SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH
GLOBALISASI JALAN MENUJU
KESEJAHTERAAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu :
Syamsul Ma’arif, M.Ag
Di susun oleh:
DEWI ZULAEVA (133911053)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sebuah perkembangan sejarah,globalisasi adalah sebuah proses yang paling
memengaruhi hajat hidup orang banyak di dunia saat ini. Tidak ada satu masyarakat pun
yang tidak terkena dampaknya. Globalisasi adalah produk perkembangan ilmu pengetahuan,
daya inovasi dan teknologi yang semakin mengecilkan arti tapal batas politik dan geografi. Ia
juga adalah hasil dari perubahan-perubahan besar didunia financial, manajemen perusahaan,
dan tata pemerintahan modern yang semakin terbuka dan demokratis. Namun pada tingkat
yang fundamental, globalisasi di dorong oleh sifat yang inheren pada diri manusia untuk
selalu ingin lebih tahu, lebih bebas, lebih maju serta lebih mampu berhubungan dengan
manusia-manusia lainnya di tempat-tempat yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari globalisasi?
2. Apa yang dimaksud dari ekonomi internasional dan ekonomi global?
3. Mengapa para pengkritik salah?
4. Bagaimana membuat dunia menjadi lebih baik?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Ips
2. Mengetahui pengertian globalisasi
3. Menambah pengetahuan tentang IPS
4. Membahas secara sederhana arti dari ekonomi internasional dan ekonomi global
5. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu tentang globalisasi
6. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah kata yang mengerikan dengan makna yang kabur, pertama dipakai
pada 1960-an, dan menjadi mode yang makin popular pada 1990-an. Bagi banyak
pendukungnya ia adalah kekuatan tak tertahankan yang diinginkan yang menyapu batas-
batas, menjungkalkan pemerintahan-pemerintah despot, memperlemah pemajakan,
membebaskan individu, dan memperkaya apa saja yang disentuhnya. Bagi banyak
penentangnya, ia juga kekuatan tak tertahankan, tapi tidak diinginkan. Dengan embel-embel
“neoliberal” atau “korporasi”, globalisasi dikutuk sebagai kekuatan jahat yang memiskinkan
massa, menghancurkan budaya, memperlemah demokrasi, memaksakan Amerikanisasi,
membasmi Negara kesejahteraan, menghancurkan lingkungan hidup, dan memuja
keserakahan. Tapi globalisasi juga, setelah mempertimbangkan segala aspek, sangat
memuaskan. Persisnya memuaskan sampai dimana tergantung pada pilihan-pilihan yang kita
buat.
Sebelum mencoba menjelaskan proposisi ini, harus ada dulu penjelasan tentang apa
maksud dari globalisasi. Ini bukan perkara enteng. Karena seperti dikatakan Paul Hirst dari
Birbeck College dan Grahame Thompson dari Open University, “globalisasi telah menjadi
naratif agung baru dari ilmu-ilmu social. Hal ini dikarenakan konsep itu menawarkan lebih
banyak daripada yang ia wujudkan”. 1
Karya-karya teoretikus jalan-ketiga, seperti Anthony
Giddens, penasihat Tony Blair, perdana mentri Britania, jatuh ke dalam perangkap ini. Bagi
professor Giddens, globalisasi adalah kekuatan tak terbendung, mengubah segala aspek
kontemporer dari masyarakat, politik, dan ekonomi.2
Dengan demikian, definisi globalisasi
menjadi terlalu luas, tak bisa dijelaskan. Ia lantas menjadi, seperti kata professor Hirst dan
Thompson, slogan untuk”proses-proses budaya, ekonomi, dan social yang sangat berbeda”.
Globalisasi barangkali bukanlah kata yang sangat menarik atau elegan. Namun demikian,
tidak seorang pun yang ingin memahami prospek kehidupan kita di akhir abad ini dapat
1
Paul Hirst dan Grahame Thompson, Globalization in Question: The International Economy and the Possibilities of
Governance, edisi kedua (Cambridge: Polity Press, 1999), h, xiii.
2
Lihat, misalnya, Anthony Giddens, The Third Way: The Renewal of Social Democracy(Malden, Massachusetss:
Polity Press, 1999)
mengabaikannya. Tidak ada satu pun Negara yang belakangan ini tidak membicarakan
globalisasi secara intensif. Di Prancis, kata itu disebut dengan mondialisation. Di Spanyol
dan Amerika Latin, disebut globalization. Orang Jerman menyebutnya Globalisierung.
Mengglobalnya istilah tersebut menjadi bukti perkembangan fenomena yang diacunya.
Setiap guru bisnis membicarakannya. Pidato politik dirasa tidak lengkap tanpa
menyebukannya. Padahal, hingga akhir 1980-an, istilah tersebut hampir tidak pernah
digunakan, baik dalam literatur akademis maupun dalam bahasa sehari-hari. Istilah itu dating
entah dari mana, namun hampir ada dimana-mana.
Dengan popularitasnya yang muncul tiba-tiba, tidak perlu terkejut jika makna gagasan itu
tidak selalu jelas, atau jika reaksi intelektual dibangun untuk melawannya. Globalisasi
berkaitan dengan tesis bahwa kita semua sekarang hidup dalam satu dunia-tetapi tepatnya
dengan cara bagaimana dan apakah gagasan itu sungguh valid? Dalam perdebatan yang
berkembang selama beberapa tahun terakhir, di antara para pemikir yang berbeda terdapat
berbagai pandangan yang hampir sepenuhnya berlawanan satu sama lain mengenai
globalisasi. Beberapa diantaranya memperdebatkan semua hal. Dan kelompok ini disebut
sebagai kaum skeptis.
Menurut kaum skeptis, semua hal yang dibicarakan mengenai globalisasi hanyalah omong
kosong. Apapun manfaat, cobaan, dan kesengsaraan yang ditimbulkannya, ekonomi global
tidak begitu berbeda dengan yang pernah ada pada periode sebelumnya. Dunia hanya
melanjutkan hal yang sama seperti yang telah terjadi selama sekian tahun.
Dalam pandangan kaum skeptis, banyak Negara hanya memperoleh sedikit
pendapatannya dari perdagangan luar negeri. Selain itu, berbagai transaksi ekonomi lebih
banyak berlangsung di tingkat regional ketimbang dalam lingkup seluruh dunia. Negara-
negara Uni Eropa, misalnya, kebanyakan melakukan perdagangan diantara mereka sendiri.
Hal yang sama juga terjadi di berbagai blok perdagangan utama lainnya, seperti Asia Pasifik
atau Amerika Utara.
Sementara itu, kelompok lain mengambil posisi yang berbeda. Kelompok ini disebut
kaum radikal. Kaum radikal berpendapat bahwa globalisasi tidak hanya sangat riil,
melainkan juga konsekuensinya dapat dirasakan di mana pun. Pasar global, kata mereka,
jauh lebih berkembang bahkan apabila dibandingkan dengan tahun 1960-an dan 1970-an,
serta mengabaikan batas-batas Negara. Banyak bangsa telah kehilangan sebagian besar
kedaulatannya, dan para politisi juga kehilangan sebagian besar kemampuannya untuk
mempengaruhi dunia. Tidak mengherankan bahwa tidak seorang pun menaruh respek lagi
pada para pemimpin politik, atau yang begitu berminat pada apa yang harus mereka
katakana. Era Negara-bangsa telah berakhir. Bangsa-bangsa, sebagaimana dikatakan oleh
penulis bisnis asal Jepang. Kenichi Ohmae, telah menjadi sekadar „rekaan‟. Penulis-penulis
seperti Ohmae melihat berbagai kesulitan ekonomi dalam krisis Asia tahun 1998 sebagai
wujud realitas globalisasi, sekalipun dilihat dari sisi buruknya.
Kaum skeptis cenderung berada di aliran kiri politik, khususnya kiri lama. Sebab, jika
semua ini pada dasarnya hanya mitos, pemerintah masih dapat mengendalikan kehidupan
ekonomi dan Negara kesejahteraan pun tetap utuh. Gagasan mengenai globalisasi, menurut
kaum skeptis, merupakan ideologi yang disebarluaskan oleh para pendukung pasar bebas
yang ingin membongkar system kesejahteraan dan mengurangi pengeluaran Negara. Apa
yang terjadi sebagian besar adalah kembalinya keadaan dunia satu abad yang lalu. Pada akhir
abad ke-19, sudah ada ekonomi global yang terbuka, dengan tingkat perdagangan yang besar,
termasuk perdagangan mata uang.
Menurut saya kaum radikal yang berada di aliran kanan dalam hal ini. Tingkat
perdagangan dunia dewasa ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya, dan
mencakup jenis barang dan jasa yang jauh lebih beraneka ragam. Namun, perbedaan yang
paling mencolok terletak pada tingkat aliran uang dan modal. Ekonomi dunia dewasa ini
terkait erat dengan uang elektronik(uang yang hanya berwujud angka-angka di computer)
tidak ada bandingannya dengan masa lalu.
Dalam ekonomi elektronik global yang baru ini, para manajer keuangan, bank,
perusahaan, dan jutaan investor individual dapat memindahkan modalnya dalam jumlah yang
besar dari belahan dunia yang satu ke belahan yang lain hanya dengan meng-klik sebuah
mouse pada komputer. Dengan begitu, mereka dapat menggoyang ekonomi yang tampaknya
sekuat batu karang, seperti yang terjadi di Asia.
Oleh karena itu, saya tidak ragu untuk mengatakan bahwa globalisasi, sebagaimana yang
kita alami, dalam banyak hal, tidak hanya baru, melainkan juga revolusioner. Namun, saya
tidak yakin bahwa kaum skeptis dan radikal telah memahami dengan tepat baik mengenai
apa itu globalisasi maupun implikasi-implikasinya bagi kita. Kedua kelompok itu melihat
fenomena tersebut melulu dalam pengertian ekonomi. Globalisasi berdimensi politik,
teknologi, dan budaya, sebagaimana juga ekonomi. Globalisasi terutama sangat dipengaruhi
oleh berbagai perkembangan system komunikasi, yang baru dimulai akhir 1960-an.
Komunikasi elektronis yang tepat dan langsung bukanlah sekedar cara untuk
menyampaikan brita atu informasi dengan lebih cepat. Keberadaanya mengubah setiap
relung kehidupan kita, kaya atau miskin. Ketika gambar Nelson Mandela lebih kita kenal
daripada wajah tetangga kita, sesuatu telah berubah dalam kodrat pengalaman kita sehari-
hari.
Nelson Mandela adalah seorang selebritis global, dan selebritis itu sendiri sebagian besar
merupakan produk teknologi komunikasi baru. Jangkauan teknologi media meningkat seiring
dengan munculnya tiap gelombang inovasi. Diperlukan waktu 40 tahun bagi radio di
Amerika Serikat untuk mendapatkan 50 juta pendengar. Jumlah yang sama diraih computer
pribadi hanya dalam waktu 15 tahun setelah teknologi ini diperkenalkan. Begitu tersedia,
hanya dibutuhkan 4 tahun bagi 50 juta orang Amerika untuk dapat menggunakan internet
secara regular.
Keliru, jika menganggap globalisasi hanya berkaitan dengan sistem-sistem besar, seperti
tatanan keuangan dunia. Globalisasi bukan sekedar soal apa yang ada “di luar sana”,
terpisah, dan jauh dari orang per orang. Ia juga merupakan fenomena “di sini”, yang
mempengaruhi aspek-aspek kehidupan kita yang intim dan pribadi. Perdebatan yang
mengenai nilai-nilai keluarga yang tengah berlangsung dibanyak Negara, misalnya, mungkin
terkesan sangat jauh dari pengaruh globalisasi. Tidak demikian halnya. Di banyak belahan
dunia, system keluarga tradisional kian berubah, atau terdesak, khususnya setelah kaum
perempuan menuntut kesetaraan yang lebih besar. Sepanjang yang kita ketahui dari catatan
sejarah, belum pernah sebelumnya ada masyarakat yang kaum perempuannya hampir setara
dengan pria. Ini sungguh merupakan revolusi global dalam kehidupan sehari-hari yang
konsekuensinya dirasakan di seluruh dunia, dari wilayah kerja hingga ke wilayah politik.
Demikianlah globalisasi merupakan serangakaian proses yang kompleks, bukan proses
tunggal. Dan semuanya ini berlangsung dalam wujud yang kontradiktif atau bertentangan
dengan satu sama lain. Kebanyakan orang memandang globalisasi hanya sebagai pengaruh
atau daya “yang bergerak meninggalkan” bangsa dan komunitas local memasuki arena
global. Dan memang inilah salah satu konsekuensinya. Bangsa-bangsa memang kehilangan
sebagian kekuatan ekonominya. Namun demikian, globalisasi juga mempunyai dampak yang
sebaliknya. Globalisasi tidak hanya menarik ke atas, melainkan juga mendorong ke bawah,
menciptakan tekanan-tekanan baru bagi otonomi lokal.
Gobalisasi juga menekan ke samping. Ia menciptakan zona-zona ekonomi dan budaya
baru di dalam dan antar bangsa. Contohnya adalah region Hong Kong, Italia Utara, dan
Lembah Silikon di California. Atau lihat wilayah Barcelona. Daerah sekitar Barcelona, di
Spanyol utara, meluas hingga ke Prancis. Catalonia, di mana terletak Barcelona, sangat
terintegrasi ke dalam Uni Eropa. Ia menjadi bagian dari Spanyol, tetapi melihat keluar juga.
Perubahan ini didorong oleh berbagi macam faktor, sebagian bersifat struktural, yang lain
lebih spesifik dan historis. Pengaruh ekonomi tentu saja merupakan salah satu kekuatan yang
menggerakkan-khususnya system keuangan global. Namun, kekuatan itu tidak sama dengan
kekuatan alam. Kekuatan tersebut telah dibentuk oleh teknologi dan penyebaran budaya,
serta keputusan pemerintah untuk melaksanakan liberalisasi dan deregulasi ekonomi
nasionalnya.
Jadi apakah globalisasi itu? Menurut saya Globalisasi adalah cara pandang, cara berpikir,
atau proses masuk ke ruang lingkup yang mendunia. Globalisasi merupakan sebuah istilah
yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa
dan antarmanusia di seluruh dunia memalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi
bias.
B. Ekonomi Internasional dan Ekonomi Global
Konsep globalisasi telah menjadi mode dalam ilmu-ilmu social, merupakan kata kunci
dalam resep-resep pakar ilmu manajemen dan kata bertuah yang digunakan para wartawan
dan politisi dari berbagai bidang dan tingkatan untuk menarik perhatian. Dimana-mana orang
mngatakan bahwa kita sekarang hidup dalam zaman dengan kehidupan social yang sebagian
besar ditentukan oleh proses global; dalam zaman dimana garis batas-batas budaya nasional,
ekonomi nasional dan wilayah nasional semakin kabur. Inti dari persepsi ini adalah: proses
globalisasi ekonomi yang belum lama ini muncul dan berjalan dengan cepatnya. Juga
dikatakan bahwa telah muncul, atau sedang muncul, suatu system ekonomi yang benar-benar
global; di dalamnya, ekonomi nasional dan, karena itu, strategi pengelolaan ekonomi
nasional, semakin tidak relevan. Dinamika dasar ekonomi dunia telah mencakup seluruh
dunia; ekonomi dunia dikuasai oleh kekuatan bebas yang tak terkendali, dengan perusahaan-
perusahaan transnasional sebagai pelaku utama dan pembawa perubahan. Perusahaan-
perusahaan transnasional ini tidak terikat pada Negara manapun dan masukr ke pasar mana
saja di seluruh dunia yang menjanjikan laba.
Gambaran ekonomi global yang semacam ini demikian kuatnya, sehingga memukau
analis dan membius pemikiran politik. Tetapi apakah benar demikian? Di satu pihak
meragukan apa betul telah terjadi proses pembentukan ekonomi global itu, dan di lain pihak
mengambil sikap optimis bahwa kemungkinan masih ada untuk mengendalikan ekonomi dan
untuk menjalankan strategi politik internasional.
Salah satu akibat penting dari konsep globalisasi adalah dilumpuhkannya strategi
reformasi radikal di tingkat nasional, karena strategi ekonomi nasional dianggap tidak
mungkin dapat dijalankan, karena akan harus berhadapan dengan penilaian dan sanksi pasar
internasional. Namun demikian, meski memang ada perubahan-perubahan ekonomi yang
lebih kompleks dan penuh ketidakpastian seperti yang dikemukakan oleh para penganut
ekstrem pandangan globalisasi ekonomi, peluang masih tetap ada bagi strategi dan langkah-
langkah politik di tingkat nasional, untuk mengendalikan ekonomi pasar guna mencapai
tujuan-tujuan sosial.
Masalah globalisasi baru bisa kita nilai jika kita memiliki model yang cukup jelas dan
kokoh mengenai seperti apa ekonomi global itu dan dalam hal apa ekonomi global itu
merupakan tahap baru dalam ekonomi internasional dan merupakan lingkungan usaha yang
sudah berubah sama sekali bagi para pelaku ekonomi nasional. Agar dapat melakukan
penilaian,ada dua tipe ideal dasar ekonomi internasional yang saling kontras: pertama,
ekonomi yang sepenuhnya mengglobal, dan kedua, ekonomi internasionalyang terbuka tetapi
pada dasarnya masih dilandasi perdagangan antara Negara yang berbeda-beda satu sama lain.
Tipe-tipe ideal ini penting sepanjang membantu kita menjelaskan persoalan dari sisi konsep,
dalamarti dapat menjelaskan perbedaan antara ekonomi global baru dan ekonomi yang hanya
merupakan hubungan ekonomi internasional yang lebih luas dan intensif.
Ekonomi internasional(antar-bangsa), adalah ekonomi yang terdiri atas berbagai
ekonomi nasional. Perdagangan dan investasi menghasilkan hubungan yang semakin luas
antar berbagai ekonomi nasional. Proses ini mengakibatkan makin banyak bangsa-bangsa
dan pelaku-pelaku ekonomi terlibat dalam jalinan hubungan pasar dunia. Hubungan dagang,
kerena itu, cenderung semakin mengarah pada spesialisasi nasional dan pembagian kerja
internasional. Namun peran penting hubungan dagang dengan cepat diigantikan oleh
hubungan investasi,dan hubungan investasi dengan cepat menjadi prinsip yang melandasi
system ekonomi. Tetapi bentuk ketergantungan antarnegara ini tetap merupakan “strategi”
saja. Artinya, dalam system hubungan seperti ini, tetap ada batas pemisah yang jelas antara
kerangka dalam negeri dan kerangka internasional dari sisi perumusan kebijakan dan
pengelolaan ekonomi nasional, dan juga pemisahan relative hasil-hasil ekonomi yang
diperoleh. Interaksi ini seperti “bola biliar”: peristiwa-peristiwa internasional tidak langsung
mempengaruhi ekonomi dalam negeri tetapi dipilah-pilah lebih dahulu oleh kebijakan dan
proses-proses nasional. Kebijakan internasional dan kebijakan nasional dapat dipisahkan satu
dari yang lain, atau, dapat pula bekerja secara “otomatis‟. Dalam hal yang terakhir ini,
penyesuaian dalam ekonomi terjadi bukan karena kebijakan pemerintah nasional atau
kebijakan pihak yang memegang otoritas, tetapi merupakan dampak atau akibat dari
kekuatan pasar yang “tidak dapat diatur” dan “spontan”.
Ekonomi global (globalized economy), adalah tipe ideal yang berbeda dengan tipe ideal
ekonomi antar-bangsa di atas dan dapat dikembangkan dengan membandingkan dan
mengkontraskannya. Di dalam system ekonomi global, ekonomi nasional yang
beranekaragam diserap dan dimunculkan kembali dalam system ekonomi dunia oleh proses
dan transaksi internasional. Sebaliknya, ekonomi antar-bangsa adalah ekonomi dalam mana
proses-proses yang ditentukan di tingkat nasional masih tetap dominan, sedangkan aspek
internasional merupakan hasil dari kinerja masing-masing ekonomi nasional itu.
Ekonomi global meningkatkan berbagai interaksi yang berbasis nasional ini menjadi suatu
kekuatan baru. System ekonomi internasional menjadi otonom dan terlepas dari ikatan
nasional, karena pasar dan kegiatan produksi benar-benar menjadi dan bersifat global.
Kebijakan dalam negeri, baik yang dirumuskan oleh perusahaan swasta maupun oleh
perusahaan milik Negara, sekarang harus secara terus menerus memperhitungkan soal-soal
internasional yang turut menentukan lingkup operasi perusahaan masing-masing. Karena
ketergantungan sistematik semakin berkembang,dan ekonomi tingkat nasional diresapi dan
diubah oleh ekonomi tingkat internasional. Dalam ekonomi global seperti ini,masalah yang
dihadapi semua pemerintah adalah bagaimana menyusun kebijakan yang dapat mewujudkan
koordinasi dan integrasi antara upaya-upaya satu pemerintah dengan upaya-upaya
pemerintah yang lain dalam menghadapi ketergantungan sistematik antara para pelaku
ekonomi mereka.
Dengan kata lain, masalah utama yang timbul karena perkembangan ekonomi global
adalah masalah mendasar sekali, yakni bagaimana mengatur ekonomi global itu. Pasar global
yang terlepas dari konteks sosialnya sulit sekali diatur-sekalipun taruhlah memang ada kerja
sama yang efektif antara pihak-pihakyang berwenang mengatur ekonomi dan kepentinga-
kepentingan mereka agar sejalan. Kesulitan utama adalah bagaimana menyusun pola
kebijakan nasionaldan internasional yang efektif dan terintegrasi guna menghadapi kekuatan-
kekuatan pasar global. Ketergantungan sistematik antara Negara dan pasar sama sekali tidak
harus berarti akan tercipta secara otomatis integrasi harmonis yang memberikan manfaat
pada konsumen dunia karena mekanisme pasar benar-benar bebas dan efisien dalam
membagikan sumber daya produksi.
C. Para Pengkritik Salah
Setelah sekarang kita tahu mengapa ekonomi pasar modal itu masuk akal dan
bagaimana,setelah kesalahan dan kekeliruan pada awal abad ke-20, ekonomi pasar modal,
paling tidak secara parsial, dipulihkan, kita membahas mereka yang menganggap bahwa
semua hal mengenai ekonomi pasar modal adalah kesalahan besar. Pengkritik globalisasi
ekonomi membuat banyak tuduhan. Tuduhan-tuduhan yang paling penting ada lima
diantaranya: pertama, integrasi ekonomi global memperburuk ketidaksetaraan dan
kemiskinan dimana-mana; kedua, perdagangan liberal menggrogoti kemakmuran dan
merusak pembangunan; ketiga, globalisasi ekonomi hanya melayani kepentingan
korporporasi multinasional rakus; keempat, liberalisai financial adalah ancaman terhadap
pembangunan ekonomi; dan terakhir, integrasi menggrogoti demokrasi, kedaulatan, Negara
kesejahteraan, dan regulasi lingkungan hidup, serta sebaliknya menciptakan perlombaan
habis-habisan menuju ke nadir.
 Murka atas Ketidaksetaraan
Sekarang kembali kepada proposisi-proposisi yang mengawali pengkajian atas
pertumbuhan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan ini. Tertera berikut ini, termasuk hal-hal yang
sekarang kita ketahui.
Pertama, rasio pendapatan rata-rata di negeri-negeri paling kaya terhadap pendapatan rata-
rata di negeri-negeri paling miskin makin meningkat di zama globalisasi. Tanggapan: betul.
Kedua, kesenjangan absolute standar penghidupan antara negeri-negeri berpenghasilan
tinggi sekarang dan sebagian besar negeri-negeri sedang membangun terus meningkat.
Tanggapan: juga betul dan tidak mungkin tidak demikian, akibat titik berangkatnya dua
dekade lalu.
Ketiga, ketidaksetaraan global di antara individu-individu menaik. Tanggapan: sala.
Ketidaksetaraan global diantara individu-individu kemungkinan besar menurun sejak tahun
1970-an.
Keempat, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem juga meningkat.
Tanggapan: kemungkinan besar salah. Jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem
mungkin sekali turun sejak tahun 1980, untuk pertama kali dalam hampir dua abad, karena
pertumbuhan cepat raksasa-raksasa Asia.
Kelima, proporsi orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dalam populasi dunia juga
meningkat. Tanggapan: proporsi populasi dunia dalam kemiskinan ekstrem sudah pasti
menurun.
Keenam, orang miskin di dunia keadaannya lebih buruk bukan hanya dalam hal
penghasilan, tapi juga dalam indicator-indikator lain yang banyak jumlahnya mengenai
kesejahteraan dan kapabilitas manusia. Tanggapan: pasti salah. Kesejahteraan umat manusia,
diukur menurut usai harapan hidup, kematian anak, melek huruf, kelaparan, kesuburan, dan
jumlah buruh anak telah sangat membaik. Perbaikan terjadi paling sedikit di Afrika sub-
Sahara, antara lain karena penyakit dan juga karena kegagalan benua itu untuk tumbuh.
Ketujuh, ketidaksetaraan penghasilan meningkat di dalam setiap negeri dan khususnya di
negeri-negeri yang paling mengalami integrasi ekonomi internasional. Tanggapan:salah.
Ketidaksetaraan penghasilan tidak naik disebagian besar negeri sedang membangun yang
berintegrasi dengan ekonomi dunia, walaupun naik di Cina. Tampaknya ketidaksetaraan
meningkat di negeri-negeri berpenghasilan tinggi, tapi peran globalisasi dalam perubahan ini
tidak jelas dan, kemungkinan besar, tidak menentukan.
Kita juga dapat membuat proporsi-proporsi kita sendiri. Kesejahteraan manusia,
dirumuskan dengan luas, telah meningkat. Proporsi umat manusia yang hidup dalam
kemiskinan yang mengenaskan menurun. Problem orang miskin bukanlah bahwa mereka
dieksploitasi, melainkan bahwa mereka hampir sama sekali tidak dieksploitasi:mereka hidup
diluar ekonomi dunia. Pertumbuhan cepat dan besar-besaran ekonomi-ekonomi sedang
membangun dan yang sedang berintegrasi telah mengubah dunia menjadi lebih baik.
Tantangan sekarang ialah membawa mereka yang sejauh ini masih gagal untuk masuk ke
dalam jaringan baru relasi-relasi ekonomi global yang produktif dan menguntungkan.
 Trauma terhadap Perdagangan
Perdagangan liberal dan sistem perdagangan dunia telah menjadi sasaran caci-maki setiap
orang yang tidak suka keadaan dunia kita. Tapi kalau kita lihat ke belakang pada tuduhan-
tuduhan yang dibahas dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa kritik-kritik itu terdiri dari
sedikit kategori. Yang pertama mengandung tuduhan dari orang yang percaya bahwa
kebangkitan negeri sedang membangun mengancam mata pencaharian warga istimewa
negeri-negeri berpenghasilan tinggi. Gugatan mereka pada umumnya, walaupun tidak
semuanya, tidak berdasar. Kelompok kedua mengandung tuduhan dari orang yang ingin
menghentikan perdagangan dimana-mana. Gagasan mereka-terutama lokalisasi-bodoh dan
berbahaya, khususnya bagi orang di negeri sedang membangun yang ingin mereka pura-pura
bantu. Kelompok ketiga mengandung tuduhan dari orang yang takut bahwa kebebasan negeri
sedang membangun mengambil tindakan akan dibatasi secara tidak pantas, khususnya dalam
hal dukungan terhadap industry bayi. Argument ini bukannya tidak bernilai, walaupun
dilebih-lebihkan. Ini adalah perkara yang harus dikaji ulang. Kelompok keempat prihatin
dengan WTO sebagai institusi. Gugatan-gugatan ini pada umumnya salah, dan kalau tidak,
dilebih-lebihkan. Tapi institusi ini tidak sempurna. Ia harus direformasi. Kelompok tuduhan
terakhir dan yang paling persuasif ialah gugatan tentang kekangan yang dipaksakan pada si
miskin, karena keadaan sangat buruk pasar komoditas dan kemunafikan menjijikkan negeri-
negeri berpenghasilan tinggi.
Dalam semua ini,tidak menyebut satu gugatan besar: kekuatan luar biasa korporasi dalam
mengelola ekonomi dunia, pemerintah, dan institusi ekonomi dunia, dan dengan demikian
merongrong demokrasi dan segala sesuatu yang baik.
 Gentar terhadap Korporasi
Mungkin inti keyakinan pengkritik globalisasi ialah kekuatan dan kejahatan korporasi.
Itulah si jahat menurut mereka. Bila dilihat lebih dekat akan ditemukan bahwa korporasi
tidak lebih berkuasa daripada negeri-negeri dan tidak mendominasi dunia melalui merk
mereka. Juga jelas bahwa investasi masuk menguntungkan bagi negeri penerima, bila ada
kebijakan yang tepat, dan, terutama, bagi bekerja yang dipekerjakan korporasi itu. Banyak
dari mereka yang memprotes keadaan pekerja di negeri sedang membangun berbuat begitu
dengan memperbandingkannya dengan keadaan mereka sendiri yang menyenangkan, bukan
memperbandingkannya dengan altrnatifnya yang sering kali jauh lebih buruk yang dihadapi
orang miskin di dunia. Walaupun sulit bagi sebagian orang untuk percaya, ada tempat-tempat
kerja lain yang lebih buruk daripada tempat kerja yang kita sebut “pemeras buruh”. Juga
hanya sedikit, kalau ada, bukti tentang perlombaan ke nadir dalam hal regulasi, walaupun
memang ada perlombaan ke zenith dalam subsidi, yang tidak bagus. Akan baiklah kalau
suatu kesepakatan global mengenai cara mengurangi ini bisa dicapai.
Terakhir, peran korporasi dalam demokrasi memang bisa membuat orang tidak nyaman,
tapi itu tidak bisa dihilangkan. Yang terutama, janganlah hal itu dilebih-lebihkan. Gagasan
bahwa kebijakan ekonomi liberal selama dua dekade terakhir atau lebih, atau struktur dan
peraturan WTO kontemporer, adalah hasil persengkokolan kepentingan korporasi yang tidak
kenal lelah jelas salah. Gagasan jauh lebih berarti daripada kepentingan. Gagasan yang pada
dasarnya Marxis bahwa kita hidup dalam pseudodemokrasi karena kekuasaan uang dulu
salah dan sekarang juga salah. Memang benarlah untuk berhati-hati terhadap kekuatan segala
macam kepentingan khusus. Salah kalau mengira ada salah satu kelompok yang
mendominasi. Tapi pada tahap ini, setelah membahas peran korporasi dalam politik, kita
perlu membahas lebih luas tentang dampak globalisasi terhadap Negara.
 Negara yang Mengenaskan
Globalisasi tidak membuat Negara mubadzir, proposisi bahwa globalisasi membuat
negara tidak lagi diperlukan bahkan lebih kurang masuk akal daripada bahwa ia membuat
negara impoten. Bahkan yang sebaliknya yang benar, berdasarkan paling tiga alasan.
Pertama, kemampuan suatu masyarakat untuk memetik manfaat dari peluang yang
ditawarkan integrasi ekonomi internasional bergantung pada kualitas barang dan jasa public,
seperti proteksi hak milik, keamanan personal, layanan pegawai negeri yang tidak korup, dan
pendidikan. Tanpa pengaturan legal, kususnya, jaringan potensial kontrak-kontrak yang
menguntungkan akan sangat terkurangi. Ini mungkin hal yang tampaknya remeh, tapi
proporsi yang sangat besar dari ekonomi dunia gagal mencapai persyaratan penting menuju
keberhasilan ini.
Kedua, Negara biasanya mendefinisikan identitas manusia. Rasa kepemilikan adalah
bagian dari rasa keamanan seseorang. Agaknya tidaklah mengherankan bahwa sebagian dari
ekonomi yang terintegrasi secara internasional dengan paling berhasil ialah Negara kecil,
homogen dengan rasa identitas kolektif yang kuat.
Ketiga, segala bentuk pemerintahan internasional bergantung pada kemampuan Negara-
negara individual untuk menyediakan dan menjamin ketertiban. WTO, misalnya, bukanlah
badan pembuat aturan-aturan yang berlaku dengan sendirinya. Sebaliknya, aturan itu hanya
bisa diterapkan oleh Negara berdaulat. Tulang punggung tata internasional adalah Negara
territorial, dengan monopoli kekuasaankoersif di dalam yurisdiksinya. Ruang siber tidak
secara mendasar mengubah hal ini, karena ekonomi-ekonomi ujung-ujungnya berkaitan
dengan dan diselenggarakan untuk manusia, yang punya keberadaan fisik dan,
konsekuensinya, lokasi fisik. Karena Negara-negara adalah yurisdiksi territorial, mereka
adalah tulang punggung tata global.
Implikasinya ialah bahwa, seperti halnya globalisasi tidak membuat Negara jadi impoten,
ia juga tidak membuatnya mubadzir. Sebaliknya, agar orang bisa berhasil mengeksploitasi
peluang yang disediakan oleh integrasi internasional, mereka memerlukan Negara, di kedua
ujung transaksi mereka. Iyulah sebabnya Negara gagal, Negara kacau, Negara lemah, dan
