SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
+




                            Penerapan Sistem Agribisnis
Tugas Akhir
Oleh    : Dewi Norytyas P   Peternakan Kambing
NIM     : L2D008021         Karangpucung Dalam Kerangka
                            Pengembangan Wilayah
                            Kecamatan Karangpucung
+ Outline                        2




  1      RUMUSAN MASALAH

  2     TUJUAN DAN SASARAN

  3       KERANGKA PIKIR

  4     METODE PENELITIAN


  6   SINTESA KAJIAN LITERATUR


  7           Analisis


  8   KESIMPULAN DAN SARAN
+                   Karangpucung Sebagai sentra peternakan
                                                                                                 3


                   kambing Karangpucung dan sebagai daerah
                    transit distribusi kambing Karangpucung
RUMUSAN MASALAH




                                                                     ?
                      Budidaya masih dilakukan dengan
                  sederhana, tanpa adanya peningkatan nilai                Ba
                                   tambah                                ag gaim
                                                                       Ka ribis ana
                                                                      Pe rang nis p pen
                                                                     Ke ngem puc eter erap
                                                                       ca        u         a
                                                                          ma ban ng d naka n si
                   Tidak mampu meningkatkan pendapatan
                  peternak, Karangpucung sulit berkembang                   tan ga ala n K ste
                                                                               Ka n W m K a m m
                                                                                 ran ila   e    bi
                                                                                    gp yah rang ng
                                                                                      uc         ka
                                                                                        un
                  Diperlukan diversifikasi produk dari kambing                            g?
                                                                                            ??
                    yang berorientasi bisnis : sistem agribisnis



                  Pengembangan Wilayah Kecamatan Karangpucung:
                  peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja,
                             penyediaan bahan pangan
+                                                                 4

    T u j u a n & S a s a ran
    Tujuan:
    mengetahui bagaimana penerapan sistem agribisnis
     peternakan kambing Karangpucung dalam upaya
     pengembangan wilayah pedesaan di Kecamatan
     Karangpucung.

        Sasaran:
        Identifikasi aktivitas peternakan kambing Karangpucung
        dan analisis usahatani
       Identifikasi keterkaitan antarwilayah
       Identifikasi keterkaitan ke belakang dan ke depan
        (backward & forward linkage)
       Identifikasi penerapan sistem agribisnis peternakan
        kambing Karangpucung dalam kerangka pengembangan
        wilayah kecamatan Karangpucung
+                                                                   5

    Metodologi Penelitian
       pendekatan mixed methods approach dengan strategi
        sekuensial eksplanatory dimana didahulukan pendekatan
        kuantitaif baru kemudian dilakukan pendekatan kualitatif.
        (Creswell, 2003)
       Pendekatan Kuantitatif: pada tahap pengumpulan data
        kuesioner prosentase jawaban peternak yang paling
        banyak dipilih sehingga menjadi perwakilan dari
        keseluruhan sasaran kuesioner. penghitungan analisis
        kelayakan usaha hilir.
       Pendekatan Kualitatif: dilakukan pada generalisasi dari
        perbandingan antara konsep dari teori (kontekstual) yang
        ada dengan kondisi faktual yang ada di lapangan.
       Metode Penelitian: metode survey yang terdiri atas
        observasi,wawancara, dan kuesioner
+                 Sintesa Kajian Literatur                                                                                                6

    No              Sasaran                           Variabel                             Teori                       Sumber
                                         • Subsistem agribisnis hulu           Sistem Agribisnis               -    Fatah (2006)
                                           (upstream off-farm agribusiness)    Peternakan                      -    Saragih (2004)
                                           yang terdiri industry pupuk,
                                           pakan, industry obat-obatan, dan
                                           agro-otomotif
                                         • Subsistem agribisnis budidaya (on-
                                           farm agribusiness), yaitu usaha
                                           /budidaya ternak
         Analisis aktivitas agribisnis   • Subsistem agribisnis hilir
    1    peternakan lambing                (downstream off-farm
         Karangpucung                      agribusiness), yaitu kegiatan
                                           ekonomi yang mengolah dan
                                           memperdagangkan hasil usaha
                                           ternak
                                         • subsistem       jasa      penunjang
                                           (supporting institution),




                                          Hubungan desa-kota                    Hubungan desa-kota                 Rustiadi dan Pranoto
         Analisis Keterkaitan Wilayah     Hubungan kota-desa                                                       (2007)
    2
         (Rural Urban Linkages)

                                         Keterkaitan kedepan: hilir-hulu        Keterkaitan dalam Agribisnis   -    Siagian (2003:)
                                         Keterkaitan kebelakang: hulu-hilir                                    -    Soekartawi (2003)
         Identifikasi keterkaitan
    3    kebelakang dan kedepan
         (backward-forward linkage)


                                         • Peningkatan pendapatan               Pengembangan Pedesaan dan      -     Fatah (2006)
                                         • Penyerapan      tenaga        kerja kontribusi agribisnis dalam     -     Saragih (2000)
         Kontribusi peternakan             Pendapatan wilayah                   pembangunan ekonomi
    4    terhadap pengembangan           • Penyediaan bahan pangan
         pedesaan
+        A      N      A           L            I      S            I           S
                                                                                      7




    1. Analisis Aktivitas Peternakan Kambing
       Karangpucung:
      Aktivitas Hulu:
    Hasil Wawancara
                                Kegiatan Hulu          Jumlah (n)        Presentase

                      Pembibitan alami, Usaha Pakan
                                                       54               80,4%
                      alami, Obat-obatan, kandang
                      Pembibitan inseminasi buatan,
                      pakan buatan (komboran), obat-   13               19,6%
                      obatan, kandang
                      Total                            67               100%

    Hasil wawancara disimpulkan sebagian besar peternak (80,4%)
        melakukan usaha pembibitan, pakan alami, obat-obatan dan
        pembuatan kandang. Merujuk pada teori agribisnis peternakan
        domba dari Saragih (2000) berarti aktivitas hulu peternakan
        kambing Karangpucung sudah terpenuhi
+   Subsistem Budidaya (Onfarm)
                                                                               Jumlah
                                                                                                      8

                                                   Kegiatan Budidaya                         Presentasi
                                                                            Responden (n)
                                              −   Pemilihan bibit,
    Berdasarkan jawaban peternak ,           −   Pakan dan pemberian
                                                  pakan,
    kegiatan yang dilakukan adalah            −   kandang,
    memilih bibit, memberi pakan,             −   pencegahan penyakit,
                                                                            12              17,91 %
                                              −   pengelolaan reproduksi,
    pelaksanaan dalam kandang , dan           −   pasca panen pemasaran
    kegiatan pasca panen.                     −   pasca panen mengolah
                                                  kulit dan kotoran
    Dibandingkan dengan literatur
    dariDepartemen Pertanian, maka            −   Pemilihan bibit,
    terdapat komponen yang tidak              −   Pakan dan pemberian
                                                  pakan,
    dilakukan oleh peternak yaitu tidak       −   kandang,
                                              −   pencegahan penyakit,
    meningkatkan nilai tambah pada            −   pengelolaan reproduksi,
                                                                            53              82,09 %
    kegiatan pasca panen.                     −   pasca panen pemasaran
                                              −   pasca panen mengolah
    Peternak hanya menjual kambing               kotoran saja
    pada saat ada kebutuhan mendadak          Jumlah
    dengan harga jual rata-rata per ekor Rp
                                                                            67              100 %
    1.200.000,-
+                                                                     Subsistem   9

Kegiatan Hilir
                 Jumlah
                        Prosentase   Dari hasil wawancara tersebut,   Hilir
                    N                sabagian besar peternak
Pengolahan       55     82,09 %      melakukan pengolahan pupuk
Kotoran                              untuk memupuk tanaman
                                     pertanian, dan sebagian dijual
                                     dengan harga Rp 2.000,00 per
Pengolahan       12     17,91%
                                     kantong
Kulit/daging


> Pengolahan kulit hanya berupa penjualan kulit mentah basah kepada
pengepul dengan harga Rp 25.000 – Rp 35.000,00 per lembar, yang
hanya dilakukan ketika peternak menyembelih kambing
> Daging hanya diolah oleh pemilik warung sate/gulai kambing, bukan
oleh peternak
> Semua peternak tidak mengolah susu, dengan alasan beternak
kambing memang untuk dijual hewannya dan jika diperah pertumbuhan
kambing akan terhambat


  Kegiatan hilir yang dilakukan oleh peternak hanya berupa
  pengolahan pupuk, sehingga pendapatan yang diperoleh hanya dari
  penjualan hewan kambing saja, tanpa adanya penganekaragaman
  dari susu, kulit, dan daging
+
                                                                                10
Penunjang yang diakses peternak:
                                                                    Subsistem
    Penunjang     Jumlah N    Presentase
  Koperasi        0          0%                                     Penunjang
  Bank            2          2,99 %
  Asuransi        0          0
  Transportasi    67         100 %
  Penyuluhan      22         32,83
  Pasar Kambing   67         100 %
  Dinas           10         14,93 %
  Peternakan
  Penyuluhan      30         44,78%



Peternak tidak memanfaatkan koperasi/bank untuk memodali budidaya
peternakan kambing, hampir seluruhnya dari modal sendiri.
Penunjang yang diakses adalah:
 penyuluhan dan pelatihan dari BP2KP dan Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Cilacap,
 Transportasi berupa jalan dan kendaraan (truk, pick up)
 Pasar kambing Karangpucung
Aktivitas Peternakan Kambing Karangpucung
                                                                                                    Pembibitan
                                                                                                    Pembibitan
                                                 Obat-obatan Ternak
                                                 Obat-obatan Ternak                                                                                Pakan Ternak
                                                                                                                                                   Pakan Ternak


                                            Pedagang Obat-              Mantri              Alami           Inseminasi                     Alami                  Komboran
                                                                        hewan                                                            (Rambanan)

     dikaitkan dengan Sistem Agribisnis
                                             obatan Ternak                                                    Buatan
                                                                                                                                         Hutan dan            Fermentasi limbah
                                                 Toko                                          Bakul/Tengkulak                                               pertanian& rambanan
                                                                                                                                          Kebun
                                               pertanian          Subsistem
                                                                Off Farm Hulu                Pembeli/pemborong                     Rawa di hinterland          Limbah pabrik
                                                                                                 kambing                              (kemarau)                  tempe/tahu

                                                                                       Subsistem Agribisnis Budidaya
                                                                                       Subsistem Agribisnis Budidaya
                                                                                          Dusun/ Desa Hinterland
                                                                                           Dusun/ Desa Hinterland
                                                                        •Pemilihan bibit
                                                                        •Pemilihan bibit
                                                                       •Perawatan ternak dan kandang
                                                                       •Perawatan ternak dan
                                                                       •Pencarian dan pemberian pakan
                                                                       •Pencarian dan pemberian pakan




                                             +
                                                             Peternak
                                                             Peternak                                Pengepul kulit mentah
                                                                                                     Pengepul kulit mentah
                                                                                                         basah lokal
                                                                                                          basah lokal
                                                                                                                                                      Pengolahan pupuk
                                                                                                                                                      Pengolahan pupuk
                                                                                              Kecamatan Karangpucung
                                                           Tengkulak
                                                                                                  Pengumpul Kulit Mentah
                                                              Pasar                                  Basah hinterland                                  Pupuk kandang

                                                 Pemborong dari perkotaan                       Industri pengeringan kulit
                                                                                                                              Wilayah
                                                                                                                             Perkotaan                Konsumen Lokal
                                                   Industri Pemotongan                          Industri penyamakan kulit
                                                                                                                                                           Subsistem
                                                                                                                                                         Off Farm Hilir
                                                Pedagang                 Rumah                      Industri Sepatu dan
                                                 Daging               Makan/restoran                   Barang Kulit

                                                               Konsumen Lokal dan Konsumen perkotaan
                                                               Konsumen Lokal dan Konsumen perkotaan


                                                                                               Subsistem Lembaga Penunjang:
                                                                                                Subsistem Lembaga Penunjang:
                                                                             Penyuluhan dan pelatihan, Dinas Peternakan, Pasar Kambing, Transportasi
                                                                             Penyuluhan dan pelatihan, Dinas Peternakan, Pasar Kambing, Transportasi

                                                                                                                                                                                   11
Perhitungan Usaha Tani
Kekurangan komponen dalam
subsistem Agribisnis:                       Pengeluaran dan
                                                Pemasukan
                                                                      Unit           Biaya Satuan          Jumlah

kegiatan pasca panen dalam                Bibit pejantan        2              Rp 1.500.000,-        Rp 3.000.000,-
                                           Bibit betina          6              Rp 700.000,-          RP 4.200.000,-
meningkatkan nilai tambah                  Pembuatan kandang     1              Rp 1.500.000,-        Rp 1.500.000,-
Penunjang berupa                                                               Tidak membutuhkan
                                           Pakan                 100 kg/hari    biaya, karena hanya   -
lembaga/balai yang fokus                                                        membutuhkan tenaga.

terhadap pengembangan                      Biaya Variabel
peternakan lambing                         Pakan pada musim
                                                                                Rp 700.000,-          Rp 700.000,-
                                           kemarau
Karangpucung
           +
kegiatan hilir yang
mengolah kulit,susu, dan
                                           Obat-obatan (doris,
                                           pastak, vaksin)
                                           Peralatan (cangkul,
                                                                                Rp 300.000,-          Rp 300.000,-


                                           sabit, raga, tali,                   Rp 300.000,-          Rp 300.000,-
daging                                     bendo)
                                           TOTAL BIAYA                                                Rp 10.000.000,-

                                           Pemasukan
                                           Dari Anak (umur 1-2
                                           tahun):
Pd     = TR - TC
                                           Per induk             2 x 6 = 12 ekor @Rp 1.500.000,-      Rp 18.000.000,-
       = Rp 18.122.500 - Rp 10.000.000,-   menghasilkan 2 ekor
       = Rp 8.122.500,- per tahun          anak
       = Rp 676.875,- per bulan
                                           Dari kotoran:
                                           Selama 1 tahun
                                                                 35 karung      @ Rp 3500,0           Rp 122.500,-
                                           menghasilkan 35
                                           karung
                                           TOTAL
                                                                                                      Rp 18.122.500,- 12
                                           PEMASUKAN
Analisis Kelayakan Usaha Pada Kegiatan Hilir

Pendapatan dari:
A. Usaha Pengolahan Kulit Rambak
Jumlah Pendapatan = (30.054.440,00+ 51.370.606,00 + 47.916.700,00+ 39.885.383,50) / 4
tahun
                               = Rp 42.306.782,25/ tahun
                               = Rp 3.525.565,19 per bulan
B. Usaha Pengolahan Susu Murni
Jumlah Pendapatan = (61.810.902,00 + 63.307.492,00 + 69.993.970,00 + 122.808.056,00)/
4
            +                  = Rp 79.480.105/ tahun
                               = Rp 6.623,342,10 per bulan
C. Usaha Rumah Potong Hewan (usaha kelompok)
Jumlah Pendapatan = 1.098.820.620 + 1.169.273.860 + 1.057.090.700 + 932.067.980/4
                               = 1.064.313.290/ tahun
                               = Rp 88.692.774,17 per bulan



   Terdapat selisih pendapatan yang tinggi jika dibandingkan dengan usahatani
                   yang hanya menjual kambing dan pupuk saja

                                                                                        13
+ 2. Analisis Keterkaitan Antar Wilayah                        14




 Pemasaran Kambing Mentah Lokal   Pemasaran Kambing Regional
+ Rural-Urban Linkages                                                                                15


  dalam konsep Agropolitan
                                             Pasar Kambing
                                             Karangpucung
                            Pengepul/Bakul

                                                                  Banyumas, Tegal.
                                                                  Pekalongan,
                                                                  Banjarnegara, dll




                   Seluruh Desa di
                                                                               PASAR
                   Karangpucung
                                                                              GLOBAL




                                                          Jakarta, Bandung,
 Sistem agribisnis                                        Bogor
 merupakan salah satu
 komponen dari konsep
 agropolitan dalam                             Penghasil Bahan                        Kota
 rangka pembangunan                            Baku                                   sedang/besar
                                               Pengumpul Bahan                        Jalan & dukungan
 wilayah pedesaan.                             Baku                                   sarpras
                                               Sentra Produksi                        Batas daerah budidaya

                                               Kota Kecil/Pusat                       Batas Kawasan
                                               Regional
Keterkaitan Wilayah Kecamatan Karangpucung dengan
+                    Wilayah Perkotaan dalam Lingkup Agribisnis Peternakan
                                                                                                                          16

                     Kambing Karangpucung
                                                                    Tenaga kerja
                                             Masyarakat
                                             Kecamatan
                                            Karangpucung
                              Demand
     Supply




                Dukungan
               transportasi
                                                                                      Pasar Output
                                                                                      Barang/Jasa
                                        Produksi dan Pemasaran
              Penyuluhan
                                        Produk Mentah Kambing
              dan pelatihan                                                        Industri
                                            Karangpucung
                                                                                   agricultural
              Teknologi                             Dukungan
                                                                                   Industri non
              pertanian/non                        transportasi
                                                                                   agricultural
              pertanian
                                                                                   Industri terkait
              Produksi                   Wilayah Perkotaan                         pengolahan hasil
              barang /jasa                                                         peternakan
                                          dan hinterland
              non agricultural

                                                                  Remitan/transfer           Jika diterapkan sistem agribisnis
                                            Pendapatan
                                       Peternak/masyarakat
                                                                                             memunculkan agroindustri maka
                                                                                             kecamatan Karangpucung mampu
                                                                                              menjadi unit pengembangan
Kedudukan Karangpucung hanya sebagai pusat                                                   peternakan sekaligus pertanian 
budidaya dan supplyer bahan mentah berupa hewan                                              Kecamatan Karangpucung
kambing, dengan dominasi sektor hilir justru ada di                                          menjadi kawasan agropolitan
wilayah perkotaan.                                                                           yang memiliki keunggulan
                                                                                             kompetitif.
+ 3. Analisis Backward & Forward Linkage                                                                               17



