Dokumen tersebut merangkum tahap-tahap perencanaan kegiatan yaitu planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluating. Setiap tahap tersebut dijelaskan dengan contoh dan penjelasan singkat mengenai tujuan dan manfaat dari pelaksanaan masing-masing tahap perencanaan kegiatan.
1. POACE
Guru pembimbing:
Drs.Oan Hasanuddin,S,Ag,RO,Akp,MA,M.Kester
Elma Hazami
X.8 (SMAN8Pekanbaru)
2. Planning
“Sebuah kebaikan yang tidak terencana akan kalah dengan keburukan yang
terencana dengan baik”
Layaknya ungkapan Suatu kegiatan mustahil terwujud tanpa adanya sebuah
perencana yang dikemas dalam suatu program kerja. Dimana untuk membuat
sebuah program kerja pasti diperlukan pertimbangan yang matang dari segi
kelemahan, kelebihan, hambatan, serta tujuan dan manfaat dari kegiatan tersebut.
Untuk sebuah kegiatan yang nantinya dapat berjalan sukses tentunya diperlukan
perencanaan dengan segala pertimbangan yang matang.
3. Organizing
“If you failed to prepare, you prepare for failed”
Jika langkah perencanaan telah selesai, kemudian hasilnya dibawa ke kelomok
yang lebih besar. Yakni mulai dengan langkah membentuk kepanitiaan
(organizing committee). Semua kegiatan tentu tidak lepas dari kepanitiaan baik
panitia kecil maupun panitia yang membutuhkan banyak SDM, dimana sebuah
tim kepanitian tersebut dapat saling bekerja sama dan memiliki satu tujuan yang
jelas untuk mendukung kegiatan tersebut. Sehingga dengan adanya kepanitiaan
yang terstruktur, kegiatan dapat berjalan sistematis. Besar kecilnya orang yang
terlibat dalam kepanitiaan tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping
kekurangan SDM bisa menjadi masalah, kelebihan yang terlalu banyak juga bisa
menimbulkan masalah. Karena mengatur banyak orang lebih sulit dari pada
sedikit orang. Masalah juga bisa timbul dari sisi biaya, yang seharusnya bisa
lebih hemat jika yang terlibat tidak terlalu banyak.
4. Actuating
“Ribuan langkah besar tidak akan terwujud tanpa adanya satu langkah kecil yang
pertama”
Pelaksanaan dari sebuah kegiatan merupakan puncak dari hasil kerja sama sebuah
kepanitiaan, dengan harapan sebuah tim kepanitiaan dapat saling membantu dan
memberikan solusi terhadap suatu masalah yang terjadi antara panitia satu dengan
yang lain. Sehingga, dalam keadaan seperti apapun, kegiatan dapat berjalan dengan
lancar dan sukses.
5. Controlling
“Lelah itu pasti, namun menyerah adalah pilihan. Sesungguhnya banyak orang
tidak tahu betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka memutuskan
untuk menyerah”
Pengontrolan terhadap suatu kegiatan juga salah satu aspek yang amat penting saat
kegiatan tersebut berlangsung. Pengontrolan disini adalah tugas dari seorang
pemimpin. Pengontrolan dilakukan dari berbagai segi yaitu kerja serta emosi tim
kepanitiaan, kondisi kegiatan, kenyamanan peserta, waktu berlangsungnya tiap sesi dari
susunan acara yang telah dibuat, dsb. Tujuan dari adanya pengontrolan ini adalah agar
kegiatan dapat berjalan sesuai susunan acara dan konsep yang telah disepakati
sebelumnya, sehingga kegiatan tersebut membuahkan hasil yang maksimal.
6. Evaluating
“Guru yang paling baik adalah pengalaman, namun alangkah lebih bijak jika kita
bisa belajar dari pengalaman orang lain”
Jika seluruh kegiatan telah selesai, maka yang dilakukan selanjutnya adalah evaluasi.
Mengapa hal ini diperlukan, karena dengan adanya setiap permasalahan atau
kekurangan yang terjadi dapat diketahui dan dikumpulkan sebagai arsip, sehingga pada
kegiatan serupa yang selanjutnya dapat dijadikan pelajaran dan diharapkan untuk
kegiatan yang selanjutnya tidak terulang permasalahan yang serupa. Evaluasi minimal
dilakukan sekali di akhir kegiatan. Namun, perlu juga dilakukan evaluasi dipertengahan
pelaksanaan kegiatan, tanpa mengganggu jalannya kegiatan. Evaluasi juga merupakan
salah satu sarana “controling” ketika kegiatan berlangsung.
Jika setiap tahap POACE di atas dilaksanakan dengan baik, maka tercapainya tujuan
akan lebih pasti. Pemimpin tentu saja tidak pernah meninggalkan satu tahappun.