Negara korup adalah Negara-negara yang dihindari-mereka adalah lubang hitam dalam
sistem ekonomi global.
Globalisasi sebagai peluang dan tantangan. Kembali ke proposisi yang memulai bab ini,
bisa kita nyatakan bahwa tidak ada bukti Negara yang terkelola baik kehilangan kemampuan
untuk memajaki dan membuat pengeluaran pada level yang dipilihnya. Juga tidak ada alasan
bagus untuk memperkirakan kehilangan kemampuan ini. Gagasan bahwa negeri-negeri
bersaing langsung satu sama lain, seperti perusahaan, itu omong kosong. Omong kosong
karena sumber paling penting kekayaan dan keunggulan komparatif, yaitu manusia.
Integrasi adalah sebuah pilihan, dengan konsekuensi. Tapi kalau lebih susah menerapkan
kebijakan inflasioner, baguslah itu. Begitu juga, kalau pemajakan pemangsa lebih sulit
dilaksanakan, itu pun menguntungkan. Asal saja Negara tidak menyalahgunakan
kekuasaannya, ia akan terus punya keleluasaan besar untuk bermanuver. Tapi yang harus
dilakukannya ialah meyakinkan rakyatnya bahwa ia memberikan kepada mereka layanan
yang mereka inginkan. Ia harus melayani rakyatnya, bukan bertingkah laku seolah-olah ia
memiliki rakyatnya.
Juga Negara tidak menjadi kurang diperlukan dibandingkan sebelumnya. Kemampuan
orang untuk menarik manfaat dari peluang ekonomi sangat bergantung pada kualitas Negara
mereka. Memang, sementara ekonomi dunia berintegrasi dan pengaruh lintas batas menjadi
makin penting, pemerintahan global tampaknya akan menjadi lebih penting lagi. Tapi itu
tidak perlu berarti Negara menjadi kurang penting, melainkan harus dilihat sebagai
perwujudan kepentingan-kepentingan Negara. Sebagai focus identitas, sumber tata tertib, dan
basis pemerintahan, Negara tetap penting di era globalisasi sama seperti sebelumnya.
 Ngeri terhadap Keuangan
Seperti dikatakan Professor Eichengreen, “problem krisis sudah datang lagi”. Tidak ada
seorangpun bisa puas dengan apa yang telah terjadi dengan apa yang telah terjadi dengan
ekonomi-ekonomi pasar sedang tumbuh yang sedang mencoba berintegrasi ke dalam pasar-
pasar modal dunia. Perolehannya tidak jelas dan biaya dari krisis-krisis yang ditimbulkannya
sangat besar. Mudah saja mengambil kesimpulan bahwa pelajaran sederhananya ialah:
jangan meliberalisasi. Tapi, berdasarkan sejumlah alasan, ekonomi-ekonomi pasar sedang
tumbuh harus pada akhirnya berencana berintegrasi ke dalam pasar-pasar modal global.
Dengan penekanan pada kata”pada akhirnya” dan “berencana”. Yang sudah terjadi sejauh ini
adalah serangkaian blunder pada kedua belah pihak. Begitu pula, kinerja IMF, walaupun
tidaklah separah yang diyakini banyak pengkritiknya, memang jauh dan patut dibanggakan.
Jelas kesalahannya yang terbesar adalah kegagalannya memberikan peringatan secukupnya
kepada negeri-negeri akan bahaya-bahaya yang menghadang mereka. Walaupun negeri-
negeri mungkin harus belajar dari pengalaman pahit, orang akan berharap bahwa organisasi
yang diberikan mandate untuk menasehati mereka seharusnya melakukan pekerjaan itu
dengan lebih baik.
Sekarang tantangannya adalah menolong ekonomi-ekonomi pasar sedang tumbuh
berinteraksi dengan pasar-pasar modal dunia dengan lebih berhasil. Ini bisa dilakukan. Tapi
perlu ada perubahan-perubahan. Mereka harus mengkaji ulang regulasi, hokum, dan perilaku
domestic di bidang-bidang seperti peran bank-bank, posisi institusi-institusi financial asing,
asuransi deposito dan jaminan-jaminan lain , sistem kebangkrutan, dan kebijakan-kebijakan
tinkat nilai tukar. Mereka juga harus berhati-hati bila negeri mereka melakukan peminjaman
dalam mata uang asing dalam skala besar. Ekuitas lebih aman, dan yang paling bagus adalah
investasi langsung asing. Pabrik-pabrik tdak melarikan diri. Perubahn-perubahn juga
dibutuhkan pada level global, terutama dalam menentukan bagaimana sector swasta harus
diperlakukan dalam krisis financial. Dunia tidak bisa menanggung rangkaian lain krisis
serupa itu. Ia harus bertindak sekarang untuk mencegahnya.
D. Membuat Dunia Menjadi Lebih Baik
Dunia macam apa yang sekarang harus didukung oleh orang yang mengerti akan
kemampuan dari kekuatan-kekuatan pasar untuk membuat kehidupan manusia lebih baik?
Apa peran yang harus dimainkan institusi-institusi internasional? Dan sampai manakah
batas-batas wajar untuk kedaulatan nasional? Semua ini bukanlah pertanyaan gampang.
Pilihan-pilihan sulitpun muncul tidak ada satu rangkaian yang benar. Saran yang paling
cocok terhidang dalam “dasa titah globalisasi”.
Pertama, ekonomi pasar adalah satu-satunya sistem yang dapat menghasilkan peningkatan
kemakmuran yang sinambung, asalkan didukung oleh demokrasi liberal yang stabil dan
setiap individu manusia diberikan kesempatan mengejar apa yang mereka inginkan dalam
hidup.
Kedua, Negara-negara individual tetap merupakan lokus perdebatan dan legitimasi
politik. Institusi-institusi supranasional memperoleh legitimasi dan otoritas mereka dan
Negara-negara yang menjadi anggota mereka.
Ketiga, demi kepentingan mereka sendiri, baik Negara-negar maupun penduduk mereka
perlu berpartisipasi dalam sistem dan institusi berbasis perjanjian internasional untuk
menciptakan barang dan jasa public global, termasuk pasar terbuka, perlindungan lingkungan
hidup, kesehatan, dan keamanan internasional.
Keempat, sistem-sistem seperti itu harus spesifik, terfokus, dan bisa diterapkan.
Kelima, WTO, walaupun sangat berhasil, sudah melenceng terlalu jauh dari fungsi-fungsi
primernya mendukung liberalisasi perdagangan.
Keenam, argument untuk sistem-sistem yang mencakup investasi dan kompetisi global
memang kuat. Tapi paling bagus menciptakan sistem-sistem yang mencakup lebih sedikit
negeri, tapi mengandung standar lebih tinggi.
Ketujuh, negeri-negeri punya kepentingan jangka panjang untuk berintegrasi kedalam
pasar-pasar financial global. Tapi mereka harus berhati-berhati dalam melakukannya, dengan
pemahaman penuh terhadap resiko-resikonya.
Kedelapan, karena tidak ada pemberi pinjaman upaya terakhir global, perlu diterima
adanya penghentian pembayaran dan renegosiasi utang Negari berdaulat.
Kesembilan, bantuan pembangunan resmi sama sekali tidak menjamin pembangunan yang
berhasil. Tapi jumlah yang bersedia sekarang begitu kecil, hanya diatas seperlima persen
produk domestic bruto negeri-negeri donor, sehingga lebih banyak bantuan akan lebih
bermanfaat kalau diberikan kepada negeri-negeri dengan sistem kebijakan yang lumayan
baik. Tapi bantuan tidak boleh terlalu besar sehingga ia melepaskan suatu pemerintah dari
keperluan menghimpun sebagian besar uangnya dari rakyatnya sendiri.
Kesepuluh, negeri-negeri harus belajar dari kesalahan mereka sendiri. Tapi komunitas
global juga memerlukan kemampuan dan kemauan untuk berintervensi apabila Negara-
negara gagal sama sekali.
Semua titah ini penting. Tapi dua yang pertama adalah yang paling penting. Pandangan
bahwa Negara dan pasar saling bertentangan adalah kebalikan dari kebenaran. Dunia butuh
lebih banyak globalisasi, bukan lebih sedikit. Tapi kita hanya akan punya globalisasi yang
lebih banyak dan lebih baik kalau kita punya Negara-negara yang lebih baik. Di atas
segalanya, kita harus menyadari bahwa ketidaksetaraan dan kemiskinan yang persisten
adalah konsekuensi bukan dari integrasi ekonomi dunia yang masih terbatas itu tapi
konsekuensi dari fragmentasi politik dunia. Kalau kita ingin membuat dunia kita tempat yang
lebih baik, kita harus melihat bukan pada kegagalan ekonomi pasar, tapi pada kemunafikan,
keserakahan, dan kebodohan yang begitu sering mencemarkan politika kita, baik di negeri
sedang membangun maupun sudah terbangun.
Melihat orang-orang muda kaya di barat ingin melindungi orang miskin dunia dari proses-
proses yang telah berhasil membuat mereka sangat makmur adalah pemandangan yang bikin
depresi. Begitu juga kembalinya semua klise lama antikapitalis seolah-olah keruntuhan
komunisme Soviet tidak pernah terjadi. Kita harus, dan dapat, membuat dunia tempat yang
lebih baik untuk hidup. Tapi kita hanya dapat melakukannya denganmengabaikan suara
rayuan yang mematikan ini. Masyarakat terbuk, seperti biasa, punya musuh-musuh baik di
dalam maupun di luar. Zaman kita bukanlah kekecualian. Kita berutang kepada masa depan
untuk tidak membuat mereka Berjaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi adalah cara pandang, cara berpikir, atau proses masuk ke ruang lingkup yang
mendunia. Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi bias.
Di dalam system ekonomi global, ekonomi nasional yang beranekaragam diserap dan
dimunculkan kembali dalam system ekonomi dunia oleh proses dan transaksi internasional.
Sebaliknya, ekonomi antar-bangsa adalah ekonomi dalam mana proses-proses yang
ditentukan di tingkat nasional masih tetap dominan, sedangkan aspek internasional
merupakan hasil dari kinerja masing-masing ekonomi nasional itu.
Pengkritik globalisasi ekonomi membuat banyak tuduhan. Tuduhan-tuduhan yang paling
penting ada lima diantaranya sudah di jelaskan di atas.
Perlunya menyelaraskan argumen yang mendukung integrasi ekonomi internasional
dengan argumen yang menyokong keuangan publik yang baik, stabilitas makroekonomi,
stabilitas finansial, pengeluaran yang cukup untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,
dorongan untuk inovasi, dan, di atas segalanya, pemerintahan hukum.
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya. Oleh
karena itu, saya mohon kritik dan saran yang kontruktif demi perbaikan makalah saya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Wolf, Martin. Globalisasi jalan menuju kesejahteraan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007.
Hirst, Paul dan Thompson, Grahame. Globalisasi adalah mitos. Jakarta: Yasasan Obor
Indonesia, 2001.
Giddens, Anthony. Runway World: Bagaimana globalisasi merombak kehidupan kita. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

More Related Content

What's hot

Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembangGlobalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembangUtam Ejaz
 
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsaPresentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsakrisna ristanti
 
Dampak negatif globalisasi
Dampak negatif globalisasiDampak negatif globalisasi
Dampak negatif globalisasidinaagustin
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunanKuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunanMukhrizal Effendi
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiOperator Warnet Vast Raha
 
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...Desty Lilian Rosana Putri
 
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi agustinvidya
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganRiana Sari
 

What's hot (14)

Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembangGlobalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
Globalisasi dalam perkeonomian negara berkembang
 
Globalisasi by adam
Globalisasi by adamGlobalisasi by adam
Globalisasi by adam
 
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsaPresentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Dampak negatif globalisasi
Dampak negatif globalisasiDampak negatif globalisasi
Dampak negatif globalisasi
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
 
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunanKuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
 
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
KARYA TULIS ILMIAH DESTY LILIAN ROSANA PUTRI (06) - XII IPA 6 "PENGARUH GLOBA...
 
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
makalah perekonomian indonesia dalam era globalisasi
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 

Similar to Makalah globalisasi

Similar to Makalah globalisasi (20)

Bab i globalllllllllllll
Bab i globalllllllllllllBab i globalllllllllllll
Bab i globalllllllllllll
 
Bab i globalllllllllllll
Bab i globalllllllllllllBab i globalllllllllllll
Bab i globalllllllllllll
 
globalisasi
globalisasiglobalisasi
globalisasi
 
GLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdfGLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdf
 
Makalah globalisasi1234
Makalah globalisasi1234Makalah globalisasi1234
Makalah globalisasi1234
 
Makalah global warning
Makalah global warningMakalah global warning
Makalah global warning
 
Makalah global warning
Makalah global warningMakalah global warning
Makalah global warning
 
Makalah global warning
Makalah global warningMakalah global warning
Makalah global warning
 
Makalah global warning
Makalah global warningMakalah global warning
Makalah global warning
 
Makalah global warning
Makalah global warningMakalah global warning
Makalah global warning
 
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupanMakalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budaya
 
powpointdampakglobalisasi-120331091655-phpapp01.pdf
powpointdampakglobalisasi-120331091655-phpapp01.pdfpowpointdampakglobalisasi-120331091655-phpapp01.pdf
powpointdampakglobalisasi-120331091655-phpapp01.pdf
 
globalisasi1.pptx
globalisasi1.pptxglobalisasi1.pptx
globalisasi1.pptx
 
Makalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasiMakalah pengaruh globalisasi
Makalah pengaruh globalisasi
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Contoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasiContoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasi
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
 
Globalisasi dan Modernisasi
Globalisasi dan ModernisasiGlobalisasi dan Modernisasi
Globalisasi dan Modernisasi
 

Recently uploaded

MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 

Makalah globalisasi

  • 1. MAKALAH GLOBALISASI JALAN MENUJU KESEJAHTERAAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Konsep Dasar IPS Dosen Pengampu : Syamsul Ma’arif, M.Ag Di susun oleh: DEWI ZULAEVA (133911053) PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sebuah perkembangan sejarah,globalisasi adalah sebuah proses yang paling memengaruhi hajat hidup orang banyak di dunia saat ini. Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak terkena dampaknya. Globalisasi adalah produk perkembangan ilmu pengetahuan, daya inovasi dan teknologi yang semakin mengecilkan arti tapal batas politik dan geografi. Ia juga adalah hasil dari perubahan-perubahan besar didunia financial, manajemen perusahaan, dan tata pemerintahan modern yang semakin terbuka dan demokratis. Namun pada tingkat yang fundamental, globalisasi di dorong oleh sifat yang inheren pada diri manusia untuk selalu ingin lebih tahu, lebih bebas, lebih maju serta lebih mampu berhubungan dengan manusia-manusia lainnya di tempat-tempat yang berbeda. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari globalisasi? 2. Apa yang dimaksud dari ekonomi internasional dan ekonomi global? 3. Mengapa para pengkritik salah? 4. Bagaimana membuat dunia menjadi lebih baik? C. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Ips 2. Mengetahui pengertian globalisasi 3. Menambah pengetahuan tentang IPS 4. Membahas secara sederhana arti dari ekonomi internasional dan ekonomi global 5. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu tentang globalisasi 6. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter- karakter masyarakat Indonesia
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Globalisasi Globalisasi adalah kata yang mengerikan dengan makna yang kabur, pertama dipakai pada 1960-an, dan menjadi mode yang makin popular pada 1990-an. Bagi banyak pendukungnya ia adalah kekuatan tak tertahankan yang diinginkan yang menyapu batas- batas, menjungkalkan pemerintahan-pemerintah despot, memperlemah pemajakan, membebaskan individu, dan memperkaya apa saja yang disentuhnya. Bagi banyak penentangnya, ia juga kekuatan tak tertahankan, tapi tidak diinginkan. Dengan embel-embel “neoliberal” atau “korporasi”, globalisasi dikutuk sebagai kekuatan jahat yang memiskinkan massa, menghancurkan budaya, memperlemah demokrasi, memaksakan Amerikanisasi, membasmi Negara kesejahteraan, menghancurkan lingkungan hidup, dan memuja keserakahan. Tapi globalisasi juga, setelah mempertimbangkan segala aspek, sangat memuaskan. Persisnya memuaskan sampai dimana tergantung pada pilihan-pilihan yang kita buat. Sebelum mencoba menjelaskan proposisi ini, harus ada dulu penjelasan tentang apa maksud dari globalisasi. Ini bukan perkara enteng. Karena seperti dikatakan Paul Hirst dari Birbeck College dan Grahame Thompson dari Open University, “globalisasi telah menjadi naratif agung baru dari ilmu-ilmu social. Hal ini dikarenakan konsep itu menawarkan lebih banyak daripada yang ia wujudkan”. 1 Karya-karya teoretikus jalan-ketiga, seperti Anthony Giddens, penasihat Tony Blair, perdana mentri Britania, jatuh ke dalam perangkap ini. Bagi professor Giddens, globalisasi adalah kekuatan tak terbendung, mengubah segala aspek kontemporer dari masyarakat, politik, dan ekonomi.2 Dengan demikian, definisi globalisasi menjadi terlalu luas, tak bisa dijelaskan. Ia lantas menjadi, seperti kata professor Hirst dan Thompson, slogan untuk”proses-proses budaya, ekonomi, dan social yang sangat berbeda”. Globalisasi barangkali bukanlah kata yang sangat menarik atau elegan. Namun demikian, tidak seorang pun yang ingin memahami prospek kehidupan kita di akhir abad ini dapat 1 Paul Hirst dan Grahame Thompson, Globalization in Question: The International Economy and the Possibilities of Governance, edisi kedua (Cambridge: Polity Press, 1999), h, xiii. 2 Lihat, misalnya, Anthony Giddens, The Third Way: The Renewal of Social Democracy(Malden, Massachusetss: Polity Press, 1999)
  • 4. mengabaikannya. Tidak ada satu pun Negara yang belakangan ini tidak membicarakan globalisasi secara intensif. Di Prancis, kata itu disebut dengan mondialisation. Di Spanyol dan Amerika Latin, disebut globalization. Orang Jerman menyebutnya Globalisierung. Mengglobalnya istilah tersebut menjadi bukti perkembangan fenomena yang diacunya. Setiap guru bisnis membicarakannya. Pidato politik dirasa tidak lengkap tanpa menyebukannya. Padahal, hingga akhir 1980-an, istilah tersebut hampir tidak pernah digunakan, baik dalam literatur akademis maupun dalam bahasa sehari-hari. Istilah itu dating entah dari mana, namun hampir ada dimana-mana. Dengan popularitasnya yang muncul tiba-tiba, tidak perlu terkejut jika makna gagasan itu tidak selalu jelas, atau jika reaksi intelektual dibangun untuk melawannya. Globalisasi berkaitan dengan tesis bahwa kita semua sekarang hidup dalam satu dunia-tetapi tepatnya dengan cara bagaimana dan apakah gagasan itu sungguh valid? Dalam perdebatan yang berkembang selama beberapa tahun terakhir, di antara para pemikir yang berbeda terdapat berbagai pandangan yang hampir sepenuhnya berlawanan satu sama lain mengenai globalisasi. Beberapa diantaranya memperdebatkan semua hal. Dan kelompok ini disebut sebagai kaum skeptis. Menurut kaum skeptis, semua hal yang dibicarakan mengenai globalisasi hanyalah omong kosong. Apapun manfaat, cobaan, dan kesengsaraan yang ditimbulkannya, ekonomi global tidak begitu berbeda dengan yang pernah ada pada periode sebelumnya. Dunia hanya melanjutkan hal yang sama seperti yang telah terjadi selama sekian tahun. Dalam pandangan kaum skeptis, banyak Negara hanya memperoleh sedikit pendapatannya dari perdagangan luar negeri. Selain itu, berbagai transaksi ekonomi lebih banyak berlangsung di tingkat regional ketimbang dalam lingkup seluruh dunia. Negara- negara Uni Eropa, misalnya, kebanyakan melakukan perdagangan diantara mereka sendiri. Hal yang sama juga terjadi di berbagai blok perdagangan utama lainnya, seperti Asia Pasifik atau Amerika Utara. Sementara itu, kelompok lain mengambil posisi yang berbeda. Kelompok ini disebut kaum radikal. Kaum radikal berpendapat bahwa globalisasi tidak hanya sangat riil, melainkan juga konsekuensinya dapat dirasakan di mana pun. Pasar global, kata mereka, jauh lebih berkembang bahkan apabila dibandingkan dengan tahun 1960-an dan 1970-an, serta mengabaikan batas-batas Negara. Banyak bangsa telah kehilangan sebagian besar
  • 5. kedaulatannya, dan para politisi juga kehilangan sebagian besar kemampuannya untuk mempengaruhi dunia. Tidak mengherankan bahwa tidak seorang pun menaruh respek lagi pada para pemimpin politik, atau yang begitu berminat pada apa yang harus mereka katakana. Era Negara-bangsa telah berakhir. Bangsa-bangsa, sebagaimana dikatakan oleh penulis bisnis asal Jepang. Kenichi Ohmae, telah menjadi sekadar „rekaan‟. Penulis-penulis seperti Ohmae melihat berbagai kesulitan ekonomi dalam krisis Asia tahun 1998 sebagai wujud realitas globalisasi, sekalipun dilihat dari sisi buruknya. Kaum skeptis cenderung berada di aliran kiri politik, khususnya kiri lama. Sebab, jika semua ini pada dasarnya hanya mitos, pemerintah masih dapat mengendalikan kehidupan ekonomi dan Negara kesejahteraan pun tetap utuh. Gagasan mengenai globalisasi, menurut kaum skeptis, merupakan ideologi yang disebarluaskan oleh para pendukung pasar bebas yang ingin membongkar system kesejahteraan dan mengurangi pengeluaran Negara. Apa yang terjadi sebagian besar adalah kembalinya keadaan dunia satu abad yang lalu. Pada akhir abad ke-19, sudah ada ekonomi global yang terbuka, dengan tingkat perdagangan yang besar, termasuk perdagangan mata uang. Menurut saya kaum radikal yang berada di aliran kanan dalam hal ini. Tingkat perdagangan dunia dewasa ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya, dan mencakup jenis barang dan jasa yang jauh lebih beraneka ragam. Namun, perbedaan yang paling mencolok terletak pada tingkat aliran uang dan modal. Ekonomi dunia dewasa ini terkait erat dengan uang elektronik(uang yang hanya berwujud angka-angka di computer) tidak ada bandingannya dengan masa lalu. Dalam ekonomi elektronik global yang baru ini, para manajer keuangan, bank, perusahaan, dan jutaan investor individual dapat memindahkan modalnya dalam jumlah yang besar dari belahan dunia yang satu ke belahan yang lain hanya dengan meng-klik sebuah mouse pada komputer. Dengan begitu, mereka dapat menggoyang ekonomi yang tampaknya sekuat batu karang, seperti yang terjadi di Asia. Oleh karena itu, saya tidak ragu untuk mengatakan bahwa globalisasi, sebagaimana yang kita alami, dalam banyak hal, tidak hanya baru, melainkan juga revolusioner. Namun, saya tidak yakin bahwa kaum skeptis dan radikal telah memahami dengan tepat baik mengenai apa itu globalisasi maupun implikasi-implikasinya bagi kita. Kedua kelompok itu melihat fenomena tersebut melulu dalam pengertian ekonomi. Globalisasi berdimensi politik,
  • 6. teknologi, dan budaya, sebagaimana juga ekonomi. Globalisasi terutama sangat dipengaruhi oleh berbagai perkembangan system komunikasi, yang baru dimulai akhir 1960-an. Komunikasi elektronis yang tepat dan langsung bukanlah sekedar cara untuk menyampaikan brita atu informasi dengan lebih cepat. Keberadaanya mengubah setiap relung kehidupan kita, kaya atau miskin. Ketika gambar Nelson Mandela lebih kita kenal daripada wajah tetangga kita, sesuatu telah berubah dalam kodrat pengalaman kita sehari- hari. Nelson Mandela adalah seorang selebritis global, dan selebritis itu sendiri sebagian besar merupakan produk teknologi komunikasi baru. Jangkauan teknologi media meningkat seiring dengan munculnya tiap gelombang inovasi. Diperlukan waktu 40 tahun bagi radio di Amerika Serikat untuk mendapatkan 50 juta pendengar. Jumlah yang sama diraih computer pribadi hanya dalam waktu 15 tahun setelah teknologi ini diperkenalkan. Begitu tersedia, hanya dibutuhkan 4 tahun bagi 50 juta orang Amerika untuk dapat menggunakan internet secara regular. Keliru, jika menganggap globalisasi hanya berkaitan dengan sistem-sistem besar, seperti tatanan keuangan dunia. Globalisasi bukan sekedar soal apa yang ada “di luar sana”, terpisah, dan jauh dari orang per orang. Ia juga merupakan fenomena “di sini”, yang mempengaruhi aspek-aspek kehidupan kita yang intim dan pribadi. Perdebatan yang mengenai nilai-nilai keluarga yang tengah berlangsung dibanyak Negara, misalnya, mungkin terkesan sangat jauh dari pengaruh globalisasi. Tidak demikian halnya. Di banyak belahan dunia, system keluarga tradisional kian berubah, atau terdesak, khususnya setelah kaum perempuan menuntut kesetaraan yang lebih besar. Sepanjang yang kita ketahui dari catatan sejarah, belum pernah sebelumnya ada masyarakat yang kaum perempuannya hampir setara dengan pria. Ini sungguh merupakan revolusi global dalam kehidupan sehari-hari yang konsekuensinya dirasakan di seluruh dunia, dari wilayah kerja hingga ke wilayah politik. Demikianlah globalisasi merupakan serangakaian proses yang kompleks, bukan proses tunggal. Dan semuanya ini berlangsung dalam wujud yang kontradiktif atau bertentangan dengan satu sama lain. Kebanyakan orang memandang globalisasi hanya sebagai pengaruh atau daya “yang bergerak meninggalkan” bangsa dan komunitas local memasuki arena global. Dan memang inilah salah satu konsekuensinya. Bangsa-bangsa memang kehilangan sebagian kekuatan ekonominya. Namun demikian, globalisasi juga mempunyai dampak yang
  • 7. sebaliknya. Globalisasi tidak hanya menarik ke atas, melainkan juga mendorong ke bawah, menciptakan tekanan-tekanan baru bagi otonomi lokal. Gobalisasi juga menekan ke samping. Ia menciptakan zona-zona ekonomi dan budaya baru di dalam dan antar bangsa. Contohnya adalah region Hong Kong, Italia Utara, dan Lembah Silikon di California. Atau lihat wilayah Barcelona. Daerah sekitar Barcelona, di Spanyol utara, meluas hingga ke Prancis. Catalonia, di mana terletak Barcelona, sangat terintegrasi ke dalam Uni Eropa. Ia menjadi bagian dari Spanyol, tetapi melihat keluar juga. Perubahan ini didorong oleh berbagi macam faktor, sebagian bersifat struktural, yang lain lebih spesifik dan historis. Pengaruh ekonomi tentu saja merupakan salah satu kekuatan yang menggerakkan-khususnya system keuangan global. Namun, kekuatan itu tidak sama dengan kekuatan alam. Kekuatan tersebut telah dibentuk oleh teknologi dan penyebaran budaya, serta keputusan pemerintah untuk melaksanakan liberalisasi dan deregulasi ekonomi nasionalnya. Jadi apakah globalisasi itu? Menurut saya Globalisasi adalah cara pandang, cara berpikir, atau proses masuk ke ruang lingkup yang mendunia. Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia memalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi bias. B. Ekonomi Internasional dan Ekonomi Global Konsep globalisasi telah menjadi mode dalam ilmu-ilmu social, merupakan kata kunci dalam resep-resep pakar ilmu manajemen dan kata bertuah yang digunakan para wartawan dan politisi dari berbagai bidang dan tingkatan untuk menarik perhatian. Dimana-mana orang mngatakan bahwa kita sekarang hidup dalam zaman dengan kehidupan social yang sebagian besar ditentukan oleh proses global; dalam zaman dimana garis batas-batas budaya nasional, ekonomi nasional dan wilayah nasional semakin kabur. Inti dari persepsi ini adalah: proses globalisasi ekonomi yang belum lama ini muncul dan berjalan dengan cepatnya. Juga dikatakan bahwa telah muncul, atau sedang muncul, suatu system ekonomi yang benar-benar global; di dalamnya, ekonomi nasional dan, karena itu, strategi pengelolaan ekonomi nasional, semakin tidak relevan. Dinamika dasar ekonomi dunia telah mencakup seluruh dunia; ekonomi dunia dikuasai oleh kekuatan bebas yang tak terkendali, dengan perusahaan-
  • 8. perusahaan transnasional sebagai pelaku utama dan pembawa perubahan. Perusahaan- perusahaan transnasional ini tidak terikat pada Negara manapun dan masukr ke pasar mana saja di seluruh dunia yang menjanjikan laba. Gambaran ekonomi global yang semacam ini demikian kuatnya, sehingga memukau analis dan membius pemikiran politik. Tetapi apakah benar demikian? Di satu pihak meragukan apa betul telah terjadi proses pembentukan ekonomi global itu, dan di lain pihak mengambil sikap optimis bahwa kemungkinan masih ada untuk mengendalikan ekonomi dan untuk menjalankan strategi politik internasional. Salah satu akibat penting dari konsep globalisasi adalah dilumpuhkannya strategi reformasi radikal di tingkat nasional, karena strategi ekonomi nasional dianggap tidak mungkin dapat dijalankan, karena akan harus berhadapan dengan penilaian dan sanksi pasar internasional. Namun demikian, meski memang ada perubahan-perubahan ekonomi yang lebih kompleks dan penuh ketidakpastian seperti yang dikemukakan oleh para penganut ekstrem pandangan globalisasi ekonomi, peluang masih tetap ada bagi strategi dan langkah- langkah politik di tingkat nasional, untuk mengendalikan ekonomi pasar guna mencapai tujuan-tujuan sosial. Masalah globalisasi baru bisa kita nilai jika kita memiliki model yang cukup jelas dan kokoh mengenai seperti apa ekonomi global itu dan dalam hal apa ekonomi global itu merupakan tahap baru dalam ekonomi internasional dan merupakan lingkungan usaha yang sudah berubah sama sekali bagi para pelaku ekonomi nasional. Agar dapat melakukan penilaian,ada dua tipe ideal dasar ekonomi internasional yang saling kontras: pertama, ekonomi yang sepenuhnya mengglobal, dan kedua, ekonomi internasionalyang terbuka tetapi pada dasarnya masih dilandasi perdagangan antara Negara yang berbeda-beda satu sama lain. Tipe-tipe ideal ini penting sepanjang membantu kita menjelaskan persoalan dari sisi konsep, dalamarti dapat menjelaskan perbedaan antara ekonomi global baru dan ekonomi yang hanya merupakan hubungan ekonomi internasional yang lebih luas dan intensif. Ekonomi internasional(antar-bangsa), adalah ekonomi yang terdiri atas berbagai ekonomi nasional. Perdagangan dan investasi menghasilkan hubungan yang semakin luas antar berbagai ekonomi nasional. Proses ini mengakibatkan makin banyak bangsa-bangsa dan pelaku-pelaku ekonomi terlibat dalam jalinan hubungan pasar dunia. Hubungan dagang, kerena itu, cenderung semakin mengarah pada spesialisasi nasional dan pembagian kerja
  • 9. internasional. Namun peran penting hubungan dagang dengan cepat diigantikan oleh hubungan investasi,dan hubungan investasi dengan cepat menjadi prinsip yang melandasi system ekonomi. Tetapi bentuk ketergantungan antarnegara ini tetap merupakan “strategi” saja. Artinya, dalam system hubungan seperti ini, tetap ada batas pemisah yang jelas antara kerangka dalam negeri dan kerangka internasional dari sisi perumusan kebijakan dan pengelolaan ekonomi nasional, dan juga pemisahan relative hasil-hasil ekonomi yang diperoleh. Interaksi ini seperti “bola biliar”: peristiwa-peristiwa internasional tidak langsung mempengaruhi ekonomi dalam negeri tetapi dipilah-pilah lebih dahulu oleh kebijakan dan proses-proses nasional. Kebijakan internasional dan kebijakan nasional dapat dipisahkan satu dari yang lain, atau, dapat pula bekerja secara “otomatis‟. Dalam hal yang terakhir ini, penyesuaian dalam ekonomi terjadi bukan karena kebijakan pemerintah nasional atau kebijakan pihak yang memegang otoritas, tetapi merupakan dampak atau akibat dari kekuatan pasar yang “tidak dapat diatur” dan “spontan”. Ekonomi global (globalized economy), adalah tipe ideal yang berbeda dengan tipe ideal ekonomi antar-bangsa di atas dan dapat dikembangkan dengan membandingkan dan mengkontraskannya. Di dalam system ekonomi global, ekonomi nasional yang beranekaragam diserap dan dimunculkan kembali dalam system ekonomi dunia oleh proses dan transaksi internasional. Sebaliknya, ekonomi antar-bangsa adalah ekonomi dalam mana proses-proses yang ditentukan di tingkat nasional masih tetap dominan, sedangkan aspek internasional merupakan hasil dari kinerja masing-masing ekonomi nasional itu. Ekonomi global meningkatkan berbagai interaksi yang berbasis nasional ini menjadi suatu kekuatan baru. System ekonomi internasional menjadi otonom dan terlepas dari ikatan nasional, karena pasar dan kegiatan produksi benar-benar menjadi dan bersifat global. Kebijakan dalam negeri, baik yang dirumuskan oleh perusahaan swasta maupun oleh perusahaan milik Negara, sekarang harus secara terus menerus memperhitungkan soal-soal internasional yang turut menentukan lingkup operasi perusahaan masing-masing. Karena ketergantungan sistematik semakin berkembang,dan ekonomi tingkat nasional diresapi dan diubah oleh ekonomi tingkat internasional. Dalam ekonomi global seperti ini,masalah yang dihadapi semua pemerintah adalah bagaimana menyusun kebijakan yang dapat mewujudkan koordinasi dan integrasi antara upaya-upaya satu pemerintah dengan upaya-upaya
  • 10. pemerintah yang lain dalam menghadapi ketergantungan sistematik antara para pelaku ekonomi mereka. Dengan kata lain, masalah utama yang timbul karena perkembangan ekonomi global adalah masalah mendasar sekali, yakni bagaimana mengatur ekonomi global itu. Pasar global yang terlepas dari konteks sosialnya sulit sekali diatur-sekalipun taruhlah memang ada kerja sama yang efektif antara pihak-pihakyang berwenang mengatur ekonomi dan kepentinga- kepentingan mereka agar sejalan. Kesulitan utama adalah bagaimana menyusun pola kebijakan nasionaldan internasional yang efektif dan terintegrasi guna menghadapi kekuatan- kekuatan pasar global. Ketergantungan sistematik antara Negara dan pasar sama sekali tidak harus berarti akan tercipta secara otomatis integrasi harmonis yang memberikan manfaat pada konsumen dunia karena mekanisme pasar benar-benar bebas dan efisien dalam membagikan sumber daya produksi. C. Para Pengkritik Salah Setelah sekarang kita tahu mengapa ekonomi pasar modal itu masuk akal dan bagaimana,setelah kesalahan dan kekeliruan pada awal abad ke-20, ekonomi pasar modal, paling tidak secara parsial, dipulihkan, kita membahas mereka yang menganggap bahwa semua hal mengenai ekonomi pasar modal adalah kesalahan besar. Pengkritik globalisasi ekonomi membuat banyak tuduhan. Tuduhan-tuduhan yang paling penting ada lima diantaranya: pertama, integrasi ekonomi global memperburuk ketidaksetaraan dan kemiskinan dimana-mana; kedua, perdagangan liberal menggrogoti kemakmuran dan merusak pembangunan; ketiga, globalisasi ekonomi hanya melayani kepentingan korporporasi multinasional rakus; keempat, liberalisai financial adalah ancaman terhadap pembangunan ekonomi; dan terakhir, integrasi menggrogoti demokrasi, kedaulatan, Negara kesejahteraan, dan regulasi lingkungan hidup, serta sebaliknya menciptakan perlombaan habis-habisan menuju ke nadir.  Murka atas Ketidaksetaraan Sekarang kembali kepada proposisi-proposisi yang mengawali pengkajian atas pertumbuhan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan ini. Tertera berikut ini, termasuk hal-hal yang sekarang kita ketahui. Pertama, rasio pendapatan rata-rata di negeri-negeri paling kaya terhadap pendapatan rata- rata di negeri-negeri paling miskin makin meningkat di zama globalisasi. Tanggapan: betul.
  • 11. Kedua, kesenjangan absolute standar penghidupan antara negeri-negeri berpenghasilan tinggi sekarang dan sebagian besar negeri-negeri sedang membangun terus meningkat. Tanggapan: juga betul dan tidak mungkin tidak demikian, akibat titik berangkatnya dua dekade lalu. Ketiga, ketidaksetaraan global di antara individu-individu menaik. Tanggapan: sala. Ketidaksetaraan global diantara individu-individu kemungkinan besar menurun sejak tahun 1970-an. Keempat, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem juga meningkat. Tanggapan: kemungkinan besar salah. Jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem mungkin sekali turun sejak tahun 1980, untuk pertama kali dalam hampir dua abad, karena pertumbuhan cepat raksasa-raksasa Asia. Kelima, proporsi orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dalam populasi dunia juga meningkat. Tanggapan: proporsi populasi dunia dalam kemiskinan ekstrem sudah pasti menurun. Keenam, orang miskin di dunia keadaannya lebih buruk bukan hanya dalam hal penghasilan, tapi juga dalam indicator-indikator lain yang banyak jumlahnya mengenai kesejahteraan dan kapabilitas manusia. Tanggapan: pasti salah. Kesejahteraan umat manusia, diukur menurut usai harapan hidup, kematian anak, melek huruf, kelaparan, kesuburan, dan jumlah buruh anak telah sangat membaik. Perbaikan terjadi paling sedikit di Afrika sub- Sahara, antara lain karena penyakit dan juga karena kegagalan benua itu untuk tumbuh. Ketujuh, ketidaksetaraan penghasilan meningkat di dalam setiap negeri dan khususnya di negeri-negeri yang paling mengalami integrasi ekonomi internasional. Tanggapan:salah. Ketidaksetaraan penghasilan tidak naik disebagian besar negeri sedang membangun yang berintegrasi dengan ekonomi dunia, walaupun naik di Cina. Tampaknya ketidaksetaraan meningkat di negeri-negeri berpenghasilan tinggi, tapi peran globalisasi dalam perubahan ini tidak jelas dan, kemungkinan besar, tidak menentukan. Kita juga dapat membuat proporsi-proporsi kita sendiri. Kesejahteraan manusia, dirumuskan dengan luas, telah meningkat. Proporsi umat manusia yang hidup dalam kemiskinan yang mengenaskan menurun. Problem orang miskin bukanlah bahwa mereka dieksploitasi, melainkan bahwa mereka hampir sama sekali tidak dieksploitasi:mereka hidup diluar ekonomi dunia. Pertumbuhan cepat dan besar-besaran ekonomi-ekonomi sedang
  • 12. membangun dan yang sedang berintegrasi telah mengubah dunia menjadi lebih baik. Tantangan sekarang ialah membawa mereka yang sejauh ini masih gagal untuk masuk ke dalam jaringan baru relasi-relasi ekonomi global yang produktif dan menguntungkan.  Trauma terhadap Perdagangan Perdagangan liberal dan sistem perdagangan dunia telah menjadi sasaran caci-maki setiap orang yang tidak suka keadaan dunia kita. Tapi kalau kita lihat ke belakang pada tuduhan- tuduhan yang dibahas dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa kritik-kritik itu terdiri dari sedikit kategori. Yang pertama mengandung tuduhan dari orang yang percaya bahwa kebangkitan negeri sedang membangun mengancam mata pencaharian warga istimewa negeri-negeri berpenghasilan tinggi. Gugatan mereka pada umumnya, walaupun tidak semuanya, tidak berdasar. Kelompok kedua mengandung tuduhan dari orang yang ingin menghentikan perdagangan dimana-mana. Gagasan mereka-terutama lokalisasi-bodoh dan berbahaya, khususnya bagi orang di negeri sedang membangun yang ingin mereka pura-pura bantu. Kelompok ketiga mengandung tuduhan dari orang yang takut bahwa kebebasan negeri sedang membangun mengambil tindakan akan dibatasi secara tidak pantas, khususnya dalam hal dukungan terhadap industry bayi. Argument ini bukannya tidak bernilai, walaupun dilebih-lebihkan. Ini adalah perkara yang harus dikaji ulang. Kelompok keempat prihatin dengan WTO sebagai institusi. Gugatan-gugatan ini pada umumnya salah, dan kalau tidak, dilebih-lebihkan. Tapi institusi ini tidak sempurna. Ia harus direformasi. Kelompok tuduhan terakhir dan yang paling persuasif ialah gugatan tentang kekangan yang dipaksakan pada si miskin, karena keadaan sangat buruk pasar komoditas dan kemunafikan menjijikkan negeri- negeri berpenghasilan tinggi. Dalam semua ini,tidak menyebut satu gugatan besar: kekuatan luar biasa korporasi dalam mengelola ekonomi dunia, pemerintah, dan institusi ekonomi dunia, dan dengan demikian merongrong demokrasi dan segala sesuatu yang baik.  Gentar terhadap Korporasi Mungkin inti keyakinan pengkritik globalisasi ialah kekuatan dan kejahatan korporasi. Itulah si jahat menurut mereka. Bila dilihat lebih dekat akan ditemukan bahwa korporasi tidak lebih berkuasa daripada negeri-negeri dan tidak mendominasi dunia melalui merk mereka. Juga jelas bahwa investasi masuk menguntungkan bagi negeri penerima, bila ada kebijakan yang tepat, dan, terutama, bagi bekerja yang dipekerjakan korporasi itu. Banyak