          Menurut Siagian (2003:1-2) kegiatan ke belakang (backward)
           adalah kegiatan yang ditimbulkan dari adanya aktivitas hulu dan
           bisa menimbulkan kegiatan ke depan (forward) yang diakibatkan
           dari adanya aktivitas hilir.
                                                       Masyarakat
KETAHANAN                                                                          Dampak Spasial:
  PANGAN                                                                           Penggunaan lahan di untuk lahan
                                                       Warung sate,
                                            Dagi       gulai,
                                                       tongseng
                                                                                   Perhutani,
                                             ng
                                                                                   peningkatan kualitas prasarana jalan baik
-Kehutanan
-Pertanian Sawah               Peternakan                                          dilakukan oleh pemerintah kabupaten,
-Perkebunan Pangan
-Peternakan            Paka     Kambing                Lokal                       kecamatan, maupun secara swadaya
                              Karangpucun
                        n
                                    g       Bibit                                  Keterkaitan wilayah dengan kecamatan
                                                       Regional
                                                                                   lain di sekitar Karangpucung (hinterland)
                                                                                   dalam akses pakan pada musim kemarau
                                                       Nasional
                                                                                   Hubungan pengiriman tenaga kerja ke
                                                                                   sektor industri perkotaan
                 Industri       Sapronak    Feses
                                                                                   Perbaikan jalan dan jembatan
                  Pakan
                                                    Industri          Industri
                                                    Pengolahan        Kerajinan
                                                    (kerupuk,         (pengering
                                                    pengalengan,      an,penyam
                                Pupuk               dll)              akan)
                               Kompos
+   4. Analisis Penerapan Sistem Agribisnis Peternakan Kambing
    Karangpucung dalam Kerangka Pengembangan Wilayah Kecamatan
                                                                            18


    Karangpucung
   Dari ke 3 analisis sebelumnya diketahui ketidaklengkapan penerapan
    dalam sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung yaitu
    dalam:
       Subsistem budidaya: peternak belum meningkatkan nilai tambah dari
        pengolahan kambing
       Subsistem hilir: belum ada variasi hilir dalam pengolahan produk
        intermediate dari kambing
       Subsistem penunjangtidak ada lembaga yang terkonsentrasi pada
        pengembangan peternakan kambing Karangpucung


   Jika peternakan kambing Karangpucung hanya dilakukan secara
    stagnan, peternakan kambing Karangpucung tidak akan berkembang
    dan tidak mampu bersaing dengan peternakan kambing Ettawa
    Karangpucung sulit berkembang
+Perbandingan Aktivitas Peternakan Kambing                                                                                                                                   19


         Karangpucung
    No      Sebelum Diterapkan Agribisnis(Eksisting)                                       Bila Diterapkan Agribisnis
1        Subsistem Hulu:                                                Subsistem Hulu:

         saha bibit: alami dan inseminasi buatan                        saha bibit: alami dan inseminasi buatan

         saha Pakan: alami dan buatan memanfaatkan limbah pabrik        saha Pakan alami
         tempe/tahu/gaber

         saha obat-obatan
                                                                        saha pakan fermentasi dengan mengintegrasikan peternakan dengan
                                                                        pertanian, yang bisa menekan biaya transportasi mengakses pakan pada
                                                                                                                                               Peningkatan
                                                                        musim kemarau                                                          Pendapatan




                                                                                                                                                              KECAMATAN KARANGPUCUNG
         saha pembuatan kandang




                                                                                                                                                               PENGEMBANGAN WILAYAH
                                                                        saha obat-obatan

                                                                        saha pembuatan kandang

2        Subsistem Budidaya:                                            Subsistem Budidaya:

         emilihan bibit                                                 emilihan bibit

         emberian pakan                                                 emberian pakan

         elaksanaan dalam kandang: kandang, pengelolaan reproduksi      elaksanaan dalam kandang: kandang, pengelolaan reproduksi

         engendalian penyakit                                           engendalian penyakit                                                   Penyerapan
         asca panen : pemasaran kambing                                 asca panen : pengolahan daging, pengolahan kulit, pengolahan susu      Tenaga Kerja
3        Subsistem Hilir:                                               Subsistem Hilir:

         engolahan feses  pupuk kandang                                engolahan feses  pupuk organik

         engolahan daging warung sate/gulai                            engolahan daging industri pemotongan daging, industri jasa makanan

         ulitpenjualan kulit mentah basah                              ulit industri pengeringan, industri penyamakan, industri kerajinan,
                                                                        industri pembuatan krupuk rambak
         endapatan peternak hanya dari penjualan lambing & pupuk = Rp
         676.875,00 per bulan                                         usu  industri susu murni, es krim

         enyerapan tenaga kerja hanya terjadi jika peternak skala besar  eningkatan pendapatan peternak yang mengusahakan agroindustri
         menitipkan kambingnya untuk dipeliharakan orang lain, rata-rata pengolahan kulit menjadi kerupuk rambak , susu, dan RPH
         17 peternak menitipkan ke 5 orang buruh
                                                                         enyerapan tenaga kerja dari kegiatan agroindustri                      Penyediaan
4        Subsistem Penunjang:                                           Subsistem Penunjang:
                                                                                                                                               Bahan Pangan
         elatihan dan Penyuluhan : BP2KP, Dinas Peternakan Kab.         elatihan dan Penyuluhan : BP2KP, Dinas Peternakan Kab. Cilacap
         Cilacap
                                                                        asar Kambing
         asar Kambing
                                                                        aringan transportasi: jalan dan angkutan
+ Terhadap Peningkatan Pendapatan                                                                                          20

    Besar Pendapatan            Jumlah N             Presentase
     dari pekerjaan                                                      rata-rata pendapatan masyarakat
          pokok                                                          peternak ada di pilihan C yaitu sekitar Rp
   >2.500.000,00           6                8,95%                        800.000,00 - Rp 1.500.000,00 dengan
   1.500.000 - 2.500.000   16               23,88%                       prosentase responden sebanyak 56,72%.
   800.000 - 1.500.000     38               56,72%                       Pendapatan berubah pada saat panen
   <800.000                7                10,45%                       padi setiap 4 bulan sekali,
   Jumlah                  67               100 %


 Peningkatan pendapatan peternak diilihat dari selisih antara pendapatan dari
 tabel IV.13 dengan pendapatan yang diperoleh dari peternakan kambing pada
 analisis usaha tani di tabel IV.10, dimana peeternak bisa mendapatkan
 pendapatan tambahan sebanyak Rp 676.875,00 / bulan

 Jika dilakukan agroindustri berupa industri pengolahan kulit, susu, dan RPH, akan
 meningkatkan pendapatan peternak yaitu:

                                              Tanpa Agroindustri                     Jika Dilakukan Agroindustri

                                                                              Usaha pengolahan kulit  kerupuk rambak
                                   Penjualan kambing dan pupuk kandang        = Rp 3.525.565,19 per bulan
                                   = Rp 676.875,00 per bulan                  Usaha susu murni kambing Karangpucung
                                                                              = Rp 6.623.342,10 per bulan
                                                                              Usaha rumah potong hewan           kambing
                                                                              Karangpucung (usaha kelompok)
                                                                              = Rp 88.692.774,17 per bulan
+
Terhadap Penyerapan                                                                        21

Tenaga Kerja
                                Prosent      Jumlah
  Satus Pekerjaan    Jumlah N     ase        tenaga
                                              kerja
Beternak      dengan 50         74,63 %   4-8 orang
tenaga       keluarga
saja
Beternak      dengan 17         25,37%    3-8 orang
tenaga          buruh
(dititipkan)
Jumlah                67        100 %                 Jika dilakukan agroindustri
                                                      pengolahan kulit, susu, dan daging
                                                      maka:
                                                      - Pengolahan kulit: menyerap 4.083
 Peternakan kambing Karangpucung
                                                      orang tenaga kerja
hanya mampu menyerap tenaga kerja jika
beternak >10 ekor.                                    - Pengolahan susu : 2.722 orang
                                                      tenaga kerja
 Penyerapan tenaga kerja lebih pada ke
inudstri pengolahan hilir di wilayah
                                                      - Rumah potong hewan:140 orang
perkotaan bukan di Karangpucung. (34,32               tenaga kerja
% anak dari peternak bekerja pada sektor
industri di perkotaan)
Penyediaan Bahan Pangan
   54 dari 67 peternak (80,58%) peternak mengatakan        masih terdapat peternak maupun
   sudah bisa memenuhi kebutuhan pangannya-                petani berstatus peternak/petani buruh
   Aktivitas hulu berupa penanaman rambanan dengan        yang pendapatannya kurang dari Rp
   cara tumpangsari dengan tanaman perkebunan              800.000,00.yang hanya mampu
   menghasilkan tanaman pangan, holtikultura, dan          mengakses bahan pangan seadanya.
   perkebunan                                              diperlukan upaya diversifikasi
   Aktivitas hilir berupa pengolahan pupuk mendukung      pertanian dengan mengembangkan
   kesuburan tanaman pangan                                peternakan kambing Karangpucung
   Aktivitas perdagangan, hasil dari menjual kambing      berorientasi bisnis (agribisnis
   digunakan untuk membeli bahan pangan pelengkap          peternakan kambing Karangpucung )
   Aktivitas budidaya berupa peternakan selain kambing

                  +
   menghasilkan daging ayam dan bebek
                                       Tanaman Pangan:
                                       Padi, Kedelai,
                      Aktivitas        Jagung, Ubi kayu,
                       Hulu            Ubi jalar, kacang
                                       tanah
                                                             KETAHANAN PANGAN
  Budidaya
 Peternakan
                                       Holtikultura dan
                                       Perkebunan:
                                                           (availability & accessibility)
                    Aktivitas Hilir    Jeruk, Mangga,
  Kambing
Karangpucung                           Manggis, Cabe,
                                       Pisang, Rambutan,
                                       Durian, Kelapa

                      Aktivitas        Peternakan:
                      Budidaya         Kambing, ayam,
                                       bebek

                                                                                                22
Dalam penerapan sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung
   masih memiliki kendala terkait dengan komponen agribisnis yang belum
   diterapkan sekarang
                            Kondisi Awal                                                Permasalahan yang Dihadapi

Subsistem Hulu:                                                        - Peternak kebanyakan belum menguasai teknik pembuatan
-Belum melakukan fermentasi makanan                                      pakan fermentasi
-Masih mengeluarkan biaya transportasi untuk mengakses makanan pada
musim kemarau

Subsistem Budidaya:                                                    - Peternak rata-rata hanya memiliki modal kecil yang
-Kegiatan paca panen hanya berupa penjualan hewan kambing dan            dimiliki sendiri
pengolahan pupuk kandang                                               - Belum ada sertifikasi kambing Karangpucung yang
-Tidak melakukan peningkatan nilai tambah dengan mengolah daging,        menjamin keaslian dan dapat meningkatkan harga Kambing
susu, dan kulit                                                          Karangpucung


                      +
-Banyak peternak dari daerah lain yang memanfaatkan nama “kambing
Karangpucung” sehingga harga kambing Karangpucung masih tergolong
murah

Subsistem Hilir:                                                       -   Peternak belum menguasai teknik pengolahan susu dan kulit
-Belum dilakukan variasi berupa pengolahan kulit, daging, dan susu     -   Belum adanya pengenalan teknologi pengolahan bagi peternak
-Karangpucung hanya berperan sebagai supplyer kambing dan hanya        -   Peternak mengetahui teknik pemotongan, namun belum
sebagai sentra budidaya peternakan kambing Karangpucung                    mempunyai teknologi/peralatan untuk usaha RPH



Subsistem Penunjang:                                                   -      Belum ada balai/lembaga yang terfokus terhadap
-Budidaya peternakan yang masih stagnan dan sederhana                         pengembangan peternakan kambing Karangpucung yang
-Sebagian peternak belum pernah mengikuti penyuluhan dan pelatihan            menjamin keberlangsungan peternakan Kambing
                                                                              Karangpucung dan eksistensinya
mengenai peternakan kambing, sehingga pengetahuan akan teknologi dan
                                                                       -      peternak tidak memanfaatkan teknologi informasi untuk
budidaya yang masih rendah
                                                                              mengakses pengetahuan peternakan
                                                                       -      Infrastruktur berupa jalan dan jaringan transportasi di beberapa
                                                                              desa dalam kondisi kurang memadai
                                                                                                                                             23
+      Diperlukan:
                                                                          24




     Pelatihan dan penyuluhan, untuk pengembangan sumberdaya
    manusia khususnya pelaku aktivitas peternakan.

     Kredit mikro, yang memudahkan peternak untuk memperoleh
    modal dalam mengembangkan usaha peternakan kambing
    Karangpucung

     Teknologi, berupa peralatan atau inovasi agricultural modern yang
    mampu meningkatkan produkstivitas peternakan

     Institusi atau lembaga penunjang yang mempunyai konsentrasi
    terhadap keberlangsungan dan pengembangan aktivitas peternakan
    kambing Karangpucung,

    Sertifikasi kambing Karangpucung, agar terjamin kualitas dan
    eksistensinya, serta meningkatkan nilai jual kambing Karangpucung.
     
S    I    M    P    U      L    A     N
        K     E


Aktivitas peternakan kambing Karangpucung merupakan kegiatan usaha
sambilan
Aktivitas peternakan kambing Karangpucung terdiri atas aktivitas hulu,
budidaya yang sangat sederhana, hilir hanya berupa pengolahan pupuk, dan
penunjang
Kegiatan peternakan kambing Karangpucung belum berorientasi pada
bisnis
Aktivitas peternakan kambing Karangpucung telah menimbulkan keterkaitan

         +
kebelakang dan ke depan (backward forward linkage)
Terdapat hubungan/keterkaitan antar wilayah internal dan rural-urban linkage
Aktivitas peternakan kambing Karangpucung masih terkonsentrasi pada
kegiatan on farm, belum ada variasi usaha di subsistem hilir
peternak hanya memperoleh Rp 676.875,- per bulan, namun jika dilakukan
agroindustri berupa pengolahan kulit, susu, dan daging akan meningkatkan
pendapatan bagi peternak/pelaku usaha
Bila diterapkan sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung, maka
akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga
kerja, dan penyediaan bahan pangan



                                                                                25
K    O     M    E    N      D     A     A      S      I
  R      E
Untuk Pemerintah Daerah:
•Membentuk institusi/lembaga yang focus mencermati pengembangan peternakan
kambing Karangpucung,
•Menyusun kebijakan berupa sertifikasi kambing Jawa Randu ras Karangpucung
menjadi “Kambing Karangpucung”
•Meningkatkan pembangunan infrastruktur
•Meningkatkan akses masyarakat peternak terhadap pinjaman modal, yaitu dengan
kredit mikro dengan membentuk koperasi
•Mengembangkan peternakan kambing Karangpucung sebagai pendorong Local
Economic Development,
Untuk Masyarakat Peternak:

          +
•Sebaiknya mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan pengetahuan
tentang budidaya peternakan kambing
•Memanfaatkan limbah pertanian berupa untuk difermentasi menjadi pakan
•Petermak mengubah pola peternakan kepada kegiatan yang lebih berorientasi bisnis
yaitu dengan mengolah kulit, daging, dan susu dari Kambing Karangpucung
•Membentuk kelompok peternakan, agar proses transformasi budidaya peternakan
dari tradisional menjadi berorientasi agribisnis akan lebih mudah dilakukan
Untuk Studi Lanjutan:
•Mengkaji a strategi agar potensi pertanian dan perkebunan, sumber daya alam, dan
sumber daya manusia yang ada di Karangpucung dapat terintegrasi dengan penerapan
sistem agribisnis peternakan Kambing Karangpucung, sehingga Karangpucung mampu
menjadi kawasan agropolitan.



                                                                                    26
Daftar Pustaka
Arifin, Bustanul. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
 
Austin, James E. 1992. Agroindustrial Project Analyis Critical Design Factors. EDI Series in Economic Development. Maryland: The John Hopkins
University Press
 
Fatah, Luthfi. 2006. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Banjarbaru: Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat dengan Pustaka Benua
 
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara
 
Hetherington, Lois. 1987. All About Goats. Farming Press LTD. British Library Cataloguing in Publication Data.
 
Mahaputra, Ketut dkk. 2006. Analisis Usaha Penggemukan Sapi Bali dan Pengolahan Hasil Limbah Sebagai Pupuk Organik Padat dan Cair. Bali: Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Bali



                     +
 
Mappigau, Palmarudi dan A. Sawe Ri Esso. 2011. “Analisis Strategi Pemasaran Telur Pada Peternakan Ayam Ras Skala Besar di Kabupaten Sidrap”.
Jurnal Agribisnis, Vol. X (3),September, hal. 14-37
 
Marsono. 2011. Karangpucung Integrated Sheep Ranch In Cilacap Regency. KPPT Kabupaten Cilacap
 
Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidika, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial
 
Narullah, Ahmad dan Benni Setiawan. 2011. “Membangun Desa Mandiri Pangan”. Jurnal Nasional, Oktober, 2011.
 
Nugraheni. 2010. “ Pengembangan Pola Agribisnis Ternak Kambing Etawa Dengan Sistem Pertanian Terintegrasi di Kecamatan Kaligesing.” Tugas
Akhir tidak diterbitkan, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.
 
Oktafiyani, Roch Ika. 2009. “ Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Kulit Sapi dan Kulit Kerbau (Studi Kasus: Usaha Pembuatan
Kerupuk Rambak di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, Jawa Tengah)”. Skripsi tidak diterbitkan. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
 
Lincoln, Arsyad. 2004. Ekonomi Pembangunan. Bagian Penerbitan STIE Ilmu Ekonomi YKPN

 



                                                                                                                                                 27
 
Ricketts, Cliff & Kristina. 2009. Agribusiness: Fundamentals and Aplications, 2nd Edition. USA: Delmar
 
Rustiadi, Ernan dan Sugimin Pranoto. 2002. Agropolitan Membangun Ekonomi Perdesaan. Bogor: Crestpent Press
 
Sabaroh, Catur. 2000. “ Manajeman Usaha Ternak Kambing PE di KTT Sidomaju II Desa Pandanrejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo (Potensi dan
Komposisi Hijauan Pakan)”. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Program Studi D III Manajemen Usaha Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro,
Semarang.
 
Santosa, Purbayu Budi. 2005. “ Pembangunan Sektor Pertanian Melalui Pola Agribisnis Menuju Ketangguhan Perekonomian Indonesia”. Dialogue JIAKP, Vol. 2
No. , hal. 674-685
 
Saragih, Bungaran. 2000. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Berbasis Peternakan. Pusat Studi Pembangunan, Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor
 
_________. 2000. “Agribisnis Sebagai Landasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Dalam Era Milenium Baru”. Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan
&Lingkungan, Vol 2, no.1/Februari, hal 1-9.
 
Sosrowijojo, Samuel. 1998. Ternak Potong dan Kerja. Jakarta: CV Yasaguna
 
Soekartawi. 2007. “e-Agribisnis: Teori dan Aplikasinya”. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 16 Juni
2007
 
Sudradjat D, Sofyan dan Rachmat Pambudy. 2000. Menjelang Dua Abad Sejarah Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesa: Peduli Peternak Rakyat. Jakarta:
Yayasan Agrindo


                        +
 
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta
 
Suparta, Nyoman. 2002. Penyuluhan Sistem Agribisnis Suatu Pendekatan Holistik. Bali: PS. Sosek dan Agribisnis, Fakultas Peternakan Universitas Udayana
 
Winarso, Bambang. Prospek dan Kendala Pengembangan Agribisnis Ternak Kambing dan Domba di Indonesia. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian
 
Penyusunan Model Pengembangan Agribisnis Pakan Ternak Untuk Mendukung Program Sapi Perah. Melalui Koperasi. 2006. Jurnal Pengkajian Koperasi dan
UKM Nomor 2 Tahun I-2006
 
Database Kelompok Tani Kecamatan Karamgpucung Tahun 2011. BP2KP Kecamatan Karangpucung
 
Kecamatan Karangpucung Dalam Angka Tahun 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap
 
Monografi Kecamatan Karangpucung Tahun 2010
 
http://database.deptan.go.id/PUAP/tampil.php?page=pedum (website resmi Departemen Pertanian). Diakses 1 Desember 2011
 
http://www.lembahgogoniti.com/artikel/37/108.html
http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a16
http://wahanacorp.blogspot.com/2012/02/belajar-budidaya-kambing-dari-nol.html
http://wahanacorp.blogspot.com/2012/02/analisa-usaha-budidaya-kambing.html
http://pengaringan.blogspot.com/2009/07/cara-beternak-kambing-yang-baik-dan.html


                                                                                                                                                         28
+



    TERIMAKASIH…   
                         29

More Related Content

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Featured (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 

Presentasi tugas akhir

  • 1. + Penerapan Sistem Agribisnis Tugas Akhir Oleh : Dewi Norytyas P Peternakan Kambing NIM : L2D008021 Karangpucung Dalam Kerangka Pengembangan Wilayah Kecamatan Karangpucung
  • 2. + Outline 2 1 RUMUSAN MASALAH 2 TUJUAN DAN SASARAN 3 KERANGKA PIKIR 4 METODE PENELITIAN 6 SINTESA KAJIAN LITERATUR 7 Analisis 8 KESIMPULAN DAN SARAN
  • 3. + Karangpucung Sebagai sentra peternakan 3 kambing Karangpucung dan sebagai daerah transit distribusi kambing Karangpucung RUMUSAN MASALAH ? Budidaya masih dilakukan dengan sederhana, tanpa adanya peningkatan nilai Ba tambah ag gaim Ka ribis ana Pe rang nis p pen Ke ngem puc eter erap ca u a ma ban ng d naka n si Tidak mampu meningkatkan pendapatan peternak, Karangpucung sulit berkembang tan ga ala n K ste Ka n W m K a m m ran ila e bi gp yah rang ng uc ka un Diperlukan diversifikasi produk dari kambing g? ?? yang berorientasi bisnis : sistem agribisnis Pengembangan Wilayah Kecamatan Karangpucung: peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, penyediaan bahan pangan
  • 4. + 4 T u j u a n & S a s a ran Tujuan: mengetahui bagaimana penerapan sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung dalam upaya pengembangan wilayah pedesaan di Kecamatan Karangpucung.  Sasaran:  Identifikasi aktivitas peternakan kambing Karangpucung dan analisis usahatani  Identifikasi keterkaitan antarwilayah  Identifikasi keterkaitan ke belakang dan ke depan (backward & forward linkage)  Identifikasi penerapan sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung dalam kerangka pengembangan wilayah kecamatan Karangpucung
  • 5. + 5 Metodologi Penelitian  pendekatan mixed methods approach dengan strategi sekuensial eksplanatory dimana didahulukan pendekatan kuantitaif baru kemudian dilakukan pendekatan kualitatif. (Creswell, 2003)  Pendekatan Kuantitatif: pada tahap pengumpulan data kuesioner prosentase jawaban peternak yang paling banyak dipilih sehingga menjadi perwakilan dari keseluruhan sasaran kuesioner. penghitungan analisis kelayakan usaha hilir.  Pendekatan Kualitatif: dilakukan pada generalisasi dari perbandingan antara konsep dari teori (kontekstual) yang ada dengan kondisi faktual yang ada di lapangan.  Metode Penelitian: metode survey yang terdiri atas observasi,wawancara, dan kuesioner
  • 6. + Sintesa Kajian Literatur 6 No Sasaran Variabel Teori Sumber • Subsistem agribisnis hulu Sistem Agribisnis - Fatah (2006) (upstream off-farm agribusiness) Peternakan - Saragih (2004) yang terdiri industry pupuk, pakan, industry obat-obatan, dan agro-otomotif • Subsistem agribisnis budidaya (on- farm agribusiness), yaitu usaha /budidaya ternak Analisis aktivitas agribisnis • Subsistem agribisnis hilir 1 peternakan lambing (downstream off-farm Karangpucung agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah dan memperdagangkan hasil usaha ternak • subsistem jasa penunjang (supporting institution), Hubungan desa-kota Hubungan desa-kota Rustiadi dan Pranoto Analisis Keterkaitan Wilayah Hubungan kota-desa (2007) 2 (Rural Urban Linkages) Keterkaitan kedepan: hilir-hulu Keterkaitan dalam Agribisnis - Siagian (2003:) Keterkaitan kebelakang: hulu-hilir - Soekartawi (2003) Identifikasi keterkaitan 3 kebelakang dan kedepan (backward-forward linkage) • Peningkatan pendapatan Pengembangan Pedesaan dan - Fatah (2006) • Penyerapan tenaga kerja kontribusi agribisnis dalam - Saragih (2000) Kontribusi peternakan Pendapatan wilayah pembangunan ekonomi 4 terhadap pengembangan • Penyediaan bahan pangan pedesaan
  • 7. + A N A L I S I S 7 1. Analisis Aktivitas Peternakan Kambing Karangpucung:  Aktivitas Hulu: Hasil Wawancara Kegiatan Hulu Jumlah (n) Presentase Pembibitan alami, Usaha Pakan 54 80,4% alami, Obat-obatan, kandang Pembibitan inseminasi buatan, pakan buatan (komboran), obat- 13 19,6% obatan, kandang Total 67 100% Hasil wawancara disimpulkan sebagian besar peternak (80,4%) melakukan usaha pembibitan, pakan alami, obat-obatan dan pembuatan kandang. Merujuk pada teori agribisnis peternakan domba dari Saragih (2000) berarti aktivitas hulu peternakan kambing Karangpucung sudah terpenuhi
  • 8. + Subsistem Budidaya (Onfarm) Jumlah 8 Kegiatan Budidaya Presentasi Responden (n) − Pemilihan bibit, Berdasarkan jawaban peternak , − Pakan dan pemberian pakan, kegiatan yang dilakukan adalah − kandang, memilih bibit, memberi pakan, − pencegahan penyakit, 12 17,91 % − pengelolaan reproduksi, pelaksanaan dalam kandang , dan − pasca panen pemasaran kegiatan pasca panen. − pasca panen mengolah kulit dan kotoran Dibandingkan dengan literatur dariDepartemen Pertanian, maka − Pemilihan bibit, terdapat komponen yang tidak − Pakan dan pemberian pakan, dilakukan oleh peternak yaitu tidak − kandang, − pencegahan penyakit, meningkatkan nilai tambah pada − pengelolaan reproduksi, 53 82,09 % kegiatan pasca panen. − pasca panen pemasaran − pasca panen mengolah Peternak hanya menjual kambing kotoran saja pada saat ada kebutuhan mendadak Jumlah dengan harga jual rata-rata per ekor Rp 67 100 % 1.200.000,-
  • 9. + Subsistem 9 Kegiatan Hilir Jumlah Prosentase Dari hasil wawancara tersebut, Hilir N sabagian besar peternak Pengolahan 55 82,09 % melakukan pengolahan pupuk Kotoran untuk memupuk tanaman pertanian, dan sebagian dijual dengan harga Rp 2.000,00 per Pengolahan 12 17,91% kantong Kulit/daging > Pengolahan kulit hanya berupa penjualan kulit mentah basah kepada pengepul dengan harga Rp 25.000 – Rp 35.000,00 per lembar, yang hanya dilakukan ketika peternak menyembelih kambing > Daging hanya diolah oleh pemilik warung sate/gulai kambing, bukan oleh peternak > Semua peternak tidak mengolah susu, dengan alasan beternak kambing memang untuk dijual hewannya dan jika diperah pertumbuhan kambing akan terhambat Kegiatan hilir yang dilakukan oleh peternak hanya berupa pengolahan pupuk, sehingga pendapatan yang diperoleh hanya dari penjualan hewan kambing saja, tanpa adanya penganekaragaman dari susu, kulit, dan daging
  • 10. + 10 Penunjang yang diakses peternak: Subsistem Penunjang Jumlah N Presentase Koperasi 0 0% Penunjang Bank 2 2,99 % Asuransi 0 0 Transportasi 67 100 % Penyuluhan 22 32,83 Pasar Kambing 67 100 % Dinas 10 14,93 % Peternakan Penyuluhan 30 44,78% Peternak tidak memanfaatkan koperasi/bank untuk memodali budidaya peternakan kambing, hampir seluruhnya dari modal sendiri. Penunjang yang diakses adalah:  penyuluhan dan pelatihan dari BP2KP dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap,  Transportasi berupa jalan dan kendaraan (truk, pick up)  Pasar kambing Karangpucung
  • 11. Aktivitas Peternakan Kambing Karangpucung Pembibitan Pembibitan Obat-obatan Ternak Obat-obatan Ternak Pakan Ternak Pakan Ternak Pedagang Obat- Mantri Alami Inseminasi Alami Komboran hewan (Rambanan) dikaitkan dengan Sistem Agribisnis obatan Ternak Buatan Hutan dan Fermentasi limbah Toko Bakul/Tengkulak pertanian& rambanan Kebun pertanian Subsistem Off Farm Hulu Pembeli/pemborong Rawa di hinterland Limbah pabrik kambing (kemarau) tempe/tahu Subsistem Agribisnis Budidaya Subsistem Agribisnis Budidaya Dusun/ Desa Hinterland Dusun/ Desa Hinterland •Pemilihan bibit •Pemilihan bibit •Perawatan ternak dan kandang •Perawatan ternak dan •Pencarian dan pemberian pakan •Pencarian dan pemberian pakan + Peternak Peternak Pengepul kulit mentah Pengepul kulit mentah basah lokal basah lokal Pengolahan pupuk Pengolahan pupuk Kecamatan Karangpucung Tengkulak Pengumpul Kulit Mentah Pasar Basah hinterland Pupuk kandang Pemborong dari perkotaan Industri pengeringan kulit Wilayah Perkotaan Konsumen Lokal Industri Pemotongan Industri penyamakan kulit Subsistem Off Farm Hilir Pedagang Rumah Industri Sepatu dan Daging Makan/restoran Barang Kulit Konsumen Lokal dan Konsumen perkotaan Konsumen Lokal dan Konsumen perkotaan Subsistem Lembaga Penunjang: Subsistem Lembaga Penunjang: Penyuluhan dan pelatihan, Dinas Peternakan, Pasar Kambing, Transportasi Penyuluhan dan pelatihan, Dinas Peternakan, Pasar Kambing, Transportasi 11
  • 12. Perhitungan Usaha Tani Kekurangan komponen dalam subsistem Agribisnis: Pengeluaran dan Pemasukan Unit Biaya Satuan Jumlah kegiatan pasca panen dalam Bibit pejantan 2 Rp 1.500.000,- Rp 3.000.000,- Bibit betina 6 Rp 700.000,- RP 4.200.000,- meningkatkan nilai tambah Pembuatan kandang 1 Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,- Penunjang berupa Tidak membutuhkan Pakan 100 kg/hari biaya, karena hanya - lembaga/balai yang fokus membutuhkan tenaga. terhadap pengembangan Biaya Variabel peternakan lambing Pakan pada musim Rp 700.000,- Rp 700.000,- kemarau Karangpucung + kegiatan hilir yang mengolah kulit,susu, dan Obat-obatan (doris, pastak, vaksin) Peralatan (cangkul, Rp 300.000,- Rp 300.000,- sabit, raga, tali, Rp 300.000,- Rp 300.000,- daging bendo) TOTAL BIAYA Rp 10.000.000,- Pemasukan Dari Anak (umur 1-2 tahun): Pd = TR - TC Per induk 2 x 6 = 12 ekor @Rp 1.500.000,- Rp 18.000.000,- = Rp 18.122.500 - Rp 10.000.000,- menghasilkan 2 ekor = Rp 8.122.500,- per tahun anak = Rp 676.875,- per bulan Dari kotoran: Selama 1 tahun 35 karung @ Rp 3500,0 Rp 122.500,- menghasilkan 35 karung TOTAL Rp 18.122.500,- 12 PEMASUKAN
  • 13. Analisis Kelayakan Usaha Pada Kegiatan Hilir Pendapatan dari: A. Usaha Pengolahan Kulit Rambak Jumlah Pendapatan = (30.054.440,00+ 51.370.606,00 + 47.916.700,00+ 39.885.383,50) / 4 tahun = Rp 42.306.782,25/ tahun = Rp 3.525.565,19 per bulan B. Usaha Pengolahan Susu Murni Jumlah Pendapatan = (61.810.902,00 + 63.307.492,00 + 69.993.970,00 + 122.808.056,00)/ 4 + = Rp 79.480.105/ tahun = Rp 6.623,342,10 per bulan C. Usaha Rumah Potong Hewan (usaha kelompok) Jumlah Pendapatan = 1.098.820.620 + 1.169.273.860 + 1.057.090.700 + 932.067.980/4 = 1.064.313.290/ tahun = Rp 88.692.774,17 per bulan Terdapat selisih pendapatan yang tinggi jika dibandingkan dengan usahatani yang hanya menjual kambing dan pupuk saja 13
  • 14. + 2. Analisis Keterkaitan Antar Wilayah 14 Pemasaran Kambing Mentah Lokal Pemasaran Kambing Regional
  • 15. + Rural-Urban Linkages 15 dalam konsep Agropolitan Pasar Kambing Karangpucung Pengepul/Bakul Banyumas, Tegal. Pekalongan, Banjarnegara, dll Seluruh Desa di PASAR Karangpucung GLOBAL Jakarta, Bandung, Sistem agribisnis Bogor merupakan salah satu komponen dari konsep agropolitan dalam Penghasil Bahan Kota rangka pembangunan Baku sedang/besar Pengumpul Bahan Jalan & dukungan wilayah pedesaan. Baku sarpras Sentra Produksi Batas daerah budidaya Kota Kecil/Pusat Batas Kawasan Regional
  • 16. Keterkaitan Wilayah Kecamatan Karangpucung dengan + Wilayah Perkotaan dalam Lingkup Agribisnis Peternakan 16 Kambing Karangpucung Tenaga kerja Masyarakat Kecamatan Karangpucung Demand Supply Dukungan transportasi Pasar Output Barang/Jasa Produksi dan Pemasaran Penyuluhan Produk Mentah Kambing dan pelatihan Industri Karangpucung agricultural Teknologi Dukungan Industri non pertanian/non transportasi agricultural pertanian Industri terkait Produksi Wilayah Perkotaan pengolahan hasil barang /jasa peternakan dan hinterland non agricultural Remitan/transfer Jika diterapkan sistem agribisnis Pendapatan Peternak/masyarakat memunculkan agroindustri maka kecamatan Karangpucung mampu menjadi unit pengembangan Kedudukan Karangpucung hanya sebagai pusat peternakan sekaligus pertanian  budidaya dan supplyer bahan mentah berupa hewan Kecamatan Karangpucung kambing, dengan dominasi sektor hilir justru ada di menjadi kawasan agropolitan wilayah perkotaan. yang memiliki keunggulan kompetitif.
  • 17. + 3. Analisis Backward & Forward Linkage 17  Menurut Siagian (2003:1-2) kegiatan ke belakang (backward) adalah kegiatan yang ditimbulkan dari adanya aktivitas hulu dan bisa menimbulkan kegiatan ke depan (forward) yang diakibatkan dari adanya aktivitas hilir. Masyarakat KETAHANAN Dampak Spasial: PANGAN Penggunaan lahan di untuk lahan Warung sate, Dagi gulai, tongseng Perhutani, ng peningkatan kualitas prasarana jalan baik -Kehutanan -Pertanian Sawah Peternakan dilakukan oleh pemerintah kabupaten, -Perkebunan Pangan -Peternakan Paka Kambing Lokal kecamatan, maupun secara swadaya Karangpucun n g Bibit Keterkaitan wilayah dengan kecamatan Regional lain di sekitar Karangpucung (hinterland) dalam akses pakan pada musim kemarau Nasional Hubungan pengiriman tenaga kerja ke sektor industri perkotaan Industri Sapronak Feses Perbaikan jalan dan jembatan Pakan Industri Industri Pengolahan Kerajinan (kerupuk, (pengering pengalengan, an,penyam Pupuk dll) akan) Kompos
  • 18. + 4. Analisis Penerapan Sistem Agribisnis Peternakan Kambing Karangpucung dalam Kerangka Pengembangan Wilayah Kecamatan 18 Karangpucung  Dari ke 3 analisis sebelumnya diketahui ketidaklengkapan penerapan dalam sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung yaitu dalam:  Subsistem budidaya: peternak belum meningkatkan nilai tambah dari pengolahan kambing  Subsistem hilir: belum ada variasi hilir dalam pengolahan produk intermediate dari kambing  Subsistem penunjangtidak ada lembaga yang terkonsentrasi pada pengembangan peternakan kambing Karangpucung  Jika peternakan kambing Karangpucung hanya dilakukan secara stagnan, peternakan kambing Karangpucung tidak akan berkembang dan tidak mampu bersaing dengan peternakan kambing Ettawa Karangpucung sulit berkembang
  • 19. +Perbandingan Aktivitas Peternakan Kambing 19 Karangpucung No Sebelum Diterapkan Agribisnis(Eksisting) Bila Diterapkan Agribisnis 1 Subsistem Hulu: Subsistem Hulu: saha bibit: alami dan inseminasi buatan saha bibit: alami dan inseminasi buatan saha Pakan: alami dan buatan memanfaatkan limbah pabrik saha Pakan alami tempe/tahu/gaber saha obat-obatan saha pakan fermentasi dengan mengintegrasikan peternakan dengan pertanian, yang bisa menekan biaya transportasi mengakses pakan pada Peningkatan musim kemarau Pendapatan KECAMATAN KARANGPUCUNG saha pembuatan kandang PENGEMBANGAN WILAYAH saha obat-obatan saha pembuatan kandang 2 Subsistem Budidaya: Subsistem Budidaya: emilihan bibit emilihan bibit emberian pakan emberian pakan elaksanaan dalam kandang: kandang, pengelolaan reproduksi elaksanaan dalam kandang: kandang, pengelolaan reproduksi engendalian penyakit engendalian penyakit Penyerapan asca panen : pemasaran kambing asca panen : pengolahan daging, pengolahan kulit, pengolahan susu Tenaga Kerja 3 Subsistem Hilir: Subsistem Hilir: engolahan feses  pupuk kandang engolahan feses  pupuk organik engolahan daging warung sate/gulai engolahan daging industri pemotongan daging, industri jasa makanan ulitpenjualan kulit mentah basah ulit industri pengeringan, industri penyamakan, industri kerajinan, industri pembuatan krupuk rambak endapatan peternak hanya dari penjualan lambing & pupuk = Rp 676.875,00 per bulan usu  industri susu murni, es krim enyerapan tenaga kerja hanya terjadi jika peternak skala besar eningkatan pendapatan peternak yang mengusahakan agroindustri menitipkan kambingnya untuk dipeliharakan orang lain, rata-rata pengolahan kulit menjadi kerupuk rambak , susu, dan RPH 17 peternak menitipkan ke 5 orang buruh enyerapan tenaga kerja dari kegiatan agroindustri Penyediaan 4 Subsistem Penunjang: Subsistem Penunjang: Bahan Pangan elatihan dan Penyuluhan : BP2KP, Dinas Peternakan Kab. elatihan dan Penyuluhan : BP2KP, Dinas Peternakan Kab. Cilacap Cilacap asar Kambing asar Kambing aringan transportasi: jalan dan angkutan
  • 20. + Terhadap Peningkatan Pendapatan 20 Besar Pendapatan Jumlah N Presentase dari pekerjaan rata-rata pendapatan masyarakat pokok peternak ada di pilihan C yaitu sekitar Rp >2.500.000,00 6 8,95% 800.000,00 - Rp 1.500.000,00 dengan 1.500.000 - 2.500.000 16 23,88% prosentase responden sebanyak 56,72%. 800.000 - 1.500.000 38 56,72% Pendapatan berubah pada saat panen <800.000 7 10,45% padi setiap 4 bulan sekali, Jumlah 67 100 % Peningkatan pendapatan peternak diilihat dari selisih antara pendapatan dari tabel IV.13 dengan pendapatan yang diperoleh dari peternakan kambing pada analisis usaha tani di tabel IV.10, dimana peeternak bisa mendapatkan pendapatan tambahan sebanyak Rp 676.875,00 / bulan Jika dilakukan agroindustri berupa industri pengolahan kulit, susu, dan RPH, akan meningkatkan pendapatan peternak yaitu: Tanpa Agroindustri Jika Dilakukan Agroindustri Usaha pengolahan kulit  kerupuk rambak Penjualan kambing dan pupuk kandang = Rp 3.525.565,19 per bulan = Rp 676.875,00 per bulan Usaha susu murni kambing Karangpucung = Rp 6.623.342,10 per bulan Usaha rumah potong hewan kambing Karangpucung (usaha kelompok) = Rp 88.692.774,17 per bulan
  • 21. + Terhadap Penyerapan 21 Tenaga Kerja Prosent Jumlah Satus Pekerjaan Jumlah N ase tenaga kerja Beternak dengan 50 74,63 % 4-8 orang tenaga keluarga saja Beternak dengan 17 25,37% 3-8 orang tenaga buruh (dititipkan) Jumlah 67 100 % Jika dilakukan agroindustri pengolahan kulit, susu, dan daging maka: - Pengolahan kulit: menyerap 4.083  Peternakan kambing Karangpucung orang tenaga kerja hanya mampu menyerap tenaga kerja jika beternak >10 ekor. - Pengolahan susu : 2.722 orang tenaga kerja  Penyerapan tenaga kerja lebih pada ke inudstri pengolahan hilir di wilayah - Rumah potong hewan:140 orang perkotaan bukan di Karangpucung. (34,32 tenaga kerja % anak dari peternak bekerja pada sektor industri di perkotaan)
  • 22. Penyediaan Bahan Pangan 54 dari 67 peternak (80,58%) peternak mengatakan masih terdapat peternak maupun sudah bisa memenuhi kebutuhan pangannya- petani berstatus peternak/petani buruh Aktivitas hulu berupa penanaman rambanan dengan yang pendapatannya kurang dari Rp cara tumpangsari dengan tanaman perkebunan 800.000,00.yang hanya mampu menghasilkan tanaman pangan, holtikultura, dan mengakses bahan pangan seadanya. perkebunan diperlukan upaya diversifikasi Aktivitas hilir berupa pengolahan pupuk mendukung pertanian dengan mengembangkan kesuburan tanaman pangan peternakan kambing Karangpucung Aktivitas perdagangan, hasil dari menjual kambing berorientasi bisnis (agribisnis digunakan untuk membeli bahan pangan pelengkap peternakan kambing Karangpucung ) Aktivitas budidaya berupa peternakan selain kambing + menghasilkan daging ayam dan bebek Tanaman Pangan: Padi, Kedelai, Aktivitas Jagung, Ubi kayu, Hulu Ubi jalar, kacang tanah KETAHANAN PANGAN Budidaya Peternakan Holtikultura dan Perkebunan: (availability & accessibility) Aktivitas Hilir Jeruk, Mangga, Kambing Karangpucung Manggis, Cabe, Pisang, Rambutan, Durian, Kelapa Aktivitas Peternakan: Budidaya Kambing, ayam, bebek 22
  • 23. Dalam penerapan sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung masih memiliki kendala terkait dengan komponen agribisnis yang belum diterapkan sekarang Kondisi Awal Permasalahan yang Dihadapi Subsistem Hulu: - Peternak kebanyakan belum menguasai teknik pembuatan -Belum melakukan fermentasi makanan pakan fermentasi -Masih mengeluarkan biaya transportasi untuk mengakses makanan pada musim kemarau Subsistem Budidaya: - Peternak rata-rata hanya memiliki modal kecil yang -Kegiatan paca panen hanya berupa penjualan hewan kambing dan dimiliki sendiri pengolahan pupuk kandang - Belum ada sertifikasi kambing Karangpucung yang -Tidak melakukan peningkatan nilai tambah dengan mengolah daging, menjamin keaslian dan dapat meningkatkan harga Kambing susu, dan kulit Karangpucung + -Banyak peternak dari daerah lain yang memanfaatkan nama “kambing Karangpucung” sehingga harga kambing Karangpucung masih tergolong murah Subsistem Hilir: - Peternak belum menguasai teknik pengolahan susu dan kulit -Belum dilakukan variasi berupa pengolahan kulit, daging, dan susu - Belum adanya pengenalan teknologi pengolahan bagi peternak -Karangpucung hanya berperan sebagai supplyer kambing dan hanya - Peternak mengetahui teknik pemotongan, namun belum sebagai sentra budidaya peternakan kambing Karangpucung mempunyai teknologi/peralatan untuk usaha RPH Subsistem Penunjang: - Belum ada balai/lembaga yang terfokus terhadap -Budidaya peternakan yang masih stagnan dan sederhana pengembangan peternakan kambing Karangpucung yang -Sebagian peternak belum pernah mengikuti penyuluhan dan pelatihan menjamin keberlangsungan peternakan Kambing Karangpucung dan eksistensinya mengenai peternakan kambing, sehingga pengetahuan akan teknologi dan - peternak tidak memanfaatkan teknologi informasi untuk budidaya yang masih rendah mengakses pengetahuan peternakan - Infrastruktur berupa jalan dan jaringan transportasi di beberapa desa dalam kondisi kurang memadai 23
  • 24. + Diperlukan: 24  Pelatihan dan penyuluhan, untuk pengembangan sumberdaya manusia khususnya pelaku aktivitas peternakan.  Kredit mikro, yang memudahkan peternak untuk memperoleh modal dalam mengembangkan usaha peternakan kambing Karangpucung  Teknologi, berupa peralatan atau inovasi agricultural modern yang mampu meningkatkan produkstivitas peternakan  Institusi atau lembaga penunjang yang mempunyai konsentrasi terhadap keberlangsungan dan pengembangan aktivitas peternakan kambing Karangpucung, Sertifikasi kambing Karangpucung, agar terjamin kualitas dan eksistensinya, serta meningkatkan nilai jual kambing Karangpucung.  
  • 25. S I M P U L A N K E Aktivitas peternakan kambing Karangpucung merupakan kegiatan usaha sambilan Aktivitas peternakan kambing Karangpucung terdiri atas aktivitas hulu, budidaya yang sangat sederhana, hilir hanya berupa pengolahan pupuk, dan penunjang Kegiatan peternakan kambing Karangpucung belum berorientasi pada bisnis Aktivitas peternakan kambing Karangpucung telah menimbulkan keterkaitan + kebelakang dan ke depan (backward forward linkage) Terdapat hubungan/keterkaitan antar wilayah internal dan rural-urban linkage Aktivitas peternakan kambing Karangpucung masih terkonsentrasi pada kegiatan on farm, belum ada variasi usaha di subsistem hilir peternak hanya memperoleh Rp 676.875,- per bulan, namun jika dilakukan agroindustri berupa pengolahan kulit, susu, dan daging akan meningkatkan pendapatan bagi peternak/pelaku usaha Bila diterapkan sistem agribisnis peternakan kambing Karangpucung, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan penyediaan bahan pangan 25
  • 26. K O M E N D A A S I R E Untuk Pemerintah Daerah: •Membentuk institusi/lembaga yang focus mencermati pengembangan peternakan kambing Karangpucung, •Menyusun kebijakan berupa sertifikasi kambing Jawa Randu ras Karangpucung menjadi “Kambing Karangpucung” •Meningkatkan pembangunan infrastruktur •Meningkatkan akses masyarakat peternak terhadap pinjaman modal, yaitu dengan kredit mikro dengan membentuk koperasi •Mengembangkan peternakan kambing Karangpucung sebagai pendorong Local Economic Development, Untuk Masyarakat Peternak: + •Sebaiknya mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya peternakan kambing •Memanfaatkan limbah pertanian berupa untuk difermentasi menjadi pakan •Petermak mengubah pola peternakan kepada kegiatan yang lebih berorientasi bisnis yaitu dengan mengolah kulit, daging, dan susu dari Kambing Karangpucung •Membentuk kelompok peternakan, agar proses transformasi budidaya peternakan dari tradisional menjadi berorientasi agribisnis akan lebih mudah dilakukan Untuk Studi Lanjutan: •Mengkaji a strategi agar potensi pertanian dan perkebunan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang ada di Karangpucung dapat terintegrasi dengan penerapan sistem agribisnis peternakan Kambing Karangpucung, sehingga Karangpucung mampu menjadi kawasan agropolitan. 26
  • 27. Daftar Pustaka Arifin, Bustanul. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas   Austin, James E. 1992. Agroindustrial Project Analyis Critical Design Factors. EDI Series in Economic Development. Maryland: The John Hopkins University Press   Fatah, Luthfi. 2006. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Banjarbaru: Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat dengan Pustaka Benua   Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara   Hetherington, Lois. 1987. All About Goats. Farming Press LTD. British Library Cataloguing in Publication Data.   Mahaputra, Ketut dkk. 2006. Analisis Usaha Penggemukan Sapi Bali dan Pengolahan Hasil Limbah Sebagai Pupuk Organik Padat dan Cair. Bali: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali +   Mappigau, Palmarudi dan A. Sawe Ri Esso. 2011. “Analisis Strategi Pemasaran Telur Pada Peternakan Ayam Ras Skala Besar di Kabupaten Sidrap”. Jurnal Agribisnis, Vol. X (3),September, hal. 14-37   Marsono. 2011. Karangpucung Integrated Sheep Ranch In Cilacap Regency. KPPT Kabupaten Cilacap   Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidika, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial   Narullah, Ahmad dan Benni Setiawan. 2011. “Membangun Desa Mandiri Pangan”. Jurnal Nasional, Oktober, 2011.   Nugraheni. 2010. “ Pengembangan Pola Agribisnis Ternak Kambing Etawa Dengan Sistem Pertanian Terintegrasi di Kecamatan Kaligesing.” Tugas Akhir tidak diterbitkan, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.   Oktafiyani, Roch Ika. 2009. “ Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak Kulit Sapi dan Kulit Kerbau (Studi Kasus: Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, Jawa Tengah)”. Skripsi tidak diterbitkan. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.   Lincoln, Arsyad. 2004. Ekonomi Pembangunan. Bagian Penerbitan STIE Ilmu Ekonomi YKPN   27
  • 28.   Ricketts, Cliff & Kristina. 2009. Agribusiness: Fundamentals and Aplications, 2nd Edition. USA: Delmar   Rustiadi, Ernan dan Sugimin Pranoto. 2002. Agropolitan Membangun Ekonomi Perdesaan. Bogor: Crestpent Press   Sabaroh, Catur. 2000. “ Manajeman Usaha Ternak Kambing PE di KTT Sidomaju II Desa Pandanrejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo (Potensi dan Komposisi Hijauan Pakan)”. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Program Studi D III Manajemen Usaha Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.   Santosa, Purbayu Budi. 2005. “ Pembangunan Sektor Pertanian Melalui Pola Agribisnis Menuju Ketangguhan Perekonomian Indonesia”. Dialogue JIAKP, Vol. 2 No. , hal. 674-685   Saragih, Bungaran. 2000. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Berbasis Peternakan. Pusat Studi Pembangunan, Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor   _________. 2000. “Agribisnis Sebagai Landasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Dalam Era Milenium Baru”. Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan &Lingkungan, Vol 2, no.1/Februari, hal 1-9.   Sosrowijojo, Samuel. 1998. Ternak Potong dan Kerja. Jakarta: CV Yasaguna   Soekartawi. 2007. “e-Agribisnis: Teori dan Aplikasinya”. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 16 Juni 2007   Sudradjat D, Sofyan dan Rachmat Pambudy. 2000. Menjelang Dua Abad Sejarah Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesa: Peduli Peternak Rakyat. Jakarta: Yayasan Agrindo +   Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta   Suparta, Nyoman. 2002. Penyuluhan Sistem Agribisnis Suatu Pendekatan Holistik. Bali: PS. Sosek dan Agribisnis, Fakultas Peternakan Universitas Udayana   Winarso, Bambang. Prospek dan Kendala Pengembangan Agribisnis Ternak Kambing dan Domba di Indonesia. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian   Penyusunan Model Pengembangan Agribisnis Pakan Ternak Untuk Mendukung Program Sapi Perah. Melalui Koperasi. 2006. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 2 Tahun I-2006   Database Kelompok Tani Kecamatan Karamgpucung Tahun 2011. BP2KP Kecamatan Karangpucung   Kecamatan Karangpucung Dalam Angka Tahun 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap   Monografi Kecamatan Karangpucung Tahun 2010   http://database.deptan.go.id/PUAP/tampil.php?page=pedum (website resmi Departemen Pertanian). Diakses 1 Desember 2011   http://www.lembahgogoniti.com/artikel/37/108.html http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a16 http://wahanacorp.blogspot.com/2012/02/belajar-budidaya-kambing-dari-nol.html http://wahanacorp.blogspot.com/2012/02/analisa-usaha-budidaya-kambing.html http://pengaringan.blogspot.com/2009/07/cara-beternak-kambing-yang-baik-dan.html 28
  • 29. + TERIMAKASIH…    29