HTML5 merupakan standar terbaru untuk membuat halaman web yang dirilis pada 2014 yang mencakup fitur multimedia baru seperti audio, video dan canvas serta tag-tag struktural baru seperti header, nav dan article. HTML5 juga memperkenalkan penulisan doctype, tag, dan atribut yang lebih sederhana dibanding versi sebelumnya.
1. 1
HTML5
HTML5 merupakan kelanjutan dari HTML 4 yang tidak diupdate sejak tahun 1999. Dimana W3C
sebagai badan yang membuat standar HTML lebih berminat mengembangkan XHTML daripada
melanjutkan HTML.
Setelah beberapa tahun pengembangan, XHTML ternyata tidak sesuai dengan harapan. XHTML 2.0
tidak kunjung selesai, sehingga beberapa programmer web bergabung membentuk badan tersendiri:
WHATWG. WHATWG kemudian mengembangkan format yang akan menjadi cikal bakal HTML5.
Singkat cerita, W3C meninggalkan XHTML 2.0 dan ikut mengembangkan HTML5 bersama
WHATWG.
Tepat pada tanggal 28 Oktober 2014 lalu, W3C telah resmi merampungkan standar HTML5 (sumber
resminya dapat dibaca pada http://www.w3.org/blog/news/archives/4167). Walaupun demikian, saat
ini HTML5 telah didukung hampir oleh semua web browser modern, sehingga sudah saatnya kita
mulai membuat kode HTML menggunakan standar HTML5.
HTML5 datang membawa beberapa sekitar 30an tag baru. Kebanyakan tag ditujukan untuk membuat
struktur halaman, seperti <article>, <nav>, <aside> dan <header>. Selain tag-tag untuk struktur
halaman, HTML5 juga membawa 3 tag multimedia, yakni <audio>, <video> dan <canvas>.
Beberapa perbedaan yang akan ditemukan dalam HTML5:
Penulisan doctipe pada HTML5 lebih sederhana. Mungkin inilah perbedaan paling mencolok
dari halaman HTML yang ditulis menggunakan HTML5 atau tidak. Penulisan Doctype atau
DTD pada HTML5 menjadi lebih sederhana: <!DOCTYPE html>.
Penulisan type atribut untuk tag <style> dan <script> tidak diperlukan pada HTML5. Hal ini
karena secara default web browser akan menggunakan text/css untuk tag <style>, dan
text/javascript untuk tag <script>. Sebagai contoh, untuk menggunakan external CSS, Pada
HTML versi sebelumnya kita menuliskan tag <style> secara lengkap: <style
type=”text/css”>…kode CSS… </style>, namun dalam HTML5 kita bisa membuatnya lebih
sederhana: <style>…..kode CSS…..</style>
Penulisan meta tag karakter set (charset) pada HTML5 menjadi lebih sederhana: <meta
charset=”utf-8″>, dibandingkan versi sebelumnya: <meta http-equiv=”content-type”
content=”text/html;charset=UTF-8″ />.
Pada HTML5, tag yang berdiri sendiri (void element) tidak harus ditutup seperti dalam
XHTML. Penulisan tag <br> (break) dapat ditulis dengan <br> maupun <br />.
Walaupun tidak dianjurkan, sebuah tag pada HTML5 boleh ditulis tanpa tag awal atau tanpa
tag akhir. Sebagai contoh, kita tidak perlu menutup tag <p> dengan tag </p>.
Penulisan tag dan atribut adalah case-insensitive di dalam HTML5, sehingga tag <p> dan tag
<P> akan dianggap sama. Hal ini berbeda dengan XHTML yang mengharuskan seluruh tag
ditulis dalam huruf kecil.
Penulisan atribut tidak harus di dalam tanda kutip. Sebagai contoh: <p class=satu> adalah
valid. Namun jika nilai atribut terdiri dari karakter spasi, maka tetap harus menggunakan
tanda kutip, seperti: <p class=”satu dua tiga”>.
HTML5 mendukung multimedia secara langsung menggunakan tag <audio> dan <video>,
sehingga kita tidak perlu tergantung kepada aplikasi pihak ke-3 seperti flash player.
2. 2
HTML 5 hanya memiliki 1 versi, tidak seperti pendahulunya yang memiliki 3 versi (pada
HTML 4 dan XHTML, anda akan menemukan versi strict, transitional, dan frameset).
Sebagai contoh, kode HTML berikut dinyatakan valid oleh validator HTML5 di
http://validator.w3.org/: