapa bersyukurkah kita terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Seberapa ingatkah kita kepada Allah Swt. dengan menginfakkan dan mengeluarkan zakat dari harta kita? Perlu anda ketahui, ada 2 jenis atau lebih cara pembagian rezeki yang telah Allah berikan. Yang pertama, manusia A diberikan nikmat dan kesenangan duniawi secara terus menerus, kebanyakan pasti akan mengabaikan perintah dan larangan di dalam Islam. Misalnya, lebih takut tidak membayar pajak ketimbang membayar zakat yang hukumnya setara dengan salat, yaitu wajib. Kemudian akhirnya di puncaknya, jika ia mengingkari semua peraturan Allah. Ia akan “dipukul” secara keras ke dalam jurang kehancuran, seperti halnya cerita Qarun. Nauzubillah min zalik... Yang kedua adalah manusia B yang diberikan cobaan kemiskinan dan diberikan sedikit rezeki, kemudian diberikan cobaan lagi hingga ia menjadi miskin harta. Pada cara ini, Allah menguji kita melalui kesabaran kita. Pada cara ini, juga umumnya manusia tidak pandai beryukur, dan semakin mengingkari Allah Swt. karena menganggap Allah itu tidak adil, tidak mempedulikan hambanya, dst.
  • 14. Akibatnya banyak sekali yang bunuh diri karena berbagai macam tekanan hidup selama di dunia. Nah, kembali lagi ke topik awal. Inilah penting nya menghadapi segala sesuatu dengan iman. Karena hanya iman yang kuat lah yang mampu menghadapi segala cobaan dan nikmat yang Allah telah putuskan kepada kita. Sebagai hamba yang ingin masuk Surga-Nya, sudah sepatutnya kita meningkatkan iman kita dan mengharapkan ridho dari Allah Swt. Demikian postingan kami tentang “Hadapi dengan Iman”. Kami sangat meminta maaf jika isi dari postingan ini melenceng dan banyak kesalahan. Semoga Allah Swt. memaafkan kesalahan dan perbuatan kita semua. Aamiin.