  • 13. dari mereka yang memprotes keadaan pekerja di negeri sedang membangun berbuat begitu dengan memperbandingkannya dengan keadaan mereka sendiri yang menyenangkan, bukan memperbandingkannya dengan altrnatifnya yang sering kali jauh lebih buruk yang dihadapi orang miskin di dunia. Walaupun sulit bagi sebagian orang untuk percaya, ada tempat-tempat kerja lain yang lebih buruk daripada tempat kerja yang kita sebut “pemeras buruh”. Juga hanya sedikit, kalau ada, bukti tentang perlombaan ke nadir dalam hal regulasi, walaupun memang ada perlombaan ke zenith dalam subsidi, yang tidak bagus. Akan baiklah kalau suatu kesepakatan global mengenai cara mengurangi ini bisa dicapai. Terakhir, peran korporasi dalam demokrasi memang bisa membuat orang tidak nyaman, tapi itu tidak bisa dihilangkan. Yang terutama, janganlah hal itu dilebih-lebihkan. Gagasan bahwa kebijakan ekonomi liberal selama dua dekade terakhir atau lebih, atau struktur dan peraturan WTO kontemporer, adalah hasil persengkokolan kepentingan korporasi yang tidak kenal lelah jelas salah. Gagasan jauh lebih berarti daripada kepentingan. Gagasan yang pada dasarnya Marxis bahwa kita hidup dalam pseudodemokrasi karena kekuasaan uang dulu salah dan sekarang juga salah. Memang benarlah untuk berhati-hati terhadap kekuatan segala macam kepentingan khusus. Salah kalau mengira ada salah satu kelompok yang mendominasi. Tapi pada tahap ini, setelah membahas peran korporasi dalam politik, kita perlu membahas lebih luas tentang dampak globalisasi terhadap Negara.  Negara yang Mengenaskan Globalisasi tidak membuat Negara mubadzir, proposisi bahwa globalisasi membuat negara tidak lagi diperlukan bahkan lebih kurang masuk akal daripada bahwa ia membuat negara impoten. Bahkan yang sebaliknya yang benar, berdasarkan paling tiga alasan. Pertama, kemampuan suatu masyarakat untuk memetik manfaat dari peluang yang ditawarkan integrasi ekonomi internasional bergantung pada kualitas barang dan jasa public, seperti proteksi hak milik, keamanan personal, layanan pegawai negeri yang tidak korup, dan pendidikan. Tanpa pengaturan legal, kususnya, jaringan potensial kontrak-kontrak yang menguntungkan akan sangat terkurangi. Ini mungkin hal yang tampaknya remeh, tapi proporsi yang sangat besar dari ekonomi dunia gagal mencapai persyaratan penting menuju keberhasilan ini. Kedua, Negara biasanya mendefinisikan identitas manusia. Rasa kepemilikan adalah bagian dari rasa keamanan seseorang. Agaknya tidaklah mengherankan bahwa sebagian dari
  • 14. ekonomi yang terintegrasi secara internasional dengan paling berhasil ialah Negara kecil, homogen dengan rasa identitas kolektif yang kuat. Ketiga, segala bentuk pemerintahan internasional bergantung pada kemampuan Negara- negara individual untuk menyediakan dan menjamin ketertiban. WTO, misalnya, bukanlah badan pembuat aturan-aturan yang berlaku dengan sendirinya. Sebaliknya, aturan itu hanya bisa diterapkan oleh Negara berdaulat. Tulang punggung tata internasional adalah Negara territorial, dengan monopoli kekuasaankoersif di dalam yurisdiksinya. Ruang siber tidak secara mendasar mengubah hal ini, karena ekonomi-ekonomi ujung-ujungnya berkaitan dengan dan diselenggarakan untuk manusia, yang punya keberadaan fisik dan, konsekuensinya, lokasi fisik. Karena Negara-negara adalah yurisdiksi territorial, mereka adalah tulang punggung tata global. Implikasinya ialah bahwa, seperti halnya globalisasi tidak membuat Negara jadi impoten, ia juga tidak membuatnya mubadzir. Sebaliknya, agar orang bisa berhasil mengeksploitasi peluang yang disediakan oleh integrasi internasional, mereka memerlukan Negara, di kedua ujung transaksi mereka. Iyulah sebabnya Negara gagal, Negara kacau, Negara lemah, dan Negara korup adalah Negara-negara yang dihindari-mereka adalah lubang hitam dalam sistem ekonomi global. Globalisasi sebagai peluang dan tantangan. Kembali ke proposisi yang memulai bab ini, bisa kita nyatakan bahwa tidak ada bukti Negara yang terkelola baik kehilangan kemampuan untuk memajaki dan membuat pengeluaran pada level yang dipilihnya. Juga tidak ada alasan bagus untuk memperkirakan kehilangan kemampuan ini. Gagasan bahwa negeri-negeri bersaing langsung satu sama lain, seperti perusahaan, itu omong kosong. Omong kosong karena sumber paling penting kekayaan dan keunggulan komparatif, yaitu manusia. Integrasi adalah sebuah pilihan, dengan konsekuensi. Tapi kalau lebih susah menerapkan kebijakan inflasioner, baguslah itu. Begitu juga, kalau pemajakan pemangsa lebih sulit dilaksanakan, itu pun menguntungkan. Asal saja Negara tidak menyalahgunakan kekuasaannya, ia akan terus punya keleluasaan besar untuk bermanuver. Tapi yang harus dilakukannya ialah meyakinkan rakyatnya bahwa ia memberikan kepada mereka layanan yang mereka inginkan. Ia harus melayani rakyatnya, bukan bertingkah laku seolah-olah ia memiliki rakyatnya.
  • 15. Juga Negara tidak menjadi kurang diperlukan dibandingkan sebelumnya. Kemampuan orang untuk menarik manfaat dari peluang ekonomi sangat bergantung pada kualitas Negara mereka. Memang, sementara ekonomi dunia berintegrasi dan pengaruh lintas batas menjadi makin penting, pemerintahan global tampaknya akan menjadi lebih penting lagi. Tapi itu tidak perlu berarti Negara menjadi kurang penting, melainkan harus dilihat sebagai perwujudan kepentingan-kepentingan Negara. Sebagai focus identitas, sumber tata tertib, dan basis pemerintahan, Negara tetap penting di era globalisasi sama seperti sebelumnya.  Ngeri terhadap Keuangan Seperti dikatakan Professor Eichengreen, “problem krisis sudah datang lagi”. Tidak ada seorangpun bisa puas dengan apa yang telah terjadi dengan apa yang telah terjadi dengan ekonomi-ekonomi pasar sedang tumbuh yang sedang mencoba berintegrasi ke dalam pasar- pasar modal dunia. Perolehannya tidak jelas dan biaya dari krisis-krisis yang ditimbulkannya sangat besar. Mudah saja mengambil kesimpulan bahwa pelajaran sederhananya ialah: jangan meliberalisasi. Tapi, berdasarkan sejumlah alasan, ekonomi-ekonomi pasar sedang tumbuh harus pada akhirnya berencana berintegrasi ke dalam pasar-pasar modal global. Dengan penekanan pada kata”pada akhirnya” dan “berencana”. Yang sudah terjadi sejauh ini adalah serangkaian blunder pada kedua belah pihak. Begitu pula, kinerja IMF, walaupun tidaklah separah yang diyakini banyak pengkritiknya, memang jauh dan patut dibanggakan. Jelas kesalahannya yang terbesar adalah kegagalannya memberikan peringatan secukupnya kepada negeri-negeri akan bahaya-bahaya yang menghadang mereka. Walaupun negeri- negeri mungkin harus belajar dari pengalaman pahit, orang akan berharap bahwa organisasi yang diberikan mandate untuk menasehati mereka seharusnya melakukan pekerjaan itu dengan lebih baik. Sekarang tantangannya adalah menolong ekonomi-ekonomi pasar sedang tumbuh berinteraksi dengan pasar-pasar modal dunia dengan lebih berhasil. Ini bisa dilakukan. Tapi perlu ada perubahan-perubahan. Mereka harus mengkaji ulang regulasi, hokum, dan perilaku domestic di bidang-bidang seperti peran bank-bank, posisi institusi-institusi financial asing, asuransi deposito dan jaminan-jaminan lain , sistem kebangkrutan, dan kebijakan-kebijakan tinkat nilai tukar. Mereka juga harus berhati-hati bila negeri mereka melakukan peminjaman dalam mata uang asing dalam skala besar. Ekuitas lebih aman, dan yang paling bagus adalah investasi langsung asing. Pabrik-pabrik tdak melarikan diri. Perubahn-perubahn juga
  • 16. dibutuhkan pada level global, terutama dalam menentukan bagaimana sector swasta harus diperlakukan dalam krisis financial. Dunia tidak bisa menanggung rangkaian lain krisis serupa itu. Ia harus bertindak sekarang untuk mencegahnya. D. Membuat Dunia Menjadi Lebih Baik Dunia macam apa yang sekarang harus didukung oleh orang yang mengerti akan kemampuan dari kekuatan-kekuatan pasar untuk membuat kehidupan manusia lebih baik? Apa peran yang harus dimainkan institusi-institusi internasional? Dan sampai manakah batas-batas wajar untuk kedaulatan nasional? Semua ini bukanlah pertanyaan gampang. Pilihan-pilihan sulitpun muncul tidak ada satu rangkaian yang benar. Saran yang paling cocok terhidang dalam “dasa titah globalisasi”. Pertama, ekonomi pasar adalah satu-satunya sistem yang dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran yang sinambung, asalkan didukung oleh demokrasi liberal yang stabil dan setiap individu manusia diberikan kesempatan mengejar apa yang mereka inginkan dalam hidup. Kedua, Negara-negara individual tetap merupakan lokus perdebatan dan legitimasi politik. Institusi-institusi supranasional memperoleh legitimasi dan otoritas mereka dan Negara-negara yang menjadi anggota mereka. Ketiga, demi kepentingan mereka sendiri, baik Negara-negar maupun penduduk mereka perlu berpartisipasi dalam sistem dan institusi berbasis perjanjian internasional untuk menciptakan barang dan jasa public global, termasuk pasar terbuka, perlindungan lingkungan hidup, kesehatan, dan keamanan internasional. Keempat, sistem-sistem seperti itu harus spesifik, terfokus, dan bisa diterapkan. Kelima, WTO, walaupun sangat berhasil, sudah melenceng terlalu jauh dari fungsi-fungsi primernya mendukung liberalisasi perdagangan. Keenam, argument untuk sistem-sistem yang mencakup investasi dan kompetisi global memang kuat. Tapi paling bagus menciptakan sistem-sistem yang mencakup lebih sedikit negeri, tapi mengandung standar lebih tinggi. Ketujuh, negeri-negeri punya kepentingan jangka panjang untuk berintegrasi kedalam pasar-pasar financial global. Tapi mereka harus berhati-berhati dalam melakukannya, dengan pemahaman penuh terhadap resiko-resikonya.
  • 17. Kedelapan, karena tidak ada pemberi pinjaman upaya terakhir global, perlu diterima adanya penghentian pembayaran dan renegosiasi utang Negari berdaulat. Kesembilan, bantuan pembangunan resmi sama sekali tidak menjamin pembangunan yang berhasil. Tapi jumlah yang bersedia sekarang begitu kecil, hanya diatas seperlima persen produk domestic bruto negeri-negeri donor, sehingga lebih banyak bantuan akan lebih bermanfaat kalau diberikan kepada negeri-negeri dengan sistem kebijakan yang lumayan baik. Tapi bantuan tidak boleh terlalu besar sehingga ia melepaskan suatu pemerintah dari keperluan menghimpun sebagian besar uangnya dari rakyatnya sendiri. Kesepuluh, negeri-negeri harus belajar dari kesalahan mereka sendiri. Tapi komunitas global juga memerlukan kemampuan dan kemauan untuk berintervensi apabila Negara- negara gagal sama sekali. Semua titah ini penting. Tapi dua yang pertama adalah yang paling penting. Pandangan bahwa Negara dan pasar saling bertentangan adalah kebalikan dari kebenaran. Dunia butuh lebih banyak globalisasi, bukan lebih sedikit. Tapi kita hanya akan punya globalisasi yang lebih banyak dan lebih baik kalau kita punya Negara-negara yang lebih baik. Di atas segalanya, kita harus menyadari bahwa ketidaksetaraan dan kemiskinan yang persisten adalah konsekuensi bukan dari integrasi ekonomi dunia yang masih terbatas itu tapi konsekuensi dari fragmentasi politik dunia. Kalau kita ingin membuat dunia kita tempat yang lebih baik, kita harus melihat bukan pada kegagalan ekonomi pasar, tapi pada kemunafikan, keserakahan, dan kebodohan yang begitu sering mencemarkan politika kita, baik di negeri sedang membangun maupun sudah terbangun. Melihat orang-orang muda kaya di barat ingin melindungi orang miskin dunia dari proses- proses yang telah berhasil membuat mereka sangat makmur adalah pemandangan yang bikin depresi. Begitu juga kembalinya semua klise lama antikapitalis seolah-olah keruntuhan komunisme Soviet tidak pernah terjadi. Kita harus, dan dapat, membuat dunia tempat yang lebih baik untuk hidup. Tapi kita hanya dapat melakukannya denganmengabaikan suara rayuan yang mematikan ini. Masyarakat terbuk, seperti biasa, punya musuh-musuh baik di dalam maupun di luar. Zaman kita bukanlah kekecualian. Kita berutang kepada masa depan untuk tidak membuat mereka Berjaya.
  • 18. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Globalisasi adalah cara pandang, cara berpikir, atau proses masuk ke ruang lingkup yang mendunia. Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi bias. Di dalam system ekonomi global, ekonomi nasional yang beranekaragam diserap dan dimunculkan kembali dalam system ekonomi dunia oleh proses dan transaksi internasional. Sebaliknya, ekonomi antar-bangsa adalah ekonomi dalam mana proses-proses yang ditentukan di tingkat nasional masih tetap dominan, sedangkan aspek internasional merupakan hasil dari kinerja masing-masing ekonomi nasional itu. Pengkritik globalisasi ekonomi membuat banyak tuduhan. Tuduhan-tuduhan yang paling penting ada lima diantaranya sudah di jelaskan di atas. Perlunya menyelaraskan argumen yang mendukung integrasi ekonomi internasional dengan argumen yang menyokong keuangan publik yang baik, stabilitas makroekonomi, stabilitas finansial, pengeluaran yang cukup untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, dorongan untuk inovasi, dan, di atas segalanya, pemerintahan hukum. B. Saran Demikian makalah yang saya buat dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang kontruktif demi perbaikan makalah saya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Wolf, Martin. Globalisasi jalan menuju kesejahteraan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007. Hirst, Paul dan Thompson, Grahame. Globalisasi adalah mitos. Jakarta: Yasasan Obor Indonesia, 2001. Giddens, Anthony. Runway World: Bagaimana globalisasi merombak kehidupan kita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.